Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN KOMPREHENSIF

KEGIATAN PRAKTIK KLINIK KEBIDANAN I BAYI BARU LAHIR PADA


GII P1001 USIA KEHAMILAN 38-39 MINGGU DENGAN PERSALINAN FISIOLOGIS
DI PRAKTIK MANDIRI BIDAN Hj. ISTIQOMAH, S.ST., M.Kes. WILAYAH KOTA
SURABAYA
TANGGAL : 31 MEI s/d 26 JUNI 2021

Disusun oleh :

NADHIFA ASFAN
P27824119025

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SURABAYA
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN SUTOMO SURABAYA
TAHUN 2021
ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya
saya dapat menyelesaikan Laporan Komprehensif Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir
Fisiologis pada tanggal 31 Mei 2021 – 26 Juni 2021.
Dalam penyusunan laporan ini sayamendapat bimbingan dan pengarahan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu tidak lupa saya ucapkan banyak terimakasih kepada:
1. Astuti Setiyani, SST. M. Keb, selaku Kepala Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan
Kementerian Kesehatan Surabaya.
2. Dwi Wahyu Wulan S,SST. M. Keb, selaku Ketua Prodi DIII Kebidanan Sutomo
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya.
3. Novita Eka Kusuma Waerdani, M.Keb, selaku pembimbing pendidikan Prodi D3
Kebidanan Sutomo Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Surabaya.
4. Ani Media Harumi, M. Keb, selaku pembimbing pendidikan Prodi D3 Kebidanan Sutomo
Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Surabaya.
5. Hj. Istiqomah, S.ST., M. Kes. selaku pembimbing praktik.
6. Seluruh pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan ini.
Saya menyadari bahwa dalam pembuatan laporan ini masih banyak kesalahan dan
kekurangan. Hal ini disebabkan terbatasnya kemampuan, pengetahuan dan pengalaman
yang saya miliki. Oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dan
kesempurnaan dalam pembuatan laporan selanjutnya. Semoga laporan praktik klinik ini
dapat bermanfaat bagi saya dan pembaca.

Surabaya, 22 Juni 2021

Penulis

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................................. ii


KATA PENGANTAR ........................................................................................................ iii
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... iv
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 1
1.2 Tujuan ................................................................................................................. 2
1.3 Pelaksanaan ........................................................................................................ 2

BAB 2 LANDASAN TEORI


2.1 Konsep dasar ...................................................................................................... 3
2.1.1 Pengertian Persalinan ............................................................................. 3
2.1.2 Patofisiologi Persalinan ........................................................................... 3
2.2 Konsep Asuhan Kebidanan ................................................................................. 5
2.2.1 Pengkajian Data ..................................................................................... 5
2.2.2 Diagnosa/Masalah .................................................................................. 8
2.2.3 Diagnosa Potensial................................................................................. 9
2.2.4 Tindakan Segera .................................................................................... 9
2.2.5 Rencana Tindakan dan Rasional............................................................ 9
2.2.6 Pelaksanaan Rencana Tindakan ............................................................ 10
2.2.7 Evaluasi .................................................................................................. 10

BAB 3 TINJAUAN KASUS


3.1 Pengkajian ........................................................................................................... 11
3.2 Data Subyektif ..................................................................................................... 11
3.3 Data Obyektif ....................................................................................................... 12
3.4 Analisis Data........................................................................................................ 13
3.5 Penatalaksanaan ................................................................................................. 13

