Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PENDAHULUAN

HIPERTENSI

Oleh:
PURWANINGSIH
2010103085

PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS KESEHATAN


UNIVERSITAS ISYAH PRINGSEWU
TAHUN 2022
LAPORAN PENDAHULUAN
HIPERTENSI
I KONSEP DASAR PENYAKIT

A. Definisi
Hipertensi adalah tekanan darah tinggi yang bersifat abnormal.
Seseoarang dianggap mengalami hipertensi apabila tekanan darahnya lebih
tinggi dari 140/90 mmHg sistolik atau 90 mmHg diastol. (Elisabet Corwin,
hal 356).
Hipertensi adalah peningkatan abnormal pada tekanan sistolik 140
mm Hg atau lebih dan tekanan diastolic 120 mmHg (Sharon, L.Rogen,
1996).
Hipertensi adalah keadaan seseorang yang mengalami peningkatan
tekanan darah diatas normal sehingga mengakibatkan peningkatan angka
morbiditas maupun mortalitas, tekanan darah fase sistolik 140 mmHg
menunjukkan fase darah yang sedang dipompa oleh jantung dan fase diastolik 90
mmHg menunjukkan fase darah yang kembali ke jantung (Triyanto, 2017)

Hipertensi atau darah tinggi adalah penyakit kelainan jantung dan


pembuluh darah yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah. WHO (World
Health Organization) memberikan batasan tekanan darah normal adalah 140/90
mmHg. Batasan ini tidak membedakan antara usia dan jenis kelamin (Marliani,
2018).

B. Etiologi
1. Hipertensi esensial atau primer
Penyebab pasti dari hipertensi esensial belum dapat diketahui,
sementara penyebab sekunder dari hipertensi esensial juga tidak
ditemukan. Pada hipertensi esensial tidak ditemukan penyakit
renivaskuler, gagal ginjal maupun penyakit lainnya, genetik serta ras
menjadi bagian dari penyebab timbulnya hipertensi esensial termasuk
stress, intake alkohol moderat, merokok, lingkungan dan gaya hidup.

2. Hipertensi sekunder
Hipertensi sekunder penyebabnya dapat diketahui seperti kelainan
pembuluh darah ginjal, gangguan kelenjar tiroid (hipertiroid),
hiperaldosteronisme, penyakit parenkimal

C. Manisfestasi Klinik
1. Peningkatan tekanan darah > 140/90 mmHg 2.
2. Sakit kepala
3. Pusing / migraine
4. Rasa berat ditengkuk
5. Penyempitan pembuluh darah
6. Sukar tidur
7. Lemah dan lelah
8. Nokturia
9. Azotemia
10. Sulit bernafas saat beraktivitas

D. Komplikasi
Efek pada organ :
1. Otak
a. Pemekaran pembuluh darah
b. Perdarahan
c. Kematian sel otak : stroke
2. Ginjal
a. Malam banyak kencing
b. Kerusakan sel ginjal
c. Gagal ginjal
3. Jantung
a. Membesar
b. Sesak nafas (dyspnoe)
c. Cepat lelah
d. Gagal jantung
E. Patofisiologi

Faktor predisposisi : usia, jenis kelamin, merokok, stress, kurang olah raga,

genetic, alcohol,konsumsi garam, obesitas

Tekanan sistemik darah HIPERTENSI Perubahan

situasi

Beban kerja jantung Kerusakan vaskuler pembulum darah

Aliran darah makin cepat Perubahan struktur Informasi yang kurang Krisis

ke seluruh tubuh, situsional

sedangkan nutrisi dalam Penyumbatan Kurang Pengetahuan

sel sudah mencukupi kebutuhan pembuluh darah Metode koping

tidak efektif

Nutrisi lebih dari Vasokontriksi

kebutuhan tubuh
Koping individu

Gangguan sirkulasi tidak efektif

Otak Ginjal Pembuluh darah Retina

Vasokontriksi

Resistensi Suolai O2 pemb. Darah Sistemik Koroner Spasme Arterior

Pembuluh darah otak ginjal Vasokontriksi

Otak Iskemik Diplopia

Sinkop Blood Flow Afterload Miokard

Nyeri Kepala Respon RAA Resti Injuri

Gangguan perpusi Nyeri dada

Serebral Merangsang Fatigue

Aldosteron

Intoleransi

Retensi NA Penurunan Aktivitas

Curah jantung

Kelebihan volume Edema

Cairan
F. Klasifikasi

No Kategori Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)


