Anda di halaman 1dari 44

LAPORAN PENDAHULUAN

HIPERTENSI

DI SUSUN OLEH :

Shinta Febrina

22222069

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN
INSTITUT ILMU KESEHATAN DAN TEKNOLOGI
MUHAMMADIYAH PALEMBANG
TAHUN 2022

A. Konsep Dasar Hipertensi

1. Definisi
Hipertensi adalah suatu kondisi dimana meningkatnya tekanan

darah lebih dari normal, pada sistolik lebih dari 140 mmHg dan sistolik

lebih dari 90 mmHg dan lebih dari normal, pada saat telah dilakukan

pengukuran tekanan darah dua kali dalam keadaan pasien istirahat atau

ketika pasien tenang dan diberikan jeda lima menit setelah pengukuran

pertama AHA (2017), Kemenkes (2018), WHO (2021).

2. Etiologi

Nugroho (2015) menyatakan bahwa terdapat dua penyebab

hipertensi. Yaitu Hipertensi primer (esensial) dan Hipertensi sekunder.

Kejadian Hipertensi essensial lebih banyak ditemui sebanyak 95%

daripada Hipertensi sekunder sebanyak 5% .

a. Hipertensi Primer (esensial)

Hipertensi yang biasanya tidak diketahui faktor

penyebabnya atau biasa disebut dengan hipertensi esensial. Pada

hipertensi esensial ini biasanya terjadi karena beberapa faktor yang

mempengaruhi seperti gaya hidup, riwayat keturunan,faktor

lingkungan,peningkatan natrium, berkurangnya asupan kalium atau

kalsium (Nisa et.,al 2018 ). Angka terjadinya Hipertensi esensial

ini biasanya sering ditemui, karena terjadinya prevalensi keturunan

70-80% pada faktor ini(Padila, 2015).

b. Hipertensi Sekunder
Hipertensi yang disebabkan oleh penyakit sistemik yang

lain, seperti gangguan hormon, penyempitan pembuluh darah

utama ginjal, dan penyakit sistemik lainnya. Kemenkes (2021) juga

menyatakan bahwa faktor ini juga disebabkan oleh gaya hidup

yang kurang baik, seperti mengkonsumsi garam berlebihan,

obesitas,merokok, serta jarang melakukan olahraga.

3. Manifestasi Klinis
Angka kejadian hipertensi banyak belum diketahui dikarenakan
kejadian hipertensi ini diketahui ketika dilakukannya pemeriksaan
tekanan darah dan setelah terjadinya komplikasi yang cukup berat.
Pada penderita hipertensi biasanya tidak menimbul gejala, namun ada
beberapa penderita hipertensi mengeluh kepala pusing di pagi
hari,jantung berdebar-debar,telinga terasa berdengung pada gejala
awal. (Pranata et al., 2017). Dibawah ini terdapat beberapa gejala
umum pada penderita hipertensi :
a. Sakit Kepala
b. Rentan marah
c. Epistaksis
d. Tinitus
e. Palpitasi
f. Kaku kuduk
g. Pandangan mata berkurang
h. Gangguan pola tidur
i. Tekanan darah melebihi normal (Hariyanto et al.,2017).
4. Komplikasi
Terdapat beberapa komplikasi yang disebabkan oleh Hipertensi yaitu :
a. Gagal jantung
Salah satu penyebabnya ialah resistensi pembuluh darah hal
ini akan memberikan beban yang kuat pada jantung dan
mengedarkan darah serta okigen ke seluruh tubuh (WHO, 2017).
b. Stroke
Terjadinya gangguan peredaran darah dan terjadi secara
mendadak dengan tanda gejala sesuai fokal otak yang terganggu
dan terjadinya perubahan struktural pembuluh darah
serebral,perubahan aliran darah serebral yang bisa menyebabkan
stroke diakibatkan oleh hipertensi (Yonata et al., 2016).
c. Diabetes Melitus
Terdapat hubungan antara diabetes dengan hipertensi hal
ini dikaitkan dengan pola hidup yang tidak sehat (Sihombing,
2017).
5. Penatalaksanaan
Tujuan tiap program penanganan bagi setiap pasien adalah
mencegah terjadinya morbiditas dan mortalitas penyerta dengan
mencapai dan mempertahankan tekanan darah di bawah 140/90
mmHg. Efektivitas setiap program di tentukan oleh derajat hipertensi,
komplikasi, biaya perawatan, dan kualitas hidup sehubungan dengan
terapi.(arif muttaqin 2009) Beberapa penelitian menunjukkan bahwa
pendekatan non farmakologis, temasuk penurunan berat badan,
pembatasan alcohol, natrium dan tembakau, latihan dan relaksasi
merupakan latihan merupakan intervensi wajib yang harus di lakukan
pada setiap terapi antihipertensi. Apabila penderita hipertensi ringan
berada di risiko tinggi (pria, perokok) atau bila tekanan darah
diastoliknya menetap, diatas 85 atau 95 mmHg dan sistoliknya diatas
130 sampai 139 mmHg, maka perlu di mulai terapi obat-obatan.
6. Patofisiologi
Terjadinya hipertensi diawali dengan terbentuknya angiotensin
II dari angiotensin I oleh ACE (Angiotensin I-converting enzim). ACE
Mememgang peran fisiologis penting dalam mengatur tekanan darah.
Darah mengandung angiotensinogen yang diproduksikan oleh hati.
Selanjutnya disebabkan hormon, renn yang di produksikan oleh ginjak
dan menjadi angiotensin I. Oleh ACE yang terdapat di paru paru,
angiotensin I. Oleh ACE yang berada di paru paru, angiotensin I
diubadi menjadi angiotensin II. Pada angiotensin II inilah yang
memiliki peran penting dalam meningkatkan tekanan darah melewati
dua aksi utama. Pada aksi pertama ialah meningkatkan sekresi hormon
antidiuretik (ADH) dan rasa haus. ADH yang di produksi oleh
hipotalamus atau kelenjar pituitari) dan bekerja pada ginjal untuk
mengaturnya osmolalitas dan volume urin. Terjadinya peningkatan
ADH, sangat sedikit urin yang diekresikan ke luar tubuh (antidiuresis)
hal ini menjadi pekat serta tingginya osmolalitasnya. Untuk
mengencerkannya, pada volume cairan ekstraselular akan ditingkatkan
dengan cara menarik cairannya pada bagian intraselular. Maka
terjadilah vokume darah meningkat,sehingga akan meningkatnya
tekanan darah. Pada aksi kedua adalah mensitumulasikan sekresi
aldosteron dari korteks adrenal. Aldosteron adalah hormon steroid
yang memiliki persn penting pada ginjal. Untuk mengatur volume
cairan ekstraseluler, aldosteron akan mengurangi eksresi NaCl (garam)
dengan melakukan reabsorpsinya dari tubulus ginjal. Naiknya
konsentrasi NaCl akan mengencerkan kembali dengan cara
meningkatkan volume cairan ekstraseluler yang pada gilirannya.

