MANAJEMEN HIPOVOLEMIA
DISUSUN OLEH :
2020
LAPORAN ANALISIS INTERVENSI KEPERAWATAN
Kategori : Fisiologis
2) Persiapan alat
a) Standar infus
b) Cairan infus sesuai
kebutuhan
c) IV Catheter / Wings
Needle/ Abocath sesuai
kebutuhan
d) Perlak
e) Tourniquet
f) Plester
g) Gunting
h) Bengkok
i) Sarung tangan bersih
j) Kassa steril
k) Kapal alkohol / Alkohol
swab
l) Sharp countainer
b. Fase orientasi
1) Salam terapeutik dan
memperkenalkan diri
2) Menjelaskan tujuan
3) Menjelaskan prosedur yang akan
dilakukan
4) Menayakan kesiapan pasien
5) Menjaga privasi
6) Mecuci tangan
c. Fase kerja
1) Mengidentifikasi pasien dengan
benar
R : menghindari salah pasien
2) Membuka bungkus selang,
menutup klem dan menyambung
ke cairan infus
3) Menggantung botol cairan pada
standart, mengisi tabung
reservior infus dengan cairan
infus sebanyak 1/3-1/2 bagian
4) Mengalirkan cairan infus hingga
tidak ada udara dalam selang
R : mencegah terjadinya emboli
akibat udara
5) Mengatur posisi lengan pasien
untuk menentukan posisi vena
yang akan ditusuk
6) Memasang perlak dan alasnya
serta membebaskan daerah yang
akan ditusuk
R : Agar darah tidak menetes di
tempat tidur pasien
7) Memasang tourniquet 10-12 cm
di atas area yang akan ditusuk
R : Agar mempermudah mencari
vena dan mencegah darah
menetes
8) Memakai sarung tangan steril
R : mencegah terjadinya infeksi
nosokomial
9) Membersihkan area penusukan
dengan kapas alkohol, dengan
teknik satu kali usap
10) Mempertahankan vena
pada posisi stabil dan memegang
IV kateter dengan sudut 15o 30o
dengan posisi lubang jarum
menghadap ke atas
11) Memastikan jarum masuk
ke intra vena dan menarik sedikit
jarum (mandrin) sehingga darah
keluar sedikit
12) Memasukan IV kateter
secara perlahan, menarik jarum
(mandrin) hingga lepas dan
diletakkan ke dalam bengkok /
sharp container
13) Menyambung IV kateter
dengan selang, melepas torniquet
dan mengalirkan cairan infus
14) Menutup area penusukan
dengan transparan dressing/kassa
steril
15) Melepas sarung tangan
16) Melakukan fiksasi IV
kateter
17) Menghitung tetesan infus
sesuai program
d. Fase terminasi
1) Merapikan pasien
2) Melakukan evaluasi tindakan
3) Membereskan alat
4) Berpamitan
5) Mencuci tangan
6) Dokumentasi
c. Iritasi vena
d. Hematoma
e. Trombophlebitis
Trombophlebitis
menggambarkan adanya bekuan
ditambah peradangan dalam
vena. Karakteristik tromboflebitis
adalah adanya nyeri yang
terlokalisasi, kemerahan, rasa
hangat, dan pembengkakan di
sekitar area insersi atau
sepanjang vena, imobilisasi
ekstremitas karena adanya rasa
tidak nyaman dan
pembengkakan, kecepatan aliran
yang tersendat, demam, malaise,
dan leukositosis.
f. Trombosis
g. Occlusion
h. Spasme vena
i. Reaksi vasovagal
Tarwoto & Wartonah. (2010). Kebutuhan Dasar Manusia Dan Proses Keperawatan
Edisi 4. Salemba Medika: Jakarta.