Anda di halaman 1dari 54

ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN FISIOLOGIS

PADA NY.O G3P2A0 36 MINGGU 2 HARI


DI PRAKTIK MANDIRI BIDAN UTAMI DEWI,A.md.Keb
KECAMATAN METRO SELATAN
KOTA METRO

Oleh:
EMA LESTARI
NIM. 2015471006

LAPORAN PRAKTIK KLINIK I (KEHAMILAN)


POLITEKNIK KESEHATAN
TANJUNGKARANG PRODI DIII KEBIDANAN
METRO
2021
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIK KLINIK KEBIDANAN I


(KEHAMILAN) ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN
FISIOLOGIS
PADA NY.O G3P2A0 36 MINGGU 2 HARI
DI PRAKTIK MANDIRI BIDAN UTAMI DEWI,A.md.Keb
KECAMATAN METRO SELATAN
KOTA METRO

Penulis

EMA LESTARI
NIM.2015471006

LAPORAN INI TELAH DIPERIKSA OLEH PEMBIMBING LAHAN


DAN PEMBIMBING INSTITUSI PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN
METRO

PADA TANGGAL:

TANDA TANGAN

: Utami Dewi, A.md.Keb


Pembimbing Lahan
NIP.197611072019052002

: Herlina,S.Pd.,M.M.kes
Pembimbing Institusi
NIP.196106201986032002

MENGESAHKAN PEMBIMBING

Mengetahui,
Ketua Program Studi DIII Kebidanan Metro

Islamiyati, AK., M.KM


NIP.
197204031993022001

2
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................5
PENDAHULUAN...................................................................................................5
A LATAR BELAKANG..................................................................................5
B RUANG LINGKUP......................................................................................5
BAB II......................................................................................................................6
TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................6
A TEORI YANG DIANGKAT........................................................................6
1. Pengertian Kehamilan...............................................................................6
2. Etiologi......................................................................................................7
3. Gambaran Kasus Secara Teoritis............................................................13
4. Penatalaksanaan.......................................................................................17
5. Asuhan Sayang Ibu..................................................................................35
B MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN.................................................36
1. Tujuh Langkah Manajemen Kebidanan Menurut Varney.......................36
2. Data Fokus SOAP...................................................................................37
BAB III..................................................................................................................40
TINJAUAN KASUS..............................................................................................40
A Kunjungan Awal.........................................................................................40
A DATA SUBJEKTIF....................................................................................40
B DATA OBJEKTIF......................................................................................42
C ANALISIS..................................................................................................44
D PENATALAKSANAAN............................................................................44
BAB V....................................................................................................................51
SIMPULAN DAN SARAN...................................................................................51
A KESIMPULAN...........................................................................................51
B SARAN.......................................................................................................52
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................53
LAMPIRAN...........................................................................................................54

3
4
BAB I
PENDAHULUAN
A LATAR BELAKANG

Kehamilan, persalinan, nifas dan neonates merupakan proses fisiologis namun


dalam prosesnya kemungkinan hal yang fisiologis tersebut akan menjadi
patologis bila tidak dilakukan suatu asuhan kebidanan yang
berkesinambungan dan berkualitas. Penanganan yang tidak sesuai standar
dapat menyebabkan komplikasi, komplikasi tersebut dapatmeningkatkan
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) (Manuaba,
2012).

Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan spermatozoa dan


ovum dan dilanjutkan dengan nidasi dan implantasi. Bila dihitung dari saat
fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam
waktu 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) (Husin, 2013:55).

ANC adalah pemeriksaan/pengawasan antenatal adalah periksaan kehamilan


untuk mengoptimalisasi kesehatan mental dan fisik ibu hamil, sehingga,
mampu menghadapi persalinan, nifas, persiapkan pemberian ASI, dan
kehamilan kesehatan reproduksi secara wajar.

B RUANG LINGKUP

1. Lingkup Sasaran
Sasaran asuhan kebidanan ini adalah ibu O kehamilan usia 36 minggu
2 hari G3P2A0.
2. Lingkup Tempat
Praktik klinik ini dilakukan di PMB Utami Dewi,A.md.Keb
Margorejo, Metro Selatan.
3. Lingkup Waktu
Praktik klinik ini dilaksanakan mulai dari tanggal 13 September 2021
sampai 25 September 2021.

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A TEORI YANG DIANGKAT

1. Pengertian Kehamilan
Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan
spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi dan implantasi.
Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan
normal akan berlangsung dalam waktu 280 hari (40 minggu atau 9
bulan 7 hari) (Husin, 2013:55).
Kehamilan adalah proses alamiah yang dialami oleh setiap wanita
dalam siklus reproduksi. Kehamilan dimulai dari konsepsi dan
berakhir dengan permulaan persalinan.Selama kehamilan ini terjadi
perubahan-perubahan, baik perut, fisik maupun psikologi ibu (Varney,
2007: 492).
Kehamilan merupakan proses yang alamiah. Perubahan- perubahan
yang terjadi pada wanita selama kehamilan normal adalah bersifat
fisiologi, bukan patologi. Kehamilan didefinisikan sebagai fertilitasi
atau penyatuan dari spertmatozoa dan ovum serta dilanjutkan dengan
nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahir
bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu
atau 10 bulan atau 9 bulan menurut kalender internasional (Walyani,
2015).
Kehamilan adalah suatu kondisi seorang wanita memiliki janin yang
tengah tumbuh dalam tubuhnya. Umunya janin tumbuh didalam rahim.
Waktu hamil pada manusia sekitar 40 minggu atau 9 bulan (Romauli,
2011).
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kehamilan
adalah masa dimulai dari pembuahan yang berlangsung selama 40
minggu dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan terbagi
dalam 3 trimester, yaitu trimester I : 0-12 minggu, trimester II : 13-27
minggu, dan trimester III : 28-40 minggu. ( Prawirohardjo, 2014).

6
Kehamilan trimester tiga adalah kehamilan yang umur kehamilaanya
antara 28-42 minggu. Pendapat lain mengatakan bahwa kehamilan
trimester III adalah kehamilan dimana umur kehamilan dari bulan ke
7-9 bulan. Umur kehamilan trimester III antara 28-40 minggu (Padila,
2014). Keluhan yang terjadi selama kehamilan trimester III
diantaranya adalah, konstipasi, varises, gangguan berkemih, hemoroid,
dan pembekakan pada tungkai dan kaki, nyeri perut bawah serta nyeri
punggung (Prawirohardjo, 2009).
Asuhan kebidanan merupakan bagian dari pelayanan yang diarahkan
untuk menjamin agar setiap wanita hamil dan menyusui bayinya dapat
memlihara kesehatannya sesempurna-sempurnanya.Dan dapat merawat
bayinya dengan baik guna tercapai keluarga kecil bahagia sejahtera.
(Ilmu Kebidanan, 2013)

2. Etiologi
1. Proses Kehamilan
Menurut Manuaba (2010) proses kehamilan merupakan matarantai
yang berkesinambungan yang terdiri atas:
a. Ovulasi

Ovulasi adalah proses pelepasan ovum yang dipengaruhi oleh


sistem hormonal yang kompleks. Selama masa subur yang
berlangsung 20-35 tahun, hanya 420 buah ovum yang dapat
mengikuti proses kematangan dan terjadi ovulasi .

b. Spermatozoa

Pada setiap hubungan seksual dikeluarkan sekitar 3 cc sperma yang


mengandung 40 sampai 60 juta spermatozoa setiap cc, dan hanya
beberapa ratus yang dapat mencapai tuba fallopii. Spermatozoa
yang masuk ke dalam alat genitalia wanita dapat hidup selama tiga
hari, sehingga cukup waktu untuk mengadakan konsepsi.

c. Konsepsi

7
Menurut Manuaba (2010), Pertemuan inti ovum dengan inti
spermatozoa disebut konsepsi atau fertilisasi dan membentuk zigot.
Proses konsepsi dapat berlangsung sebagai berikut:

1. Ovum yang dilepaskan dalam proses ovulasi, diliputi oleh


korona radiata yang mengandung persediaan nutrisi.
2. Pada ovum dijumpai inti dalam bentuk metafase di tengah
sitoplasma yang disebut vitelus.
3. Dalam perjalanan, korona radiata makin berkurang pada
zona pelusida. Nutrisi dialirkan kedalam vitelus, melalui
saluran pada zona pelusida. Konsepsi terjadi pada pars
ampularis tuba, tempat yang paling luas, dindingnya penuh
jonjot sel yang mempunyai silia. Ovum mempunyai waktu
hidup terlama dalam ampula tuba.
4. Ovum siap dibuahi setelah 12 jam dan hidup selama 48 jam
d. Proses Nidasi Atau Implantasi

Setelah fertilisasi, hasil konsepsi akan melakukan implantasi pada


dinding uterus sekaligus memberikan informasi pada tubuh ibu,
sehingga bermanifestasi terhadap adaptasi fisiologi kehamilan. Jika
tidak terjaddi implantasi, maka zigot akan dengan mudah keluar
dari uterus bersamaan dengan darah menstruasi. Zigot yang sedang
membelah, mengapung dalam tuba fallopi sekitar 1 minggu dan
berkembang dari tahap 16 sel melalui tahap morula yang padat
menjadi tahap blastokista dengan 32-64 sel. Tahap blastokista ini
memiliki rongga yang berisi cairan. Blastokista memiliki dua jenis
sel embrionik yang telah berdiferensiasi yaitu trofektoderm di
bagian luar dan inner cell mass di bagian dalam. Sel trofektoderm
nantinya akan membentuk plasenta dan inner cell mass akan
membentuk janin serta membran janin.