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 15

iv
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bayi baru lahir normal adalah berat lahir antara 2500 - 4000 gram, cukup bulan,
lahir langsung menangis, dan tidak ada kelainan kongenital (cacat bawaan) yang
berat.Pada waktu kelahiran, sejumlah adaptasi psikologik mulai terjadi pada tubuh bayi
baru lahir, karena perubahan dramatis ini, bayi memerlukan pemantauan ketat untuk
menentukan bagaimanaia membuat suatu transisi yang baik terhadap kehidupannya
diluar uterus. Bayi baru lahir juga membutuhkan perawatan yang dapat meningkatkan
kesempatan menjalani masa transisi dengan berhasil.Adaptasi neonatal (bayi baru lahir)
merupakan proses penyesuaian fungsional neonatus dari kehidupan di dalam uterus
ke kehidupan di luar uterus (Rahardjo dan Marmi, 2015 : 11).
Berdasarkan World Health Organization (WHO) AKI secara global yang yaitu.
Angka Kematian Bayi 19 per 1000 KH. Angka ini masih cukup jauh dari target SDGs
(Sustainable Development Goals) yang menargetkan pada tahun 2030 yatu AKB 12
per 1000 kelahiran hidup (WHO, 2016).
Faktor penyebab kematian bayi di Indonesia berdasarkan hasil Riset Kesehatan
Dasar (Riskesdas) menunjukkan bahwa, penyebab kematian terbanyak pada kelompok
bayi 0-6 dominasi oleh gangguan/kelainan pernafasan (35,9%), prematuritas (32,4%)
dan sepsis (12%). Dilain pihak faktor ibu yang berkontribusi terhadap lahir mati dan
kematian bayi diusia 0-6 hari adalah Hipertensi Maternal (23,6%), komplikasi kehamilan
dan kelahiran (17,5%), ketuban pecah dini dan perdarahan antepartum masing-masing
(12,5%). Penyebab utama kematian bayi pada kelompok 7-28 hari yaitu Sepsis
(20,5%), malformasi kongenital (18,1%) dan pnemonia (15,4%). Dan penyebab utama
kematian bayi pada kelompok 29 hari – 11 bulan yaitu Diare (31,4%), pnemonia (23,8)
dan meningitis/ensefalitis (9,3%), sedangkan cakupan KN 1 : 77,31% ( Kemenkes,
2015).

1
2

1.2 Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum
Mampu memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru
lahir sesuai standar pelayanan kebidanan dengan menggunakan
pendekatan manajemen kebidanan.

1.2.2. Tujuan Khusus

Mahasiswa mampu:
1. Melakukan pengkajian data subjektif dan objektif pada bayi baru lahir
2. Menginterpretasi data serta menentukan diagnosa kebidanan, masalah
dan kebutuhan bayi baru lahir
3. Mengidentifikasi diagnosa potensial pada bayi baru lahir
4. Merencanakan tindakan yang dibutuhkan bayi baru lahir
5. Melaksanakan tindakan yang dibutuhkan bayi baru lahir
6. Melakukan evaluasi terhadap tindakan yang dilakukan
7. Melakukan pendokumentasian hasil asuhan kebidanan pada bayi baru
lahir

1.3 Pelaksanaan
Asuhan kebidanan dilakukan mahasiswa ketika melakukan praktik klinik pada :
Tempat : PMB Hj. Istiqomah, S.ST., M. Kes. Sidotopo
Tanggal : 31 Mei 2021 s/d 26 Juni 2021
BAB 2
LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Bayi Baru Lahir


2.1.1 Pengertian Bayi Baru Lahir
Bayi baru lahir (BBL) normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37- 42
minggu atau 294 hari dan berat badan lahir 2500 gram sampai dengan 4000
gram, bayi baru lahir (newborn atau neonatus) adalah bayi yang baru di
lahirkan sampai dengan usia empat minggu (Wahyuni, 2012).
Bayi merupakan manusia yang baru lahir sampai umur 12 bulan, namun
tidak ada batasan yang pasti.Menurut psikologi, bayi adalah periode
perkembangan yang panjang dari kelahiran hingga 18 atau 24 bulan.Asuhan
tidak hanya diberikan kepada ibu, tapi juga sangat diperlukan oleh bayi baru
lahir (BBL). Walaupun sebagian besar proses persalinan terfokus pada ibu,
tetapi karena proses tersebut merupakan pengeluaran hasil kehamilan (Bayi)
maka penatalaksanaan persalinan baru dapat dikatakan berhasil apabila selain
ibunya, bayi yang dilahirkan juga berada dalam kondisi yang optimal.
Memberikan asuhan yang segera, aman, dan bersih untuk BBL merupakan
bagian esensial asuhan BBL.
Menurut Sarwono (2005) dalam buku Asuhan Kebidanan Persalinan dan
Bayi Baru Lahir (Sondakh,2017). Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir
cukup bulan, 38-42 minggu denganberat badan sekitar 2500-3000gram dan
panjang badan sekitar 50-55 cm.

2.1.2 Patofisiologis
Segera setelah lahir, BBL harus beradaptasi dari keadaan yang sangat
tergantung menjadimandiri secara fisiologis. Banyak perubahan yang akan
dialami oleh bayi yang semula beradadalam lingkungan interna (dalam
kandungan Ibu)yang hangat dan segala kebutuhannya terpenuhi(O2 dan
nutrisi) ke lingkungan eksterna (diluar kandungan ibu) yang dingin dan
segalakebutuhannya memerlukan bantuan orang lain untuk memenuhinya.

