D4A
TERMINOLIGI
1. sibling rivalry : bisa diartikan sebagai kompetisi antar saudara kandung, baik antar
saudara kandung yang berjenis kelamin sama ataupun berbeda. Kompetisi ini
diwarnai oleh rasa iri, cemburu, dan persaingan. Bersaing untuk mendapatkan
sesuatu, seperti perhatian ibu, mainan baru, dan lain-lain.
2. berat badan lahir rendah : Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi baru lahir yang
berat badannya saat lahir kurang dari 2500 gram atau sampai dengan 2499 gram
(Saifuddin, 2010). BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2500
gram tanpa memandang masa kehamilan (Proverawati, 2010). Bayi berat lahir rendah
(BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram tanpa memandang usia
gestasi. BBLR dapat terjadi pada bayi kurang bulan (
3. Anmnesis : Anamnesis adalah kegiatan komunikasi yang dilakukan antara dokter sebagai
pemeriksa dan pasien yang bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang penyakit
yang diderita dan informasi lainnya yang berkaitan sehingga dapat mengarahkan
diagnosis penyakit pasien. Keluhan yang diajukan seorang pasien yang diambil dengan
teliti akan banyak membantu menentukan diagnosis dari suatu penyakit. Banyak
macam keluhan yang diajukan oleh seorang penderita sistem urogenital. Walaupun
demikian tidak selalu keluhan-keluhan mengenai urogenital yang berhubungan dengan
kelainan pada saluran kemih dan genitalia, sehingga diperlukan suatu kesabaran dalam
melakukan anamnesis terhadap seorang pasien
4. Seborrhoea : suatu peradangan pada kulit bagian atas, yang menyebabkan timbulnya sisik
pada kulit kepala, wajah dan kadang pada bagian tubuh lainnya. Biasanya, proses
pergantian sel-sel pada kulit kepala terjadi secara perlahan-lahan dan tidak terlihat oleh
mata. Proses pergantian tersebut terjadi setiap bulan. Jika proses ini menjadi lebih cepat,
maka akan timbul gangguan pada kulit kepala yang kita sebut ketombe. Gangguan yang
lebih parah yaitu dermatitis seboroik, berupa serpihan berwarna kuning berminyak yang
melekat pada kulit kepala.
5. hemangioma : tumor jinak yang disebabkan oleh pertumbuhan pembuluh
darah. yang tidak normal. Umumnya, kondisi ini merupakan bawaan lahir
yang berupa benjolan merah atau sering disebut juga strawberry mark.
Benjolan dapat muncul pada bagian tubuh mana pun, tapi biasanya
sering ditemukan pada kulit kepala, wajah, dada, atau punggung,
dengan ukuran yang berbeda-beda pada setiap orang.
Benjolan ini biasanya timbul saat bayi masih berada dalam kandungan
atau ketika bayi berusia beberapa minggu, dan menghilang dengan
sendirinya saat bertumbuh dewasa.
RUMUSAN MASALAH
Oleh karena itu agar segi positif tersebut dapat dicapai, maka orang tua harus menjadi fasilitator.
Remaja
Respon para remaja juga bergantung kepada tingkat perkembangan mereka. Ada remaja yang merasa senang
dengan kehadiran angggota baru, tetapi ada juga yang larut dalam perkembangan mereka sendiri. Adaptasi
yang ditunjukkan para remaja yang menghadapi kehadiran anggota baru dalam keluarganya, misalnya :
1. Berkurangnya ikatan kepada orang tua.
2. Remaja menghadapi perkembangan seks mereka sendiri.
3. Ketidakpedulian terhadap kehamilan kecuali bila mengganggu kegiatan mereka sendiri.
4. Keterlibatan dan ingin membantu dengan persiapan untuk bayi.
Lebih kurus.
Memiliki lemak tubuh yang lebih sedikit.
Memiliki ukuran kepala yang besar dibanding ukuran tubuh lainnya.
Bayi BBLR juga sering dilahirkan secara prematur. Masalah yang umum ditemui
pada bayi seperti ini adalah:
Manifestasi klinis
Dermatitis seboroik disebut juga sebagai
seborrhoeic eczema
atau
pityriasis
simplex.
1
dermatitis seboroik termasuk
dalam golongan chronic papulosquamous
dermatosis yang dapat dengan mudah
dikwnali dan dapat ditemukan pada usia
bayi dan dewasa.