1. Optimal <120 <80
2. Normal 120-129 80-84
3. High Normal 130-139 85-89
Hipertensi Grade 1
4. 140-159 90-99
(ringan)
Hipertensi Grade 2
5. 160-179 100-109
(sedang)
Hipertensi Grade 3
6. 180-209 100-119
(berat)
Hipertensi Grade 4
7. >210 >120
(sangat berat)

G. Penatalaksanaan

1. Penatalaksanaan Nonfarmakologi
a. Mempertahankan berat badan ideal
b. Mengurangi asupan natrium (sodium)
c. Batasi konsumsi alcohol
d. Makan K dan Ca yang cukup dari diet
e. Menghindari merokok
f. Penurunan stress
g. Aromaterapi (relaksasi)
2. Penatalaksanaan Farmakologi

a. Diuretik (Hidroklorotiazid)
b. Penghambat simpatetik (Metildopa, Klonidin dan Reserpin)
c. Betabloker (Metoprolol, Propanolol dan Atenolol)
G. Pemeriksaan Diagnostik
1. Hemoglobin / hematokrit
Untuk mengkaji hubungan dari sel – sel terhadap volume cairan
( viskositas ) dan dapat mengindikasikan factor – factor resiko seperti
hiperkoagulabilitas, anemia.
2. BUN (Blood Unit Nitrogen)
Memberikan informasi tentang perfusi ginjal Glukosa Hiperglikemi
(diabetes mellitus adalah pencetus hipertensi) dapat diakibatkan oleh
peningkatan katekolamin (meningkatkan hipertensi)
3. Kalium serum
Hipokalemia dapat megindikasikan adanya aldosteron utama (penyebab)
atau menjadi efek samping terapi diuretik.
4. Kalsium serum
Peningkatan kadar kalsium serum dapat menyebabkan hipertensi
5. Kolesterol dan trigliserid serum
Peningkatan kadar dapat mengindikasikan pencetus untuk / adanya
pembentukan plak ateromatosa ( efek kardiovaskuler )
6. Asam urat
Hiperurisemia telah menjadi implikasi faktor resiko hipertensi
7. IVP
Dapat mengidentifikasi penyebab hipertensi seperti penyakit parenkim
ginjal, batu ginjal / ureter
8. Foto dada
Menunjukkan obstruksi kalsifikasi pada area katub, perbesaran jantung
9. EKG
Dapat menunjukkan pembesaran jantung, pola regangan, gangguan
konduksi, peninggian gelombang P adalah salah satu tanda dini penyakit
jantung hipertensi
II Konsep Dasar Keperawatan
A. Pengkajian
1. Data Umum
a. Nama kepala keluarga
b. Nama Anggota keluarga
c. Alamat dan telpon
d. Pekerjaan kepala keluarga
e. Pendidikan kepala keluarga
f. Komposisi keluarga dan genogram
g. Tipe keluarga
h. Suku bangsa
i. Agama
j. Aktifitas rekreasi keluarga
2. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
a. Riwayat keluarga inti
b. Riwayat keluarga sebelumnya
3. Pengkajian lingkungan
a. Karakteristik rumah
b. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
c. Mobilitas geografis keluarga
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
e. Sistem pendukung keluarga
4. Struktur keluarga
a. Sistem pendukung keluarga
b. Pola komunikasi keluarga
c. Struktur kekuatan keluarga
d. Struktur peran
e. Nilai atau norma keluarga
5. Fungsi keluarga
a. Fungsi afekti
b. Fungsi sosialisasi
c. Fungsi perawatan kesehatan
 Keluarga mampu mengenal masalah : keluarga mengetahui
pengertian , penyebab , tanda-gejala, tingkat keseriusan
 Keluarga mampu mengambil keputusan : keluarga mengetahui
dampak, keluarga mau mengambil keputusan
 Keluarga mampu merawat anggota keluarga : keluarga mengetahui