7. Pathway
Faktor Hipertensi : Umur, Jenis Kelamin,
Gaya Hidup Obesitas

Otak Ginjal Retina Pembuluh Darah

Vasokontraksi Pmbl
Darah Ginjal Spasmus Arterile Sistemik
Resistesi Pembuluh Suplai O2
Darah Otak Otak Menurn
Blood Flow Vasokontriksi
Diplopia
Tek. Sinkop
Pemblh Darah Otak Afterload
Respon KAA
Resiko
Gangguan Injeksi
Perfusi
Nyeri Gangguan Vasokonstriksi
Jaringan
Pola Tidur
COP
Rangsang
Aldosteron Intoleransi
Akivitas
Koroner Jantung
Retensi Na

Invark Miokard
Hiprvolemia

Nyeri Dada

B. Konsep Asuhan Keperawatan


1. Pengkajian
Pengkajian adalah mencakup pengumpulan informasi subyektif
dan obyektif (misalnya tanda-tanda vital, wawancara, pasien/keluarga,
pemeriksaan fisik) dan peninjauan informasi riwayat pasien yang
diberikan oleh pasien/keluarga atau ditemukan dalam rekam medik
(NANDA, 2018-2020).
a. Identitas
Nama, umur, jenis kelamin, agama, pekerjaan, status
perkawinan, alamat, pendidikan.
b. Keluhan utama
Keluhan adanya nyeri pada luka bekas operasi, nyeri
dirasakan hilang timbul.
c. Riwayat kesehatan sekarang
Keluhan lain yang didapat sesuai dengan kondisi
Fibroadenoma mammae, biasanya keluhan yang ada berupa adanya
rasa nyeri setelah dilakukan tindakan operasi.
d. Riwayat kesehatan dahulu
Adanya kelainan pada mamae, kebiasaan makan tinggi
lemak, pernah mengalami sakit pada bagian dada, adanya riwayat
mengidap penyakit kanker lainnya, seperti kanker ovarium atau
kanker serviks.
e. Riwayat kesehatan keluarga
Adanya keluarga yang mengalami ca mammae ataupun
kleuarga klien pernah mengidap penyakit kanker lainnya seperti
DM dan Hypertensi.
f. Pemeriksaan fisik
Keadaan umum, kesadaran, TTV (TD,Nadi,Respirasi,Suhu)
g. Pemeriksaan persistem (modifikasi dari : indriono, Anik H : 2013).
1) Sistem Pernafasan : Potensi jalan nafas, perubahan pernafasan
(rata-ratan pola dan kedalaman), RR < 10x / menit. Inspeksi :
pergerakan dinding dada, penggunaan otot bantu pernafasan
diafragma, retraksi sternal, thorax drain, Auskultasi :
keadekuatan ekspansi paru, kesimetrisan.
2) Sistem Cardiovaskuler : Sirkulasi darah nadi dan suara jantung,
kaji sirkulasi perifer (kualitas denyut, warna, temperatur, dan
ukuran ekstermitas).
3) Sistem Pencernaan : Mual muntah, Inspeksi mukosa bibir,
keadaan gusi, reflek menelan, kondisi faring, kaji fungsi
gastrointestinal dengan auskultasi suara usus, kaji keadaan
perut dengan perkusi suara timpani menandakan perut
kembung, tidak ada kelainan pada anus.
4) Sistem Perkemihan\
5) Sistem Endokrin : Kaji adanya pembesaran kelenjar tiroid dan
kelenjar getah bening.
6) Sistem Persyarafan : Kaji fungsi cerebral dan tingkat
kesadaran, kekuatan otot, koordinasi.
7) Sistem Integumen
8) Sistem Muskuloskeletal
9) Data Psikologi. : Yang perlu dikaji adalah status emosional,
konsep diri, mekanisme koping klien harapan serta pemahaman
klien tentang kondisi kesehatan sekarang
10) Status Emosi : Kaji emosi klien karena proses penyakit yang
tidak diketahui/tidak pernah diberitahu sebelumnya.
11) Pola Koping : Merupakan suatu cara bagaimana seseorang
untuk mengurangi atau menghilangkan stress yang dihadapi.
12) Konsep Diri
2. Diagnosa Keperawatan
a. Gangguan pola tidur b.d hambatan lingkungan
b. Intoleransi aktivitas b.d ketidak seimbangan antara suplai dan
kebutuhan oksigen

3. Intervensi
a. Gangguan pola tidur b.d hambatan lingkungan
SLKI : Pola Tidur

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama .....................

diharapkan pola tidur membaik dengan :

Cukup
Cukup Meningk
Menurun Sedang Meningk
Kriteria Hasil Menurun at
at
1 2 3 4 5
Keluhan sulit

tidur
Keluhan sering

terjaga
Keluhan pola

tidur berubah
Keluhan
istirahat tidak √
cukup

SIKI : Dukungan Tidur


- Observasi :
1) Indentifikasi pola aktivitas dan tidur
2) Identifikasi faktor pengganggu tidur
- Terapeutik :
3) Fasilitasi menghilangkan stress sebelum tidur
4) Lakukan prosesdur untuk meningkatkan kenyamanan
- Edukasi
5) Jelaskan pentingnya tidur cukup selama sakit
6) Anjurkan menghindari makanan.minuman yang
mengganggu tidur
7) Ajarkan relaksasi autogenik atau cara nonfarmakologi
lainnya
b. Intoleransi aktivitas b.d ketidak seimbangan antara suplai dan
kebutuhan oksigen
SLKI : Toleransi Aktivitas
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama .....................

diharapkan toleransi aktivitas menigkat dengan :

Frekuensi Menurun Cukup Sedang Cukup Meningkat


Nadi Menurun Meningkat
1 2 3 4 5
Saturasi √
oksigen
Kemudahan √
dalam
melakukan
aktivitas
sehari-hari
Keceparan √
berjalan
Jarak √
berjalan
Kekuatan √
tubuh
bagian atas
Kekuatan √
tubuh
bagian
bawah
Toleransi √
dalam
menaiki
tangga

