Melani Wahyuningsih,S.Kp.,MSN
Disusun oleh :
Kelompok 8
2022/2023
A. Defenisi ..........................................................................................................................................5
B. Etiologi ...........................................................................................................................................5
D. Patofisiologi ................................................................................................................................10
E. Patway .........................................................................................................................................11
F. Komplikasi .................................................................................................................................11
H. Penatalaksanaan.........................................................................................................................12
A. Kesimpulan ...............................................................................................................................38
B. Saran .........................................................................................................................................38
LAMPIRAN ............................................................................................................................................41
A. LATAR BELAKANG
Kehamilan serta persalinan merupakan suatu peristiwa alamiah dan hal
yang sangat dinanti setiap ibu yang sedang menunggu proses kelahiran
bayinya. Meskipun persalinan merupakan peristiwa fisiologis namun setiap
proses persalinan yang terjadi beresiko mengalami komplikasi selama
persalinan. Hal tersebut dapat memperburuk kondisi baik ibu maupun bayi
selama persalinan berlangsung sehingga berdampak terjadinya kematian pada
ibu dan bayi (Winancy, 2019). Preeklampsia sebagai salah satu komplikasi
persalinan didefinisikan sebagai suatu kumpulan gejala pada ibu hamil
ditandai dengan peningkatan tekanan darah sistolik ≥ 140/90 MmHg dan
tingginya kadar protein pada urine (proteinuria) yang sering muncul pada usia
kehamilan ≥ 20 minggu. Kedua kriteria ini masih menjadi definisi klasik
preeklampsia, sedangkan untuk edema tidak lagi dipakai sebagai kriteria
diagnostik karena sangat banyak ditemukan pada wanita dengan kehamilan
normal (POGI, 2018).
Menurut Andriyani, (2017) dalam penelitiannya menyampaikan
kejadian preeklampsi di negara Amerika Serikat dilaporkan 23,6 kasus per
1000 kelahiran. Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia dalam buku
Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran menyampaikan untuk kejadian
preeklampsi di Indonesia sebanyak 128.273/tahun atau sekitar 5,3% (POGI,
2016). Di Provinsi Lampung sendiri tercatat kasus preeklamsi sebanyak 59
kasus sedangkan di Kabupaten Lampung Tengah sebesar 12,5% (Kurniasari,
2018). Masalah preeklampsia bukan hanya berdampak pada ibu saat hamil dan
melahirkan, namun juga menimbulkan masalah pasca persalinan akibat
disfungsi endotel di berbagai organ. Dampak jangka panjang pada bayi yang
dilahirkan ibu dengan preeklampsia antara lain bayi akan lahir prematur
sehingga mengganggu semua organ pertumbuhan bayi. Sampai dengan saat ini
penyebab preeklampsi belum diketahui secara pasti, beberapa faktor resiko
yang menjadi dasar perkembangan kasus preeklampsi diantaranya adalah usia,
TINJAUAN TEORI
b.Pada janin
1. Eklampsia
2. Sindrom Hemolysis, elevated liver enzymes, low platelet count (HELLP)
Proses keperawatan adalah metode dimana suatu konsep diterapkan Dalam praktik
keperawatan, salah satunya adalah melakukan pengkajian data pada klien.
1. Pengkajian
Pengkajian adalah pengumpulan data secara lengkap dan Sistematis untuk dikaji
dan dianalisis sehingga masalah kesehatan dan Keperawatan yang dihadapi pasien
baik fisik, mental, sosial maupun Spiritual dapat ditentukan. Pada tahap pengkajian
peneliti memakai pendekatan dengan Model keperawatan Adaptasi Roy. Proses
pengumpulan data dimulai Dengan mengkaji data demografi, dilanjutkan dengan
pengkajian data Stimuli umum, lalu pengkajian tahap pertama atau First Level
Assesment Yang meliputi fisiologi, konsep diri, fungsi peran dan ketergantungan
Atau interdependensi, kemudian pengkajian tahap kedua atau Second Level
Assesment yang meliputi stimulus fokal, kontekstual dan residual. Pengkajian
stimulus menitiberatkan pada faktor penyebab dan faktor Pendukung munculnya
perilaku respon yang tidak efektif
a. Data Demografi
Mengkaji identitas klien dan pasangan klien yang meliputi : Nama, Umur,
Pendidikan, Pekerjaan, Status Perkawina, Pernikahan, Lama Pernikahan,
Agama, Suku, No. Rekam Medis, Sumber Informasi dan Tanggal dilakukan
pengkajian.
