Anda di halaman 1dari 38

LAPORAN ANALISA JURNAL

JURNAL UTAMA:
EFFLEURAGE MASSAGE TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI
PADA IBU BERSALIN

JURNAL PEMBANDING:
PENGARUH PIJAT COUNTER PRESSURE TERHADAP INTENSITAS
NYERI PADA IBU BERSALIN KALA 1 FASE AKTIF DI PUSKESMAS
JUMPANDANG BARU MAKASSAR

DISUSUN OLEH KELOMPOK 4:


1. BRIGITTA SANTI PUJIANTARI (2204016)
2. DIANISA MARTATIA (2204018)
3. INRITOEFAJARIALAM TITION T. (2204030)
4. MONICA SONYA NOVENDA (2204043)
5. NI PUTU PUSPA DEWI (2204046)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


STIKES BETHESDA YAKKUM
YOGYAKARTA
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-
Nya sehingga laporan analisa jurnal dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa
kami juga mengucapkan terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Harapan kami semoga laporan ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi laporan agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman, kami yakin masih banyak


kekurangan dalam laporan ini. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan laporan ini.

Yogyakarta, 20 Desember 2022


Kelompok 4

ii
DAFTAR ISI

LAPORAN ANALISA JURNAL.....................................................................................i

KATA PENGANTAR......................................................................................................ii

DAFTAR ISI...................................................................................................................iii

BAB I.................................................................................................................................1

PENDAHULUAN.............................................................................................................1

A. Latar Belakang.......................................................................................................1

B. Rumusan Masalah..................................................................................................2

C. Tujuan Penulisan....................................................................................................2

BAB II...............................................................................................................................3

JURNAL TERKAIT........................................................................................................3

A. Jurnal 1...................................................................................................................3

B. Jurnal 2...................................................................................................................4

C. Analisis Jurnal (PICO)...........................................................................................5

BAB III...........................................................................................................................11

PEMBAHASAN.............................................................................................................11

BAB IV............................................................................................................................13

PENUTUP.......................................................................................................................13

A. Kesimpulan..........................................................................................................13

B. Saran....................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................xiii

LAMPIRAN..................................................................................................................xiv

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Nyeri persalinan merupakan kontraksi uterus yang disebabkan dilatasi dan
penipisan serviks serta iskemia rahim (penurunan aliran darah sehingga
oksigen lokal mengalami defisit) akibat kontraksi arteri myometrium
(Suharti, 2018). Nyeri persalinan terjadi disebabkan oleh proses dilatasi
serviks, seiring bertambahnya intensitas dan frekuensi uterus nyeri yang
dirasakan akan semakin kuat dan puncaknya pada kala I fase aktif yaitu
pembukan rahim 4-10 cm pada proses persalinan (Reeder, 2012). Data yang
diperoleh dari survey demografi dan kesehatan Indonesia (SDKI) September
2017, diperoleh fakta mengejutkan mengetahui angka kematian ibu dan anak
(SDKI) memberikan hasil angka kematian ibu (AKI) sebanyak 1712 saat
proses persalinan. Data Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak
dan Pengendalian Penduduk (DP3AP2) DIY menunjukkan ada 40 kematian
ibu pada 2020 menjadi 131 jiwa pada 2021. Kematian ibu paling banyak pada
rentang usia 20-35 tahun, dengan tertinggi terjadi pada usia 20 tahun ke
bawah. Peningkatannya sebanyak 12 kali lipat. Salah satu penyebab tingginya
Angka Kematian Ibu (AKI) adalah trauma pada ibu dan janin akibat nyeri
persalinan (Depkes RI, 2017).
Mengurangi nyeri pada persalinan dapat dilakukan dengan cara
nonfarmakologis (Manuaba, 2013). Tindakan non farmakologis merupakan
tindakan secara tradisonal untuk menurunkan nyeri. Beberapa upaya yang
dilakukan untuk mengurangi nyeri dengan teknik nonfarmakologi adalah
dengan Pijat Counter Pressure dan Effleurage Massage. Effleurage Massage
merupakan salah satu teknik nonfarmakologi yang tidak membahayakan bagi
Ibu maupun janin, tidak memperlambat persalinan dan tidak mempunyai efek
alergi maupun efek obat (Yuliatun, 2018). Teknik Effleurage masage
merupakan teknik pemijatan berupa pijatan ringan dengan menggunakan jari
tangan, dilakukan pada punggung, seirama dengan pernafasan saat kontraksi

iv
(Indrayani & Moudy, 2016). Effleurage massage lebih efektif dibanding
dengan massage lainnya karena titik pemijatan effleurage massage
memberikan efek yang cepat terhadap penurunan nyeri, mudah diterapkan
oleh tenaga kesehatan dan masyarakat, serta tidak membahayakan ibu
(Pawale, 2020). Teknik Massage Counter Pressure merupakan teknik dengan
memberikan penekanan pada sumber nyeri punggung atau sacrum. Penekanan
tersebut dapat menggunakan kepalan tangan. Teknik Massage Counter
Pressure bertujuan untuk melepaskan ketegangan, kaku dan kegelisahan di
dalam tubuh terutama pada daerah punggung atau sacral. Teknik Massage
Counter Pressure selama proses persalinan akan membantu mengatasi kram
pada otot, menurunkan nyeri, kecemasan, mempercepat proses persalinan,
menghilangkan tegangan otot pada paha diikuti ekspansi tulang pelvis karena
relaksasi pada otot-otot sekitar pelvis dan memudahkan bayi turun melewati
jalan lahir efektif dalam membantu mengurangi rasa nyeri pinggang
persalinan dan relatif aman karena hampir tidak ada efek samping yang
ditimbulkan.

