Anda di halaman 1dari 10

Tugas Komunitas I

Disusun Oleh :

Nama ShintaFebrina

Nim 21117109

DosenPembimbing Septi Ardianty,S.Kep.,Ns.,M.Kep

Program Studi Ilmu Keperawatan

Institut Ilmu Kesehatan dan Teknologi Muhammadiyah Palembang

Tahun 2020
Tersedia online di:
http://nursingjurnal.respati.ac.id/index.php/JKRY/index

1. Definisi terapikomplementer
 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), terapi adalah usaha untuk
memulihkan kesehatan orang yang sedang sakit, pengobatan penyakit, perawatan
penyakit. Komplementer adalah bersifat melengkapi, bersifatmenyempurnakan.
 Menurut WHO (World Health Organization), pengobatan komplementer adalah
pengobatan nonkonvensional yang bukan berasal dari negara yang bersangkutan.
Jadi untuk Indonesia, jamu misalnya, bukan termasuk pengobatan komplementer
tetapi merupakan pengobatantradisional.
 Terapi komplementer adalah suatu terapi pengganti atau pelengkap dari terapi
medis yang digunakan (Potter & Perry,2009).

2. Terapi komplementer didaerah masingmasing


Contoh terapi komplementer yang ada didaerah saya adalah bekam. Bekam adalah
metode pengobatan dengan cara mengeluarkan darah statis (kental) yang mengandung
toksin dari dalam tubuh manusia. Berbekam dengan cara melakukan pemvakuman di
kulit dan pengeluaran darah darinya.

3. Apa manfaat dari terapitersebut


Manfaaat bekam bisa mengatasi rasa lelah berlebihan pada tubuh dengan cara
memijat otot-otot tegang. Bekam dapat memindahkan posisi otot. Rekolasi otot
tersebut dapat menenangkan saraf-saraf, mengeluarkan hormon serotonin yang
membuat badan kita lebih segar dan otak lebih ceria.

4. Refrensi
 Trisnawati elly, Jenie M ikhlas, 2019 TERAPI KOMPLEMENTER TERHADAP
TEKANANDARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI: A LITERATUR REVIEW. , vol 6(3), hal641-
648

Terapi Relaksasi untuk Menurunkan Tekanan Darah dan Meningkatkan Kualitas Hidup Penderita HipertensiIndahria
2
Copyright ©2019, Jurnal Keperawatan Respati Yogyakarta, p-ISSN: 2088-8872; e-ISSN: 2541-2728
Tersedia online di:
http://nursingjurnal.respati.ac.id/index.php/JKRY/index
Sulistyarini1 Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial BudayaUniversitas Islam Indonesia
Abstract
The aim of this study was to investigate the effect of relaxation training on blood presure and quality of life among
patients with hypertension. The hypothesis of this study is stated that there is an influence of relaxation training to blood
presure and quality of life among patients with hypertention. The quality of life was measured by using quality of life
scale based on aspect from WHOQOL (1998). An experimental method used was a pre-posttest control group design. The
data was analyzed by using anava mixed design and an independent samples of t-test was followe by analysis of
covariance to test the difference of mean sistolic and diastolic blood pressure between treatment groups both experiment
and control group. The calculations and analysis were performed by using SPSS 17.0 for windows. The results indicate a
significant decrease of sistolic blood pressure (t = – 9,213, p<0,001) and diastolic blood presure (t = – 3,753, p<0,001) in
the experiment group compared to the control group.In addition, difference tests towards the control group and the
experimental group also indicated significant difference the quality of ife (t=3,479 (p<0,01) This suggests that quality of
life among the experimental group has increased compared to the control group, and consequently it accepted the
hypothesis. Keywords: relaxation training, blood presure, quality of life, hypertension Hipertensi1 merupakan suatu
gangguan pada pembuluh darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah terhambat
sampai ke jaringan tubuh yang membutuhkan. Penyakit ini telah menjadi masalah utama dalam kesehatan masyarakat di
negara maju maupun di negara berkembang. Diperkirakan dari tahun 2000 sampai 2025, sekitar 80% kasus hipertensi
terutama di negara berkembang mengalami peningkatan dari 639 juta menjadi 1,15 milyar.
Hipertensi lebih banyak menyerang 1 Korespondensi dengan penulis dapat dilakukanAorang-orang pada usia setengah
baya Yaitu pada golongan usia 55-64 tahun. Hipertensi di Asia, pada tahun 1997, diperkirakan telah mencapai 8-18%.
Bahkan, di negara berkembang dari 50% orang yang diketahui mengalami hipertensi, hanya 25% yang mendapat
pengobatan dan dari 25% tersebut hanya 12,5% yang mendapat perawatan atau pengobatan dengan baik (Boedhi,
1993).Hasil survei kesehatan rumah tangga menunjukkan bahwa pada tahun 2000 sekitar 15-20% masyarakat Indonesia
menderita hipertensi dan prevalensinya semakin meningkat. Prevalensi di tahun 2005 terlihat meningkat, yaitu dari 1,7%
(6,098,)

