Anda di halaman 1dari 21

ANALISIS JURNAL PENGARUH KOMBINASI TEKNIK KNEADING

DAN RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP INTENSITAS NYERI


KALA 1 FASE AKTIF PERSALINAN PRIMIGRAVIDA DI WILAYAH
KERJA UPT PUSKESMAS RAJAPOLAH TAHUN 2018

Disusun Guna Memenuhi Tugas Kelompok Stase Keperawataan Maternitas

Disusun Oleh :

1. Zahrotun Nisa (24.19.1311)


2. Septiani (24.19.1312)
3. Ketut Adi Gunawan (24.19.1313)
4. Sri Rahayu Putri (24.19.1314)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS ANGKATAN XXIV


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
SURYA GLOBAL YOGYAKARTA
2020
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
SURYA GLOBAL YOGYAKARTA
PROGRAM STUDI PROFESI NERS ANGKATAN XXIV

HALAMAN PENGESAHAN

Telah disahkan Analisa Jurnal “Pengaruh Kombinasi Teknik Kneading Dan


Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Intensitas Nyeri Kala 1 Fase Aktif Persalinan
Primigravida Di Wilayah Kerja Upt Puskesmas Rajapolah Tahun 2018” guna
memenuhi tugas Kelompok Stase Keperawatan Maternitas Program Pendidikan
Profesi Ners STIKes Surya Global Yogyakarta tahun 2020.

Wonosari, Januari 2020


Diajukan Oleh :

1. Zahrotun Nisa (24.19.1311)


2. Septiani (24.19.1312)
3. Ketut Adi Gunawan (24.19.1313)
4. Sri Rahayu Putri (24.19.1314)

Menyetujui,

Pembimbing Akademik, Pembimbing Klinik

(RR Viantika Kusumasari, S.Kep.,Ns.,M.Kep) (Ni Nyoman Yeniasih, S.ST)

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas ini
yang berjudul “Pengaruh Kombinasi Teknik Kneading Dan Relaksasi Nafas
Dalam Terhadap Intensitas Nyeri Kala 1 Fase Aktif Persalinan Primigravida Di
Wilayah Kerja Upt Puskesmas Rajapolah Tahun 2018”.
Adapun penyusunan tugas ini, sehubungan dengan pemenuhan tugas
kelompok yaitu presentasi jurnal stase keperawatan maternitas yang dibimbing
oleh Ibu RR Viantika Kusumasari, S.Kep.,Ns., M. Kep. selaku dosen pembimbing
akademik dan Ibu Ni Nyoman Yeniasih, SST. selaku pembimbing klinik di RSUD
Wonosari, Gunung Kidul.
Kami sangat berharap tugas ini dapat berguna bagi kami maupun orang
yang membacanya, dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan
mengenai update ilmu tentang tatalaksana keperawatan. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam analisis jurnal ini terdapat kekurangan dan jauh dari
kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan ulasan
demi perbaikan analisa jurnal yang telah kami buat. Mengingat tidak ada yang
sempurna tanpa saran yang membangun.
Akhir kata tim penyusun mengucapkan banyak terimakasih kepada
preceptor klinik dan dosen pembimbing akademik, karena berkat bimbingan
beliaulah kami bisa menyelesaikan analisa jurnal ini.

