Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH KEPERAWATAN GERONTIK

FALL MORSE SCALE


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Gerontik yang dibimbing oleh Dr.
Suhari, A.Per.Pen.MM.

Disusun Oleh:

Cantika Rosita Dewi 182303101010


Riska Agustiana 182303101015
Risma Wahyu Khandidah 182303101021
Maharani Cahyo Putri 182303101027
Siti Eka Yuni 182303101036

PRODI D3 KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT. yang Maha Pengasih lagi maha Penyayang,
kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah Fall Morse Scale. Tugas ini telah
kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari berbagai sumber sehingga dapat
memperlancar pembuatan tugas ini. Kami juga berterimakasih kepada dosen pembimbing
yang telah membimbing kami dalam pembuatan makalah ini.
Kami menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan dalam tugas ini baik dari segi
tulisan maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan rasa hormat kami menerima kritik dan
saran dari pembaca tugas ini.
Sekian dari kami, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca

Lumajang, 28 Februari 2020

Penulis
DAFTAR ISI

MAKALAH KEPERAWATAN GERONTIK......................................................................1


KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................3
PENDAHULUAN..................................................................................................................8
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................8
1.2 Tujuan......................................................................................................................9
1.3 Manfaat....................................................................................................................9
BAB II.......................................................................................................................................9
PEMBAHASAN....................................................................................................................9
2.1 Pengertian Fall Morse Scale.........................................................................................9
2.2 Tujuan dari tindakan..................................................................................................12
2.3 Indikasi, Kontraindikasi, Komplikasi........................................................................12
2.4 Format Pengukuran Skala Morse Pada Lansia...........................................................12
BAB III....................................................................................................................................14
PENUTUP............................................................................................................................14
3.1 Kesimpulan................................................................................................................14
3.2 Saran...........................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................15
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Insiden jatuh pada lansia menjadi masalah serius bagi pasien rawat inap yang dengan
keterbatasan aktivitas. Saat ini telah tersedia instrument untuk mengukur risiko jatuh
untuk pasien lanjut usia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji perbedaan risiko
jatuh pasien lanjut usiadengan menggunakan instrument Hendrich False Scale (HFS) dan
Morse False Scale (MFS). Metode Desain penelitian yang dipergunakan dalam penelitian
ini adalah penelitian komparatif longitudinal.Populasi dalam penelitian ini adalah pasien
usia lanjut di ruang perawatan D2 dan D3 Rumah SakitAdi Husada. Terdapat 20
responden lansia yang diperoleh dengan menggunakan teknik purposivesampling.
Variabel penelitian ini adalah nilai risiko jatuh dengan penggunaan instrument HFS
danMFS.
Data dianalisis dengan menggunakan wilcoxon signed rank test dengan nilai signifi
kansi α≤0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa instrumen HFS yang dibandingkan
denganMFS di hari pertama memiliki sensitivitas yang sama yaitu 100%, pada hari
kedua, 80%, hari ketiga, 31,3%, hari keempat: 20%. Perbandingan spesivisitas HFS dari
MFS pada hari pertama yaitu 64%:100%.
Hasil analisis statistic pada kedua skala penilaian menunjukkan bahwa ada perbedaan
nilai pada hari pertama p=0,180; hari kedua p=0,58; ketiga dan hari keempat p=0,001.
Instrumen MFSlebih sensitif untuk mendeteksi pasien usia lanjut dengan risiko jatuh.
Kesimpulan dari hasilinstrument ini MFS adalah lebih sensitif dibandingkan HFS untuk
menilai lansia dengan risiko jatuhkarena item-item penilaian yang lebih rinci. Disarankan
bahwa pasien lansia dengan risiko jatuh perlumenilai dengan menggunakan MFS.

1.2 Tujuan

Makalah ini dibuat bertujuan untuk mengetahui tentang skala morse pada lansia dan
bagaimana cara mengukur skala morse pada lansia.

1.3 Manfaat
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Fall Morse Scale

Menurut (Darmojo & Martono, 2015) jatuh pada lansia salah satumasalahfisik yang
seringterjadi, bertambahnyausiaakanberpengaruhpadakondisifisik, mental, danfungsitubuh
yang dipengaruhidaribeberapafaktorresikojatuhlansiayaitufaktorinstrinsikdanekstrinsik.
Faktorinstrinsikterjadipadagangguandalamberjalan, kelemahanototpadabagianbawah,
kekakuansendi, kaki tidakdapatmenapakdengankuat. Sedangkanfaktorekstrinsiksepertilantai
yang licindantidak rata, tersandungakibatbenda-benda yang berserakan, kursiroda yang
lupatidakdikunci, danpenerangancahaya yang tidakmemadai yang
membuatlansiacenderungmudahjatuhdantersandunghalini yang
membuatresikojatuhlansiasemakintinggi.

