JURNAL UTAMA:
EFFLEURAGE MASSAGE TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI
PADA IBU BERSALIN
JURNAL PEMBANDING:
PENGARUH PIJAT COUNTER PRESSURE TERHADAP INTENSITAS
NYERI PADA IBU BERSALIN KALA 1 FASE AKTIF DI PUSKESMAS
JUMPANDANG BARU MAKASSAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-
Nya sehingga laporan analisa jurnal dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa
kami juga mengucapkan terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Harapan kami semoga laporan ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi laporan agar menjadi lebih baik lagi.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................iii
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan....................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
JURNAL TERKAIT........................................................................................................3
A. Jurnal 1...................................................................................................................3
B. Jurnal 2...................................................................................................................4
BAB III...........................................................................................................................11
PEMBAHASAN.............................................................................................................11
BAB IV............................................................................................................................13
PENUTUP.......................................................................................................................13
A. Kesimpulan..........................................................................................................13
B. Saran....................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................xiii
LAMPIRAN..................................................................................................................xiv
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Nyeri persalinan merupakan kontraksi uterus yang disebabkan dilatasi dan
penipisan serviks serta iskemia rahim (penurunan aliran darah sehingga
oksigen lokal mengalami defisit) akibat kontraksi arteri myometrium
(Suharti, 2018). Nyeri persalinan terjadi disebabkan oleh proses dilatasi
serviks, seiring bertambahnya intensitas dan frekuensi uterus nyeri yang
dirasakan akan semakin kuat dan puncaknya pada kala I fase aktif yaitu
pembukan rahim 4-10 cm pada proses persalinan (Reeder, 2012). Data yang
diperoleh dari survey demografi dan kesehatan Indonesia (SDKI) September
2017, diperoleh fakta mengejutkan mengetahui angka kematian ibu dan anak
(SDKI) memberikan hasil angka kematian ibu (AKI) sebanyak 1712 saat
proses persalinan. Data Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak
dan Pengendalian Penduduk (DP3AP2) DIY menunjukkan ada 40 kematian
ibu pada 2020 menjadi 131 jiwa pada 2021. Kematian ibu paling banyak pada
rentang usia 20-35 tahun, dengan tertinggi terjadi pada usia 20 tahun ke
bawah. Peningkatannya sebanyak 12 kali lipat. Salah satu penyebab tingginya
Angka Kematian Ibu (AKI) adalah trauma pada ibu dan janin akibat nyeri
persalinan (Depkes RI, 2017).
Mengurangi nyeri pada persalinan dapat dilakukan dengan cara
nonfarmakologis (Manuaba, 2013). Tindakan non farmakologis merupakan
tindakan secara tradisonal untuk menurunkan nyeri. Beberapa upaya yang
dilakukan untuk mengurangi nyeri dengan teknik nonfarmakologi adalah
dengan Pijat Counter Pressure dan Effleurage Massage. Effleurage Massage
merupakan salah satu teknik nonfarmakologi yang tidak membahayakan bagi
Ibu maupun janin, tidak memperlambat persalinan dan tidak mempunyai efek
alergi maupun efek obat (Yuliatun, 2018). Teknik Effleurage masage
merupakan teknik pemijatan berupa pijatan ringan dengan menggunakan jari
tangan, dilakukan pada punggung, seirama dengan pernafasan saat kontraksi
iv
(Indrayani & Moudy, 2016). Effleurage massage lebih efektif dibanding
dengan massage lainnya karena titik pemijatan effleurage massage
memberikan efek yang cepat terhadap penurunan nyeri, mudah diterapkan
oleh tenaga kesehatan dan masyarakat, serta tidak membahayakan ibu
(Pawale, 2020). Teknik Massage Counter Pressure merupakan teknik dengan
memberikan penekanan pada sumber nyeri punggung atau sacrum. Penekanan
tersebut dapat menggunakan kepalan tangan. Teknik Massage Counter
Pressure bertujuan untuk melepaskan ketegangan, kaku dan kegelisahan di
dalam tubuh terutama pada daerah punggung atau sacral. Teknik Massage
Counter Pressure selama proses persalinan akan membantu mengatasi kram
pada otot, menurunkan nyeri, kecemasan, mempercepat proses persalinan,
menghilangkan tegangan otot pada paha diikuti ekspansi tulang pelvis karena
relaksasi pada otot-otot sekitar pelvis dan memudahkan bayi turun melewati
jalan lahir efektif dalam membantu mengurangi rasa nyeri pinggang
persalinan dan relatif aman karena hampir tidak ada efek samping yang
ditimbulkan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana analisis Evidence Based Nursing (EBN) dari jurnal Pengaruh
Pijat Counter Pressure Terhadap Intensitas Nyeri Pada Ibu Bersalin Kala
1 Fase Aktif di Puskesmas Jumpandang Baru Makassar?
2. Bagaimana analisis Evidence Based Nursing (EBN) dari jurnal Effleurage
Massage Terhadap Penurunan Skala Nyeri Pada Ibu Bersalin?
