Anda di halaman 1dari 18

Minggu 2 BLOK.

D4A
TERMINOLIGI

1. sibling rivalry : bisa diartikan sebagai kompetisi antar saudara kandung, baik antar
saudara kandung yang berjenis kelamin sama ataupun berbeda. Kompetisi ini
diwarnai oleh rasa iri, cemburu, dan persaingan. Bersaing untuk mendapatkan
sesuatu, seperti perhatian ibu, mainan baru, dan lain-lain.
2. berat badan lahir rendah : Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi baru lahir yang
berat badannya saat lahir kurang dari 2500 gram atau sampai dengan 2499 gram
(Saifuddin, 2010). BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2500
gram tanpa memandang masa kehamilan (Proverawati, 2010). Bayi berat lahir rendah
(BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram tanpa memandang usia
gestasi. BBLR dapat terjadi pada bayi kurang bulan (
3. Anmnesis : Anamnesis adalah kegiatan komunikasi yang dilakukan antara dokter sebagai
pemeriksa dan pasien yang bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang penyakit
yang diderita dan informasi lainnya yang berkaitan sehingga dapat mengarahkan
diagnosis penyakit pasien. Keluhan yang diajukan seorang pasien yang diambil dengan
teliti akan banyak membantu menentukan diagnosis dari suatu penyakit. Banyak
macam keluhan yang diajukan oleh seorang penderita sistem urogenital. Walaupun
demikian tidak selalu keluhan-keluhan mengenai urogenital yang berhubungan dengan
kelainan pada saluran kemih dan genitalia, sehingga diperlukan suatu kesabaran dalam
melakukan anamnesis terhadap seorang pasien
4. Seborrhoea : suatu peradangan pada kulit bagian atas, yang menyebabkan timbulnya sisik
pada kulit kepala, wajah dan kadang pada bagian tubuh lainnya. Biasanya, proses
pergantian sel-sel pada kulit kepala terjadi secara perlahan-lahan dan tidak terlihat oleh
mata. Proses pergantian tersebut terjadi setiap bulan. Jika proses ini menjadi lebih cepat,
maka akan timbul gangguan pada kulit kepala yang kita sebut ketombe. Gangguan yang
lebih parah yaitu dermatitis seboroik, berupa serpihan berwarna kuning berminyak yang
melekat pada kulit kepala.
5. hemangioma : tumor jinak yang disebabkan oleh pertumbuhan pembuluh
darah. yang tidak normal. Umumnya, kondisi ini merupakan bawaan lahir
yang berupa benjolan merah atau sering disebut juga strawberry mark.
Benjolan dapat muncul pada bagian tubuh mana pun, tapi biasanya
sering ditemukan pada kulit kepala, wajah, dada, atau punggung,
dengan ukuran yang berbeda-beda pada setiap orang.

Benjolan ini biasanya timbul saat bayi masih berada dalam kandungan
atau ketika bayi berusia beberapa minggu, dan menghilang dengan
sendirinya saat bertumbuh dewasa.

Nutrisi bayi dengan kebutuhan khusus


6. ikterik : Ikterus adalah perubahan warna dari sklera, membran mukosa dan kulit
menjadi kuning diakibatkan akumulasi bilirubin di dalam jaringan atau cairan
interstitial.
7. Ikterik derajat 2 : Derajat II, meliputi badan bagian atas dengan perkiraan kadar
Bilirubin 9,0% dan rata-rata serum Billirubin Indirect 150 μmol/L. 
8. hipoglikemia :  kondisi ketika kadar glukosa (gula darah) berada di bawah normal. Umumnya,
seseorang dianggap mengalami hipoglikemia saat kadar gula darahnya kurang dari 60 mg/dl.
Hipoglikemia adalah salah satu komplikasi akut pada pengidap diabetes dan umumnya berkaitan
dengan penggunaan obat dari golongan sulfonilurea (glibenclamide, gliklazida, glimepiride,
glipizide, dan tolbutamide) atau insulin.
9. Hiperbilirubinemia : keadaan dimana meningkatnya kadar bilirubin dalam darah
secara berlebihan sehingga dapat menimbulkan perubahan pada bayi baru lahir
yaitu warna kuning pada mata, kulit, dan mata atau biasa disebut dengan
jaundice.

RUMUSAN MASALAH

Penyebab Sibling Rivalry


Banyak faktor yang menyebabkan sibling rivalry, antara lain :
1. Masing-masing anak bersaing untuk menentukan pribadi mereka, sehingga ingin menunjukkan pada saudara
mereka.
2. Anak merasa kurang mendapatkan perhatian, disiplin dan mau mendengarkan dari orang tua mereka.
3. Anak-anak merasa hubungan dengan orang tua mereka terancam oleh kedatangan anggota keluarga baru/
bayi.
4. Tahap perkembangan anak baik fisik maupun emosi yang dapat mempengaruhi proses kedewasaan dan
perhatian terhadap satu sama lain.
5. Anak frustasi karena merasa lapar, bosan atau letih sehingga memulai pertengkaran.
6. Kemungkinan, anak tidak tahu cara untuk mendapatkan perhatian atau memulai permainan dengan saudara
mereka.
7. Dinamika keluarga dalam memainkan peran.
8. Pemikiran orang tua tentang agresi dan pertengkaran anak yang berlebihan dalam keluarga adalah normal.
9. Tidak memiliki waktu untuk berbagi, berkumpul bersama dengan anggota keluarga.
10. Orang tua mengalami stres dalam menjalani kehidupannya.
11. Anak-anak mengalami stres dalam kehidupannya.
12. Cara orang tua memperlakukan anak dan menangani konflik yang terjadi pada mereka.
Segi Positif Sibling Rivalry
Meskipun sibling rivalry mempunyai pengertian yang negatif tetapi ada segi positifnya, antara lain :
1. Mendorong anak untuk mengatasi perbedaan dengan mengembangkan beberapa keterampilan penting.
2. Cara cepat untuk berkompromi dan bernegosiasi.
3. Mengontrol dorongan untuk bertindak agresif.