SIKI : Terapi Aktivitas


- Observas
1) Identifikasi defisit tingkat aktivitas
2) Identifikasi kemampuan berpartisipasi dalam aktivitas
tertentu
3) Indetifikasi sumber daya untuk aktivitas yang diinginkan
4) Identifikasi strategi meningkat partisipasi dalam aktivitas
5) Identifikasi makna aktivitas rutin (mis, bekerja) dan waktu
luang
6) Monitir respon emosional, fisik sosial,dan spiritual terhadap
aktivitas
- Terapeutik
1) Fasilitasi fokus pada kemampuan, bukan defisit yang
dialami
2) Sepakat komitmen untuk meningkatkan frekuensi dan
rentang aktivitas
3) Fasilitasi memilih aktivitas dan tetapkan tujuan aktivitas
yang konsisten sesuai kemampuan fisik, psikolgis, dan
sosial
4) Koordinasi pemilihan aktivitas sesuai usia
5) Fasilitasi makna aktivitas yang dipilih
6) Fasilitasi transportasi untuk menghadiri aktivitas, jika
sesuai
7) Fasilitasi pasien dan keluarga dalam menyesuaikan
lingkungan dalam mengakomodasi aktivitas yang dipilih
8) Fasilitasi aktivitas fisik rutin (mia, ambulasi, mobilisasi,
danperawatan diri) sesuai kebutuhan)
9) Fasilitasi aktivitas pengganti saat mengalami keterbatasan
waktu, energi atau gerak
10) Fasilitasi aktivitas motorik untuk merelaksasi otot
11) Fasilitasi aktivitas dengan komponen memori implisit dan
emosional (mis, kegiatan keagamaan khusus) untuk pasien
demensia jika sesuai libatkan dalampermainan kelompok
yang tidak kompetitif, berstruktur dan aktif
12) Tingkatkan keterlibatan dalam aktivtas rekreasi dan
versifikasi untuk menurunkan kecemasan (mis, vocalgrup,
bola voly, tenis meja, joging, berenang, kerja sederhana,
permainan sederhana, tugas rutin, tugas rumah tangga,
perawatan diri,dan teka teki kartu).
13) Libatkan keluarga dalam aktivitas, jka perlu
14) Fasilirasi mengembangkan motivasi dan penguatan
15) Fasilitasi pasien dan keluarga memantau kemajuannya
sendiri untuk mencapai tujuan
16) Jadwalkan aktivitas dalam rutinitas sehar-hari
17) Berikan penguatan psitif atas partisipasi dalam aktivitas
- Edukasi
1) Jelaskan metode aktivitas fisik, sehari-hari jika perlu
2) Ajarkan cara melakukan aktivitas fisik yang dipilih
3) Ajarkan melakukan aktivitas fisik,sosial, spiritual, dan
kognitif dalam menjaga fungsi dan kesehatan
4) Anjurkan terlibat dalam aktivitas kelompok atau terap, jika
sesuai
5) Anjurkan keluarga untuk memberikan penguatan positif
atas partisipasi dalam aktvitas kolaborasi
6) Kolaborasi dalam terapis okupasi dalam merencakan dan
memonitor program aktivitas jika sesuai
7) Rujuk pada pusat atau program aktivitas komunitas, jika
perlu

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN

“Asuhan Keperawatan Pada Ny. M dengan Hipertensi


Di Ruang Rawat Inap (Non Infeksi) RS Palembang BARI”
DI SUSUN OLEH :

NAMA : RONALDI PRATAMA

NIM : 22222064

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN
INSTITUT ILMU KESEHATAN DAN TEKNOLOGI
MUHAMMADIYAH PALEMBANG
TAHUN 2022

FORMAT PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN


KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
IKesT MUHAMMADIYAH PALEMBANG

PENGKAJIAN
1. Identitas Klien

Inisial Klien : Ny.M No RM : 62.87.XX


Usia : 38 Tahun Tgl. Masuk : 30-09-2022
Jenis Kelamin : Perempuan Tgl. Pengkajian : 05-10-2022
Alamat : Sido mulyo Sumber informasi : Pasien dan Keluarga
No telepon : - Keluarga terdekat : Suami dan anak
Status : Menikah Alamat & No telp : Sido mulyo
Agama : Islam Diagnosa Medis : Hipertensi
Suku : Jawa
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Ibu Rumah
tangga
Lama bekerja : -

2. Riwayat Kesehatan
A. Status Kesehatan Saat Ini
Keluhan utama : Sesak nafas hilang timbul, Mual+muntah,
Nyeri perut
Faktor Predisposisi : Hipertensi
Faktor Presipitasi : Pasien bergerak dan beraktivitas

B. Riwayat Kesehatan Saat Ini (PQRST)


Data Subejktif :
- Pasien mengatakan nyeri di bagian perut
- Pasien mengatakan sesak
- Pasien mengatakan sering mual,muntah
- Pasien mengatakan suli tidur
Data Objektif :
- pasien terlihat lemah
- pasien hanya berbaring ditempat tidur
- pasien terlihat kurang tidur
- kesadaran composmenti ( GCS = 15 )
- TTV :
TD : 150/100 mmHg
P : 81x/Menit
R : 21x/Menit
T :36,70C
Masalah keperawatan : Hipertensi
C. Riwayat Kesehatan Terdahulu
1) Penyakit yang pernah dialami :
a. Kecelakaan :
b. Operasi (jenis dan waktu) : oprasi kaki DM Tipe II di sebelah
kanan
c. Penyakit (kronis dan akut) : DM Tipe II dan Hipertensi
d. Terakhir masuk RS : 1 tahun yang lalu
2) Alergi (obat, makanan, plester, dsb)
- Pasien mengatakan tidak boleh makan makanan yang asin dan
terlalu banyak makan yang manis-manis
3) Kebiasaan
Jenis Frekuensi Jumlah Lamanya
a. Merokok : - - -
b. Kopi : - - -
c. Alkohol : - - -

4) Obat-obatan yang digunakan


Jenis Lamanya Dosis
- - -
- - -
- - -
D. Riwayat Keluarga
Pasien mengatakan bahwa ibu kandungnya memiliki riwayat
penyakit hipertensi.
1) Genogram

Keterangan : : Pasien

: Meninggal

: Laki-laki

: Perempuan

E. Catatan Penanganan Kasus (Dimulai saat pasien di rawat di ruang


rawat sampai pengambilan kasus kelolaan)
Pasien masuk rumah sakit tanggal 30-09-2022, dengan keluhan sejak
satu hari sebelum di bawa ke rumah sakit pasien mengeluh sesak nafas
hilang timbul, mual+muntah, frekuensi 75x/hari, batuk berdahak dan
nyeri di bagian perut.

3. Pengkajian Keperawatan (12 Domain NANDA)


A. Peningkatan Kesehatan
Data Subjektif :
- Pasien mengatakan sudah mengetahui penyakitnya
Data Objektif :
- Pasien dapat menjawab pertanyaanmengenai penyakitnya
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
B. Nutrisi
Data Subjektif :
- Pasien mengatakan tidak nafsu makan
- Pasien mengatakan makan 3x/hari, namun dengan porsi sedikit yaitu
3-4 sendok dan minum 5-7 gelas/hari
Data Objektif :
- Pasien tampak lemah
- Membran mukosa pasien tampak pucat dan kering
Masalah keperawatan : Defisit nutrisi
C. Eliminasi
Data Subjektif :
- Pasien mengatakan bahwa pasien BAB 2 x/hari dengan warna
kuning, dengan konsistensi terkadang keras atau lunak.
- Pasien mengatakan BAK 5x/hari, urine berwarna bening
Data Objektif :
- Pasien tampak memakai kateter
Masalah keperawatan :
D. Aktivitas/Istirahat
Data Subjektif :
- Pasien mengatakan tidur 3– 4 jam/hari, mulai tidur pukul 00.00 –
04.00 WIB dan tidur siang + 1 jam dengan waktu yang tidak pasti.
Pasien mudah terbangun. Pasien mengalami gangguan tidur.
- Pasien mengatakan aktivitasnya dibantu oleh suamidan kedua
anaknya karena badan terasa lemas.
Data Objektif :
- Pasien tampak susah tidur.
- Pasien tampak lemah dan berbaring di tempat tidur
- Skala aktivitas :
Kemampuan Perawatan Diri 0 1 2 3 4
Makan / minum √
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Mobilitas ditempat tidur √
Berpindah √
Ambulasi / ROM √
- 0 : Mandiri, 1 : alat bantu, 2 : : dibantu orang lain, 3 : dibantu orang
lain dan alat, 4 : ketergantungan total
Masalah keperawatan : intoleransi aktivitas
E. Persepsi/Kognitif
Data Subjektif :
- Pasien mengatakan tidak mengetahui tentang etiologi dan penyebab
penyakitnya
Data Objektif :
- Pasien tidak bisa menjawab pertanyaan tentang etiologi dan penyebab
penyakitnya
Masalah Keperawatan : Defisit pengetahuan

