TERMINOLOGI
Resusitasi Suatu tindakan darurat sebagai suatu usaha untuk mengembalikan keadaan henti
nafas atau henti jantung ke fungsi optimal guna mencegah kematian biologis
(Ghofar,2012). Resusitasi adalah segala usaha untuk mengembalikan fungsi
sistem pernafasan, peredaran darah dan otak yang terhenti atau terganggu
sedemikian rupa agar kembali normal seperti semula (IDAI, 2008).
Garis miring A/S Merupakan metode memeriksa keadaan bayi baru lahir serta untuk menilai
status klinis BBL pada usia 1 menit dan menilai kebutuhan intervensi segera
untuk mernagsang pernafasan.
Hipotermia suatu kondisi suhu tubuh yang berada di bawah rentang normal tubuh.
Hipotermia pada bayi baru Lahir merupakan kondisi bayi dengan suhu dibawah
36,5 derjat C.
Tonus otot kemampuan otot untuk berkontraksi secara parsial dan kontinyu, atau tahanan
otot untuk melawan regangan pasif dan gravitasi.
Head to toe Pemeriksaan yg meliputi pemeriksaan fisik dari kepala hingga kaki.
RUMUSAN MASALAH
1. Apa penyebab terjadinya persalinan pada usia kehamilan 32 minggu ?
2. Apa resiko jika bayi lahir pada usia 32 minggu ?
3. Apa penyebab berat badan bayi 2000 g ?
4. Mengapa bidan melakukan pembebasan jalan nafas dan tindakan resusitasi?
5. Bagaimana langkah dalam tindakan resusitasi pada bayi?
6. Mengapa bayi Ny. Santi bernafas dengan megap-megap dan frekuensi jantungnya lambat?
7. Mengapa kulit bayi berwaarna kebiruan dan tonus otot lemah ?
8. Mengapa bayi Ny.Santi mengalami hipotermi?
9. Bagaimana penanganan hipotermi pada bayi baru lahir ?
10. Apa saja tanda dan gejala bayi mengalami hipotermi?
11. Apa tujuan pemeriksaan fisik head to toe pada bayi baru lahir ?
12. Menagpa bayi Ny.Santi harus segera dirujuk ke rumah sakit?
13. Perawatan seperti apa yg di dapatkan bayi saat di tempat rujukan ?
14. Mengapa selama proses ke tempat rujukan, bayi dipasang O2 dan bayi dibedong?
15. Apa tujuan bidan selalu mencatat semua asuhan yg diberikannya ?
HIPOTESA
1. Apa penyebab terjadinya persalinan pada usia kehamilan 32 minggu ?
Kelahiran pada usia kehamilan 32-34 minggu termasuk ke dalam kelahiran prematur yaitu
kelahiran yang terjadi sebelum minggu ke-37 atau lebih awal dari hari perkiraan lahir.
Kelahiran prematur dapat disebabkan oleh beberapa kondisi pada ibu seperti preeklamsia,
penyakit kronis (penyakit ginjal atau jantung), infeksi pada ketuban, kelainan bentuk rahim,
inkompetensi serviks, stres, sering terpapar rokok selama kehamilan, dan riwayat kelahiran
prematur sebelumnya. Selain itu, jika terdapat kelainan pada kehamilan seperti kelainan
pada plasenta atau ari-ari, ketuban pecah dini, atau terlalu banyak cairan ketuban, maka hal
ini juga dapat menyebabkan kelahiran prematur. Pada kelainan janin seperti kehamilan
kembar dan kelainan darah maka bayi juga dapat lahir secara prematur.
2. Apa resiko jika bayi lahir pada usia 32 minggu ?
a. Masalah paru-paru
Bayi yang lahir di usia 32 minggu dapat mengalami kesulitan bernapas karena paru-paru
dan sistem pernapasannya belum sepenuhnya berkembang. Sehingga, bayi kemungkinan
mengalami apnea atau memiliki gangguan paru-paru yang disebut displasia
bronkopulmoner.
b. Masalah jantung
Masalah jantung yang memengaruhi bayi yang lahir pada usia 32 minggu dapat
mencakup patent ductus arteriosus (PDA), yang merupakan lubang terusan antara aorta
dan arteri pulmonalis. PDA ini sebenarnya dapat memperbaiki dirinya sendiri, atau bisa
jadi memerlukan pembedahan.
