OLEH :
7120481824
FAMIKA MAKASSAR
2023
SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN
ABSTRAK
Tekanan darah tinggi (hipertensi) adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan
tekanan darah di dalam arteri. Hipertensi merupakan penyakit yang dapat membunuh
secara diam-diam atau sering disebut the silent killer karena tidak memiliki gejala namun
dapat meningkatkan resiko terjadinya stroke, aneurisma, gagal jantung, serangan jantung
dan kerusakan lainnya. Salah satu terapi komplementer yang dapat digunakan untuk
menurunkan tekanan darah yaitu hidroterapi.
Metode penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan diagnosa medis
hipertensi. Intervensi yang diberikan adalah hydrotherapy. Asuhan keperawatan diberikan
selama tiga hari.
Kepustakaan : 20 (2015-2023)
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
keadaan dimana tekanan darah sistolik yang meningkat menjadi 140 mmHg
atau lebih dan tekanan darah diastolik yang meningkat menjadi 90 mmHg atau
lebih. Apabila hipertensi terjadi dalam waktu yang lama dan tidak segera diatasi
maka dapat memicu terjadinya stroke, serangan jantung dan gagal jantung.
Kurang dari separuh orang dewasa (42%) dengan hipertensi didiagnosa dan
seluruh dunia. Salah satu target global penyakit tidak menular adalah
menurunkan prevalensi hipertensi sebesar 33% antara tahun 2010 dan 2030.
(WHO, 2023).
1
2
bulan Maret 2018 menyatakan bahwa hasil pengukuran pada penduduk usia
(Dinkes, 2020).
Salah satu terapi non farmakologi yaitu hydrotherapy rendam hangat ini
sangat mudah dilakukan oleh semua orang, tidak membutuhkan biaya yang
mahal dan tidak memiliki efek samping yang berbahaya. Tujuan dari terapi ini
hormon endorphin dalam tubuh dan menekan hormon adrenalin dan dapat
dengan P-value (0,000) < (0,050) dan penelitian lain dilakukan oleh Letlora
(2018) didapati bahwa ada pengaruh signifikan terhadap tekanan darah baik
membuat karya ilmiah akhir dengan judul “Asuhan Keperawatan Pada Ny. A
B. RUMUSAN MASALAH
membuat karya ilmiah akhir dengan judul “Asuhan Keperawatan Pada Ny. A
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
air hangat)
D. MANFAAT
1. Teoritis
2. Praktis
a. Bagi Perawat
Hasil studi ini bisa menjadi masukan bagi pelayanan di rumah sakit agar
pasien hipertensi
mengalami hipertensi
TINJAUAN PUSTAKA
A. KONSEP HIPERTENSI
1. Defini Hipertensi
tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140
mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali
a. Anatomi Jantung
1) Jantung
terletak lebih ke kiri dari garis medial, bagian tepi terletak pada ruang
6
7
bagian atas disebut basis terletak agak ke kanan pada kosta ke III
cm, lebar 8-9 cm, dan tebal 6 cm. Berat jantung sekitar 200- 425 gram,
pada laki-laki sekitar 310 gram dan pada perempuan sekitar 225 gram
(Aspiani, 2016).
Jantung adalah organ muscular yang tersusun atas dua atrium dan
jantung.
a) Trikupidalis
Riyadi 2019
2) Pembuluh Darah
keutuhan dan fungsi system vaskuler, karena darah dari jantung akan
dikiri ke setiap sel melalui system tersebut. Sifat structural dari setiap
vena.(Aspiani, 2016)
mevaskularisasi kapiler.
pertukaran
b. Fisiologi
1) Siklus Jantung
relaksasi. Satu kali siklus jantung sama dengan satu periode sistole
relaksasi ventrikel
a) Sistole atrium
b) Sistole ventrikel
c) Diastole ventrikel
2) Tekanan Darah
oleh darah untuk melewati setiap unit atau daerah dari dinding pembuluh
darah, timbul dari adanya tekanan pada dinding arteri. Tekanan arteri
arteri rerata.
mmHg. Tekanan diastolic yaitu tekanan darah pada dinding arteri pada
tekanan darah lebih dari normal disebut hipertensi dan jika kurang
11
3. Klasifikasi Hipertensi
berikut:
(mmHg) (mmHg)
4. Etiologi
terjadinya hipertensi :
transport Na.
12
(Aspiani, 2016)
meningkat), jenis kelamn (pria lebih tinggi dari perempuan), dan ras (ras
b. Hipertensi sekunder
13
akibat stenosis arteri renalis. Kelainan ini dapat bersifat kongenital atau
Apabila dapat dilakukan perbaikan pada stenosis, atau apabila ginjal yang
nya) dan hipertensi yang berkaitan dengan kontrasepsi oral juga dianggap
berikut :
b. Kaki bengkak
c. Mimisan
14
d. Mual, muntah
e. Pelupa
6. Komplikasi
a. Penyakit jantung
b. Ginjal
c. Otak
Komplikasi berupa stroke dan serangan iskemik. Stroke dapat terjadi pada
diperdarahi berkurang.
d. Mata
kebutaan.