Oleh karena itu agar segi positif tersebut dapat dicapai, maka orang tua harus menjadi fasilitator.

Mengatasi Sibling Rivalry


Beberapa hal yang perlu diperhatikan orang tua untuk mengatasi sibling rivalry, sehingga anak dapat bergaul
dengan baik, antara lain :
1. Tidak membandingkan antara anak satu sama lain.
2. Membiarkan anak menjadi diri pribadi mereka sendiri.
3. Menyukai bakat dan keberhasilan anak-anak Anda.
4. Membuat anak-anak mampu bekerja sama daripada bersaing antara satu sama lain.
5. Memberikan perhatian setiap waktu atau pola lain ketika konflik biasa terjadi.
6. Mengajarkan anak-anak Anda cara-cara positif untuk mendapatkan perhatian dari satu sama lain.
7. Bersikap adil sangat penting, tetapi disesuaikan dengan kebutuhan anak. Sehingga adil bagi anak satu
dengan yang lain berbeda.
8. Merencanakan kegiatan keluarga yang menyenangkan bagi semua orang.
9. Meyakinkan setiap anak mendapatkan waktu yang cukup dan kebebasan mereka sendiri.
10. Orang tua tidak perlu langsung campur tangan kecuali saat tanda-tanda akan kekerasan fisik.
11. Orang tua harus dapat berperan memberikan otoritas kepada anak-anak, bukan untuk anak-anak.
12. Orang tua dalam memisahkan anak-anak dari konflik tidak menyalahkan satu sama lain.
13. Jangan memberi tuduhan tertentu tentang negatifnya sifat anak.
14. Kesabaran dan keuletan serta contoh-contoh yang baik dari perilaku orang tua sehari-hari adalah cara
pendidikan anak-anak untuk menghindari sibling rivalry yang paling bagus.

Adaptasi kakak sesuai tahapan perkembangan


Respon kanak-kanak atas kelahiran seorang bayi laki-laki atau perempuan bergantung kepada umur dan tingkat
perkembangan. Biasanya anak-anak kurang sadar akan adanya kehadiran anggota baru, sehingga menimbulkan
persaingan dan perasaan takut kehilangan kasih sayang orang tua. Tingkah laku negatif dapat muncul dan
merupakan petunjuk derajat stres pada anak-anak ini. Tingkah laku ini antara lain berupa :
1. Masalah tidur.
2. Peningkatan upaya menarik perhatian orang tua maupun anggota keluarga lain.
3. Kembali ke pola tingkah laku kekanak-kanakan seperti ngompol dan menghisap jempol.

Batita (Bawah Tiga Tahun)


Pada tahapan perkembangan ini, yang termasuk batita (bawah tiga tahun) ini adalah usia 1-2 tahun. Cara
beradaptasi pada tahap perkembangan ini antara lain :
1. Merubah pola tidur bersama dengan anak-anak pada beberapa minggu sebelum kelahiran.
2. Mempersiapkan keluarga dan kawan-kawan anak batitanya dengan menanyakan perasaannya terhadap
kehadiran anggota baru.
3. Mengajarkan pada orang tua untuk menerima perasaan yang ditunjukkan oleh anaknya.
4. Memperkuat kasih sayang terhadap anaknnya.

Anak yang lebih tua


Tahap perkembangan pada anak yang lebih tua, dikategorikan pada umur 3-12 tahun. Pada anak seusia ini jauh
lebih sadar akan perubahan-perubahan tubuh ibunya dan mungkin menyadari akan kelahiran bayi. Anak akan
memberikan perhatian terhadap perkembangan adiknya. Terdapat pula, kelas-kelas yang mempersiapkan
mereka sebagai kakak sehingga dapat mengasuh adiknya.

Remaja
Respon para remaja juga bergantung kepada tingkat perkembangan mereka. Ada remaja yang merasa senang
dengan kehadiran angggota baru, tetapi ada juga yang larut dalam perkembangan mereka sendiri. Adaptasi
yang ditunjukkan para remaja yang menghadapi kehadiran anggota baru dalam keluarganya, misalnya :
1. Berkurangnya ikatan kepada orang tua.
2. Remaja menghadapi perkembangan seks mereka sendiri.
3. Ketidakpedulian terhadap kehamilan kecuali bila mengganggu kegiatan mereka sendiri.
4. Keterlibatan dan ingin membantu dengan persiapan untuk bayi.

