Anda di halaman 1dari 27

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktek Pendidikan Profesi Bidan


Puskesmas Senaru
Tahun 2023/2024

KASIANTEN
NIM. 113421143

PROGRAM STUDI PROFESI BIDAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) HAMZAR
LOMBOK TIMUR
2023
2

PERSETUJUAN
LAPORAN KASUS

Laporan Kasus Atas Nama Kasianten NIM : 113421143 dengan judul “Asuhan Kebidanan Pada By “J”

Telah disetujui

Pembimbing Lahan Tanggal

Noni Kusmarini, S.Keb. BD


NIP. 19771124 200801 2 017

Pembimbing Pendidikan Tanggal

Siti Naili Ilmiyani, S.ST., M.Keb


NIDN. 080901 8902

Mengetahui
Program Studi Profesi Bidan
Ketua,

Eka Faizaturrahmi, S.ST., M.Kes.


NIDN. 0808108904
3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan World Health Organization (WHO) AKI secara global yang yaitu Angka

Kematian Bayi 19 per 1000 KH. Angka ini masih cukup jauh dari target SDGs (Sustainable

Development Goals) yang menargetkan pada tahun 2030 yatu AKB 12 per 1000 kelahiran hidup

(WHO, 2016).

Hasil survey demografi kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, AKB 32 per 1000 KH.

Berdasarkan laporan dari dinas kesehatan provinsi Sumatera Utara tahun 2015 AKB sebesar 4,3 per

1000 KH, (Dinkes Prov.Sumut, 2016).

Faktor penyebab kematian bayi di Indonesia berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar

(Riskesdas) menunjukkan bahwa, penyebab kematian terbanyak pada kelompok bayi 0-6 dominasi

oleh gangguan/kelainan pernafasan (35,9%), prematuritas (32,4%) dan sepsis (12%). Dilain pihak

faktor ibu yang berkontribusi terhadap lahir mati dan kematian bayi diusia 0-6 hari adalah Hipertensi

Maternal (23,6%), komplikasi kehamilan dan kelahiran (17,5%), ketuban pecah dini dan perdarahan

antepartum masing-masing (12,5%). Penyebab utama kematian bayi pada kelompok 7-28 hari yaitu

Sepsis (20,5%), malformasi kongenital (18,1%) dan pnemonia (15,4%). Dan penyebab utama

kematian bayi pada kelompok 29 hari– 11 bulan yaitu Diare (31,4%), pnemonia (23,8) dan

meningitis/ensefalitis (9,3%), sedangkan cakupan KN 1 : 77,31% ( Kemenkes, 2015).

Selanjutnya untuk menurunkan AKB pemerintah juga mengupayakan agar setiap persalinan

harus ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih seperti Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan

(SpOG), dokter umum dan bidan serta diupayakan agar proses pelayanan dilakukan difasilitas

pelayanan kesehatan (Kemenkes RI ,2015).

Berbagai upaya telah dilakukan untuk menurunka angka kematian neonatal antara lain juga

melalui penempatan bidan di desa, strategi Making Pregnancy Safer, pelayanan kontrasepsi,

pemberdayaan keluarga dan masyarakat dengan menggunakan Buku Kesehatan Ibu dan Anak (Buku

KIA) (Kemenkes, 2015).


4

Upaya yang dilakukan pemerintah untuk mengurangi AKB antara lain seperti ; 1)

Meningkatkan Pelayanan kesehatan Neonatal, yaitu dengan mengharuskan agar setiap bayi baru lahir

mendapatkan pelayanan Kunjungan Neonatal minimal 3 kali (KN1, KN2 dan KN3) sesuai standar. 2).

Penanganan neonatal dengan kelainan atau komplikasi/kegawatdaruratan sesuai standar tenaga

kesehatan yang mana pelayanannya antar lain seperti Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM), Manajemen

Asfiksia Bayi Baru Lahir, Manajemen Bayi Berat Lahir Rendah (Kemenkes, 2015).

Berdasarkan latar belakang diatas maka salah satu yang perlu didilakukan dengan memberikan asuhan

kebidanan untuk mencapai kompetensi. (Kemenkes, 2015). Salah satu persyaratan dalam menyelesaikan

program recoknizing pembelajaran lampau (RPL), adalah menyusun salah satu asuhan dalam pelayanan

kebidanan, sehingga penulis memilih melakukan pelayanan asuhan bayi baru lahir (BBL) sebagai salah satu

tugas akhir dalam menyelesaikan program study diploma III kebidanan . Pelayanan ini dilakukan di Puskesmas

Amplas Kecamatan Amplas Kota Madya Medan tahun 2018.


5

Tujuan

1. Tujuan Umum

Mahasiswa Mampu memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir

pada By.Ny.”H” sesuai standar pelayanan kebidanan dengan menggunakan

manajemen SOAP kebidanan dengan melibatkan peran serta keluarga

2. Tujuan Khusus

a. Mahasiswa dapat melakukan pengkajian data subjektif pada Ny”N”

b. Mahasiswa dapat melakukan pengkajian data obyektif pada Ny”N”

c. Mahasisiswa dapat melakukan analisa data pada Ny”N”

d. Mahasisiswa dapat membuat diagnosa kebidanan pada Ny”N”

e. Mahasiswa dapat melakukan Planning atau rencana kegiatan sesuai

dengan kebutuhan dan masalah yang ada pada Ny”N”

f. Mahasiswa dapat mengimplementasikan dan mengevaluasi asuhan

kebidanan pada Ny”N”


