Anda di halaman 1dari 2

NAMA: RACHEL MATULESSY WOC HIPERTENSI Faktor Risiko Hipertensi Dibagi Menjadi 2

NPM: 18200000009
• Faktor yang tidak dapat diubah
Faktor yang tidak Faktor yang  Riwayat keluarga
Insiden
dapat dikontrol dapat dikontrol  Usia
Sekitar 8 juta orang yang mengidap hipertensi
meninggal dunia setiap tahunnya, dengan  Jenis kelamin
kematian terjadi di Asia Tenggara (KemenKes RI,  Ras/etnik
2016). Berdasarkan hasil dari Riset Kesehatan Usia > 50 • Faktor yang dapat diubah
Rokok Gaya hidup Psikologis
Dasar (RisKesDas) prevalensi hipertensi di tahun dan Alkohol  Merokok
Indonesia pada tahun 2013 sebesar 28,5%, genetik  Kurang aktifitas fisik
sedangkan prevalensi hipertensi di Indonesia Komponen toksin Konsumsi  Konsumsi alkohol
pada tahun 2017 meningkat menjadi 30,9% Terjadi dalam rokok lemak berlebih Stress/emosi  Kebiasaan minum kopi
Penurunan
menurut hasil survei Indikator Kesehatan fungsi kekakuan  Kebiasaan mengkonsumsi makanan yang
Nasional. pemb. darah pemb.darah Masuk ke hiperlipida mengandung garam
pemb. darah  Kebiasaan konsumsi makanan lemak
Pengertian
Penurunan Gangguan aliran Penumpukan
Hipertensi merupakan tekanan darah tinggi yang
daya rengang darah ke jantung Penumpukan flek lipid pada Merangsang saraf Manifestasi Klinik
bersifat abnormal dan diukur paling tidak pada
pemb.Darah pada pemb. darah pemb. darah simpatis untuk
tiga kesempatan yang berbeda. Seseorang Pada kasus hipertensi komplikasi
dianggap mengalami hipertensi apabila tekanan melepas hormone yang timbul yaitu pada ginjal, mata,
darahnya lebih tinggi dari 140/90 mmHg Penyempitan pada adrenalin otak, atau jantung. Gejala lain yang
(Elizabeth dalam Ardiansyah M., 2012). pemb. Darah sering ditemukan adalah sakit kepala,
Peningkatan penekanan epitaksis, marah-marah, telinga
tekanan perifer Vasokontriksi berdenging, rasa berat ditengkuk,
pemb. darah sukar tidur, mata berkunang-kunang
Penatalaksanaan Medis dan pusing (Mansjoer, 2001).
1. Terapi non farmakologis, pengelolaan
stress dan kecemasan dan menciptakan
keadaan kritis Hipertensi
2. Terapi farmakologi obat-obatan: Perubahan situasi
angiotensin receptor blocker (ARBC), beta
blocker, calcium chanel Sistem kardiovaskuler Sistem pernafasan Sistem persarafan Kurang pengetahuan
tentang minum obat
Penurunan curah jantung Penurunan suplai O2 Retina teratur, makanan
Peningkatan tekanan
Pemeriksaan Penunjang pada dinding PD otak
Penurunan suplai O2 Dispnea, nafas pendek Spasme arteriole Defisien pengetahuan
(Nurarif dan kusuma 2015) lab: Hb/Ht,
Pompa jantung menurun Resistensi PD
BUN/Kreatinin, glukosa, urinaria, CT-Scan, Kebutuhan O2 ke Diplopia
EKG, Photo dada jaringan tidak terpenuhi Peningkatan TIK
COP menurun
Nyeri kepala/nyeri leher Resiko jatuh
Dg. Perfusi jaringan
Nyeri kronis
Defisien Pengetahuan
Nyeri Kronis Ketidakefektifan Perfusi Jraingan Perifer
Noc: Manajemen hipertensi (pengetahuan)
Noc: kontrol nyeri Noc: perfusi jaringan: perifer
No Indikator Saat Target
No Indikator Saat Target No Indikator Saat Target dikaji
dikaji dikaji 1. Kisaran normal untuk TD
1. Mengenali kapan nyeri .1 Pengisian kapiler jari 2 5 2 5
2 5 sistolik
terjadi 2. Suhu kulit ujung kaki, tangan 2 5 2. Kisaran normal untuk TD
2. Mengambarkan faktor 2 5
2 5 3. Kekuatan denyut nadi, karotis diastolik
penyebab 2 5
(kanan) 3. Target TD 2 5
3. Menggunakan tindakan 4. TD sistolik 2 5 4. Pilihan pengobatan yang
pengurangan (nyeri) tanpa 2 5 2 5
5. TD diastolik 2 5 tersedia
anlgesik 6. Nilai rata-rata TD 2 5 5. Tanda dan gejala hipertensi 2 5
4. Menggunakan anlgesik 7. Muka pucat 2 5 6. Manfaat modifikasi gaya hidup 2 5
2 5
yang direkomendasikan 8. Kelemahan otot 2 5 7. Diet yang dianjurkan 2 5
5. Melaporkan nyeri yang Nic: Manajemen sensasi perifer 8. Strategi untuk mengubah
2 5 2 5
terkontrol kebiasaan diet
Nic: Manajemen nyeri 1. Monitor sensasi tumpul/tajam, dingin/panas Nic:
2. Monitor adanya penekanan dari gelang, alat-alat
1. Lakukan pengkajian nyeri komperhensif (PQRST) medis/baju 1. Kaji tingkat pengetahuan pasien terkait dengan proses
2. Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan penyakit
3. Evaluasi pengalaman nyeri masa lalu meliputi Nic: Pengecakan kulit 2. Jelaskan tanda dan gejala serta patofisiologi penyakit
riwayatnyeri kronik individu 3. Identifikasi perubahan kondisi fisik pasien
1. Amati warna kulit, kehangatan/suhu kulit
4. Tentukan akibat dan pengalaman nyeri terhadap kualitas 4. Diskusikan perubahan gaya hidup untuk mencegah
hidup (misal: tidur, nafsu makan, pengertian, perasaan) komplikasi dimasa yang akan datang
5. Ajarkan teknik nonfarmakologi (terapi musik, aplikasi 5. Jelaskan manfaat dari terapi/obat-obatan yang
panas dingin dan pijat) direkomendasikan
6. Kolaborasi pemberian analgetik sesuai anjuran dokter.

Anda mungkin juga menyukai