Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PENYULUHAN KESEHATAN MASYARAKAT (PKM)

PENYULUHAN KEHAMILAN USIA DINI, DAMPAK, DAN


CARA PENCEGAHANNYA PADA SISWA-SISWI SMK I
TEGALALANG GIANYAR

Oleh :
Ni Luh Raka Merry Hardiani (1302006076)
Daondy Friarsa Soeharto (1802611106)
I Gst Agung Ngr Aswin Panji S. (1802611111)

Pembimbing :
Dr. Luh Seriani, S.Km,
M.Kes dr. I Wayan Gede
Wirawan

DALAM RANGKA MENJALANI KEPANITERAAN KLINIK


MADYA BAGIAN KEDOKTERAN MASYARAKAT DAN
KEDOKTERAN
PENCEGAHAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
2018 UNIVERSITAS
UDAYANA DENPASAR
LAPORAN PENYULUHAN KESEHATAN MASYARAKAT (PKM)
PENYULUHAN KEHAMILAN USIA DINI, DAMPAK, DAN
CARA PENCEGAHANNYA PADA SISWA-SISWI SMK I
TEGALALANG GIANYAR

Oleh :
Ni Luh Raka Merry Hardiani (1302006076)
Daondy Friarsa Soeharto (1802611106)
I Gst Agung Ngr Aswin Panji S. (1802611111)

Pembimbing :
Dr. Luh Seriani, S.Km,
M.Kes dr. I Wayan Gede
Wirawan

DALAM RANGKA MENJALANI KEPANITERAAN KLINIK


MADYA BAGIAN KEDOKTERAN MASYARAKAT DAN
KEDOKTERAN
PENCEGAHAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
UDAYANA DENPASAR
2018

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa karena atas
karunia-Nya, Pkm Dengan Judul “Laporan Penyuluhan Kesehatan Masyarakat
(PKM) Penyuluhan Kehamilan Usia Dini, Dampak, Dan Cara Pencegahannya
Pada Siswa-Siswi SMK I Tegalalang Gianyar” ini dapat terselesaikan tepat pada
waktunya. Proposal PKM ini disusun dalam rangka mengikuti Kepaniteraan
Klinik Madya Bagian Kedokteran Masyarakat Kedokteran Pencegahan, Fakultas
Kedokteran Universitas Udayana yang dilaksanakan mulai tanggal 7 Mei 2018
sampai 17 Juni 2018 bertempat di UPT Kesmas Tegallalang I Gianyar. Proposal
penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik karena dukungan dari berbagai
pihak. Untuk itu, penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:
1. Dr. Luh Seriani, S.Km, M.Kes selaku Dosen Pembimbing, atas segala
kritik, saran, dan bimbingan yang diberikan dalam menyelesaikan PKM
ini;
2. dr. I Wayan Gede Wirawan selaku Kepala UPT Kesmas Tegallalang I
Gianyar beserta seluruh staf atas bimbingan dan arahan dalam
menyelesaikan PKM ini;
3. Pemegang Program PROMKES dan PKPR di UPT Kesmas Tegallalang I
Gianyar atas segala informasi dan kerja sama terkait dengan PKM ini,
4. Kepala Sekolah SMK I Tegalalang dan jajarannya, serta para guru atas
kerja sama serta bantuannya dalam menjalankan PKM ini.
Diharapkan PKM ini dapat memberikan manfaat terhadap siswa-
siswi SMK Tegalalang I, serta dapat dijadikan acuan untuk penyuluhan-
penyuluhan yang akan dilakukan berikutnya.

Denpasar, Juni 2018


Penulis

i
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL DALAM...................................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
BAB II PERENCANAAN PKM.............................................................................3
2.1 Identifikasi Masalah...............................................................................3
2.2 Analisis Masalah....................................................................................4
2.3 Tujuan dan Manfaat Penyuluhan...........................................................5
2.3.1 Tujuan Umum.........................................................................5
2.3.2 Tujuan Khusus........................................................................5
2.3.3 Manfaat...................................................................................5
2.4 Kelompok Sasaran.................................................................................6
2.5 Strategi Pelaksanaan...............................................................................6
2.5.1 Persiapan Penyuluhan.............................................................6
2.5.2 Tempat dan Waktu Pelaksanaan.............................................6
2.5.3 Pelaksanaan Penyuluhan.........................................................7
2.6 Isi Materi................................................................................................7
2.7 Metode Penyuluhan................................................................................7
2.8 Media Penyuluhan..................................................................................7
2.9 Jadwal Penyuluhan.................................................................................8
2.10 Rencana Evaluasi.................................................................................8
2.10.1 Penilaian Proses....................................................................8
2.10.2 Penilaian Hasil......................................................................9
BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN............................................................10
3.1 Waktu dan tempat Penyuluhan............................................................10
3.2 Proses Pelaksanaan Penyuluhan..........................................................10
3.3 Peserta Penyuluhan.............................................................................10
3.4 Pelaksanaan Penyuluhan......................................................................10
BAB IV EVALUASI KEGIATAN......................................................................12
4.1 Evaluasi Penyuluhan............................................................................12
4.2 Hambatan Penyuluhan PKM................................................................14
4.3 Manfaat PKM.......................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................16
LAMPIRAN DOKUMENTASI PENYULUHAN................................................17