F. Persepsi Diri
Data Subjektif :
- Pasien berdoa agar cepat sembuh dan dapat melakukan aktivitas
kembali. Pasien berharap keluarganya selalu mendukung dalam proses
penyembuhan.
Data Objektif :
- Pasien tampak selalu minum obat secara teratur
Masalah keperawaan : Tidak ada masalah keperawatan
G. Peran Hubungan
Data Subjektif :
- Pasien mengatakan hubungannya degan keluarga baik dan tidak ada
masalah ataupun perselisihan
Data Objektif :
- Pasien tampak berinteraksi dengan baik pada keluarga.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
H. Seksualitas
Data Subjektif : Tidak dikaji
Data Objektif : Tidak dikaji
Masalah keperawatan : Tidak dikaji
I. Toleransi/Koping Stress
Data Subjektif :
- Pasien mengatakan awalnya tidak terima dengan penyakitnya, namun
seiring waktu mulai menerima dan sabar dalam menghadapi penyakit
yang di alaminya serta berikhtiar untuk menjalani pengobatan. Saat
memecahkan masalah pasien berdiskusi dengan suami dan kedua
anaknya.
Data Objektif :
- Pasien tampak berinteraksi dengan baik dengan suami dan kedua
anaknya, pasien tampak sabar dalam menghadapi penyakitnya.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

J. Prinsip Hidup
Data Subjektif :
Budaya : Pasien mengatakan budaya yang diikuti pasien yaitu budaya
masyarakat Sumatera Selatan.
Spritual / Religius : Pasien mengatakan berusaha melaksanakan sholat
5 waktu, pasien merasa penyakitnya saat ini merupakan ujian dan
bentuk kasih sayang Allah terhadapnya.
Psikologis : Pasien mengatakan berharap segera sembuh
Sosial : Pasien mengatakan sering mengikuti kegiatan di lingkungan
tempat tinggalnya
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
K. Keselamatan/Perlindungan
Data Subjektif :
- Pasien merasa aman dirumah sakit
Data Objektif :
- Tingkat Kesadaran pasien Composmentis dan pagar bed pasien
selalu terpasang.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
L. Kenyamanan
Data Subjektif :
- Pasien mengeluh sakit dibagian perut
P : nyeri dirasakan saat pasien bergerak dan beraktivitas
Q : nyeri seperti di tusuk-tusuk
R : nyeri dibagian perut
S : skala nyeri 4
T : nyeri dirasakan hilang timbul
Data Objektif :
- Pasien tanpak meringis
- Nafsu makan berubah
Masalah keperawatan : Nyeri akut

4. Pengkajian Review of System dan Pemeriksaan Fisik


A. Sistem Respirasi
Data Subjektif :
- Pasien mengatakan sesak
Data Objektif :
- Dada pasien tampak simetris
- Pasien tampak sulit bernafas
- RR : 28x/menit
Masalah keperawatan : Gangguan pola nafas
B. Sistem Kardiovaskuler
Data Subjektif :
- Pasien mengatakan memiliki riwayat hipertensi
Data Objektif :-
Inspeksi :
Palpasi :
Perkusi :
Auskultasi :
Masalah keperawatan:
C. Sistem Persarafan
Data Subjektif :
- Pasien mengatakan tidak ada penyakit syaraf
Data Objektif :-
Memori : Panjang
Perhatian : Dapat mengulang
Bahasa : Baik (dengan komunikasi verbal menggunakan bahasa
daerah )
Kognisi : Baik
Orientasi : Baik (Terhadap orang, tempat dan waktu)
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
D. Sistem Perkemihan
Data Subjektif :
- Pasien mengatakan BAK 2x/hari
Data Objektif :
- Pasien tampak memakai kateter
Inspeksi : Tidak dikaji
Palpasi : Tidak dikaji
Perkusi : Tidak dikaji
Auskultasi : Tidak dikaji
Masalah keperawatan :
E. Sistem Pencernaan
Data Subjektif :
- : Pasien mengatakan tidak ada gangguan pada pencernaan
Data Objektif : -
Inspeksi : Bentuk simetris, tidak ada luka
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan dan tidak terdapat benjolan
Perkusi : Bunyi redup
Auskultasi : Bising usus normal 18x/menit
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
F. Sistem Muskuloskeletal
Data Subjektif :
- Pasien mengatakan aktivitas sehari-hari berkurang
Data Objektif :
- Pasien tampak lemah dan hanya berbaring ditempat tidur
Inspeksi : Pergerakan akstrimitas normal
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
G. Sistem Integumen
Data Subjektif :
- Pasien mengatakan ada luka DM di bagian kaki kanan
Data Objektif :
- Pasien tampak lemah dan hanya berbaring ditempat tidur
Inspeksi : pergerkan pada kaki terganggu karena ada luka DM
Palpasi : adanya nyeri tekan dibagian luka pada kaki
Masalah keperawatan : Gangguan integritas kuli/jaringan
H. Sistem Endokrin
Data Subjektif : Tidak dikaji
Data Objektif : Tidak dikaji
Inspeksi : Tidak dikaji
Palpasi : Tidak dikaji
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
I. Sistem Penginderaan
1) Penglihatan
Data Subjektif :
- Pasien mengatakan melihat dengan normal
Data Objektif :
- Mata tampak sayu
Inspeksi : Konjungtiva anemis, pupilmengecil jika terkena
cahaya
Palpasi : Tidak dikaji
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
2) Pendengaran
Data Subjektif :
- Pasien mengatakan pendengarannya normal
Data Objektif :
Inspeksi : Telinga simetris, dan bersih
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
3) Penghidung
Data Subjektif :
- Pasien mengatakan tidak ada masalah di hidung
Data Objektif: :
- Hidung tampak bersih
Inspeksi : Hidung simestris, tidak ada nafas cuping hidung
Palpasi : Tidak ada benjolan dan nyeri tekan
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
J. Pengkajian Psikososial
1) Persepsi klien terhadap penyakitnya :
Pasien berharap agar cepat sembuh dan dapat melakukan
aktivitas. Pasien mengatakan keluarganya selalu mendukung dalam
proses penyembuhan. Tampak hubungan pasien dengan keluarga
baik. Tampak keluarga mendukung pasien sepenuh hati.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
2) Reaksi saat interaksi
Kooperatif Tidak kooperatif

