tinggi
NEONATUS
Kelompok 12
Putri chika sumartono ( 2115471061 )
Arum kurniasari ( 2115471074 )
Yeyen Melina Sari ( 2115471099 )
HIPOTERMI
Hipotermi adalah suatu keadaan dimana suhu tubuh bayi kurang dari 36C dari
suhu optimal. Menurut sarwono (2002), gejala awal hipotermia apabila suhu <
36C atau kedua kaki dan tangan teraba dingin
Penatalaksanaan
Langkah promotif / preventif
1. Segera keringkan bayi
2. Segera selimuti bayi dari seluruh tubuhnya dan diberi topi
3. Jangan memandikan bayi sebelum berumur 12 jam
4. Rawat bayi di ruang yang hangat (tidak kurang dari 25C dan bebas dari aliran
dingin)
5. Resusitasi dalam lingkungan yang hangat
6. Lakukan skin to skin contak
7. Pemberian ASI dini
8. Rawat gabung
9. Transposisi dalam lingkungan yang hangat
10. Kesadaran tenaga medis
Gambar bayi hipotermi
Hipertermi
Hipertermi adalah peningkatan suhu tubuh dapat disebabkan suhu
lingkungan yang berlebihan, infeksi, dehidrasi atau perubahan mekanisme
penganturan suhu sentral yang berhubungan dengan trauma lahir pada otak
atau malformasi dan obat-obatan (buku acuan nasional pelayanan kesehatan
maternal neonatal)
Tanda dan Gejala
a. Suhu tubuh bayi > 37,5C (panas)
b. Tanda dehidrasi, yaitu berat badan bayi turun, turgor kulit kurang, mata dan
ubun-ubun besar cekung, lidah dan membran mukosa kering, banyaknya air
kemih berkurang
c. Kulit memerah
d. Malas minum
e. Frekuensi nafas lebih dari 60x/menit
f. Denyut jantung lebih dari 160x/menit
g. Latergi
h. Kedinginan, lemas
Patofisiologi
Patofisiologinya yaitu sengatan panas yang didefinisikan sebagai kegagalan
akut pemeliharaan suhu tubuh normal dalam mengatasi lingkungan yang panas.
Komplikasi
Terapi hipertermi pada umumnya tidak menyebabkan kerusakan jaringan
normal/sehat jika suhunya tidak melebihi 43,8C. Teknik perfusi dapat menyebabkan
pembengkakan jaringan, pengumpulan jaringan, perdarahan atau gangguan lain di
area yang diterapi. Tetapi efek samping bersifat sementara.
penatalaksanaan
1. Letakkan bayi di ruangan dengan suhu lingkungan normal (25 ºC-28 ºC)
2. Lepaskan sebagian atau seluruh pakaian bayi bila perlu
3. Perikasa suhu aksila setiap jam sampai tercapai suhu dalam batas normal
4. Bila suhu sangat tinggi (lebih dari 39 ºC), bayi dikompres atau
dimandikan selama10-15 menit dalam suhu air 4 ºC, lebih rendah dari suhu
tubuh bayi.
5. Memastikan bayi mendapat cairan adekuat
6. Cari tanda sepsis
7. Berikan antibiotik jaka terjadi infeksi
8. Setelah keadaan bayi normal :
a. Lakukan perawatan lanjutan
b. Pantau bayi selama 12 jamberikutnya, periksa suhu setiap 3 jam.
9. Bila suhu tetap dalam batas normal dan bayi dapat minum dengan baik
Gambar bayi hipertermi
Hipoglikemia
Hipoglekemia adalah glukosa darah 60 mg/dl atau kurang. Hipoglekemia
yang dapat muncul segera setelah kelahiran dan pada IDM berhubungan
dengan meningkatnya insulin dalam darah.
Komplikasi
a) Terdapat beberapa komplikasi hipoglikemia pada bayi baru lahir.
Melansir Standford Children’s Health, berikut beberapa di
antaranya:
b) Bayi lahir prematur
c) Ibu hamil mengalami gizi buruk sepanjang kehamilan
d) Ibu hamil menderita diabetes yang tidak terkontrol
e. Jenis darah ibu dan bayi tidak docok
f. Tumor pankreas pada bayi
g. Bayi cacat lahir
h. Bayi kekurangan oksigen saat lahir
i. Pertumbuhan bayi di dalam kandungan lamban
j. Bobot tubuh bayi terlalu kecil atau besar
Penatalaksanaan
a) Monitor Pada bayi yang beresiko (BBLR, BMK, bayi dengan ibu
DM) perlu dimonitor dalam 3 hari pertama :
a) Periksa kadar glukosa saat bayi datang/umur 3 jam Ulangi tiap 6 jam
selama 24 jam atau sampai pemeriksaan glukosa normal dalam 2 kali
pemeriksaan
b) Kadar glukosa ≤ 45 mg/dl atau gejala positif tangani hipoglikemia
Pemeriksaan kadar glukosa baik, pulangkan setelah 3 hari penanganan
hipoglikemia selesai
c) Periksa glukosa darah pada : 1 jam setelah bolus dan tiap 3
jam Bila kadar glukosa masih < 25 mg/dl, dengan atau tanpa
gejala, ulangi seperti diatas
d) Bila kadar 25-45 mg/dl, tanpa gejala klinis :
- Infus D10 diteruskan
- Periksa kadar glukosa tiap 3 jam
- ASI diberikan bila bayi dapat minum
Gambar bayi hipoglikemia
Tetatus neonatorum
KOMPLIKASI
1. Hipertensi esensial
Adalah hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya dan ini termasuk juga hipertensi ringan.
Gejala
- Biasanya tidak terasa ada keluhan dan pusing atau berat ditekuk kepala.
- Tekanan darah sistolenya antara 140-160 mmhg
- Tekanan darah diastolenya antara 90-100 mmhg
- Tekanan darahnya sukar diturunkan
penangananya
Memantau tekanan darah apabila diketahui tinggi dan mengurangi segala sesuatu yang bisa
menyebabkan tekanan darah naik seperti : gaya hidup, diet dan psikologis.
2. Hipertensi karena kehamilan
adalah hipertensi yang disebabkan atau muncul selama kehamilan.
- Terjadi pertama kali sesudah kehamilan 20 minggu, selama persalinan dan 48
jam pasca persalinan.
- Lebih sering pada primigravida
- Risiko meningkat pada :
a. Masa plasenta besar (gamelli, penyakit trofoblas)
b. Diabetes mellitus
c. Faktor herediter
d. Masalah vaskuker
- Ditemukan tanpa protein dan oedema, tekanan darah meningkat
- Kenaikan tekanan diastolik 15 mmhg atau > 90 mmhg dalam pengukuran
berjarak 1jam atau tekanan diastolik sampai 110 mmhg
Penanganan
Preeklampsia
- Penanganan aktif
Adalah kehamilan diakhiri atau diterminasi bersamaan dengan
pemberian obat kejang (sama dengan pengobatan kejang pada eklampsia).
Penderita harus segera dirawat dan sebaiknya dirawat diruangan khusus di
daerah kamar bersalin, tidak diperlukan ruangan yang gelap tetapi
ruangan dengan penerangan yang cukup.
Penanganan konservatif