DISUSUN OLEH :
Perceptor Co Perceptor
LAPORAN PENDAHULUAN
HIPERTENSI
A. DEFINISI
Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan kondisi tekanan darah yang
abnormal yang dapat diukur minimal dengan tiga kesempatan waktu yang berbeda.
Seorang dengan memiliki tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg dapat dikatakan
seseorang tersebut mengalami hipertensi (Ardiansyah M., 2012). Hipertensi atau
penyakit tekanan darah tinggi ialah suatu gangguan pada pembuluh darah yang
mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah terhambat sampai ke
jaringan tubuh yang membutuhkannya. Hipertensi sering kali disebut sebagai
pembunuh gelap (silent killer), karena termasuk penyakit yang mematikan tanpa
disertai dengan gejala-gejalanya lebih dahulu sebagai peringatan bagi korbannya
(Vitahealth, 2006).
B. ETIOLOGI
Penyebab hipertensi pada orang dengan lajut usia adalah terjadinya perubahan –
perubahan pada :
1. Elasitisitas dinding aorta menurun
2. Katup jantung menerbal dan menjadi kaku
3. Kemampuan jantung memompa darah menurun 1 % setiap tahun sesudah
berumur 20 tahun kemampuan jantung memompa darah menurun
menyebabkan menurunya kontraksi dan volumenya
4. Kehilangan elasitisitas pembuluh darah
Hal ini terjadi karena kurangnya efektifitas pembuluh darah perifer untuk
oksigenisasi meningkatnya resitensi pembuluh darah perifer
Meskipun hipertensi primer belum diketahui dengan pasti penyebabnya, data-data
penelitian telah menemukan beberapa faktor yang sering menyebabkan teradinya
hipertensi. Faktor tersebut adalah sebagai berikut :
1. Faktor keturunan
Dari data statistik terbukti bahwa seseorang akan memiliki kemungkinan lebih
besar untuk mendapatkan hipertensi jika orang tuanya adalah penderita hipertensi.
2. Ciri-ciri perseorangan
Ciri-ciri perseorangan yang mempengaruhi timbulnya hipertensi adalah :
a. Umur ( jika umur bertambah maka TD meningkat ).
b. Jenis kelamin (laki-laki lebih tinggi dari perempuan)
c. Kebiasaan hidup
d. Kebiasaan hidup yang sering menyebabkan timbulnya hipertensi
e. Kosumsi garam yang tinggi (melebihi dari 30 gr)
f. Kegemukan atau makanan berlebihan
g. Stress
h. Merokok
i. Minum alkhol
j. Minum obat-obatan (ephedrine, prednison, epineprin)
Sedangkan penyabab hipertensi sekunder adalah :
1. Ginjal : Glomerulonefritis, Pielonefritis, :ekrosis tubular akut dan Tumor
2. Vascular : Aterosklerosis, Hiperplasia, Trombosis, Aneurisma, Emboli
kolestrol,dan Vaskulitis
3. Kelainan endokrin : DM, Hipertiroidisme, Hipotiroidismed
4. Saraf : Stroke, Ensepaliti
5. Obat-obatan : Kontrasepsi oral, Kortikosteroid
C. PATAFISIOLOGI
Mekanisme yang mengontrol konstriksi dan relaksasi pembuluh darah terletak
dipusat vasomotor, pada medulla diotak. dari pusat vasomotor ini bermula jaras saraf
simpatis, yang berlanjut ke bawah ke korda spinalis dan keluar dari kolumna
medullaspinalis ganglia simpatis di toraks dan abdomen. Rangsangan pusat vasomotor
dihantarkan dalam bentuk impuls yang bergerak ke bawah melalui system saraf
simpatiske ganglia simpatis. Pada titik ini, neuron preganglion melepaskan asetilkolin,
yang akan merangsang serabut saraf pasca ganglion ke pembuluh darah, dimana
dengan dilepaskannya noreepineprin mengakibatkan konstriksi pembuluh darah.
Sebagai pertimbangan gerontologis dimana terjadi perubahan struktural dan
fungsional pada system pembuluh perifer bertanggung jawab pada perubahan tekanan
darah yang terjadi pada usia lanjut. Perubahan tersebut meliputi aterosklerosis,
hilangnya elastisitas jaringan ikat dan penurunan dalam relaksasi otot polos pembuluh
darah, yang pada gilirannya menurunkan kemampuan distensi dan daya regang
pembuluh darah.konsekuensinya, aorta dan arteri besar berkurang kemampuannya
dalam mengakomodasi volume darah yang dipompa oleh jantung (volume sekuncup
mengakibatkan penurunan curang jantung dan peningkatan tahanan perifer (Smeltzer,
2001). Pada usia lanjut perlu diperhatikan kemungkinan adanya hipertensi palsu
disebabkan kekakuan arteri brachialis sehingga tidak dikompresi oleh cuff
sphygmomanometer (Darmojo, 1999).
D. PATWAY
Perubahan nutrisi berlebih koping individu kurang pengetahuan
Renin (ginjal)
A I II Angiotensin II
Tekanan Darah
Intolerasi aktivitas
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Hemoglobin / hematocrit
Untuk mengkaji hubungan dari sel-sel terhadap volume cairan (viskositas) dan
dapat mengidikasikan factor-factor resiko seperti hiperkoagulabilitas , anemia.
2. BUN : memberikan informasi tentang perfusi ginjal
3. Glukosa
Hiperlekemi (diabetes mellitus adalah pencetus hipertensi) dapat diakibatkan oleh
peningkatan katekolamin (meningkatan hipertensi)
4. Kalsium serum
Peningkatan kadar kalsium serum dapat menyebabkan hipertensi
5. Kolestrol dan trigliserid serum
Peningkatan kadar dapat mengingidikasikan pencetus untuk / adanya pembetukan
plak ateromatosa (efek kardiovaskuler)
6. Pemeriksaan tiroid
Hipertiroidisme dapat menimbulkan vasokonstriksi dan hipertensi
7. Urinalisa
Darah, protein, glukosa, mengisaratkan disfungsi ginjal atau adanya diabetes
8. Asam urat
Hiperurisemia telah menjadi implikasi faktor resiko hipertensi streroid urin
9. Foto dada
Menunjukan obstruksi klafikasi pada area kutub, pembesaran jantung
10. CT scan
Untuk mengkaji tumor serebral, ensefalopat
11. EKG
Dapat menunjukan pembesaran jantung, pola renggangan, gangguan konduksi,
peninggian gelombang P adalah salah satu tanda dini penyakit jantung hipertensi
G. PENATALAKSAAN
Pengelolaan hipertensi bertujuan untuk mencegah morbiditas dan mortalitas
akibat komplikasi kardiovaskuler yang berhubungan dengan pencapaian dan
pemeliharaan tekanan darah dibawah 140/90 mmHg.