6

BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Bayi Baru Lahir


1. Pengertian Bayi Baru Lahir
Bayi baru lahir (Neonatus) adalah bayiyang baru lahir mengalami proses kelahiran, berusia 0 - 28 hari,
BBL memerlukan penyesuaian fisiologis berupa maturase, adaptasi (menyesuaikan diri dari kehidupan intra
uterin ke kehidupan (ekstrauterain) dan toleransi bagi BBL utuk dapat hidup dengan baik (Marmi dkk, 2015).
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang baru lahir pada usia kehamilan genap 37-41 minggu, dengan
presentasi belakang kepala atau letak sungsang yang melewati vagina tanpa memakai alat. (Tando, Naomy
Marie, 2016).
Menurut Sarwono (2005) dalam buku Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir
(Sondakh,2017) Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir cukup bulan, 38-42 minggu denganberat badan
sekitar 2500-3000gram dan panjang badan sekitar 50-55 cm.
Ciri-ciri bayi normal adalah, sebagai berikut :
a. Berat badan 2.500-4.000 gram.
b. Panjang badan 48-52.
c. Lingkar dada 30-38.
d. Lingkar kepala 33-35.
e. Frekuensi jantung 120-160 kali/menit.
f. Pernapasan ±40-60 kali/menit.
g. Kulit kemerah-merahan dan lici karena jaringan subkutan cukup.
h. Rambut lanugo tidak terlihat, rambut kepala baisanya telah sempurna.
i. Kuku agak panjang dan lemas.
j. Genitalia: pada perempuan labia mayora sudah menutupi labia minora, dan pada laki-
laki, testis sudah turun dan skrotum sudah ada.
k. Refleks isap dan menelan sudah terbentuk dengan baik.
l. Refleks Moro atau gerak memeluk jikadikagetkan sudah baik.
m. Refleks grap atau menggenggam sudah baik.
n. Eliminasi baik, mekonium keluar dalam 24 jam pertama, mekonium berwarna hitam
kecoklatan(Tando,2016).
2. Perubahan Fisiologi (Sondakh,2017)
a. Perubahan pada sistem pernapasan
Pernapasan pertama pada bayi normal terjadi dalam 30 detik sesudah kelahiran. Pernapasan ini timbul
sebagai akibat aktivitas normal sistem saraf pusat dan perifer yang dibantu oleh beberapa rangsangan
lainnya. Frekuensi pernapasan bayi baru lahir berkisar 30-60 kali/menit.
b. Perubahan sistem Kardiovaskuler
Dengan berkembangnya paru-paru, pada alveoli akan terjadi peningkatan tekanan oksigen. Sebaliknya,
tekanan karbon dioksida akan mengalami penurunan. Hal ini mengakibatkan terjadinya penurunan
resistansi pembuluh darah dari arteri pulmonalis mengalir keparu-paru dan ductus arteriosus tertutup.
c. Perubahan termoregulasi dan metabolic
Sesaat sesudah lahir, bila bayi dibiarkan dalam suhu ruangan 25 ºC, maka bayi akan kehilangan panas
melalui evaporasi, konveksi, konduksi, dan radiasi. Suhu lingkungan yang tidak baik akanmenyebabkan
bayi menderita hipotermi dan trauma dingin (cold injury).
7

d. Perubahan Sistem Neurologis


Sistem neurologis bayi secara anatomik atau fisiologis belum berkembang sempurna. Bayi baru lahir
menunjukkan gerakan-gerakan tidak terkoordinasi, pengaturan suhu yang labil, kontrol otot yang buruk,
mudah terkejut, dan tremor pada ekstremitas.
e. Perubahan Gastrointestinal
Kadar gula darah tali pusat 65mg/100mL akan menurun menjadi 50mg/100 mL dalam waktu 2 jam
sesudah lahir, energi tambahan yang diperlukan neonatus pada jam-jam pertama sesudah lahir diambil
dari hasil metabolisme asam lemak sehingga kadar gula akan mencapai 120mg/100mL.
f. Perubahan Ginjal
Sebagian besar bayi berkemih dalam 24 jam pertama setelah lahir dan 2-6 kali sehari pada 1-2 hari
pertama, setelah itu mereka berkemih 5-20 kali dalam 24 jam.
g. Perubahan Hati
Dan selama periode neontaus, hati memproduksi zat yang essensial untuk pembekuan darah. Hati juga
mengontrol jumlah bilirubin tak terkonjugasi yang bersirkulasi, pigmen berasal dari hemoglobin dan
dilepaskan bersamaan dengan pemecahan sel-sel darah merah.
h. Perubahan Imun
Bayi baru lahir tidak dapat membatasi organisme penyerang dipintu masuk. Imaturitas jumlah sistem
pelindung secara signifikan meningkatkan resiko infeksi pada periode bayi baru lahir.
3. Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir
a. Pengertian Asuha Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir
Asuhan bayi baru lahir adalah menjaga bayi agar tetap hangat, membersihkan saluran nafas,
mengeringkan tubuh bayi (kecuali telapak tangan), memantau tanda bahaya, memotong dan mengikat
tali pusat, melakukan IMD, memberikan suntikan vitamin K1, memberi salep mata antibiotik pada kedua
mata, memberi immunisasi Hepatitis B, serta melakukan pemeriksaan fisik (Syaputra Lyndon, 2014)
b. Asuhan Bayi Baru Lahir
a. Menjaga bayi agar tetap hangat. Langkah awal dalam menjaga bayi tetap hangat adalah
dengan menyelimuti bayi sesegera mungkin sesudah lahir, tunda memandikan bayi
selama 6 jam atau sampai bayi stabil untuk mencegah hipotermi.
b. Membersihkan saluran napas dengan menghisap lendir yang ada di mulut dan hidung
(jika diperlukan). Tindkaan ini juga dilakukan sekaligus dengan penilaian APGAR skor
menit pertama. Bayi normal akan menangis spontan segera setelah lahir. Apabila bayi
tidak langsung menangis, jalan napas segera dibersihkan.
c. Mengeringkan tubuh bayi dari cairan ketuban dengan menggunakan kain atau handuk
yang kering, bersih dan halus. Dikeringkan mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh
lainnya dengan lembut tanpa menghilangkan verniks. Verniks akan membantu
menyamankan dan menghangatkan bayi. Setelah dikeringkan, selimuti bayi dengan kain
kering untuk menunggu 2 menit sebelum tali pusat diklem, Hindari mengeringkan
punggung tangan bayi. Bau cairan amnion pada tangan bayi membantu bayi mencari
putting ibunya yang berbau sama.
8