Wonosari, Januari 2020

Tim Penyusun

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ii
KATA PENGANTAR..........................................................................................iii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Tujuan.....................................................................................................................3
BAB II SKENARIO KLINIS................................................................................4
A. Kasus......................................................................................................................4
BAB III RUMUSAN MASALAH.........................................................................6
A. PICO.......................................................................................................................6
BAB IV HASIL PENELUSURAN BUKTI..........................................................7
A. Membuka Aplikasi Google.co.id.........................................................................7
B. Ketik dalam Pencarian Google Cendekia...........................................................7
C. Hasil Penelusuran Bukti.......................................................................................8
BAB V TELAAH KRITIS.....................................................................................9
A. Validity...................................................................................................................9
B. Importance...........................................................................................................10
C. Applicability........................................................................................................11
BAB VI PEMBAHASAN.....................................................................................13
A. Diskusi..................................................................................................................13
BAB VII KESIMPULAN....................................................................................16
A. Kesimpulan..........................................................................................................16
B. Saran.....................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator yang peka
terhadap kualitas dan aksesibilitas fasilitas pelayanan kesehatan.
Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012,
AKI (yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, dan nifas) sebesar 359
per 100.000 kelahiran hidup. Angka kematian ibu Provinsi Jawa Tengah
tahun 2014 berdasarkan laporan dari kabupaten/kota sebesar 126,55/100.000
kelahiran hidup, mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan AKI
pada tahun 2013 sebesar 118,62/100.000 kelahiran hidup. Penyebab
kematian ibu di provinsi Jawa Tengah adalah 22,93% karena perdarahan,
26,44 karena hipertensi, 3,66% karena infeksi, gangguan peredaran darah
sebesar 4,64% , dan penyumbang kematian terbanyak karena faktor lain
yaitu 42,33 %.
Faktor penyebab kematian ibu dibagi menjadi dua yaitu faktor penyebab
langsung dan tidak langsung. Faktor penyebab langsung kematian ibu di
Indonesia masih didominasi oleh perdarahan, eklampsia, dan infeksi.
Sedangkan faktor tidak langsung karena masih banyaknya kasus 3 terlambat
dan 4 terlalu. Penyebab langsung kematian ibu di Indonesia adalah salah
satunya partus lama yang menyumbang sebesar 5% (Kementrian Kesehatan
RI tahun 2010). Menurut data Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah tahun
2012 partus lama menyumbang sebanyak 0.3% penyebab kematian ibu di
Jawa Tengah.
Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks, dan janin
turun ke dalam jalan lahir. Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban
didorong keluar melalui jalan lahir (Saifuddin, 2006). Proses dinamik dari
persalinan meliputi empat komponen yaitu power (kontraksi uterus),
passanger (janin), passage (pelvis ibu), dan psikis (status emosi ibu). Empat
komponen ini saling berkaitan yang mempengaruhi baik mulainya dan
kemajuan persalinan (Walsh, 2008). Kemajuan persalinan pada kala I fase

1
aktif merupakan saat yang paling melelahkan, berat, dan kebanyakan ibu
merasakan sakit atau nyeri dalam fase ini karena kegiatan rahim mulai lebih
aktif (Danuatmaja & Meiliasari, 2008). Nyeri persalinan dapat menimbulkan
stress yang menyebabkan pelepasan hormon yang berlebihan seperti
katekolamin dan steroid. Hormon ini menyebabkan terjadinya ketegangan
otot polos dan penyempitan pembuluh darah yang dapat menyebabkan
penurunan kontraksi uterus, penurunan sirkulasi ke uteroplasenta,
pengurangan aliran darah dan oksigen ke uterus serta iskemia jaringan yang
mengakibatkan proses persalinan lama dan membuat impuls nyeri semakin
banyak (Sumarah, 2009).
Rasa nyeri pada persalinan adalah nyeri kontraksi uterus yang dapat
mengakibatkan peningkatan aktivitas sistem saraf simpatis. Nyeri yang hebat
dan tidak teratasi pada persalinan dapat menyebabkan perubahan-perubahan
fisiologis tubuh, seperti kenaikan tekanan darah, kenaikan denyut jantung,
dan kenaikan laju pernafasan, dan apabila tidak segera diatasi, maka keadaan
ini akan menyebabkan peningkatan konsumsi glukosa tubuh pada ibu
bersalin yang menghambat kontraksi uterus, dan hal tersebut menyebabkan
persalinan menjadi lama (Bobak, 2005, Cunningham 2013), selain itu
menurut (Hamilton, 2005) nyeri yang berlebihan pada ibu bersalin dapat
menyebabkan keinginan untuk segera mengakhiri masa persalinan.
Mengejan sebelum dilatasi serviks maksimal menyebabkan
pembengkakan pada mulut rahim yang berdampak pada distosia persalinan.
Perawat dapat membantu mengurangi nyeri dan mengupayakan pengurangan
stress dan kelelahan guna mencegah komplikasi partus lama adalah dengan
teknik nonfarmakologi salah satunya adalah menggunakan massage dan
rileksasi nafas dalam.
Massage merupakan suatu metode menurunkan nyeri dengan
memberikan sentuhan yang berguna untuk menghilangkan rasa lelah di
tubuh, memperbaiki sirkulasi darah, merangsang tubuh mengeluarkan racun,
dan meningkatkan kesejahteraan pikiran (Walsh, 2008). Sentuhan yang
nyaman seperti menggosok punggung dengan hentakan, memegang tangan
dapat memperkuat kontraksi uterus menjadi lebih kuat dan sering (Simkin &