Jelaskan : Pasien dapat menjawab semua pertanyaan


Masalah keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan
3) Status Emosional
Tenang Cemas Marah

Menarik diri Tidak sabar

Lainnya :-

Jelaskan : Pasien tampak cemas dengan penyakitnya takut akan


muncul lagi
Masalah Keperawatan : Ansietas

5. Pemeriksan Penunjang (Laboratorium, Radiologi, Ekg dll) :

Hasil
Tanggal
Jenis pemeriksaan Laboratori Nilai Normal
Pemeriksaan
um
03-10-2022 USG Abdomen - Hepar/Lien/
Jam :17.06 pancreas :Norm
al
- Galblladder :
Normal
- Ginal
kanan/kiri:
tampak batu
ukuran 0,8 cm
di calyx tengah/
SOL tak
tampak, Ascites
(-), Buli buli
normal, uterus
tak membesar
03-10-2022
laborarium - 20-40
Jam: 11.22 - Uren: 134 H.K: >250

- 0.6-1.1
H.K: >20
- Creatinina: 2.4

- Rontgen : dilakukan ( Tanggal : )


-
6. Terapi

No Nama Obat Dosis Golong Rute Indikasi Kontra


an indikasi
1 Ceftriaxon 2x1 NSAID IM dan Mengatas Pada
IV i bakteri individu
gram dengan
negatif riwayat
dan hipersesitiv
postif itas
terhadap
obat ceftri
atau
golongan
sefalospori
n lainnya.
2. Furosernid 2x1 diuretik - Udem Gagal
karena ginjal
penyakit dengan
jantung, anuria,
hati dan prekoma
ginjal dan koma
dll
3. Clinidin 3x0,15

4 sukralfat 3x1 Obat Lambun Mengatas Seseorang


resep g atau i luka dengan
usus lambung, gagal
yang ulkus ginjal
terluka duodenu kronik dan
m atau hemodialis
gastritis is
akut

ANALISA DATA
NO. DATA/PROBLEM ETIOLOGI MASALAH
KEPERAWATAN
1 Gangguan pola tidur b.d Gangguan pola tidur
hambatan lingkungan

DS :
- Pasien mengatakan
suli tidur
DO :
- pasien terlihat lemah
- pasien hanya
berbaring ditempat
tidur
- pasien terlihat kurang
tidur
- kesadaran
composmenti ( GCS
= 15 )
- TTV :
TD : 150/100 mmHg
P : 81x/Menit
R : 21x/Menit
T :36,70C

