Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PENDAHULUAN GERONTIK

PADA NY D DENGAN HIPERTENSI

DI RT 02 RW 01 KEL LAMPER KIDUL

Disusun oleh :

Anis Fuadiyah

520008

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS

STIKES TELOGOREJO SEMARANG

2021
A. Definisi
Hipertensi adalah kondisi di mana tekanan darah lebih tinggi dari 140/90 milimeter
merkuri (mmHG). Angka 140 mmHG merujuk pada bacaan sistolik, ketika jantung
memompa darah ke seluruh tubuh. Sementara itu, angka 90 mmHG mengacu pada
bacaan diastolik, ketika jantung dalam keadaan rileks sembari mengisi ulang bilik-
biliknya dengan darah (Savitri, 2018).

Hipertensi adalah gangguan pada sistem pembuluh darah yang ditandai ddengan
meningkatnya tekanan tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg.(Muttaqin, 2014).

B. Etiologi
1. Hipertensi Primer

Hipertensi primer adalah hipertensi esensial atau hipertensi yang 90% tidak di ketahui

penyebabnya. Meskipun hipertensi primer belum diketahui dengan pasti penyebabnya,

data-data penelitian telah menemukan beberapa faktor yang sering menyebabkan

terjadinya hipertensi. Faktor tersebut adalah sebagai berikut:

a. Genetik

Individu yang memiliki riwayat keluarga dengan hipertensi, berisiko lebih tinggi

mengalami penyakit ini.

b. Jenis kelamin dan usia

Laki-laki berusia 35-50 tahun dan wanita pascamenopause berisiko tinggi untuk

mengalami hipertensi.

c. Diet

Konsumsi diet tinggi garam atau kandungan lemak, secara langsung berkaitan dengan

berkembangnya penyakit hipertensi.

d. Berat badan/obesitas

Berat badan 25% lebih berat dari berat badan ideal sering di kaitkan dengan

berkembangnya hipertensi.
e. Gaya hidup

Merokok atau konsumsi alkohol dapat meningkatkan tekanan darah bila gaya hidup

tidak sehat ditetepkan.

2. Hipertensi Sekunder

Hipertensi sekunder adalah jenis hipertensi yang penyebabnya diketahui:

a. Coarctationaorta

Yaitu penyempitan aortacongenital ini menghambat aliran darah melalui lengkung

aorta dan menyebabkan meningkatnya tekanan darah..

b. Penyakit parenkim dan vaskular ginjal

Hipertensi ini berhubungan dengan penyempitan satu atau lebih arteri besar, yang

secara langsung membawa darah ke ginjal. Penyakit parenkim ginjal terkait dengan

infeksi, inflamasi, serta perubahan struktur serta fungsi ginjal

c. Penggunaan kontrasepsi hormonal

Oral kontrasepsi yang berisi ekstrogen meningkatkan hipertensi.

d. Stress

Stress yang cenderung menyebabkan kenaikan tekanan darah untuk sementara waktu.

Jika stres telah berlalu maka tekanan darah biasanya akan kembali normal.

e. Kehamilan

Hipertensi gestasional biasanya muncul setelah usia kehamilan 20 minggu dan

hipertensi ini bisa hilang setelah melahirkan.

f. Merokok

Nikotin dalam rokok dapat merangsang pelepasan katelolamin.

(Ardiansyah.2012.hlm59-62)
C. Klasifikasi
Secara klinis derajat hipertensi dapat dikelompokkan sesuai dengan rekomendasi dari
“The Sixth Report of The Join National Committee, Prevention, Detection and Treatment
of High Blood Pressure “ (JNC – VI, 2003) sebagai berikut :

No Kategori Sistolik(mmHg) Diastolik(mmHg)


1. Optimal <120 <80
2. Normal 120 – 129 80 – 84
3. High Normal 130 – 139 85 – 89
4. Hipertensi
Grade 1 (ringan) 140 – 159 90 – 99
Grade 2 (sedang) 160 – 179 100 – 109
Grade 3 (berat) 180 – 209 100 – 119
Grade 4 (sangat berat) >210 >120

Kalsifikasi hipertensi berdasarkan penyebabnya dapat dibedakan menjadi 2 golongan


besar yaitu :

1. Hipertensi essensial ( hipertensi primer ) yaitu hipertensi yang tidak diketahui


penyebabnya
2. Hipertensi sekunder yaitu hipertensi yang di sebabkan oleh penyakit lain.

