Disusun Oleh :
ASRI DEWI WAHYUNINGTYAS
NIM 2082B0005
Mahasiswa
TTD
Mengetahui,
TTD TTD
KATA PENGANTAR
........................................................... Puji syukur kehadirat tuhan YME atas segala rahm
tugas yang diwajibkan bagi mahasiswa Program studi Pendidikan Profesi Bidan
program. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang
Sumberpucung
5. Dan semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian Askeb ini.
kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca demi peningkatan
Malang, 2021
BAB I
PENDAHULUAN
2.2.4 Implementasi
Disesuaikan dengan Intervensi.
2.2.5 Evaluasi
Tanggal : ...................
Jam : ...................
Dx : Bayi Ny “...” usia ......... jam dengan bayi baru lahir normal
S : Ibu mengatakan bayinya hanya minum ASI saja dan telah
mengerti tentang penjelasan yang telah diberikan.
O : - KU : baik
- Kesadaran : composmentis
- TTV normal
- BB normal
- PB normal
- LD normal
- LL normal
- Warna kulit merah
- Tonus otot baik
- Tangisan kuat
- Tali pusat masih basah dan tidak terdapat perdarahan tali
pusat.
- Tidak terjadi infeksi tali pusat
A : Bayi Ny “....” usia ........... jam dengan bayi baru lahir normal
P : Ajarkan pada ibu untuk melakukan perawatan bayi sehari-
hari
Anjurkan pada ibu untuk memberikan ASI eksklusif
Jelaskan pada ibu tentang imunisasi
BAB III
TINJAUAN KASUS
3.3 Intervensi
Dx : Bayi Ny “V” usia 5 jam dengan bayi baru lahir normal
Tujuan : - Membersihkan jalan nafas
- Memotong dan merawat tali pusat
- Mempertahankan suhu tubuh bayi
- Identifikasi
- Mencegah infeksi tali pusat
Kriteria hasil : - Bayi dalam keadaan sehat
- Bayi tidak mengalami hipotermia
- Bayi tidak mengalami perdarahan tali pusat
- Kebutuhan nutrisi bayi terpenuhi
- Tidak terjadi infeksi tali pusat
Intervensi
1. Lakukan pendekatan dengan klien dan keluarga dengan komunikasi
terapiutik
R/ dengan komunikasi terapeutik akan membuat pasien lebih kooperatif
dengan petugas kesehatan.
2. Lakukan pemeriksaan antropometri
R/ deteksi dini adanya kelainan.
3. Bungkus bayi dengan kain
R/ menghangatkan tubuh bayi untuk mencegah kehilangan panas.
4. Anjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif.
R/ ASI mengandung zat-zat yang diperlukan untuk pertumbuhan dan
perkembangan bayi.
5. Ajarkan pada ibu cara menyusui yang benar.
R/ mengetahui cara menyusui yang benar, mencegah putting lecet, dan
mencegah bayi tersedak.
6. Anjurkan ibu untuk menyusui bayinya tiap 2 jam sekali atau tiap bayi
menangis.
R/ kebutuhan nutrisi bayi terpenuhi.
7. Anjurkan ibu untuk menyendawakan bayi setelah minum susu
R/ mencegah gumoh.
8. Anjurkan ibu untuk mengganti popok bayi setelah BAK atau BAB
R/ mencegah ruam pada kulit bayi.
9. Ajarkan pada ibu tentang perawatan bayi sehari-hari
R/ meningkatkan pengetahuan ibu
3.4 Implementasi
Tanggal : 10 Juli 2021
Jam : 18.40 WIB
Dx : Bayi Ny “V” usia 5 jam dengan bayi baru lahir normal
1. Tanggal : 10 Juli 2021
Jam : 18.40 WIB
Melakukan pendekatan pada ibu dan keluarga sehingga ibu mengerti
tentang tindakan yang akan dilakukan oleh petugas serta ibu dapat diajak
kerjasama dalam penentuan tindakan.
2. Tanggal : 10 Juli 2021
Jam : 19.00 WIB
Membungkus bayi dengan kain bersih dan kering agar bayi tetap hangat
dan mencegah terjadinya hipotermi.