i
BAB I
PENDAHULUAN

Kehamilan usia dini merupakan kehamilan yang dialami oleh ibu yang
berumur dibawah 20 tahun (Riskesdas, 2010). Menurut Badan Koordinasi
Keluarga Berencana Nasional, alasan mengapa tidak boleh hamil pada usia muda
dibagi menjadi dua, yaitu alasan secara fisik dan alasan secara mental. Secara
fisik, kondisi Rahim dan panggul ibu belu berkembang secara maksimal sehingga
mengakibatkan kesakitan dan kematian ibu dan bayinya. Selain itu hal ini juga
menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan fisik ibu terhenti. Secara mental,
ibu belum siap menghadapi perubahan yang terjadi selama kehamilan, serta belum
siap menjalankan peran seorang ibu dan masalah-masalah yang mungkin muncul
dari statusnya sebagai ibu. Gabungan kedua faktor tersebut yang belum matang
akan meningkatkan terjadinya persalinan yang sulit dengan komplikasi medis
(BPS, 2013). Data dari Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 2010 menyatakan
bahwa 1,7 juta wanita dengan usia dibawah 24 tahun melahirkan di Indonesia tiap
tahunnya, dan hamper setengah jutanya adalah remaja (Jones, 2001). Data WHO
menunjukkan sekitar 16 juta wanita berusia 15-19 tahun melahirkan setiap
tahunnya. Kelahiran dari ibu yang berusia dini mencakup 11% dari seluruh
kelahiran, dengan 95% dari kejadian ini terjadi di negara - negara berkembang
(WHO, 2011).
Kehamilan usia remaja memberikan risiko yang sangat tinggi terhadap
kematian ibu dan bayi, dimana angka kematian maternal pada wanita hamil dan
melahirkan usia di bawah 20 tahun dua sampai lima kali lebih tinggi daripada
kematian maternal yang terjadi pada wanita hamil usia 21-29 tahun (Manuaba et
al., 2010). Selain itu komplikasi kehamilan seperti preeklamsi, abortus, partus
lama juga lebih sering terjadi pada usia dini (Abdurradjak et al., 2016).
Perilaku seksual pada usia dini berhubungan erat dengan kejadian
kehamilan dan pernikahan pada usia dini. Perubahan yang terjadi pada remaja
berhubungan erat dengan proses pubertas. Mulai aktifnya sistem reproduksi
tersebut menyebabkan masa ini sering dikatakan sebagai masa yang rentan akan
terjadinya perilaku seksual yang tidak sehat, jika tidak diimbangi dengan
informasi

1
yang cukup. Beberapa literatur menunjukkan bahwa tingginya proporsi kehamilan
usia remaja disebabkan oleh berbagai faktor seperti, pengetahuan tentang
seksualitas yang kurang, sosial ekonomi yang rendah, pengaruh pergaulan dengan
teman sebaya yang negatif, faktor sosiodemografi, hubungan antar keluarga,
status perkembangan, kebutuhan terhadap perhatian, serta penyalahgunaan obat-
obatan terlarang. Menurut Loveria Sekarrini, akses informasi, layanan kesehatan
yang ramah remaja masih sangat minim, sehingga banyak remaja yang memiliki
permasalahan kesehatan menjadi sulit untuk menyelesaikan permasalahan remaja
(Sekarini, 2012).
Berdasarkan keterangan pemegang program KIA/KB di Puskesmas
Tegallalang I, perilaku seksual pada usia dini di wilayah kerja Puskesmas
Tegallalang I dapat dikatakan cukup tinggi dimana kehamilan usia dini di wilayah
kerja Puskesmas Tegallalang I pada tahun 2016 hingga bulan Desember yaitu 25
orang dari 314 ibu hamil yang kontrol ke Puskesmas Tegallalang I. Pada tahun
2017 terdapat kehamilan usia dini atau sebesar 18% dari populasi ibu hamil.
Pemegang program pelayanan kesehatan peduli remaja puskesmas Tegallalang I
juga menyebutkan bahwa tingginya angka kejadian hamil usia dini dikarenakan
pergaulan dan pacaran yang tidak sehat pada remaja, khususnya pada usia SMA di
wilayah kerja puskesmas tersebut. Dikarenakan perihal tersebut, penyuluhan ini
diharapkan dapat meningkatkan kewaspadaan dan pengetahuan siswa-siswi
tentang perilaku seksual usia dini dan dampak kehamilan usia dini.