b. Stimuli Umum
Pada tahap ini selain Alasan masuk rumah sakit, Riwayat penyakit Ibu
sekarang dan Riwayat penyakit yang lalu perlu dikaji, apakah ibu Ada
menderita penyakit akut dan kronis. Pada riwayat penyakit Keluarga hal yang
perlu dikaji adalah jenis penyakit keturunan serta Penyakit penyakit menular
lainnya yang pernah diderita keluarga. Selanjutnya Riwayat Obsterti dan
Gynecologi ibu yang perlu dikaji Adalah segala hal yang berhubungan dengan
riwayat menstruasi ibu Termasuk menarche. Dilanjutkan dengan pengkajian
terhadap Riwayat ANC, Status obstetric ibu, Riwayat persalinan yang lalu,
Riwayat perkawinan serta Riwayat pemakaian alat kontrasepsi.
c. First Level Assessment
1) Pengkajian fungsi fisiologis
Pengkajian berhubungan dengan struktur dan fungsi tubuh,
mengidentifikasi sembilan kebutuhan dasar fisiologis yang harus dipenuhi
untuk mempertahankan integritas, terdisir dari 5 kebutuhan fisiologis dasar
2. Diagnosa Keperawatan
3. Intervensi Keperawatan
Intervensi Perencanaan adalah kategori dari perilaku keperawatan dimana tujuan yang
berpusat pada klien dan hasil yang diperkirakan ditetapkan dan intervensi keperawatan
dipilih untuk mencapai tujuan tersebut. Perencanaan merupakan langkah awal dalam
menentukan apa yang dilakukan untuk membentu klien dalam memenuhi serta mengatasi
masalah keperawatan yang telah ditentukan. Tahap perencanaan keperawatan adalah
menentukan prioritas diagnose keperawatan, penetapan kriteria evaluasi dan merumuskan
intervensi keperawatan.
4. Implementasi
Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh perawat untuk
membantu klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi ke status kesehatan yang lebih
baik yang menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan.
Kegiatan dalam pelaksanaan juga meliputi pengumpulan data berkelanjutan,
mengobservasi respon klien selama dan sesudah pelaksaan tindakan, serta menilai data
yang baru.
5. Evaluasi
Evaluasi, yaitu penilaian hasil dan proses. Penilaian hasil menentukan seberapa jauh
keberhasilan yang dicapai sebagai keluaran dari tindakan. Penilaian proses menentukan
apakah ada kekeliruan dari setiap tahapan proses mulai dari pengkajian, diagnosa,
perencanaan, tindakan, dan evaluasi itu sendiri.
Pada tahap ini, hal yang dilakukan adalah membandingkan tingkah laku klien sebelum
dan sesudah implementasi. Hal ini terkait kemampuan klien dengan preeklampsia
primigravida dalam beradaptasi dan mencegah timbulnya kembali masalah yang pernah
dialami. Pada klien preeklampsia multigravida dapat mengevaluasi kemampuan masalah
adaptasi yang pernah dialami, kemampuan adaptasi ini meliputi seluruh aspek baik psiko
maupun social.
(Indrieni, 2020).