3
4

Saat ini bayi tersebut harus mendapat oksigen melalui sistem sirkulasi
pernafasannyasendiri yang baru, mendapatkan nutrisi oral untuk
mempertahankan kadar gula yang cukup,mengatur suhu tubuh dan melawan
setiap penyakit.
Periode adaptasi terhadap kehidupan di luarrahim disebut Periode Transisi.
Periode ini berlangsung hingga 1 bulan atau lebih setelahkelahiran untuk
beberapa sistem tubuh. Transisi yang paling nyata dan cepat terjadi adalah
pada sistem pernafasan dan sirkulasi, sistem termoregulasi, dan dalam
kemampuan mengambil sertamenggunakan glukosa.
1. Perubahan Sistem Pernafasan.
Dua faktor yang berperan pada rangsangan nafas pertama bayi
a. Hipoksia pada akhir persalinan dan rangsangan fisik lingkungan
luar rahim yang merangsang pusat pernafasan di otak.
b. Tekanan terhadap rongga dada yang terjadi karena kompresi paru-
paru selama persalinan yangmerangsang masuknya udara
kedalam paru-paru secara mekanis (Varney, 551-552)Interaksi
antara sistem pernafasan, kardiovaskuler dan susunan syaraf
pusat menimbulkan pernafasan yang teratur dan
berkesinambungan serta denyut yang diperlukan untuk kehidupan.
Upaya pernafasan pertama seorang bayi berfungsi untuk :
a. Mengeluarkan cairan dalam paru-paru.
b. Mengembangkan jaringan alveolus dalam paru-paru untuk pertama
kali.
2. Perubahan Dalam Sistem Peredaran Darah.
Setelah lahir darah bayi harus melewati paru untuk mengambil O2 dan
mengantarkannya ke jaringan. Untuk membuat sirkulasi yang baik guna
mendukung kehidupan luar rahim harusterjadi 2 perubahan besar :
a. Penutupan foramen ovale pada atrium jantung.
b. Penutupan ductus arteriosus antara arteri paru-paru dan aorta.
5

Oksigen menyebabkan sistem pembuluh darah mengubah tekanan


dengan cara mengurangi dan meningkatkan resistensinya hingga
mengubah aliran darah.

2.2 Konsep Asuhan Kebidanan


2.2.1 Pengkajian Data
Pengkajian adalah tahap awal dari proses keperawatan dan merupakan
proses suatu pengumpulan data yang sistematis dari berbagai sumber untuk
mengevaluasi dan mengidentifikasi status kesehatan klien (Lyer et al,1996).
Pengumpulan data meliputi :

1. Data Subyektif
Data subyektif adalah data yang di dapat dari klien sebagai suatu
pendapat terhadap suatu situasi dan kejadian, informasi tersebut tidak
dapat ditentukan oleh tenaga kesehatan secara independen tetapi melalui
suatu interaksi atau komunikasi (Nursalam, 2013). Data subjektif bayi baru
lahir yang harus dari riwayat kesehatan bayi baru lahir yang penting
adalah:
a. Faktor genetik
b. Faktor maternal (ibu)
c. Faktor antenatal
d. Faktor perinatal
2. Data Obyektif
Data objektif bayi baru lahir yang harus dikumpulkan antaralain :
a. Pemeriksaan umum
Pengukuran antropometri yaitu pengukuran lingkar kepala yang
dalam keadaan normal berkisar 33-35 cm, LD: 30,5-33 cm, PB: 45-
50 cm dan BB bayi 2500-4500 gram.
b. Pemeriksaan tanda-tanda vital
Suhu tubuh, nadi, pernafasan bayi baru lahir bervariasi dalam
berespon terhadap lingkungan.
1) Suhu bayi
6