e. Pembentukan Plasenta

8
Nidasi atau implantasi terjadi pada bagian fundus uteri di dinding
depan atau belakang. Pada blastula, penyebaran sel trofoblas yang
tumbuh tidak rata, sehingga blastula dengan inner cell mass akan
tertanam dalam endometrium. Sel trofoblas menghancurkan
endometrium sampai terjadi pembentukan plasenta yang berasal
dari primer vili korealis. Terjadinya nidasi (implantasi) mendorong
sel blastula mengadakan diferensiasi. Sel yang dekat dengan
ruangan eksoselom membentuk “entoderm” dan yolk sac (kantong
kuning telur) sedangkan sel lain membentuk “ektoderm” dan
ruangan amnion. Plat embrio (embryonal plate) terbentuk diantara
dua ruang yaitu ruang amnion dan kantong yolk sac. Ruangan
amnion dengan cepat mendekati korion sehingga jaringan yang
terdapat diantara amnion dan embrio padat dan berkembang
menjadi tali pusat. Awalnya yolk sac berfungsi sebagai pembentuk
darah bersama dengan hati, limpa, dan sumsum tulang. Pada
minggu kedua sampai ketiga, terbentuk bakal jantung dengan
pembuluh darahnya yang menuju body stalk (bakal tali pusat).
Jantung bayi mulai dapat dideteksi pada minggu ke-6 sampai 8
dengan menggunakan ultrasonografi atau sistem Doppler
(Manuaba, 2013).

f. Pertumbuhan Dan Perkembangan Janin

Embrio akan berkembang sejak usia 3 minggu hasil konsepsi.


Secara klinik usia gestasi 4 minggu dengan USG akan tampak
sebagai kantung gestasi berdiameter 1 cm, tetapi embrio belum
tampak. Pada minggu ke-6 dari hari terakhir, usia konsepsi 4
minggu embrio berukuran 5 mm, kantung gestasi berukuran 2-3
cm. Pada saat itu akan tampak denyut jantung secara USG. Pada
akhir minggu ke-8 usia gestasi (6 minggu usia embrio), embrio
berukuran 22-24 mm, dimana akan tampak kepala yang relatif
besar dan tonjolan jari. Gangguan akan mempunyai dampak besar

9
apabila terjadi pada usia gestasi kurang dari 12 minggu, terlebih
pada minggu ke-3.

2. Perubahan Fisiologi dan Psikologi Kehamilan Trimester III


a. Sistem Reproduksi
1. Vagina dan Vulva

Pada kehamilan Trimester III, dinding vagina mengalami


banyak perubahan yang merupakan persiapan mengalami
peregangan pada waktu persalinan dengan meningkatnya
ketebalan mukosa, mengendornya jaringan ikat, dan hipertrofi
sel otot polos. Perubahan ini mengakibatkan bertambah
panjangnya dinding vagina (Sarwono, 2013).

2. Serviks Uteri

Pada kehamilan trimester III, terjadi penurunan lebih lanjut dari


konsentrasi kolagen. Konsentrasinya menurun secara nyata dari
keadaan yang relatif dilusi dalam keadaan menyebar (dispresi).
Proses perbaikan serviks terjadi setelah persalinan sehingga
siklus kehamilan yang berikutnya akan berulang (Romauli,
2011).

3. Uterus

Pada kehamilan trimester III, karena kontraksi otot-otot bagian


atas uterus, SBR menjadi lebih lebar dan tipis. Batas itu dikenal
dengan lingkaran retraksi fisiologis dinding uterus, diatas
lingkaran ini jauh lebih tebal dari pada dinding SBR. Setelah
minggu ke 28 kontraksi Braxton hicks semakin jelas.
(Pantikawati dan Saryono, 2010).

4. Ovarium

10
Pada kehamilan trimester III, korpus luteum sudah tidak lagi
berfungsi lagi karena telah digantikan oleh plasenta yang telah
terbentuk. Corpus luteum ini mengeluarkan hormone estrogen

5. Aksi Hipotalamus-Hipofisis-Ovarium

Selama hamil estrogen dan progesteron menekan sekresi FSH


dan LH; maturasi folikel, ovulasi, dan menstruasi menjadi
terhenti; setelah implantasi, ovum yang dibuahi vili korionik
memproduksi HCG yang mempertahankan korpus luteum untuk
produksi estrogen dan progesteron selama 8-10 minggu pertama
kehamilan sampai plasenta terbentuk (Marmi, 2014).

b. Payudara

Menurut Sukarni (2013) perubahan yang terjadi pada payudara


selama kehamilan yaitu rasa penuh, peningkatan sensitivitas, rasa
geli, dan rasa berat di payudara muncul sejak minggu ke-6 gestasi.
Namun pada akhir minggu ke-6 dapat keluar prakolostrum yang
cair, jernih dan kental. Sekresi ini mengental yang kemudian
disebut kolostrum, cairan sebelum menjadi susu, berwarna krem
atau putih kekuningan yang dapat dikeluarkan selama kehamilan
trimester III.

c. Sistem perkemihan

Pada kehamilan trimester III, kepala janin mulai turun ke pintu atas
panggul keluhhan sering kencing akan timbul lagi karena kandung
kemih tertekan kembali. Pada kehamilan tahap lanjut, pelvis ginjal
kanan dan ureter lebih berdilatasi dari pada pelvis kiri akibat
pergeseran uterus yang berat kekanan. Perubahan- perubahan ini
memebuat pelvis dan ureter mampu menampung urine dalam
volume yang lebih besar dan jugta memperlambat laju urine
(Suryati, 2015).

d. Sistem Endokrin

11
Pada kehamilan trimester III, kelenjar tiroid akan mengalami
pembesaran hingga 15 mL pada saat persalinana akibat bdari
hiperplasia kelenjar dan peningkatan vaskulirisasi (Suryati, 2015).

e. Sistem Kardiovaskular

Pada kehamilan trimester III, Selama kehamilan jumlah leukosit


akan meningkat yakni berkisar antara 5000-12000 dan mencapai
puncaknya pada saat persalinan dan masa nifas berkisar 14000-
16000. Pada kehamilan, terutama trimester III, terjadi peningkatan
jumlah granulosit dan limfosit dan secara bersamaan limfosit dan
monosit (Suryati, 2015).

f. Sistem Muskuloskeletal

Pada kehamilan trimester III, sendi pelvik pada saat kehamilan


sedikit bergerak. Perubahan tubuh dan peningkatan distensi
abdomen membuat panggul miring ke depan, penurunan tonus otot
perut, peningkatan beban berat badan meyebabkan postur dan cara
berjalan wanita hamil berubah secara menyolok. Pada akhir
kehamilan membutuhkan penyusuaian ulang. Pusat gravitasi wanita
bergeser ke depan. (Suryati 2015)

g. Sistem Integumen/Kulit

Menurut Manuaba (2010), perubahan pada kulit ibu hamil, terjadi


karena terdapat hormon khusus. Perubahan kulit dalam bentuk
hiperpigmentasi dan hiperemi dibeberapa tempat dapat dijabarkan
sebagai berikut:

1) Muka, cloasma gravidarum atau “mask of pregnancy”


2) Abdomen, striae lividae/nigra. Hiperpigmentasi digaris
tengah kulit abdomen dibagian bawah di atas simpisis pubis.
3) Mamae, puting susu dan areola mamae bertambah hitam.
Salah satu tanda awal kehamilan khususnya pada kehamilan
pertama.

12
4)
h. Berat Badan

Pada kehamilan trimester III terjadi kenaikan berat badan sekitar


5,5 kg. Penambahan berat badan dari awal kehamilan sampai akhir
kehamilan adalah 11-12 Kg. Cara yang digunakan untuk
menentukan berat badan menurut tinggi badan adalah dengan
menggunakan indeks masa tubuh, dengtan rumur berat badan
dibagi tinggi badan pangkat 2 (Suryati, 2015).

i. Sistem Metabolisme

Pada kehamilan trimester III, BMR meningkat hingga 15%-20%.


BMR kembali setelah hari ke 5 atau ke 6 pasca partum.
Peningkatan BMR menunjukan kebutuhan oksigen pada janin,
plasenta, uterus, serta peningkatan konsumsi oksigen akibat
peningkatan kerja jantung ibu. (Suryati, 2015)

j. Sistem Pencernaan

Pada kehamilan trimester III, biasanya terjadi konstipasi karena


pengaruh hormon meningkat. Selain perut kembung juga terjadi
karena ada tekanan uterus yang membesar dalam rongga
perutmyang mendesak organ- organ dalam perut khususnya saluran
pencernaan, usus besar, ke arah atas dan lateral (Suryati, 2015).

3. Gambaran Kasus Secara Teoritis


1. Tanda Tidak Pasti kehamilan
a. Amenore

Tidak munculnya mentruasi merupakan itu adalah tanda bahwa


positif hamil. Sangat disarankan bagi wanita untuk rajin mencatat
tanggal siklus haid (Husin, Farid, 2014: 206).

b. Nausea(Mual), anoreksia (Tidak Nafsu Makan), emesis


(Muntah), dan hipersalivasi

13
Biasanya terjadi di pagi hari dan malam hari bahkan lebih sering
terkenal dengan sebutan morning sickness.biasanya dimulai antara
minggu ke 4 dan ke 6 kehamilan. Setiap wanita memiliki kehamilan
yang berbeda ( Husin, Farid, 2014: 206).

c. Sering buang air kecil

Kandung kemih dan rahim terletak bersebelahan. Pada awal


kehamilan, rahim yang membesar menekan kandung kemih
sehingga selalu merasa ingin buang air kecil.Selama trimester
kedua, tekanan kandung kemih tidak sebesar itu karena rahim
membesar ke atas ke arah perut. Dalam beberapa minggu terakhir
kehamilan, maka akan kembali sering buang air kecil lagi karena
bayi dan rahim sangat besar akan menekan kandung kemih ( Husin,
Farid, 2014: 206).

d. Obstipasi (sembelit)

Kondisi ini dikarenakan tonus otot yang menurun yang disebakan


karena terjadinya pengaruh hormon steroid ( Husin, Farid, 2014:
206).

e. Payudara menegang

Merasakan seperti saat mendekati menstruasi. Bisa dirasakan


perbedaannya beberapa hari setelah terjadi perubahan. Karena
hormon hormon yang berpengaruh pada saat kehamilan.Rasa sakit
biasanya berkurang setelah tiga bulan pertama.(Husin, Farid, 2014:
206).

f. Penciuman lebih sensitive

Kadang ketika merasa bahwa penciuman menjadi lebih tajam dari


biasanya. Bisa jadi sedang “mencium” gejala kehamilan. Hal ini
disebabkan karena perubahan hormone dalam tubuh.( Husin, Farid,
2014: 206).