ASUHAN KEPERAWATAN
A. IDENTITAS
1. Nama pasien : Ny. D Nama Suami : Tn. M
2. Umur : 23 th Umur : 39 th
3. Suku/ bangsa : Jawa Suku/ bangsa : Jawa
4. Agama : Islam Agama : Islam
5. Pendidikan : SMU Pendidikan : SD
6. Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
7. Alamat : Kandang Sapi Alamat : Kandang sapi
8. Status Menikah
2. Keluhan utama saat ini : Pasien mengatkan tekanan darahnya cenderung tinggi
3. Timbulnya keluhan : bertahap
4. Faktor yang memperberat : pasien mengatakanmtekanan darahnya cenderung naik karena
kurang beraktivitas, dan hanya sering berbaring di tempat tidur, dan sering mengkonsumsi
garam yang berlebih
5. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi : pasien mengatakan upaya yang biasa dilakukan
mencoba melakukan pengerakan, memakan sayuran dan mengurangi garam.
C. RIWAYAT KEPERAWATAN
1. RIWAYAT OBSTETRI :
a. Riwayat menstruasi :
Menarche : Umur 13 tahun Siklus : Teratur
Banyaknya : 3 x 1 mengganti Lamanya : 5-7 hari
Pembalut
HPHT : 16 maret 2022 Keluhan : nyeri perut setiap mendekati
hari haid
c. Genogram :
23
2. RIWAYAT KELUARGA BERENCANA :
Melaksanakan KB : pasien mengatakan belum pernah ikut KB
Bila ya jenis kontrasepsi apa yang digunakan : Pasien mengatakan belum menggunkan jenis
KB apapun
Sejak kapan menggunakan kontrasepsi : belum pernah
Masalah yang terjadi : tidak ada
3. RIWAYAT KESEHATAN :
Penyakit yang pernah dialami ibu : pasien mengatakan tidak pernah mengalami penyakit lain
sebelumnya
Pengobatan yang didapat : pasien mengatakan tidak ada pengobatan khusus yang didapat
sebelumnya
Riwayat penyakit keluarga
Pasien mengatakan tidak ada penyakit keluarga seperti diabetes melitus, penyakit jantung,
hipertensi maupun penyakit menular lainnya.
4. RIWAYAT LINGKUNGAN :
- Kebersihan : Pasien mengatakan lingkungan disekitar rumah bersih
- Bahaya : Pasien mengatakan tidak ada ancaman
- Lainnya sebutkan : pasien mengatakan lingkungan sekitar tempat tinggalnya aman dan
ramah
5. ASPEK PSIKOSOSIAL :
a. Persepsi ibu tentang keluhan/ penyakit : Pasien mengatakan memahami mengenai penyakit
yang dialami
b. Apakah keadaan ini menimbulkan perubahan terhadap kehidupan sehari-hari ? pasien
mengatakan keadaan yang di alaminya saat ini tidak menimbulkan perubahan terhadap
kehidupan sehari-harinya.
c. Harapan yang ibu inginkan : Pasien mengatakan ingin cepat sembuh & pulang
d. Ibu tinggal dengan siapa : pasien mengatakan tinggal bersama suami & anak
e. Siapakah orang yang terpenting bagi ibu: pasien mengatakan orang terpenting baginya yaitu
suami, anak-anak dan keluarga
f. Sikap anggota keluarga terhadap keadaan saat ini: pasien mengatakan keluarganya sangat
perhatian dan sangat peduli kepada pasien
g. Kesiapan mental untuk menjadi ibu : pasien mengatakan bahwa dirinya memang sebelum
menikah sudah siap untuk menjadi seorang ibu.
