Disusun Oleh :
Laporan kasus Seminar Cased Based Discussion (CBD) dengan judul “Asuhan Kebidanan
Bayi Baru Lahir Fisiologi Pada Bayi Ny. L di Puskesmas Rowosari II telah dikonsultasikan,
diperbaiki dan mendapat pengesahan oleh Pembimbing Lahan dan Pembimbing Akademik
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1. Latar Belakang.............................................................................................................1
2. Tujuan Penulisan.........................................................................................................1
3. Manfaat Penulisan.......................................................................................................1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................................2
1. Definisi Bayi Baru Lahir.............................................................................................2
2. Ciri-Ciri Bayi Baru Lahir Normal...............................................................................2
3. Perubahan Fisiologi Bayi Baru Lahir..........................................................................2
4. Pengertian Asuhan Pada Bayi Baru Lahir...................................................................3
5. Bentuk Asuhan Bayi Baru Lahir.................................................................................3
6. Pelayanan Kesehatan Neonatus...................................................................................5
BAB III HASIL........................................................................................................................6
I. PENGKAJIAN....................................................................................................................6
A. DATA SUBYEKTIF...................................................................................................6
B. DATA OBYEKTIF.....................................................................................................7
II. INTERPRETASI DATA.............................................................................................7
III. DIAGNOSA POTENSIAL.........................................................................................7
IV. TINDAKAN SEGERA...............................................................................................7
V. INTERVENSI/PERENCANAAN...............................................................................7
VI. IMPLEMENTASI/PELAKSANAAN.........................................................................8
VII. EVALUASI.................................................................................................................8
BAB IV PEMBAHASAN.......................................................................................................10
BAB V PENUTUP..................................................................................................................11
1. KESIMPULAN.........................................................................................................11
2. SARAN.....................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................12
ii
iii
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Berdasarkan World Health Organization (WHO) AKI secara global yang yaitu
Angka Kematian Bayi 19 per 1000 KH. Angka ini masih cukup jauh dari target SDGs
(Sustainable Development Goals) yang menargetkan pada tahun 2030 yatu AKB 12
per 1000 kelahiran hidup (WHO, 2016).
Kematian bayi berusia di bawah lima tahun (balita) di Indonesia mencapai
28.158 jiwa pada 2020. Dari jumlah itu, sebanyak 20.266 balita (71,97%) meninggal
dalam rentang usia 0-28 hari (neonatal). Sebanyak 5.386 balita (19,13%) meninggal
dalam rentang usia 29 hari-11 bulan (post-neonatal). Sementara, 2.506 balita (8,9%)
meninggal dalam rentang usia 12-59 bulan. Mayoritas atau 35,2% kematian balita
neonatal karena berat badan lahir rendah. Kematian balita neonatal akibat asfiksia
sebesar 27,4%, kelainan kongenital 11,4%, infeksi 3,4%, tetanus neonatorium 0,03%,
dan lainnya 22,5% (KEMENKES RI, 2021).
Sementara Angka Kematian Bayi di Jawa Tengah juga masih tinggi. Pada 2021,
hingga triwulan III telah tercatat sebanyak 2.851 kasus. Faktor penyebab kematian
bayi antara lain kurangnya asupan gizi bayi selama dalam kandungan yang
menyebabkan berat badan lahir rendah, kelainan konginetal pada bayi dan komplikasi
kehamilan, serta keterbatasan layanan kesehatan ibu dan anak pada masa pandemi
Covid-19 (BPS JATENG, 2021).
Upaya penurunan angka kematian ibu (AKI) di Jawa Tengah yang menjadi salah
satu indikator utama dalam pembangunan kesehatan, hasilnya menggembirakan.
Penurunannya bahkan melebihi target SDG’s. Penurunan AKI di Jawa Tengah yang
menyentuh angka 88,58 per 100 ribu kelahiran hidup itu bahkan melampaui target
SDG’s yang menetapkan pada angka 90 per 100 ribu kelahiran hidup. Program Jateng
Gayeng Nginceng Wong Meteng yang diluncurkan 2016 lalu adalah semangat
kejuangan. Greget yang dimulai dari hulu sampai hilir, lintas sektoral, lintas program,
mulai dari primer sampai tersier.
2. Tujuan Penulisan
Mampu memberikan pemahaman bagaimana asuhan kebidanan pada bayi baru lahir
sesuai standar pelayanan kebidanan dengan menggunakan pendekatan manajemen
kebidanan yang sesuai.
3. Manfaat Penulisan
Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman baik penulis maupun pembaca dalam
menerapkan manajemen kebidanan dalam memberikan asuhan kebidanan pada bayi
baru lahir secara terstandart.