2
Ancheta, 2007). Selain dengan teknik massage, penurunan nyeri dapat
dilakukan dengan relaksasi nafas misalnya: bernafas dalam dan pelan.
Relaksasi nafas dalam adalah teknik menarik nafas dalam-dalam pada saat
kontraksi dengan menggunakan pernafasan dada melalui hidung akan
mengalirkan oksigen ke darah, kemudian dialirkan keseluruh tubuh,
sehingga ibu bersalin akan merasakan rileks dan nyaman karena tubuh akan
mengalirkan hormon endorphin yang merupakan penghilang rasa sakit alami
dalam tubuh (Andriana, 2007).
Berdasarkan uraian di atas, maka kelompok ingin mengetahui apakah
pengaplikasian kombinasi teknik Kneading dan Relaksasi nafas dalam efektif
untuk mengurangi intensitas nyeri kala I fase aktif pada persalinan.

B. Tujuan
Mampu memahami dan mengaplikasikan jurnal Pengaruh Kombinasi
Tehnik Kneading dan Rileksasi Nafas Dalam Terhadap Penurunan Intesitas
Nyeri pada persalinan di RSUD Wonosari Gunung Kidul.

3
BAB II
SKENARIO KLINIS

A. Kasus
Ny.R usia 22 tahun post partum spontan dengan diagnosa G2P1A0 UK.
36+4 dengan Oligohidramnion. Pasien mengatakan diantar oleh suaminya
datang ke Poli Obsgyn RSUD Wonosari Gunung Kidul Yogyakarta pada
tanggal 13 januari 2020 atas rujukan dari puskesmas Wonosari 1 karena
sudah lewat HPL dan air ketuban sedikit, pasein mengeluhan nyeri pada
perut dan terasa kencang-kencang. Pada saat pemeriksaan pasien
mendapatkan tindakan induksi menggunakan balon mulai pukul 16.00.
Pada tanggal 14 januari 2020 pasien mengeluhkan terasa kontraksi dan
mual muntah, His dalam waktu 15 menit frekuensi kontraksi uterus
sebanyak 3 kali selama 45 detik. (P, Q, R, S, T, ekspresi wajah) P =
Kontraksi Janin Q = kencang kencang dan mules R= perut S= 8 T= hilang
timbul tapi sering DJJ :137x/menit dan dilakukan pemeriksaan tanda-tanda
vital pasien meliputi TD: 110/70 mmHg, N: 86x/menit, RR: 20x/menit, S:
36,7oC. Pemeriksaan USG, tanggal :13 Januari 2020 : Janin tunggal,
Preskep, DJJ (+), TBJ : 3.255 gr.
Hemoglobin 12,1
Eritrosit 4,7
Leukosit 13.300
Trombosit 293.000
HCT/HMT 36
GDS 91
Protein Trace (10 mg/dl)
HbsAg Non Reaktif
Anti HIV Non Reaktif

Dari hasil pengkajian kala II pada tanggal 14 januari 2020 jam 11


pasein mengalami dorongan mengejan semakin kuat, nyeri hebat dengan
skala 9, pernium menonjol, vulva membuka dan lender darah dan dilakukan
kembali pemeriksaan tanda-tanda vital pasien TD: 110/90 HR :86 T :37.2
RR :26 HIS (P, Q, R, S, T, ekspresi wajah) P = Kontraksi janin Q =
kencang kencang dan mules R= perut dan bagian perineum S= 9 T= hilang