Berdasarkan fenomena yang ada kelompok tertarik untuk meneliti tentang


penerapan terapi nonfarmakologis yaitu dengan Effleurage Massage dan Pijat
Counter Pressure terhadap penurunan skala nyeri pada ibu bersalin kala 1.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana analisis Evidence Based Nursing (EBN) dari jurnal Pengaruh
Pijat Counter Pressure Terhadap Intensitas Nyeri Pada Ibu Bersalin Kala
1 Fase Aktif di Puskesmas Jumpandang Baru Makassar?
2. Bagaimana analisis Evidence Based Nursing (EBN) dari jurnal Effleurage
Massage Terhadap Penurunan Skala Nyeri Pada Ibu Bersalin?

v
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui analisis Evidence Based Nursing (EBN) dari jurnal Pengaruh
Pijat Counter Pressure Terhadap Intensitas Nyeri Pada Ibu Bersalin Kala
1 Fase Aktif di Puskesmas Jumpandang Baru Makassar?
2. Mengetahui analisis Evidence Based Nursing (EBN) dari jurnal
Effleurage Massage Terhadap Penurunan Skala Nyeri Pada Ibu Bersalin?

vi
BAB II
JURNAL TERKAIT

A. Jurnal Utama
EFFLEURAGE MASSAGE TERHADAP PENURUNAN SKALA
NYERI PADA IBU BERSALIN
Yuli Fitriani1), Wiyadi2), Heni Suryani3)
1,3) Mahasiswa Prodi Sarjana Terapan Kebidanan, Poltekkes Kemenkes
Kaltim, Jl. Wolter Monginsidi No.38, Sidodadi, Kec. Samarinda Ulu,
Kota Samarinda, Kalimantan Timur 75243
2) Dosen Jurusan Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Kaltim, Jl. Wolter
Monginsidi No.38, Sidodadi, Kec. Samarinda Ulu, Kota Samarinda,
Kalimantan Timur 75243
Email : henisuryani@poltekkes-kaltim.ac.id

ABSTRAK
Nyeri selama persalinan umumnya terasa hebat, dan hanya 2-4% yang
mengalami nyeri ringan selama persalinan. Nyeri menyebabkan aktivitas
uterus tidak terkoordinasi dan akan menyebabkan persalinan lama yang
akhirnya dapat mengancam kehidupan ibu dan janin. Tujuan penelitian ini
untuk mengetahui pengaruh teknik effleurage massage terhadap penurunan
nyeri pada ibu bersalin kala I di RSUD A.W. Sjahranie Samarinda.
Metode pada penelitian ini menggunakan Quasi eksperimen menggunakan
one grup pretest posttest design. Jumlah ibu bersalin di RSUD Abdul
Wahab Sjahranie sejak Oktober hingga Desember 2021 berkisar 128 ibu
bersalin. Teknik sampling pada penelitian ini purposive sampling dengan
total sampel sebanyak 20 orang. Rerata skala nyeri pada ibu bersalin kala I
sebelum diberikan perlakuan sebesar 7,45. Rerata skala nyeri pada ibu
bersalin kala I setelah diberikan perlakuan sebesar 4,85. Adanya pengaruh
teknik effleurage massage terhadap penurunan skala nyeri pada ibu
bersalin kala I dengan nilai ρvalue 0,000. Adanya pengaruh teknik

0
effleurage massage terhadap penurunan skala nyeri pada ibu bersalin kala
I. Skala nyeri ibu bersalin menurun setelah diberikan intervensi.
Kata Kunci: effleurage massage, skala nyeri, persalinan kala I

B. Jurnal Pembanding

PENGARUH PIJAT COUNTER PRESSURE TERHADAP


INTENSITASNYERI PADA IBU BERSALIN
KALA 1 FASE AKTIF DI PUSKESMAS
JUMPANDANG BARU MAKASSAR

Muldaniyah1, Arniati Ardi2


Stikes Graha Edukasi, Indonesia
Niamilda33@gmail.com

ABSTRAK
Nyeri saat persalinan adalah nyeri yang dirasakan pada ibu bersalin karena
adanya kontraksi uterus yang merupakan proses fisiologis tubuh manusia
ketika menghadapin persalinan. Pemberian intervensi pada proses
persalinan untuk mengurangi nyeri ibu bersalin yang berlangsung selama
kala I fase aktif persalinan sangat dibutuhkan, Metode yang sangat efektif
dalam menanggulangi nyeri adalah dengan memberikan tindakan massage
counter pressure. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pijat
counter presure terhadap intensitas nyeri pada ibu bersalin kala 1 fase aktif
di puskesmas Jumpandang Baru Makassar. Jenis penelitian ini
menggunakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian quasi
eksperimen. Rancangan penelitian yaitu one group pretest dan postest
design. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah dengan
purposive sampling. Jumlah sampel sebanyak 32 responden. Analisis
dalam penelitian ini menggunakan uji statistic Mc Nemarc test dengan
tingkat kemaknaan 95% (α 0,05). Hasil penelitian diperoleh sebelum