Suhu bayi dalam keadaan normal berkisar antara 36,5-37,5°C


pada pengukuran diaksila.
2) Nadi
Denyut nadi bayi yang normal berkisar 120-140 kali permenit.
3) Pernafasan
Pernafasan pada bayi baru lahir tidak teratur kedalaman,
kecepatan, iramanya. Pernafasannya bervariasi dari 30
sampai 60 kali permenit.
4) Tekanan darah
Tekanan darah bayi baru lahir rendah dan sulit untuk diukur
secara adekuat. Rata-rata tekanan darah pada waktu lahir
adalah 80/64 mmHg.
5) Pemeriksaan fisik secara sistematis (head too toe)
Pemeriksaan fisik secara sistematis pada bayi baru lahir
dimulai dari:
a) Kepala
Periksa adanya trauma kelahiran misalnya: caput
suksedaneum, sefalhematoma, perdarahan
subaponeurotik/fraktur tulang tengkorak.
b) Telinga
Periksa dan pastikan jumlah, bentuk dan posisinya pada
bayi cukup bulan, tulang rawan sudah matang.
Perhatikan letak daun telinga. Daun telinga yang letaknya
rendah (low set ears) terdapat pada bayi yang mengalami
sindrom tertentu.
c) Mata
Periksa adanya trauma seperti palpebra, perdarahan
konjungtivaatau retina, adanya secret pada mata,
konjungtivitas oleh kuman gonokokus dapat menjadi
panoftalmia dan menyebabkan kebutaan.
7

d) Hidung atau mulut


Bibir bayi baru lahir harus kemerahan dan lidahnya harus
rata dan simetris, bibir dipastikan tidak adanya sumbing
dan langit-langit harus tertutup. Refleks hisap bayi harus
bagus, dan berespon terhadap rangsangan.
e) Leher
Ukuran leher normalnya pendek dengan banyak lipatan
tebal. Periksa adanya pembesaran kelenjar tiroid dan
vena jugularis. Adanya lipatan kulit yang berlebihan
dibagian belakang leher menunjukkan adanya
kemungkinan trisomi.
f) Dada
Periksa kesimetrisan gerakan dada saat bernafas.
Apabila tidak simetris kemungkinan bayi mengalami
pneumotorik, paresis diafragma atau hernia
diafragmatika. Pernafasan yang normal dinding dada dan
abdomen bergerak secara bersamaan.
g) Bahu, lengan dan tangan
Periksa jumlah jari. Perhatikan adanya polidaktil atau
sidaktil. Telapak tangan harus dapat terbuka, garis
tangan yang hanya satu buah berkaitan dengan
abnormalitas kromosom seperti trisomi.
h) Perut
Perut tampak harus bulat dan bergerak secara
bersamaan dengan gerakan dada saat bernafas.Kaji
adanya pembengkakan, jika perut sangat cekung
kemungkinan terdapat hernia diafragmatika.
i) Kelamin
Pada lekukan labia mayora normalnya menutupi labia
minora dan klitoris.Klitoris normalnya menonjol. Pada
bayi laki- laki rugae normalnya tampak pada skrotum dan
kedua testis turun kedalam skrotum.
8

j) Ekstremitas atas dan bawah


Ekstremitas bagian atas normalnya fleksi dengan baik
dengan gerakan yang simetris. Refleks menggengam
normalnyaada. Ekstremitas bagian bawah normalnya
pendek, bengkok dan fleksi dengan baik.Nadi femoralis
dan pedis normalnya ada.
k) Punggung
Periksa spina dengan cara menelungkupkan bayi, cari
adanya tanda-tanda abnormalitas seperti spina bifida,
pembengkakan atau cekungan, lesung atau bercak kecil
berambut yang dapat menunjukkan adanyaabnormalitas,
medulla spinalis atau kolumna vertebrata.
l) Kulit
Verniks (tidak perlu dibersihkan karena untuk menjaga
kehangatan tubuh bayi), warna, pembengkakan atau
bercak- bercak hitam, tanda-tanda lahir. Perhatikan
adanya lanugo, jumlah yang banyak terdapat pada bayi
kurang bulan.
m) Refleks
Refleks berkedip, batuk, bersin, dan muntah ada pada
waktu lahir dan tetap tidak berubah sampai dewasa.
Beberapa refleks lain normalnya ada waktu lahir, yang
menunjukkan imaturitas neurologis, Tidak adanya
refleks- refleks ini menandakan masalah neurologis yang
serius.
2.2.2 Diagnosa/Masalah
Beberapa hasil dari interpretasi data dasar dapat digunakan untuk
mengidentifikasi diagnosis atau masalah potensial kemungkinan sehingga
akan ditemukan beberapa diagnosis atau masalah potensial pada bayi baru
lahir serta antisipasi terhadap masalah yang timbul.
9