2
BAB II
PERENCANAAN PKM

2.1. Identifikasi Masalah


Puskesmas Tegallalang I bertempat di Desa Tegallalang,
Kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar. Wilayah kerja Puskesmas
ini meliputi empat desa yaitu Desa Tegallalang dengan 11 banjar,
Desa Kedisan 7 banjar, Desa Kenderan dengan 10 banjar dan Desa Keliki
dengan 7 banjar. Kasus kehamilan usia dini di wilayah kerja Puskesmas
Tegallalang
I pada tahun 2016 hingga bulan Desember yaitu 25 orang dari 314 ibu
hamil yang kontrol ke Puskesmas Tegallalang I, sedangkan pada tahun
2017 didapatkan 18 kasus kehamilan usia dini dari 309 ibu hamil yang
terdata di Puskesmas Tegalalang I. Rentangan umur ibu hamil usia dini
dari tahun 2016 – 2017 adalah 15-19 tahun, berarti seluruhnya merupakan
siswi usia SMA, baik yang bersekolah maupun yang tidak melanjutkan
sekolah.
Berdasarkan keterangan pemegang program KPR di puskesmas
Tegalalang I, SMK Tegalalng I menyumbang sebagian kasus kehamilan
usia dini. Dari keterangan beliau, kejadian kehamilan usia dini di SMK 1
Tegalalang sering terjadi setelah berlangsungnya Program Kerja Lapangan
SMK tersebut. Hal ini juga dikonfirmasi oleh pihak humas SMK I
Tegalalang saat melakukan koordinasi untuk pelaksanaan penyuluhan.
Kurangnya pengetahuan tentang kehamilan usia dini, dampak, dan
cara pencegahannya dicurigai sebagai salah satu faktor yang menyebabkan
tingginya kasus kehamilan usia dini di wilaya UPT Puskesmas Tegalalang
I. Setelah dilakukan wawancara pada 6 siswi dan 4 siswa SMK Tegalalng
1 yang akan melakukan PKL , didapatkan kesepuluh siswa-siswi tersebut
mengetahui apa itu kehamilan usia dini, namun tidak dapat menyebutkan
berapa batasan umur seorang wanita untuk dapat hamil usia dini dengan
tepat. Ketika remaja-remaja tersebut diminta untuk menyebutkan apa saja
dampak dari kehamilan usia dini, mereka dapat menyebutkan beberapa
dampak secara sosial dan ekonomi namun tidak dapat menyebutkan secara
tepat dampak kehamilan usia dini jika dilihat dari segi kesehatan.
3
2.2. Analisis Masalah
Berdasarkan keterangan yang didapatkan dari pemegang program
promosi kesehatan di Puskesmas Tegalalang I, pemberian penyuluhan
terkait infeksi menular seksual, pacaran sehat, dan kesehatan reproduksi
dilakukan sebanyak delapan kali dalam satu tahun. Penyuluhan terakhir
dilakukan pada bulan Oktober 2017 dan telah dilakukan hampir di seluruh
wilayah kerja puskesmas. Penyuluhan serupa belum pernah dilakukan
selama tahun 2018. SMK Tegalalang I merupakan salah satu penyumbang
kasus kehamilan usia dini, namun karena tidak semua siswa-siswi SMK
tersebut tinggal di wilayah UPT Kesmas Tegalalang I, maka belum ada
data yang menunjukan jumlah kehamilan usia dini di sana. Menurut data
kegiatan puskesmas, pada tahun 2017 sudah pernah dilakukan dua kali
penyuluhan di SMK tersebut, dimana penyuluhan terakhir dilakukan
berdekatan dengan masa penerimaan siswa baru.
Kurangnya pengetahuan siswa-siswi kelas 10 SMK 1 Tegalalang
mengenai apaitu kehamilan usia dini dan dampak yang dapat ditimbulkan
oleh kehamilan usia dini dilihat dari wawancara yang telah dilakukan
menjadi salah satu alasan tingginya kasus kehamilan usia dini di SMK
tersebut. Dari hasil wawancara langsung dengan siswa-siswi SMK 1
Tegalalang, masih banyak dari mereka yang masih belum tau dan belum
memahami kehamilan usia dini beserta dampa dan cara pencegahannya,
meski sudah pernah dilakukan penyuluhan sebelumnya. Para remaja yang
telah diwawancara secara umum mengetahui beberapa dampak secara
sosial dan ekonomi namun tidak dapat menyebutkan secara tepat dampak
kehamilan usia dini jika dilihat dari segi kesehatan
Pemegang program pelayanan kesehatan peduli remaja puskesmas
Tegallalang I menyebutkan meskipun diketahui banyak kasus kehamilan
usia dini yang terjadi di SMK tersebut pasca berlangsungnya program
praktek kerja lapangan, penyuluhan masih belum digalakan karena
penyuluhan di SMK hanya baru dilakukan setelah mendapat undangan
langsung dari pihak SMK. Menurut pemegang program KIA di puskesmas
Tegallalang I, setiap tahunnya masih ditemukan kejadian ibu hamil dengan