1
dilakukan massage counter pressure sebesar 21,8% yang mengalami nyeri
ringan, Setelah diberikan Counter pressure terjadi peningkatan sebesar
87,5% yang mengalami nyeri ringan. Berdasarkan uji Mc Nemarc test
diperoleh nilai ρ = 0,000 < 0,05, maka Ha diterima dan Ho ditolak. Yang
berarti ada pengaruh pijat countepressure terhadap penurunan intensitas
nyeri pada ibu bersalin kala 1 fase aktif. Kesimpulan penelitian ini yaitu
pijat counter prssure efektif untuk menurunkan intensitas nyeri kala I fase
aktif pada ibu bersalin karena sangat berfokus pada titik nyeri, Maka
diharapkan bidan dalam memberikan asuhan kebidanan dapat menerapkan
pemberian pijat counter presure untuk mengurangi intensitas nyeri pada
ibu bersalin.
Kata kunci : Pijat Counter Presure, nyeri persalinan

C. Analisis Jurnal (PICO)


No. Kriteria Jawab Pembenaran dan Critical Thinking
1. Problem (P) Ya Jurnal Utama:
World Health Organization (WHO)
memperkirakan bahwa setiap tahun
sejumlah 500.000 orang meninggal akibat
kehamilan dan persalinan, 99 % kematian
tersebut terjadi di Negara berkembang 50 %
nya terjadi di Indonesia dan mesir (WHO,
2017). Dari data yang diperoleh dari Survey
Demografi dan Kesehatan Indonesia
(SDKI) September 2017, diperoleh fakta
mengejutkan mengetahui angka kematian
ibu dan anak memberikan hasil angka
kematian ibu (AKI) sebanyak 1712 saat
proses persalinan. Angka kematian ibu
(AKI) di Sulawesi selatan 2017 sebesar 114
kasus. Dan di kota Makassar yaitu sebesar
38,91 kelahiran hidup. Salah satu penyebab
tingginya (AKI) adalah trauma pada ibu
dan
janin akbat nyeri persalinan (Depkes RI,
2017).

Critical Thinking:
Persalinan adalah suatu proses membuka
dan menipisnya serviks serta terjadi

2
kontraksi uterus sehingga menyebabkan
nyeri pada proses persalinan. Nyeri
merupakan proses alamiah dalam
persalinan. Nyeri persalinan merupakan
pengalaman subjektif tentang sensasi fisik
yang terkait dengan kontraksi uterus,
dilatasi dan penipisan serviks, serta
penurunan janin selama persalinan. Nyeri
merupakan proses alamiah dalam
persalinan. Apabila tidak diatasi dengan
baik akan menimbulkan masalah lain yaitu
meningkatnya kecemasan Nyeri pada saat
persalinan mulai timbul pada kala I fase
laten dan fase aktif. Pada fase laten, nyeri
dirasa kuat dan teratur namun berlangsung
lama, pembukaan serviks berlangsung
selama 8 jam pada fase ini, seiring
bertambahnya frekuensi dan intensitas
kontraksi uterus, nyeri yang dirasakan
semakin bertambah kuat dan memuncak
pada fase aktif, dimana pada fase ini
pembukaan lengkap berlangsung sekitar 4,6
jam bagi primipara dan 2,5 jam bagi
multipara (Yuliatun, 2018).

Jurnal Pembanding:
Nyeri selama persalinan umumnya terasa
hebat, dan hanya 2-4% yang mengalami
nyeri ringan selama persalinan. Nyeri pada
saat persalinan menempati skor 30-40 dari
50 skor yang ditetapkan Wall dan Mellzack.
Nyeri persalinan yang lama menyebabkan
timbulnya hiperventilasi sehingga frekuensi
pernafasan dapat mencapai 60-70 kali per
menit, menurunkan kadar PaCO2 ibu dan
meningkatnya pH. Apabila kadar PaCO2
ibu rendah maka kadar PaCO2 janin juga
rendah sehingga menyebabkan deselerasi
denyut jantung janin (Andarmayo, 2013).
Hasil studi pendahuluan yang dilakukan
pada ibu bersalin kala I di RSUD
A.W.Sjahranie terhadap 10 orang diperoleh
data bahwa semua ibu mengalami nyeri saat
proses persalinan dengan kategori nyeri
ringan sebanyak 1 orang, nyeri sedang
sebanyak 3 orang, nyeri berat terkontrol
sebanyak 5 orang, dan nyeri berat tidak
terkontrol sebanyak 1 orang (AWS, 2021).