Keyword : Complementary Therapy, Hypertension, Literature Review

Article info: Sending on May 24, 2019; Revision August 22, 2019; Accepted on September 09, 2019

--------------------------------------------

1. Pendahuluan diantaranya dengan tanaman


Hipertensi adalah faktor risiko utama tradisional,akupuntur,akupressur, bekam, dan lain- lain.
kardiovaskular penyakit dan stroke (Feigin VL et Terapi komplementer yang ada menjadisalah
al.,2016). Jumlah orang dewasa dengan hipertensi di .
seluruh dunia diperkirakan akan mencapai 1,56 miliar
orang 2025 (Kearney Jurnal
PM etdi al, 2005). Prevalensi
identifikasi
Identification

hipertensi telah meningkat selama beberapa


melalui pencarian databasedekade
terakhir dan telah menjadi masalah
pubMed (n=kesehatan
935) utama
karena kesadaran pengobatan dan tingkat kontrol
hipertensi yang masih sangat rendah (Li Y, Yang L
et al, 2017). Pengobatan dasar untuk hipertensi
adalah non-farmakologis terapi, dan termasuk
penurunan berat badan, asupan natrium terbatas,
aktivitas fisik, dan penghentian merokok dan
konsumsi alkohol. Namun, kepatuhan jangka panjang
dengan pengobatan non-farmakologis sulit bagi
sebagian besar pasien. Oleh karena itu, obat anti-
hipertensi adalah pilihan yang lebih disukai untuk
mengobati hipertensi (James PA et al, 2014).
Namun, mereka dikaitkan dengan efek samping
seperti resistensi obat. Oleh karena itu, pilihan
perawatan yang lebih efektif dan aman sangat
diperlukan untuk pasienhipertensi.
Pengobatan menggunakan terapi
komplementer akhir-akhir ini berkembang dan
menjadi sorotan di berbagai negara.. Beberapa
pengobatan komplementer yang telah ditemukan
untuk membantu menurunkan tekanan darah
3
Copyright ©2019, Jurnal Keperawatan Respati Yogyakarta, p-ISSN: 2088-8872; e-ISSN: 2541-2728
Tersedia online di:
http://nursingjurnal.respati.ac.id/index.php/JKRY/index
satu pilihan pengobatan di masyarakat (Smith et al, 2. Metode
2004). Masyarakat menggunakan terapi Metode pencarian artikel dalam literature
komplementer dengan alasan keyakinan, keuangan, review ini menggunakan data base pubMed (2016-
reaksi obat kimia dan tingkat kesembuhan. Terapi 2019) dan google scholar (2016-2019) pada bulan
komplementer juga akan dirasakan lebih murah jika Januari 2019. Strategi pencarian dilakukan dengan
klien dengan penyakit kronis yang harus rutin menggunakan keywords: Complementary Therapy
mengeluarkan biaya untuk pengobatan, seperti pada AND Hypertention, Complementary Therapy AND
pengalaman seorang klien yang awalnya Blood Pressure, Complementary Therapy OR
mengguaan terapi modern menunjukan bahwa biaya Acupunture OR Music Therapy OR Rose
membeli obat berkurang 200-300 dolar dalam Aromatherapy OR Wet-Cupping, Effect of
beberapa bulan setelah menggunakan terapi ”Complementary therapy” Hypertention
komplementer (Nazabudkin,2007 dalam widya Patients”+Journal. Didapatkan hasil 7 Jurnal dari
astute, 2008). Fokus utama dalam literatur review rentang waktu 2016-2019 yang sesuai dengan kriteria
ini adalah untuk mengetahui keefektifan dari inklusi.
beberapa terapi komplementer terhadap tekanan
darah pada penderita hipertensi. Tabel 1. Proses
Jurnal di identifikasi melalui Pencarian
pencarian database google scholar Jurnal
(n= 861)

Total (n=1.796)

Jurnal ditolak karena :


Terapi obat (non
Screening

komplementer) (n=24)
Intervensi tidak spesifik untuk
satu penyakit hipertensi (n=10)

Jurnal termasuk dalam


analisis akhir
(n=7)

Jurnal di skrening melalui


judul dan abstrak
(n=80)
Jurnal yang sesuai direview
secara penuh
Jurnal ditolak karena tidak
Eligbility