v
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui analisis Evidence Based Nursing (EBN) dari jurnal Pengaruh
Pijat Counter Pressure Terhadap Intensitas Nyeri Pada Ibu Bersalin Kala
1 Fase Aktif di Puskesmas Jumpandang Baru Makassar?
2. Mengetahui analisis Evidence Based Nursing (EBN) dari jurnal
Effleurage Massage Terhadap Penurunan Skala Nyeri Pada Ibu Bersalin?
vi
BAB II
JURNAL TERKAIT
A. Jurnal Utama
EFFLEURAGE MASSAGE TERHADAP PENURUNAN SKALA
NYERI PADA IBU BERSALIN
Yuli Fitriani1), Wiyadi2), Heni Suryani3)
1,3) Mahasiswa Prodi Sarjana Terapan Kebidanan, Poltekkes Kemenkes
Kaltim, Jl. Wolter Monginsidi No.38, Sidodadi, Kec. Samarinda Ulu,
Kota Samarinda, Kalimantan Timur 75243
2) Dosen Jurusan Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Kaltim, Jl. Wolter
Monginsidi No.38, Sidodadi, Kec. Samarinda Ulu, Kota Samarinda,
Kalimantan Timur 75243
Email : henisuryani@poltekkes-kaltim.ac.id
ABSTRAK
Nyeri selama persalinan umumnya terasa hebat, dan hanya 2-4% yang
mengalami nyeri ringan selama persalinan. Nyeri menyebabkan aktivitas
uterus tidak terkoordinasi dan akan menyebabkan persalinan lama yang
akhirnya dapat mengancam kehidupan ibu dan janin. Tujuan penelitian ini
untuk mengetahui pengaruh teknik effleurage massage terhadap penurunan
nyeri pada ibu bersalin kala I di RSUD A.W. Sjahranie Samarinda.
Metode pada penelitian ini menggunakan Quasi eksperimen menggunakan
one grup pretest posttest design. Jumlah ibu bersalin di RSUD Abdul
Wahab Sjahranie sejak Oktober hingga Desember 2021 berkisar 128 ibu
bersalin. Teknik sampling pada penelitian ini purposive sampling dengan
total sampel sebanyak 20 orang. Rerata skala nyeri pada ibu bersalin kala I
sebelum diberikan perlakuan sebesar 7,45. Rerata skala nyeri pada ibu
bersalin kala I setelah diberikan perlakuan sebesar 4,85. Adanya pengaruh
teknik effleurage massage terhadap penurunan skala nyeri pada ibu
bersalin kala I dengan nilai ρvalue 0,000. Adanya pengaruh teknik
0
effleurage massage terhadap penurunan skala nyeri pada ibu bersalin kala
I. Skala nyeri ibu bersalin menurun setelah diberikan intervensi.
Kata Kunci: effleurage massage, skala nyeri, persalinan kala I
B. Jurnal Pembanding
ABSTRAK
Nyeri saat persalinan adalah nyeri yang dirasakan pada ibu bersalin karena
adanya kontraksi uterus yang merupakan proses fisiologis tubuh manusia
ketika menghadapin persalinan. Pemberian intervensi pada proses
persalinan untuk mengurangi nyeri ibu bersalin yang berlangsung selama
kala I fase aktif persalinan sangat dibutuhkan, Metode yang sangat efektif
dalam menanggulangi nyeri adalah dengan memberikan tindakan massage
counter pressure. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pijat
counter presure terhadap intensitas nyeri pada ibu bersalin kala 1 fase aktif
di puskesmas Jumpandang Baru Makassar. Jenis penelitian ini
menggunakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian quasi
eksperimen. Rancangan penelitian yaitu one group pretest dan postest
design. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah dengan
purposive sampling. Jumlah sampel sebanyak 32 responden. Analisis
dalam penelitian ini menggunakan uji statistic Mc Nemarc test dengan
tingkat kemaknaan 95% (α 0,05). Hasil penelitian diperoleh sebelum
1
dilakukan massage counter pressure sebesar 21,8% yang mengalami nyeri
ringan, Setelah diberikan Counter pressure terjadi peningkatan sebesar
87,5% yang mengalami nyeri ringan. Berdasarkan uji Mc Nemarc test
diperoleh nilai ρ = 0,000 < 0,05, maka Ha diterima dan Ho ditolak. Yang
berarti ada pengaruh pijat countepressure terhadap penurunan intensitas
nyeri pada ibu bersalin kala 1 fase aktif. Kesimpulan penelitian ini yaitu
pijat counter prssure efektif untuk menurunkan intensitas nyeri kala I fase
aktif pada ibu bersalin karena sangat berfokus pada titik nyeri, Maka
diharapkan bidan dalam memberikan asuhan kebidanan dapat menerapkan
pemberian pijat counter presure untuk mengurangi intensitas nyeri pada
ibu bersalin.
