BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
darah dalam pembuluh darah arteri yang mengangkut darah dari jantung
1. Hipertensi Primer
tidak bisa disembuhkan tetapi bisa dikontrol dengan cara terapi yang
2. Hipertensi Sekunder
7
adanya perubahan pada curah jantung (Ignatavicius, Workman, &
Rebar, 2017).
sehingga kita bisa menjaga kesehatan agar tekanan darah tetat terkontrol
a. Keturunan
b. Usia
berbeda
c. Jenis kelamin
a. Merokok
Hipertensi
d. Obesitas
Hipertensi.
TDS TTD
Kategoti Stadium (mmHg) (mmHg)
Normal 120 -129 80-89
(Depkes, 2016).
Hipertensi tidak sama pada setiap orang, bahkan terkadang timbul tanpa
1. Sakit kepala
5. Telinga berdenging
2.1.6 Patofisiologi
Hipertensi
Kerusakan vaskuler
Tekanan Perubahan
pembuluh darah
sistematik situasi
darah
2.1.8 Komplikasi
Pada tekanan darah tinggi atau hipertensi jika tidak diobati dan di
1. Stroke
2. Infark Miokard
3. Gagal Ginjal
4. Ensefalopati
kematian.
5. Kejang
memiliki berat lahir kecil akibat perfusi plasenta yang tidak adekuat,
dalam darah jika ibu mengalami kejang selama dan sebelum proses
persalinan.
2.1.9 Penatalaksanaan
2 jenis yaitu:
1. Penatalaksanaan farmakologi
Banyaknya jenis obat anti Hipertensi yang beredar saat ini. Untuk
a. Diuretik
b. Penghambat Simpatetik
c. Betabloker
Proses kerja obat anti Hipertensi ini yaitu dengan cara penurunan
metoprolol dll.
tekanan darah.
1. Pemeriksaan laboratorium
16
a. HB/Ht (Hemoglobin/Hematokrit)
b. BUN/kreatinin
c. Glucosa
d. Urinalisa
e. CT-scan
f. EKG
g. IUP
perbaikan ginjal.
h. Rontgen
jantung.
17
hidup baik didalam dan diluar sekolah. Proses pengubah sikap dan
2. Media Informasi
18
4. Lingkungan
Sesuatu yang ada disekitar kita ini, baik yang ada dilingkungan fisik,
5. Pengalaman
Pengetahuan
1. Pengkajian
2011).
2. Biodata
3. Riwayat kesehatan
a. Keluhan Utama
informasi.
(Udjianti, 2010).
4. Pengkajian Psikososial
teratasi.
d. Pola pertahanan
1) Gambaran diri
2) Harga diri
3) Peran
apa
4) Identitas diri
klien.
pekerjaannya sendiri.
1. Keadaan Umum
darah, suhu, nadi, respirasi dan biasanya pada pasien Hipertensi ini
3. Pemeriksaan Kepala
23
axila, boyak simetris pada pria, rambut kering atau lembab, rapuh,
b. Palpasi : Kulit kepala; suhu dan tekstur kulit, turgor, ukuran lesi,
belakang.
4. Pemeriksaan Mata
ganda (diplopia).
5. Pemeriksaan Hidung
dan eksudat. Jumlah gigi, gigi yang karies dan penggunaan gigi
7. Pemeriksaan Telinga
8. Pemeriksaan Leher
berkurang, lunak, lentur dan tidak ada nyeri tekan. Area trakhea
25
9. Pemeriksaan Thorax
a. Inspeksi : Pada Paru; bentuk dada normal chest atau barrel chest
ditemukan pada lanjut usia antara lain mengi oleh jalan nafas
10. Jantung
27
left dan normal selebar 1 cm. Ictus cordis secara normal dapat
hepar dan limfa dan kaji adanya nyeri tekan atau tidak.
kelembapan.
kekuatan otot.
Studi Kasus ini penulis hanya fokus pada satu diagnosis keperawatan
terhada 1. Identifikasi
p kemampuan pasien
masalah dan keluarga
Gejala menerima informasi
dan 2. Identifikasi tingkat
tanda pengetahuan saat
minor ini
Subjekti 3. Identifikasi
f : (tidak kebiasaan pada
tersedia makan saat ini dan
) masa lalu
Objektif :
1. Menjalani pemeriksaa n 4. Identifikasi
yang persepsi pasien dan
tidak tepat keluarga tentang
2. Menunjukk diet yang
an perilaku bermusuha diprogramkan
n, agitasi, histeria). 5. Identifikasi
keterbatasan
finansial untuk
menyediakan
makanan
Terapeutik
1. Persiapan materi,
media dan alat
peraga
2. Jadwalkan waktu
yang tepat untuk
memberikan
pendidikan
kesehatan
3. Berikan
kesempatan
pasien dan
keluarga
bertanya
4. Sediakan rencana
makanan tertulis,
jika perlu
Edukasi
1.Jelaskan tujuan
kepatuhan diet
34
terhadap kesehatan 2.
Informasikan makanan
yang diperbolehkan
dan dilarang 3.
Informasi kemungkinan
interaksi obat dan
makanan, jika perlu 4.
Anjurkan
mempertahahankan
posisi posisi semi
Fowler (30-45 derajat)
20-30 menit setelah
makan
5. Anjurkan
mengganti bahan
makanan sesuia
dengan diet yang
diprogramkan
35
6. Anjurkan melakukan
olahraga sesuai toleransi
7. Ajarkan cara membaca
label dan
memilih makanan yang
sesuai
8. Ajarkan cara
merencanakan
makanan yang sesuai
program
9. Rekomendasik
an resep makanan
yang sesuai dengan
diet, jika perlu
2.3.5 Implementasi
ق ى َوا هَّي َو الهَّ سُيل َو سُي ِر ِري َو ِر ايقًى ِراا َو ى ْنا َو
ً َو َو ْن َو ل َو َو َو ِر ايقًى َوا ْنل َو ِر سُ ِر ِري ِر ْنل
هَّ ِر
Artinya: "Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah
akan mudahkan baginya jalan menuju surga." (HR. Muslim, no. 2699).
bahwa hasil observasi dan analisa dari perawat terhadap respon pasien
objektif.
meningkat.
38
penyebab enunjukkan tidak nyaman pada dan belum bisa di gejala tetapi 3.
tengkukPerasaan berputar
seiring waktu,
identifikasi. seperti tujuh
jika tidak diobati
2. Hipertensi Sekunder : maka dapat keliling serasa ingin menyebabkan
jatuh Penyebabnya karena masalah 4. Berdebar atau detak
adanya penyempitan kesehatan, jantung terasa cepat
arteri renalis, kehamilan, seperti penyakit 5. Telinga berdenging
medikasi dan ada jantung dan penyebab
lainnya stroke Hipertensi sekunder
yang bersifat akut karena
adanya perubahan pada Hipertensi
curah jantung
: Ditelaah
: Berpengaruh
Gambar 2.2 Hubungan Antar Konsep Asuhan Keperawatan Pada Pasien
Hipertensi Dengan Masalah Keperawatan Defisit Pengetahuan