4
usia dini yang disebabkan oleh pacaran yang tidak sehat terutama pada
periode waktu setelah liburan sekolah.
Faktor lain yang mendorong terjadinya kehamilan usia dini di SMK
1 Tegalalang berdasarkan pemegang program PKR UPT Puskesmas
Tegalalang 1 antara lain kondisi saat PKL itu sendiri karena saat PKL,
siswa-siswi tersebut akan jauh dari bimbingan dan pengawasan keluarga.
Pengawasan yang tidak ketat dapat menjadi bentuk kesempatan siswa-
siswi untuk melakukan aktivitas seksual di usia dini. Faktor pendorong lain
adalah pergaulan dan lingkungan sekitar dimana banyaknya kejadian
kehamilan usia dini disekitar dapat memicu remaja untuk berperilaku
serupa. Perubahan perilaku remaja untuk mencegah terjadinya kehamilan
usia dini di SMK 1 Tegalalang dapat diawali dengan pemberian informasi
terkait dengan dampak kehamilan usia dini dan memberikan gambaran
mengenai kehamilan usia dini.

2.3. Tujuan dan Manfaat Penyuluhan


2.3.1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penyuluhan ini adalah untuk memberikan informasi
kepada siswa-siswi SMK 1 Tegalalang yang akan melakukan PKL
mengenai Kehamilan Usia Dini, Dampak dan Cara Pencegahannya.

2.3.2. Tujuan Khusus


1. Meningkatkan pengetahuan bagi siswa-siswi akan kehamilan usia dini.
2. Meningkatkan pemahaman serta pengetahuan siswa-siswi mengenai
dampak kehamilan usia dini.
3. Meningkatkan pemahaman siswa-siswi mengenai pentingnya
pencehan kehamilan usia dini.
2.3.3. Manfaat Penyuluhan
1. Pelaksana PKM mendapatkan pengalaman menjadi penyuluh yang
baik di masyarakat.

5
2. Peserta penyuluhan mendapatkan informasi mengenai kehamilan usia
dini.
3. Pemegang program dapat menjadikan penyuluhan ini sebagai
referensi dalam melakukan penyuluhan kehamilan usia dini.
4. Diharapkan agar peserta bertanya mengenai materi saat penyuluhan,
sehingga mereka dapat lebih paham dan dapat menyebarkannya ke
teman-teman di lingkungan sekitarnya.

2.4. Kelompok Sasaran


Penduduk sasaran kegiatan PKM penyuluh adalah siswa-siswi SMK 1
Tegalalang kelas 10. Dipilihnya siswa-siswi kelas 10 sebagai sasaran
didasari oleh informasi dari pemegang program bahwa kejadian hamil usia
dini banyak terjadi pasca dilakukannya program PKL, serta informasi dari
pihak sekolah bahwa siswa-siswi yang akan menjalanin program PKL
adalah siswa-siswi kelas 10 yang akan naik ke kelas 11.

2.5. Strategi Pelaksanaan


2.5.1. Persiapan Penyuluhan
Persiapan penyuluhan terdiri dari beberapa bagian antara lain:
1. Berdiskusi dengan pemegang program PKPR dan Promkes Puskesmas
Tegallalang I.
2. Survei tempat serta meminta izin kepada Kepala Sekolah dan pihak
yang bersangkutan untuk peminjaman tempat penyuluhan.
3. Penyusunan materi penyuluhan.
4. Penguasaan materi penyuluhan.
5. Penguasaan cara-cara komunikasi atau penyampaian pesan
6. Persiapan media penyuluhan berupa power point dan video mengenai
Kehamilan Usia Dini yang ditayangkan dengan LCD untuk
memudahkan pemahaman materi penyuluhan.
7. Persiapan bingkisan pada saat diskusi
8. Persiapan soal quiz
2.5.2. Tempat dan Waktu Pelaksanaan