(n=46)
memenuhi kriteria inklusi
(n=39)
Included

4
Copyright ©2019, Jurnal Keperawatan Respati Yogyakarta, p-ISSN: 2088-8872; e-ISSN: 2541-2728
Tersedia online di: http://nursingjurnal.respati.ac.id/index.php/JKRY/index
Jurnal Keperawatan Respati Yogyakarta, 6(3), September 2019, 641-648

Tabel 2. Studi Karakteristik

Type of
Type of
No Author Title Sample Complementary Outcome
Research Therapy
Intervention Using Rose Rose Aromatherapy sangat efektif untu
Aromatherapy to lowering Quasi- Rose menurunkan tekanan darah pada lansia
.1 (Astuti.R, et al., 2018)
blood pressure of elderly Experiment
30 Lansia hipertensi
Aromatherapy hipertensi
with hypertention
pasien dewasa yang meditasi dan yoga dapat mengurangi
berusia > 18 tahun TD sistolik dan diastolik, yang berada
dengan dalam kisaran baseline yang sama,dan
prehipertensi, atau pengurangannya signifikan secara
hipertensi stadium statistik; namun,beberapa hasil
1 atau stadium 2. menunjukkan sedikitperbedaan.
Blood Pressure Response dan pasien yang Setelah analisis mendalam dari hasil
Systematic
to Meditation and Yoga:A berusia> 60 tahun tersebut, kisaran TD dan usia pasien
.2 (Park.,et al., n.d., 2017)
Systematic Review and
Review &
dengan sistolik
Yoga
sebagai faktor yang mempengaruhi
Meta-Analysis
Meta-Analysis antara 140 - 159 hasil yang berbeda dalam beberapa
mmHg atau laporan. Secara khusus, meditasi
diastolic 90 -99 memainkan peran nyata dalam
mmHg pada 13 mengurangi TD pada subjek yang
jurnal yang berusia > 60 tahun, sedangkan yoga
dianalisis. mengurangi TD pada subjek yang
berusia < 60 tahun.
Effect of dance therapy on
Terapi tarian secara significant dapat
blood pressure and
Systematic Pasien hipertensi menurunkan tekanan darah sistolik dan
( Conceição., et al., exercise capacity
.3 2016) ofindividuals with
Review & pada 4 jurnal yang Dance Therapy diastolik bila dibandingkan dengan
Meta-Analysis dianalisis subyek kontrol.
hypertension: Asystematic
review andmeta-analysis
Effect of music therapy on
blood pressure of
individuals with Systematic Pasien hipertensi
( Amaral., et al., n.d., Musik menghasilkan peningkatan pada
.4 2016)
hypertension: A Review & pada 4 jurnal yang Music Therapy
tekanan darah sistolik
5systematic review and Meta-Analysis dianalisis
Meta-analysis

643
Copyright ©2019, Jurnal Keperawatan Respati Yogyakarta, p-ISSN: 2088-8872; e-ISSN: 2541-2728
Tersedia online di: http://nursingjurnal.respati.ac.id/index.php/JKRY/index
Jurnal Keperawatan Respati Yogyakarta, 6(3), September 2019, 641-648

Effectiveness of
Acupressure on the
Rata-rata TD sistolik dan diastolik pada
Taichong Acupoint in Acupressure on
(Hon.,Ghon.L.,et al., A Randomized 80 pasien dengan kelompok eksperimen menurun pada 0,
.5 2016)
Lowering Blood Pressure
Clinical Trial hipertensi
the Taichong
15, dan 30 menit setelah dilakukan
in Patients with acupoint
akupresur
Hypertension: A
Randomized Clinical Trial
Acupuncture lowers blood
31 pasien dengan
pressure in mild A Randomized, Hasil penelitian ini menunjukkan
tekanan sistolik
hypertension patients: Controlled, bahwa akupunktur dapatmenurunkan
.6 (Liu.Y., 2015)
Arandomized, controlled, Assessor-
120-159 mmhg dan Acupunture
tekanan darah pada prehyper-tension
diastolic 90-99
assessor-blinded pilot Blinded Study dan hipertensi stadiumI,
mmhg
trialYan
Bekam basah memberikan
pengurangan langsung tekanan darah
sistolik. Setelah 4 minggu masatindak
Effects of wet-cupping on lanjut, tekanan darah sistolik rata-rata
blood pressure pada kelompok intervensi adalah 8,4
inhypertensive patients: a A Randomized mmHg kurang dari pada kelompok
.7 (Aleyeidi1.,et al.,2018)
randomized controlled Controlled Trial
40 pasien hipertensi Wet-cupping
kontrol. Setelah 8 minggu, tidak ada
trial perbedaan signifikan dalam tekanan
darah antara kelompok intervensi dan
kontrol. Dalam penelitian ini,Bekam
basah tidak menghasilkan efek
samping yang serius