3. Tanggal : 10 Juli 2021
Jam : 19.15 WIB
Memberitahu ibu untuk memberikan ASI eksklusif sampai bayi berusia 6
bulan karena ASI merupakan makanan terbaik untuk bayi yang
mengandung zat-zat nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan
perkembangan bayi, mengandung kekebalan tubuh dan juga harganya
yang relatif murah dibandingkan dengan susu formula.
4. Tanggal 10 Juli 2021
Jam : 19.25 WIB
Mengajarkan pada ibu cara menyusui yang benar, yaitu :
Sebelum menyusui puting susu dibersihkan terlebih dahulu dengan
kapas yang diberi air hangat sampai ke bagian areola (yang berwarna
hitam)
Letakkan bayi pada siku kiri/ kanan bagian dalam menghadap ke
badan ibu, kemudian tangan yang lain memegang pantat dan paha
bayi.
Sangga payudara dengan tangan lain, jangan di bagian areola (yang
berwarna hitam). Sentuh mulut bayi dengan puting susu untuk
mulutnya dan menghisap.
Ketika menyusui, kepala bayi ditengadahkan sedikit. Kemudian
masukkan puting susu sampai daerah hitam (areola) masuk ke mulut
bayi. Sehingga puting susu masuk ke dalam lidah dan langit-langit
mulutnya.
Pakai ibu jari untuk menekan sedikit payudara yang dipakai untuk
menyusui agar hidung bayi etap bisa bernafas.
Setelah 10-15 menit atau setelah bayi kenyang, lepaskan hisapan bayi
dengan cara menekan dagunya sedikit atau bisa dengan memasukkan
jari kelingking.
5. Tanggal : 10 Juli 2021
Jam : 19.35 WIB
Memberitahu ibu untuk menyusui bayinya maksimal tiap 2 jam sekali atau
tiap bayi menangis karena lapar, 10 – 12 kali dalam sehari sehingga
kebutuhan nutrisi bayi terpenuhi.
6. Tanggal : 10 Juli 2021
7. Jam : 19.40 WIB
Menganjurkan ibu untuk menyendawakan bayinya agar tidak gumoh/
muntah, dengan cara memposisikan bayi setengah duduk dan menepuk-
nepuk punggungnya.
8. Tanggal : 10 Juli 2021
9. Jam : 19.45 WIB
Memberitahu ibu untuk segera mengganti pakaian bayinya setelah BAB
atau BAK untuk menghindari terjadinya iritasi/ ruam pada kulit bayi.
10. Tanggal : 10 Juli 2021
11. Jam : 19.50 WIB
Mengajarkan pada ibu tentang perawatan bayi sehari-hari yaitu :
1. Memandikan Bayi
Untuk waktu yang tepat untuk mandi dapat dilakukan kapan saja,
tetapi mandi seblum tidur akan membantu relaksasi sehingga
mempermudah tidur. Hindari mandi tepat sesuadah atau sebelum
makan, karena jika perut yang penuh tidak sengaja tertekan maka bayi
bisa muntah, juga bayi akan sulit diajak bekerja sama jika perutnya
kosong. Siapkan banyak waktu untuk memandikan bayi, sehingga
tidak perlu memandikan bayi dengan tergesa-gesa atau
meninggalkannya sendirian beberapa detik selagi harus menyelesaikan
pekerjaan lain.
a. Tujuan Memandikan Bayi
Membersihkan seluruh tubuh bayi
Mengobservasi keadaan
Memberi rasa nyaman
Supaya bayi terlihat sehat (merasa sehat)
Supaya tidak terjadi iritasi
b. Hal-hal yang perlu diperhatikan
Peralatan harus dipersiapkan lebih dahulu, agar bayi tidak
kedinginan.