Kata kunci : Pijat Counter Presure, nyeri persalinan
Critical Thinking:
Persalinan adalah suatu proses membuka
dan menipisnya serviks serta terjadi
2
kontraksi uterus sehingga menyebabkan
nyeri pada proses persalinan. Nyeri
merupakan proses alamiah dalam
persalinan. Nyeri persalinan merupakan
pengalaman subjektif tentang sensasi fisik
yang terkait dengan kontraksi uterus,
dilatasi dan penipisan serviks, serta
penurunan janin selama persalinan. Nyeri
merupakan proses alamiah dalam
persalinan. Apabila tidak diatasi dengan
baik akan menimbulkan masalah lain yaitu
meningkatnya kecemasan Nyeri pada saat
persalinan mulai timbul pada kala I fase
laten dan fase aktif. Pada fase laten, nyeri
dirasa kuat dan teratur namun berlangsung
lama, pembukaan serviks berlangsung
selama 8 jam pada fase ini, seiring
bertambahnya frekuensi dan intensitas
kontraksi uterus, nyeri yang dirasakan
semakin bertambah kuat dan memuncak
pada fase aktif, dimana pada fase ini
pembukaan lengkap berlangsung sekitar 4,6
jam bagi primipara dan 2,5 jam bagi
multipara (Yuliatun, 2018).
Jurnal Pembanding:
Nyeri selama persalinan umumnya terasa
hebat, dan hanya 2-4% yang mengalami
nyeri ringan selama persalinan. Nyeri pada
saat persalinan menempati skor 30-40 dari
50 skor yang ditetapkan Wall dan Mellzack.
Nyeri persalinan yang lama menyebabkan
timbulnya hiperventilasi sehingga frekuensi
pernafasan dapat mencapai 60-70 kali per
menit, menurunkan kadar PaCO2 ibu dan
meningkatnya pH. Apabila kadar PaCO2
ibu rendah maka kadar PaCO2 janin juga
rendah sehingga menyebabkan deselerasi
denyut jantung janin (Andarmayo, 2013).
Hasil studi pendahuluan yang dilakukan
pada ibu bersalin kala I di RSUD
A.W.Sjahranie terhadap 10 orang diperoleh
data bahwa semua ibu mengalami nyeri saat
proses persalinan dengan kategori nyeri
ringan sebanyak 1 orang, nyeri sedang
sebanyak 3 orang, nyeri berat terkontrol
sebanyak 5 orang, dan nyeri berat tidak
terkontrol sebanyak 1 orang (AWS, 2021).
Critical Thinking:
3
Nyeri persalinan terjadi disebabkan oleh
proses dilatasi serviks, seiring
bertambahnya intensitas dan frekuensi
uterus nyeri yang dirasakan akan semakin
kuat dan puncaknya pada kala I fase aktif
yaitu pembukan rahim 4-10 cm pada proses
persalinan (Reeder, 2012). Nyeri
menyebabkan aktivitas uterus tidak
terkoordinasi dan akan menyebabkan
persalinan lama yang akhirnya dapat
mengancam kehidupan ibu dan janin, serta
menyebabkan meningkatnya tekanan darah
sistolik sehingga berpotensi terhadap
adanya syok kardiogenik. Nyeri
menyebabkan berkurangnya motilitas usus
serta vesika urinaria. Keadaan ini akan
merangsang peningkatan katekolamin yang
dapat menyebabkan gangguan pada
kekuatan kontraksi uterus sehingga terjadi
inersia uteri yang dapat berakibat kematian
ibu saat melahirkan. Selain itu inersia uteri
menyebabkan ibu sangat kesakitan dan
terjadi fetal distress sehingga meningkatkan
kematian bayi, kemungkinan infeksi
bertambah ibu kehabisan tenaga dan
dehidrasi. Inersia uteri juga menyebabkan
kala I lebih panjang (Andarmayo, 2013).