I. PENGKAJIAN
Tanggal : 1 Juli 2022
Tempat : Ruang PONED
Jam : 20.00 WIB
A. DATA SUBYEKTIF
1. BIODATA
Nama Bayi : By. A
Umur Bayi : 1 jam
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tanggal/jam lahir: 1 Juli 2022 / 18.40 WIB
No. Register : 002346
B. DATA OBYEKTIF
Hasil penilaian selintas :
1. Warna kulit : kemerahan
2. Gerakan : aktif
3. Tangisan : kuat
II. INTERPRETASI DATA
By Ny.L umur 1 jam cukup bulan lahir spontan jenis kelamin laki-laki
III. DIAGNOSA POTENSIAL
Tidak ada
IV. TINDAKAN SEGERA
Tidak ada
V. INTERVENSI/PERENCANAAN
1. Beritahu ibu tentang kondisi bayinya dalam keadaan baik
2. Anjurkan ibu untuk memberikan ASI Eksklusif
3. Lakukan IMD dalam 1 jam pertama
4. Berikan injeksi Vitamin K dan salep mata
5. Berikan pendkes perawatan tali pusat
6. Berikan pendkes tanda bahaya bayi baru lahir
VI. IMPLEMENTASI/PELAKSANAAN
VII. EVALUASI
Hari, Tanggal : jumat, 1 Juli 2022
Tempat : Ruang PONED
Pukul : 19.25 WIB
A. Keadaan umum : Baik
Kesadaran : composmentis
B. Vital sign : HR : 119x/menit R : 40x/menit S : 36,5℃
C. Berat badan : 3700 gram, PB : 52 cm, LK : 34 cm, LD : 33 cm
D. APGAR Score : 8-9-10
E. Bayi mendapat injeksi vitamin K 0,5 gram di paha lateral kiri
F. Anus berlubang
G. Bayi berada di bawah sinar pemancar
Pengkajian dan asuhan yang diberikan kepada klien bayi baru lahir bertujuan untuk
mempersiapkan ibu secara fisiologis, psikologis maupun spiritual. Selama pelaksanaan
asuhan bayi baru lahir diperoleh sebagai berikut :
Pukul 18.45 WIB bayi Ny. L lahir spontan, menangis kuat, warna kulit kemerahan,
gerakan aktif. Jenis kelamin laki-laki berat badan 3700 gram dan panjang badan 52 cm,
ekstremitas lengkap, bayi lahir cukup bulan sesuai masa kehamilan. Menurut (Saputra 2014)
bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan usia kehamilan 37 minggu sampai 42
minggu dan berat lahir 2500 sampai 4000 gram. Hal tersebut tidak adanya kesenjangan antara
teori dan praktek di lapangan.
Pada saat bayi umur 1 jam setelah kelahiran telah dilakukan IMD pada bayi,
pencegahan hipotermi dan perawatan tali pusat. Menurut Kemenkes (2015) segera setelah
bayi lahir dan tali pusat diikat, digunakan topi pada bayi diletakkan secara tengkurap di dada
ibu kontak langsung antara dada bayi dan kulit dada ibu. Bayi akan merangkak mencari
puting susu dan menyusu pada 1 jam pertama untuk mendapatkan colostrum. Colostrum
adalah cairan kekuning-kuningan yang dihasilkan oleh kelenjar payudara pada hari pertama
sampai hari ketiga atau keempat yang banyak mengandung laktosa, lemak dan vitamin.
Asuhan yang diberikan lainnya adalah bayi mendapatkan injeksi vitamin K dan salep
mata. Menurut Kemenkes (2015) pemberian vitamin K pada BBL untuk mencegah terjadinya
perdarahan karena defisiensi. BBL yang lahir normal dan cukup bulan diberikan vitamin K 1
mg secara IM di paha lateral kiri.
10 | B A Y I B A R U L A H I R
BAB V PENUTUP
1. KESIMPULAN
Asuhan bayi baru lahir pada bayi Ny. L dengan jenis kelamin laki-laki, BB 3700
gram, PB 52 cm, yaitu dengan IMD dan pemberian ASI Eksklusif, pemberian
vitamin K dan salep mata. Asuhan kebidanan 1 jam berlangsung dengan baik
tanpa adanya tanda bahaya yang ditemukan.
2. SARAN
1. Bagi Puskesmas
Diharapkan puskesmas dapat mempertahankan pelayanan asuhan kebidanan
yang sudah baik dan dapat memberikan asuhan yang sesuai dengan standar
asuhan kebidanan.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan asuhan kebidanan sesuai standar dapat dilakukan pada semua
pelayanan kebidanan dan diharapkan Laporan CBD ini sebagai bahan
masukan, sebagai contoh manajemen asuhan bagi penulis selanjutnya.
3. Bagi pelaksana asuhan selanjutnya
Diharapkan tetap meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam
melakukan asuhan kebidanan secara baik dan benar kepada klien. Dalam
menghadapi pasien harus lebih menguasai teori, praktik dan program-program
yang tersedia bagi setiap asuhan yang diberikan sehingga asuhan yang
diberikan berkualitas dan memenuhi standar yang telah ditetapkan.
11 | B A Y I B A R U L A H I R
DAFTAR PUSTAKA
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. 2021. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah.
Dinkes Prov. JATENG.
Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia. 2016.Buku Acuan Midwifery Update. Jakarta:
Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia.
Purwoastuti, Endang dan Elisabeth S. Walyani. 2016. Asuhan Kebidanan Persalinan dan
Bayi Baru Lahir. Yogyakarta: PT Pustaka Baru
Sondakh, J. J.2016. Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi baru Lahir. Malang: Penerbit
Erlangga.
Tando, 2016. Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, dan Anak Balita. Jakarta: EGC
12 | B A Y I B A R U L A H I R