d. Memotong dan mengikat tali pusat dengan teknik aseptik dan antiseptik. Tindakan ini
dilakukan untuk menilai APGAR skor menit kelima. Cara pemotongan dan pengikatan
tali pusat adalah sebagai berikut :
a) Klem, potong dan ikat tali pusat dua menit pasca bayi lahir. Penyuntikan oksitosin
dilakukan pada ibu sebelum tali pusat dipotong (oksotosin IU intramuscular)
b) Melakukan penjepitan ke-I tali pusat dengan klem logam DTT 3 cm dari dinding
perut (pangkal pusat) bayi, dari titik jepitan tekan tali pusat dengan dua jari
kemudian dorong isi tali pusat kea rah ibu (agar darah tidak terpancar pada saat
dilakukan pemotongan tali pusat). Lakukan penjepitan ke-2 dengan jarak 2 cm dari
tempat jepitan ke-1 ke arah ibu.
c) Pegang tali pusat diantara kedua klem tersebut, satu tangan menjadi landasan
tali pusat sambil melindungi bayi, tangan yang lain memotong tali pusat diantara
kedua klem tersebut dengan menggunakan gunting DTT (steril)
d) Mengikat tali pusat dengan benang DTT pada satu sisi, kemudian lingkarkan kembali
benang tersebut dan ikat dengan simpul kunci pada sisi lainnya.
e) Melepaskan klem penjepit tali pusat dan masukkan ke dalam larutan klorin 0,5%
f) Meletakkan bayi tengkurap di dada ibu untuk upaya inisisasi menyusui dini.
e. Melakukan IMD, dimulai sedini mungkin, eksklusif selama 6 bulan dilanjutkan sampai 2
tahun dengan makanan pendamping ASI sejak usia 6 bulan. Pemberian ASI pertama kali
dapat dilakukan setelah mengikat tali pusat. Langkah IMD pada bayi baru lahir adalah
lakukan kontak kulit ibu dengan kulit bayi selama paling sedikit satu jam dan biarkan
bayi mencari dan menemukan putting dan mulai menyusui.
f. Memberikan identitas diri segera setelah IMD, berupa gelang pengenal tersebut berisi
identitas nama ibu dan ayah, tanggal, jam lahir, dan jenis kelamin.
g. Memberikan suntikan Vitamin K1. Karena sistem pembekuan darah pada bayi baru lahir
belum sempurna, semua bayi baru lahir beresiko mengalami perdarahan. Untuk
mencegah terjadinya perdarahan pada semua bayi baru lahir, terutama bayi BBLR
diberikan suntikan vitamin K1 (phytomenadione) sebanyak 1 mg dosis tunggal, intra
muscular pada anterolateral paha kiri. Suntikan vit K1 dilakukan setelah proses IMD dan
sebelum pemberian imunisasi Hepatitis B
h. Memberi salep mata antibiotik pada kedua mata untuk mencegah terjadinya infeksi
pada mata.Salep ini sebaiknya diberikan 1 jam setelah lahir.
i. Menberikan imunisasi Hepatitis B pertama (HB-O) diberikan 1-2 jam setelah pemberian
vitamin K1 secara intramuscular. Imunisasi Hepatitis B bermanfaat untuk mencegah
9

infeksi Hepatitis B terhadap bayi, terutama jalur penularan ibu-bayi. Imunisasi Hepatitis
B harus diberikan pada bayi usia 0-7 hari.
j. Melakukan pemeriksaan fisik bayi baru lahir untuk mengetahui apakah terdapat
kelainan yang perlu mendapat tindakan segera serta kelainan yang berhubungan
k. dengan kehamilan, persalinan dan kelahiran. Memeriksa secara sistematis head to toe
(dari kepala hingga jari kaki). Diantaranya :
a) Kepala: pemeriksaan terhadap ukuran, bentuk, sutura menutup/melebar adanya
caput succedaneum, cepal hepatoma.
b) Mata: pemeriksaan terhadap perdarahan, subkonjungtiva, dan tanda-tanda infeksi
c) Hidung dan mulut: pemeriksaan terhadap labioskisis, labiopalatoskisis dan reflex isap
d) Telinga: pemeriksaan terhadap kelainan daun telinga dan bentuk telinga.
e) Leher: perumahan terhadap serumen atau simetris.
f) Dada: pemeriksaan terhadap bentuk, pernapasan dan ada tidaknya retraksi
g) Abdomen: pemeriksaan terhadap membuncit (pembesaran hati, limpa, tumor).
h) Tali pusat: pemeriksaan terhadap perdarahan jumlah darah pada tali pusat, warna
dan besar tali pusat, hernia di tali pusat atau selangkangan.
i) Alat kelamin: untuk laki-laki, apakah testis berada dalam skrotum, penis berlubang
pada ujung, pada wanita vagina berlubang dan apakah labia mayora menutupi labio
minora.
j) Anus: tidak terdapat atresia ani
k) Ekstremitas: tidak terdapat polidaktili dan syndaktili.(Sondakh,2017)
4. Pelayanan Kesehatan Neonatus.
Pelayanan kesehatan neonates menurut kemenkes RI, (2015) adalah pelayanan kesehatan sesuai standar
yang diberikan oleh tenaga kesehatan kepada neonates sedikitnya 3 kali, selama periode 0 sampai dengan 28
hari setelah lahir.
a. Kunjungan neonates ke-1 (KN I) dilakukan 6-48 jam setelah lahir, dilakukan pemeriksaan
pernapasan, warna kulit gerakan aktif atau tidak, ditimbang, ukur panjang badan, lingkar lengan,
lingkar dada, pemberian salep mata, vitamin K1, Hepatitis B, perawatan tali pusat dan
pencegahan kehilangan panas bayi.
b. Kunjungan neonates ke-2 (KN 2) dilakukan pada hari ke-3 sampai hari ke-7 setelah lahir,
pemeriksaan fisik, melakukan perawatan tali pusat, pemberian ASI eksklusif, personal hygiene,
pola istirahat, keamanan dan tanda-tanda bahaya.
c. Kunjungan neonates ke-3 (KN 3) dilakukan pada hari ke-8 sampai hari ke-28 setalah lahir,
dilakukan pemeriksaan pertumbuhan dengan berat badan, tinggi badan dan nutrisinya
5. Pendokumentasian padaBayi Baru Lahir.

