APENDISITIS
1. Pengertian (Definisi) Peradangan dari apendiks vermivormis, dan merupakan
penyebab abdomen akut yang paling sering.Penyakit ini dapat
mengenai semua umur baik laki- laki maupun perempuan.tetapi
lebih sering menyerang laki – laki berusia antara 10 sampai 30
tahun
2. Assesmen Keperawatan 1. Anamnesa
a. Nyeri (Mual, Mungtah dan hilangya nafsu makan)
b. Anoreksia
c. Demam
2. Pemeriksaan Fisk
a. Status generalis, Tampak kesakitan demam (> 37,7 C)
b. Defen muncular (+)
c. Blumberg sign (+)
3. Pemriksaan Penunjang
a. USG Abdomen
b. Dl,PTT,aPTT
c. GDS
d. Tes Kehamilan
e. HbsaG
3. Diagnosa Keperawatan 1. Nyeri Akut (D0077) b.d Agen pencideria Fisiologis )mis.
Inflamasi,Iskemia,Neoplasma)
2. Nausea (D0076) b.d Peningkatan Tekanan Intraabdominal
(mis.Keganasan Intraabdomen)
3. Hipertermi (D0130) b.d Proses Penyakit (mis.Infeksi,Kanker)
4. Resiko Infeksi (D0142) b.d Faktor Resiko Ketidakadekuatan
pertahan tubuh sekunder Supresi respon Inflamasi)
4. Kriteria Evaluasi/ 1. Nyeri Akut (D0077)
Nersing Outcam Tingkat Nyeri (L08066)
Ekspektasi : Menurun
2. Nausea (D0076)
Tingkat Nausea (L08065)
Ekspektasi : Menurun
3. Hipertermi (D0142)
Termoregulasi (L14134)
Ekspektasi : Membaik
4. Resiko Infeksi (D0142)
Tingkat Infeksi (L14137)
Ekspektasi : Menurun
5. Intervensi Keperawatan 1. Nyeri Akut (D0077)
a. Manajemen Nyeri (I08238)
Observasi :
Identifikasi
Lokasi,Karakteristik,durasi,frekuensi,kualitas,intensitas
nyeri
Indentifikasi Skala Nyeri
Identifikasi respons nyeri noon verbal
Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan
nyeri
Identifikasi Pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
1
Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri
Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah
diberikan
Monitor efek samping penggunaan analgetik
Terapeutik
Berikan teknik nonfarnakologis untuk mengurangi rasa
nyeri (mis.TENS, hipnosis,akupresur, terapi musik,
biofeedback, terapi pijat,aromaterapi dll)
Kontrol Linglungan yang memperberat rasa nyeri
(mis.Suhu ruangan, pencahayaan,kebisingan)
Fasilitas istirahat dan tidur
Pertimbangan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan
strategi meredakan nyeri
Edukasi
Jelaskan Penyebab,periode, dan pemicu nyeri
Jelaskan strategi meredakan nyeri
Anjurkan monitor nyeri secara mandiri
Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
Ajarkan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi ras nyeri
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian analgetik,Jika Perlu
b. Pemberian Analgesik (I08243)
Observasi
Identifikasi
Lokasi,Karakteristik,durasi,frekuensi,kualitas,intensitas
nyeri
Identifikasi riwayat alergi obat
Identifikasi Kesesuaian jenis analgesik (mis.Narkotik, non
– narkotik atau NSAID) dengan tingkat keparahan nyeri
Monitor tanda – tanda vital dan sesudah pemberian
analgesik
Monitor efektifitas analgesik
Terapeutik
Diskusikan jenis analgesik yang disukai untuk mencapai
analgesik optimal, Jika perlu
Pertimbangan penggunaan infus kontinu, atau bolus
opioid untuk mempertahankan kadar dalam serum
Tetapkan target efektifitas analgesik untuk
mengoptimalkan respons pasien
Dokumentasikan respons terhadap efek analgesik dan
efek yang tidak diinginkan
Edukasi
Jelaskan efek terapi dan efek samping obat
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian dosis dan jenis analgesik, Sesuai
Indikasi
2. Nausea (D0076)
a. Manajemen Mual (I03117)
Observasi
2
Identifikasi Pengalaman Mual
Identifikasi isyarat nonverbal ketidaknyamanan
(mis.bayi,anak – anak dan mereka yang tidak dapat
berkomunikasi secara efektif)
Identidikasi dampak mual terhadap kualitas hidup
(mis.nafsu makan,Aktivitas,Kinerja, tanggung jawab peran
dan tidur)