cara merawat keluarga, mengetahui fasilitas kesehatan yang harus
dituju bila sakit
 Keluarga mampu memelihara lingkungan rumah : keluarga
mengetahui pentingnya memelihara lingkungan rumah yang bersih
 Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan : sejauh mana
fasilitas kesehatan terjangkau oleh keluarga , sejauhmana keluarga
mengetahui keberadaan fasilitas kesehatan,sejauhmana keluarga
memanfaatkan fasilitas kesehatan
d. Fungsi reproduksi
e. Fungsi ekonomi
6. Stress dan koping keluarga
a. Stressor jangka pendek dan panjang
b. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor
c. Strategi koping yang digunakan
d. Strategi adaptasi disfungsional
7. Pemeriksaan fisik
a. Pengkajian secara Umum
1) Identitas Pasien
Hal-hal yang perlu dikaji pada bagian ini yaitu antara lain: Nama,
Umur, Jenis Kelamin, Pendidikan, Pekerjaan, Agama, Status
Mental, Suku, Keluarga/orang terdekat, alamat, nomor registrasi.
2) Keluhan Utama :
Fatingue, lemah, dan sulit bernapas.
3) Riwayat atau adanya factor resiko
a) Riwayat penyakit sekarang
Umumnya yaitu sakit kepala, kelelahan, susah nafas, mual,
gelisah, kesadaran menurun, penglihatan menjadi kabur,
telinga berdenging, dada berdebar-debar, kaku kuduk, TD
meningkat diatas normal, gampang marah.
b) Riwayat kesehatan terdahulu.
 Riwayat penyakit sebelumnya
Pernah memiliki riwayat penyakit gagal ginjal dan
mengalami sakit yang sangat berat.
 Riwayat garis keluarga tentang hipertensi
 Penggunaan obat yang memicu hipertensi
4) Tanda-tanda Vital
a) Tekanan darah
Meningkat diatas 140/90 mmHg
b) Nadi
Meningkat pada arteri karotis, jugularis, pulpasi radialis
5) Aktivitas / istirahat
 Kelemahan,letih,napas pendek,gaya hidup monoton.
 Frekuensi jantung meningkat
 Perubahan irama jantung
 Takipnea
6) Integritas ego
 Riwayat perubahan kepribadian, ansietas, depresi, euphoria
atau marah kronik.
 Faktor faktor stress multiple (hubungan, keuangan yang
berkaitan dengan pekerjaan).
7) Makanan dan cairan
 Makanan yang disukai, dapat mencakup makanan tinggi
garam, tinggi lemak, tinggi kolesterol (seperti makanan yang
digoreng,keju,telur)gula-gula yang berwarna hitam, kandungan
tinggi kalori.
 Mual, muntah.
 Perubahan berat badan akhir-akhir ini (meningkat atau
menurun).
8) Nyeri atau ketidak nyamanan
 Angina (penyakit arteri koroner /keterlibatan jantung)
 Nyeri hilang timbul pada tungkai.
 Sakit kepala oksipital berat seperti yang pernah terjadi
sebelumnya.
 Nyeri abdomen.
b. Pengkajian Persistem
1) Sirkulasi
 Riwayat hipertensi, ateroskleorosis, penyakit jantung koroner
atau katup dan penyakit cerebro vaskuler.
 Episode palpitasi,perspirasi.
2) Eleminasi
 Gangguan ginjal saat ini atau yang lalu seperti infeksi atau
obtruksi atau riwayat penyakit ginjal masa lalu.
3) Neurosensori
 Keluhan pusing.
 Berdenyut, sakit kepala subokspital (terjadi saat bangun dan
menghilang secara spontan setelah beberapa jam).
4) Pernapasan
 Dispnea yang berkaitan dengan aktifitas/kerja
 Takipnea, ortopnea, dispnea noroktunal paroksimal.
 Batuk dengan/tanpa pembentukan sputum.
 Riwayat merokok

B. Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
1. Ds : 1. ketidakmampuan keluarga Nyeri Akut
pasien mengeluh nyeri mengenal masalah (D.0077)
Do : 2. ketidakmampuan keluarga
Gejala dan tanda mayor mengambil keputusan.
1. Tampak meringis 3. ketidakmampuan keluarga
2. Bersikap protektif merawat anggota keluarga
3. Gelisah 4. ketidakmampuan keluarga
4. Frekuensi nadi memodifikasi lingkungan
meningkat 5. ketidakmampuan keluarga
5. Sulit tidur memanfaatkan fasilitas
Gejala dan tanda minor kesehatan
1. Tekanan darah meningkat
2. pola napas berubah
3. nafsu makan berubah
4. proses berpikir terganggu
5. menarik diri
6. berfokus pada diri sendiri
7. diaforesis
2. Ds : 1. ketidakmampuan keluarga Defisit
pasien menanyakan masalah mengenal masalah pengetahuan
yang dihadapi 2. ketidakmampuan keluarga (D.0111)
Do : mengambil keputusan.
Gejala dan tanda mayor 3. ketidakmampuan keluarga
1. menunjukan perilaku merawat anggota keluarga
tidak sesuai anjuran 4. ketidakmampuan keluarga
2. Menunjukan persepsi memodifikasi lingkungan
yang keliru terhadap 5. ketidakmampuan keluarga
masalah memanfaatkan fasilitas
Gejala dan tanda minor kesehatan
1. menjalani pemeriksaan
yang tidak tepat
2. menunjukkan perilaku
berlebihan (mis. Apatis,
bermusuhan, agitasi,
histeria
3. Ds :- 1. ketidakmampuan keluarga Resiko
Do:- mengenal masalah penurunan
2. ketidakmampuan keluarga curah jantung
mengambil keputusan. (D.0011)
3. ketidakmampuan keluarga
merawat anggota keluarga
4. ketidakmampuan keluarga
memodifikasi lingkungan
5. ketidakmampuan keluarga
memanfaatkan fasilitas
kesehatan

C. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri Akut berhubungan dengan peningkatan tekanan vascular Cerebral
2. Defisit pengetahuan berhubungnya dengan kurang informasi atau
keterbatasan kognitif
3. Resiko penurunan curah jantung berhubungan dengan peningkatan
afterload
D. Intervensi