1
Dermatitis seboroik pada bayi, lazim
disebut dengan dermatitis seboroik
infantil.
1,2
Kelainan ini terjadi pada bulan
pertama, biasanya pada minggu ketiga dan
keempat, tersering pada 3 bulan pertama
dan akan menghilang dengan sendirinya
tanpa terapi pada usia 8-12 bulan.
1,2
Tempat predileksi dermatitis seboroik
infantil terutama mengenai kulit kepala,
alis, bulu mata, lipatan nasolabial, bibir,
telinga, dada, leher, lipatan paha, dan lipat
bokong, dengan atau tanpa disertai rasa
gatal.
1,4
Manifestasi klinis lesi dermatitis seboroik
pada kulit kepala dapat dikelompokkan
menjadi dua tipe:
1. Pityriasis sicca : tipe lesi dermatitis
seboroika yang kering, biasanya
berawal dari bercak yang kecil yang
kemudian meluas ke seluruh kulit
kepala berupa deskuamasi kering,
sering disertai rasa gatal, dan kadang-
kadang disertai inflamasi ringan
dengan membentuk skuama halus
(ketombe/Dandruff ). White Dudruff
yang asimptomatis pada kulit kepala
disebut dengan Pityriasis sicca.
4.6
2. Piytiriasis steatoides : tipe lesi
dermatitis seboroika yang basah,
ditandai oleh skuama yang berminyak
berwarna kuning disertai eritema
ringan sampai berat dan akumulasi
krusta yang tebal.
6
Pada tipe yang berat
dapat disertai dengan erupsi
psoriasiformis, eksudat, krusta yang
kotor serta bau yang busuk, dengan
rasa gatal pada kulit kepala dan lubang
telinga. Keadaan ini dikenal sebagai
lesi rekuren kronis, dan disebut juga
sebagai dermatitis seboroik klasik
pachy dermatitis seborrheic.
4,6
Manifestasi klinis lesi dermatitis seboroik
lainnya terbagi dalam 3 bentuk, yaitu:
2.5
1. Dermatitis seboroik pada kulit kepala
berambut (cradle cup),
2. Dermatitis seboroik pada badan
(termasuk flexura dan area popok), dan
3. Dermatitis seboroik dengan penyakit
leiner (disfungsi familial dan non-
familial.
Kelainan kulit biasanya dimulai pada usia
sekitar minggu ke-2 kelahiran dan menetap
selama beberapa minggu sampai beberapa
bulan dengan puncaknya pada usia 3
bulan, serta menghilang pada usia 8-12
bulan.
2.5
Lesi kulit pada fase awal akan berupa plak
eritema berbatas tegas, disertai skuama
berminyak
sehingga
memberikan
gambaran ”oily looking skin” , kadang
disertai krusta pada puncak kepala.
Kelainan ini berupa krusta meliputi seluruh
kulit kepala, menebal, basah dan melekat
disebut ”cradle cup”, “crusta luteal” atau
“milk crust”.
2
Lesi yang meluas ke wajah, retroauricular,
lipatan nasolabial, leher, tubuh, dan
ekstremitas proksimal biasanya lebih kecil,
lonjong atau bundar dengan skuama lebih
putih/ kering. Kelainam kulit pada lipatan
leher, umbilikus, aksila, dan popok berupa
eritema berbatas tegas ditutupi skuama
kuning berminyak. Bila terjadi infeksi
oportunistik olah candida, lesi ini menjadi
maserasi, dikelilingi lesi satelit, terdapat
rasa gatal ringan, tidak terdapat gangguan
tidur ataupun menyusu.
Gejala Hemangioma
Hemangioma adalah benjolan kenyal berwarna merah yang bisa tumbuh di mana
saja, termasuk wajah, leher, kulit kepala, dada, punggung bayi, bahkan mata bayi.
Benjolan yang terbentuk cenderung hanya satu, kecuali pada anak kembar, benjolan
bisa lebih dari satu.
Hemangioma bisa muncul saat lahir atau beberapa bulan setelahnya, lalu tumbuh
dengan cepat sampai menonjol di kulit. Kemudian, hemangioma akan menyusut
secara perlahan.
Sebagian besar hemangioma menghilang saat anak berusia 5-10 tahun. Meskipun
demikian, warna kulit pada bekas hemangioma akan tetap berbeda dengan warna
kulit di sekitarnya.
