NURUL KHOIRUNNISA
202114098
B. Etiologi
Nyeri abdomen dapat disebabkan oleh masalah disepanjang saluran
pencernaan atau di berbagai bagian abdomen, yang bisa berupa :
1) Ulkus yang mengalami perforasi
2) Irritable bowel syndrome (gangguan jangka panjang pada sistem
pencernaan yang umum terjadi.)
3) Apendisitis
4) Pankreasitis
5) Batu empedu (Nurarif,2015)
C. Manifestasi Klinis
Nyeri abdomen, mual, muntah tidak nafsu makan, lidah dan mukosa bibir
kering ,turgor kulit tidak elastis, urine sedikit dan pekat, lemah dan kelelahan.
(Tanto,2014)
D. MMMM
E. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan Medis :
Pemberian Analgetik Dan Pembedahan (Nurarif,2015)
F. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan fisik
b. Pemeriksaan DL
c. Amilase Kadar serum >3x batas atas kisaran normal merupakan diagnostik
pankreatitis.
d. β-hcg(serum) : Kehamilan ektopik (kadar β-hcg dalam serum lebih akurat
daripada dalam urine)
e. Gas darah arteri : Asidosis metabolic (iskemia usus, peritonitis, pankreatitis)
f. Urin
g. EKG:Infark miokard
h. Rotgen thorak:viskus perforasi(udara bebas),pneumonia
i. Rotgen Abdomen :Usus iskemik (dilatasi,usus yang edema dan
menebal),pankreatitis,kolangitis,kolitis akut (kolon mengalami dilatasi,edema
dan gambaran menghilang),obstruksi akut(usus mengalami dilatasi,tanda string
of pearl ) Batu Ginjal (Radioopak dalam saluran ginjal )
j. Ultrasonografi
k. CT scan : merupakan pemeriksaan penunjang pilihan untuk inflamasi peritonium
yang tidak terdiagnosis (terutama pada orang tua yang didiagnosis bandingnya
luas
l. IVU (urografi intravena) : batu ginjal,obtruksi saluran ginjal
(Nurarif,2015) (Tanto,2014)
G. Tinjauan Askep Secara Teori
Pengkajian keperawatan :
Pengkajian (Pola Fungsi Kesehatan)
a. Pola Oksigenasi
Biasanya ditemukan kondisi pada pasien seperti pernafasan dangkal karena nyeri pada abdomen,
RR meningkat
b. Pola Persepsi Kesehatan (Pemahaman klien tentang kesehatan dan bagaimana
kesehatan mereka diatur)
c. Pola Nutrisi Metabolik (Konsumsi relatif terhadap kebutuhan metabolik)
d. Pola Eliminasi (Menggambarkan pola fungsi eliminasi dalam kehidupan sehari –
hari apakah ada gangguan atau tidak)
e. Pola Aktivitas dan Latihan (Menggambarkan pola aktivitas dalam kehidupan sehari -
hari)
f. Pola Istirahat dan Tidur (Menggambarkan pola tidur dan istirahat pasien) Biasanya
ditemukan permasalahan yaitu gangguan pola tidur yang diakibatkan nyeri
g. Pola Nyeri / Kenyamanan Nyeri/ kenyamanan
Karakteristik nyeri tergantung pada jenis nyeri, misal migrain,
ketegangan otot, cluster, tumor otak, pascatrauma, sinusitis, nyeri,
kemerahan, pucat pada daerah wajah, fokus menyempit, fokus pada diri
sendiri, respon emosional / perilaku tak terarah seperti menangis,
gelisah, otot-otot daerah leher juga menegang, frigiditas vokal.
h. Pola Konsep Diri (Menggambarkan cara menggambarkan diri sendiri, bagaimana
cara seseorang memandang dirinya)
i. Pola Peran – Hubungan (Keterikatan peran dan hubungan)
j. Pola Reproduksi (Kepuasan atau tidaknya seks)
k. Pola Koping (Menggambarkan pola koping pada umumnya)
l. Pola Nilai Kepercayaan (Keyakinan spiritual pasien)
m. Pola Gerak dan Ketahanan Tubuh
n. Suhu Tubuh (Nurarif,2015)
Diagnosa keperawatan :
1. Nyeri berhubungan dengan agen pencedera fisiologis (D.0077)
2. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi (D.0111)
Intervensi keperawatan :
1. Nyeri berhubungan dengan agen pencedera fisiologis (D.0077)
Observasi
▪ lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
▪ Identifikasi skala nyeri
▪ Identifikasi respon nyeri non verbal
▪ Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
▪ Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
▪ Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri
▪ Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
▪ Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah diberikan
▪ Monitor efek samping penggunaan analgetik
Terapeutik
▪ Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (mis.
TENS, hypnosis, akupresur, terapi musik, biofeedback, terapi pijat,
aroma terapi, teknik imajinasi terbimbing, kompres hangat/dingin, terapi
bermain)
▪ Control lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis. Suhu ruangan,
pencahayaan, kebisingan)
▪ Fasilitasi istirahat dan tidur
▪ Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi
meredakan nyeri
Edukasi
▪ Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
▪ Jelaskan strategi meredakan nyeri
▪ Anjurkan memonitor nyri secara mandiri
▪ Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
▪ Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
▪ Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
H. Daftar Pustaka
Nururarif, A. H., & Kusuma, H. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan
Berdasarkan Diagnosa Medis dan Nanda NIC_NOC Jilid 3.
Yogyakarta: MediAction.
Tanto, C., Liwang, Sonia, & Adip, E. (2014). Kapita Selekta Kedokteran Edisi
ke1 Jakarta: Media Aesculapius.