Ciri dan Gejala Berat Badan Lahir Rendah


Selain memiliki berat badan lahir yang lebih rendah dari bayi normal, bayi BBLR juga
akan tampak:

 Lebih kurus.
 Memiliki lemak tubuh yang lebih sedikit.
 Memiliki ukuran kepala yang besar dibanding ukuran tubuh lainnya.

Bayi BBLR juga sering dilahirkan secara prematur. Masalah yang umum ditemui
pada bayi seperti ini adalah:

 Memiliki kadar gula dalam darah yang rendah (hipoglikemia).


 Memiliki masalah dalam menyusu.
 Memiliki hambatan dalam menaikkan berat badan.
 Kesulitan untuk mempertahankan suhu tubuh agar tetap hangat pada
temperatur yang normal.
 Memiliki terlalu banyak sel darah merah yang membuat darah terlalu kental
(polisitemia).

Penyebab Berat Badan Lahir Rendah


Banyak kondisi yang menyebabkan bayi lahir dengan berat badan rendah.
Penyebab utama dan yang paling banyak terjadi adalah kelahiran prematur, yaitu
persalinan yang terjadi sebelum usia kehamilan 37 minggu. Bayi prematur tidak
sempat mengalami pertumbuhan pesat yang terjadi pada trimester akhir kehamilan.
Maka dari itu, bayi tersebut cenderung memiliki berat badan rendah dan bertubuh
kecil.
Di samping kelahiran prematur, kondisi lain yang dapat membuat bayi berisiko lahir
dengan barat badan rendah adalah:

 Intrauterine growth restriction. Pada kondisi ini, bayi tidak tumbuh dengan


baik saat berada dalam kandungan. Masalah ini dapat dipicu oleh gangguan
pada plasenta yang menghambat pertumbuhan bayi akibat tidak mendapat
pasokan oksigen dan nutrisi yang cukup.
 Komplikasi selama kehamilan, misalnya ibu hamil mengalami tekanan
darah tinggi.
 Janin menderita kondisi medis bawaan.
 Bayi kembar. Bayi kembar sering lahir dengan berat badan rendah dan
prematur, karena tidak banyak ruang dalam rahim untuk kedua janin.
 Usia ibu hamil masih muda. Ibu hamil dengan usia kurang dari 15 tahun
berisiko tinggi memiliki bayi
 Ibu hamil mengalami malnutrisi. Misalnya kekurangan asam folat, protein,
dan karbohidrat.
 Ibu hamil menggunakan NAPZA atau minum minuman beralkohol.
 Ibu hamil memiliki masalah emosi selama kehamilan.

Diagnosis Berat Badan Lahir Rendah


Diagnosis berat badan lahir rendah (BBLR) dapat diperkirakan oleh dokter
kandungan sejak masa kehamilan. Saat pemeriksaan kehamilan rutin, dokter akan
mengamati perkembangan ukuran dan berat badan janin dalam rahim, dan
membandingkannya dengan usia kehamilan. Metode pemeriksaan yang umumnya
dilakukan adalah USG kehamilan.
Diagnosis BBLR dapat ditetapkan pada saat bayi lahir, jika berat badannya kurang
dari 2,5 kg.

Penanganan Berat Badan Lahir Rendah


Hampir seluruh bayi BBLR memerlukan perawatan di rumah sakit setelah lahir.
Penanganan dapat dilakukan sesuai dengan usia kehamilan, kondisi kesehatan,
serta respons bayi terhadap pengobatan atau prosedur tertentu.
Untuk bayi BBLR dengan komplikasi tertentu, seperti paru-paru yang belum matang
atau masalah pada usus, maka bayi tersebut perlu dirawat di ruang perawatan
intensif neonatal (NICU). Di ruang ini, petugas medis akan membaringkan bayi di
tempat tidur yang suhunya telah diatur, serta memberikan susu dengan teknik dan
alat khusus. Bayi baru diperbolehkan pulang setelah komplikasi dapat diatasi dan
ibunya dapat memberikan ASI secara normal. Untuk merawat bayi prematur atau
bayi yang berat badan lahirnya rendah, dokter juga biasanya akan
menyarankan metode kangguru.
Untuk bayi BBLR, dokter sangat menganjurkan pemberian ASI, karena dapat
mendukung pertumbuhan dan kenaikan berat badan. Jika ibunya tidak bisa
memberikan ASI, bayi dapat diberikan ASI dari donor.
Bayi BBLR yang lahir tanpa komplikasi dapat mengejar ketertinggalan
pertumbuhannya seiring waktu. Namun pada saat dewasa, kebanyakan bayi BBLR
berisiko mengalami berat badan berlebih atau obesitas, serta berisiko menderita
diabetes, tekanan darah tinggi, dan penyakit jantung. Beberapa bayi BBLR juga
dapat mengalami keterlambatan perkembangan mental.

Komplikasi Berat Badan Lahir Rendah


Komplikasi yang dapat timbul akibat berat badan lahir rendah (BLBR), antara lain
adalah:

 Gangguan perkembangan paru-paru atau organ lainnya.


 Masalah pernapasan, seperti sindrom gangguan pernapasan bayi.
 Masalah neurologis, seperti perdarahan di dalam otak.
 Masalah gastrointestinal, seperti necrotizing enterocolitis.
 Kematian mendadak.