4
timbul tapi sering Djj 152x/menit, terapi yang didapat infus RL drip
Oxyticin 20tpm, dan lidocaine saat dilakukan episiotomy. Pada jam 11.40
telah lahir bayi jenis kelamin laki laki dengan BB: 3.510grm PB:51cm /
LK: 32cm / LD: 33cm / dan LILA:12cm dan IMD langsung diberikan pada
saat dilakukan IMD pasien mengatakan Asi keluar hanya sedikit namun
bayi tetap menghisap puting ibu.
Setelah kelahiran bayi ibu tampak bahagia dan lega, dilakukan
pemeriksaan kontraksi uterus teraba keras TFU setinggi pusat. Adanya
tanda dan gejala lepasmya plasenta uterus berbentuk globuler (bulat), tali
pusat memanjang, semburan darah yang singkat. Ibu mengatakan nyeri
terus menerus seperti ditusuk-tusuk dengan skala 4. Jam 12.10 dilanjutkan
dengan kelahiran plasenta keadaan utuh kotiledon lengkap lalu
dilakukannya episiotomi dan dilakukannnya heacting bagian dalam dua dan
luar tiga jaitan perdarahan ± 150 cc. Setelah selesai dilakukan pemeriksaan
tanda-tanda vital pasien TD 110/70mmHg, S 36.80C, RR 18x/mnt, N
86x/mnt. Pada saat proses persalinan selesai dilakukan observasi Ttv,
monitor locea (warna, jumlah, bau), monitor tanda human dan pantau
lokasi fundus.

5
BAB III
RUMUSAN MASALAH

A. Empat Elemen Pertanyaan Klinis : PICO


P (Patient, I (Intervention) C (Comparison) O (Outcome)
Population, Problem)
Populasi : Semua ibu Kombinasi Teknik Tidak diberikan Terdapat penurunan
hamil yang memiliki Kneading dan terapi rileksasi intesintas nyeri pada
taksiran persalinan Rileksasi Nafas maupun terapi ibu bersalin kala I
bulan Januari – Maret Dalam Pada yang lain. fase aktif persalinan
2018. Persalinan . normal primigravida
Sampel : Ibu bersalin sebelum dan sesudah
primigravida di perlakuan sepuluh
wilayah kerja UPT menit kombinasi
Puskesmas Rajapolah. teknik Kneading dan
Relaksasi nafas
dalam.

6
BAB IV
HASIL PENELUSURAN BUKTI

A. Membuka Aplikasi Google.co.id

B. Ketik dalam Pencarian Google Cendekia

7
C. Hasil Penelusuran Bukti

8
BAB V
TELAAH KRITIS

A. Validity
1. Judul
Judul dalam jurnal ini adalah Pengaruh Kombinasi Teknik
Kneading Dan Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Intensitas Nyeri Kala 1
Fase Aktif Persalinan Primigravida Di Wilayah Kerja Upt Puskesmas
Rajapolah Tahun 2018. Penulisan judul sudah memenuhi kaidah
penulisan secara lengkap. Judul jurnal sudah sesuai menggambarkan
secara isi yang hendak diungkapkan dalam jurnal secara keseluruhan dan
judul jurnal juga cukup jelas menyangkut poin penting yang diutarakan.
2. Desain Penelitian
Desain penelitian ini menggunakan quasi eksperiment design
dengan desain one group pre-post test design. Tetapi menurut Nursalam
(2013) sebuah intervensi akan lebih akurat hasilnya apabila di bagi
kedalam dua kelompok yakni kelompok kontrol dan kelompok
eksperimen, sehingga hasilnya lebih kuat apakah ada pengaruh yang
bermakna atau tidak.
3. Populasi
Populasi dalam jurnal ini adalah semua ibu hamil yang memiliki
taksiran persalinan Januari – Maret 2018 sejumlah 134 orang. Populasi
sudah sesuai, karena yang memenuhi kriteria yang ditetapkan.
Pembagian populasi sudah meliputi populasi target dan populasi
terjangkau (Nursalam, 2013).
4. Sampel
Penelitian ini menggunakan metode accidental sampling, sampel
pada penelitian ini adalah ibu bersalin primigravida di wilayah kerja UPT
Puskesmas Rajapolah sejumlah 35 responden. Teknik pengambilan
sampel ini sudah sesuai, menurut Supranto J(2000) perhitungan sampel
untuk penelitian secara sederhana yaitu 15 orang dan drop out= 1 orang
(Sujarweni, 2015 dalam Rasubala, dkk. 2017).