Kapan harus ke dokter
Setiap benjolan yang muncul pada tubuh bayi perlu dikonsultasikan ke dokter anak,
untuk memastikan bahwa benjolan tersebut bukan disebabkan oleh kondisi yang
berbahaya.
Segera bawa anak ke dokter bila hemangioma pecah atau mengalami luka, karena
hal ini dapat menyebabkan perdarahan dan infeksi.
Selain itu, hemangioma bisa menyebabkan gangguan pada penglihatan,
pendengaran, pernapasan, dan kelancaran buang air pada anak, walaupun hal ini
jarang terjadi. Segeralah periksakan anak ke dokter bila muncul gejala tersebut.
Penyebab Hemangioma
Hemangioma terbentuk ketika pembuluh darah kecil tumbuh secara tidak normal,
dan berkumpul menjadi satu. Belum diketahui apa yang memicu terjadinya kondisi
tersebut, namun ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko munculnya
hemangioma, yaitu:
Diagnosis Hemangioma
Hemangioma bisa diketahui hanya melalui pemeriksaan fisik. Namun bila benjolan
terlihat tidak normal atau menimbulkan luka, dokter akan melakukan pemeriksaan
darah atau memeriksa sampel jaringan pada hemangioma.
Jika ada kecurigaan bahwa benjolan disebabkan oleh kondisi lain, dokter anak dapat
melakukan beberapa pemeriksaan tambahan, seperti USG Doppler, CT scan, atau
MRI. Pemeriksaan tambahan ini juga dapat dilakukan untuk melihat seberapa dalam
pertumbuhan hemangioma di bawah kulit.
Pengobatan Hemangioma
Sebagian besar hemangioma tidak perlu diobati, terutama bila tidak menimbulkan
keluhan selain munculnya benjolan. Hal ini karena hemangioma akan hilang dengan
sendirinya, seiring pertumbuhan bayi.
Jika hemangioma menimbulkan gangguan, misalnya gangguan penglihatan atau
gangguan pernapasan, serta menimbulkan luka, dokter dapat memberikan sejumlah
obat berikut:
Penghambat beta
Untuk hemangioma yang parah, dokter akan meresepkan obat penghambat
beta dalam bentuk minum, seperti propanolol.
Kortikosteroid
Kortikosteroid, seperti triamcinolone, digunakan oleh pasien yang tidak
merespons obat penghambat beta. Obat ini dapat diberikan dalam bentuk
tablet, oles, atau suntikan langsung ke hemangioma.
Vincristine
Dokter hanya memberikan obat vincristine jika hemangioma menyebabkan
gangguan pada penglihatan atau pernapasan bayi. Obat ini diberikan melalui
suntikan setiap bulan.
Bayi kuning adalah kondisi yang sering terjadi pada bayi baru lahir dan
umumnya tidak berbahaya. Tanda-tanda bayi kuning mudah terlihat karena
ciri khas pewarnaan kuning pada kulit dan juga pada bagian putih mata.
Istilah medis untuk kondisi ini adalah ikterus neonatorum atau
ikterik.Penyebab bayi kuning atau ikterik adalah kadar bilirubin yang tinggi
dalam darah. Bilirubin ini adalah pigmen kuning dalam sel darah
merah.Kelebihan bilirubin terjadi karena organ hati bayi belum cukup
matang untuk menyingkirkan bilirubin dalam aliran darah. Seiring dengan
berkembangnya fungsi organ hati bayi dan mulai meningkatnya asupan
bayi, penyakit kuning akan berangsur hilang dengan sendirinya.Pada
kebanyakan bayi, penyakit kuning ini tidak memerlukan perawatan khusus
dan akan hilang dengan sendirinya sekitar 2-3 minggu setelah lahir.Namun,
apabila bayi kuning setelah lebih dari 3 minggu sejak lahir maka ini bisa
menjadi pertanda adanya kondisi lain yang perlu diperhatikan. Sebaiknya
konsultasikan kepada dokter mengenai kondisi bayi.Meskipun jarang
terjadi, tapi apabila kadar bilirubin meningkat secara berlebihan dan tidak
dikeluarkan tubuh, bayi lebih berisiko menjadi tuli, terkena lumpuh
otak (cerebral palsy), kerusakan otak (kernikterus) dan bahkan kematian.