Suhu air harus hangat-hangat kuku
Perhatikan keadaan umum bayi
Telinga, hidung, mulut mata jangan sampai kemasukan air
Bayi jangan ditinggal sendirian
Jangan memandikan bayi dibak mandi yang lebar.
c. Persiapan Alat
1 ember bayi berisi 2/3 air hangat
Sebelum mandi bayi
1 handuk
Pakaian bayi lengkap (baju, popok, guruta, sarung tangan,
sarung kaki, gedong, topi)
Kapas rebus untuk mata
Kasa steril
Menyik telon, bedak
Kapas basah untuk membersihkan pantat bayi
Tempat kapas dan baju kotor
Sisir bayi
d. Langkah-langkah
Ibu mencuci tangan dan membersihkannya dengan handuk
Mendekatkan alat dekat bayi
Mempersiapkan pakaian yang akan digunakan
Mengangkat bayi dengan perasat garpu
Membaringkan bayi diatas meja yang telah dialasi handuk
Membersihkan mata bayi dengan kapas rebus dari ujung mata
kepangkal hidupng
Membersihkan mulut bayi dengan yang telah dibasahi air DTT
Melepaskan pakaian bayi
Membersihkan kotoran bayi (jika ada) dengan kapas yang sudah
basahi
Membersihkan muka tanpa sabun
Membersihkan tubuh bayi dengan sabun yang dimuali dari :
kepala, telinga, leher, data, perut, lengan, ketiak, punggung,
pantat dan terakhir alat kelamin.
Memasukkan bayi kedalam ember bayi memegang bayi
dengan perasat garpu kemudian membilas tubuh bayi
Mengeringkan bayi dengan handuk sambil memperhatikan
kemungkinan adanya kelainan-kelainan.
Merawat tali pusar
Memberikan bedak pada tubuh bayi dengan hati-hati, jangan
sampai terhirup oleh bayi.
Mengenakan popok, gurita, dan baju bayi serta sarung tangan
serta sarung kaki.
Menyisir rambut secara perlahan-lahan dan berhati-hati
Membungkus bayi dengan kain besar (gedong)
Meletakkan bayi ditempat yang nyaman atau bayi disusui oleh
ibunya.
Memberesakan dan mengembalikan alat
Ibu mencuci tangan
2. Perawatan Tali Pusat
a. Tujuan
Mencegah dan mengidentifikasi pendarahan atau infeksi secara
dini
b. Hal-hal yang harus diperhatikan
Adanya tanda-tanda infeksi tali pusat seperti :
Disekitar pangkal tali pusat berwarna merah dan tali busat
berbau
c. Kebersihan alat :
Kasa steril (bersih), kering
c. Langkah-langkah
Terlengtangkan bayi, bersihkan sisi-sisi tepi tali pusat dengan
bola kapas yang sudah dicelup dalam air dingin (air matang)
Ganti bola kapas atau kapas berpangkal setiap membasuh daerah
lain
Keringkan dengan handuk yang lebut
Gunakan kasa steril (bersih) sebagai penutup tali pusat, lilitkan
kain kasa pada tali pusat lipat kearah atas dan bawah.
3.5 Evaluasi
1. Tanggal : 10 Juli 2021
Jam : 20.00 WIB
Dx : Bayi Ny “V” usia 7 jam dengan bayi baru lahir normal
S : Ibu mengatakan bayinya hanya minum ASI saja dan telah
mengerti tentang penjelasan yang telah diberikan.
O : KU : baik
Kesadaran : composmentis
TTV normal
BB normal
PB normal
Warna kulit merah
Tonus otot baik
Tangisan kuat
Tali pusat masih basah dan tidak terdapat perdarahan tali
pusat.
Tidak terjadi infeksi tali pusat
Reflek-reflek (+)
A : Bayi Ny “V” usia 7 jam dengan bayi baru lahir normal
P : Ajarkan pada ibu untuk melakukan perawatan bayi sehari-
hari
Anjurkan pada ibu untuk memberikan ASI eksklusif
Jelaskan pada ibu tentang imunisasi
BAB IV
PEMBAHASAN
Bayi baru lahir (neotatus) adalah bayi baru lahir sampai usia 28 hari atau 4
minggu (UNICEF, 1999).
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang pada usia kehamilan 37-42 minggu
dengan berat lahir antara 2500 sampai 4000 gram (Manuaba, 1998).
Penelitian tahun 1998 menunjukkan > 50% kematian bayi terjadi dalam
periode neonatal yaitu pada bulan pertama kehidupan. Kurang baiknya
penanganan bayi baru lahir akan menyebabkan kelainan-kelainan dan dapat juga
mengakibatkan cacat seumur hidup, bahkan kematian. Semua itu dapat dicegah
dengan penanganan yang baik pada bayi baru lahir, tentunya sesuai dengan
prosedur perawatan bayi baru lahir.