2. Intervension (I) Ya Jurnal Utama:
Teknik Effleurage Masage merupakan
teknik pemijatan berupa pijatan ringan
dengan menggunakan jari tangan, dilakukan
pada punggung, seirama dengan pernafasan
saat kontraksi (Indrayani., & Moudy, 2016).
dilakukan dengan setiap adanya kontraksi
dan dilakukan selama kurang lebih 15
menit. Massage effleurage merupakan
analgesia psikologi yang dilakukan
sejak saat bersalin (inpartu). Apabila nyeri
tidak segera diatasi janin yang ada di dalam
kandungan akan terjadi hipoksia akibat
asidosis, detak jantung janin semakin cepat
yang akan mengakibatkan kematian pada
janin (Handayani, 2016).
Prosedur:
1. Gerakan pertama, gosok dengan
menggunakan ujung-ujung ketiga jari
tengah kanan dan kiri. Start dari sudut
antara os illium dan vertebra lumbalis.
Gosokan dilakukan dikiri dan kanan
columna vertebralis menuju keatas.
4
Sampai diruas dada ke-1 (Vertebra
thoracalis) kedua tangan belok
kesamping kiri dan kanan, ujung jari
menggosok keras pada lekukan diatas
balung tulang belikat (Fossa
supraspinata) sehingga didekat ujung
bahu (aeromium). Kemudian gosok
menggunakan seluruh permukaan
telapak tangan menuju kebawah lewat
samping ketiak. Seterusnya gosokan
menuju kesamping bawah dan diakhiri
dengan satu angkatan lunak pada perut
dan kemudian kembali keposisi semula.
Lakukan massage 2-3 menit.
5
4. Kembali ke pergelangan kaki dan
lakukan gerakan mengusap panjang
keatas menuju paha seperti gerakan
berenang. Untuk mengakhiri pemijatan
pada kaki bagian belakang urut turun
kembali kepergelangan kaki. Lakukan
hal yang sama pada kaki kiri. Lakukan
massage 2-3 menit.
6
3. Comparation (C) Ya Yang dicompare apa saja?
Metode, teknik sampel, Jumlah sample,
Analisis data
Tambahan bu Heni lahan pelaksanaan
intervensi RS dan Puskesmas.
a. Jumlah Sample
Jurnal utama dengan jumlah sampel
sebanyak 32 responden sedangkan pada
jurnal pembanding dengan jumlah
sampel sebanyak 20 responden.
b. Metode Penelitian
Pada jurnal utama
Teknik pengambilan sampel pada jurnal
utama yang digunakan adalah dengan
purposive sampling. Analisis dalam
penelitian ini menggunakan uji statistic
Mc Nemarc test dengan tingkat
kemaknaan 95% (α 0,05).
Critical Thinking:
Teknik Effleurage masage merupakan
teknik pemijatan berupa pijatan ringan
dengan menggunakan jari tangan, dilakukan
pada punggung, seirama dengan pernafasan
saat kontraksi (Indrayani., & Moudy, 2016).
Effleurage Massage merupakan salah satu
teknik nonfarmakologi yang tidak
membahayakan bagi Ibu maupun janin,
tidak memperlambat persalinan dan tidak
7
mempunyai efek alergi maupun efek obat
(Yuliatun, 2018)
Jurnal Pembanding:
Hasil penelitian diperoleh sebelum
dilakukan massage Counter pressure
sebesar 21,8% yang mengalami nyeri
ringan, Setelah diberikan Counter pressure
terjadi peningkatan sebesar 87,5% yang
mengalami nyeri ringan. Berdasarkan uji
Mc Nemarc test diperoleh nilai ρ = 0,000 <
0,05, maka Ha diterima dan Ho ditolak.
Yang berarti ada pengaruh pijat
countepressure terhadap penurunan
intensitas nyeri pada ibu bersalin kala 1 fase
aktif.