644
Copyright ©2019, Jurnal Keperawatan Respati Yogyakarta, p-ISSN: 2088-8872; e-ISSN: 2541-2728
Tersedia online di: http://nursingjurnal.respati.ac.id/index.php/JKRY/index
Jurnal Keperawatan Respati Yogyakarta, 6(3), September 2019, 641-648

Kriteria Inklusi dan Ekslusi hipertensi mulai dari 6 hingga 8 minggu, 2 atau 5 kali
Kriteria inklusi & ekslusi yang digunakan dalam seminggu (Flachskampf, 2007).
pemilihan literatur review ini yaitu: Terapi Akupunktur merupakan pengobatan
a. KriteriaInklusi traditional Chinese atau metode non-invasive berupa
1) Penelitian yang orisinil (jurnal asli atau penekanan pada titik-titik tubuh tertentu dengan
memang dilakukan olehpeneliti) menggunakan jarum. (Longhurst, 2013). Efek
2) Fulltext. akupunktur dalam menurunkan tekanan darah
3) intervensi dengan terapikomplementer diantaranya dengan mengatur regulasi subtansi
4) Penelitian dapat memberikan informasi vasioaktif pada endotel pembuluh darah. Salah
tentang keefektifanterapi satunya yaitu aktivasi dan pengeluarannya Nitrit
5) komplementer terhadap takanan darah pada Oksida. Penusukan jarum pada titik akupunktur akan
pederitahipertensi menstimulasi tonus saraf parasimpatis dan menekan
6) Rentang waktu2016-2019
tonus saraf simpatis. Parasimpatis dominan akan
7) Researchartikel memproduksi asetilkolin dimana ikatan asetilkolin
b. KriteriaEkslusi pada sel endotel akan menginduksi terbentuknya
1) Judul penelitian yang tidak fokus pada terapi Nitrit Oksida (NO) lokal dan di endotel, yang
komplementer untuk kemudian berdifusi ke dalam otot polos pembuluh
2) Penyakithipertensi
darah kemudian merubah aliran darah dan sirkulasi
3) Jurnal BahasaIndonesia local dan terjadi relaksasi otot polos pembuluh darah
(Hasnah, 2016). Hal tersebut sejalan dengan
Penyeleksian penelitan yang dilakukan oleh Tsuhiya M, 2007
Hasil pencarian pada PubMed diperoleh 935 artikel dalam Nyimas Rodiah dkk,2013 yang mengatakan
dan google scholar 861 artikel, sehingga didapatkan bahwa akupunktur meningkatkan NO dan
total keseluruhan yaitu 1.796 artikel. Selanjutnya meningkatkan fungsi sirkulasi darah local pada
artikel diskrining melalui judul dan abstrak sehingga lokasi tubuh yang dilakukan penusukan titik
menjadi 80 jurnal, kemudian dilakukan review akupunktur dan meningkatkan fungsi sirkulasi darah
dengan kategori full text dalam rentang waktu 2016- lokal. Sedangkan Cai (1998), menyelidiki 28 kasus
2019 ditemukan hasil 46 jurnal. Sebanyak 39 jurnal hipertensi dan menemukan bahwa setelah terapi
ditolak karena tidak memenuhi kriteria inklusi dan akupunktur terjadi penurunan tekanan darah yang
jumlah akhir yang didapatkan untuk dilakukan disertai dengan peningkatan signifikan kadar NO
analisis literatur review yaitu 7 jurnalpenelitan. serum.
3. Hasil &Pembahasan
b. Rosearomaterapi
Dari 7 jurnal yang direview secara penuh, 6 Hasil penelitian dari rose aromatherapy yaitu
jurnal pada terapi komplementer (Rose
sangat efektif untu menurunkan tekanan darah pada
Aromaterapy,Meditasi & yoga , akupresure, bekam, lansia hipertensi dengan nilai rata-rata kelompok
akupuntur pada thaicong acupoint) menunjukan hasil
intervensi sebelum intervensi adalah 4,47 dengan
yang signifikan dalam menurunkan tekanan darah standar deviasi 0,516. Setelah intervensi, hasilnya
sistolik maupun diastolik pada penderita hipertensi
adalah 3,87 dengan standar deviasi 0,743 dengan skor
(Astuti.R, et al., 2018; Park.,et al., n.d., 2017; T -test p value 0,000 <a(0,05).
Conceição., et al., 2016; Hon.,Ghon.L.,et al., 2016;
Aromaterapi merupakan terapi dengan
Liu.Y., 2015; Aleyeidi1.,et al.,2018), sedangkan 1 menggunakan bau-bauan yang berasal dari tumbuh-
jurnal pada terapi musik menunjukan hasil yaitu
tumbuhan (Craig hospital, 2013). Rose Aroma terapi
terjadi peningkatan pada tekanan darah sistolik dapat menurunkan tekanan darah karena mekanisme
setelah diberikan terapi (Amaral et al.,2016).
kerja aromaterapi melalui sirkulasi dan sistem
penciuman. ketika aromatherapi itu dihirup melalui
a. Terapiakupuntur
hidung, molekul aromatik masuk melalui membran
Hasil terapi komplementer akupuntur dalam
rongga hidung dan kemudian ke olfaktori. Olfaktori
literature review ini menunjukan pengurangan DBP
adalah saraf yang membawa implus dari indra
yang signifikan setelah 8 minggu pengobatan
penciuman hidung ke pusat kendali otak. Olfaktory
akupunktur dibandingkan dengan kelompok kontrol
terletak di bagian atas hidung. Otak memiliki fungsi
(P = 0,025), dan pengurangan SBP dan DBP yang
inti, yang mengendalikan seluruh sistem yang
signifikan setelah hanya 4 minggu (P = 0,027 dan P =
memiliki fungsi inti Otak memiliki fungsi inti, yang
0,007 ).
mengendalikan seluruh sistem itu. setelah implus
Dalam penelitian ini, akupunktur menurunkan
diterima diotak kemudian hormone endokrin akan
SBP dan DBP sekitar 6,0 dan 5,7 mmHg, pada pasien
terstimulasi. Sistem endokrin adalah major
dengan prehypertension dan stage Ihypertension.
regulatory force dalam tubuh yang mensekresi
prosedur dan frekuensi akupunktur efektif untuk
hormon ke dalam aliran darah, hormon ini bertindak
645
Copyright ©2019, Jurnal Keperawatan Respati Yogyakarta, p-ISSN: 2088-8872; e-ISSN: 2541-2728
Tersedia online di: http://nursingjurnal.respati.ac.id/index.php/JKRY/index
Jurnal Keperawatan Respati Yogyakarta, 6(3), September 2019, 641-648