c. Masalah otak
beberapa bayi yang lahir di usia 32 minggu kemungkinan bisa mengalami pendarahan
otak yang disebut pendarahan intraventrikular. Dalam kasus ringan, pendarahan
mungkin tidak berdampak apa-apa. Namun, pendarahan otak yang lebih signifikan dapat
menyebabkan cedera otak permanen
d. Masalah suhu tubuh
Bayi prematur memiliki suhu tubuh yang lebih rendah saat lahir dan sangat mudah
kedinginan. Sehingga, bayi berisiko mengalami hipotermia, yang dapat memperburuk
masalah pernapasan dan menyebabkan gula darah rendah (hipoglikemia).
e. Masalah kesehatan lainnya
Bayi yang lahir di usia kehamilan 32 minggu juga dapat memiliki beberapa masalah
kesehatan berikut:
Masalah gastrointestinal karena lapisan terbelakang di dinding usus
Masalah darah seperti anemia atau penyakit kuning
Sistem kekebalan yang kurang berkembang, yang dapat meningkatkan risiko terkena
infeksi
Kesulitan menyusu karena refleks mengisap dan menelan yang kurang berkembang
Meningkatnya risiko sindrom kematian bayi mendadak
3. Apa penyebab berat badan bayi 2000 g ?
Ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan atau meningkatkan risiko bayi terlahir dengan
berat badan yang kurang. Beberapa faktor tersebut meliputi:
Terlahir dari ibu yang memiliki masalah kesehatan selama hamil, misalnya preeklamsia,
tekanan darah tinggi, atau kekurangan gizi
Infeksi selama kehamilan
Adanya kelainan genetik atau cacat bawaan lahir pada bayi
Terlahir dari ibu dengan berat badan kurang selama kehamilan
Usia ibu saat hamil kurang dari 17 tahun atau lebih dari 35 tahun
Kehamilan kembar
Selain itu, ibu yang menjalani gaya hidup tidak sehat, seperti merokok, mengonsumsi
alkohol, dan menggunakan narkoba, juga lebih berisiko melahirkan bayi dengan berat badan
yang rendah.
4. Mengapa bidan melakukan pembebasan jalan nafas dan tindakan resusitasi?
a. Memberikan ventilasi yang adekuat
b. Memastikan sirkulasi darah tetap terjaga dan mencukupi kebutuhan oksigen dalam
tubuh.
c. Pemberian oksigen dan curah jantung yang cukup untuk menyalurkan oksigen kepada
otak, jantung dan alat-alat vital lainnya
d. Untuk memulai atau mempertahankan kehidupan ekstra uteri
5. Bagaimana langkah dalam tindakan resusitasi pada bayi?
Melakukan penilaian awal yaitu penilaian visual secara cepat segera setelah bayi
lahir
Melakukan langkah awal dengan membuka jalan napas, mengeringkan bayi dan
menstimulasi bayi.
Melakukan evaluasi dengan menilai pernapasan, frekuensi jantung bayi.
Melakukan ventilasi tekanan positif
Melakukan VTP+Kompresi dada
6. Mengapa bayi Ny. Santi bernafas dengan megap-megap dan frekuensi jantungnya
lambat?
Hal tersebut merupakan gejala dari asfiksia, diantaranya
a) Tidak bernafas atau nafas mega-megap
b) Warna kulit kebiruan
c) Kejang
d) Penurunan kesadaran
e) DJJ lebih dari 100x/menit atau kurang dari 100x/menit tidak teratur
f) Mekonium dalam air ketuban pada janin letak kepala
Hal ini dikarenakan:
1) Asfiksia dalam kehamilan :
a) Penyakit infeksi akut
b) Penyakit infeksi kronik
c) Keracunan oleh obat-obat bius
d) Uremia dan toksemia gravidarum
e) Anemia berat
f) Cacat bawaan
g) Trauma
2) Asfiksia dalam persalinan :
a) Kekurangan O2 :
(1) Partus lama (rigid serviks dan atonia /insersi uteri)
(2) Ruptur uteri yang memberat, kontraksi uterus terusmenerus mengganggu
sirkulasi darah ke plasenta
(3) Tekanan terlalu kuat dari kepala anak pada plasenta
(4) Prolaps fenikuli tali pusat akan tertekan antara kepala dan panggul
(5) Pemberian obat bius terlalu banyak dan tidak tepat pada waktunya
(6) Perdarahan banyak: plasenta previa dan solusio plasenta
(7) Kalau plasenta sudah tua : postmaturitas (serotinus, disfungsi uteri)
b) Paralisis pusat pernafasan :
(1) Trauma dari luar seperti tindakan forceps
(2) Trauma dari dalam seperti akibat obat bius