14
2. Tanda Mungkin Kehamilan
a. Amenore

Amenorrhea merupaka istilah yang digunkan untuk menggambarkan


tidak adanya haid pada wanita usia subur atau pada masa reproduksi.
Setelah konsepsi menstruasi tidak terjadi lagi, berhentinya
menstruasi disebabkan oleh kenaikan kadar estrogen dan progestern
yang dihasilkan oleh corpus luteum. Kehamilan diduga terjadi setiap
kali wanita usia subur yang memiliki siklus menstruasi yang teratur
mengalami penghentian menstruasi.

b. Tanda Hegar

Tanda hegar adalah melunaknya isthmus uteri sehingga serviks dan


korpus uteri seolah-olah terpisah.Perubahan ini terjadi sekitar 4-8
minggu setelah pembuahan. Pemeriksaan dilakukan dengan cara
palpasi kearah istmus uteri dengan jari-jari tangan kiri pemeriksaan
kemudian jari tengah dan jari telunjuk tangan kanan meraba kearah
fornik posterior dan istmus uteri. Tanda hegar positif jika jari tangan
kiri yang berada di luar dan jari tangan kanan yang berada didalam
seolah-olah bertemu.(Husin, Farid, 2014: 206)

c. Tanda Goodell

Tanda goodell yaitu pelunakan leher rahim, keadaan ini juga dapat
terjadi diluar kehamilan seperti pada penggunaan kontrasepsi
estrogen dan progesterone menyebabkan peningkatan vaskularisasi
pada leher rahim sehingga terjadi pelunakan.Pada akhir abad ke 19
seorang ginekolog Amerika William gooodell, memerhatikan bahwa
leher wanita melunak sejak empat minggu setelah pembuahan
(Husin, Farid, 2014: 206).

d. Tanda Chadwick

Tanda chadwick yaitu adanya kebiruan, keunguan atau agak gelap


pada mukosa vagina, hal ini dapat diketahui dengan pemeriksaan

15
speculum. Tanda chadwick terjadi karena adanya hiperpigmentasi
dan adanya peningkatan estrogen. Chadwick mencatat bahwa
sensitivitas tanda Chadwick adalah 51% dan spesifikasi 98% untuk
diagnosis kehamilan. Donald E menemukan bahwa tanda Chadwick
dapat mendeteksi wanita dalam keadaan hamil sebesar 61%.( Husin,
Farid, 2014: 206)

e. Ballotment

Ballotment dapat dideteksi pada usia kehamilan 16 hingga 20 mingu,


ketika jumlah air ketuban lebih besar jika dibandingkan dengan besar
janin. Sehingga jika segmen bawah uterus atau serviks didorong
akan terasa pantulan dari ketuban dan isinya. ( Husin, Farid, 2014:
206). Cara untuk memeriksa adanya tanda ballottement yaitu ketika
dilakukan pemeriksaan bimanual segmen bawah uterus dipalpasi
perlahan kemudian janin mengapung ke atas dan tenggelam kembali
maka jari pemeriksa akan merasakan pantulannya (Husin, Farid,
2014: 206)

f. Pemeriksaan hormonal

Human chorionic gonadotropin (HCG), hormone ini tidak terdeteksi


pada wanita yang tidak hamil dan laki-laki.Selain sebagai detektor
adanya kehamilan, HCG bermanfaat dalam mendeteksi keadaan
abnormal kehamilan seperti kehamilan ektopik, abortus, kehamilan
ganda, memprediksi preeklamsia, down sindrom, serta kelainan
trofoblas janin dapat terdeteksi dengan berpatokan pada kuantitas
titer HCG dalam serum. Tes ini memiliki sensitivitas uang lebih baik
dari pada home pregnancy test sehingga digunakan gold standar test
apabila hasil home pregnancy test meragukan (Husin, Farid 2014:
209).

Deteksi kehamilan dengan USG, penggunaan USG pada awal


kehamilan untuk mendeteksi adanya kantung kehamilan. Kantung
gestasi dapat dilihat pada usia kehamilan 4-5 minggu dengan USG

16
transabdominal atau segera setelah terlambat haid bila tes kehamilan
positif. USG juga digunakan untuk mendeteksi adanya kehamilan
ektopik bila mengalami perdarahan atau nyeri abdomen ( Husin,
Farid, 2014: 212).

3. Tanda-Tanda Pasti Kehamilan

Menurut Obstetri Fisiologi FK.Unv.Padjajaran Bandung, tanda-tanda


pasti kehamilan mencakup:

a. Terdengar denyut jantung janin (DJJ) (mulai usia kehamilan 18-


20 minggu)
b. Teraba bagian janin saat dipalpasi
c. Teraba pergerakan janin (mulai usia kehamilan 18-20 minggu)
d. Pada pemeriksaan USG terlihat adanya kantong kehamilan, ada
gambaran embrio (Husin, farid 2014)
e. Pada pemeriksaan rontgen terlihat adanya rangka janin (>16
minggu).

4. Penatalaksanaan
1. Pengertian ANC

Antenatal care (ANC) adalah upaya preventif program pelayanan


kesehatan obstetric untuk optimalisasi luaran maternal dan neonatal
melalui serangkaian kegiatan pemantauan rutin selama kehamilan.

2. Tujuan Asuhan Antenatal


a. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan
ibu dan tumbuh kembang janin.
b. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental,
dan sosial ibu.
c. Mengenali dan mengurangi secara dini adanya penyulit-penyulit
atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk
riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan.

17
d. Mempersiapkan persalinan cukup bulan dan persalinan yang
aman dengan trauma seminimal mungkin.
e. Membina hubungan saling percaya antara ibu dan bidan dalam
rangka mempersiapkan ibu dan keluarga secara fisik, emosional,
dan logis untuk menghadapi kelahiran serta kemungkinan
adanya komplikasi.
f. Menyiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan berhasil
memberikan ASI eksklusif
3. Kebijakan Program

Kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 6x selama


kehamilan:

a. 2 kali pada trimester pertama, kunjungan I dan kunjungan II


(kehamilan hingga 12 minggu), dilakukan untuk:
1) Penapisan dan pengobatan anemia
2) Perencanaan persalinan
3) Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya
b. 1 kali pada trimester kedua, kunjungan III (kehamilan diatas 12
minggu sampai 24 minggu), dilakukan untuk:
1) Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya
2) Penapisan pre eklamsi, gemeli, infeksi alat reproduksi dan
saluran perkemihan
c. 3 kali pada trimester ketiga, kunjungan IV V dan VI (kehamilan
diatas 24 minggu sampai 40 minggu), dilakukan untuk:
1) Sama seperti kegiatan kunjungan II dan III
2) Mengenali adanya kalainanletak dan presentasi
3) Memantapkan rencana persalinan
4) Mengenali tanda-tanda persalinan
4. Standar Pemeriksaan Antenatal/ANC 10T
a. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan. Ditujukan guna
mendeteksi adanya gangguan pertumbuhan janin dalam
kandungan dan menepis adanya faktor resiko terjadinya

18
cephalopelvic disproportion karena indikator kemungkinan
tinggi bdan kurang dari 145 cm.
b. Pemeriksaan tekanan darah. Untuk mendeteksi adanya
hipertensi dan pre-eklamsia kehamilan.
c. Tentukan status gizi (ukur lingkar lengan atas). Berguna untuk
mendeteksi ibu hamil kurang energi kronis (KEK) yang dapat
mengakibatkan bayi berat lahir rendah.
d. Tentukan tinggi fundus uteri (TFU). Bertujuan untuk
mendeteksi adanya gangguan pertumbuhan janin.
e. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ).
Bertujuan untuk mengetahui letak janin dan untuk mengetahui
keadaan janin apakah ada gawat janin.
f. Skrining status imunisasi tetanus dan pemberian imunisasi
tetanus toksoid (TT). Untuk mencegah tetanus neonatorum dan
agar ibu hamil mendapatkan perlindungan dari imunisasi
tetanus.
g. Pemberian tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan.
Untuk mencegah anemia gizi besi.Kebutuhan zat besi trimester I
±1 mg/hari dengan kehilangan basal 0,8 mg/hari ditambah 30-40
mg untuk kebutuhan janin dan sel darah merah.Kebutuhan zat
besi trimester II ±5 mg/hari dengan kehilangan basal 0,8 mg/hari
ditambah kebutuhan sel darah merah 300 mg dan kebutuhan
janin 115 mg.Kebutuhan zat besi trimester III ±5 mg/hari
dengan kehilangan basal 0,8 mg/hari ditambah kebutuhan sel
darah merah 150 mg dan janin 223 mg. meminum tablet Fe
dianjurkan pada malam hari untuk mencegah anemia dan
perdarahan pasca persalinan, diminum sebelum tidur malam
agar tidak mual serta diimbangi dengan konsumsi buah, sayur
dan kacang-kacangan seperti: bayam, tomat, bit, kedelai, kacang
merah, kurma, pisang ambon, markisa, dan alpukat, dengan
pengolahan yang tepat.
h. Tes laboratorium (rutin dan khusus)

19
Pemeriksaan Laboratorium yang dilakukan pada ibu hamil adalah
pemeriksaan laboratorium rutin dan khusus. Pemeriksaan
laboratorium rutin adalah pemeriksaan laboratorium yang harus
dilakukan pada setiap ibu hamil yaitu golongan darah, hemoglobin
darah, dan pemeriksaan spesifik daerah endemis (malaria, HIV, dll).
Sementara pemeriksaan laboratorium khusus adalah pemeriksaan
laboratorium lain yang dilakukan atas indikasi pada ibu hamil yang
melakukan kunjungan antenatal (Kemenkes RI, 2015). Pemeriksaan
laboratorium dilakukan pada saat antenatal tersebut meliputi:

1) Pemeriksaan golongan darah

Pemeriksaan golongan darah pada ibu hamil tidak hanya untuk


mengetahui jenis golongan darah ibu melainkan juga untuk
mempersiapkan calon pendonor darah (Kemenkes RI, 2015).