b. Pola eliminasi :
BAK
- Frekwensi : pasien terpasang kateter, dari jam 07-00 sampai 10-06 urin bag 700
cc
- Warna : Kuning orange
- Keluhan saat BAK : pasien mengatakan tidak ada keluhan saat BAK seperti nyeri dan
perdarahan
7. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : Baik Kesadaran : Composmentis
Tekanan darah : 157/90 Nadi : 107 x/menit
Respirasi : 24 Suhu : 36,7 C
Berat badan : 80 kg Tinggi badan : 162 cm
Mata :
Kelopak mata : tampak simetris antara kanan dan kiri
Gerakan mata : normal
Konjungtiva : Annemis
Sklera : sklera putih tidak ada pendarahatn
Pupil : Isokor
Akomodasi : lensa mata normal dapat melihat benda/objek dengan jarak jauh maupun
dekat (25-3- cm)
Lainnya sebutkan : tidak ada pembengkakan, tidak ada kelainan strabismus, mata tampak
bersih, tidak menggunakan alat bantu penglihatan kacamata
Hidung :
Reaksi alergi : Tidak ada
Sinus : normal
Lainnya sebutkan : hidung tampak simetris, tidak tampak adanya secret, tampak terpasang
O2,3 lpm
Pernafasan
Jalan nafas : baik
Suara nafas . : vesikuler
Menggunakan otot-otot bantu pernafasan : tidak
Lainnya sebutkan : pola nafas reguler
Sirkulasi jantung
Kecepatan denyut apical : 107x/menit
Irama :S1S2 tunggal
Kelainan bunyi jantung : tidak ada
Sakit dada : tidak ada
Timbul : tidak ada
Lainnya sebutkan : tidak ada
Abdomen
Kondisi umum : bentuk abdomen simetris, warna kulit di sekitar abdomen berwarna
Genitourinary
Vesika Urinaria : teraba kosong/tidak keras
Lainnya sebutkan :tidak ada
Lokhea : rubra
Jumlah : pasien tampak menggunakan pembalut dengan perdarahan < 150 cc
Warna : merah kehitaman
Konsistensi : encer
Bau : amis
Perineum
Apakah terdapat luka pada perineum? Terdapat luka perineum
Luka episiotomy : 2 cm
REEDA : Luka tampak kemerahan, tidak terdapat cairan, tidak ada pembekakan,
kebiruan, pelekatan jaringan
Kebersihan :tampak ada perdarahan, tampak sedikit tidak bersih,
Hemoroid :tidak ada
Ekstrimitas (integumen/muskuloskeletal)
Turgor kulit : elastis
Warna kulit : sawo matang
Kontraktur pada persendian ekstrimitas : pasien mengatakan tidak ada kesalahan dalam
pensendian
Kesulitan dalam pergerakan : untuk ektremitas atas dan bawah tampak sulit untul
bergerak
Varises :tampak tidak ada varises
Tanda Homman: tidak terdapat nyeri saat dilakukan homman
Lainnya sebutkan : tidak ada lesi, tidak ada nyeri tekan, kulit tampak lembab.
d. Data Penunjang
1) Laboratorium :
Pemeriksaan Hasil Satuan Normal
Eosinofil 0,20 %
Limfosit 13.60 %
Monosit 5.40 %
Hematokrit 29 L %
MCV 70,9 L Fl
MCH 23,5 L Pg
e. Data Tambahan
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
....................................................................
Yogyakarta, ........................................
Pemeriksa
(..................................................)
No.Register : 22663492
Nama : Ny. D
Diagnosa Medis: PEB
Umur : 23 Tahun
Alamat : Kandang Sapi
Ruang : Adas Manis
26-11-2022 DS: pasien mengatakan ASI nya Anomali payudarah Menyusui tidak
keluar hanya sedikit, dan puting ibu ( puting masuk ke efektif
10: 20 payudarahnya tidak menonjol dalam)
26-11-2022 DS: pasien mengatakan sedikit sesak Hambatan upaya Pola napas tidak
nafas(kelemahan otot efektif
14:30 pernapasan)
DO: pasien tampak sesak, tampak otot
bantu pernapasan/ pengembangan
dada cepat, tampak menggunakan
nasal kanul 3 lpm, hasil pemeriksaan
RR : 24 x/menit, spo: 94%
5. Agar melancarkan
ASI pada ibu dan
membantu
menonjolkan puting
payudara.