D. Patofisiologi
Hipertensi dibagi menjadi dua yaitu hipertensi primer yang belum diketahui penyebabnya
dan hipertensi sekunder yaitu hipertensi yang disebabkan oleh penyakit lain. Hipertensi
bisa disebabkan karena faktor usia, gaya hidup, jenis kelamin, keturunan dan obesitas.
Pada usia lanjut hipertensi disebabkan karena penurunan elastisitas pembuluh darah.
Tekanan darah tinggi atau hipertensi menyebabkan kerusakan pembuluh darah sehingga
menyebabkan perubahan struktur pembuluh darah. Perubahan struktur ini menyebabkan
penyumbatan pembuluh darah sehingga terjadi vasokontriksi pembuluh darah dan terjadi
gangguan sirkulasi darah. Hipertensi menyebabkan gangguan pada otak, ginjal, retina dan
pembuluh darah. Pada otak akan terjadi resistensi pembuluh darah meningkat sehingga
menyebabkan masalah keperawatan nyeri akut. Sedangkan pada ginjal akan terjadi
vasokontriksi pembuluh darah pada ginjal dan merangsang respon renin angiotensin
aldosteron atau RAA kemudia terjadi retensi Na dan menimbulkan edema sehingga
timbul masalah keperawatan hipervolemia.
Pada pembuluh darah sendiri terbagi menjadi dua taitu sistemik dan koroner. Pada
sistemik akan terjadi vasokontriksi yang menyebabkan afterload meningkat sehingga
muncul masalah penurunan curah jantung. Pada retina akan menyebabkan spasme arteriol
yang dapat menyebabkan penderita mengalami kekaburan saat melihat sehingga akan
menyebabkan masalah keperawatan resiko cidera. (Ardiansyah, 2012)
E. Pathway
Usia Jenis kelamin Gaya Hidup Obesitas

Penurunan elastisitas
aeteriosklerosis

Hipertensi

Kerusakan vaskuler pembuluh darah

Perubahan struktur

Penyumbatan pembuluh darah

Vasokontriksi

Gangguan sirkulasi

Otak Ginjal Pembuluh darah Retina


Resistensi pembuluh darah sistemik Koroner spasme arteriol
Vasokontriksi
Nyeri akut Pembuluh Vasokontriksi Iskemik
Resiko cedera
(D.0077) (D.0136)
darah ginjal miokard Resiko perfusi miokard
tidak efektif (D.0014)
Afterlood

Suplai O2 ke otak
Penurunan curah
Respon RAA jantung (D.0008)
Resiko perfusi
serebral tidak
efektif (D.0017) Merangsang aldosteron

Retensi Na

Edema

Hipervolemia
(D.0022)
(Ardiyansyah, 2012)
F. Manifestasi Klinis

Beberapa pasien yang menderita hipertensi yaitu:

a. Mengeluh sakit kepala, pusing

b. Tekanan darah sistol melebihi 140 mmHg dan diastol melebihi 90 mmHg

c. Lemas, kelelahan

d. Sesak nafas

e. Gelisah

f. Mual

g. Nyeri atau kaku pada tengkuk

h. Muntah

i. Epistaksis

j. Kesadaran menurun

(Muttaqin 2014)

G. Komplikasi

Efek pada organ menurut Ardiyansah (2012) melituti :