2.2.3 Diagnosa Potensial


Beberapa hasil dari interpretasi data dasar dapat digunakan untuk
mengidentifikasi diagnosis atau masalah potensial kemungkinan sehingga
akan ditemukan beberapa diagnosis atau masalah potensial pada bayi baru
lahir serta antisipasi terhadap masalah yang timbul.
Contoh: Diagnosis Potensial:
a. Hipotermi potensial terjadi gangguan pernafasan.
b. Hipoksia potensial terjadi asidosis.
c. Hipoglikemi potensial terjadi hipotermi.
Masalah Potensial: Potensial terjadi masalah ekonomi bagi orangtua yang tidak
mampu, karena bayi membutuhkan perawatan intensif dan lebih lama.
2.2.4 Tindakan Segera
Mengeidentifikasi perlunnya tindakan segera oleh bidan atau dokter dan
atau untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim yang
lain yang sesuai dengan kondisi klien. Langkah keempat ini mencerminkan
kesinambungan dari proses manajemen kebidanan dari data yang
dikumpulkan dapat menunjukkan satu situasi yang memerlukan tindakan
segera sementara yang lain harus menunggu intervensi sesuai kebutuhan klien
yaitu penanganan segera pada bayi baru lahir dengan hipotermia seperti:
kontak kulit dengan kulit, perawatan metode kangguru (PMK), Inisiasi
menyusui dini (IMD)dan inkubator.
2.2.5 Rencana Tindakan dan Rasional
Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh ditentukan oleh
langkah-langkah sebelumnya. Langkah ini merupakan kelanjutan manajemen
terhadap diagnosis atau masalah yang telah diidentifikasi atau diantisipasi,
pada langkah ini informasi atau data dasar yang tidak lengkap dapat dilengkapi.
Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi tentang hal yang
sudah diidentifikasi dari kondisi klien atau dari setiap masalah yang berkaitan,
tetapi juga dari kerangka pedoman antisipasi terhadap bayi tersebut tentang
hal yang akan terjadi berikutnya.
10

2.2.6 Pelaksanaan Recana Tindakan


Pada langkah ini, perencanaan yang menyeluruh seperti yang telah
diuraikan pada langkah sebelumnya dilaksanakan secara efesien dan aman.
Perencanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau sebagian oleh klien
atau anggota tim kesehatan lainnya dalam menangani klien. Langkah ini
memerlukan pelaksanaan asuhan kebidanan pada BBL sesuai tindakan yang
yang telah direncanakan sebelumnya dan memerlukan tindakan segera sesuai
kebutuhan klien dan memberikan penanganan yang baik sesuai standar
operasional kesehatan.
2.2.7 Evaluasi
Pada langkah ini dilakukan keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan
meliputi pemenuhan kebutuhan terhadap bantuan apakah benar-benar telah
terpenuhi sesuai dengan kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan
didalam masalah dan diagnosis. Evaluasi merupakan tahapan akhir dari
asuhan kebidanan yang penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan dan
keberhasilan telah dicapai dalam evaluasi dan pemantauan dalam
perencanaan tersebut dapat dianggap efektif jika memang benar efektif
pelaksanaannya. Mengevaluasi apakah penanganan bayi baru lahir dengan
kasus tersebut telah diberikan dengan semaksimal mungkin dan komplikasi-
komplikasi yang mungkin terjadi dapat teratasi.
BAB 3
TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR 1 JAM FISIOLOGIS

3.1 Pengkajian
Tanggal Pengkajian : 22 Juni 2021
Pukul : 10.20 WIB
Oleh : Nadhifa Asfan
3.2 Subyektif
3.2.1 Biodata
Nama : Bayi Ny. Y
Umur : 1 jam
Tanggal Lahir : 22 Juni 2021
Anak ke :1

Identitas Orang Tua


Nama : Ny. Y Nama Suami : Tn. A
Umur : 19 tahun Umur :28 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku / bangsa : Madura / Indonesia Suku / bangsa : Jawa /
Indonesia
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat : Granting
3.2.2 Keluhan
Utama : Tidak ada keluhan
3.2.3 Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga tidak memiliki Riwayat penyakit menular, menurun dan menahun
3.2.4 Riwayat Kesehatan Sekarang
Bayi dalam keadaan baik, menangis kuat, tonus otot baik, reflek (+)