9
5. Kriteria Inklusi dan Eksklusi
Dalam jurnal ini tidak menjelaskan kriteria inklusi dan eksklusi.
Penentuan kriteria sampel sangat membantu peneliti untuk mengurangi
bias hasil penelitian, khususnya jika terhadap variabel-variabel kontrol
mempunyai pengaruh terhadap variabel yang kita teliti (Nursalam, 2013).
6. Uji stasitik
Data dianalisis secara univariat yang berfungsi untuk mengetahui
gambaran frekuensi kategori nyeri ibu inpartu kala 1 fase aktif
primigravida dan analisis bivariat menggunakan uji Wilcoxon Sign Rank
yang berfungsi untuk mengetahui pengaruh dari kombinasi teknik
kneading dan relaksasi nafas dalam terhadap intensitas nyeri
persalinan.Uji statistik yang digunakan sudah sesuai dengan jenis data.

B. Importance
1. Karakteristik Pasien
Karakteristik responden berdasarkan tingkat nyeri. Dalam
penelitian ini diperoleh sebagian besar menunjukkan bahwa intensitas
nyeri persalinan pada ibu bersalin primigravida kala I fase aktif sebelum
diberikan kombinasi teknik kneading dan relaksasi nafas dalam di
wilayah kerja UPT Puskesmas Rajapolah tahun 2018 sebagian besar ibu
bersalin primigravida mengalami nyeri persalinan adalah berat yaitu
sebanyak 26 orang (74,29%).
2. Beda Proporsi
Jurnal menggunakan proporsi dalam tabel distribusi frekuensi
responden. Beda proporsi ini sudah sesuai untuk pengamatan yang
dilakukan dalam tahap analisis deskriptif yaitu pengamatan terhadap
tabel frekuensi (Nursalam, 2013).
3. Nilai ρ
Pada penelitian ini ditetapkan nilai ρ < 0,05, jika nilai ρ < 0,05
berarti Ho ditolak dan Ha diterima, hasil uji Wilcoxon diperoleh nilai p=
0,000. Dengan demikian nilai p<0,05 sehingga pada penelitian ini Ha
diterima, dapat disimpulkan terdapat pengaruh kombinasi teknik

10
kneading dan relaksasi nafas dalam terhadap intensitas nyeri persalinan
primigravida kala 1 fase aktif.
Penentuan hasil penelitian sudah sesuai dari uji statistik,
kemungkinan hasil uji signifikan/bermakna yaitu adanya hubungan,
perbedaan atau pengaruh antara sampel yang diteliti pada taraf
siginifikansi tertentu (Nursalam, 2013).
4. Hasil penelitian
Terdapat pengaruh yang signifikan terhadap intensitas nyeri
persalinan primigravida kala 1 fase aktif sesudah diberikan kombinasi
teknik Kneading dan relaksasi nafas dalam, massage selama 10 – 20
menit setiap jam. Skala nyeri persalinan pada setiap responden yaitu
sebagian besar berada pada tingkat nyeri sedang dengan jumlah 22
responden (62,86%). interpretasi yang berubah dari nyeri berat berubah
menjadi nyeri sedang dengan diperoleh p value 0,000 < 0,05.
Hasil penelitian sudah di cantumkan terkait penghitungan uji
statistiknya dapat diketahui besar pengaruh berdasarkan nilai p value nya.

C. Applicability
1. Karakteristik Pasien
Pada penelitian ini semua ibu hamil yang memiliki taksiran
persalinan pada bulan Januari-Maret 2018 sejumlah 134 orang,.
Karakteristik populasi pada penelitian sudah dijelaskan secara detail
pasien tersebut adalah pasien pada saat kapan dan hingga rentang waktu
kapan, hanya saja kurang penjabaran tentang kriteria iklusi dan eksklusi
dalam jurnal.
2. Biaya
Penggunaan kombinasi teknik Kneading dan Relaksasi nafas dalam
terhadap penurunan intensitas nyeri persalinan dapat diaplikasikan di
rumah sakit maupun di luar rumah sebagai teknik non farmakologi untuk
menurunkan intensitas nyeri yang mudah dilakukan tanpa memerlukan
biaya. Hanya saja dibutuhkan keterampilan dari seorang terapis, agar

11
prosedur terapi yang diberikan dapat secara efektif memberikan
perubahan intensitas nyeri bagi klien.
3. Keamanan
Penggunaan terapi kombinasi teknik Kneading dan relaksasi nafas
dalam aman digunakan dalam jangka waktu pendek ataupun jangka
waktu lama karena tidak menimbulkan efek samping pada persalinan.
Terapi kombinasi teknik Kneading dan relaksasi nafas dalam juga tidak
membutuhkan pembedahan ataupun tindakan medis lainnya.