Critical Thinking:

3
Nyeri persalinan terjadi disebabkan oleh
proses dilatasi serviks, seiring
bertambahnya intensitas dan frekuensi
uterus nyeri yang dirasakan akan semakin
kuat dan puncaknya pada kala I fase aktif
yaitu pembukan rahim 4-10 cm pada proses
persalinan (Reeder, 2012). Nyeri
menyebabkan aktivitas uterus tidak
terkoordinasi dan akan menyebabkan
persalinan lama yang akhirnya dapat
mengancam kehidupan ibu dan janin, serta
menyebabkan meningkatnya tekanan darah
sistolik sehingga berpotensi terhadap
adanya syok kardiogenik. Nyeri
menyebabkan berkurangnya motilitas usus
serta vesika urinaria. Keadaan ini akan
merangsang peningkatan katekolamin yang
dapat menyebabkan gangguan pada
kekuatan kontraksi uterus sehingga terjadi
inersia uteri yang dapat berakibat kematian
ibu saat melahirkan. Selain itu inersia uteri
menyebabkan ibu sangat kesakitan dan
terjadi fetal distress sehingga meningkatkan
kematian bayi, kemungkinan infeksi
bertambah ibu kehabisan tenaga dan
dehidrasi. Inersia uteri juga menyebabkan
kala I lebih panjang (Andarmayo, 2013).
2. Intervension (I) Ya Jurnal Utama:
Teknik Effleurage Masage merupakan
teknik pemijatan berupa pijatan ringan
dengan menggunakan jari tangan, dilakukan
pada punggung, seirama dengan pernafasan
saat kontraksi (Indrayani., & Moudy, 2016).
dilakukan dengan setiap adanya kontraksi
dan dilakukan selama kurang lebih 15
menit. Massage effleurage merupakan
analgesia psikologi yang dilakukan
sejak saat bersalin (inpartu). Apabila nyeri
tidak segera diatasi janin yang ada di dalam
kandungan akan terjadi hipoksia akibat
asidosis, detak jantung janin semakin cepat
yang akan mengakibatkan kematian pada
janin (Handayani, 2016).
Prosedur:
1. Gerakan pertama, gosok dengan
menggunakan ujung-ujung ketiga jari
tengah kanan dan kiri. Start dari sudut
antara os illium dan vertebra lumbalis.
Gosokan dilakukan dikiri dan kanan
columna vertebralis menuju keatas.

4
Sampai diruas dada ke-1 (Vertebra
thoracalis) kedua tangan belok
kesamping kiri dan kanan, ujung jari
menggosok keras pada lekukan diatas
balung tulang belikat (Fossa
supraspinata) sehingga didekat ujung
bahu (aeromium). Kemudian gosok
menggunakan seluruh permukaan
telapak tangan menuju kebawah lewat
samping ketiak. Seterusnya gosokan
menuju kesamping bawah dan diakhiri
dengan satu angkatan lunak pada perut
dan kemudian kembali keposisi semula.
Lakukan massage 2-3 menit.

2. Gerakan kedua, gosokan menggunakan


punggung ruas kedua jari tangan kanan
dan kiri. Start sama seperti gerakan
effleurage pertama bergerak keatas
lewat kiri dan kanan columna
vertebralis, kemudian kembali kebawah
dengan jari-jari mengembang dan
membuat gosokan yang cukup keras
kebawah menuju keposisi semula.
Lakukan massage 2-3 menit.

3. Gerakan ketiga, gosokan dilakukan


dengan satu tangan, tangan yang lain
membantu memperkuat tekanan dan
memperlancar gerakan. Arah gerakan
terbentuk empat persegi panjang yang
meliputi daerah pinggang dan
punggung. Lakukan massage 2-3 menit.

5
4. Kembali ke pergelangan kaki dan
lakukan gerakan mengusap panjang
keatas menuju paha seperti gerakan
berenang. Untuk mengakhiri pemijatan
pada kaki bagian belakang urut turun
kembali kepergelangan kaki. Lakukan
hal yang sama pada kaki kiri. Lakukan
massage 2-3 menit.

5. Pada bagian kaki depan, letakkan


tangan sedikit diatas pergelangan kaki
dengan jari-jari menuju ke atas, dengan
satu gerakan tak putus gosok tangan ke
atas pangkal paha seperti gerakan
berenang dan kembali turun di sisi kaki
mengikuti lekuk kaki. Lakukan
massage 2- 3 menit.

6. Untuk mengakhiri massage teknik


effleurage, letakkan tangan kiri pemijat
diatas punggung kaki klien dan tangan
kanan diatas telapak kaki klien. Tarik
tangan kiri pemijat mundur hingga
kejari-jari kaki dan dorong tangan
kanan ke arah atas kaki dengan usapan
yang tak terputus. Lakukan massage 2-3
menit.

6
3. Comparation (C) Ya Yang dicompare apa saja?
Metode, teknik sampel, Jumlah sample,
Analisis data
Tambahan bu Heni lahan pelaksanaan
intervensi RS dan Puskesmas.
a. Jumlah Sample
Jurnal utama dengan jumlah sampel
sebanyak 32 responden sedangkan pada
jurnal pembanding dengan jumlah
sampel sebanyak 20 responden.
b. Metode Penelitian
Pada jurnal utama
Teknik pengambilan sampel pada jurnal
utama yang digunakan adalah dengan
purposive sampling. Analisis dalam
penelitian ini menggunakan uji statistic
Mc Nemarc test dengan tingkat
kemaknaan 95% (α 0,05).

Pada jurnal pembanding


Metode penelitian pada jurnal
pembanding ini menggunakan Quasi
eksperimen dengan menggunakan one
grup pretest posttest design, dengan
Teknik sampling pada penelitian ini
adalah purposive sampling.
4. Outcome (O) Ya Jurnal Utama:
Rerata skala nyeri pada ibu bersalin kala I
sebelum diberikan perlakuan sebesar 7,45.
Rerata skala nyeri pada ibu bersalin kala I
setelah diberikan perlakuan sebesar 4,85.
Adanya pengaruh teknik effleurage
massage terhadap penurunan skala nyeri
pada ibu bersalin kala I dengan nilai ρvalue
0,000. Adanya pengaruh teknik effleurage
massage terhadap penurunan skala nyeri
pada ibu bersalin kala I. Skala nyeri ibu
bersalin menurun setelah diberikan
intervensi.