2 Intoleransi aktivitas b.d Intoleransi aktivitas


ketidak seimbangan antara
suplai dan kebutuhan
oksigen
Data Subjektif :
- Pasien mengatakan
tidur 3– 4 jam/hari,
mulai tidur pukul
00.00 – 04.00 WIB
dan tidur siang + 1
jam dengan waktu
yang tidak pasti.
Pasien mudah
terbangun. Pasien
mengalami gangguan
tidur.
- Pasien mengatakan
aktivitasnya dibantu
oleh suamidan kedua
anaknya karena
badan terasa lemas.
Data Objektif :
- Pasien tampak susah
tidur.
- Pasien tampak lemah
dan berbaring di
tempat tidur
- kesadaran
composmenti ( GCS
= 15 )
- TTV :
TD : 150/100 mmHg
P : 81x/Menit
R : 21x/Menit
T :36,70C
RENCANA KEPERAWATAN
NAMA PASIEN : JENIS KELAMIN :
UMUR : NO RM :
N DIAGNOSA RENCANA KEPERAWATAN
O. KEPERAWATAN Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
1 Gangguan pola tidur Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam SIKI : Dukungan Tidur 1) Agar mengetahui
b.d hambatan diharapkan pola tidur membaik dengan : - Observasi : aktivitas pola
lingkungan Cukup Cukup 1) Indentifikasi pola aktivitas dan
Kriteria Menurun Sedang
DS : Menurun Meningkat aktivitas dan tidur tidur
Hasil
- Pasien 1 2 3 4 2) Identifikasi faktor 2) Agar mengetahui
mengatakan Keluhan pengganggu tidur faktor
suli tidur sulit - Terapeutik : pengganggu
DO : tidur 3) Fasilitasi tidur
- pasien terlihat Keluhan menghilangkan stress 3) Supaya tidak
lemah sering sebelum tidur terjadistres
- pasien hanya terjaga 4) Lakukan prosesdur 4) Supaya pasien
berbaring Keluhan untuk meningkatkan nyaman
ditempat tidur pola kenyamanan 5) Agar pasien
- pasien terlihat tidur - Edukasi mengetahui
kurang tidur berubah 5) Jelaskan pentingnya pentingnya tidur
- kesadaran Keluhan tidur cukup selama yang cukup
composmenti istirahat sakit 6) Agar pasien bisa
( GCS = 15 ) tidak 6) Anjurkan menghindari istirahat yang
- TTV : cukup makanan.minuman yang cukup
TD : 150/100 mengganggu tidur 7) Supaya pasien
mmHg 7) Ajarkan relaksasi mampumelakuka
P : 81x/Menit autogenik atau cara n relaksasi
R : 21x/Menit nonfarmakologi lainnya autogenik dan
T :36,70C nonfarmakologi.
2 Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan tindakan keperawatan SIKI : Terapi Aktivitas 1) Untuk
b.d ketidak selama 1x24 jam diharapkan toleransi - Observas mengetahui
seimbangan antara aktivitas menigkat dengan : 1) Identifikasi defisit tingkat tingkat aktivitas
suplai dan kebutuhan aktivitas 2) Untuk megetahui
oksigen Frekuensi Menurun Cukup Sedang Cukup 2) Identifikasi kemampuan kemampuan
Data Subjektif : Nadi Menurun Meningkat berpartisipasi dalam pasien
- Pasien 1 2 3 4 aktivitas tertentu 3) Untuk
mengatakan Saturasi 3) Indetifikasi sumber daya mengetahui
tidur 3– 4 oksigen untuk aktivitas yang aktivitas yang
jam/hari, mulai Kemudahan diinginkan diinginkan
tidur pukul dalam 4) Identifikasi strategi 4) Untuk
00.00 – 04.00 melakukan meningkat partisipasi meningkatkan
WIB dan tidur aktivitas dalam aktivitas strategi dalam
siang + 1 jam sehari-hari 5) Identifikasi makna aktivitas
dengan waktu Keceparan aktivitas rutin (mis, 5) Untuk mngetahui
yang tidak pasti. berjalan bekerja) dan waktu luang aktivitas rutin
Pasien mudah Jarak 6) Monitir respon 6) Untuk
terbangun. berjalan emosional, fisik mengetahui
Pasien Kekuatan sosial,dan spiritual respon pasien
mengalami tubuh bagian terhadap aktivitas 7) Untuk melatih
gangguan tidur. atas - Terapeutik kemampuan
- Pasien Kekuatan 7) Fasilitasi fokus pada 8) Untuk
mengatakan tubuh bagian kemampuan, bukan meningkatkan
aktivitasnya bawah defisit yang dialami frekuensi
dibantu oleh Toleransi 8) Sepakat komitmen untuk aktivitas
suamidan kedua dalam meningkatkan frekuensi 9) Untuk mencapai
anaknya karena menaiki dan rentang aktivitas aktivitas sesua
badan terasa tangga 9) Fasilitasi memilih kemampuan
lemas. aktivitas dan tetapkan pasien
Data Objektif tujuan aktivitas yang 10) Agar sesua
: konsisten sesuai dengan usia
- Pasien tampak kemampuan fisik, pasien
susah tidur. psikolgis, dan sosial 11) Agar pasien
- Pasien tampak 10) Koordinasi pemilihan mngetahui makna
lemah dan aktivitas sesuai usia aktivitas yang
berbaring di 11) Fasilitasi makna aktivitas dipilih
tempat tidur yang dipilih 12) Agar sesuai
- kesadaran 12) Fasilitasi transportasi dengan
composmenti untuk menghadiri transportasi
( GCS = 15 ) aktivitas, jika sesuai pasien
- TTV : 13) Fasilitasi pasien dan 13) Agar
TD : 150/100 keluarga dalam lingkungannya
mmHg menyesuaikan lingkungan sesuai dengan
P : 81x/Menit dalam mengakomodasi kebutuhan pasien
R : 21x/Menit aktivitas yang dipilih 14) Agar pasien
T :36,70C 14) Fasilitasi aktivitas fisik mendapatkan
rutin (mia, ambulasi, aktivitas fisik
mobilisasi, dan perawatan rutin sesua
diri) sesuai kebutuhan) kebutuhan
15) Fasilitasi aktivitas 15) Agar pasien
pengganti saat mengalami mendapatkan
keterbatasan waktu, aktivitas lain
energi atau gerak ketika pasien
16) Fasilitasi aktivitas mengalami
motorik untuk keterbatasan
merelaksasi otot 16) Untuk
17) Fasilitasi aktivitas merelaksasikan
dengan komponen otot
memori implisit dan 17) Agar pasien
emosional (mis, kegiatan terbiasa dengan
keagamaan khusus) untuk aktivitas
pasien demensia jika kelompok
sesuai libatkan dalam 18) Untuk
permainan kelompok menurunkan
yang tidak kompetitif, kecemasan
berstruktur dan aktif pasien
18) Tingkatkan keterlibatan 19) Agar keluarga
dalam aktivtas rekreasi pasien
dan versifikasi untuk mengetahui
menurunkan kecemasan aktivitas pasien
(mis, vocalgrup, bola 20) Supaya pasien
voly, tenis meja, joging, memiliki
berenang, kerja motivasi
sederhana, permainan 21) Agar pasien dn
sederhana, tugas rutin, keluarga
tugas rumah tangga, mengetahui
perawatan diri,dan teka kemajuannya
teki kartu). 22) Agar aktivitas
19) Libatkan keluarga dalam pasien terjadal
aktivitas, jka perlu 23) Agar pasien
20) Fasilirasi selalu berpikiran
mengembangkan motivasi positif
dan penguatan 24) Agar pasien
21) Fasilitasi pasien dan mengetahui
keluarga memantau aktivitas
kemajuannya sendiri fisiksehari-
untuk mencapai tujuan harinya
22) Jadwalkan aktivitas 25) Agar pasien tau
dalam rutinitas sehar-hari cara melakukan
23) Berikan penguatan aktivitas fisik
positif atas partisipasi yangia pilih
dalam aktivitas 26) Untuk menjaga
- Edukasi pungsi kesehatan
24) Jelaskan metode aktivitas pasien
fisik, sehari-hari jika 27) Agar pasien
perlu terbiasa
25) Ajarkan cara melakukan dalamaktivitas
aktivitas fisik yang dipilih fisik
26) Ajarkan melakukan 28) Untuk menguat
aktivitas fisik,sosial, aktivitas
spiritual, dan kognitif kolaborasi
dalam menjaga fungsi dan 29) Untuk
kesehatan mengetahui
27) Anjurkan terlibat dalam program aktivitas
aktivitas kelompok atau 30) Untuk tindakan
terap, jika sesuai selanjutnya jika
28) Anjurkan keluarga untuk diperlukan
memberikan penguatan
positif atas partisipasi
dalam aktvitas kolaborasi
29) Kolaborasi dalam terapis
okupasi dalam
merencakan dan
memonitor program
aktivitas jika sesuai
30) Rujuk pada pusat atau
program aktivitas
komunitas, jika perlu
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
NAMA PASIEN : JENIS KELAMIN :
UMUR : NO RM :
NO, DIAGNOSA Implementasi Evaluasi Paraf
Hari/tanggal/jam KEPERAWATAN
1 Gangguan pola tidur b.d SIKI : Dukungan Tidur S:
hambatan lingkungan - Observasi :
Rabu, 05-10-2022 DS : 1) Mengindentifikasi pola aktivitas dan - Pasien mengatakan sulit tidur
- Pasien mengatakan tidur O:
sulit tidur 2) Mengidentifikasi faktor pengganggu - pasien terlihat lemah
DO : tidur - pasien hanya berbaring ditempat
- pasien terlihat lemah - Terapeutik : tidur
- pasien hanya 3) Mempasilitasi menghilangkan stress - pasien terlihat kurang tidur
berbaring ditempat sebelum tidur - kesadaran composmenti ( GCS =
tidur 4) Melakukan prosedur untuk 15 )
- pasien terlihat kurang meningkatkan kenyamanan - TTV :
tidur - Edukasi TD : 150/100 mmHg
- kesadaran 5) Menjelaskan pentingnya tidur cukup P : 81x/Menit
composmenti ( GCS = selama sakit R : 21x/Menit
15 ) 6) Menganjurkan menghindari - T :36,70C
- TTV : makanan.minuman yang mengganggu
TD : 150/100 mmHg tidur A : Gangguan pola tidur
P : 81x/Menit 7) Mengajarkan relaksasi autogenik atau
R : 21x/Menit cara nonfarmakologi lainnya P:
T :36,7 C
0
- Intervensi dilanjutkan
- Pasien mengatakan masih susah
tidur
Kamis, 06-10-2022 - Kolaborasi dengan dokter
pemberian obat
DS : SIKI : Dukungan Tidur S:
- Pasien mengatakan - Observasi :
sulit tidur 8) Mengindentifikasi pola aktivitas dan - Pasien mengatakan masih sulit tidur
DO : tidur O:
- pasien terlihat lemah 9) Mengidentifikasi faktor pengganggu - pasien terlihat lemah
- pasien hanya tidur - pasien hanya berbaring ditempat
berbaring ditempat - Terapeutik : tidur
tidur 10) Mempasilitasi menghilangkan stress - pasien terlihat kurang tidur
- pasien terlihat kurang sebelum tidur - kesadaran composmenti ( GCS =
tidur 11) Melakukan prosedur untuk 15 )
- kesadaran meningkatkan kenyamanan - TTV :
composmenti ( GCS = - Edukasi TD : 140/100 mmHg
15 ) 12) Menjelaskan pentingnya tidur cukup P : 80x/Menit
- TTV : selama sakit R : 21x/Menit
TD : 140/100 mmHg 13) Menganjurkan menghindari - T :36,50C
P : 80x/Menit makanan.minuman yang mengganggu
R : 21x/Menit tidur A : Gangguan pola tidur
T :36,50C 14) Mengajarkan relaksasi autogenik atau
cara nonfarmakologi lainnya P:
- Intervensi dilanjutkan
- Pasien mengatakan masih susah
tidur
Jumat, 07-10-2022 - Kolaborasi dengan dokter
pemberian obat