6
Hari/Tanggal : Kamis, 24 Mei 2018
Waktu : 09.00 WITA - selesai
Tempat : Aula SMK 1 Tegalalang
2.5.3. Pelaksanaan Penyuluhan
1. Tim penyuluh meminta ijin kepada pihak SMK 1 Tegalalang
2. Tim penyuluh menyiapkan alat dan materi di tempat penyuluhan
3. Peserta dikumpulkan di aula
4. Penayangan video pendek
5. Dilakukan pre-test berupa quiz secara lisan sebelum penyuluhan
6. Penyampaian materi dengan power point, diselingi dengan diskusi
kasus
7. Dilakukan post-test berupa quiz secara lisan setelah penyuluhan
8. Diskusi dan tanya jawab materi penyuluhan
9. Pemberian feedback oleh peserta penyuluhan
10. Pemberian bingkisan bagi peserta penyuluhan yang telah berperan aktif

2.6. Isi Penyuluhan


Adapun isi dari penyuluhan, yaitu terkait kehamilan usia dini serta dampak
dan cara pencegahannya.

2.7. Metode Penyuluhan


Penyuluhan ini dilakukan di Aula SMK 1 Tegalalang. Metode yang
dilakukan adalah penyuluhan dengan metode diskusi kasus, ceramah, dan
tanya jawab.

2.8. Media Penyuluhan


Media yang digunakan untuk mempermudah dan memperlancar
penyampaian materi penyuluhan yaitu sebagai berikut:
1. LCD dan laptop untuk menayangkan media penyuluhan
2. Materi penyuluhan dalam bentuk power point dan video.

7
2.9. Jadwal Penyuluhan
Tabel 1. Rencana Pelaksanaan Penyuluhan
Alat dan
Waktu Kegiatan Metode Fasilitator
Bahan
08.30 WITA Sambutan dari Ceramah Dokter Muda, -
(10”) perwakilan Puskesmas Perwakilan
dan Kepala Sekolah Puskesmas
dan Kepala
Sekolah
08.40 WITA Perkenalan diri penyuluh Ceramah, Dokter Muda -
(5”) perkenalan
08.45 WITA Penayangan video, quiz Penilaian Dokter Muda Video
(15”) pendek
09.00 WITA Penyuluhan dan Diskusi Ceramah Dokter Muda Slide
(40”) Kasus dan Diskusi Materi
Kasus
09.40 WITA Tanya jawab, pemberian Diskusi Dokter Muda, Slide
(10”) feedback Perwakilan Materi
puskesmas
09.50 WITA Penyerahan bingkisan - Dokter Muda Bingkisan
(10”) dan foto bersama hadiah
10.00 WITA Kegiatan selesai

2.10. Rencana Evaluasi


2.10.1. Penilaian Proses
1. Indikator Penilaian
 Dukungan dari pihak Puskesmas Tegallalang I dalam
membantu menghubungi pihak SMK 1 Tegalalang, dan dari
SMK 1 Tegalalang dalam bentuk penyediaan waktu dan
tempat penyuluhan.
 Ketepatan durasi waktu pelaksanaan yaitu selama 2 jam.
 Sarana yang dipergunakan untuk penyuluhan berupa LCD,
laptop, materi penyuluhan.
 Jumlah cakupan peserta yang datang 50% dari jumlah siswa-
siswi kelas 10 SMK 1 Tegalalang.
2. Waktu Penilaian
Penilaian dilakukan selama dan sesudah pelaksanaan.
3. Cara Penilaian

8
Pelaksanaan dinilai dengan mengamati pelaksanaan, serta pemberian
feedback oleh peserta penyuluhan.
4. Penilai
Dokter Muda Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.
2.10.2. Penilaian Hasil
1. Indikator Penilaian
 Pertanyaan dari peserta yang diajukan selama tanya jawab
berlangsung.
 Peningkatan pengetahuan tentang perilaku seksual usia dini
dan pacaran sehat yang dinilai berdasarkan ketepatan dalam
menjawab quiz yang diberikan, dimana diharapkan setelah
dilakukan pemberian materi peserta penyuluhan dapat
menjawab quiz dengan lebih tepat dibandingkan sebelum
dilakukan pemberian materi.
2. Waktu Penilaian
Waktu penilaian dilakukan sebelum dan sesudah penyuluhan.
3. Cara Penilaian
Menggunakan pemberian quiz secara lisan.
4. Penilai
Dokter Muda Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.

9
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN

3.1. Waktu dan Tempat Penyuluhan


Hari/Tanggal : Kamis, 24 Mei 2018
Waktu : 09.00 WITA - selesai
Tempat : Ruang Kelas SMK 1 Tegalalng

3.2. Peserta
Perwakilan setiap kelas X dan XI SMK 1 Tegalalang sebanyak 45 orang.

3.3. Pelaksana Penyuluhan


Penyuluhan dilakukan secara bergilir oleh 2 orang dokter muda. Penyuluhan
didampingi oleh Wakil Kepala Sekolah Bidang Akademik.