a. Data Subjektif

1) Anamnesa
10

Pada langkah pertama harus mengumpulkan semua informasi yang akurat dan lengkap dari semua
sumber yang berkaitan dengan kondisi klien.
2) Identitas orang tua
Nama, umur, ras atau suku, agama, status perkawinan, pekerjaan.Maksud pertanyaan ini adalah untuk
identitas(mengenal) klien dan menentukan status sosial ekonominya yang harus kita ketahui.

3) Keluhan utama keadaan bayi ssaat dilihat


4) Riwayat kehamilan dan persalinan ibunya
Riwayat kebidanan yang lalu meliputi jumlah anak, perjalanan persalinan aterm, berat badan bayi, dan
masalah-masalah yang di alami ibu.

5) Riwayat kesehatan ibu


Riwayat kesehatan termasuk penyakit-penyakit yang didapat dahulu dan sekarang, seperti masalah
hipertensi, diabetes mellitus, malaria, PMS atau HIV/AIDS.

6) Riwayat sosial dan ekonomi


Riwayat sosial dan ekonomi meliputi status perkawinan, respon ibu dan keluarga terhadap kehamilan
ibu, riwayat KB, dukungan keluarga, pengambilan keputusan dalam keluarga, gizi yang dikonsumsi dan
kebiasaan makan, kebiasaan hidup sehat, merokok dan minuman keras, mengkonsimsi obat-obat
terlarang, kegiatan sehari-hari, tempat dan petugas kesehatan yang di inginkan.

b. Data Objektif
Pemeriksaan fisik lengkap perlu dilakukan secara sistematis.

1) Pemeriksaan Umum
Keadaan umum dan kesadaran penderita Composmentis (kesadaran baik), gangguan kesadaran
meliputi apatis (masa bodoh), samnolen (kesadaran menurun), spoor (mengantuk), koma.
2) Pengukuran tanda-tanda vital.
a) Nadi
Nadi normal adalah 110-120 menit. Bila nadi tidak normal mungkin ada kelainan gangguan
suhu tubuh atau gangguan pernapasan.
b) Pernapasan
Pernapasan normal adalah 24-28 kali/menit.
c) Suhu Badan
Suhu badan normal adalah 36,5 - 37, . Bila suhu lebih tinggi dari 37,5 kemungkinan ada infeksi.
d) Tinggi Badan: Tinggi badan ibu dikategorikan adanya resiko apabila hasil pengukuran < 45 cm.
e) Berat Badan: Berat badan lahir kalau kurang dari 2.5 kg datau lebih 4 kg termasuk resiko.
3) Kepala dan Leher
a) Apakah ada edema pada wajah, adakah tanda lahir, lingkar kepala dan tanda caput atau
cephal haematom
b) Pada mata adakah ada nanah pada konjungtiva, adakah ikhterus pada sklera dan oedem
pada palpebraatau adakah perdarahan.
c) Pada hidung adakah pengeluaran cairan
d) Pada mulut adakah gigi sudah ada, lihat keadaan lidah
e) Telinga adakah pengeluaran dari saluran , dan bentu daun telinga.
f) Leher apalah ada kaku.
4) Payudara
Memeriksa bentuk, Puting , areola warnanya. dan lingkar dada
11

5) Abdomen: Bentuk , kulit tipis , tidak kembung, tali pusat terikat dan tidak berdarah
a) Ekstremitas : Apakah lengkap, kuku panjang
6) Genetalia : Labia mayora meutupi labis minor p[ada perempuan, testis apakah sudah turun pada
laki-laki.
7) Refleks Grap, sucking reflex , ruting reflex dan reflex morro

c. Identifikasi Diagnosa dan Masalah

Pada langkah ini dilakukan identifikasi terhadap diagnosis atau masalah berdasarkan
interpretasi yang benar atas data-data yang telah dikumpulkan. Data dasar yang sudah dikumpulkan
diinterpretasikan sehingga dapat merumuskan diagnosis dan masalah yang spesifik. Masalah sering
berkaitan dengan hal-hal yang sedang dialami wanita yang diidentifikasi oleh bidan sesuai dengan
hasil pengkajian , masalah juga sering menyertai diagnosis.