sebagai mediator kimia untuk mengatur banyak Terapi tarian merupakan modalitas aktivitas
fungsi tubuh termasuk fungsi termasuk suasana hati, fisik yang mengacu pada gerakan tubuh, dan biasanya
metabolisme serta pertumbuhan dan perkembangan tergantung pada musik dan ritme yang secara positif
(Astuti &Nugrahwati,2018). terkait dengan integrasi kognitif, emosional dan
sosial. (Strassel.,et al, 2011).
c. Terapi Meditasi &yoga
Hasil penelitian systematic review pada 13 e. Music therapy (terapimusik)
studi RCT ini menunjukan bahwa terapi meditasi & Hasil dari tinjauan sistematis dan meta-
yoga dapat menurunkan TD sistolik dan diastolik, analisis uji coba terkontrol secara acak (RCT) yaitu
yang berada dalam kisaran baseline yang sama, dan menghasilkan peningkatan pada tekanan darah
pengurangannya signifikan secara statistic ; sistolik WMD (-6,58 95% CI: -9,38 hingga -3,79),
namun,beberapa hasil menunjukkan sedikit perbedaan yang tidak signifikan dalam tekanan darah
perbedaan. Setelah analisis mendalam dari hasil diastolik ditemukan untuk peserta dalam kelompok
tersebut, kisaran TD dan usia pasien sebagai faktor Musik dibandingkan dengan kelompokkontrol.
yang mempengaruhi hasil yang berbeda dalam Terapi Musik merupakan terapi yang berupa
beberapa laporan. Secara khusus, meditasi rangsangan audio yang didalamnya terkandung
memainkan peran nyata dalam mengurangi TD pada unsur ritme, melodi, harmoni serta timbre (Reed
subjek yang berusia > 60 tahun, sedangkan yoga sidnell, 1978). Musik yang diperdengarkan pada
mengurangi TD pada subjek yang berusia < 60 tahun subjek penelitian akan merangsang organ-organ
(Park, S.-H., Han, K.S.,2017). pendengaran dan menstimulasi bagian otak lobus
Terapi Meditasi & yoga merupakan terapi temporal (cortex auditorius), dan diikuti dengan
yang mengkombinasikan antara teknik bernapas stimulasi dari sistem limbik yaitu Hipocampus,
(pranayama), relaksasi dan meditasi serta latihan Amigdala, dan Hipothalamus. Disini Hipothalamus
peregangan atau postur dengan mekanisme penyatuan yang terstimulasi dari gelombang suara akan
dari tubuh (body), pikiran (mind) dan jiwa (soul) merangsang pengeluaran gelombang otak pada
(asana) (Meditasi & yoga , 2016) ; Jain, 2011). bagian frontal dan parietal cortex cerebri. Beberapa
Sindhu (2014) mengatakan bahwa melakukan yoga teori menyebutkan bahwa perangsangan dari sistem
setiap hari dapat memperlancar peredaran darah, limbik akan menstimulasi RAS (Reticuler Activated
karena rasa rileks yang didapat dari yoga membantu System). Gelombang yang dikeluarkan dari otak
melancarkan sirkulasi darah dalam tubuh, sehingga untuk stimulasi dari musik relaksasi adalah
sangat bermanfaat bagi penderita hipertensi. Yoga ini gelombang alfa. Gelombang alfa ini menyebabkan