2) Pemeriksaan kadar hemoglobin darah (HB)

Pemeriksaan kadar hemoglobin darah ibu hamil dilakukan


minimal sekali pada trimester I dan sekali pada trimester III.
Pemeriksaan ini ditujukan untuk mengetahui ibu hamil tersebut
menderita anemia atau tidak selama kehamilannya, karena
kondisi anemia dapat mempengaruhi proses tumbuh kembang
janin dalam kandungan. Pemeriksaan kadar hemoglobin darah
ibu hamil pada trimester II dilakukan atas indikasi (Kemenkes
RI, 2015).

3) Pemeriksaan protein dalam urine

Pemeriksaan protein dalam urine pada ibu hamil dilakukan pada


trimester II dan III atas indikasi. Pemeriksaan ini ditujukan
untuk mengetahui adanya protein uria pada ibu hamil. Protein
uria merupakan salah satu indikator terjadinya preeklampsi pada
ibu hamil (Kemenkes RI, 2015).

4) Pemeriksaan kadar gula darah

20
Ibu hamil yang dicurigai menderita diabetes melitus harus
dilakukan pemeriksaan gula darah selama kehamilannya
minimal sekali pada trimester I, sekali pada trimester II dan
sekali pada trimester III (Kemenkes RI, 2015).

5) Pemeriksaan darah malaria

Semua ibu hamil didaerah endemis malaria dilakukan


pemeriksaan darah malaria dalam rangka skrining pada
kunjungan pertama antenatal. Ibu hamil di daerah non endemis
malaria dilakukan pemeriksaan darah malaria apabila ada
indikasi (Kemenkes RI, 2015).

6) Pemeriksaan tes sifilis

Pemeriksaan tes sifilis dilakukan didaerah dengan resiko tinggi


dan ibu hamil yang diduga menderita sifilis. Pemeriksaan sifilis
sebaiknya dilakukan sedini mungkin pada kehamilan
(Kemenkes RI, 2015).

7) Pemeriksaan HIV

Tes HIV wajib ditawarkan oleh tenaga kesehatan kesemua ibu


hamil secara inklusif dengan pemeriksaan laboratorium rutin
lainnya didaerah epidemi meluas dan terkonsentrasi dan
didaerah epidemi HIV rendah penawaran tes HIV oleh tenaga
kesehatan diprioritaskan pada ibu hamil dengan IMS dan TB.
Teknik penawaran ini disebut Provider Initiated Testing And
Counselling (PITC) atau tes HIV atas Inisiatif Pemberi Pelayan
Kesehatan (Kemenkes RI, 2015).

i. Tata laksana khusus

Berdasarkan hasil pemeriksaan antenatal di atas dan hasil


laboratorium, setiap kelainan yang ditemukan pada ibu hamil harus

21
ditangani dengan standar dan kewenangan tenaga kesehatan
(Kemenkes RI, 2015).

j. Temu wicara (konseling)

termasuk perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K)


serta KB pasca-persalinan. Untuk memecahkan masalah yang
berkaitan dengan kehamilan. Dilakukan pada setiap kunjungan ibu
hamil, dengan anjuran:

1) Perilaku hidup bersih dan sehat


2) Peran suami/keluarga dalam kehamilan dan perencanaan
persalinan
3) Tanda bahaya kehamilan, persalinan dan nifas serta kesiapan
menghadapi komplikasi
4) Asupan gizi seimbang
5) Gejala penyakit menular dan tidak menular
6) Penawaran untuk melakukan tes HIV dan konseling di
daerah epidemic meluas dan terkonsentrasi atau ibu hamil
dengan IMS dan TB di daerah epidemic rendah
7) Inisiasi menyusu dini (IMD) dan pemberian ASI eksklusif
8) KB pasca-persalinan
9) Imunisasi
10) Peningkatan kesehatan intelegensia pada kehamilan (brain
booster)
5. Teknik Pemeriksaan Palpasi Kehamilan
Pemeriksaan palpasi yang bisa dipergunakan untuk menetapkan
kedudukan janin dalam rahim dan tuanya kehamilan, adalah leopold
sebagai berikut:
a. Tahap persiapan pemeriksaan leopold
1) Penderita tidur terlentang dengan kepala lebih tinggi
2) Kedudukan tangan ibu pada saat pemeriksaan dapat diatas
kepala atau membujur disamping badan.
3) Kaki ditekukkan sedikit (350) sehingga dinding perut lemas

22
4) Bagian perut penderita dibuka seperlunya
5) Pemeriksa menghadap kemuka ibu, saat melakukan
pemeriksaan leopold I dan II, sedangkan saat melakukan
pemeriksaan leopold IV pemeriksa menghadapi ke kaki ibu.
b. Tahap pemeriksaan leopold
1) Leopold I
a) Kedua telapak tangan pada fundus uteri untuk
menentukan tinggi fundus uteri, sehingga perkiraan
umur kehamilan dapat disesuaikan dengan tanggal haid
terakhir.
b) Bagian apa yang terletak di fundus uteri, pada letak
membujur sungsang, kepala bulat keras dan melenting
pada goyangan, pada letak kepala akan teraba boong
pada fundus, tidak keras tidak melenting dan tidak bulat,
pada letak lintang, fundus uteri tidak diisi oleh bagian-
bagian janin.
2) Leopold II
a) Kemudian kedua tangan diturunkan menelusuri tepi
uterus untuk menetapkan bagian apa yang terletak
dibagian samping.
b) Letak membujur dapat ditetapkan punggung anak, yang
teraba–raba dengan tulang iga seperti papan cuci, dan
teraba bagian-bagian kecil (kaki dan tangan) pada sisi
sebelahnya.
c) Pada letak lintang dapat ditetapkan dimana kepala
3) Leopold III
Menetapkan bagian apa yang terdapat diatas simfisis pubis.
Kepala akan teraba bulat dan keras sedangkan bokong teraba
tidak keras dan tidak bulat pada letak lintang simfisis fubis
akan teraba kering.
4) Leopold IV.

23
Pada pemeriksaan leopold IV, pemeriksa menghadap kearah
kaki penderita untuk menetapkan bagian terendah janin yang
masuk ke pintu atas panggul.Tangan pemeriksa akan
“Konvergen” bila bertemu, bila kepala belum masuk PAP
tangan penderita akan “Divergen” menyebar bila kepala sudah
masuk PAP.

6. Pemberian Vitamin Zat Besi (Fe)

Dimulai dengan memberikan 1 tablet sehari sesegera mungkin setelah


rasa mual hilang, tiap tablet mengandung Fe 504 320 mg (zat besi 60
mg) dan asam folat 500 mg, minimal masing-masing 90 tablet, tablet
besi sebaiknya tidak diminum bersama teh/kopi, karena akan
mengganggu penyerapan.

7. Nasehat yang diberikan pada Ibu Hamil


Menurut Obtetri UNPAD, 1983 nasehat yang diberikan pada ibu
hamil yaitu:
a. Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil

Kebutuhan gizi ibu hamil meningkat 15 % dibandingkan dengan


kebutuhan wanita normal. Peningkatan gizi ini dibutuhkan untuk
pertumbuhan ibu dan janin. Makanan dikonsumsi ibu hamil 40 %
digunakan untuk pertumbuhan janin dan sisanya (60 %) digunakan
untuk pertumbuhan ibunya. Secara normal kenaikan berat badan ibu
hamil 11-13 kg. Makanan yang dapat memperlancar pengerluaran
ASI untuk persiapan laktasi dan mencegah konstipasi seperti :
bayam, katuk, labu, jagung serta makanan tinggi protein ikan, telur,
daging dan minum air putih 12 gelas per hari. Perbedaan kebutuhan
gizi antara ibu hamil dan tidak hamil:

Kebutuhan Kebutuhan Sumber


Zat Gizi
Wanita Dewasa Wanita Hamil Makanan

Energi 2500 + 300 Padi-padian,

24
(kalori) jagung, umbi-
umbian, mie, roti

Protein 40 + 10 Daging, ikan,


(gram) telur, kacang-
kacangan, tahu,
tempe

Kalsium 0,5 + 0,6 Susu, ikan teri,


(mg) kacang-kacangan,
sayuran hijau

Zat besi (mg) 28 +2 Daging, hati,


sayuran hijau.