KARENA kulitnya yang masih tipis, sensitif dan belum berfungsi sempurna,


membuat bayi lebih rentan terkena gangguan kulit, ditambah lagi kalau tidak
dirawat dengan benar. Salah satu penyakit kulit yang sering dialami bayi adalah
Seborrhea. Lantas apa itu Seborrhea? 
Menurut dr. Githa Rahmayunita, SpKK, dari FKUI/RSCM, Seborrhea sering
terjadi pada bayi baru lahir, dapat timbul pada usia tiga minggu dan menghilang
dengan sendirinya pada usia enam sampai sembilan bulan.
Masalah kulit bayi ini belum diketahui secara pasti penyebabnya. Diduga
disebabkan pengaruh hormon ibu yang masih terdapat dalam tubuh bayi.
Gejalanya berupa bercak kemerahan dengan sisik/kerak berwarna kekuningan di
daerah kepala, wajah (Alis dan lipatan hidung, bibir), belakang telinga, dada,
punggung, dan daerah lipatan. Kelainan kulit ini biasanya tidak gatal atau gatal
ringan.
Cara mengatasinya, Moms bisa mengoleskan minyak kelapa atau minyak zaitun
atau baby oil. 

Manifestasi klinis
Dermatitis seboroik disebut juga sebagai
seborrhoeic eczema
atau
pityriasis
simplex.
1
dermatitis seboroik termasuk
dalam golongan chronic papulosquamous
dermatosis yang dapat dengan mudah
dikwnali dan dapat ditemukan pada usia
bayi dan dewasa.
1
Dermatitis seboroik pada bayi, lazim
disebut dengan dermatitis seboroik
infantil.
1,2
Kelainan ini terjadi pada bulan
pertama, biasanya pada minggu ketiga dan
keempat, tersering pada 3 bulan pertama
dan akan menghilang dengan sendirinya
tanpa terapi pada usia 8-12 bulan.
1,2
Tempat predileksi dermatitis seboroik
infantil terutama mengenai kulit kepala,
alis, bulu mata, lipatan nasolabial, bibir,
telinga, dada, leher, lipatan paha, dan lipat
bokong, dengan atau tanpa disertai rasa
gatal.
1,4
Manifestasi klinis lesi dermatitis seboroik
pada kulit kepala dapat dikelompokkan
menjadi dua tipe:
1. Pityriasis sicca : tipe lesi dermatitis
seboroika yang kering, biasanya
berawal dari bercak yang kecil yang
kemudian meluas ke seluruh kulit
kepala berupa deskuamasi kering,
sering disertai rasa gatal, dan kadang-
kadang disertai inflamasi ringan
dengan membentuk skuama halus
(ketombe/Dandruff ). White Dudruff
yang asimptomatis pada kulit kepala
disebut dengan Pityriasis sicca.
4.6
2. Piytiriasis steatoides : tipe lesi
dermatitis seboroika yang basah,
ditandai oleh skuama yang berminyak
berwarna kuning disertai eritema
ringan sampai berat dan akumulasi
krusta yang tebal.
6
Pada tipe yang berat
dapat disertai dengan erupsi
psoriasiformis, eksudat, krusta yang
kotor serta bau yang busuk, dengan
rasa gatal pada kulit kepala dan lubang
telinga. Keadaan ini dikenal sebagai
lesi rekuren kronis, dan disebut juga
sebagai dermatitis seboroik klasik
pachy dermatitis seborrheic.
4,6
Manifestasi klinis lesi dermatitis seboroik
lainnya terbagi dalam 3 bentuk, yaitu:
2.5
1. Dermatitis seboroik pada kulit kepala
berambut (cradle cup),
2. Dermatitis seboroik pada badan
(termasuk flexura  dan area popok), dan
3. Dermatitis seboroik dengan penyakit
leiner  (disfungsi familial dan non-
familial.
Kelainan kulit biasanya dimulai pada usia
sekitar minggu ke-2 kelahiran dan menetap
selama beberapa minggu sampai beberapa
bulan dengan puncaknya pada usia 3
bulan, serta menghilang pada usia 8-12
bulan.
2.5
Lesi kulit pada fase awal akan berupa plak
eritema berbatas tegas, disertai skuama
berminyak
sehingga
memberikan
gambaran ”oily looking skin” , kadang
disertai krusta pada puncak kepala.
Kelainan ini berupa krusta meliputi seluruh
kulit kepala, menebal, basah dan melekat
disebut ”cradle cup”, “crusta luteal”  atau
“milk crust”.
2
Lesi yang meluas ke wajah, retroauricular,
lipatan nasolabial, leher, tubuh, dan
ekstremitas proksimal biasanya lebih kecil,
lonjong atau bundar dengan skuama lebih
putih/ kering. Kelainam kulit pada lipatan
leher, umbilikus, aksila, dan popok berupa
eritema berbatas tegas ditutupi skuama
kuning berminyak. Bila terjadi infeksi
oportunistik olah candida, lesi ini menjadi
maserasi, dikelilingi lesi satelit, terdapat
rasa gatal ringan, tidak terdapat gangguan
tidur ataupun menyusu.
Gejala Hemangioma
Hemangioma adalah benjolan kenyal berwarna merah yang bisa tumbuh di mana
saja, termasuk wajah, leher, kulit kepala, dada, punggung bayi, bahkan mata bayi.
Benjolan yang terbentuk cenderung hanya satu, kecuali pada anak kembar, benjolan
bisa lebih dari satu.
Hemangioma bisa muncul saat lahir atau beberapa bulan setelahnya, lalu tumbuh
dengan cepat sampai menonjol di kulit. Kemudian, hemangioma akan menyusut
secara perlahan.
Sebagian besar hemangioma menghilang saat anak berusia 5-10 tahun. Meskipun
demikian, warna kulit pada bekas hemangioma akan tetap berbeda dengan warna
kulit di sekitarnya.