SIKI : Dukungan Tidur


DS : - Observasi : S:
- Pasien mengatakan 15) Mengindentifikasi pola aktivitas dan
- Pasien mengatakan sudah bisa tidur
sudah bisa tidur walau tidur
walau sering terbangun
sering terbangun 16) Mengidentifikasi faktor pengganggu
DO : tidur O :
- pasien terlihat lemah - Terapeutik : - pasien terlihat lemah
- pasien sudah mulai 17) Mempasilitasi menghilangkan stress - pasien sudah bisa duduk walau
bisa duduk walau sebelum tidur hanya sebentar
hanya sebentar 18) Melakukan prosedur untuk - kesadaran composmenti ( GCS =
- kesadaran meningkatkan kenyamanan 15 )
composmenti ( GCS = - Edukasi - TTV :
15 ) 19) Menjelaskan pentingnya tidur cukup TD : 130/190 mmHg
- TTV : selama sakit P : 83x/Menit
TD : 130/90 mmHg 20) Menganjurkan menghindari R : 21x/Menit
P : 83x/Menit makanan.minuman yang mengganggu - T :36,20C
R : 21x/Menit tidur
T :36,20C 21) Mengajarkan relaksasi autogenik atau A : Gangguan pola tidur
cara nonfarmakologi lainnya P:
- Intervensi dihentikan pasien
pulang
- Kolaborasi dengan dokter
pemberian obat
2 Intoleransi aktivitas b.d SIKI : Terapi Aktivitas S:
ketidak seimbangan antara - Observas
Rabu, 05-10-2022 suplai dan kebutuhan oksigen 1) Mengidentifikasi defisit tingkat - Pasien mengatakan aktivitas
Data Subjektif : aktivitas sehari-hari masih dibantu oleh
- Pasien mengatakan 2) Mengidentifikasi kemampuan
tidur 3– 4 jam/hari, berpartisipasi dalam aktivitas tertentu suami dan anaknya
mulai tidur pukul 00.00 3) Mengidentifikasi strategi meningkat
– 04.00 WIB dan tidur partisipasi dalam aktivitas O:
siang + 1 jam dengan 4) Memonitor respon emosional, fisik - Pasien tampak lemah dan berbaring
waktu yang tidak pasti. sosial,dan spiritual terhadap aktivitas di tempat tidur
Pasien mudah - Terapeutik - kesadaran composmenti ( GCS =
terbangun. Pasien 5) Memfasilitasi fokus pada kemampuan, 15 )
mengalami gangguan bukan defisit yang dialami - TTV :
tidur. 6) Mengkoordinasi pemilihan aktivitas TD : 150/100 mmHg
- Pasien mengatakan sesuai usia P : 81x/Menit
aktivitasnya dibantu 7) Memfasilitasi makna aktivitas yang
oleh suamidan kedua dipilih R : 21x/Menit
anaknya karena badan 8) Mefasilitasi aktivitas fisik rutin (mia, T :36,70C
terasa lemas. ambulasi, mobilisasi, dan perawatan A :
Data Objektif : diri) sesuai kebutuhan)
- Pasien tampak susah 9) Memfasilitasi aktivitas pengganti saat - Intoleransi aktivitas
tidur. mengalami keterbatasan waktu, energi P :
- Pasien tampak lemah atau gerak
dan berbaring di 10) Memfaasilitasi aktivitas motorik untuk - Intervensi dilanjutkan
tempat tidur merelaksasi otot
- kesadaran 11) Memfasilitasi aktivitas dengan - Kolaborasi dengan dokter
composmenti ( GCS = komponen memori implisit dan pemberian obat
15 ) emosional (mis, kegiatan keagamaan
- TTV : khusus) untuk pasien demensia jika
TD : 150/100 mmHg sesuai libatkan dalam permainan
P : 81x/Menit kelompok yang tidak kompetitif,
R : 21x/Menit berstruktur dan aktif
T :36,70C 12) Meningkatkan keterlibatan dalam
aktivtas rekreasi dan versifikasi untuk
menurunkan kecemasan (mis,
vocalgrup, bola voly, tenis meja,
joging, berenang, kerja sederhana,
permainan sederhana, tugas rutin, tugas
rumah tangga, perawatan diri,dan teka
teki kartu).
13) Melibatkan keluarga dalam aktivitas,
jika perlu
14) Memfasilirasi mengembangkan
motivasi dan penguatan
15) Memfasilitasi pasien dan keluarga
memantau kemajuannya sendiri untuk
mencapai tujuan
16) Menjadwalkan aktivitas dalam rutinitas
sehar-hari
17) Memberikan penguatan positif atas
partisipasi dalam aktivitas
- Edukasi
18) Menjelaskan metode aktivitas fisik,
sehari-hari jika perlu
19) Mengajarkan cara melakukan aktivitas
fisik yang dipilih
20) Mengajarkan melakukan aktivitas
fisik,sosial, spiritual, dan kognitif
dalam menjaga fungsi dan kesehatan
21) Menganjurkan terlibat dalam aktivitas
kelompok atau terap, jika sesuai
22) Menganjurkan keluarga untuk
memberikan penguatan positif atas
Kamis, 06-10-2022 partisipasi dalam aktvitas kolaborasi
23) Mengkolaborasi dalam terapis okupasi
Intoleransi aktivitas b.d
dalam merencakan dan memonitor
ketidak seimbangan antara
suplai dan kebutuhan oksigen
program aktivitas jika sesuai S:
Data Subjektif : - Pasien mengatakan aktivitas
- Pasien mengatakan
SIKI : Terapi Aktivitas sehari-hari masih dibantu oleh
tidur 3– 4 jam/hari,
- Observas
mulai tidur pukul 00.00
1) Mengidentifikasi defisit tingkat suami dan anaknya
– 04.00 WIB dan tidur
aktivitas
siang + 1 jam dengan O:
2) Mengidentifikasi kemampuan
waktu yang tidak pasti.
berpartisipasi dalam aktivitas tertentu - Pasien tampak lemah dan berbaring
Pasien mudah
3) Mengidentifikasi strategi meningkat di tempat tidur
terbangun. Pasien
partisipasi dalam aktivitas - kesadaran composmenti ( GCS =
mengalami gangguan
4) Memonitor respon emosional, fisik 15 )
tidur.
sosial,dan spiritual terhadap aktivitas - TTV :
- Pasien mengatakan
- Terapeutik TD : 140/100 mmHg
aktivitasnya dibantu
5) Memfasilitasi fokus pada kemampuan, P : 80x/Menit
oleh suamidan kedua
bukan defisit yang dialami R : 21x/Menit