HARI PERTAMA
P : intervensi dilanjutkan
A : masalah teratasi
P : intervensi dihentikan
HARI KEDUA
A : masalah teratasi
P : intervensi dihentikan
A : masalah teratasi
P : intervensi di hentikan
33
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Pengkajian keperawatan pada Ny.D Post Partum Spontan preeklamsi berat dengan
diagnosa keperawatan Maternitas di ruang barat 2 RSUD Pandan Arang Boyolali
Pengkajian yang dilakukan ditemukan data dari keadaan umum klien Ny D
yaitu kesadaran: composmentis dengan tanda tanda vital TD: 157/90 mmHg,
N: 107 x/menit, Suhu 36,70C, Pernafasan 24 x/menit, BB: 80 kg pasien
mengatakan tekanan darahnya cenderung naik karena kurang beraktivitas,
dan hanya sering berbaring di tempat tidur, dan sering mengkonsumsi
garam yang berlebihan. Ny D berusia 23 Tahun, dan ini merupakan
kehamilan yang pertaman faktor resiko yang menjadi dasar perkembangan
kasus preeklampsi diantaranya adalah usia, primigravida, multigravida,
jarak antar kehamilan, janin besar dan kehamilan dengan janin lebih dari
satu (POGI, 2018).
B. Diagnosis keperawatan pada Ny.D Post Partum Spontan preeklamsi berat dengan
diagnosa keperawatan Maternitas di ruang barat 2 RSUD Pandan Arang Boyolali.
Berdsarkan pengkajian yang dilakukan pada pasienNy D didapatkan prioritas
diagnosa keperawatan adalah Penurunan curah jantung berhubungan dengan
Perubahan afteload dimana tanda dan gejala yang dialami Ny D sama dengan data
mayor dan minor yang terdapat pada Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (Tim
Pokja SDKI DPP PPNI, 2017).
C. Menyusun perencanaan keperawatan pada Ny.D Post Partum Spontan
preeklamsi berat dengan diagnosa keperawatan Maternitas di ruang barat 2
RSUD Pandan Arang Boyolali
Intervensi yang dipilih yaitu Perawatan Jantung, dimana dilakukan sesuai
dengan rencana yang dituliskan pada asuhan keperawatan. Indentifikasi
monitor tekanan darah, berikan diet jantung yang sesuai (batasi asupan kafein,
natrium, kolestrol, dan makanan tinggi lemak), fasilitasi pasien dan keluarga
untuk modifikasi gaya hidup sehat, Berikan terapi relaksasi, anjurkan
beraktivitasi fisik secara bertahap.
34
Implementasi berdasarkan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan
Indonesia, 2018) implementasi yang dilakukan sesuai dengan intervensi dan
tidak ada implementasi yang dilakukan diluar intervensi yang telah
direncanakan. Implementasi dapat terlaksana dengan baik dikarenakan adanya
dukungan keluarga dan juga pasien kooperatif sehingga implementasi dapat
dilakukan sesuai dengan rencana yang telah disusun
35
BAB V
ANALISIS JURNAL
A. HASIL PENELITIAN
Penelitian dilakukan pada 30 ibu primipara dan hasil penelitian
menemukan bahwa setelah memberikan latihan Hoffman pada mayoritas
kelompok kontrol 12 (80%) ibu tergolong risiko sedang dan 3 (20%) berisiko
rendah sedangkan pada kelompok eksperimen 11 (75%) ibu berada pada
risiko rendah dan 4 (25%) berada pada risiko sedang mempertaruhkan.
Perbandingan nilai postes eksperimen dan kelompok kontrol (uji-t) juga
menunjukkan 6,82 (P<0,05). menunjukkan sangat signifikan. Jadi kajiannya
mendukung bahwa latihan Hoffman efektif untuk merawat flat dan puting
ditarik.
Ada penipisan yang signifikan di flat dan retraksi puting susu ibu primipara
setelah latihan Hoffman, sehingga telah terbukti menjadi teknik yang efektif
untuk mengurangi puting datar dan tertarik. Oleh karena itu, intervensi ini
harus didorong sebagai kebijakan rumah sakit dan dilaksanakan sebagai
perawatan rutin untuk semua ibu primipara pada kala I persalinan
mengurangi masalah puting datar dan ditarik.
C. ANALISIS SWOT
1. Strenght (Kekuatan)
Dari hasil narrative review yang dilakukan oleh peneliti untuk teknik
hoffman exercise didapatkan hasil dari beberapa penelitian terdahulu
yang menggunakan metode berbeda-beda dengan pemilihan responden
36
yang berbeda juga. Jadi untuk penerapan teknik Hoffman exercise ini
dapat dilakukan pada ibu antenatal maupun postnatal.