Critical Thinking:
Teknik Effleurage masage merupakan
teknik pemijatan berupa pijatan ringan
dengan menggunakan jari tangan, dilakukan
pada punggung, seirama dengan pernafasan
saat kontraksi (Indrayani., & Moudy, 2016).
Effleurage Massage merupakan salah satu
teknik nonfarmakologi yang tidak
membahayakan bagi Ibu maupun janin,
tidak memperlambat persalinan dan tidak

7
mempunyai efek alergi maupun efek obat
(Yuliatun, 2018)

Jurnal Pembanding:
Hasil penelitian diperoleh sebelum
dilakukan massage Counter pressure
sebesar 21,8% yang mengalami nyeri
ringan, Setelah diberikan Counter pressure
terjadi peningkatan sebesar 87,5% yang
mengalami nyeri ringan. Berdasarkan uji
Mc Nemarc test diperoleh nilai ρ = 0,000 <
0,05, maka Ha diterima dan Ho ditolak.
Yang berarti ada pengaruh pijat
countepressure terhadap penurunan
intensitas nyeri pada ibu bersalin kala 1 fase
aktif.

Critical Thinking:
Teknik Massage Counter Pressure
merupakan teknik dengan memberikan
penekanan pada nyeri punggung atau
sacrum. Penekanan tersebut dapat
menggunakan kepalan tangan. Pemberian
masase teknik counterpressure dapat
menutup gerbang pesan nyeri yang akan
dihantarkan menuju medulla spinalis dan
otak, selain itu tekanan kuat pada teknik ini
dapat mengaktifkan senyawa endrophine
yang berada di sinaps sel-sel saraf tulang
belakang dan otak, sehingga transmisi dari
pesan nyeri dapat dihambat dan
menyebabkan status penurunan sensasi
nyeri (Muldaniyah, 2022).

8
BAB III
PEMBAHASAN

Persalinan merupakan proses pembukaan dan menipisnya serviks karena


terjadinya kontraksi uterus sehingga mengakibatkan nyeri selama proses
persalinan (Mander, 2006). Nyeri merupakan proses alamiah yang terjadi selama
persalinan yang merupakan pengalaman subjektif tentang sensasi fisik yang
terkait dengan uterus, yang ditandai penurunan janin selama persalinan serta
dilatasi dan penipisan serviks (Rompas dkk, 2005)

Tindakan penanganan nyeri selama persalinan dapat dilakukan dengan beberapa


cara yang terbagi menjadi tindakan farmakologis dengan bantuan obat-obatan
seperti Ketorolac, Naproxen, ataupun Aspirin sebagai obat pereda nyeri persalinan
dan non farmakologis yang merupakan tindakan secara tradisional untuk
meredakan nyeri antara lain tehnik relaksasi nafas dalam, terapi counter pressure,
terapi musik, akupuntur dan aromaterapi. Upaya meredakan nyeri selama proses
persalinan lebih baik dilakukan karena tidak memerlukan biaya yang mahal serta
tidak memnyebabkan efek yang berbahaya. Metode yang diggunakan dalam jurnal
ini merupakan metode tradisional yaitu counter pressure dan tehnik effleurage
yang merupakan tehnik message untuk meredakan nyeri selama proses persalinan
(Andarmoyo, 2013)

Pada jurnal utama yaitu tehnik effleurage message merupakan tehnik yang dapat
menurunkan nyeri sejak saat bersalin (inpartu) dengan pemijatan berupa pijatan
ringan dengan jari tangan yang dilakukan pada punggung pasien seirama dengan
pernafasan saat kontraksi. Yang diawali dengan gerakan pertam memutari
columna vertebralis menuju keatas dilanjutkan gerakan mengosok keras lekukan
diatas tulang belikat (Fossa supraspinata) selama 2-3 menit lalu gerakan kedua
gerakan effleurage dengan pemijatan bergerak keatas lewat kiri dan kanan
columna vertebralis lalu gerakan ketiga dengan pemijatan daerah pinggang dan
punggung dengan gerakan terbentuk empat persegi panjang yang meliputi daerah
pinggang dan punggung selama 2-3 menit lalu gerakan keempat dengan gerakan

0
mengusap panjang keatas menuju paha dan turun kembali ke pergelangan kaki
selama 2-3 menit lalu gerakan kelima dengan pijatan keatas pangkal paha lalu
turun mengikuti lekuk kaki selama 2-3 menit lalu gerakan keenam dengan pijatan
diatas punggung kaki klien dilanjutkan tarik tangan kanan dan kiri dan diakhiri
pemijatan mundur ke jari-jari kaki (Mahakam Midwifery Journal, 2022)

Tehnik effleurage meredakan nyeri persalinan dimana tehnik ini menghasilkan


impuls yang dikirim ke otak sehingga otak tidak dapat menerima pesan nyeri
karena sudah terblokir oleh stimulasi kulit dengan rangsangan effleurage hal ini
dapat menurunkan ketegangan otot dan meningkatkan sirkulasi darah pada lokasi
nyeri (Herinawati, Hindriati, T., & Novilda, 2019)

Stimulasi tehnik Massage Effluerage memiliki pengaruh penurunan skala nyeri


pada ibu bersalin dengan total sampel 20 orang yang dilihat pada persalinan kala I
sebelum berlakuan 7,45 dan setelah diberikan perlakuan 4,85 yang memiliki nilai
pvalue 0,000 yang menunjukan nyeri ibu bersalin menurun setelah diberikan
intervensi (Mahakam Midwifery Journal, 2022).