Di dalam teori pengkajian data meliputi tanggal, jam, tempat, biodata bayi
dan orang tua bayi dan dalam peleksanaanya telah didapatkan data pada tanggal
10 Juli 2021 jam 13.40 WIB tempat Puskesmas Sumberpucung, pada bayi Ny “V”
usia 5 jam dengan bayi baru lahir normal.
Di dalam teori pada identifikasi diagnosa masalah terdapat diagnosa. Data
subyektif dan data obyektif yang meliput keadaan umum, kesadaran, TTV, BB,
PB, LD, LL, dan bagaimana warna kulitnya, tonus ototnya, tangisannya, keadaan
tali pusat, dan juga reflek-refleknya yang meliputi reflek moro, reflek terkejut,
reflek, menggengam, reflek rooting/ menari, reflek menghisap/ sucking reflek,
glabella reflek, gland reflek conjugtua mandibularis reflek, tonick neck reflek dan
didalam pelaksanaannya didaptkan pada bayi Ny “V” usia 5 jam dengan bayi baru
lahir normal didaptkan hasil pemeriksaan yaitu keadaan umum baik, kesadaran
composmentis, TTV dalam batas normal, BB normal, PB normal, LD normal, LL
normal warna kulit merah, tonus otot baik, tangisan kuat dan tali pusat masih
basah dan tidak terdapat perdarahan tali pusat dan juga tidak terdapat infeksi tali
pusat dan reflek-reflek (+).
Di dalam teori pada intervensi terdapat pemeriksaan antropometri, dan
dalam asuhan dituliskan juga tentang pemeriksaan antropometri. Namun didalam
pelaksanaanya (implementasi) tidak dilakukan karena keterbatasan alat, selain itu
implementasi dilakukan sesuai intervensi yang ada.
Di dalam teori evaluasi yaitu hasil akhir dalam pengkajian dan juga hasil
pemeriksaan dan didalam pelaksanaannya pada bayi Ny “V” usia 7 jam dengan
bayi baru lahir normal, dapat di lihat keadaan bayi sehat dan nutrisi bayi terpenuhi
sehinga bayi tidak rewel dan tidak mengalami hipotermia.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir cukup bulan, yaitu antara
38 – 42 minggu dengan berat badan sekitar 2500 – 4000 gram dan panjang
47 – 52 cm. Kematian bayi sering terjadi pada periode neonatal. Kurang
baiknya penanganan bayi baru lahir akan menyebabkan kelainan-kelainan dan
dapat juga mengakibatkan cacat seumur hidup, bahkan kematian.
Dalam menghadapi bayi baru lahir normal, yang harus diperhatikan
adalah cara perawatan tali pusat agar tidak terjadi perdarahan dan infeksi tali
pusat pada waktu yang akan datang, serta menjaga dan mempertahankan suhu
tubuh bayi agar tidak terjadi hipotermi dan selalu memperhatikan nutrisi yang
diberikan kepada bayi.
5.2 Saran
5.2.1 Untuk Masyarakat
Diharapkan masyarakat dapat mengetahui cara perawatan bayi baru lahir
dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
5.2.2 Untuk Tenaga Kesehatan
Diharapkan lebih meningkatkan perawatan, menjaga kehangatan, kebersihan
bayi dan lingkungan dan memperhatikan juga nutrisi/ pemberian ASI untuk
bayi yang sangat berguna untuk pertumbuhan dan perkembangannya.
5.2.3 Untuk Mahasiswa
Diharapkan kepada mahasiswa agar dapat melakukan asuhan kebidanan
pada bayi baru lahir karena bayi baru lahir sangat rentan terjadi kesakitan.
DAFTAR PUSTAKA
Manuaba, Ida Bagus Gde. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga
Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC
Staf Pengajar IKA FKUI. 1985. Ilmu Kesehatan Anak 3. Jakarta : Bagian IKA
FKUI
Syahlan, JH. 1992. Asuhan Kebidanan Anak. Jakarta : Pusdik Nakes DEPKES RI.