3.4. Proses Penyuluhan


Tiga hari sebelum melaksanakan kegiatan penyuluhan yakni pada
hari Senin tanggal 21 Mei 2018, dokter muda FK Unud melakukan
koordinasi secara langsung dengan pihak sekola agar penyuluhan dapat
dilaksanakan. Penyuluh kemudian berdiskusi dengan Bapak Oka, selaku
divisi humas SMK 1 Tegalalang untuk melaksanakan penyuluhan mengenai
dampak dan cara pencegahan kehamilan usia dini di SMK 1 Tegalalang.
Selanjutnya koordinasi dilakukan melalui aplikasi whatsapp dengan Bapak
Oka. Pada hari pelaksanaan, Bapak Oka berhalangan hadir, oleh karena itu
penyuluh diarahkan untuk berkoordinasi dengan wakil kepala sekolah
bidang akademik dan wakil kepala sekolah bidang kesiswaan secara
langsung.
Aula SMK Tegalalang 1 yang awalnya akan dijadikan tempat
penyuluhan, tidak bisa digunakan pada hari pelaksanaan karena digunakan
untuk gladi bersih acara lain. Hal ini tidak dapat diprediksi karena
penyebabnya adalah cuaca yang buruk sehingga proses gladi bersih tersebut
terlambat selesainya. Ruang kelas yang menjadi tempat penyuluhan sudah
difasilitasi oleh microphone wireless, speaker, LCD proyektor, dan layar

1
untuk penayangan, sehingga penyuluh hanya perlu menyediakan laptop,
slide, dan video. Slide power point dan video penyuluh tayangkan dengan
LCD untuk mempermudah pemberian Bingkisan penyuluh berikan kepada
beberapa siswa yang aktif berpartisipasi pada saat diskusi kasus dan tanya
jawab.
Pada hari pelaksanaan penyuluhan, penyuluh datang pada pukul
08.15 WITA dan diterima langsung oleh wakil kepala sekolah bidang
akademik SMK 1 Tegalalang. Selanjutnya penyuluh mempersiapkan alat
untuk penyuluhan di Ruang kelas. Pukul 08.45 WITA siswa-siswi yang
menjadi perwakilan kelas sudah berkumpul di dalam kelas. Penyuluhan
dimulai pada pukul 09.00 WITA karena menunggu persiapan alat-alat
penyuluhan.
Pertama-tama, penyuluh mengadakan perkenalan terlebih dahulu
pada peserta penyuluhan. Sebelum pemberian materi, dilakukan penayangan
video pendek. Penyuluh memberikan materi dengan slide, yang diawali
dengan penjelasan mengenai pengertian kehamilan usia dini beserta
epidemiologinya di dunia, Indonesia, dan Bali. Selanjutnya diberikan materi
mengenai alasan mengapa kehamilan usia dini tidak baik serta dampaknya,
baik secara biologis maupun psikologis. Di akhir pemberian materi,
diberikan juga beberapa tips kepada siswa-siswi untuk menghindari
kehamilan usia dini. Tips pertama yang diberikan adalah mengenai pacaran
sehat yang juga disertai dengan diskusi kasus. Beberapa tips yang
didiskusikan antara lain adalah berpacaran di tempat yang ramai, serta
mendekatkan diri ke orang tua. Setelah pemberian materi selesai, dilakukan
tanya jawab. Peserta penyuluhan cukup antusias dan terdapat 3 orang
yang memberikan pertanyaan dan sharing pengalaman
pribadi terkait dengan materi penyuluhan.
Terdapat pula 2 orang yang bersedia merangkum keseluruhan materi di
depan kelas. Pihak SMK 1 Tegalalang juga sangat mendukung pencegahan
kehamilan usia dini dimana diusulkan penyuluhan yang lebih rutin di
lingkungan SMK 1 Tegalalang. Terlihat peningkatan pemahaman peserta
dari rangkuman materi dan studi kasus yang diberikan. Di akhir
kegiatan, penyuluh meminta feedback atau pesan dan kesan dari peserta
penyuluhan terhadap pemberian materi yang telah dilakukan.