Diagnosa pada bayi ini adalah Bayi baru lahir cukup bulan fisiologis, dengan masalah
potensial hipotermi.

d. Perencanaan
Pengembangan rencana yang komprehensif sesuai dengan kebutuhan ibu mencakup
komponen:

1) Penentuan kebutuhan untuk melakukan / menyingkirkan, mengonfirmasi atau membedakan


antara berbagai komplikasi yang mungkin timbul.
2) Penentuan kebutuhan untuk melakukan konsultasi dengan dokter.
3) Penentuan kebutuhan untuk melakukan evaluasi dan intervensi.
4) Penentuan kebutuhan untuk mengatasi ketidaknyamanan atau upaya terapi lain.
5) Penentuan kebutuhan untuk melibatkan orang terdekat lain untuk lebih aktif dalam
perencanaan perawatan.
6) Penjadwalan kunjungan ulang berikutnya.

e. Pelaksanaan

Dalam pelaksanaan seluruh rencana tindakan yang sudah disusun dilaksanakan dengan efisien
dan aman. Perencanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan, sebagian lagi oleh klien, atau
anggota tim lainnya. Walaupun bidan tidak melakukannya sendiri dia tetap memikul tanggung
jawab untuk melaksanakan rencana asuhannya (misal memastikan langkah tersebut benar-benar
terlaksana)

f. Evaluasi
Untuk mengetahui keberhasilan asuhan kebidanan yang telah diberikan kepada pasien harus sesuai
dengan :
1) Tujuan asuhan kebidanan adalah meningkatkan, mempertahankan dan mengembalikan
kesehatan, memfasilitasi ibu untuk menjalani kehamilannya dengan rasa aman dan percaya diri.
12

2) Efektifitas tindakan untuk mengatasi masalah yaitu dengan mengkaji respon pasien sebagai hasil
pengkajian dalam pelaksanaan asuhan.
3) Hasil asuhan merupakan dalam bentuk konkrit meliputi pemulihan kondisi pasien, peningkatan
kesejahteraan, peningkatan pengetahuan dan kemampuan ibu dalam perawatan diri untuk
memenuhi kebutuhan kesehatannya.
BAB III

ASUHAN KEBIDANAN PADA By.Ny.”M”DENGAN BAYI BARU LAHIR CUKUP BULAN


SESUAI MASA KEHAMILAN DI RUANG BERSALIN PUSKESMAS SENARU LOMBOK UTARA
TANGGAL 22 OKTOBER 2023

HARI/TANGGAL: MINGGU, 22 OKTOBER 2023

WAKTU PENGKAJIAN : 12.00 WITA

TEMPAT : RUANG BERSALIN PUSKESMAS SENARU

PENGKAJIAN : KASIANTEN

A. Pengkajian
Hari/Tanggal : Rabu 28 Juli 2023
Pengkaji : Kasianten
Ruang : RUANG NIFAS RSUD Tanjung
1. Identitas
a. Nama : By. Ny. M
b. Jenis Kelamin : Laki-Laki
c. Tgl Lahir/Umur : 22 Oktober 2023/ 0 hari
d. Anak Ke : 2 (dua)
e. Alamat : Tanak Bisa
Identitas orang tua
a. Nama ibu : Ny. M
b. Tgl Lahir/Umur : 22 juli 1995/28 tahun
c. Pendidikan : SD
d. Pekerjaan : Petani

2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan melahirkan anak keduanya pada tanggal 22 oktober 2023
pukul 10.41 wita, bayi lahir dalam keadaan baik dan sehat
3. Riwayat kesehatan
1) Pengaruh penyakit terhadap pasien
Pasien mengaku sulit bergerak
14

2) Apa yang diharapkan pasien dari pelayanan kesehatan


Segera mendapatkan penanganan yang terbaik dan sakit yang
dirasakan dapat berkurang dan sembuh
Riwayat Penyakit Masa Lalu
1) Penyakit masa anak-anak : Batuk, pilek demam
2) Alergi : Tidak ada
3) Pengalaman sakit/dirawat sebelumnya :
4) Pengobatan terakhir :
a. Riwayat kesehatan keluarga :
Tidak ada Riwayat asma, rhinitis alergi, penyakit jantung, hipertensi,
ataupun diabetes melitus pada keluarga. Keluarga pasien tidak ada yang
memiliki keluhan yang sama seperti pasien
b. Riwayat pemakaian kontrasepsi
Ibu menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan
c. Riwayat pernikahan
Ibu menikah 2x , kawin pertama usia 18 tahun
d. Riwayat menstruasi
Ibu menstruasi pertama usia 14 tahun siklus 28-30 hari secara teratur
HPHT : 4-11-2022
HPL : 11-08-2023
e. Riwayat kehamilan, persalinan yang lalu
Ibu hamil anak ke 6, anak pertama sampai ke 4 lahir secara normal usia
kehamilan 9 bulan, namun anak ke 3 lahir mati. Kehamilan ke 5 ibu
mengalami keguguran dan dilakukan kuretase
f. Pengkajian Biologis
AKTIFITAS/ KONDISI YANG DIRASAKAN
GEJALA SEBELUM SAKIT SESUDAH SAKIT
Rasa Nyeri Tidak ada Nyeri di bagian perut
menjalar kepinggang
Aktifitas Normal Terganggu karena sakit yg
dirasakan serta keluar
cairan dari kemaluan
Istirahat/Tidur Cukup Terganggu karena sakit yg
dirasakan
15

Cairan Minum 8 ltr/hari Minum 8 ltr/hari


Nutrisi Makan 3x sehari porsi Makan 3x sehari tapi porsi
sedikit karena kurangnya
cukup
nafsu makan
Eliminasi Normal warna Normal warna kekuningan
Urine kekuningan
Eliminasi Normal 1x sehari Normal 1x sehari
Feses
Pernafasan Normal Normal
Kardiovaskule Normal Normal
r
Personal Baik Ibu bisa melakukan Tidak
bisa melakukan secara
Hygiene
mandiri namun khawatir
karena tetap keluar air dari
kemaluan
Sexual Normal 1x seminggu Tidak pernah dilakukan
Psikology Emosi stabil Emosi kadang labil
Konsep Diri klien menyukai seluruh klien menyukai seluruh
bagian tubuhnya bagian tubuhnya dan ingin
cepat melahirkan
Hubungan Hubungan dengan Hubungan dengan keluarga
keluarga dan orang lain dan orang lain baik, tidak
Sosial
baik, tidak ada masalah ada masalah
Spiritual Klien beragama islam Klien tidak dapat
melakukan ibadah karena
dan tetap melakukan
keadaannya yang dalam
ibadah proses persalinan.

4. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
1) Kesadaran : Composmentis
2) Kondisi klien secara umum : Baik
3) Tanda-tanda vital : TD 100/60 mmHg, N : 94x/mnt, S :
36.3 o C, SPO2 98 %.
4) TB/BB : 150 cm/ 63kg
5) Keadaan kulit : warna sawo matang, tdk ada
16

kelainan kulit
b. Pemeriksaan Cepalo Kaudal
1) Kepala : bentuk normal, rambut bersih
Mata : bersih, penglihatan normal, sclera tidak ikterus, konjungtiva
merah
Telinga : simetris, bersih, tidak ada secret, tidak ada nyeri, fungsi
pendengaran baik
Hidung : tidak ada polif, secret ataupun nyeri
Mulut : Bicara normal, bibir kering, lidah merah muda, selaput
mukosa normal
Gigi : Tidak ada caries, nafas agak bau, suara agak serak, ada dahak
2) Leher : Tidak ada kelainan, tidak ada nyeri telan
3) Dada : bentuk simetris, ada tarikan dinding dada, puting susu
menonjol terdapat pengeluaran colostrum
4) Abdomen : tidak ada kelainan
- Inspeksi: terlihat luka bekas operasi
- Palpasi : nyeri tekan bekas operasi
- Auskultasi : bisning usus dalam batas normal
- Perkusi : massa (-)
5) Genetalia :
Inspeksi : tidak ada luka perineum, terdapat pengeluaran lochea
+100 cc
6) Anus dan Rectum : tidak ada hemoroid
7) Extremitas
Ektremitas atas :
a) Inkspeksi : bentuk simetris,kuku jari tangan tampak bersih.
b) Palpasi : tidak ada nyeri tekan
c) Auskultasi: tidak dilakukan
d) Perkusi : tidak dilakukan
Ektremitas bawah :
a) Inkspeksi : tidak simetris
kuku jari kaki tampak bersih.
17

b) Palpasi : ada nyeri tekan.


c) Auskultasi: tidak dilakukan
d) Perkusi : tidak dilakukan

5. Pemeriksaan Penunjang
a. Laboratorium :
Nama Test Hasil Satuan Nilai Metode
Rujukan
Darah Lengkap
Cyanide free hemoglobin
Hemoglobin 11.4 g/dl 11.4-17.7
Spectrophotmetry
(HGB) 11.37* ribu/u 4.3-11.30 Laser Optical
Flowcytometri
Leukosit (WBC) 3.96 juta/ul 4.0-5.50
Electronic impedance with
Eritrasit (RBC) 32.9% % 38.0-47.0 Hydrodynamic focusing DC
RBC pulse height detection
Hematokrit 227 Ribu/ul 150-450
Electronic impedance with
(HCT)\ 83,2 fl fl 80-100
Hydrodynamic focusing DC
Thrombosit 28.9 pg 26-32
Calculated
(PLT) 34.7 g/dl 32-36
Calculated
MCV 12.4 % 11.5-14.5
Calculated
MCH 9.1 Fl 6.5-9.5
Calculated
MCHC
Calculated
RDW-CV 0.4 % 0-1
MPV 13.5* % 1-3
Laser Optical
Hitung Jenis 54.6 % 50-70
Flowcytometri
Lekosit 24.2* % 25-40
Laser Optical
Basophil 7.3 % 2-8
Flowcytometri
Easinophil 0.2 % 0-1
Laser Optical
Neutrofil 0.0 # 0.00-0.10
Flowcytometri
Limfosit 1.8* # 0.00-040
Laser Optical
Monosit 7.2* # 1.50-7.00
Flowcytometri
Imatur Granulosit 3.2 # 1.00-3.70
Laser Optical
Basophil # 1.0* # 0.00-0.70
Flowcytometri
Easinophil # 2.26 Cutoff <3.13
Laser Optical
18

Neutrofil # 3182 /ul >1500 Flowcytometri


Limfosit # Laser Optical
Manosit # 13 Mg/dl <48 Flowcytometri
NLR 0.59* Mg/dl 0.6-1.1 Laser Optical
ALC Flowcytometri
Fungsi Ginjal 18 U/L <35 Laser Optical
Ureum Flowcytometri
Krreatinin Laser Optical
N<140
Fungsi Hati 90 Mg/dl Flowcytometri
DM<200
SGPT Laser Optical
Glukosa Darah Flowcytometri
Glukosa Sewaktu Calculated
Calculated

Urease-GLDH,UV
Sarcosine Oxidase

IFCC

GOD-POD
6. Terapi yang diberikan tgl 28 Juli 2023
a. infus RL drip Fentanyl + kentamin 10 tpm
b. keterolac 3x1 amp/iv jam 18.30amp/iv/jam 18.30
c. cefotaxime 1 gr jam 18.30
d. Asam Tranneksamat 3x1 amp/iv jam 18.30
e. Oxytosin 2 amp/ 24 jam
B. Analisa Data
Tgl/Jam Data Focus Etiologi Problem
28 Juli DS : Section caesarea Gangguan
didefinisikan rasa nyaman
2023 - Ny N mengatakan
sebagai proses karena nyeri
nyeri luka jahitan,
10.30 kelahiran janin bekas luka
menggigil, mual
dengan melalui SC
Wita -
operasi dinding
19