Kapan harus ke dokter
Setiap benjolan yang muncul pada tubuh bayi perlu dikonsultasikan ke dokter anak,
untuk memastikan bahwa benjolan tersebut bukan disebabkan oleh kondisi yang
berbahaya.
Segera bawa anak ke dokter bila hemangioma pecah atau mengalami luka, karena
hal ini dapat menyebabkan perdarahan dan infeksi.
Selain itu, hemangioma bisa menyebabkan gangguan pada penglihatan,
pendengaran, pernapasan, dan kelancaran buang air pada anak, walaupun hal ini
jarang terjadi. Segeralah periksakan anak ke dokter bila muncul gejala tersebut.

Penyebab Hemangioma
Hemangioma terbentuk ketika pembuluh darah kecil tumbuh secara tidak normal,
dan berkumpul menjadi satu. Belum diketahui apa yang memicu terjadinya kondisi
tersebut, namun ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko munculnya
hemangioma, yaitu:

 Berjenis kelamin perempuan


 Lahir prematur
 Memiliki berat badan lahir rendah
 Mengalami gangguan perkembangan selama dalam kandungan
 Memiliki kelainan genetik yang diturunkan dalam keluarga

Diagnosis Hemangioma
Hemangioma bisa diketahui hanya melalui pemeriksaan fisik. Namun bila benjolan
terlihat tidak normal atau menimbulkan luka, dokter akan melakukan pemeriksaan
darah atau memeriksa sampel jaringan pada hemangioma.
Jika ada kecurigaan bahwa benjolan disebabkan oleh kondisi lain, dokter anak dapat
melakukan beberapa pemeriksaan tambahan, seperti USG Doppler, CT scan, atau
MRI. Pemeriksaan tambahan ini juga dapat dilakukan untuk melihat seberapa dalam
pertumbuhan hemangioma di bawah kulit.
Pengobatan Hemangioma
Sebagian besar hemangioma tidak perlu diobati, terutama bila tidak menimbulkan
keluhan selain munculnya benjolan. Hal ini karena hemangioma akan hilang dengan
sendirinya, seiring pertumbuhan bayi.
Jika hemangioma menimbulkan gangguan, misalnya gangguan penglihatan atau
gangguan pernapasan, serta menimbulkan luka, dokter dapat memberikan sejumlah
obat berikut:

 Penghambat beta
Untuk hemangioma yang parah, dokter akan meresepkan obat penghambat
beta dalam bentuk minum, seperti propanolol.
 Kortikosteroid
Kortikosteroid, seperti triamcinolone, digunakan oleh pasien yang tidak
merespons obat penghambat beta. Obat ini dapat diberikan dalam bentuk
tablet, oles, atau suntikan langsung ke hemangioma.
 Vincristine
Dokter hanya memberikan obat vincristine jika hemangioma menyebabkan
gangguan pada penglihatan atau pernapasan bayi. Obat ini diberikan melalui
suntikan setiap bulan.

Bayi kuning adalah kondisi yang sering terjadi pada bayi baru lahir dan
umumnya tidak berbahaya. Tanda-tanda bayi kuning mudah terlihat karena
ciri khas pewarnaan kuning pada kulit dan juga pada bagian putih mata.
Istilah medis untuk kondisi ini adalah ikterus neonatorum atau
ikterik.Penyebab bayi kuning atau ikterik adalah kadar bilirubin yang tinggi
dalam darah. Bilirubin ini adalah pigmen kuning dalam sel darah
merah.Kelebihan bilirubin terjadi karena organ hati bayi belum cukup
matang untuk menyingkirkan bilirubin dalam aliran darah. Seiring dengan
berkembangnya fungsi organ hati bayi dan mulai meningkatnya asupan
bayi, penyakit kuning akan berangsur hilang dengan sendirinya.Pada
kebanyakan bayi, penyakit kuning ini tidak memerlukan perawatan khusus
dan akan hilang dengan sendirinya sekitar 2-3 minggu setelah lahir.Namun,
apabila bayi kuning setelah lebih dari 3 minggu sejak lahir maka ini bisa
menjadi pertanda adanya kondisi lain yang perlu diperhatikan. Sebaiknya
konsultasikan kepada dokter mengenai kondisi bayi.Meskipun jarang
terjadi, tapi apabila kadar bilirubin meningkat secara berlebihan dan tidak
dikeluarkan tubuh, bayi lebih berisiko menjadi tuli, terkena lumpuh
otak (cerebral palsy), kerusakan otak (kernikterus) dan bahkan kematian. 
Bayi Kuning (Ikterus Neonatorum)
Dokter spesialis Anak

Tanda dan gejala bayi kuning (ikterus neonatorum)