terbukti dapat meningkatkan kadar b-endhorpin pengeluaran dari 2 substansi kimia yaitu,
empat sampai lima kali didalam darah. Ketika neurotransmiter serotonin yang akan menimbulkan
seseorang melakukan latihan, maka b-endorphin akan rasa tenang dan hormon endorfin yang merupakan
keluar dan ditangkap oleh reseptor didalam sistem aktif opium. Kedua substansi kimia ini akan
hiphothalamus dan sistem limbik yang berfungsi merangsang sistem saraf parasimpatis sehingga
untuk mengatur emosi. Peningkatan bendorphin terjadilah perubahan pada sistem cardiovascular (do
terbukti berhubungan erat dengan tekanan darah dan Amaral et al.,2016).
pernafasan. ketika tubuh dalam kondisi tenang maka
akan mengalami relaksasi dan pada akhirnya f. TerapiAkupresure
mengalami kondisi keseimbangan, sehingga relaksasi Hasil dari terapi dengan metode akupresur
pada yoga maupun meditasi berpusatkan pada pikiran taichong acupoint pada kelompok eksperimen (n =
dan pengontrolan pernafasan yang akan 40) dan metatarsal pertama (shup acupoint) pada
meningkatkan sirkulasi oksigen ke otot-otot, sehingga kelompok kontrol (n= 40) yaitu ada perbedaan yang
otot-otot akan mengendur, tekanan darah akan signifikan dalam TD sistolik dan diastolik antara
menurun. kelompok eksperimen dan kontrol segera dan 15 dan
30 menit setelah akupresur (𝑝 <0,05). Rata-rata TD
d. Dance therapy (terapimenari) sistolik dan diastolik pada kelompok eksperimen
Hasil penelitian dari terapi tarian yaitu menurun pada 0, 15, dan 30 menit setelah akupresur
terdapat penurunan yang signifikan pada tekanan (165.0 / 96.3, 150.4 / 92.7, 145.7 / 90.8, dan 142.9 /
darah sistolik (WMD −12,01 mm Hg; 95%CI: 88.6mmHg). (Lin et al., 2016)
−16,08, −7,94 mm Hg; P <0,0001) dan tekanandarah Terapi Akupresur merupakan metode non-
diastolik (WMD −3.38 mm Hg; 95% CI: −4.81, invasif berupa penekanan pada titik akupunktur tanpa
−1.94 mm Hg; Pb 0.0001). Pada orang dewasa yang meng-gunakan jarum, biasanya hanya menggunakan
lebih tua, terapi menari dapat meningkatkan jari atau benda tertentu yang dapat memberikan efek
kekuatan, keseimbangan, dan daya tahan otot penekanan sehingga lebih bisa diterima dan
sedangkan pada individu dengan gagal jantung, terapi ditoleransi oleh pasien. dibandingkan akupunktur
dansa dapat meningkatkan peakVO2 dan kualitas yang menggunakan jarum (Alkaissi, Stalnert,&
hidup (Conceição, L.S.R,2016). Kalman, 2002; Black & Hawk, 2009; Lemone &
Burke, 2008; & Ming et al., 2002). Rice (2006)
646
Copyright ©2019, Jurnal Keperawatan Respati Yogyakarta, p-ISSN: 2088-8872; e-ISSN: 2541-2728
Tersedia online di: http://nursingjurnal.respati.ac.id/index.php/JKRY/index
Jurnal Keperawatan Respati Yogyakarta, 6(3), September 2019, 641-648