Bayi Kuning (Ikterus Neonatorum)
Dokter spesialis Anak
Obat-obatan tertentu
Infeksi pada saat lahir, seperti rubella dan sifilis
Penyakit yang memengaruhi hati atau saluran empedu, seperti cystic
fibrosis atau hepatitis
Tingkat oksigen rendah (hipoksia)
Infeksi (sepsis)
Kelainan genetik
Bayi lahir prematur
Diagnosis bayi kuning (ikterus neonatorum)
Dokter mendiagnosis ikterus neonatorum bayi dengan melihat warna kulit
bayi.Namun, perlu pemeriksaan untuk mengukur kadar bilirubin dalam
darah bayi. Tingkat bilirubin (keparahan penyakit kuning) akan menentukan
pilihan pengobatan yang akan diberikan. Pemeriksaan untuk mendeteksi
penyakit kuning dan mengukur bilirubin meliputi:
Pemeriksaan fisik
Tes darah
Hitung darah lengkap
Tes Coombs
Jumlah retikulosit
Tes kulit dengan alat yang disebut bilirubinometer transkutan, yang
mengukur pantulan cahaya khusus yang menembus kulit
Cara mengobati bayi kuning (ikterus neonatorum)
Penyakit kuning pada bayi biasanya akan menghilang sendiri dalam waktu
2 atau 3 minggu. Untuk ikterus sedang atau berat, bayi perlu tinggal lebih
lama di rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.Perawatan bayi kuning
di antaranya:
Terapi cahaya (fototerapi)
Menempatkan bayi di bawah lampu khusus yang memancarkan cahaya
dalam spektrum biru-hijau. Cahaya mengubah bentuk dan struktur molekul
bilirubin sehingga dapat dikeluarkan dalam urine dan feses.Selama
perawatan, bayi hanya akan memakai popok dan pelindung mata. Terapi
cahaya dapat dilengkapi dengan penggunaan pad atau kasur yang
memancarkan cahaya.Fototerapi biasanya cukup efektif untuk perawatan
bayi kuning, dan biasanya tidak mempunyai efek samping yang berarti.
Imunoglobulin intravena (IVIg)
Kalau bayi kuning disebabkan oleh adanya perbedaan golongan darah
rhesus antara ibu dan bayi, pilihan perawatan ini bisa menjadi satu opsi.
Transfusi imunoglobulin intravena dapat menurunkan kadar bilirubin dan
biasanya akan dicoba kalau terapi cahaya tidak menghasilkan penurunan
kadar bilirubin yang diharapkan.
Pertukaran transfusi (exchange transfusion)
Apabila hasil pengecekan darah menunjukkan kadar bilirubin yang sangat
tinggi dan perawatan alternatif sudah dicoba, bayi mungkin membutuhkan
pertukaran darah. Transfusi dilakukan dengan pengambilan darah dalam
jumlah kecil secara berulang-ulang dan menggantinya dengan darah
donor, sehingga mengurangi bilirubin dan antibodi ibu.
Cara mencegah bayi kuning (ikterus neonatorum)
Sebetulnya bayi kuning tidak bisa dicegah.Tapi, karena salah satu penyebab
bayi kuning adalah perbedaan golongan darah antara ibu dengan bayi,
maka ada baiknya ibu menjalani tes golongan darah apabila tidak
mengetahui golongan darah dirinya. Kemudian, setelah bayi lahir dan
golongan darahnya diketahui, konsultasikan kepada dokter apabila ada
perbedaan.Kemudian, yang dapat Anda lakukan apabila mempunyai
kekhawatiran bahwa bayi ikterik adalah pemberian makanan yang cukup
kepada bayi. Pemberian makanan dilakukan dengan pemberian ASI 8
hingga 12 kali sehari.
Dengan mencukupi asupan bayi, maka bilirubin dapat dikeluarkan lebih
cepat dari tubuh melalui urine dan feses.