Vit. A (SI) 3500 + 500 Hati, kuning telur,


sayur dan buah
berwarna hijau
dan kuning
kemerahan

Vit. B1 (mg) 0,8 + 0,2 Biji-bijian, padi-


padian, kacang-
kacangan, daging

Vit. B2 (mg) 1,3 + 0,2 Hati, telur,


sayur, kacang-
kacangan
Vit. B6 (mg) 12,4 +2 Hati, daging,
ikan, biji-bijian,
kacang-kacangan

Vit. C (mg) 20 +20 Buah dan sayur

Sumber: Proverawati, 2010

b. Obat – Obatan

25
Pemberian obat obatan saat hamil harus memperhatikan apakah
obat tersebut berpengaruh atau tidak terhadap tumbuh kembang
janin.. Perlu diperhatikan mana yang lebih besar manfaatnya
dibandingkan bahayanya terhadap janin, oleh karena itu harus
dipertimbangkan pemakaina obat-obatan tersebut.

c. Pemberian Vitamin Zat Besi (Fe)

Dimulai dengan memberikan 1 tablet sehari sesegera mungkin


setelah rasa mual hilang, tiap tablet mengandung Fe 504 320 mg
(zat besi 60 mg) dan asam folat 500 mg, minimal masing-masing 90
tablet, tablet besi sebaiknya tidak diminum bersama teh/kopi,
karena akan mengganggu penyerapan.

d. Pekerjaan

Pekerjaan rutin dapat dilakukan tetapi harus sesuai dengan


kemampuan dan dengan semakin tua kehamilan pekerjaan semakin
dibatasi dan dikurangi. Jangan terlalu lama dan melelahkan, Duduk
lama atau statis vena (vena stagnasi) menyebabkan tromboflebitis
dan kaki bengkak.

e. Pakaian
1) Pakian harus longgar, bersih, tidak ada ikatan yang ketat
pada daerah perut dan terbuat dari katun sehingga
mempunyai kemampuan menyerap terutama pakaian dalam.
2) Pakailah bra yang menyokong payudara.
3) Memakai sepatu dengan tumit yang tidak terlalu tinggi
4) Pakaian dalam yang selalu bersih.
f. Istirahat

Wanita hamil harus mengurangi semua kegiatan yang melelahkan,


tapi tidak boleh digunakan sebagai alasan untuk menghindari
pekerjaan yang tidak disukainya.Wanita hamil juga harus
menghindari posisi duduk, berdiri dalam waktu yang sangat

26
lama.Ibu hamil harus mempertimbangkan pola istirahat dan tidur
yang mendukung kesehatan sendiri, maupun kesehatan
bayinya.Kebiasaan tidur larut malam dan kegiatan-kegiatan malam
hari harus dipertimbangkan dan kalau mungkin dikurangi hingga
seminimal mungkin. Tidur malam + sekitar 8 jam/ istirahat/ tidur
siang ± 1 jam.

g. Perawatan payudara

Payudara dipersiapkan untuk proses laktasi. Dengan pemakaian bra


yang longgar maka perkembangan payudara tidak terhalangi
kebersihan payudara juga harus diperhatikan terutama kebersihan
puting susu jika puting susu tenggelam atau datar maka ibu harus
berusaha mengeluarkan puting susu dengan cara menariknya keluar.
Hal yang harus dilakukan pada tahap persiapan puting susu sebagai
berikut:

1) Kompres puting susu bagian areola mammae dengan kapas


yang telah dibasahi minyak selama 2-3 menit. Tahap ini
bertujuan untuk memperlunak kotoran atau kerak yang
menempel pada puting susu sehingga mudah untuk
dibersihkan.
2) Olesi ibu jari dan jari telunjuk dengan minyak
3) Pegang putting susu dengan ibu jari dan telunjuk ,diputar 5-
10 kali keluar dan 5-10 kali kearah luar.
4) Pegang kedua puting susu ditarik sebanyak 5-10 kali. (
Huliana,2017)
h. Personal hygiene

Personal hygiene adalah kebersihan yang dilakukan untuk diri


sendiri. Kebersihan badan mengurangkan kemungkinan infeksi,
karena badan yang kotor banyak mengandung kuman-
kuman.Perawatan gigi perlu dalam kehamilan karena hanya gigi
yang baik menjamin pencernaan yang sempurna, Mandi bermanfaat

27
merangsang sirkulasi, menyegarkan, menghilangkan
kotoran.Perawatan rambut harus dilakukan 2-3 kali dalam satu
minggu.Wanita yang hamil jangan melakukan irrigasi vagina
kecuali dengan nasihat dokter karena irrigasi dalam kehamilan
dapat menimbulkan emboli udara.

i. Koitus

Pada hamil muda hubungan seksual sedapat mungkin dihindari, bila


terdapat keguguran berulang atau mengancam kehamilan dengan
tanda infeksi, pendarahan, mengeluarkan air.Pada kehamilan tua
sekitar 14 hari menjelang persalinan perlu dihindari hubungan
seksual karena dapat membahayakan. Bisa terjadi bila kurang
higienis, ketuban bisa pecah, dan persalinan bisa terangsang karena,
sperma mengandung prostaglandin.

j. Eliminasi

Masalah buang air kecil tidak mengalami kesulitan, bahkan cukup


lancar, untuk memperlancar dan mengurangi infeksi kandung kemih
yaitu minum dan menjaga kebersihan sekitar kelamin perubahan
hormonal mempengaruhi aktivitas usus halus dan besar, sehingga
buang air besar mengalami obstipasi (sembelit).Sembelit dapat
terjadi secara mekanis yang disebabkan karena menurunnya gerakan
ibu hamil, untuk mengatasi sembelit dianjurkan untuk
meningkatkan gerak, banyak makan makanan berserat (sayur dan
buah-buahan).Sembelit dapat menambah gangguan wasir menjadi
lebih besar dan berdarah.

k. Senam Hamil

Secara umum, tujuan utama persiapan fisik dari senam hamil


sebagai berikut :

1) Mencegah terjadinya deformitas (cacat) kaki dan


memelihara fungsi hati untuk dapat menahan berat badan

28
yang semakin naik, nyeri kaki, varices, bengkak dan lain-
lain.
2) Melatih dan mengusai teknik pernafasan yang berperan
penting dalam kehamilan dan proses persalinan. Dengan
demikian proses relaksasi dapat berlangsung lebih cepat dan
kebutuhan 02 terpenuhi.
3) Memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot
dinding perut, otot-otot dasar panggul dan lain-lain.
4) Membentuk sikap tubuh yang sempurna selama kehamilan.
5) Memperoleh relaksasi yang sempurna dengan latihan
kontraksi dan relaksasi.
6) Mendukung ketenangan fisik.
l. Pemberian Imunsasi TT

Kusmiyati (2014) menjelaskan imunisasi selama kehamilan sangat


penting dilakukan. Jenis imunisasi yang diberikan adalah Tetanus
Toxoid (TT) yang dapat mencegah penyakit tetanus.

Interval
Antigen Lama Perlindungan % Perlindungan
(Selang waktu minimal)

TT1 Pada kunjungan - -


antenatal pertama
TT2 4 minggu setelah TT1 3 tahun 80
TT3 6 minggu setelah TT2 5 tahun 95

TT4 1 minggu setelah TT3 10 tahun 99

TT5 1 minggu setelah TT4 25 tahun / 99


seumur hidup
8. Ketidaknyamanan Ibu Hamil Trimester III Dan Cara Mengatasinya
Dalam proses kehamilan terjadi perubahan sistem dalam tubuh ibu
yang semuanya membutuhkan suatu adaptasi, baik fisik maupun
psikologis. Dalam proses adaptasi tersebut tidak jarang ibu akan
mengalami ketidaknyamanan yang meskipun hal ini adalah

29
fisiologis namun tetap perlu diberikan suatu pencegahan dan
perawatan. Ketidaknyamanan dalam kehamilan antara lain:

Ketidaknyamanan Cara Mengatasi


Sering Buang Air 1. Kurangi asupan karbohidrat murni dan
Kencing (BAK) makanan yang mengandung gula.
2. Batasi minum kopi, teh, dan soda.
Hemoroid 1. Makan makanan yang berserat, buah dan
sayuran serta banyak minum air putih dan sari
buah.
2. Lakukan senam hamil untuk mengatasi
hemoroid.
Keputihan 1. Tingkatkan kebersihan dengan mandi tiap hari.
2. Memakai pakian dalam dari bahan katun dan
mudah menyerap.
3. Tingkatkan daya tahan tubuh dengan makan
buah dan sayur.
Sembelit 1. Minum 3 liter cairan setiap hari terutama air
putih atau sari buah.
2. Makan makanan yang kaya serat dan juga
vitamin C.
3. Lakukan senam hamil.
Sesak Napas 1. Jelaskan penyebab fisiologi.
2. Merentangkan tangan diatas kepala serta
menarik napas panjang.
3. Mendorong postur tubuh yang baik.
Nyeri Ligamentum 1. Berikan penjelasan mengenai penyebab nyeri.
Rotundum 2. Tekuk lutut kearah abdomen.
3. Mandi air hangat.
4. Gunakan sebuah bantal untuk menopang uterus
dan bantal lainnya letakkan diantara lutut
sewaktu dalam posisi berbaring miring

30
Perut Kembung 1. Hindari makan makanan yang mengandunggas.
2. Mengunyah makanan secara teratur.
3. Lakukan senam secara teratur.
Pusing / Sakit Kepala 1. Bangun secara perlahan dari posisi istirahat.
2. Hindari berbaring dalam posisi terlentang.
Sakit Punggung Atas 1. Posisi atau sikap tubuh yang baik selama
dan Bawah melakukan aktivitas.
2. Hindari mengangkat barang yang berat.
3. Gunakan bantal ketika tidur untuk meluruskan
punggung.
Varises Pada Kaki 1. Istirahat dengan menikan kaki setinggi
mungkin untuk membalikan efek
gravitasi.
2. Jaga agar kaki tidak bersilangan.
3. Hindari berdiri atau duduk terlalu lama.
Susah Tidur 1. Menggunakan teknik relaksasi
9. Tanda Bahaya Kehamilan Trimester Iii
Beberapa tanda bahaya kehamilan lanjut antara lain:
a. Penglihatan Kabur

Karena pengaruh hormonal, ketajaman penglihatan ibu berubah


dalam kehamilan. Perubahan ringan adalah normal. Perubahan
penglihatan ini mungkin suatu tanda dari pre-eklampsia (Walyani,
2015).

b. Bengkak Pada Wajah dan Jari-Jari Tangan

Hampir separuh ibu-ibu hamil akan mengalami bengkak yang


normal pada kaki yang biasanya muncul pada sore hari dan
biasanya hilang setelah beristirahat atau dengan meninggikan kaki
lebih tinggi daripada kepala. Bengkak dapat menjadi masalah serius
jika muncul pada wajah dan tangan, tidak hilang setelah beristirahat
dan disertai dengan keluhan fisik lain. Hal ini dapat merupakan
pertanda dari anemia, gangguan fungsi ginjal, gagal jantung ataupun
pre eklampsia (Walyani, 2015).