1. Otak

a. Pemekaran pembuluh darah

b. Perdarahan

c. Kematian sel otak : stroke

2. Ginjal

a. Sering kencing pada malam hari

b. Kerusakan sel ginjal


c. Gagal ginjal

3. Jantung

a. Membesar

b. Sesak nafas (dyspnoe)

c. Cepat lelah

d. Gagal jantung

H. Penatalaksanaan

1. Pengobatan dengan obat meliputi

a. Step 1 : obat pilihan pertama (diuretika, beta bloker, ACE inhibitor)

b. Step 2 : alternatif yang bisa di berikan :

1) Dosis obat pertama di berikan

2) Di tambah obat ke 2 jenis lain.

c. Step 3

1) Obat ke 2 di ganti

2) Di tambah obat ke 3

2. Penatalaksanaan keperawatan

a. Diet

1) Restriksi garam secara mederat 10gr/hari menjadi 5 gr/hari

2) Diet rendah kolestrol & rendah asam lemak jenuh

3) Penurunan BB

4) Penurunan asupan ethanol

5) Menghentikan merokok
6) Diet tinggi kalium

b. Latihan fisik

c. Edukasi psikologis

1) Teknik biofeedback : teknik yang di pakai untuk menunjukkan adanya

ketidakseimbangan hrmonal pada tubuh sendiri

2) Teknik relaksasi : teknik untuk mengurangi ketegangan dan kecemasan

3) Pendidikan kesehatan

(Cutler,JA,dkk,2008)

I. Pemeriksaan penunjang

1. Pemeriksaan Laborat

a. Hb/Ht : untuk mengkaji hubungan dari sel-sel terhadap volume cairan(viskositas) dan
dapat mengindikasikan factor resiko seperti : hipokoagulabilitas, anemia.
b. BUN / kreatinin : memberikan informasi tentang perfusi / fungsi ginjal.
c. Glukosa : Hiperglikemi (DM adalah pencetus hipertensi) dapatdiakibatkan oleh
pengeluaran kadar ketokolamin.
d. Urinalisa : darah, protein, glukosa, mengisaratkan disfungsi ginjal danada DM.
e. CT Scan : Mengkaji adanya tumor cerebral, encelopati
f. EKG : Dapat menunjukan pola regangan, dimana luas, peninggian gelombang P
adalah salah satu tanda dini penyakit jantung hipertensi.
g. IUP : mengidentifikasikan penyebab hipertensi seperti : Batu ginjal,perbaikan ginjal.
h. Photo dada : Menunjukan destruksi kalsifikasi pada area katup,pembesaran jantung.
J. Konsep Asuhan Keperawatan

Pengkajian fokus pada hipertensi menurut Muttaqin (2014 ) meliputi :

1. Anamnesis

Pada anamnesis biasanya di kaji adanya riwayat darah tinggi adanya riwayat keluarga

dengan penyakit yang sama dan riwayat minum obat anti hipertensi. Riwayat yang

lengkap harus di peroleh untuk mengkaji gejala yang menunjukkan apakah sistem tubuh

lainnya telah di pengaruhi oleh hipertensi. Hal itu meliputi tanda dan gejala seperti

pendarahan hidung, nyeri angina, nafas pendek, perubahan ketajaman penglihatan.

2. Pengkajian pola kesehatan

a. Aktifitas/Istirahat

Gejala: Kelemahan, letih, nafas pendek, gaya hidup monoton

Tanda : 1) Frekuensi jantung meningkat

2) Perubahan irama jantung

3) Takipnea

b. Sirkulasi

Gejala: Riwayat hipertensi, aterosklerosis, penyakit jantung koroner / katup dan

penyakit serebrovaskuler.

Tanda: 1) Kenaikan TD (pengukuran serial dari kenaikan tekanan darah diperlukan

untuk diagnosis.

2) Nadi: Denyutan jelas dari kerotis, jugularis, radialis.


3) Ekstremitas: perubahan warna kulit, suhu dingin (vasokonstriksi perifer),

pengisian kapiler mungkin lambat/tertunda (vasokonstriksi)

4) Kulit pucat, sianosis dan diaforesis (kongesti, hipoksemia), kemerahan.

c. Integritas ego

Gejala: 1) Riwayat perubahan kepribadian, ansietas, depresi, euphoria, atau marah

kronik (dapat mengindikasikan kerusakan serebral)

2) Faktor-faktor stress multiple (hubungan keuangan yang berkaitan

dengan pekerjaan)

Tanda: 1) Letupan suasana hati, gelisah, penyempitan kontinu perhatian tangisan

yang meledak

2) Gerak tangan empati, otot muka tegang (khususnya sektor mata), gerakan

fisik cepat, pernafasan menghela, peningkatan pola bicara.

d. Eliminasi

Gejala: Gangguan ginjal saat ini atau yang lalu (seperti infeksi/obstruksi atau

riwayat penyakit ginjal masa yang lalu).

e. Makanan/Cairan

Gejala: 1) Makanan yang disukai yang dapat mencakup makanan tinggi garam,

tinggi lemak, tinggi kolesterol (seperti makanan yang digoreng, keju,

telur), gula-gula yang berwarna hitam, kandungan tinggi kalori.

2) Mual, muntah

3) Perubahan berat badan akhir-akhir ini (meningkat/menurun)


4) Riwayat penggunaan diuretik

Tanda: 1) Berat badan normal atau obesitas

2) Adanya oedema

f. Neurosensori

Gejala: 1) Keluhan pening/pusing

1) Berdenyut, sakit kepala suboksipital (terjadi saat bangun dan

menghilang secara spontan setelah beberapa jam)

2) Episode kebas, dan atau kelemahan pada satu sisi tubuh

3) Gangguan penglihatan (diplopia, penglihatan kabur)

4) Episode epistaksis

g. Nyeri/ ketidaknyamanan

Gejala: 1) Angina (penyakit arteri koroner/keterlibatan jantung)

2) Nyeri hilang timbul pada tungkai/klaudikasi (indikasi arteriosklerosis

pada arteri ekstremitas bawah)

3) Sakit kepala oksipital berat seperti yang pernah terjadi sebelumnya

4) Nyeri abdomen atau massa (feokromositoma)

h. Pernafasan

Gejala: 1) dispneu yang berkaitan dengan aktifitas/ kerja

2) takipnea, ortopnea, dispnea nocturnal paroksismal

3) batuk dengan atau tanpa sputum

4) riwayat merokok

Tanda: 1) distress respirasi/penggunaan obat aksesori pernafasan


2) bunyi nafas tambahan (krekles/mengi)

3) Sianosis

i. Keamanan

Gejala: 1) gangguan koordinasi atau cara berjalan

2) episode parestesia unilateral transion

3) hipotensi postural

j. Pembelajaran/penyuluhan

Gejala: 1) faktor-faktor risiko keluarga: hipertensi, aterosklerosis, penyakit jantung,

diabetes mellitus, penyakit serebrovaskuler/ginjal.

2) Pengguaan pil KB atau hormone lain; penggunaan obat atau alkohol

2. Diagnosa keperawatan

a. Nyeri akut b.d agen pencedera biologis (D.0077)

b. Penurunan curah jantung b.d perubahan afterload (D.0008)

c. Resiko perfusi serebral tidak efektif (D.0017)


3. Intervensi Keperawatan

No Tujuan Evaluasi
Diagnosa Keperawatan Rencana Tindakan
. Umum Khusus Kriteria Standart
1. (D.0077) Nyeri akut Setelah setelah dilakukan Kognitif - Pengertian Hipertensi a. Jelaskan pada Klien
adalah tekanan darah mengenai pengertian,
berhubungan dengan agen dilakukan tindakan dan verbal
tindakan keperawatan 3 kali tinggi yang bersifat penyebab, tanda dan
pencedera fisiologis keperawatan pertemuan klien abnormal yang diukur gejala, komplikasi, dan
paling tidak pada tiga penatalaksanaan
dibuktikan dengan dalam waktu mampu:
3 pertemuan kesempatan yang hipertensi
mengeluh pusing dan kaku TUK 1: berbeda. Secara umum b. Berikan kesempatan
masalah nyeri
seseorang dianggap unyuk bertanya
tengkuk, lemas, tekanan dapat teratasi Klien mampu mengalami hipertensi mengenai materi yang
darah meningkat. mengenal masalah apabila tekanan diberikan
Nyeri akut dengan darahnya lebih dari c. Tenyakan kembali
edukasi 140/90 mmHg mengenai materi yang
manajemen nyeri - Penyebab hipertensi sudah diberikan
(Pengertian, Penyebab hipertensi d. Beri pujian terhadap
penyebab, tanda adalah: faktor genetik, jawaban klien
dan gejala, usia, kegemukan, pola
komplikasi, makan, diet, penyakit
pentalaksanaan) lain.
- Tanda dan gejala
hipertensi
Pusing, kaku tengkuk,
lemas, tekanan darah
meningkat
- Komplikasi hipertensi
Stroke, penglihatan
kabut, gagal jantung
- Penatalaksanaan
hipertensi
a. Kompres air hangat
untuk mengurangi nyeri
tengkuk
b. senam hipertensi
TUK 2 : Respon Klien mampu mengambil a. Anjurkan klien
verbal keputusan dengan melakukan manajemen
Klien mampu nyeri saat nyeri kambuh
menyatakan akan mengatasi
mengambil b. Beri pujian kepada klien
masalah nyeri akibat
keputusan dalam atas keputusannya untuk
hipertensi dengan
mengatasi melakukan manajemen
manajemen nyeri yang
keluhannya dengan nyeri yang sudah
sudah diajarkan
manajemen nyeri diajarkan
yang sudah
diajarkan
TUK 3 : Afektif Melakukan terapi kompres a. latih klien prosedur
Psikomotor air, dengan langkah – kompres hangat
Klien mampu b. Ajarkan klien untuk
langkah :
merawat/mengatas mendemonstrasika
i masalah dengan a. Siapkan air hangat kompres hangat
melakukan b. siapkan handuk kecil c. Beri pujian atas usaha
kompres air hangat atau waslap yang akan klien
digunakan untuk
mengompres
c. basahi waslap dengan air
hangat
d. peras waslap atau
handuk kecil tersbeut
e. letakan handuk
kecil/waslap pada
tengkuk selama kurang
lebih 15 menit
f. lakukan beberapa kali
sampai nyeri berkurang
TUK 4 : Psikomotor Klien mampu memodifikasi a. Kontrol lingkungan yang
Klien dapat lingkungan dengan memperberat rasa nyeri
memodifikasi manajemen nyeri akibat seperti kebisingan
lingkungan dengan hipertensi dengan b. Fasilitasi istirahat tidur
mengontrol pola makan c. Anjurkan menggunakan
Manajemen nyeri analgetik secara tepat
yang baik untuk
menghindari kenaikan d. Berikan pujian dan
dukungan terhadap
tekanan darah, dan
usaha positif dan
mengontrol lingkungan
pencapaiannya
yang dapat memperberat
nyeri
TUK 5 : Psikomotor Klien mampu a. Informasikan fasilitas
memanfaatkan pelayanan ksehatan yang ada di
Klien mampu lingkungan Klien
kesehatan dengan optimal
memanfaatkan
agar mendapatkan b. Anjurkan menggunakan
fasilitas kesehatan fasilitas ksehatan yang
pengobatan dari masalah
secara optimal ada
kesehatan yang dirasakan.
konsultasi
2. (D.0112) Manajemen Setelah Setelah dilakukan Kognitif - Manajemen kesehatan a. Identifikasi faktor yang
adalah : pola pengaturan dapat meningkatkan dan
kesehatan tidak efektif dilakukan tindakan dan verbal
tindakan keperawatan 3 kali dan pengintegrasian menurunkan motivasi
ditandai dengan Ny.D tidak keperawatan pertemuan klien penanganan masalah PHBS
kesehatan untuk b. Ajarkan mengenai PHBS
teratur minum obat penurun dalam waktu mampu:
3 kali mencapai status c. Ajarkan strategi yang
tensi dan tidak menjaga pola TUK 1: kesehatan yang dapat digunakan untuk
pertemuan
diharapkan meningkatkan kesehatan
makan, tidak segera ke RS masalah Klien mampu - Pengertian PHBS : d. Berikan kesempatan
jika sakit manajemen mengenal masalah Perilaku Hidup Bersih dan Klien untuk bertanya
kesehatan manajemen Sehat adalah perilaku
tidak efektif kesehatan dengan kesehatan yang dilakukan
membaik edukasi kesehatan atas kesadaran untuk
menjaga kesehatan dan
mencegah resiko penyakit
Manfaat PHBS
a. Terhindar dari penyakit
b. Mampu mencegah dan
menanggulangi masalah
kesehatan
c. Mampu memanfaatkan
pelayanan kesehatan
yang ada untuk
meningkatkan kesehatan

TUK 2 : Respon Klien mampu mengambil a. Berikan informasi


verbal keputusan untuk melakukan mengenai
Klien mampu penatalaksanaan yang
perilaku hidup sehat agar
mengambil dapat dilakukan oleh
tingkat kesehatan lebih
keputusan dengan pasien seperti memimun
optimal
dukungan obat secara teratur
pengambilan b. Diskusikan kelebihan
keputusan dan kekurangan dari
setiap solusi
c. Hormati hak pasien
untuk menentukan dan
menolak informasi yang
diberikan
TUK 3: Afektif Klien mampu merawat atau
Psikomotor mengatasi masalah dengan a. Anjurkan makan
Klien mampu makanan sehat, sayur
manajemen kesehatan
merawat atau dan buah setiap hari,
menerapkan program
mengatasi masalah hindari makanan yang
perawatan sesuai anjuran
dengan mengandung lemak,
dokter
menerapkan kolesterol dan garam
manajemen berlebihan
kesehatan b. Anjurkan melakukan
aktivitas fisik setiap hari
c. Anjurkan minum obat
penurun tensi secara
rutin
TUK 4 : Psikomotor Klien mampu memodifikasi a. Berikan lingkungan yang
lingkungan dengan mendukung kesehatan
Klien dapat b. Anjurkan mengontrol
manajemen kesehatan
memodifikasi pola makan
lingkungan c. Anjurkan beristirahat
dan ciptakan lingkungan
yang tenang
TUK 5 : Psikomotor Klien mampu
memanfaatkan fasilitas a. Anjurkan menggunakan
Klien mampu fasilitas ksehatan yang
kesehatan dengan
memanfaatkan ada, anjurkan rutin cek
manajemen kesehatan
fasilitas kesehatan tekanan darah sdetiap
melakukan tidakan untuk
secara optimal minggu
mengurangi faktor resiko
b. Anjurkan mengikuti
posyandu lansia
DAFTAR PUSTAKA

Ardiyansyah.(2012).Medikal Bedah.Yogakarta : Diva Press

Asmadi.(2008).Teknik Prosedural Keperawatan Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar


Klien.Jakarta:Salemba Medika

Aru W,Sudoyono. (2009). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam,Jilid II, Edisi V. Jakarta : Interna
Publishing

Smeltzer & Bare (2013)..Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brrunner & Suddarth Edisi 8.
Jakarta: EGC

Muttaqin, Arif.(2014).Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem


Kardiovaskular.Jakarta: Salemba Medika
Savitri,Tania.(2018).Penyakit hipertensi adalah darah tinggi.
https://hellosehat.com/penyakit/hipertensi-adalah-darah-tinggi/, diakses pada tanggal 29
Januari 2019.

Sidabutar R.P dan Wiguno. (2009). Hipertensi Esensial , Ilmu Penyakit DalamJilid 11. Jakarta :
FK-UI

Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2017). Standart Diagnosa Keperawatan Indonesia.
Jakarta : DPP PPNI

Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2018). Standart Intervensi Keperawatan Indonesia. Jakarta
: DPP PPNI

Anda mungkin juga menyukai