Gejala pada bayi yang mengalami ikterus neonatorum yaitu kulit dan
bagian putih pada mata bayi menjadi warna kuning atau yang sering
disebut dengan bayi kuning.Warna kadang-kadang dimulai pada wajah dan
kemudian menyebar ke dada, perut, kaki, dan telapak kaki. Pada bayi baru
lahir, gejala lain ikterik adalah:

 Urin bayi berwarna kuning pekat


 Feses bayi berwarna pucat
Terkadang, bayi dengan ikterus parah bertubuh lemah dan tidak mau
menyusu.Bagaimana cara yang tepat untuk melihat apakah bayi
kuning?Cara yang termudah untuk melihat apakah ada kondisi ikterik
adalah dengan mengamati warna kulit dan bagian putih mata bayi di
bawah cahaya matahari pagi, atau dengan pencahayaan lampu berwarna
putih terang. Namun, warna kuning pada bayi yang berkulit gelap lebih
sulit diperiksa secara visual.Tidak perlu ragu untuk berkonsultasi dengan
dokter Anda, terutama apabila Anda melihat adanya gejala lain atau apabila
bayi terlihat lemah. 
Penyebab bayi kuning (ikterus neonatorum)
Penyebab utama bayi kuning adalah kelebihan bilirubin
(hiperbilirubinemia). Bilirubin adalah hasil buangan dari metabolisme sel
darah merah.Ketika bayi dalam kandungan, plasenta adalah organ yang
memberi nutrisi pada bayi dan berfungsi menghilangkan bilirubin dari
tubuh bayi. Setelah lahir, hati bayi yang akan berfungsi menghilangkan
bilirubin dari tubuhnya.
Perlu waktu bagi hati bayi untuk dapat melakukan fungsi tersebut secara
efisien. Sehingga, tingkat bilirubin menjadi agak tinggi pada bayi baru lahir.
Hal tersebut adalah kondisi yang normal (ikterus fisiologis) dan
mencerminkan perkembangan organ hati yang belum sempurna.Kondisi
bayi kuning yang parah dapat terjadi jika bayi memiliki kondisi yang
meningkatkan jumlah sel darah merah yang perlu diganti dalam tubuh,
seperti:

 Bentuk sel darah abnormal (seperti anemia sel sabit)


 Ketidakcocokan golongan darah antara ibu dan bayi (ketidakcocokan
Rh)
 Pendarahan di bawah kulit kepala (cephalohematoma) disebabkan
oleh persalinan yang sulit
 Tingkat sel darah merah yang lebih tinggi, yang lebih sering terjadi
pada bayi usia kehamilan kecil (SGA) dan bayi kembar
 Infeksi
 Kekurangan protein penting tertentu, seperti enzim
Hal-hal lain juga dapat membuat tubuh bayi sulit mengeluarkan bilirubin, di
antaranya:

 Obat-obatan tertentu
 Infeksi pada saat lahir, seperti rubella dan sifilis
 Penyakit yang memengaruhi hati atau saluran empedu, seperti cystic
fibrosis atau hepatitis
 Tingkat oksigen rendah (hipoksia)
 Infeksi (sepsis)
 Kelainan genetik
 Bayi lahir prematur
 
Diagnosis bayi kuning (ikterus neonatorum)
Dokter mendiagnosis ikterus neonatorum bayi dengan melihat warna kulit
bayi.Namun, perlu pemeriksaan untuk mengukur kadar bilirubin dalam
darah bayi. Tingkat bilirubin (keparahan penyakit kuning) akan menentukan
pilihan pengobatan yang akan diberikan. Pemeriksaan untuk mendeteksi
penyakit kuning dan mengukur bilirubin meliputi:

 Pemeriksaan fisik
 Tes darah
 Hitung darah lengkap
 Tes Coombs
 Jumlah retikulosit
 Tes kulit dengan alat yang disebut bilirubinometer transkutan, yang
mengukur pantulan cahaya khusus yang menembus kulit
 