Pada jurnal pembanding tehnik Massage Counter Pressure merupakan tehnik


yang memberikan penekanan pada daerah nyeri punggung atau sacrum. Dengan
menggunakan kepalan tangan atau tumit tangan dengan menekan bagian tulang
sacrum selama 20 menit saat mengalami nyeri, sehingga keteganggan pada
sacrum dan otot pelvis berkurang hal ini menyebabkan penurunan intensitas nyeri
(Harini, 2018)

Tehnik Massage Counter Pressure dilakukan dengan langkah pertama Tangan


kiri memegang spina iliaka anterior superior dengan kepalan tangan kanan
menekan secara terus menerus area sacrum selama kontraksi selanjutunya
menekan area sacrum dengan kepalan kedua tangan selama 20 menit lalu
dilanjutkan penekanan area sacrum dengan menggunakan pangkal telapak tangan
selama 20 menit prosedur ini dilakukan berkelanjutan selama terjadinya kontraksi.
(Harini, 2018)

1
Tehnik Massage Counter Pressure merupakan terapi yang dapat menurunkan
nyeri persalinan karena dapat melepaskan ketegangan, kaku dan kegelisahan di
dalam tubuh terutama pada area punggung atau sacral, tehnik ini dapat mengatasi
kram otot menurunkan nyeri hingga mempercepat proses persalinan karena efek
relaksasi pada otot area sekitar pelvis dan memudahkan bayi turun melewati jalan
lahir. Tehnik counter-pressure dapat menutup gerbang pesan nyeri yang
dihantarkan menuju medulla spinalis dan otak serta mengaktifkan senyawa
endrophine sehingga pesan nyeri dihambat dan menurunkan sensasi nyeri. Tehnik
ini didukung dengan hasil penelitian pada 32 total jumlah sampel sebelum
dilakukan massage Counter pressure sebesar 21,8% yang mengalami nyeri
ringan, setelah diberikan massage Counter pressure terjadi peningkatan sebesar
87,5% yang mengalami nyeri ringan dengan hasil nilai p = 0,000 < 0,05, maka Ha
diterima dan Ho ditolak. yang berarti ada pengaruh pijat countepressure terhadap
penurunan intensitas nyeri pada ibu bersalin kala 1 fase aktif. (Andarmaya &
Sulistya 2020)

2
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pemilihan metode terapi effleurage message untuk penurunan skala nyeri
pada ibu bersalin lebih efektif karena dilihat dari:
1. Jumlah sampel
Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian pada jurnal utama lebih
sedikit, yaitu 20 orang responden. Sedangkan jumlah sampel yang
digunakan pada jurnal pembanding sebanyak 32 responden.
2. Hasil (Outcome)
Hasil pada jurnal utaa terdapat perbedaan pada tingkat skala nyeri
persalinan setelah dilakukan intervensi effleurage massage rerata skala nyero
pada ibu bersalin kala I sebelum perlakuan sebesar 7,45 dan setelah diberikan
persalinan menjadi 4,85 dengan nilai pvalue 0,000 yang menunjukan adanya
pengaruh terapi effleurage massage terhadap skala nyeri persalinan. Sedangkan
pada jurnal pembanding debelum dilakukan massage Counter pressure sebesar
21,8% yang mengalami nyeri ringan, Setelah diberikan Counter pressure selama
20 menit terjadi peningkatan sebesar 87,5% yang mengalami nyeri ringan
dengan diperoleh nilai p = 0,000 < 0,005 yang menunjukan ada pengaruh pijat
Counter pressure terhadap penurunan nyeri persalinan kala I. Tehnik yang lebih
efektif dengan tehnik effleurage massage yang dilakukan selama 15 menit
karena tehnik ini dilakukan secara menyeluruh area punggung ibu yang
dilakukan seirama dan berkesinambungan selama kontraksi terjadi sedangkan
pada jurnal pembanding hanya dilakukan pada sacrum atau tulang belakang yang
tidak dilakukan secara berkesinambungan selama kontraksi.Dalam hal ini
disimpulkan dari hasil terapi effleurage massage dan massage Counter pressure
ditemukan terapi effleurage massage lebih efektif dalam nyeri persalinan kalla I.
(Yuliatun, 2018)
3. Uji Statistik
Hasil uji statistik pada jurnal utama yaitu p-value = 0.000 (p-value < α =
0.05), sedangkan pada jurnal pembanding hasil p-value = 0.000 (p-value
< α = 0.05).

B. Saran
Dapat memberikan edukasi terkait dengan manfaat metode Teknik effleurage
massage dan metode teknik massage Counter pressure untuk menurunkan skala
nyeri pada ibu bersalin kala I.

xiii
DAFTAR PUSTAKA

Andarmayo. (2013). Konsep dan Proses Keperawatan Nyeri. Ruzz Media.