Fall Morse Scale (FMS) merupakansebuahmetode yang


cepatdansederhanauntukmenilaikemungkinanjatuhklienlansia. PenilaiandenganFall Morse
Scaleterdiridari 6 bagian yang meliputiriwayatjatuh, diagnosis penyakit, bantuanberjalan,
terapiintravena, gayaberjalandan status mental.Morse Fall Scale (MFS)
adalahmetodecepatdansederhanauntukmenilaikemungkinanpasienjatuh.
SEBUAHsebagianbesarperawat (82,9%) menilaiskalasebagai “cepatdanmudahdigunakan,”
dan 54% memperkirakanbutuhkurangdari 3 menituntukmemberiperingkatpadapasien.
Initerdiridarienamvariabel yang cepatdanmudahuntukdinilai,
danitutelahterbuktimemilikivaliditasprediktifdanreliabilitasantarpenilai. MFS
digunakansecaraluasdalamperawatanakutpengaturan, baik di
rumahsakitdanpengaturanrawatinapperawatanjangkapanjang .Item
dalamskaladiberiskorsebagaiberikut:

1. Riwayatjatuh
Inidinilaisebagai 25
jikapasientelahjatuhselamamasukrumahsakitsaatiniataujikaadariwayatkejatuhanfisiolo
gislangsung, sepertidarikejangataugayaberjalan yang
terganggusebelumnyapenerimaan. Jikapasienbelumjatuh, inidiberiskor 0. Catatan:
Jikaseorangpasienjatuhuntukpertamakalinya,
makapasiennyaatauskornyasegerameningkatsebesar 25.
2. Diagnosis sekunder
Skoriniadalah 15 jikalebihdarisatu diagnosis medisterdaftarpadapasien. grafik;
jikatidak, skor 0.
3. Alat bantu rawatjalan
Inidiberiskor 0 jikapasienberjalantanpaalatbantujalan (walaupundibantuolehperawat),
menggunakankursiroda, atausedangberistirahatdantidakbangunsamasekali.
Jikapasienmenggunakankruk, tongkat, ataualat bantu jalan, item inimendapatskor 15,
jikapasienberniatmencengkeramfurnituremendukung, skor item ini 30.
4. Terapiintravena
Inidinilaisebagai 20 jikapasienmemilikialatintravenaataukunci heparindimasukkan,
jikatidak, skor 0.
5. Kiprah
Kiprah normal ditandaiolehpasienberjalandengankepalategak,
lenganterayunbebassamping, danmelangkahtanparagu-ragu. Kiprahiniskor 0.
Dengankiprah yanglemah (skor 10),
pasienadalahbungkuktetapimampumengangkatkepalasambilberjalantanpakehilangank
eseimbangan. Langkahnyapendekdanpasiendapatmengocok.
Dengangangguangayaberjalan (skor 20),
pasienmungkinmengalamikesulitanbangkitdarikursi,mencobabangkitdenganmendoron
glengankursi / ataudenganmemantul (yaitu,
denganmenggunakanbeberapaupayauntukBangkit). Kepalapasientiarap,
daniamengawasitanah. Karenakeseimbanganpasienmiskin,
pasienmenggenggamfurnitur, orang yang mendukung,
ataubantuanberjalanuntukdukungandantidakbisaberjalantanpabantuanini.
6. Status mental
SaatmenggunakanSkalaini, status mental
diukurdenganmemeriksasendiripasienpenilaiankemampuannyasendiriuntukambulasi.
Tanyakankepadapasien,
“ApakahAndabisapergikekamarmandisendirianatauAndabutuhbantuan?
"Jikajawabanpasienmenilaikemampuannyasendirikonsistendenganperintahrawatjalan
di Kardex®, pasiendinilai "normal" dandiberinilai 0.
Jikaresponspasientidakkonsistendenganperintahkeperawatanataujikaresponspasientida
krealistis, makapasiendianggapmelebih-
lebihkankemampuannyasendiridanlupaakanketerbatasansertamencetak 15.
7. Penilaiandan Tingkat Risiko
:Skortersebutkemudiandihitungdandicatatpadagrafikpasien. Tingkat risikodantindakan
yang direkomendasikan (mis. tidakadaintervensi yang diperlukan,
intervensipencegahanjatuhstandar, risikotinggiintervensipencegahan)
kemudiandiidentifikasi.

CatatanPenting :

SkalaKejatuhan Morse harusdikalibrasiuntuksetiappengaturanatau unit


perawatankesehatantertentusehinggastrategipencegahanjatuhditargetkanuntukmereka yang
paling berisiko. Dengan kata lain,
skorpenguranganrisikomungkinberbedatergantungpadaapakahAndamenggunakannya di
rumahsakitperawatanakut, pantijompoataurehabilitasifasilitas. Selainitu,
skaladapatdiatursecaraberbedaantara unit tertentudalamfasilitas yang diberikan.