2. Weakness (Kelemahan)
Pada jurnal ini peneliti hanya mereview dari penelitian sebelumnya
sehingga peneliti tidak tahu secara langsung bahwa metode Hoffman
exercise nipples dapat diterapkan kepada ibu dengan masalah inverted
nipples.
3. Opportunity (Peluang)
Hasil penelitian ini dapat diterapkan di rumah sakit, karena teknik
Hoffman exercise nipples dapat membantu untuk permasalahan inverted
nipples pada ibu postpartum agar lebih maksimal dlam menyusui
bayinya.
4. Threated (Ancaman)
Tantangan dari jurnal ini adalah masih banyak jurnal yang lebih
memberikan teknik Hoffman excercise langsung kepada responden. Dan
masih ada jurnal-jurnal yang lebih aplikatif atau lebih dapat membantu
ibu dengan permasalahan inverted nipples.
D. MANFAAT JURNAL
1. Bagi mahasiswa
Dapat digunakan sebagai tolak ukur dalam belajar sehingga mahasiswa
dapat melihat hasil dari efektifitas Teknik Hoffman Exercise Nipples.
Dan dapat menerapkan pada saat praktik melakukan perawatan payudara
kepada ibu dengan permasalahan inverted nipples.
2. Bagi Institusi (RS)
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran dan
referensi bagi institusi terutama bagi RSUD Pandan Arang Boyolali.
37
BAB VI
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kehamilan serta persalinan merupakan suatu peristiwa alamiah dan hal yang
sangat dinanti setiap ibu yang sedang menunggu proses kelahiran bayinya. Meskipun
persalinan merupakan peristiwa fisiologis namun setiap proses persalinan yang terjadi
beresiko mengalami komplikasi selama persalinan. Hal tersebut dapat memperburuk
kondisi baik ibu maupun bayi selama persalinan berlangsung sehingga berdampak
terjadinya kematian pada ibu dan bayi (Winancy, 2019). Preeklampsia sebagai salah satu
komplikasi persalinan didefinisikan sebagai suatu kumpulan gejala pada ibu hamil
ditandai dengan peningkatan tekanan darah sistolik ≥ 140/90 MmHg dan tingginya kadar
protein pada urine (proteinuria) yang sering muncul pada usia kehamilan ≥ 20 minggu.
Kedua kriteria ini masih menjadi definisi klasik preeklampsia, sedangkan untuk edema
tidak lagi dipakai sebagai kriteria diagnostik karena sangat banyak ditemukan pada
wanita dengan kehamilan normal (POGI, 2018).
Selain dengan preeklamsia banyak juga permasalahan ibu dengan inverted nipples
sehingga banyak ibu yang mengeluhkan bayinya tidak bias menyusu dengan maksimal.
Oleh karena itu harus diterapkan edukasi untuk permasalahan inverted nipples pada ibu
post partum. Salah satunya dengan tekhnik Hoffman Exercise Nipples yang bisa
dilakukan saat perawatan payudara.
B. SARAN
Berdasarkan dari kesimpulan diatas maka penulis dapat memberikan
saran sebagai berikut:
1. Rumah Sakit
a. Selalu bekerja sama dengan tim kesehatan atau pihak terkait lainnya
guna memberikan mutu pelayanan kesehatan yang berkualitas sesuai
dengan standar pelayanan kesehatan.
38
b. Melengkapi sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk menunjang
pelayanan kesehatan, khususnya pada ibu post partum dengan
permasahalan inverted nipples
2. Institusi Pendidikan
Menambah literatur/referensi tentang asuhan keperawatan pada ibu
postpartum
3. Studi Kasus Selanjutnya
a. Meningkatkan kemampuan dan pemahaman tentang masalah pada
ibu postpartum dan dapat menerapkan dalam asuhan keperawatan.
b. Memberikan asuhan keperawatan pada ibu postpartum secara
komprehensif.
39