Critical Thinking:
Teknik Massage Counter Pressure
merupakan teknik dengan memberikan
penekanan pada nyeri punggung atau
sacrum. Penekanan tersebut dapat
menggunakan kepalan tangan. Pemberian
masase teknik counterpressure dapat
menutup gerbang pesan nyeri yang akan
dihantarkan menuju medulla spinalis dan
otak, selain itu tekanan kuat pada teknik ini
dapat mengaktifkan senyawa endrophine
yang berada di sinaps sel-sel saraf tulang
belakang dan otak, sehingga transmisi dari
pesan nyeri dapat dihambat dan
menyebabkan status penurunan sensasi
nyeri (Muldaniyah, 2022).
8
BAB III
PEMBAHASAN
Pada jurnal utama yaitu tehnik effleurage message merupakan tehnik yang dapat
menurunkan nyeri sejak saat bersalin (inpartu) dengan pemijatan berupa pijatan
ringan dengan jari tangan yang dilakukan pada punggung pasien seirama dengan
pernafasan saat kontraksi. Yang diawali dengan gerakan pertam memutari
columna vertebralis menuju keatas dilanjutkan gerakan mengosok keras lekukan
diatas tulang belikat (Fossa supraspinata) selama 2-3 menit lalu gerakan kedua
gerakan effleurage dengan pemijatan bergerak keatas lewat kiri dan kanan
columna vertebralis lalu gerakan ketiga dengan pemijatan daerah pinggang dan
punggung dengan gerakan terbentuk empat persegi panjang yang meliputi daerah
pinggang dan punggung selama 2-3 menit lalu gerakan keempat dengan gerakan
0
mengusap panjang keatas menuju paha dan turun kembali ke pergelangan kaki
selama 2-3 menit lalu gerakan kelima dengan pijatan keatas pangkal paha lalu
turun mengikuti lekuk kaki selama 2-3 menit lalu gerakan keenam dengan pijatan
diatas punggung kaki klien dilanjutkan tarik tangan kanan dan kiri dan diakhiri
pemijatan mundur ke jari-jari kaki (Mahakam Midwifery Journal, 2022)
1
Tehnik Massage Counter Pressure merupakan terapi yang dapat menurunkan
nyeri persalinan karena dapat melepaskan ketegangan, kaku dan kegelisahan di
dalam tubuh terutama pada area punggung atau sacral, tehnik ini dapat mengatasi
kram otot menurunkan nyeri hingga mempercepat proses persalinan karena efek
relaksasi pada otot area sekitar pelvis dan memudahkan bayi turun melewati jalan
lahir. Tehnik counter-pressure dapat menutup gerbang pesan nyeri yang
dihantarkan menuju medulla spinalis dan otak serta mengaktifkan senyawa
endrophine sehingga pesan nyeri dihambat dan menurunkan sensasi nyeri. Tehnik
ini didukung dengan hasil penelitian pada 32 total jumlah sampel sebelum
dilakukan massage Counter pressure sebesar 21,8% yang mengalami nyeri
ringan, setelah diberikan massage Counter pressure terjadi peningkatan sebesar
87,5% yang mengalami nyeri ringan dengan hasil nilai p = 0,000 < 0,05, maka Ha
diterima dan Ho ditolak. yang berarti ada pengaruh pijat countepressure terhadap
penurunan intensitas nyeri pada ibu bersalin kala 1 fase aktif. (Andarmaya &
Sulistya 2020)
2
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pemilihan metode terapi effleurage message untuk penurunan skala nyeri
pada ibu bersalin lebih efektif karena dilihat dari:
1. Jumlah sampel
Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian pada jurnal utama lebih
sedikit, yaitu 20 orang responden. Sedangkan jumlah sampel yang
digunakan pada jurnal pembanding sebanyak 32 responden.