Identifikasi faktor penyebab mual(mis.pengobatan dan
prosedur)
Identifikasi Antiemetik untuk mencegah mual (kecuali
mual pada kehamilan)
Monitor mual (mis.Frekuensi,durasi, dan tingkat
keparahan)
Monitor asupan dan kalori
Terapeutik
Kendalikan faktor lingkungan penyebab mual (mis.bau tak
sedap, suara dan rangsangan visual yang tidak
menyenangkan)
Kurangi atau hilangkan keadaan penyebab mual
(mis.Kecemasan, ketakutan, kelelahan)
Berikan makanan dalam jumlah kecil dan menarik
Berikan makanan dingin,cairan bening,tidak berbau dan
tidak berwarna,Jika perlu
Edukasi
Anjurkan istirahat dan tidur yang cukup
Anjurkan sering membersihkan mulut,Kecuali jika
merangsang mual
Anjurkan makanan tinggi karbihidrat dan rendah lemak
Anjurkan penggunaan teknik nonfarmakologi untuk
mengatasi mual (mis. Biofeedback,
hipnosis,relaksasi,terapi musik,akupresur
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian antiemetik, Jika perlu
b. Manajemen Muntah (I03118)
Observasi
Identifikasi karakteristik muntah
(mis.Warna,Konsistensi,adanya darah,waktu, frekuensi
dan durasi)
Periksa volume muntah
Identifikasi riwayat diet (mis.makanan yang disuka,tidak
disukai, dan budaya)
Identifikasi faktor penyebab muntah (mis.pengobatan dan
prosedur)
Identifikasi kerusakan esofagus dan faring posterior jika
muntah terlalu lama
Monitor efek manajemen muntah secara menyeluruh
Monitor keseimbangan cairan dan elektrolit
Terapeutik
Kontrol faktor lingkungan penyebab muntah (mis. Bau tak
sedap, suara, dan stimulasi visual yang tidak
menyenangkan)
3
Kurangi atau hilangkan keadaan penyebab muntah
(mis.kecemasan, ketakutan)
Atur posisi untuk mencegah aspirasi
Pertahankan kepatenan jalan nafas
Bersihkan mulut dan hidung
Berikan dukungan fisik saat muntah (mis.membantu
membungkuk atau menunduk kepala)
Berikan kenyamanan selama muntah (mis.kompres dingin
di dahi, atau sediakan pakaian kering dan bersih)
Berikan cairan yang tidak mengandung ksarbonasi
minimal 30 menit setelah muntah
Edukasi
Anjurkan membawa kantong plastik untuk menampung
muntah
Anjurkan memperbanyak istirahat
Ajarkan penggunaan teknik nonfarmakologi untuk
mengelola muntah (mis.biofeedback, Hipnosis, relaksasi,
terapi musik, akupresur)
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian antimetik, Jika Perlu
3. Hipertermi (D0142)
a. Manjemen Hipertermia (I15506)
Observasi
Identifikasi penyebab hipertermia (mis.dehidrasi,terpapar
lingkungan panas,penggunaan inkubator)
Monitor Suhu tubuh
Monitor kadar elektrolit
Monitor haluaran urin
Monitor komplikasi akibat hipertermia
Terapeutik
Sediakan lingkungan yang dingin
Longgarkan atau lepaskan pakaian
Basahi dan kipasi pemukaan tubuh
Berikan cairan oral
Ganti linen setiap hari atau lebih sering jika mengalami
hiperhidrosis (keringat berlebih)
Lakukan pendinginan eksternal (mis. Selimut hipotermia
atau kompres dingin pada dahi, leher, dada, abdomen,
aksila)
Hindari pemberian antipiretik atau aspirin
Berikan oksigen, Jika perlu
Edukasi
Anjurkan tirah baring
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian cairan elektrolit intravena, Jika
Perlu
4. Resiko Infeksi (D0142)
a. Pencegahan Infeksi
Observasi
Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan sistemik
4
Terapeutik
Batasi jumlah pengunjung
Berikan perawatan kulit pada area edema
Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien
dan lingkungan pasien
Pertahankan teknik aseptik pada pasien beresiko
Edukasi
Jelaskan tanda dan gejala infeksi
Ajarkan cara mencuci tangan dengan benar
Ajarkan cara memeriksa kondisi luka atau luka operasi
Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
Anjurkan meningkatkan asupan cairan
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian imunisasi, Jika Perlu