Tujuan Evaluasi
No Diagnosa Intervensi
Panjang Pendek Kriteria Standar
Tingkat nyeri Manajemen Nyeri
1. Nyeri akut 1.keluarga 1.verbal 1. pengertian, tanda
menurun (L. (I.08238)
berhubunga mampu dan gejala, penyebab,
08066) 2.sikap Obervasi
n dengan mengenal tingkat keseriusan
Setelah a. lokasi, karakteristik,
peningkatan masalah: 3. psikomotor pada hipertensi
dilakukan durasi, frekuensi,
tekanan pengertian,
kunjungan 2. dampak dan dapat kualitas, intensitas
vaskular tanda dan
selama .... hari mengambil keputusan nyeri
cerebral (D. gejala,
di harapkan : pada penyakit b. Identifikasi skala nyeri
0077) penyebab,
a. Keluhan hipertensi. c. Identifikasi respon
tingkat
nyeri nyeri non verbal
keseriusan 3.cara-cara merawat
berkurang d. Identifikasi faktor yang
penyakit hipertensi
dari 1 2.keluarga memperberat dan
menjadi 5 mampu 4.cara memeliraha memperingan nyeri
b. Meringis menganbil lingkungan rumah Terapeutik
berkurang keputusan : yang bersih
e. Berikan teknik
dari 1 keluarga
5. memanfaatkan nonfarmakologis untuk
menjadi 5 mampu
fasilitas kesehatan mengurangi rasa nyeri
c. Gelisah mengenal
berkurang dampak dan
dari 1 keluarga
menjadi 5 mampu
d. Kesulitan mengambil
tidur dari 1
keputusan
menjadi 5
3.keluarga
mampu
merawat
anggota
keluarga :
keluarga
mengetahui
cara merawat
keluarga
4.keluarga
mampu
memelihara
lingkungan
rumah
5.keluarga
mampu
memanfaatkan
fasilitas
kesehatan.
Edukasi Kesehatan (I.
2. Kurang Setelah 1.keluarga 1.verbal 1. pengertian, tanda
12383)
pengetahua dilakukan mampu dan gejala, penyebab,
2.sikap Observasi
n tindakan asuhan mengenal tingkat keseriusan
a. Identifikasi kesiapan
berhubungn keperawatan masalah: 3. psikomotor pada hipertensi
dan kemampuan
ya dengan selama ...... pengertian,
2. dampak dan dapat menerima informasi
kurang kunjungan. tanda dan
Terapeutik
informasi Tingkat gejala, mengambil keputusan
b. Sediakan materi dan
atau pengetahuan penyebab, pada penyakit
media pendidikan
keterbatasan meningkat tingkat hipertensi.
kesehatan
kognitif (D. dengan kriteria keseriusan
3.cara-cara merawat c. Jadwalkan pendidikan
0111) hasil:
2.keluarga penyakit hipertensi kesehatan sesuai
1.mengetahui mampu kesepakatan
4.cara memeliraha
informasi yang menganbil d. Berikan kesempatan
lingkungan rumah
akurat keputusan : untuk bertanya
yang bersih
keluarga Edukasi
2.meningkatnya
mampu 5. memanfaatkan e. Jelaskan faktor risiko
pengetahuan
mengenal fasilitas kesehatan yang dapat
pasien
dampak dan mempengaruhi
keluarga kesehatan
mampu Edukasi Diet (I. 12369)
mengambil Observasi
keputusan a. Identifikasi pola makan
saat ini dan masa lalu
3.keluarga
b. Identifikasi
mampu
keterbatasan finansial
merawat
untuk menyediakan
anggota
makanan
keluarga :
Edukasi
keluarga
c. Informasikan makanan
mengetahui
yang diperbolehkan
cara merawat
dan dilarang
keluarga
d. Anjurkan mengganti
4.keluarga
bahan makanan sesuai
mampu dengan diet yang
memelihara diprogramkan
lingkungan
rumah
5.keluarga
mampu
memanfaatkan
fasilitas
kesehatan.
3. Resiko Setelah 1.keluarga 1.verbal 1. pengertian, tanda Edukasi pengukuran nadi
penurunan dilakukan mampu dan gejala, penyebab, radialis (I.12412)
2.sikap
curah tindakan asuhan mengenal tingkat keseriusan
Observasi
jantung (D. keperawatan masalah: 3. psikomotor pada hipertensi
0011) selama ...... pengertian, 1. Identifikasi kesiapan
2. dampak dan dapat
kunjungan. tanda dan dan kemampuan
mengambil keputusan
Penurunan curah gejala, menerima informasi
pada penyakit
jantung penyebab,
hipertensi. Tindakan
membaik tingkat
dengan kriteria keseriusan 3.cara-cara merawat 1. Sediakan materi dan
hasil: penyakit hipertensi media pendidikan
2.keluarga
kesehatan
Curah jantung mampu 4.cara memeliraha
meningkat menganbil lingkungan rumah 2. Jadwalkan pendidikan
(L.02016) keputusan : yang bersih kesehatan sesuai
keluarga kesepakatan.
5. memanfaatkan
mampu
fasilitas kesehatan 3. Berikan kesempatan
mengenal
untuk bertanya.
dampak dan 4. Dokumentasikan hasil
keluarga pengukuran nadi
mampu radialis
mengambil
Edukasi
keputusan
1. Jelaskan prosedur
3.keluarga
pengukuran nadi
mampu
radialis
merawat
anggota 2. Ajarkan cara
keluarga : memeriksa palpasi
keluarga radialis
mengetahui
3. Ajarkan menghitung
cara merawat
denyutan selama 60
keluarga
detik atau hitung
4.keluarga selama 30 detik dan
mampu kalikan dengan 2
memelihara
lingkungan
rumah
5.keluarga
mampu
memanfaatkan
fasilitas
kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA

Marliani dan Tantan. 2018. 100 Question dan Answer: Hipertensi.


Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Tim pokja SIKI DPP PPNI.2018. Standart Intervensi Keperawatan Indonesia.


Jakarta selatan : Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Indonesia

Tim pokja SDKI DPP PPNI.2017. Standart Diagosis Keperawatan Indonesia.


Jakartaselatan : Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Indonesia

Triyanto, Endang. 2017. Pelayanan Keperawatan bagi Penderita Hipertensi secara


Terpadu. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Akhmadi. 2016. Konsep Keluarga. http://creasoft.files.wordpress.com.pdf

Anda mungkin juga menyukai