anaknya karena badan
6) Mengkoordinasi pemilihan aktivitas T :36,50C
terasa lemas.
sesuai usia
Data Objektif :
7) Memfasilitasi makna aktivitas yang A :
- Pasien tampak lemah
dipilih
dan berbaring di
tempat tidur 8) Mefasilitasi aktivitas fisik rutin (mia, - Intoleransi aktivitas
- kesadaran ambulasi, mobilisasi, dan perawatan
composmenti ( GCS = diri) sesuai kebutuhan) P:
15 ) 9) Memfasilitasi aktivitas pengganti saat - Intervensi dilanjutkan
- TTV : mengalami keterbatasan waktu, energi
TD : 140/100 mmHg atau gerak - Kolaborasi dengan dokter
P : 80x/Menit 10) Memfaasilitasi aktivitas motorik untuk
R : 21x/Menit merelaksasi otot pemberian obat
T :36,50C 11) Memfasilitasi aktivitas dengan
komponen memori implisit dan
emosional (mis, kegiatan keagamaan
khusus) untuk pasien demensia jika
sesuai libatkan dalam permainan
kelompok yang tidak kompetitif,
berstruktur dan aktif
12) Meningkatkan keterlibatan dalam
aktivtas rekreasi dan versifikasi untuk
menurunkan kecemasan (mis,
vocalgrup, bola voly, tenis meja,
joging, berenang, kerja sederhana,
permainan sederhana, tugas rutin, tugas
rumah tangga, perawatan diri,dan teka
teki kartu).
13) Melibatkan keluarga dalam aktivitas,
jika perlu
14) Memfasilirasi mengembangkan
motivasi dan penguatan
15) Memfasilitasi pasien dan keluarga
memantau kemajuannya sendiri untuk
mencapai tujuan
16) Menjadwalkan aktivitas dalam rutinitas
sehar-hari
17) Memberikan penguatan positif atas
partisipasi dalam aktivitas
- Edukasi
18) Menjelaskan metode aktivitas fisik,
sehari-hari jika perlu
19) Mengajarkan cara melakukan aktivitas
Jumat, 07-10-2022 fisik yang dipilih
20) Mengajarkan melakukan aktivitas
fisik,sosial, spiritual, dan kognitif
dalam menjaga fungsi dan kesehatan
21) Menganjurkan terlibat dalam aktivitas
kelompok atau terap, jika sesuai
22) Menganjurkan keluarga untuk S :
memberikan penguatan positif atas
Intoleransi aktivitas b.d partisipasi dalam aktvitas kolaborasi - Pasien mengatakan sudah mulai bisa
ketidak seimbangan antara 23) Mengkolaborasi dalam terapis okupasi tidur walau masih sering terbangun
suplai dan kebutuhan oksigen dalam merencakan dan memonitor - Pasien mengatakan sudah mulai bisa
Data Subjektif : program aktivitas jika sesuai aktivitassendiri walau masih di
- Pasien mengatakan damping anak atau suaminya.
sudah mulai bisa tidur O:
walau masih sering SIKI : Terapi Aktivitas - Pasien tampak sudah mulai duduk
terbangun - Observas walau sebentar
- Pasien mengatakan 1) Mengidentifikasi defisit tingkat - kesadaran composmenti ( GCS =
sudah mulai bisa aktivitas 15 )
aktivitassendiri walau 2) Mengidentifikasi kemampuan - TTV :
masih di damping anak berpartisipasi dalam aktivitas tertentu TD : 130/90 mmHg
atau suaminya. 3) Mengidentifikasi strategi meningkat P : 83x/Menit
Data Objektif : partisipasi dalam aktivitas R : 21x/Menit
- Pasien tampak sudah 4) Memonitor respon emosional, fisik T :36,20C
mulai duduk walau sosial,dan spiritual terhadap aktivitas
sebentar - Terapeutik A:
- kesadaran 5) Memfasilitasi fokus pada kemampuan,
- Intoleransi aktivitas
composmenti ( GCS = bukan defisit yang dialami
15 ) 6) Mengkoordinasi pemilihan aktivitas P:
- TTV : sesuai usia
TD : 130/90 mmHg 7) Memfasilitasi makna aktivitas yang - Masalah teratasi sebagian
P : 83x/Menit dipilih - Intervensi dilanjutkan
R : 21x/Menit 8) Mefasilitasi aktivitas fisik rutin (mia,
T :36,20C ambulasi, mobilisasi, dan perawatan - Kolaborasi dengan dokter
diri) sesuai kebutuhan)
9) Memfasilitasi aktivitas pengganti saat pemberian obat
mengalami keterbatasan waktu, energi
atau gerak
10) Memfaasilitasi aktivitas motorik untuk
merelaksasi otot
11) Memfasilitasi aktivitas dengan
komponen memori implisit dan
emosional (mis, kegiatan keagamaan
khusus) untuk pasien demensia jika
sesuai libatkan dalam permainan
kelompok yang tidak kompetitif,
berstruktur dan aktif
12) Meningkatkan keterlibatan dalam
aktivtas rekreasi dan versifikasi untuk
menurunkan kecemasan (mis,
vocalgrup, bola voly, tenis meja,
joging, berenang, kerja sederhana,
permainan sederhana, tugas rutin, tugas
rumah tangga, perawatan diri,dan teka
teki kartu).
13) Melibatkan keluarga dalam aktivitas,
jika perlu
14) Memfasilirasi mengembangkan
motivasi dan penguatan
15) Memfasilitasi pasien dan keluarga
memantau kemajuannya sendiri untuk
mencapai tujuan
16) Menjadwalkan aktivitas dalam rutinitas
sehar-hari
17) Memberikan penguatan positif atas
partisipasi dalam aktivitas
- Edukasi
18) Menjelaskan metode aktivitas fisik,
sehari-hari jika perlu
19) Mengajarkan cara melakukan aktivitas
fisik yang dipilih
20) Mengajarkan melakukan aktivitas
fisik,sosial, spiritual, dan kognitif
dalam menjaga fungsi dan kesehatan
21) Menganjurkan terlibat dalam aktivitas
kelompok atau terap, jika sesuai
22) Menganjurkan keluarga untuk
memberikan penguatan positif atas
partisipasi dalam aktvitas kolaborasi
23) Mengkolaborasi dalam terapis okupasi
dalam merencakan dan memonitor
program aktivitas jika sesuai

Anda mungkin juga menyukai