AWS, R. (2021). Standar Operasional Prosedur Effleurage Massage. RSUD
AWS.
Depkes RI. (2017). Data dan Informasi Kesehatan Profil Kesehatan Indonesia
2016
Gulo. (2018). Pengaruh Pemberian Massage Effleurage terhadap Skala Nyeri
Persalinan Kala I di Klinik Pera Simalingkar B Tahun 2018 (Skripsi).
STIKES Santa Elisabeth Medan.
Harini, R. (2018). Persalinan Kala I Fase Aktif Pada Ibu Primigravida
(Counterpressure and Its Effect towards Labor Pain during 1st Active Phase
in Primigravida Mother). Jurnal Ners dan Kebidanan, 5(1), 29–33.
Herinawati., Hindriati, T., & Novilda, A. (2019). Pengaruh Effleurage Massage
terhadap Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif di Praktik Mandiri Bidan
Nuriman Rafida dan Praktik Mandiri Bidan Latifah Kota Jambi. JIUBJ, 19
(3), 590– 600. https://doi.org/10.33087/jiubj.v19i 3.764
Indrayani., & Moudy, D. (2016). Buku Update: Asuhan Persalinan dan Bayi Baru
Lahir. CV. Trans Info Media.
Mander, R. (2006). Nyeri Persalinan. Jakarta: EGC.
Manuaba, I. (2013). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB untuk
Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC
Nyeri Pada Persalinan Kala I Fase Latent Di Bpm Ny. Riens Kediri Tahun
2014. Jurnal Kesehatan Ibu Dan Anak, 3(2), 59–67.
Reeder. (2012). Keperawatan Maternitas Kesehatan Wanta, Bayi dan Keluarga.
Edisi 8. Jakarta: EGC.
Suharti. (2018). Pengaruh Pemberian Aroma Terapi Lavender Terhadap Intensitas
Yuliatun, L. (2018). Penanganan Nyeri Persalinan dengan Metode
Nonfarmakologi. Malang: Bayu Media Publishing.

xiv
LAMPIRAN

xv
xvi
xvii
xviii
xix
xx
xxi
xxii
xxiii
xxiv
xxv
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
MASSAGE TEKNIK EFFLEURAGE

1 PENGERTIAN Massage teknik effleurage adalah teknik


manipulasi yang dilakukan menggunakan seluruh
permukaan telapak tangan dan permukaan ibu jari
atau ujung-ujung jari dengan cara menggosok
permukaan kulit secara perlahan.
2 TUJUAN 1. Melancarkan sirkulasi darah
2. Menurunkan ketegangan otot
3. Menurunkan respon nyeri punggung

3 INDIKASI Klien dengan hipertensi

4 KONTRAINDIKASI 1. Hyperaesthesia
2. Pembengkakan
3. Kulit yang berambut lebat
4. Vena yang mengalami vericose
5. Fraktur
5 PERSIAPAN PASIEN 1. Memberikan salam dan memperkenalkan
diri
2. Menjelaskan prosedur tindakan yang akan
dilakukan
3. Menyiapkan peralatan yang diperlukan
4. Mengatur ventilasi dan sirkulasi udara
dengan baik
5. Mengkaji kondisi fisik dan kulit klien
6. Mengatur posisi klien sehingga merasa aman
dan nyaman
7. Biarkan klien beristirahat selama 5 menit
8. Mengukur tekanan darah klien sebelum
melakukan massage teknik effleurage dan
catat dalam lembar observasi.
6. PERSIAPAN ALAT 1. Lotion
2. Handuk
3. Perlak

7 CARA BEKERJA 1. Beri tahu klien bahwa tindakan akan segera


dimulai
2. Cek alat-alat yang akan di gunakan
3. Dekatkan alat ke sisi tempat tidur klien
4. Posisikan pasien dengan posisi senyaman
mungkin
5. Cuci tangan
6. Periksa keadaan kulit dan tekanan darah
sebelum dilakukan massage effleurage

xxvi
7. Posisikan pasien dengan posisi pronasi
8. Tuangkankan minyak zaitun ketelapak
tangan, kemudian gosok telapak tangan
hingga hangat dan merata pada permukaan
tangan
9. Letakkan kedua tangan pada sisi kanan dan
kiri tulang belakang klien. Mulai massage
gerakan effleurage yaitu massage dengan
gerakan sirkuler dan lembut secara perlahan.
10. Gerakan pertama, gosok dengan
menggunakan ujung-ujung ketiga jari tengah
kanan dan kiri. Start dari sudut antara os
illium dan vertebra lumbalis. Gosokan
dilakukan dikiri dan kanan columna
vertebralis menuju keatas. Sampai diruas
dada ke-1 (Vertebra thoracalis) kedua tangan
belok kesamping kiri dan kanan, ujung jari
menggosok keras pada lekukan diatas balung
tulang belikat (Fossa supraspinata) sehingga
didekat ujung bahu (aeromium). Kemudian
gosok menggunakan seluruh permukaan
telapak tangan menuju kebawah lewat
samping ketiak. Seterusnya gosokan menuju
kesamping bawah dan diakhiri dengan satu
angkatan lunak pada perut dan kemudian
kembali keposisi semula. Lakukan massage
2-3 menit

11. Gerakan kedua, gosokan menggunakan


punggung ruas kedua jari tangan kanan dan
kiri. Start sama seperti gerakan effleurage
pertama bergerak keatas lewat kiri dan
kanan columna vertebralis, kemudian
kembali kebawah dengan jari-jari
mengembang dan membuat gosokan yang
cukup keras kebawah menuju keposisi
semula. Lakukan massage 2-3 menit

xxvii
12. Gerakan ketiga, gosokan dilakukan dengan
satu tangan, tangan yang lain membantu
memperkuat tekanan dan memperlancar
gerakan. Arah gerakan terbentuk empat
persegi panjang yang meliputi daerah
pinggang dan punggung. Lakukan massage
2-3 menit.