DO : abdomen
- k/u baik ks: cm, TD: (laporotomi) dan
87/55mmhg, N : dinding uterus
92x/m, RR: 20x/m, S: (hiterektomi).
36,3, Spo2 : 97%, Definisi tersebut
CUT (+), Tfu spusat, tidak meliputi
perdarhan (-), PPV pengangkatan
(+), UT :100cc, janin dari ruang
warna kuning abdomen dalam
kasus ruptur uteri
atau kehamilan
abdomen

C. Prioritas Diagnosa Kebidanan/Keperawatan


1. Ketidaknyamanan akibat nyeri perut dan terdapat pengeluaran cairan dari
genetalia

D. Rencana (Intervensi)
N Tg Dx Tujuan dan Intervensi Rasional
o l Kriteria Hasil
1 28- Ketidaknyamana Setelah - Jaga - Denga
7- n akibat nyeri dilakukan kebersihan n
23 perut bekas Luka Asuhan badan dan menjag
SC kebidanan daerah luka a
selama 1 x 24 operasi person
jam untuk al
- Klien mampu mencegah hygien
mengidentifik terjadinya e
asi dan infeksi secara
mengontrol - Mengajarka baik
faktor yang n tehnik makan
dapat relaksasi resiko
menyebabkan terjadi
yeri dan tidak nya
nyaman : infeksi
pasien merasa dapat
lega dan dihinda
terlihat tenang ri

E. Implementasi
Tgl Dx Jam Implementasi Respon Hasil
20

28-7- Ketidaknyamana 15.30 - Jaga personal - klien


n akibat nyeri Wita hygiene mengatakan
23
perut bekas luka dengan lebih
SC menganjurkan nyaman
ibu menggunak
menggunakan an kain
pakaian bersih yang bersih
dan kering dan kering
- Klien
mengataka
n bisa
mengontrol
rasa nyeri
luka SC
- Klien
tampak
nyaman

F. Evaluasi
Tgl Dx Jam Catatan Paraf
Perkembangan
29/07/2023 Ketidaknyamanan 06.00 DS :
akibat nyeri perut - Os mengeluh
Wita
luka SC masih nyeri
perut luka
SC
- Klien
mengatakan
mampu dan
mengerti tentang
personal hygiene
dan Teknik
relaksasi yang
21

telah diajarkan
DO:
- TD 102/70
mmHg, N :
90x/mnt, S : 36.3
o
C, SPO2 97 %.
Tfu 2 jari
bawah
pusat,Cut (+)
baik,
perdarahan
aktif (-), PPV
(+)
A: P401H3 post
SC 12 jam atas
indikasi KPD ≥
12 jam + gagal
induksi
P: Tindakan
dilanjutkan:
- Menjelaskan
hasil
pemeriksaan
- KIE personal
hygiene
- KIE pemenuhan
nutrisi
- Observasi lanjut
- Terapi :
terpasang Triway
 Rl drip oxy 20
iu 28 tpm
 Rl drip
kentamin +
fentanyl 10 tpm
 Inj Asam
Tranexasamat
3x1/iv / jam
10.20 wita
 Inj Ketorolac
3x1 amp/iv/jam
22

10.20 wita
 Asering 2000
ml / 24 jam
 Oxy 2 amp/24
jam
Obat oral
 Asam
mefenamet 3x1
 Asam
tranexasamat
3x1
 Sf 2x1
BAB IV
PEMBAHASAN

Kehamilan merupakan suatu proses kehidupan seorang wanita, dimana


dengan adanya proses ini terjadi perubahan-perubahan yang meliputi
perubahan fisik, mental, psikologis dan sosial. Kebutuhan fisik pada ibu hamil
sangat diperlukan yaitu meliputi oksigen, nutrisi, personal hygiene, pakaian,
eliminasi, seksual, mobilisasi dan body mekanik, exercise/senam hamil dan
istirahat/tidur. Personal hygiene pada ibu hamil penting untuk diperhatikan
untuk mengurangi kemungkinan terjadinya infeksi.
Pada asuhan masa nifas sangat dibutuhkan dalam preode ini karena
merupakan masa kritis baik bagi ibu maupun bayinya. Diperkirakan bahwa 60 %
kematian ibu akibat kehamilan terjadi setelah persalinan dan 50 % kemtaian masa
nifas terjadi dalam 24 jam pertama hal ini disebabkan karna perdarahan (sebagian
besar perdarahan pasca salin), infeksi, tekanan darah tinggi saat kehamilan
(freklamsia atau eklmasia), partus lama atau macet. Karena disebabkan oleh
konsekuensi ekonomi, tidak tersedianya pelyanan atau rendahnya peran pasilitas
kesehatan dalam mnyedikakan pelayanan kesehtan yang cukup berkualitas yang
dapat menyebabkan rendahnya keberhasilan promosi kesehatan dan deteksi dini
serta penatalaksanaan yang adekuat terhadap masalah dan penyakit yang timbul
pada masa pasca persalinan.
Hasil anamnesis yang didapatkan pada pasien ini, yaitu adanya nyeri perut
sudah berlangsung selama satu minggu dan keluarnya air dari jalan lahir sejak
pagi, hasil pemeriksaan TTV dalam batas normal, pemeriksaan fisik dalam batas
normal dan pemeriksaan penunjang terdapat hasil positif pada pemeriksaan
lakmus.Ibu merasa kurang nyaman karena rasa nyeri dan terdapat pengeluaran air
dari jalan lahir. Kebutuhan dasar yang dibutuhkan pada pasien ini adalah hygiene
dan nyeri. Personal hygiene yang tepat dapat mengurangi resiko infeksi pada
kasus post partum dengan SC.
Penatalaksanaan yang diberikan pada pasien ini meliputi Pasang Rl drip oxy
20 iu 28 tpm, Rl drip kentamin + fentanyl 10 tpm, Inj Asam Tranexasamat 3x1/iv,
Inj Ketorolac 3x1 amp/iv, Asering 2000 ml / 24 jam, Oxy 2 amp/24 jam. Obat oral
: Asam mefenamet 3x1, Asam tranexasamat 3x1 dan Sf 2x1.
24
BAB V
PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil pengkajian melalui proses wawancara dan pemeriksaan