12
BAB VI
PEMBAHASAN

A. Diskusi
Teknik kneading merupakan gerakan memijat atau meremas menggunakan
telapak tangan atau jari-jari tangan untuk menjepit beberapa bagian kulit
(Inkeles, 2007). Teknik kneading dapat memberikan efek fisiologis berupa
peningkatan aliran darah, aliran limfatik, stimulasi sistem saraf,
menghilangkan rasa sakit dengan cara meningkatkan ambang rasa sakit oleh
karena merangsang peningkatan produksi hormon endorfin, meningkatkan
aliran balik vena yang akan membantu secara efisien. Berdasarkan hasil
penelitian, pada pre eksperimen terapi kombinasi teknik Kneading dan
relaksasi nafas dalam sebanyak 2 responden (5,71%) merasakan nyeri ringan,
7 (20,00%) responden merasakan nyeri sedang, dan 26 (74,29%) responden
dengan nyeri berat. Setelah diberikan eksperimen terapi kombinasi teknik
Kneading dan relaksasi nafas dalam, 6 responden (17,14%) merasakan nyeri
ringan, 22 responden (62,86%) merasakan nyeri sedang, dan sebanyak 7
(20,00%) responden yang mengalami nyeri berat.
Nyeri dapat diatasi dengan penatalaksanaan nyeri yang bertujuan untuk
meringankan atau mengurangi rasa nyeri sampai tingkat kenyamanan yang
dirasakan klien. Penatalaksanaan nyeri persalinan dapat berupa terapi
farmakologis maupun non farmakologis. Penatalaksanaan nyeri secara
farmakologis dapat menimbulkan efek samping pada ibu bersalin maupun
janin, sedangkan terapi non farmakologis dianggap sangat aman seperti:
relaksasi, hipnoterapi, imajinasi, massage, sentuhan terapeutik, akupresur,
akupuntur, musik, dll (Berman, et al. 2009). Salah satu penatalaksanaan yang
dapat dilakukan untuk meringankan atau menghilangkan rasa nyeri adalah
terapi massage dan Rileksasi nafas dalam (Solehati & Kokasih, 2015).
Massage merupakan salah satu teknik aplikasi teori gate-control, dengan
menggunakan teknik masase atau pijat dapat meredakan nyeri dengan

13
menghambat sinyal nyeri, meningkatkan aliran darah dan oksigenasi ke
seluruh jaringan (Smith et al, 2007 dalam Murray and Huelsmann, 2009).
Adanya sistem sirkulasi yang baik dapat menghantarkan zat asam dan bahan
makanan ke sel-sel akan lebih maksimal dan sisa-sisa dari zat-zat yang tidak
terpakai akan diperbaiki. Jadi akan timbul proses pertukaran yang lebih baik,
aktifitas sel yang meningkat akan mengurangi rasa sakit lokal (Kusyati, 2006)
dalam Felaili (2017).
Hasil keperawatan yang didapatkan, pada Ny. R dengan G2P1A0 UK. 36+4
dengan Oligohidramnion di Kamar Bersalin RSUD Wonosari tanggal 14
Januari 2020 pukul 09.00 WIB, pasien mengatakan masih merasa Ibu
mengatakan perut terasa kencang-kencang, Ibu mengatakan saat kontraksi
perut terasa nyeri, P :Kontraksi Janin, Q :Kencang kencang dan mules, R :
Perut, S : 8, T : Hilang timbul tapi sering.Data obyektif yang didapatkan
Pembukaan 4 His : Frekuensi : dalam 15 menit frekuensi kontraksi uterus
sebanyak 3 kali selama 45 detik. Kemudian, setelah pasien diajarkan terapi
kombinasi teknik Kneading dan Rileksasi nafas dalam selama 1x dengan
durasi 10-20 menit setiap jam mulai dari pukul 09.15 WIB sampai dengan
pukul 11.30 WIB didapatkan hasil evaluasi pasien mengatakan bisa
melakukan relaksasi nafas dalam, Keluarga mengatakan bersedia mebantu
cara nafas dalam dan teknik kneading selama persalinan. Pada saat di
implementasikan terapi kombinasi teknik Kneading dan rileksasi nafas dalam
Klien tampak melakukan nafas dalam secara mandiri.
Setelah diberikan terapi kombinasi teknik Kneading dan Rileksasi nafas
dalam, sebagian besar intensitas nyeri mengalami perubahan dengan
menurunnya intensitas nyeri berat menjadi nyeri sedang. Kelebihan dari
latihan terapi kombinasi teknik Kneading dan Rileksasi nafas dalam
dibandingkan teknik lainnnya adalah lebih mudah dilakukan dan tidak ada
efek samping apapun (Solehati & Kosasih, 2015). Namun, jika tidak
diberikan terapi maka ibu pada saat proses persalinan akan merasakan nyeri
hebat dan tidak mampu mengontrol pernapasan pada saat mengejan sehingga
dapat mempengaruhi persalinan ibu. Rasa nyeri persalinan bersifat personal,
setiap orang mempersepsikan rasa nyeri yang berbeda terhadap hasil stimulus