mengatakan akupresur memberikan stimulus atau bekam berperan menstimulasi reseptor–reseptor


rangsangan pada titik-titik meridian tubuh dengan (baroreseptor) sehingga pembuluh darah bisa
mengggunakan jari-jari yang bertujuan untuk merespon stimulus dan meningkatkan kepekaannya
mempengaruhi organ tubuh tertentu dengan terhadap faktor–faktor penyebab hipertensi (Sharaf
mengaktifkan aliran energi (qi) tubuh. Pada 2012).
penelitian ini titik yang diintervensi adalah titik (Titik
Lr 2 (Xingjian), Titik Lr 3 (Taichong), Titik Sp 6 4. Kesimpulan
(Sanyinjiaoi), Titik Ki 3 (Taixi), Titik Li 4 (Hegu), Berdasarkan hasil literature review ini
Titik PC 6 (Neiguan). Memberikan stimulus pada diketahui bahwa 6 jenis terapi komplementer seperti
titik tersebut akan menstimulasi sel saraf sensorik Aromaterapy,Meditasi & yoga , akupresure, bekam,
disekitar titik akupresur selanjutnya diteruskan akupuntur pada thaicong acupoint efektif dalam
kemedula spinalis, mesensefalon dan komplek menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi.
pituitari hipothalamus yang ketiganya diaktifkan literature review ini menunjukan bahwa terapi
untuk melepaskan hormon endorfin yang dapat komplementer memiliki peranan penting dalam
memberikan rasa tenang dan nyaman (Saputara & pengobatan traditional sebagai terapi non
Sudirman, 2009). Kondisi yang relaksasi tersebut farmakologi. Terapi komplementer memiliki efek
akan berpengaruh terhadap perubahan tekanan darah . samping yang aman dibandingkan dengan efek
Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Tsay, Cho, samping dari reaksi obat kimia. Pengobatan dengan
Chen (2004) yang menyatakan bahwa akupresur menggunakan terapi komplementer juga mempunyai
efektif untuk menenangkan suasana hati, mengurangi manfaat selain dapat meningkatkan kesehatan secara
kelelahan dan dapat menurunkan tekanandarah. lebih menyeluruh juga lebih murah karena biaya
pengeluaran biaya yangrendah.
g. Wet-cuppping (terapi bekambasah)
Hasil penelitian dari wet cupping therapy 5. DaftarPustaka
menunjukkan perbedaan yang signifikan dalam Aleyeidi, N.A., Aseri, K.S., Matbouli, S.M.,
pengukuran SBP (-8,4 mmHg) antara intervensi dan Sulaiamani, A.A., Kobeisy, S.A., 2015.
kelompok kontrol (P = 0.046) setelah 4 minggu. Effects of wet-cupping on blood pressure in
Efek hijama menghilang setelah 8 minggu dan tidak hypertensive patients: a randomized controlled
meninggalkan perbedaan pada tekanan darah trial. J. Integr. Med. 13, 391–399.
(Aleyeidi et al.,2015). https://doi.org/10.1016/S2095-
Terapi Bekam (Cupping therapy) merupakan 4964(15)60197-2
salah satu terapi komplementer metode Astuti, R., Nugrahwati, F., n.d. Intervention Using
penyembuhan kuno yang telah dipraktikkan selama Rose Aromatherapy To Lowering Blood
berabad-abad di banyak bagian dunia. Terapi bekam Pressure Of Elderly With Hypertension.
dapat dibagi menjadi dua kategori besar, bekam Group 1, 02.
kering dan basah. bekam kering adalah proses Black, J. M., & Hawk, J. H. (2009). Medical surgical
menggunakan ruang hampa pada berbagai area tubuh nursing: clinical management for positive
untuk mengumpulkan darah di daerah itu tanpa outcomes (Vol 2, 8th Ed.). St. Louis: Saunders
sayatan sedangkan Bekam basah (atau hijama dalam Elsevier.
bahasa Arab) adalah proses menggunakan ruang Craig. (2013). Aromaterapy . Diakses 9 Januari
hampa udara pada titik-titik berbeda pada tubuh, 2019.
bersamaan dengan penggunaan sayatan (goresan https://craighospital.org/resources/
kecil dan ringan menggunakan pisau cukur), untuk aromatherapy
menghilangkan apa yang sebelumnya disebut sebagai do Amaral, M.A.S., Neto, M.G., de Queiroz, J.G.,
'darah berbahaya (Ini merupakan akumulasi darah Martins-Filho, P.R.S., Saquetto, M.B.,
yang terletak tepat di bawah permukaan kulit Carvalho, V.O., 2016. Effect of music therapy
(Mahdavi MRV et al, 2012). Efek bekam terhadap on blood pressure of individuals with
hipertensi adalah berperan menenangkan sistem saraf hypertension: A systematic review and Meta-
simpatik (simpatic nerveous system). Pergolakan analysis. Int. J. Cardiol. 214, 461–464.
pada sistem saraf simpatik ini menstimulasi sekresi https://doi.org/10.1016/j.ijcard.2016.03.197
enzim yang berperan sebagai sistem angiotensin Feigin VL, Roth GA, Naghavi M et al.(2016).,Global
renin. Setelah sistem ini tenang dan aktivitasnya burden of stroke and risk factors in 188
berkurang tekanan darah akan turun; Bekam juga countries, during 1990–2013: A systematic
mengendalikan kadar hormon aldosteron; Zat nitrat analysis for the Global Burden of Disease
oksida (NO) yang berperan dalam vasodilatasi, Study 2013. Diakses dari
melalui zat nitrat oksida ini juga berperan https://www.thelancet.com
meningkatkan suplai nitrisi dan darah yang Flachskampf, F.A., Gallasch, J., Gefeller, O., Gan, J.,
dibutuhkan oleh sel–sel dan lapisan– lapisan Mao, J., Pfahlberg, A.B., Wortmann, A.,
pembuluh darah arteri maupun vena, sehingga Klinghammer, L., Pflederer, W., Daniel,
pembuluh darah menjadi lebih kuatdan elastis. Serta W.G.,2007.RandomizedTrialof
647
Copyright ©2019, Jurnal Keperawatan Respati Yogyakarta, p-ISSN: 2088-8872; e-ISSN: 2541-2728
Tersedia online di: http://nursingjurnal.respati.ac.id/index.php/JKRY/index
Jurnal Keperawatan Respati Yogyakarta, 6(3), September 2019, 641-648