31
c. Keluar Cairan Pervaginam

Keluarnya cairan berupa air-air dari vagina pada trimester 3. Cairan


pervaginam dalam kehamilan normal apabila tidak berupa
perdarahan banyak, air ketuban maupun leukhore yang patologis.
Penyebab terbesar persalinan prematur adalah ketuban pecah
sebelum waktunya (Walyani, 2015).

d. Gerakan Janin Tidak Terasa

Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam periode 3 jam (10
gerakan dalam 12 jam). Gerakan janin berkurang bisa disebabkan
oleh aktivitas ibu yang berlebihan sehingga gerakan janin tidak
dirasakan, kematian janin, perut tegang akibat kontraksi berlebihan
ataupun kepala sudah masuk panggul pada kehamilan aterm
(Walyani, 2015).

e. Nyeri Perut yang Hebat

Nyeri abdomen yang tidak berhubungan dengan persalinan adalah


tidak normal. Nyeri abdomen yang mengindikasikan mengancam
jiwa adalah yang hebat, menetap dan tidak hilang setelah
beristirahat, kadang-kadang dapat disertai dengan perdarahan lewat
jalan lahir. Nyeri perut ini bisa berarti appendicitis (radang usus
buntu), kehamilan ektopik (kehamilan di luar kandungan), aborsi
(keguguran), penyakit radang panggul, persalinan preterm, gastritis
(maag), penyakit kantong empedu, solutio plasenta, penyakit
menular seksual, infeksi saluran kemih atau infeksi lain (Walyani,
2015).

f. Sakit Kepala Hebat dan Menetap

Sakit kepala yang menunjukan satu masalah yang serius adalah


sakit kepala yang hebat dan menetap serta tidak hilang apabila
beristrahat. Kadang-kadang dengan sakit kepala tersebut diikuti

32
pandangan kabur atau berbayang. Sakit kepala yang demikian
adalah tanda dan gejala dari preeklamsia (Walyani, 2015).

g. Perdarahan Pervaginam

Perdarahan pada kehamilan setelah 22 minggu sampai sebelum bayi


dilahirkan dinamakan perdarahan intrapartum sebelum kelahiran,
pada kehamilan lanjut perdarahan yang tidak normal adalah merah
banyak, dan kadang-kadang tapi tidak selalu disertai dengan rasa
nyeri. Jenis perdarahan antepartum diantaranya plasenta previa dan
absurpsio plasenta atau solusio plasenta (Walyani, 2015).

10. Kebutuhan Dasar Ibu Hamil Trimester Iii


Kebutuhan dasar ibu hamil menurut Kusmiyati (2014) adalah
sebagai berikut:
a. Oksigen

Paru-paru bekerja lebih berat untuk keperluan ibu dan janin. Pada
hamil tua sebelum kepala masuk panggul, paru-paru terdesak ke
atas sehingga menyebabkan sesak nafas. Ibu hamil dapat mencegah
hal tersebut dengan latihan nafas seperti senam hamil, tidur dengan
bantal tinggi, makan tidak terlalu banyak, hentikan merokok,
konsultasikan ke dokter bila ada gangguan nafas seperti asma, posisi
miring dianjurkan untuk meningkatkan perfusi uterus dan
oksigenasi fetoplasenta dengan mengurangi tekanan vena asenden.

b. Nutrisi

Pada trimester ketiga nafsu makan sangat baik, tetapi jangan


kelebihan, kurangi karbohidrat, tingkatkan protein, sayur-sayuran
dan buah-buahan, lemak harus tetap dikonsumsi. Selain itu kurangi
makanan terlalu manis (seperti gula) dan terlalu asin (seperti garam,
ikan asin, telur asin, tauco, dan kecap asin) karena makanan tersebut
akan memberikan kecenderungan janin tumbuh besar dan
merangsang timbulnya keracunan saat kehamilan.

33
c. Personal Hygiene

Kebersihan harus dijaga selama hamil. Mandi dianjurkan sedikitnya


dua kali sehari karena ibu hamil cenderung untuk mengeluarkan
keringat, menjaga kebersihan diri terutama lipatan kulit, ketiak
dengan cara membersihkan dengan air dan keringkan. Kebersihan
gigi dan mulut perlu mendapat perhatian karena sering sekali mudah
terjadi gigi berlubang.

d. Eliminasi

Keluhan yang sering muncul pada ibu hamil berkaitan dengan


eliminasi adalah konstipasi dan sering buang air kecil. Konstipasi
terjadi karena adanya pengaruh hormon progesteron yang
mempunyai efek rileks terhadap otot polos, salah satunya otot usus.
Sedangkan sering buang air kecil adalah kondisi yang fisiologis. Ini
terjadi pada awal kehamilan terjadi pembesaran uterus yang
mendesak kandung kemih sehingga kapasitasnya berkurang.
Sedangkan pada trimester III terjadi pembesaran janin yang juga
menyebabkan desakan pada kandung kemih. Walyani (2015)
menuliskan dengan kehamilan terjadi perubahan hormonal,
sehingga daerah kelamin menjadi lebih basah. Situasi basah ini
menyebabkan jamur (trichomonas) tumbuh sehingga wanita hamil
mengeluh gatal dan mengeluarkan keputihan. Untuk melancarkan
dan mengurangi infeksi kandung kemih akibat keputihan yaitu
dengan minum dan menjaga kebersihan sekitar alat kelamin.

e. Mobilisasi dan Body Mekanik

Ibu hamil boleh melakukan aktifitas fisik biasa selama tidak terlalu
melelahkan. Ibu hamil dianjurkan untuk melakukan pekerjaan
rumah dengan dan secara berirama dengan menghindari gerakan
menyentak, sehingga mengurangi ketegangan tubuh dan kelelahan
(Kusmiyati, 2014). Menurut Kusmiyati (2014) Sikap tubuh yang
perlu diperhatikan adalah:

34
1) Duduk

Duduk adalah posisi yang paling sering dipilih, sehingga postur


yang baik dan kenyamanan penting. Ibu harus diingatkan duduk
bersandar dikursi dengan benar, pastikan bahwa tulang
belakangnya tersangga dengan baik.

2) Berdiri

Untuk mempertahankan keseimbangan yang baik, kaki harus


diregangkan dengan distribusi berat badan pada masing-masing
kaki. Berdiri diam terlalu lama dapat menyebabkan kelelahan
dan ketegangan. Oleh karena itu lebih baik berjalan tetapi tetap
memperhatikan semua aspek dan postur tubuh harus tetap tegak.

3) Tidur

Sejalan dengan tuanya usia kehamilan, biasanya ibu merasa


semakin sulit mengambil posisi yang nyaman, karena
peningkatan ukuran tubuh dan berat badannya. Nyeri pada
simpisis pubis dan sendi dapat dikurangi bila ibu menekuk
lututnya ke atas dan menambahnya bersama–samaketika
berbalik ditempat tidur.

5. 5.Asuhan Sayang Ibu


a. Menciptakan suasana yang menyenangkan
b. Panggil ibu sesuai dengan namanya dan perlakukan ibu sesuai
dengan harkat dan martabatnya
c. Jelaskan pada ibu semua asuhan dan perawatan kepada ibu
sebelum memulai asuhan tersebut
d. Anjurkan ibu untuk bertanya apabila ada yang tidak dimengerti
oleh ibu
e. Hargai privasi ibu
f. Jelaskan hasil pemeriksaan pada ibu

35
g. Meminta persetujuan pada ibu mengenai prosedur pemeriksaan.
(Obgyn UNPAD, 1983)

B MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN

1. Tujuh Langkah Manajemen Kebidanan Menurut Varney


Terdapat 7 langkah manajemen kebidanna menurut Varney yang meliputi
langkah I pengumpuan data dasar, langkah II interpretasi data dasar,
langkah III mengidentifikasi diagnosa atau masalah potensial, langkah IV
identifikasi kebutuhan yang memerlukan penanganan segera, langkah V
merencanakan asuhan yang menyeluruh, langkah VI melaksanakan
perencanaan, dan langkah VII evaluasi.

a. Langkah I : Pengumpulan data dasar

Dilakukan pengkajian dengan pengumpulan semua data yang


diperlukan untuk megevaluasi keadaan klien secara lengkap.
Mengumpulkan semua informasi yang akurat dari sumber yang
berkaitan dengan kondisi klien.

b. Langkah II: Interpretasi data dasar

Dilakukan identifikasi yang benar terhadap diagnosa atau masalah klien


atau kebutuhan berdasarkan interpretasi yang benar atas data-data yang
telah dikumpulkan. Kata “masalah dan diagnose” keduanya digunakan
karena beberapa masalah tidak dapat diselesaikan seperti diagnosa
tetapi membutuhkan penanganan yang dituangkan dalam rencana
asuhan kebidanan terhadap klien. Masalah bisa menyertai diagnose.
Kebutuhan adalah suatu bentuk asuhan yang harus diberikan kepada
klien, baik klien tahu ataupun tidak tahu.

c. Langkah III: mengidentifikasi diagnosa atau masalah potensial

Mengidentifikasi masalah atau diagnosa potensial lain berdasarkan


rangkaian masalah dan diagnosa yang sudah diidentifikasi.
Membutuhkan antisipasi, bila mungkin dilakukan pencegahan. Penting
untuk melakukan asuhan yang aman.