Cara mengobati bayi kuning (ikterus neonatorum)
Penyakit kuning pada bayi biasanya akan menghilang sendiri dalam waktu
2 atau 3 minggu. Untuk ikterus sedang atau berat, bayi perlu tinggal lebih
lama di rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.Perawatan bayi kuning
di antaranya:
Terapi cahaya (fototerapi)
Menempatkan bayi di bawah lampu khusus yang memancarkan cahaya
dalam spektrum biru-hijau. Cahaya mengubah bentuk dan struktur molekul
bilirubin sehingga dapat dikeluarkan dalam urine dan feses.Selama
perawatan, bayi hanya akan memakai popok dan pelindung mata. Terapi
cahaya dapat dilengkapi dengan penggunaan pad atau kasur yang
memancarkan cahaya.Fototerapi biasanya cukup efektif untuk perawatan
bayi kuning, dan biasanya tidak mempunyai efek samping yang berarti.
Imunoglobulin intravena (IVIg)
Kalau bayi kuning disebabkan oleh adanya perbedaan golongan darah
rhesus antara ibu dan bayi, pilihan perawatan ini bisa menjadi satu opsi.
Transfusi imunoglobulin intravena dapat menurunkan kadar bilirubin dan
biasanya akan dicoba kalau terapi cahaya tidak menghasilkan penurunan
kadar bilirubin yang diharapkan.
Pertukaran transfusi (exchange transfusion)
Apabila hasil pengecekan darah menunjukkan kadar bilirubin yang sangat
tinggi dan perawatan alternatif sudah dicoba, bayi mungkin membutuhkan
pertukaran darah. Transfusi dilakukan dengan pengambilan darah dalam
jumlah kecil secara berulang-ulang dan menggantinya dengan darah
donor, sehingga mengurangi  bilirubin dan antibodi ibu. 
Cara mencegah bayi kuning (ikterus neonatorum)
Sebetulnya bayi kuning tidak bisa dicegah.Tapi, karena salah satu penyebab
bayi kuning adalah perbedaan golongan darah antara ibu dengan bayi,
maka ada baiknya ibu menjalani tes golongan darah apabila tidak
mengetahui golongan darah dirinya. Kemudian, setelah bayi lahir dan
golongan darahnya diketahui, konsultasikan kepada dokter apabila ada
perbedaan.Kemudian, yang dapat Anda lakukan apabila mempunyai
kekhawatiran bahwa bayi ikterik adalah pemberian makanan yang cukup
kepada bayi. Pemberian makanan dilakukan dengan pemberian ASI 8
hingga 12 kali sehari.
Dengan mencukupi asupan bayi, maka bilirubin dapat dikeluarkan lebih
cepat dari tubuh melalui urine dan feses. 
Kapan harus berkonsultasi dengan dokter
Setelah bayi lahir, dokter akan memeriksa apakah bayi mempunyai penyakit
kuning sebelum dipulangkan dari rumah sakit.Selain itu, bayi biasanya
harus diperiksa untuk menemukan adanya kondisi bayi kuning di antara
hari ke-3 dan ke-7 setelah lahir, karena pada saat tersebut kadar bilirubin
biasanya memuncak.Jika bayi Anda pulang lebih awal dari 72 jam setelah
lahir, buatlah janji dengan dokter untuk tindak lanjut mendiagnosis bayi
kuning dalam waktu 2 hari setelah dipulangkan.Hubungi dokter jika bayi
Anda memiliki tanda atau gejala yang mengindikasikan bayi kuning yang
parah atau komplikasi kelebihan bilirubin, seperti:

 Kulit di perut bayi, lengan atau kaki, bagian putih mata terlihat kuning
 Bayi tampak lesu atau sakit, dan sulit dibangunkan
 Bayi sulit mengalami kenaikan berat badan dan tidak mau menyusu
 Menangis dengan keras
 Menunjukkan tanda atau gejala lain yang mengkhawatirkan
 
Apa yang perlu dipersiapkan sebelum berkonsultasi dengan dokter
Ketika memeriksakan bayi untuk pemeriksaan bayi kuning, terdapat
beberapa hal yang dapat Anda siapkan. Di antaranya yaitu:

1. Buatlah janji dengan dokter setelah kepulangan dari rumah bersalin


atau rumah sakit setelah persalinan
2. Mintalah pasangan atau keluarga untuk mendampingi untuk
memberikan dukungan dan menentukan pilihan perawatan yang
diperlukan
3. Ajukan beberapa pertanyaan mengenai penyakit kuning kepada
dokter, misalnya:
o Apakah penyakit kuning yang dialami bayi saya parah?
o Tes apa yang dibutuhkan bayi saya?
o Apakah bayi saya perlu memulai perawatan untuk penyakit
kuning?
o Apakah bayi saya perlu kembali ke rumah sakit?
o Kapan bayi saya harus menjalani perawatan tindak lanjut?
 
Apa yang akan dilakukan dokter pada saat konsultasi
Kadar bilirubin dalam darah cenderung memuncak ketika bayi berusia 3-7
hari. Dokter akan memeriksa ikterus neonatorum pada bayi selama waktu
itu.Jika bayi menderita penyakit kuning, dokter akan menilai kemungkinan
bayi kuning parah berdasarkan sejumlah faktor, seperti berapa banyak
bilirubin dalam darah,  apakah bayi lahir prematur, seberapa baik bayi
menyusu, umur bayi, adanya memar pada saat lahir, dan apakah
saudaranya juga pernah memiliki penyakit kuning yang parah.Dokter
mungkin akan menanyakan beberapa pertanyaan kepada Anda mengenai
kondisi bayi, misalnya:

 Seberapa baik bayi Anda menyusu dan seberapa sering?


 Apakah bayi disusui dengan ASI atau susu formula?
 Seberapa sering bayi buang air kecil dan buang air besar?
 Apakah bayi mudah bangun untuk menyusu?
 Apakah bayi tampak sakit atau lemah?
 Apakah ada perubahan warna kulit atau mata bayi?
 Apakah warna kuning menyebar ke bagian tubuh selain wajah?
 Apakah suhu bayi stabil?
 
Faktor Risiko Hipoglikemia
Beberapa faktor risiko hipoglikemia, antara lain:

 Membutuhkan asupan insulin buatan.


 Memiliki riwayat penyakit diabetes.
 Mengonsumsi alkohol secara berlebihan.
 Mengonsumsi obat dari golongan sulphonylurea dan glukosa prandial.
 Obesitas atau kelebihan berat badan.