Acupuncture to Lower Blood Pressure. Longhurst J. (2013). Acupuncture’s cardiovascular


Circulation 115, 3121–3129. actions: a mechanistic perspective.Med
https://doi.org/10.1161/CIRCULATIONAHA. Acupunct ;25(2):101–
106.661140 11.doi:10.1089/acu.2013.0960
Jain., R. (2011). Pengobatan Alternatif Untuk Mahdavi MRV, et al.,(2012). Evaluation of the
Mengatasi Tekanan Darah. Jakarta: Gramedia effects of traditional cupping on the
Pustaka Utama biochemical, hematological, and
James PA, Oparil S, Carter BL et al .(2014). immunological factors of human venous
Evidence-based guideline for the management blood. In: Bhattacharya A. A compendium of
of high blood pressure in adults: Report from essays on alternative therapy. Rijeka, Croatia:
the panel members appointed to the Eighth InTech. Retrieved from.
Joint National Committee (JNC 8). JAMA ; https://www.researchgate.net/publication/2674
311(5): 507–20. doi: 27145
10.1001/jama.2013.284427. Meditasi & yoga , R.P. (2013). Buku Saku Meditasi
J.K. Strassel, D.C. Cherkin, et al. (2011). A & yoga . Jakarta: An NuhaPublishing.
systematic review of the evidence for the Reed.H.O & Sidnell.R.G. (1978).
effectiveness of dance therapy, Altern. Ther. TheMaterialOfMusic Composition
Health Med. 17 (3) 50–59. Retrieved philipinesaddisonWesleypublishing
fromhttps://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed company,Inc.TwentiethCenturyMusic. New Yor;Mc
Kearney PM, Whelton M, Reynolds K et al. (2005). Gra-HillBookCompanySindhu,. (2014). Panduan
Global burden of hypertension: analysis of LengkapYoga:UntukHidup Sehat dan
worldwide data. Lancet,; 365(9455): 217– Seimbang. Bandung.
23.doi: 10.1016/S0140-6736(05)17741-1 Penerbit Qanita
Lin,G.-H.,Chang,W.-C.,Chen,K.-J.,Tsai,C.-C., Saputra, K., Sudirman, S. (2009). Akupunktur Untuk
Hu, S.-Y., Chen, L.-L., 2016. Effectiveness of Nyeri Dengan Pendekatan Neurosain. Jakarta:
Acupressure on the Taichong Acupoint in Sagung Seto
Lowering Blood Pressure in Patients with Tsay S.L., Cho Y.C., Chen M. L. (2004).
Hypertension: A Randomized Clinical Trial. Acupressure and Transcutaneous Electrical
Evid. Based Complement. Alternat. Med. Acupoint Stimulation in Improving Fatigue,
2016, 1–9. Sleep Quality and Depression in Hemodialysis
https://doi.org/10.1155/2016/1549658 Patients. Journal of Chinese Medicine. Vol.
32, No. 3: 407.
doi:10.1142/S0192415X04002065-416.

648
Copyright ©2019, Jurnal Keperawatan Respati Yogyakarta, p-ISSN: 2088-8872; e-ISSN: 2541-2728

Anda mungkin juga menyukai