14
yang sama tergantung pada ambang nyeri yang dimilikinya. Sebagian besar
ibu menganggap dan membayangkan nyeri persalinan sebagai suatu hal atau
pengalaman yang menakutkan (Andarmoyo & Suharti, 2013).

15
BAB VII
KESIMPULAN

A. Kesimpulan
1. Berdasarkan hasil penelitian, pada pre eksperimen terapi kombinasi teknik
Kneading dan relaksasi nafas dalam sebanyak 2 responden (5,71%)
merasakan nyeri ringan, 7 (20,00%) responden merasakan nyeri sedang,
dan 26 (74,29%) responden dengan nyeri berat. Setelah diberikan
eksperimen terapi kombinasi teknik Kneading dan relaksasi nafas dalam, 6
responden (17,14%) merasakan nyeri ringan, 22 responden (62,86%)
merasakan nyeri sedang, dan sebanyak 7 (20,00%) responden yang
mengalami nyeri berat).
2. Setelah dilakukan terapi kombinasi teknik Kneading dan relaksasi nafas
dalam 1x selama 10-20 menit pasien mengalami penurunan skala nyeri
berat (74,29%) menurun menjadi skala nyeri sedang (62,86%) .
3. Terapi kombinasi teknik Kneading dan relaksasi nafas dalam dapat
diterapkan tanpa mengeluarkan biaya, aman digunakan dalam jangka
waktu singkat ataupun lama karena tidak menimbulkan efek samping.

B. Saran
1. Bagi peneliti
Topik penelitian yang dipilih peneliti sangat baik dan menarik, namun
sangat disayangkan peneliti tidak menampilkan bagaimana perkembangan
skala nyeri selama penelitian yang dilakukan.
2. Bagi Rumah Sakit
Pelaksanaan tindakan terapi kombinasi teknik Kneading dan relaksasi
nafas dalam sebaiknya dapat dievaluasi lebih lanjut efektivitasnya, klien
perlu diobservasi secara teratur untuk skala nyeri yang dirasakannya dan
alangkah lebih baik jika rumah sakit dapat menggunakan terapi kombinasi
teknik Kneading dan relaksasi nafas dalam yang hasilnya dapat
menunjukkan keberhasilan yang lebih signifikan.

16
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik.


Jakarta; Rineka Cipta.
Angraeni, Pratiwi Diah, dkk. (2013). Efektifitas Teknik Abdominal Lifthing dan
Counterpressure dalam Mengatasi Nyeri Persalinan Fase Aktif Kala I di
Rumah Sakit Umum Daerah Tidar Kota Magelang. Jurnal Keperawatan
Universitas Muhammadiyah Magelang.
Felaili, Sova Erlina, dan Machmudah. (2017). Teknik Kneading Menurunkan
Tingkat Nyeri Persalinan Kala I pada Ibu Bersalin di Kabupaten Semarang.
Jurnal Kebidanan Volume IX, No. 01, Hal 1-101.
Nursalam. 2013. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis
Edisi 3. Jakarta. Salemba Medika

Solehati, T. dan Kosasih, E.C. 2015. Konsep dan Aplikasi Relaksasi


dalam Keperawatan Maternitas. Bandung. PT. Refika Aditama.

Anda mungkin juga menyukai