2.2Tujuandaritindakan

a. Mengkajiataumengidentifikasiresikojatuhklien
b. Membantumengenaliintervensi yang dibutuhkanuntukmencegahjatuhklien
c. Mengurangiresikoterjatuhpadalansia

2.3Indikasi, Kontraindikasi, Komplikasi

a) Indikasi
1. Kliendengangangguanmuskuloskeletal, gangguankardiovaskuler,
penurunanpandangan, menggunakanalat bantu berjalan, gangguan status mental
2. Kliendalammasaperawatanakutbaik di
rumahsakitmaupunperawatanjangkapanjang di rumah
3. Klienyang mengalamiperubahankondisikesehatan
4. Klien yang mengalamiperubahanpadaaturanpengobatan yang
membuatklienmemilikirisikojatuh,
b) Kontraindikasi
Tidakadakontraindikasi
c) Komplikasi
Tidakadakomplikasi
2.4Format Pengukuran Skala Morse Pada Lansia

MORSE FALL SCALE (MFS)/ SKALA JATUH DARI MORSE

Nama Lansia :
Umur :
Tanggal :

NO PENGKAJIAN SKALA NILAI KET.

1. Riwayatjatuh: apakahlansiapernahjatuh Tidak 0

dalam 3 bulanterakhir? Ya 25

2. Diagnosasekunder: apakahlansiamemiliki Tidak 0

lebihdarisatupenyakit? Ya 15

3. Alat Bantu jalan:


- Bed rest/ dibantuperawat 0

- Kruk/ tongkat/ walker 15

- Berpeganganpadabenda-benda di sekitar 30
(kursi, lemari, meja)

4. TerapiIntravena: apakahsaatinilansia Tidak 0

terpasanginfus? Ya 20

5. Gaya berjalan/ caraberpindah:


- Normal/ bed rest/ immobile (tidakdapat 0
bergeraksendiri)

- Lemah (tidakbertenaga) 10

- Gangguan/ tidak normal (pincang/ diseret) 20

6. Status Mental
- Lansiamenyadarikondisidirinya 0

- Lansiamengalamiketerbatasandayaingat 15

Total Nilai

Pemeriksa

( )

Keterangan:

TingkatanRisiko Nilai MFS Tindakan

Tidakberisiko 0-24 Perawatandasar

Risikorendah 25-50 Pelaksanaanintervensipencegahanjatuhstandar

Risikotinggi ≥ 51 Pelaksanaanintervensipencegahanjatuhrisikotinggi
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Fall Morse Scale (FMS) merupakan sebuah metode yang cepat dan sederhana untuk
menilai kemungkinan jatuh klien lansia. Penilaian dengan Fall Morse Scale terdiri dari 6
bagian yang meliputi riwayat jatuh, diagnosis penyakit, bantuan berjalan, terapi intravena,
gaya berjalan dan status mental. Morse Fall Scale (MFS) adalah metode cepat dan sederhana
untuk menilai kemungkinan pasien jatuh.

3.2 Saran

Diharapkan Rumah Sakit perlu adanya peningkatan pengetahuan perawat


tentangmorse fall scaledengan cara mengadakan seminar atau pelatihan yang
berkaitandengan keselamatan pasien dan monitoring morse fall scale.

Institusi pendidikan keperawatan Institusi pendidikan diharapkan dapat bekerja sama


dengan instansi kesehatan yang berada di wilayahnya dapat bekerja sama untuk
mewujudkanpengetahuan khususnya penatalaksanaan keselamatan pasien dan hasil
penelitianini dapat dijadikan pustaka

bagi institusi pendidikan yang berhubungan denganpengetahuan perawat tentang


keselamatan pasien. Penelitian selanjutnya Penelitiselanjutnya dapat melakukan
penelitian terkait morse fall scale denganmenggunakan metode maupun jenis penelitian
lain. Peneliti lain dapat melakukanpenelitian dengan topik yang sama dengan responden
yang berbeda, sehinggahasil penelitian dapat dibandingkan.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. Morse fall scale.Februari 24, 2012. Sage Publication.


http://alameda.networkofcare.org/library/Morse%20Fall
%20Scale.pdfdiambiltanggal 01 Maret 2020.
Morse, J.M. (2010). Preventing Patient Falls: Establishing a Fall Intervention
Program 2nd Edition. New York: Springer Publishing Company.
Reni YuliAspiani. (2014). Buku Ajar KeperawatanGerontik.Aplikasi : NANDA, NIC,
NOC, Jilid1, Jakarta.
Ari, Ns. Elizabeth. 2014. Pelaksanaan Standar Prosedur Operasional:
Identifikasi Risiko Pasien Jatuh Menggunakan Skala Jatuh Morse Di Rumah
Sakit “A” Bandung. Korespondensi: STIKESSanto Borromeus Bandung.
Kementrian Kesehatan RI. 2013. Gambaran Kesehatan LanjutUsia di Indonesia.
Jakarta: Buletin Jendela Informasi Kesehatan Semester I 2013.

Anda mungkin juga menyukai