fisik dengan Ny “N” pada tanggal 26 Juli 2023 di Ruang VK PONEK RSUD
Tanjung dengan Prioritas masalah kebutuhan dasar Hygiene dan Nyeri
Oksigenasi dapat disimpulkan sbb :
1. Mahasiswa dapat melakukan pengkajian data subjektif pada Ny”N” yang
terdiri dari Identitas, riwayat kesehatan pasien, riwayat kesehatan
keluarga, pengkajian biologis, pengkajian psikososial dan spritual
2. Mahasiswa dapat melakukan pengkajian data obyektif pada Ny”N” yang
terdiri dari pemeriksaan fisik yang meliputi keadaan umum (kesadaran,
BB/TB, Vital sign), pemeriksaan cepalo kaudal, dan pemeriksaan
penunjang
3. Mahasiswa dapat melakukan analisa data pada Ny”N” yang meliputi
data fokus, etiologi dan problem
4. Mahasiswa dapat membuat diagnose kebidanan pada Ny”N” yaitu
Ketidaknyamanan akibat nyeri luka SC
5. Mahasiswa dapat melakukan Planning atau rencana kegiatan sesuai
dengan kebutuhan dan masalah yang ada pada Ny”N”
6. Mahasiswa dapat mengimplementasikan dan mengevaluasi asuhan
kebidanan pada Ny”N”
B. Saran
1. Bagi institusi pendidikan
Sebaiknya meningkatkan penerapan dan pengajaran asuhan keperawatan
kepada mahasiswa, meningkatkan ilmu pengetahuan dan memberikan
keterampilan yang lebih kepada mahasiswa dan menambah referensi
tentang kasus kebidanan dan pemenuhan kebutuhan dasar manusia.

2. Bagi tenaga kesehatan


Memberi masukan dan sumbangan bagi perkembangan ilmu
26

keperawatan/kebidanan dan profesi kebidanan/keperawatan yang


profesional sehingga bisa meningkatkan asuhan keperawatan yang
maksimal kepada klien atau masyarakat.
3. Bagi pasien
Dengan adanya bimbingan yang dilakukan oleh bidan selama proses
pemberian asuhan kebidanan, diharapkan klien mandiri dalam mencegah,
mempertahankan dan meningkatkan kesehatan bagi diri dan keluarga
sehingga tercapai derajat kesehatan yang optimal.
4. Bagi penulis
Hasil penulisan ini diharapkan dapat memberikan informasi baru bagi
penulis tentang kebutuhan dasar hygiene dan nyeri, sehingga penulis
dapat memberikan asuhan kebidanan yang lebih baik lagi terhadap
masalah kebutuhan dasar manusia

DAFTAR PUSTAKA
27

Alim, Z., & Safitri, Y. A. 2016. Faktor yang mempengaruhi kejadian ketuban
pecah dini pada ibu hamil trimester III di rumah sakit bantuan lawang.
Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti, 4(1), 95–103.

Asizah, A. 2019. Hubungan Usia, Paritas, Riwayat Ketuban Pecah Dini Dan
Preeklamsia Dengan Kejadian Ketuban Pecah Dini (Di Rsud Syarifah
Ambami Rato Ebu Bangkalan Kab. Bangkalan). STIKes Ngudia Husada
Madura.

Arief Mansjoer. 2011. Kapita Selekta kedokteran. Edisi 3, Jakarta FKUI.

Arief Mansjoer. 2011. Kapita Selekta kedokteran. Edisi 3, Jakarta FKUI.

Asmadi. 2008. Teknik Prosedural Keperawatan dan Aplikasi Kebutuhan Dasar


Klien. Jakarta: Salemba Medika.

Ernawati. 2012. Buku Ajar dan Aplikasi Keperawatan Dalam Pemeuhan


Kebutuhan Dasar Manusia. Jakata: CV. Trans Info Media.

Ernawati, E. W. 2020. Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian


Ketuban Pecah Dini di Rumah Sakit Umum Daerah Siti Fatimah Provinsi
Sumatera Selatan tahun 2020. STIK Bina Husada Palembang.

Fitriyani, F. 2018. Faktor Determinan Pada Ketuban Pecah Dini. Jurnal Media
Kesehatan, 11(1). https://doi.org/10.33088/jmk.v11i1.357

Hidayat, A. Aziz Alimul. 2008. Kebutuhan Daras Manusia. Jakarta:


Salemba Medika.

Herawati, I., & Oktavianti, L. 2017. Karakteristik Ibu Bersalin Dengan Ketubsn
Pecah Dini Di Rsud Kota Bekasi Periode Juni-September 2016. Kesehatan
Komunitas, 9(2).

Huda, N., Sulastri, S. K., & Kp, S. E. S. 2013. Faktor-Faktor yang mempengaruhi
ketuban pecah dini di RS PKU muhammadiyah surakarta. Universitas
Muhammadiyah Surakarta

Muttaqin, Arif. 2008. Asuhan Keperawatan dengan Gangguan Sistem Persarafan.


Jakarta: Salemba Medika.
https://eprints.umm.ac.id/54265/3/BAB%202.pdf

Anda mungkin juga menyukai