36
d. Langkah IV: Identifikasi kebutuhan yang memerlukan penanganan
segera.

Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter dan


atau untuk dikonsultaikan atau ditangani bersama dengan anggota tim
kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi klien.

e. Langkah V: Merencanakan asuhan yang menyeluruh

Merencanakan asuhan yang menyeluruh, ditentukan oleh langkah-


langkah sebelumnya. Rencana asuhan yg menyeluruh meliputi apa yang
sudah diidentifikasi dari klien dan dari kerangka pedoman antisipasi
terhadap wanita tersebut seperti apa yang diperkirakan akan terjadi
berikutnya.

f. Langkah VI: Melaksanakan perencanaan

Melaksanakan rencana asuhan pada langkah ke lima secara efisien dan


aman. Jika bidan tidak melakukannya sendiri ia tetap memikul
tanggung jawab untuk mengarahkan pelaksanaanya.

g. Langkah VII: Evaluasi

Dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan


meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar-benar telah
terpenuhi sesuai dengan kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan
didalam masalah dan diagnosa.

2. Data Fokus SOAP


Di dalam metode SOAP, S adalah data subjektif, O adalah data
objektif, A adalah analysis, P adalah penatalaksanaan. Metode ini
merupakan dokumentasi yang sederhana akan tetapi mengandung
semua unsur data dan langkah yang dibutuhkan dalam asuhan
kebidanan, jelas, logis.
a. Data Subjektif

37
Data subjektif berhubungan dengan masalah dari sudut pandang klien.
Ekspresi klien mengenai kekhawatiran dan keluhannya yang dicatat
sebagai kutipan langsung atau ringkasan yang akan berhubungan
langsung dengan diagnosis. Pada klien yang menderita tuna wicara,
dibagian data dibagian data dibelakang huruf “S”, diberi tanda huruf
“O” atau”X”. Tanda ini akan menjelaskan bahwa klien adalah
penederita tuna wicara. Data subjektif ini nantinya akan menguatkan
diagnosis yang akan disusun.

b. Data Objektif

Data objektif merupakan pendokumentasian hasil observasi yang jujur,


hasil pemeriksaan fisik klien, hasil pemeriksaan laboratorium. Catatan
medik dan informasi dari keluarga atau orang lain dapat dimasukkan
dalam data objektif ini sebagai data penunjang. Data ini akan
memberikan bukti gejala klinis klien dan fakta yang berhubungan
dengan diagnosis.

c. Analisis

Langkah ini merupakan pendokumentasian hasil analisis dan


intrepretasi (kesimpulan) dari data subjektif dan objektif. Karena
keadaan klien yang setiap saat bisa mengalami perubahan, dan akan
ditemukan informasi baru dalam data subjektif maupun data objektif,
maka proses pengkajian data akan menjadi sangat dinamis. Di dalam
analisis menuntut bidan untuk sering melakukan analisis data yang
dinamis tersebut dalam rangka mengikuti perkembangan klien.
Analisis yang tepat dan akurat mengikuti perkembangan data klien
akan menjamin cepat diketahuinya perubahan pada klien, dapat terus
diikuti dan diambil keputusan/tindakan yang tepat. Analisis data adalah
melakukan intrepretasi data yang telah dikumpulkan, mencakup
diagnosis, masalah kebidanan dan kebutuhan.

d. Penatalaksanaan

38
Penatalaksanaan adalah mencatat seluruh perencanaan dan
penatalaksanaan yang sudah dilakukan seperti tindakan antisipatif,
tindakan segera, tindakan secara komprehensif; penyuluhan, dukungan,
kolaborasi, evaluasi/follow up dan rujukan. Tujuan penatalaksanaan
untuk mengusahakan tercapainya kondisi pasien seoptimal mungkin
dan mempertahankan kesejahteraanya.

39
BAB III
TINJAUAN KASUS
A Kunjungan Awal

ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN NORMAL PADA NY. O


DI PMB UTAMI DEWI, Amd.Keb MARGOREJO
METRO
SELATAN TAHUN
2021

Tempat pengkajian : PMB Utami


Dewi,A.md.Keb Tanggal pengkajan : 13
September 2021
Pukul : 17.01 WIB
Pengkaji : Ema Lestari
A DATA SUBJEKTIF

1. Identitas/Biodata
Nama klien : Ny. O Nama Suami : Tn. D
Umur : 35 Tahun Umur :39 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMK Pendidikan : SMK
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Pedagang
Alamat : Margorejo Alamat : Margorejo
No. HP : 081273217499 No. Hp :-
Gol. Darah : A+ Gol.Darah : B+
2. Alasan Kunjungan/Keluhan Utama
Ibu G3P2A0 mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya
3. Riwayat Menstruasi
HPHT : 01-01-2021
TP : 08-10-2021
Siklus : ± 28 hari
Masalah yang pernah dialami : Tidak ada
4. Riwayat Perkawinan
Perkawinan ke : 1 (satu)
40
Usia saat kawin : 23 tahun
Lama perkawinan : 10 tahun
5. Riwayat Kehamilan Persalinan Dan Kehamilan Yang Lalu
Ibu mengatakan hamil anak ketiga
No Tahun Uk Jenis Tempat Penolong nifas Anak Keadaan
partus partus anak
JK/BB/TB
sekarang

1. 2011 39 Spontan PMB Bidan Normal P/3100/49 Hidup,


sehat

2. 2015 38 Normal PMB Bidan Normal P/3000/46 Hidup,


sehat

6. Riwayat Kehamilan Saat Ini


Kunjung ke 2 : G3P2A0 usia kehamilan 36 minggu 2 hari
Masalah yang Dialam : Ibu mengalami nyeri perut bawah dan nyeri
punggung
7. Riwayat Imunisasi
Ibu mengatakan sudah melakukan imunisasi TT3.
8. Riwayat Penyakit /Operasi Yang Lalu
Ibu mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit yang serius dan belum
pernah operasi.
9. Riwayat Yang Berhubungan Dengan Masalah Kespro
Ibu mengatakan tidak ada masalah dengan kesehtan reproduksi
10. Riwayat Penyakit Keluarga
Ibu mengatakan keluarga tidak memiliki riwayat penyakit serius dan
penyakit menular.
11. Riwayat KB
Ibu mengatakan sebelumnya menggunakan KB suntik 3 bulan
12. Pemenuhan Kebutuhan Sehari-Hari

41
Umum : nafsu makan biasa, kebutuhan eliminasi terganggu, tidur
suka terganggu (<8 jam) melakukan aktifitas tetapi sudah
dikurangi
Psikososial : ibu mengatakan kehamilan ini diterima dan diharapkan serta
akan merawat bayinya dengan baik. Keluarga juga senang
atas kehamilan ini.
Lainnya : ibu mengatakan ingin melahirkan di rumah bidan
B DATA OBJEKTIF

1. Pemeriksaan Umum

Keadaan Umum : Baik


Kesadarn :
Composmentis Tanda – tanda vital
TD : 120/70mmHg BB sebelum hamil : 45,9 kg
Nadi : 84 x/menit BB sekarang : 57,8 kg
Pernafasan : 20 x/menit TB : 160 cm
Suhu : 36,5o C IMT : 19,08
LILA : 17,9 (rendah)
2. Pemeriksaan Fisik
Kepala dan wajah : Normal, tidak ada pembengkakan, tidak ada
kelainan, konjungtiva berwarna merah muda,
sclera berwarna normal
Leher : Tidak ada pembengkakan pada kelenjar tiroid,
tidak ada pembengkakan kelenjar getah bening,
dan tidak ada pembengkakan vena jugularis
Payudara : Simetris, puting susu menonjol, tidak ada
benjolan massa, sudah ada pengeluaran kolostrum
Abdomen : Tidak ada bekas luka operasi, tidak ada strie
Pemeriksaan Leopold
Leopold I : Teraba bagian fundus bulat, lunak, tidak
melenting (bokong janin). TFU 3 jari dibawah
prosesus xiphoideus (PX). Mc Donald 26 cm.

42
Leopold II : Bagian kanan perut ibu teraba bagian kecil-kecil
janin (ekstremitas janin), bagian kiri ibu teraba
bagian keras dan datar seperti papan (punggung
kiri janin.
Leopold III : Bagian bawah perut ibu teraba bagian bulat, keras
dan melenting (kepala janin).
Leopold IV : Kepala sudah masuk PAP dan kedua tangan tidak
dapat bertemu atau divergen.
Presentasi : Kepala
TFU : 3 jari dibawah prosesus xiphoideus
Mc donald : 26 cm
DJJ : 132 x/menit, puki teratur
TBJ : (26-11)x155= 2325 gram
Ekstremitas : Fungsi gerak normal, penekanan pada daerah
kuku tidak pucat, tidak ada oedem, dan tidak ada
varises, reflek patella (+) kanan-kiri
Genetalia : Tidak ada varises
3. Pemeriksaan Penunjang
A. Pemeriksaan Laboraturium
1. Darah
a. Hb : 11gr%
b. Gol. Darah : B+
c. HBSAG : Non reaktif
d. HIV : Non reaktif
e. Sifilis : Non reaktif
2. Urine
a. Protein urin : Negatif (-)
b. glukosa urine : Negatif (-)
3. Rapid test : Non reaktif

43
C ANALISIS

Ny. O G3P2A0 usia kehamilan 36 minggu janin tunggal hidup intrauterine.