13. Kembali ke pergelangan kaki, dan lakukan


gerakan mengusap panjang keatas menuju
paha seperti gerkan berenan. Untuk
mengakhiri pemijatan pada kaki bagian
belakang urut turun kembali kepergelangan
kaki. Lakukan hal yang sama pada kaki kiri.
Lakukan massage 2-3 menit.

14. Pada bagian kaki depan, letakkan tangan


sedikit diatas pergelangan kaki dengan jari-
jari menuju ke atas, dengan satu gerakan tak
putus gosok tangan ke atas pangkal paha
seperti gerakan berenang dan kembali turun
di sisi kaki mengikuti lekuk kaki. Lakukan
massage 2- 3 menit

15. Untuk mengakhiri massage teknik


effleurage, letakkan tangan kiri pemijat
diatas punggung kaki klien dan tangan
kanan diatas telapak kaki klien. Tarik tangan
kiri pemijat mundur hingga kejari-jari kaki

xxviii
dan dorong tangan kanan ke arah atas kaki
dengan usapan yang tak terputus. Lakukan
massage 2-3 menit.

16. Bersihkan sisa minyak pada punggung dan


kaki klien dengan handuk
17. Beritahu bahwa tindakan telah selesai
18. Biarkan klien istirahat selama 5 menit
19. Bereskan alat-alat yang telah digunakan
20. Cuci tangan
21. Mengukur tekanan darah klien setelah
melakukan massage dan catat dalam lembar
observasi
8. EVALUASI 1. Evaluasi hasil yang dicapai (penurunan
tekanan darah)
2. Kontrak pertemuan selanjutnya
3. Mengakhiri pertemuan dengan baik
9. DOKUMENTASI 1. Tanggal atau jam dilakukan tindakan
2. Nama tindakan
3. Respon klien selama tindakan
4. Nama dan paraf perawat
10. HAL-HAL YANG PERLU 1. Kenyamanan dan kekuatan kondisi fisik klien
DIPERHATIKAN harus selalu di kaji untuk mengetahui keadaan
klien selama prosedur
2. Istirahatkan klien terlebih dahulu setelah
dilakukan massage punggung dan kaki selama
kurang lebih 5 menit
3. Perhatikan kontraindikasi dilakukannya
tindakan

xxix
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Teknik Massage Counter Pressure Pada Ibu Inpartu Kala I Fase Aktif

1. PENGERTIAN Teknik massage counter pressure adalah pijatan yang


dilakukan dengan memberikan tekanan yang terus-
menerus selama kontraksi pada tulang sakrum pasien
dengan pangkal atau kepalan salah satu telapak tangan.
Tekanan dalam massage counter pressure dapat diberikan
dalam gerakan lurus atau lingkaran kecil.
2. TUJUAN Untuk mengurangi nyeri yang hebat terutama di daerah
pinggang belakang

3. PERSIAPAN ALAT 1. Bantal


2. Baby oil
4. PERSIAPAN Mencuci tangan
PENOLONG
(BIDAN)
5. PERSIAPAN 1. Menutup gorden atau pintu dan jendela
RUANGAN 2. Pastikan privasi klien terjaga
6. PERSIAPAN 1. Beri penjelasan pada ibu bahwa nyeri pada saat
PASIEN persalinan adalah hal yang fisiologis
2. Membantu ibu untuk mengurangi rasa nyeri
7. PELAKSANAAN 1. Memberitahu ibu langkah dan fungsinya
2. Menganjurkan ibu untuk memilih posisi yang nyaman
seperti posisi berbaring miring kiri ataupun duduk
3. Mencuci tangan
4. Membuka sedikit pakaian yang menutupi sacrum
5. Tangan kiri memegang spina iliaka anterior superior,
dengan kepalan tangan kanan lakukan tekanan yang
terus menerus selama kontraksi pada tulang sacrum
ibu
6. Melakukan tekanan kuat yang terus menerus selama
beberapa saat pada daerah sacrum dengan kepalan
kedua tangan, diulang selama 20 menit

xxx
7. Selanjutnya, melakukan penekanan pada daerah
sacrum selama beberapa saat dengan menggunakan
pangkal telapak tangan, diulang selama 20 menit

8. Lakukan massage counter pressure selama terjadinya


kontraksi
8. EVALUASI 1. Mengevaluasi massage counter pressure tersebut pada
menit ke 15-20 (menjelang akhir proses massage
counter pressure)
2. Akhiri kegiatan
3. Mencuci tangan
9. DOKUMENTASI Catat hasil tindakan pada lembar observasi

xxxi

Anda mungkin juga menyukai