1
BAB IV
EVALUASI KEGIATAN

4.1. Evaluasi PKM


Evaluasi kegiatan dinilai dari dukungan pihak Puskesmas
Tegallalang I dan pihak SMK 1 Tegalalang, ketepatan waktu pelaksanaan,
sarana yang dipergunakan, jumlah peserta yang mengikuti penyuluhan dan
partisipasi dari peserta. Dalam menghubungi pihak SMK 1 Tegalalang,
pihak Puskesmas Tegallalang I telah membantu merencanakan serta
memberi masukan selama persiapan hingga hari pelaksanaan penyuluhan.
Pihak SMK Tegalalang 1 juga telah membantu menyediakan waktu
untuk melakukan penyuluhan, tempat penyuluhan yaitu di ruang kelas, dan
juga menyediakan media penyuluhan berupa microphone wireless, speaker,
LCD, dan proyektor. Penyuluhan berdurasi 1 jam 30 menit, dimulai pada
pukul 09.00 WITA dan berakhir pada pukul 10.30 WITA. Penyuluhan
berakhir 30 menit melebihi dari waktu yang telah direncanakan dikarenakan
menunggu kepastian tempat dan jumlah peserta penyuluhan, persiapan yang
terlambat karena tempat pelaksanaan yang berubah.
Sarana yang dipergunakan dalam penyuluhan yaitu LCD proyektor,
serta laptop, video, dan slide presentasi yang telah disiapkan sebelumnya
oleh tim penyuluh dapat berfungsi dengan baik sehingga mendukung
kelancaran jalannya penyuluhan, dan soal untuk diskusi kasus yang telah
dipersiapkan sebelumnya oleh penyuluh dapat dimanfaatkan dengan
maksimal sehingga dapat membantu meningkatkan pemahaman bagi peserta
mengenai materi yang dibahas. Dari segi peserta, jumlah peserta yang
mengikuti penyuluhan tidak mencapai target awal yaitu 110 orang kelas X
dimana peserta yang datang berjumlah 45 orang yang terdiri dari kelas X
dan XI. Hal ini dikarenakan adanya perubahan tempat penyuluhan sehingga
kapasitas tempat berkurang secara signifikan. Permintaan dari pihak sekolah
untuk menyertakan siswa-siswi kelas XI sebagai peserta penyuluhan juga
menjadi penyebab lainnya sehingga menyebabkan kapasitas ruangan untuk
menampung siswa-siswi kelas X semakin berkurang.

1
Perhatian dan respon peserta penyuluhan secara umum baik dan
dapat dilihat dari keantusiasan peserta saat diskusi kasus dan saat penyuluh
meminta respon peserta dengan memberi pertanyaan di sela-sela pemberian
materi. Siswa-siswi berani bertanya dan juga antusias dalam memberikan
timbal balik terhadap jawaban yang diberikan oleh penyuluh. Salah seorang
siswa juga sharing pengalaman orang disekitarnya terkait kehamilan usia
dini yang terjadi dilingkungan rumah dan sekolahnya.
Dari segi proses penyuluhan yang meliputi pemberian materi dan
sesi diskusi, pemberian materi dan diskusi berlangsung dengan baik terlihat
dari adanya komunikasi antara peserta dengan penyuluh dimana peserta
berani untuk menjawab pertanyaan dari diskusi kasus. Feedback dan pesan-
kesan yang diberikan diakhir penyuluhan juga baik dan mendukung adanya
penyuluhan yang dilakukan.
Keberhasilan penyuluhan dinilai dengan adanya peningkatan
pengetahuan siswa-siswi akan dampak perilaku seksual usia dini dan
pacaran sehat dinilai berdasarkan ketepatan dalam menjawab quiz dengan
beberapa pilihan jawaban secara lisan setelah dilakukan penyuluhan
dibanding sebelum dilakukan penyuluhan. Pertanyaan yang diajukan antara
lain:
1. Apa itu kehamilan usia dini
2. Dampak apa saja yang disebabkan kehamilan usia dini
3. Cara mencegah kehamilan usia dini
Dari penilaian yang dilakukan, didapatkan peningkatan pengetahuan
peserta dilihat ketepatan peserta dalam menjawab pertanyaan selingan
setelah pemberian materi dibanding sebelum pemberian materi. Selain dari
pertanyaan tersebut, penilaian keberhasilan penyuluhan juga dapat dilihat
dari pertanyaan yang diajukan saat tanya jawab. Terdapat peserta yang
bertanya dengan pertanyaan yang bervariasi dan diajukan secara serius saat
sesi tanya jawab. Peserta juga dapat merangkum
materi dengan baik dan menyampaikannya
kembali di depan kelas secara jelas. Hal ini dapat menunjukkan antusiame
peserta penyuluhan terhadap materi yang diberikan.
Pihak SMK 1 Tegalalang menerima penyuluhan dengan sangat baik
dan diharapkan untuk ada penyuluhan kembali di kemudian hari dengan

1
materi yang berbeda Fakultas Kedokteran Universitas Udayana ataupun dari
Puskesmas Tegallalang I.