2. Hasil (Outcome)
Hasil pada jurnal utaa terdapat perbedaan pada tingkat skala nyeri
persalinan setelah dilakukan intervensi effleurage massage rerata skala nyero
pada ibu bersalin kala I sebelum perlakuan sebesar 7,45 dan setelah diberikan
persalinan menjadi 4,85 dengan nilai pvalue 0,000 yang menunjukan adanya
pengaruh terapi effleurage massage terhadap skala nyeri persalinan. Sedangkan
pada jurnal pembanding debelum dilakukan massage Counter pressure sebesar
21,8% yang mengalami nyeri ringan, Setelah diberikan Counter pressure selama
20 menit terjadi peningkatan sebesar 87,5% yang mengalami nyeri ringan
dengan diperoleh nilai p = 0,000 < 0,005 yang menunjukan ada pengaruh pijat
Counter pressure terhadap penurunan nyeri persalinan kala I. Tehnik yang lebih
efektif dengan tehnik effleurage massage yang dilakukan selama 15 menit
karena tehnik ini dilakukan secara menyeluruh area punggung ibu yang
dilakukan seirama dan berkesinambungan selama kontraksi terjadi sedangkan
pada jurnal pembanding hanya dilakukan pada sacrum atau tulang belakang yang
tidak dilakukan secara berkesinambungan selama kontraksi.Dalam hal ini
disimpulkan dari hasil terapi effleurage massage dan massage Counter pressure
ditemukan terapi effleurage massage lebih efektif dalam nyeri persalinan kalla I.
(Yuliatun, 2018)
3. Uji Statistik
Hasil uji statistik pada jurnal utama yaitu p-value = 0.000 (p-value < α =
0.05), sedangkan pada jurnal pembanding hasil p-value = 0.000 (p-value
< α = 0.05).
B. Saran
Dapat memberikan edukasi terkait dengan manfaat metode Teknik effleurage
massage dan metode teknik massage Counter pressure untuk menurunkan skala
nyeri pada ibu bersalin kala I.
xiii
DAFTAR PUSTAKA
xiv
LAMPIRAN
xv
xvi
xvii
xviii
xix
xx
xxi
xxii
xxiii
xxiv
xxv
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
MASSAGE TEKNIK EFFLEURAGE
4 KONTRAINDIKASI 1. Hyperaesthesia
2. Pembengkakan
3. Kulit yang berambut lebat
4. Vena yang mengalami vericose
5. Fraktur
5 PERSIAPAN PASIEN 1. Memberikan salam dan memperkenalkan
diri
2. Menjelaskan prosedur tindakan yang akan
dilakukan
3. Menyiapkan peralatan yang diperlukan
4. Mengatur ventilasi dan sirkulasi udara
dengan baik
5. Mengkaji kondisi fisik dan kulit klien
6. Mengatur posisi klien sehingga merasa aman
dan nyaman
7. Biarkan klien beristirahat selama 5 menit
8. Mengukur tekanan darah klien sebelum
melakukan massage teknik effleurage dan
catat dalam lembar observasi.
6. PERSIAPAN ALAT 1. Lotion
2. Handuk
3. Perlak
xxvi
7. Posisikan pasien dengan posisi pronasi
8. Tuangkankan minyak zaitun ketelapak
tangan, kemudian gosok telapak tangan
hingga hangat dan merata pada permukaan
tangan
9. Letakkan kedua tangan pada sisi kanan dan
kiri tulang belakang klien. Mulai massage
gerakan effleurage yaitu massage dengan
gerakan sirkuler dan lembut secara perlahan.
10. Gerakan pertama, gosok dengan
menggunakan ujung-ujung ketiga jari tengah
kanan dan kiri. Start dari sudut antara os
illium dan vertebra lumbalis. Gosokan
dilakukan dikiri dan kanan columna
vertebralis menuju keatas. Sampai diruas
dada ke-1 (Vertebra thoracalis) kedua tangan
belok kesamping kiri dan kanan, ujung jari
menggosok keras pada lekukan diatas balung
tulang belikat (Fossa supraspinata) sehingga
didekat ujung bahu (aeromium). Kemudian
gosok menggunakan seluruh permukaan
telapak tangan menuju kebawah lewat
samping ketiak. Seterusnya gosokan menuju
kesamping bawah dan diakhiri dengan satu
angkatan lunak pada perut dan kemudian
kembali keposisi semula. Lakukan massage
2-3 menit
xxvii
12. Gerakan ketiga, gosokan dilakukan dengan
satu tangan, tangan yang lain membantu
memperkuat tekanan dan memperlancar
gerakan. Arah gerakan terbentuk empat
persegi panjang yang meliputi daerah
pinggang dan punggung. Lakukan massage
2-3 menit.
xxviii
dan dorong tangan kanan ke arah atas kaki
dengan usapan yang tak terputus. Lakukan
massage 2-3 menit.
xxix
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Teknik Massage Counter Pressure Pada Ibu Inpartu Kala I Fase Aktif
xxx
7. Selanjutnya, melakukan penekanan pada daerah
sacrum selama beberapa saat dengan menggunakan
pangkal telapak tangan, diulang selama 20 menit
xxxi