Kapan harus berkonsultasi dengan dokter
Setelah bayi lahir, dokter akan memeriksa apakah bayi mempunyai penyakit
kuning sebelum dipulangkan dari rumah sakit.Selain itu, bayi biasanya
harus diperiksa untuk menemukan adanya kondisi bayi kuning di antara
hari ke-3 dan ke-7 setelah lahir, karena pada saat tersebut kadar bilirubin
biasanya memuncak.Jika bayi Anda pulang lebih awal dari 72 jam setelah
lahir, buatlah janji dengan dokter untuk tindak lanjut mendiagnosis bayi
kuning dalam waktu 2 hari setelah dipulangkan.Hubungi dokter jika bayi
Anda memiliki tanda atau gejala yang mengindikasikan bayi kuning yang
parah atau komplikasi kelebihan bilirubin, seperti:
Kulit di perut bayi, lengan atau kaki, bagian putih mata terlihat kuning
Bayi tampak lesu atau sakit, dan sulit dibangunkan
Bayi sulit mengalami kenaikan berat badan dan tidak mau menyusu
Menangis dengan keras
Menunjukkan tanda atau gejala lain yang mengkhawatirkan
Apa yang perlu dipersiapkan sebelum berkonsultasi dengan dokter
Ketika memeriksakan bayi untuk pemeriksaan bayi kuning, terdapat
beberapa hal yang dapat Anda siapkan. Di antaranya yaitu:
Penyebab Hipoglikemia
1. Pada pengidap diabetes:
Menggunakan insulin dengan dosis normal, tetapi tubuh kekurangan asupan karbohidrat,
akibat terlalu banyak melakukan aktivitas fisik, tidak cukup mengonsumsi makanan yang
mengandung karbohidrat, lupa makan, atau menunda makan.
Menggunakan suntikan insulin pada pengidap diabetes tipe 1 yang melebihi dosis atau terlalu
banyak menggunakan obat-obatan oral, seperti golongan sulphonylurea, pada pengidap diabetes tipe
2 yang dapat memicu pelepasan insulin berlebihan.
Terlalu banyak mengonsumsi minuman keras atau alkohol dalam keadaan perut kosong.
Efek samping dari obat-obatan untuk hipertensi, asam salisilat untuk rematik, dan kina untuk
malaria.
Kekurangan nutrisi.
Mengidap penyakit Addison (kelainan pada kelenjar adrenal).
Mengidap penyakit yang menyerang kelenjar tiroid, kelenjar adrenal, ginjal, atau hati.
Produksi insulin yang terlalu banyak oleh pankreas, akibat dari kondisi obesitas,
mengonsumsi karbohidrat terlalu banyak, tumor pada pankreas, atau efek samping dari operasi
bypass lambung.
Melakukan puasa.
Terlalu banyak mengonsumsi minuman keras.
Gejala Hipoglikemia
Beberapa gejala yang ditimbulkan dari hipoglikemia, antara lain:
Berkeringat dingin.
Bibir kesemutan.
Jantung berdebar-debar
Merasa lapar.
Mudah marah.
Sulit berkonsentrasi.
Gangguan penglihatan.
Tampak kebingungan.
Gerakan menjadi canggung atau seperti orang mabuk.
Kehilangan kesadaran.
Diagnosis Hipoglikemia
Dokter akan mendiagnosis hipoglikemia dengan melakukan wawancara medis, pemeriksaan fisik,
serta pemeriksaan penunjang untuk memastikan diagnosis. Pemeriksaan penunjang yang dilakukan
adalah pemeriksaan kadar gula darah.
Adanya gejala.
Adanya pemeriksaan yang menunjukkan kadar glukosa darah yang rendah.
Hilangnya gejala setelah kadar glukosa darah kembali normal.
Komplikasi Hipoglikemia
Beberapa komplikasi hipoglikemia, antara lain:
Pengobatan Hipoglikemia
Penanganan hipoglikemia adalah berdasarkan kondisi pengidap:
Pada pengidap sadar, diberikan makanan yang mengandung karbohidrat atau minuman yang
mengandung gula berkalori sebanyak 15–20 gram glukosa, misalnya satu sendok makan gula atau
madu, permen, dan sebagainya.
Pada pengidap tidak sadar, segera dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat agar dapat
diberikan larutan glukosa melalui infus.
Pencegahan Hipoglikemia
Beberapa upaya pencegahan yang dapat dilakukan, antara lain:
Batasi konsumsi minuman keras atau hindari sama sekali jika bisa.
Berhati-hati saat mengendarai kendaraan.
Hindari aktivitas yang berlebihan, hingga kelelahan
Kenali gejala-gejala hipoglikemia yang muncul.
Makan sesuai dengan aktivitas yang kita lakukan.
Pantau kadar gula darah secara berkala.
Pengobatan diabetes harus disesuaikan dengan konsumsi makanan sehari-hari.
Siapkan makanan atau obat-obatan pereda gejala di mana pun berada.