11
12

3.2.5 Riwayat Prenatal


Ibu melakukan pemeriksaan ANC 2 x, rutin mengkonsumsi FE

3.2.6 Riwayat Persalinan


Spontan/Bidan/P/2700 gram/47 cm
3.3 Obyektif
3.3.1 Pemeriksaan Umum

Keadaan Umum : Baik


Apgar skor : 8-9
Tangis Bayi : Kuat
Tonus Bayi : Kuat
Kesadaran : Composmentis
RR : 44x/menit
S : 36,5°C
N : 120x/menit
BB : 2700 gram
PB : 47 cm
Lika : 34 cm

1.2.1 Pemeriksaan Fisik


Kepala : rambut sehat, warna hitam, bersih, tidak ada benjolan
abnormal, tidak ada caput suscedarium, tidak ada
chepalhematom.
Mata : sklera putih, konjungtiva merah muda
Hidung : tidak ada pernapasan cuping hidung, tidak ada polip
Mulut : lidah bersih, tidak ada kelainan konginatal
Telinga : simetris, tidak ada serumen
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, limfe, dan vena
jugularis
Dada : baik, tidak ada retraksi dada
Abdomen : tidak ada benjolan abnormal
13

Tali pusat : terbungkus kasa kering steril


Punggung : tidak ada spina bivida
Genetalia : testis sudah turun, normal
Anus : berlubang
Ekstremitas : jumlah dari jari kaki dan tangan lengkap, pergerakan
aktif, tidak ada kelainan.
Reflek :
• Moro : (+)
• Rooting : (+)
• Sucking : (+)
• Menggenggam : (+)
• Swallowing : (+)
• Babyinsky : (+)

3.4 Analisa Data


3.4.1 Diagnosa aktual
Dx : Bayi Baru Lahir Cukup Bulan Usia 1 Jam
3.4.2 Masalah
Tidak ada
3.4.3 Diagnosa potensial
Tidak ada
3.4.4 Identifikasi kebutuhan tidakan segera
Tidak ada
3.5 Penatalaksanaan
1. Menjelaskan kepada Ibu bahwa bayi dalam keadaan baik dan sehat, nafas
tidak megap-megap, Gerakan aktif, dan tidak hipotermi

e/ Ibu mengerti dan senang

2. Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membedong

e/ Telah dilakukan

3. Melakukan perawatan tali pusat dengan membungkus menggunakan kasa


steril
14

e/ Telah dilakukan
4. Memberi selimut dan topi pada bayi untuk mencegah bayi kehilangan
panas
e/ Telah dilakukan
5. Menjelaskan tanda bahaya pada bayi hipotermi/hipertemi
- Ikterus
- Tanda infeksi
e/ Ibu mengerti
6. Memberikan injeksi vitamin K 1 mg secara IM di paha sebelah kiri
e/ Telah diberikan 10 menit setelah kelahiran
7. Memberikan salep mata antibiotik profilaksis dan injeksi hepatitis B secara
IM di paha sebelah kanan
e/ Telah dilakukan
8. Memberitahukan pada ibu untuk melakukan kunjungan ulang 1 bulan lagi
untuk imunisasi BCG dan Polio 1
e/ ibu bersedia melakukan kunjungan ulang 1 bulan lagi
9. Mendokumentasikan asuhan yang telah dilakukan pada buku KIA dan
kartu bayi/anak
e/ pendokumentasian telah dilakukan
DAFTAR PUSTAKA

Wahyuni, S. 2012. Asuhan Neonatus, Bayi Dan Balita: Penuntun Belajar Praktik Klinik.
Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Utra, SR. 2012. Buku Asuhan Neonatus Bayi Dan Balita Untuk Keperawatan Dan
Kebidanan. Yogyakarta. Diva Press.
Rahardjo, K & Marmi . 2015. Asuhan Neonatus Bayi, Balita Dan Anak Prasekolah.
Yogyakarta :Pustaka Pelajar.
Saleha, S. 2012. Asuhan Kebidanan Neonates, Bayi Dan Balita. Makassar: Alauddin
University Press.
Hutagaol, HS. Skripsi. 2014. Pengaruh Inisiasi Menyusui Dini (IMD) Terhadap Suhu Dan
Kehilangan Panas Pada Bayi Baru Lahir Di RS Tk. III Dr. Reksodiwiryo Padang
Sumatera Barat Tahun. 2014; 3 (3) http://jurnal.fk.unad. Ac.id.
Indrayani, D. 2013. Asuhan Persalinan Dan Bayi Baru Lahir. Jakarta: Trans Info Media.

15

Anda mungkin juga menyukai