Penyebab Hipoglikemia
1. Pada pengidap diabetes:

 Menggunakan insulin dengan dosis normal, tetapi tubuh kekurangan asupan karbohidrat,
akibat terlalu banyak melakukan aktivitas fisik, tidak cukup mengonsumsi makanan yang
mengandung karbohidrat, lupa makan, atau menunda makan.
 Menggunakan suntikan insulin pada pengidap diabetes tipe 1 yang melebihi dosis atau terlalu
banyak menggunakan obat-obatan oral, seperti golongan sulphonylurea, pada pengidap diabetes tipe
2 yang dapat memicu pelepasan insulin berlebihan.
 Terlalu banyak mengonsumsi minuman keras atau alkohol dalam keadaan perut kosong.

2. Pada orang tanpa diabetes:

 Efek samping dari obat-obatan untuk hipertensi, asam salisilat untuk rematik, dan kina untuk
malaria.
 Kekurangan nutrisi.
 Mengidap penyakit Addison (kelainan pada kelenjar adrenal).
 Mengidap penyakit yang menyerang kelenjar tiroid, kelenjar adrenal, ginjal, atau hati.
 Produksi insulin yang terlalu banyak oleh pankreas, akibat dari kondisi obesitas,
mengonsumsi karbohidrat terlalu banyak, tumor pada pankreas, atau efek samping dari operasi
bypass lambung.
 Melakukan puasa.
 Terlalu banyak mengonsumsi minuman keras.

Baca juga: Mengapa Kekurangan Nutrisi Bisa Terkena Hipoglikemia?

Gejala Hipoglikemia
Beberapa gejala yang ditimbulkan dari hipoglikemia, antara lain:

 Berkeringat dingin.
 Bibir kesemutan.
 Jantung berdebar-debar
 Merasa lapar.
 Mudah marah.
 Sulit berkonsentrasi.
 Gangguan penglihatan.
 Tampak kebingungan.
 Gerakan menjadi canggung atau seperti orang mabuk.
 Kehilangan kesadaran.

Diagnosis Hipoglikemia
Dokter akan mendiagnosis hipoglikemia dengan melakukan wawancara medis, pemeriksaan fisik,
serta pemeriksaan penunjang untuk memastikan diagnosis. Pemeriksaan penunjang yang dilakukan
adalah pemeriksaan kadar gula darah.

Untuk melakukan diagnosis, terdapat tiga kriteria untuk memastikannya, yaitu:

 Adanya gejala.
 Adanya pemeriksaan yang menunjukkan kadar glukosa darah yang rendah.
 Hilangnya gejala setelah kadar glukosa darah kembali normal.

Komplikasi Hipoglikemia
Beberapa komplikasi hipoglikemia, antara lain:

 Kecelakaan saat berkendara.


 Kehilangan kesadaran.

Pengobatan Hipoglikemia
Penanganan hipoglikemia adalah berdasarkan kondisi pengidap:

 Pada pengidap sadar, diberikan makanan yang mengandung karbohidrat atau minuman yang
mengandung gula berkalori sebanyak 15–20 gram glukosa, misalnya satu sendok makan gula atau
madu, permen, dan sebagainya.
 Pada pengidap tidak sadar, segera dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat agar dapat
diberikan larutan glukosa melalui infus.

Pencegahan Hipoglikemia
Beberapa upaya pencegahan yang dapat dilakukan, antara lain:

 Batasi konsumsi minuman keras atau hindari sama sekali jika bisa.
 Berhati-hati saat mengendarai kendaraan.
 Hindari aktivitas yang berlebihan, hingga kelelahan
 Kenali gejala-gejala hipoglikemia yang muncul.
 Makan sesuai dengan aktivitas yang kita lakukan.
 Pantau kadar gula darah secara berkala.
 Pengobatan diabetes harus disesuaikan dengan konsumsi makanan sehari-hari.
 Siapkan makanan atau obat-obatan pereda gejala di mana pun berada.

 Indikasi Rujukan Bayi Baru Lahir


      Indikasi rujukan harus sudah mulai dipikirkan sejak bayi masih dalam kandungan, oleh
karena tindakan dan penanganan kehamilan resiko tinggi maupun tundakan dan penanganan
penyulit/komplikasi persalinan yang kurang memadai akan sangat berpengaruh pada
kelangsungan hidup dan kualitas tumbuh kembang anak di masa yang akan datang apabila
anak tersebut  dari kematian pada masa neonatal.
Kondisi/tanda-tanda berikut ini merupakan indikasi rujukan (disesuaikan dengan fasilitas
setempat), yaitu :
o   Bayi berat lahir rendah < 2.000 gram
o   Bayi tidak mau minum ASI
o   Tangan dan kaki bayi teraba dingin
o   Bayi mengalami gangguan/kesulitan bernafas
o   Bayi mengalami perdarahan atau tersangka perdarahan
o   Bayi mengalami kejang-kejang
o   Bayi mengalami gejala ikterik yang meningkat
o   Bayi mengalami gangguan saluran cerna disertai muntah-muntah, diare atau tidak buang air
besar sama sekali dengan perut membuncit
o   Bayi menunjukkan tanda infeksi berat seperti meningitis atau sepsis
o   Bayi menyandang kelainan bawaan

Anda mungkin juga menyukai