D PENATALAKSANAAN

1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan Melakukan inform consent tentang


tindakan yang akan dilakukan
2. Pemenuhan kebutuhan nutrisi ibu dan janin pada trimester 3
3. Menjelaskan cara mengatasi keluhan gangguan nyeri perut bawah dan
nyeri punggung
4. Menjelaskan persiapan persalinan
5. Menjelaskan tanda-tanda persalinan
6. Menganjurkan ibu menjaga kebesihan diri
7. Menjelaskan tanda bahya kehamilan trimester 3
8. Tablet tambah darah
9. Jadwal kunjungan ulang

44
Perencanaan Pelaksanaan Evaluasi (bukan kesimpulan)

Waktu Tindakan Paraf Waktu Evaluasi tindakan Paraf


(tgl/jam) (tgl/jam)
Beritahu hasil 13-09-2021  Memberi tahu hasil 15-09-2021 Ibu sudah mengetahui tentang
pemeriksaan 17.16 pemeriksaan bahwa 17.20 kondisi ibu dan janinnya
kondisi ibu dan janin baik
yaitu TD: 120/70 mmHg,
N: 84x/menit, P:
20x/menit, S: 36,5 C,
 Pemeriksaan pemantauan
kemajuan kehamilan TFU
:26 cm, DJJ: 132x/menit
puki, baik dan teratur,
TBJ: 2325 gram
 Leopold 1: teraba bokong
 Leopold 2: puki
 Leopold 3: kepala
 Leopold 4: kepala sudah
masuk PAP
Informant 13-09-2021 Melakukan informant concent 13-09-2021 Ibu telah setuju dengan
concent 17.25 tentang tindakan yang akan 17.27
informed consent yang telah
dilakukan
disepakati

4
Konseling 13-09-2021  Memberitahu ibu 13-09-2021 Ibu sudah mengerti tentang
pemenuhan 17.30 17.35
untuk makan- nutrisi apa saja yang harus
nutrisi
makanan yang dipenuhi dan bersedia
beragam, bergizi dan melakukannya
berimbang seperti
sayur hijau (kacang
panjang, bayam,
kangkung), nasi, lauk
pauk (ikan, daging,
telur, tahu, tempe) dan
buah-buahan serta
minum air putih > 8
gelas per hari.
 Menganjurkan ibu
untuk istirahat yang
cukup, tidur siang 1-2
jam/hari dan 8 jam
pada malam hari

4
Cara 13-09-2021  Menganjurkan ibu 13-09-2021 Ibu sudah mengerti cara
mengatasi 17.40 17.45
olahraga ringan mengatasi keluahan nyeri
keluhan
 Menganjurkan ibu punggung dan perut bawah
fisiologis TM
3 untuk tidak yang dialaminya dan bersedia
melakukan pekerjaan untuk melakukannya
yang terlalu berat
 Menganjurkan ibu
untuk posisi tubuh
yang baik

Persiapan 13-09-2021  Menganjurkan ibu 13-09-2021 Ibu sudah mengerti tentang


persalinan 17.55 17.57
untuk mempersiapkan persiapan persalinan
penolong persalinan,
pendamping, tenpat
bersalin, calon
pendonor darah,
transportasi, yang
akan digunakan saat

4
persalinan
Tanda-tanda 13-09-2021  Memberitahu ibu 13-09-2021 Ibu sudah mengerti tanda-
persalinan 17.58 18.00
tanda-tamda tanda persalinan
persalinan seperti,
kontraksi yang
semakin kuat dan
teratur, keluar lender
bercampur darah, dan
keluar air ketuba dari
jalan lahir
Menjaga 13-09-2021  Menganjurkan ibu 13-09-2021 Ibu sudah mengetahui cara
kebersihan diri mandi 2 kali sehari, menjaga kebersihan diri yang
18.01 18.03
rajin menhikat gigi baik dan benar dan ibu
dan memotong kuku, bersedia untuk melakukannya
serta mengganti
celana dalam apabila
basah.
Tanda bahaya 13-09-2021  Menjelaskan pada ibu 13-09-2021 Ibu sudah mengetahui tanda

4
kehamilan 18.04 tanda bahaya 18.06 bahaya kehamilan
kehamilan seperti
nyeri kepala hebat,
gangguan visual,
oedema pada wajah
dan ekstermitas, tidak
ada pergerakan janin
dan gejala infeksi
Pemberian Fe 13-09-2021  Menganjurkan ibu 13-09-2021 Ibu mengerti cara meminum
untuk minum Fe rutin Fe dan akan melakukannya
18.07 90 tablet selama 18.08
kehamilann
 Fe diminum 1x1
sesudah makan
sebelum tidur dengan
air putih atau jeruk
dan tidak dianjurkan
diminum bersamaan
dengan the atau kopi
Kunjungan 13-09-2021  Kunjungan ulang pada 13-09-2021 Ibu bersedia melakukan
Ulang kunjungan ulang
18.10 tanggal 01-10-2021 18.12
 Segera datang apabila

4
belum terdapat tanda
tanda persalinan

5
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A KESIMPULAN

Kehamilan adalah masa dimana terdapat janin didalam rahim seorang


perempuan. Kehamilan terjadi karena adanya pembuahan dimana bertemunya
cairan mani suami dengan sel telur istri. Setelah pembuahan, maka terbentuk
kehidupan baru berupa janin. (JNPK-KR, 2014).
Pelayanan/asuhan antenatal merupakan cara yang paling penting untuk
memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu
dengan kehamilan normal. Selama kehamilanya Ny. O melakukan asuhan
antenatal secara teratur hampir setiap bulan baik pada trimester I, trimester II
dan trimester III pada Bidan.Ditinjau dari tuanya kehamilan, kehamilan dibagi
dalam 3 bagian, masing-masing:
1. Kehamilan trimester pertama (antara 0 sampai 12 minggu)
2. Kehamilan trimester kedua (<12 sampai 24 minggu)
3. Kehamilan trimester terakhir (>24 sampai 40 minggu)
Setelah melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik dan laboratorium pada Ny.O
didapatkan hasil peeriksaan:
1. Tidak ada Edema pada ekstremitas dan semua organ-organ berfungsi
secara normal
2. Pada pemeriksaan leopold didapatkan:
a. Leopold I : Bokong
b. Leopold II : Puki
c. Leopold III : Kepala
d. Leopold IV : Berada di PAP
3. DJJ positif : 132x/menit
Berdasarkan hasil peneriksaan diatas didapatkan diagnosis Ny.O dengan
kehamilan normal. Pelayanan kesehatan yang diberikan oleh Bidan adalah
sebagai berikut:
a. Menjelas kan ibu bahwa kondisi nya saat ini dalam keadaan baik
TD : 120/70mmHg Nadi :84x/menit
RR : 20x/menit Suhu : 36,5ºC

5
b. Menjelas kan kepada ibu tentang tanda bahaya kehamilan seperti kaki
bengkak, ketuban pecah sebelum waktu nya, gerakan bayi berkurang,
dll
c. Menganjur kan ibu untuk istirahat cukup dan mengurangi aktifitas
berat
d. Menganjur kan ibu untuk mengkonsumsi makanan gizi seimbang
seperti sayur, nasi, dan buah-buahan
e. Menganjur kan ibu melakukan perawatan kebersihan diri seperti mandi
dan cara membersihkan alat kelamin
f. Menganjur kan ibu untuk datang kembali untuk kunjungan ulang bila
belum ada tanda tanda persalinan
B SARAN

1. Untuk Bidan Dan Mahasiswa

Dalam melakukan asuhan antenatal care pada ibu hamil hendaknya dapat
menyesuaikan antara teori dan praktek terutama dalam asuhan kebidanan
pada ibu hamil sehingga meningkatkan pelayanan terutama dalam
mencegah kematian pada ibu.
2. Untuk pasien

Sebaiknya melakukan pemeriksaan ANC rutin sesuai dengan usia


kehamilan, sehingga dapat mengetahui kadaan kehamilannya.

5
DAFTAR PUSTAKA
Kementrian Kesehatan RI .2014. Pegangan Fasilitator Kelas Ibu Hamil.

Jakarta Ayu,ida. Dkk.2009. Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta : EGC

Husin, Dr. Farid. 2014.Asuhan Kehamilan Berbasis Bukti. Jakarta:Sagung Seto

Prawirohardjo, Sarwono. 2006. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan


Maternal dan Neonatal. Jakarta : YBP-SP.

Prawirohardjo, Sarwono. 2014. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Tridasa Printer

Bagian Obstetri dan Ginekologi FK UNPAD Bandung. 1983. Obstetri Fisiologi.


Bandung: Eleman
Rochjati, Poedji. 2013. Skrining Antenatal Pada Ibu Hamil. Pusat safe
motherhood-lab/smf obgyn rsu dr. Sutomo ; Fakulats Kedokteran UNAIR
Surabaya.
Rukiyah, Ai Yeyeh. Dkk. 2014. Asuhan kebidanan III Persalinan Jakarta : Cv
Trans Info Media.
Saifuddin, Abdul Bari. 2015. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.
Walyani, Elisabeth Siwi. 2015. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan. Yogyakarta
: Pustaka Baru Press.

5
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai