Disusun Oleh:
Fela Lutfianur 115044
Adelia Mutiara 116002
Alda Anggita 116003
Alshela Pradini 116004
Anis Fuadiyah 116008
Anisa Alya 116009
Aprillia Dian 116010
Cahaya Arina 116013
Dea Calista 116014
Desy Arianti 116016
Diani Ratnawati 116019
Ella Ayu 116023
Elvica Sari 116024
SEMARANG
2019
FORMAT PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN
KOMUNITAS
1. Pengkajian
Pengkajian ini dilakukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang
mempengaruhi status kesehatan masyarakat. Dalam melakukan pengkajian
komunitas beberapa data yang perlu dikumpulkan meliputi data.
a. Data inti komunitas
Data inti komunitas yang dikaji meliputi beberapa aspek, yaitu :
1) Sejarah
2) Data demografi
3) Suku dan Budaya
4) Nilai dan keyakinan
b. Data subsistem komunitas
1) Lingkungan Fisik
2) Pendidikan
3) Keamanan dan Transportasi
4) Politik dan Pemerintahan
5) Pelayanan Sosial dan Pelayanan Kesehatan
6) Komunikasi
7) Ekonomi
8) Rekreasi
c. Persepsi
Data persepsi yang dikaji meliputi :
1) Persepsi masyarakat
Persepsi masyarakat yang dikaji terkait tempat tinggal yaitu bagaimana
perasaan masyrakat tentang kehidupan bermasyarakat yang dirasakan
di lingkungan tempat tinggal mereka, apa yang menjadi kekuatan
mereka, permasalahan, tanyakan pada masyarakt dalam kelompok yang
berbeda (misalnya: lansia, rmaja, pekerja, profesional, ibu rumah
tangga, dll).
2) Persepsi Perawat
Persepsi perawata berupa pernyataan umum tentang kondisi kesehatan
dari masyarakat apa yang menjadi kekuatan, apa masalahnya atau
potensial masalah yang dapat didentifikasi).
2. Diagnosa Keperawatan
a. Perumusan Diagnosa
Diagnosa keperawatan komunitas yangg digunakan dalam penyususnan
asuhan keperawatan komunitas menggunakan pedoman NANDA dan
ICNP. Ada 3 Jenis diagnosa keperawatan :
1. Aktual
Menggambarkan respon manusia terhadap kondisi kesehatan/proses
kehidupan yang benar nyata pada individu, keluarga dan komunitas.
2. Resiko
Menggambarkan respon manusia terhadap kondisi kesehtan/proses
kehidupan yang mungkin berkembang dalam kerentanan individu,
keluarga, dan komunitas. Hal ini didukung oleh berbagai faktor resiko
yang berkontribusi pada peningkatan kerentanan.
3. Potensial
Penilaian klinis dari motivasi seseorang, keluarga atau komunitas dan
keinginan untuk meningkatkan kesejahteraan mewujudkan potensi
kesehatan manusia dan menguatkan perilaku sehat secara khusus,
misalnya melalui nutrisi dan olahraga.
b. Analisa Data
Setelah melakukan pengkajian dan analisa data dalam menentukan
prioritas diganosa. Berdasarkan 12 kriteria dan skore, sebagai berikut:
1) Kriteria
a) Sesuai dengan peran perawat
b) Resiko terjadi
c) Resiko parah
d) Potensial untuk pendidikan kesehatan
e) Ketertarikan untuk komunikasi
f) Kemungkinan untuk diatasi
g) Relevan dengan program
h) Tersedianya tempat
i) Tersedianya waktu
j) Tersedianya dana
k) Tersedianya fasilitas
l) Tersedianya sumber daya
2) Skoring
a) Sangat Rendah =5
b) Rendah =4
c) Cukup =3
d) Tinggi =2
e) Sangat Tinggi =1
3. Intervensi Keperawatan
Dalam menyususun perencanaan keperawatan kesehtan komunitas melalui
langkah-langkah sebagai berikut:
1) Menetapkan prioritas
2) Menetapkan sasaran
3) Menetapkan tujuan
4) Menetapkan rencana intervensi
4. Implementasi Keperawatan
Implementasi atau pelaksanaan adalah inisiasif dari rencana tindakan
untuk mencapai tujuan yang sepesifik.
5. Evaluasi Keperawatan
Asuhan keperawatan komunitas dikatakan berhasil ketika selesai
melakukan prosesnya wilayah binaan mampu melanjutkan implementasi
yang sudah dilakukan.
B. Tahap Perkembangan
MenurutSunaryo (2009, hlm. 120) tahap perkembangan berdasarkan teori erik-
erikson, yaitu :
1. Bayi
Percaya Vs Tidak percaya (trust Vs Mistrust). Kejadian Penting: Feeding
(pemberian makan). Penjelasan: Bayi harus berhasil mendapatkan cinta
pertamanya, dan kepercayaan dalam hubungan dengan orang tua atau
pengasuh utamanya Mothering (kemampuan orang tua untuk memenuhi
kebutuhan fisik) & Motherline (kemampuan orang tua untuk memenuhi
kebutuhan psikis). Gagal berarti individu akan kesulitan percaya orang lain,
selalu meyakinkan dirinya bahwa orang lain berusaha mengambil keuntungan
dari dirinya.
2. Todler
Konflik yang muncul: otonomi Vs malu/ragu-ragu (Autonomy Vs
Shame/Doubt). Kejadian Penting: Toilet Training (pembiasaan perilaku
bertoilet yang baik). Penjelasan: Energi anak diarahkan pada perkembangan
ketrampilan fisik, termasuk berjalan, menggantung, dan mengontrol
pembuangan (air kecil dan besar) dan anak belajar mengontrol pembuangan
tetapi mungkin akan malu atau ragu-ragu jika tidak dijaga (diarahkan dengan
baik).
3. Pre School
Konflik yang muncul: inisiatif Vs merasa bersalah (initiative Vs Guilt).
Kejadian Penting: Memberikan kebebasan (independence). Penjelasan: Anak
berkembang lebih asertif (tegas) & lebih berani inisiatif, tetapi bila berlebihan
akan mengarah pada perasaan bersalah (guilt feelings), sedangkan jika gagal
yaitu anak takut inisiatif atau membuat keputusan karena takut berbuat salah,
rasa percaya diri rendah & tidak mau mengembangkan harapan.
4. Anak usia sekolah
Konflik yang muncul: Produktif (pekerja keras) Vs Tidak berarti (rendah diri)
(Industry Vs Inferiority). Kejadian Penting: Sekolah (school). Penjelasan:
Anak diharapkan dapat belajar untuk memenuhi tugas atau ketrampilan yang
disyaratkan di sekolah atau dia menjadi merasa tidak berarti, gagal dan tidak
kompeten.
5. Remaja
Konflikyang muncul: kejelasanidentitas Vs kebingunan akan perannya
(Identity Vs Role Confusion). Kejadian penting: hubungan teman sebaya.
Penjelasannya , yaitu kemampuan untuk berinteraksi.
6. Dewasa awal
Konflik yang muncul, yaitu : intim Vs terisolasi (Intimacy Vs Isolation).
Kejadian penting: Hubungancinta (Love Relationship). Penjelasan: Orang
muda harus berhasil mengembangkan hubungan yang akrab (intim) atau
diaakan merasa menderita karena terisolasi.
7. Dewasa tengah
Konflik yang muncul yaitu membina generasi muda vs Stagnan.Kejadian
penting: Menjadi Orang Tua
8. Lansia
Konflik yang sering muncul integritas ego dan mengambang. Kejadian
pentingrefleksidan penerimaan kehidupanyang telahdijalani, melihat makna,
ketentraman dan integritas.
1. Struktur Peran
social yang diberikan. Yang di maksud dengan posisi atau status individu
2. Struktur Keluarga
Sifat Keluarga
waktu yang singkat saja. Bentuk hubungan suami istri ini ada yang
memilih calon suami atau calon istri itu dipilihkan oleh orang tua mereka
sendiri).
Setiap keluarga pada suku bangsa manapun pasti mempunyai milik, harta
Setiap orang yang telah menikah pasti mempunyai tempat tinggal sendiri
di luar kerabat suami maupun istri. Namun pada beberapa suku bangsa,
kita dapat melihat bahwa suami mengikuti tempat tinggal keluarga istri.
Sistem ini disebut dengan matrilokal. Adapula istri yang mengikuti
b) Kebutuhan Nutrisi
1. Kabohidrat
2. Lemak
3. Protein
- Protein diserap dalam bentuk asam amino dan bersama sama dengan
energy total
4. Mineral
- Mineral tidak membutuhkan pencernaan, mineral diserap dengan
transportasi aktif
5. Vitamin
e) Ekonomi
kurang dari 100 Birr per bulan. Karakteristik angkatan kerja, status
f) Sosial
apotik, klinik gigi, dan jasa lainnya. Tanda obat atau penyalah gunaan zat,
pakaian, makanan, tempat tinggal, dan kebutuhan khusus, serta pasar dan
pertokoan.
g) Pendidikan
pendidikan formal ?
h) Psikologis
i) Spiritual
j) Faktor Lingkungan
1. Perumahan
menumpang?
permanen?
bersih?
2. Sumber air
lainnya.
tempat.
4. Pembuangan Sampah
Kaji kepemilikan kandang ternak di lingkungan sekitar rumah. dan bila ada
dimana letak kandang rumah tersebut contoh di dalam rumah di luar rumah
atau menempel di dinding rumah atau bahkan jauh dari rumah. Selanjutnya
6. Pembuangan Kotoran
seperti kolam atau septic tank. Lalu dimana keluarga melakukan buang air
besar. Bagaimana kondisinya terpelihara atau tidak. dan berapa jarak tempat
1. Ibu Nifas
ASI ekslusif.
2. Ibu Menyusui
apakah ada ibu menyusui di keluarga, berapa kali sehari untuk memberikan
Asi, usia anak yang menyusu, apakah ibu tahu posisi atau cara menyusui
yang benar, apakah ibu tahu kebutuhan gizi seimbang untuk ibu menyusui.
3. Keluarga berencana
efek samping dari KB, menanyakan pada suami apakah saat berhubungan
Pada pengkajian bayi dan balita perlu dilakukan pengkajian tahap tumbuh
berjalan, senyum pertama kali kepada orang lain, bicara pertama kali,
makanan tambahan, pola perubahan nutrisi tiap tahap usia sampai pada
4. Anak tinggal riwayat psikososial : anak tinggal bersama ibu dan anaknya,
orang tuanya.
5. Riwayat imunisasi : BCG, Hepatitis, DPT (I, II, III). Polio (I, II, III, IV),
Campak
p) Usia Sekolah
5. Kondisi anak sekarang sakit atau tidak, jika sakit penyakit yang diderita
q) Remaja
tidak
8. Kondisi remaja sekarang sakit atau tidak , jika sakit pengobatan yang
atau dibiarkan )
r) Pre Menopause
1) Apakah ada ibu yang sudah menopause atau tidak menstruasi lagi
s) Lansia
Pengkajian
a) Demografi
kemandiriannya?
2) Data subsistem
a) Lingkungan Fisik
atau tidak?
kesehatan lansia ?
kesehatan ?
(3)Jika lansia sedang sakit apakah memanfaatkan pelayanan
kesehatan yang nada diwilayah tersebut atau tidak ? jika iya maka
tersebut?
3) Ekonomi
kebutuhannya?
berpergian ?
antar lansia?
6) Komunikasi
7) Pendidikan
8) Rekreasi
DAFTAR PUSTAKA
Ekasari, Mia Fatmawati. (2006). Panduan pengalaman belajar lapangan
Jakarta: EGC
Sagung Seto