4.2. Hambatan PKM


Dalam pelaksanaan penyuluhan, hambatan yang dirasakan oleh
penyuluh adalah kesulitan dalam menentukan hari dilaksanakannya
penyuluhan. Hal ini dikarenakan penentuan topik yang sedikit terlambat
sehinggal persiapan penyuluhan terkesan terburu-buru agar tidak
terpengaruh oleh hari libur nasional dan libur akhir semester SMK 1
Tegalalang. Awalnya penyuluhan yang dijadwalkan pada Hari Kamis, tetapi
pihak sekolah sempat meminta waktu lain. Namun pada akhirnya pihak
sekolah mengijinkan pelaksanaan penyuluhan dilakukan pada Hari Kamis,
setelah berkoordinasi dengan internal mereka.
Saat pelaksanaan penyuluhan, penyuluh juga mengalami kesulitan
mengenai tempat dan waktu. Aula SMK yang direncanakan sebagai tempat
penyuluhan oleh pihak sekolah, mendadak tidak bisa digunakan karena
bertabrakan dengan acara lain, sehingga penyuluhan terpaksa dipindahkan
ke ruang kelas yang kapasitasnya lebih sedikit. Hal ini juga berdampak pada
waktu pelaksanaan penyuluhan yang mulai terlambat. Selain itu,
keterbatasan tenaga kerja untuk mendokumentasi dan mengobservasi juga
menyebabkan penilaian penyuluhan sulit dilakukan.

4.3. Manfaat PKM


Manfaat yang penyuluh rasakan dari melaksanakan kegiatan PKM
ini adalah bagaimana merencanakan dan proses dalam melakukan
penyuluhan. Penyuluh juga belajar menjadi pemberi materi yang baik,
sehingga dapat membuat peserta menjadi tertarik akan materi, dan memiliki
keinginan yang tinggi untuk berpartisipasi. Selain itu, penyuluh juga belajar
mengenai cara menyampaikan materi agar dapat dimengerti dan sesuai
dengan bahasa bagi masyarakat, sehingga nantinya diharapkan siswa-siswi
SMK 1 Tegalalang dapat menyebar luaskan materi yang telah di dapat ke
teman-teman yang lainnya.

1
Manfaat yang didapat oleh peserta adalah diharapkan dapat
menambah pengetahuan mereka tentang kehamilan usia dini sehingga
mencegah terjadinya dampak negatif dari perilaku seksual usia dini tersebut.
Dengan menyebarnya informasi yang sudah tepat tersebut diharapkan dapat
mengurangi kasus kehamilan yang tidak diinginkan.
Manfaat bagi pemegang program adalah dapat dijadikan referensi
metode baru dalam pemberian penyuluhan mengenai kehamilan usia dini,
dampak, dan cara pencegahannya atau dalam pemberian materi lainnya bagi
anggota siswa-siswi SMK.

1
DAFTAR PUSTAKA

Abdurradjak K, Mamengko L, Wantania J. Karakteristik Kehamilan Dan


Persalinan Pada Usia <20 Tahun Di Rsup Prof. Dr. R. D. Kandou
Manado Periode 1 Januari 2013 – 31 Desember 2014. Jurnal E-Clinic
(Ecl). 2016;4(1).

Badan Pusat Statistik (2013). Survei Demografi Dan Kesehatan 2012, Jakarta.

Jones Dl. Dasar-Dasar Obstetri Dan Ginekologi (6th Ed). Jakarta: Hipokrates,
2001
Manuaba IBG. Dkk. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB Untuk
Pendidikan Bidan. 2nd ed. Jakarta: Buku Kedokteran EGC; 2010.

Pregnancy [Internet]. World Health Organization. 2018 [Cited 19 May 2018].


Available from: http://www.who.int/topics/pregnancy/en/
Sekarrini, L. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Seksual Remaja
di SMK Kesehatan di Kabupaten Bogor tahun 2011. Universitas
Indonesia. 2012

Statistics Indonesia. 2010. “Penduduk Menurut Kelompok Umur, Daerah


Perkotaan/Perdesaan, Dan Jenis Kelamin, Available At
http://sp2010.bps.go.id/index.php/site/tabel?tid=263&wid=0

1
LAMPIRAN

DOKUMENTASI KEGIATAN PENYULUHAN

Gambar 1.1 Gambar 1.2


Pemutaran Video Pemberian Materi

Gambar 1.3 Gambar 1.4 Studi Kasus


Pemberian Materi

Gambar 1.5 Foto Bersama Gambar 1.6


Pemberian
1

Anda mungkin juga menyukai