1-4 Lebih dari 85% ICH timbul primer dari pecahnya pembuluh darah otak
7. Patofisiologi
terletak dipusat vasomotor, pada medulla diotak. Dari pusat vasomotor ini
bermula jaras saraf simpatis, yang berlanjut ke bawah ke korda spinalis dan
keluar dari kolumna medulla spinalis ganglia simpatis di toraks dan abdomen.
natrium dan air oleh tubulus ginjal, menyebabkan peningkatan volume intra
Suddarth, 2016).
17
8. Pemeriksaan Penunjang
menentukan adanya kerusakan organ dan faktor lain atau mencari penyebab
(kalium, natrium, kreatinin, gula darah puasa, kolestrol total, kolestrol HDI,
klirens kreatinin protein urine 24 jam, asam urat, kolestrol LDL, TSH dan
ekokardiografi. (Mansjoer,2017).
b. Pemeriksaan retina
9. Penatalaksanaan
dibawah 140 mmHg dan tekanan distolik dibawah 90 mmHg dan mengontrol
factor risiko. Hal ini dapat dicapai melalui modifikasi gaya hidup saja, atau
a. Pengaturan diet
dianjurkan 50-100 mmol atau setara dengan 3-6 gram garam per hari.
hipertrofi ventrikel kiri. Jadi, penurunan berat badan adalah hal yang sangat
jantung.
1. Pengkajian Keperawatan
a. Identitas klien
b. Keluhan utama
Keluhan yang dapat muncul antara lain: nyeri kepala, gelisah, palpitasi,
pusing, leher kaku, penglihatan kabur, nyeri dada, mudah lelah, dan
impotensi.
metabolik, penyakit menular seperi TBC, HIV, infeksi saluran kemih, dan
f. Aktivitas/istirahat
g. Sirkulasi
penyakit serebrovaskuler
h. Integritas ego
stress multipel
i. Eliminasi
j. Makan/cairan
21
k. Neurosensori
retinal optik
l. Nyeri/Ketidaknyamanan
Gejala : Angina, nyeri hilang timbul pada tungkai, sakit kepala oksipital
m.Pernapasan
riwayat merokok
n. Keaamanan
2. Diagnosa keperawatan
dan komunitas terhadap situasi yang berkaitan dengan kesehatan (Tim Pokja
a. Nyeri Akut
b. Intoleransi aktivitas
c. Defisit pengetahuan
f. Ansietas
3. Intervensi keperawatan
2018).
Terapeutik :
Edukasi :
mandiri
Kolaborasi :
atau aktif
menenangkan
Edukasi :
mengurangi kelelahan
Kolaborasi :
meningkat sehat
mempengaruhui kesehatan
pada ekstermitas
Teraputik :
keterbatasan perfusi
Edukasi :
5. Monitor EKG
Terapeutik :
>94%
Edukasi :
toleransi
Kolaborasi :
jika perlu
menurun Terapeutik :
ansietas
menyakinkan
Edukasi :
yang dialami
prognosis
dan peresepsi
4. Implementasi
yang telah disusun selama fase perencanaan. Hal ini terdiri dari aktivvitas
29
untuk mencapai hasil yang diharapkan dari pasien (Pangkey et al., 2021)
5. Evaluasi
dengan kenyataan yang dialami oleh pasien dengan melibatkan pasien dan
A. METODE
2. Subjek Kasus
a. Lokasi
b. Waktu
Penelitian ini dilakukan selama 4 hari yaitu pada tanggal 4 juli 2023-7juli
2023, dengan waktu 4 kali kunjungan ke kamar pasien diruang Ibis Rumah
30
31
hangat) untuk membantu mengurangi Nyeri pada Ny.A Di ruang Ibis Rumah
5. Definisi Operasional
suatu atribut atau sifat atau nilai dari obyek atau kegiatan yang memiliki
variasi tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
medis Hipertensi.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam studi kasus ini adalah:
a. Wawancara
b. Pemeriksaan Fisik
Tuberkulosis.
c. Observasi Partisipasif
keperawatan pada pasien selama dirawat dirumah sakit dan lebih bersifat
2018)
d. Studi Dokumentasi
8. Analisa Data
yang bersifat umum dan relative yang menyeluruh tentang apa yang tercakup
disajikan dalam bentuk narasi yang tersusun secara sistematis dan mudah
keseluruhan penelitian.
9. Prinsip Etik
yang memenuhi kriteria inklusi disertai judul penelitian. Bila subyek, maka
subyek.
b. Anonymity(tanpa nama)
c. Confodentiality (kerahasiaan)
kelompok data tertentu yang akan dilaporkan sebagai hasil penelitian. Data
34
yang telah dikumpul disimpan dalam disket dan hanya bisa diakses oleh
B. ASUHAN KEPERAWATAN
I. DATA UMUM
1. Identita Pasien
Nama : Ny.A
Umur : 62 Tahun
Agama : Islam
Suku : Makassar
Pekerjaan : IRT
No RM : 610114
2. Penanggung Jawab
Nama : Ny.R
Umur : 37 Tahun
Pekerjaan : IRT
sulit tidur sejak 2 hari yang lalu dan memberat sejak semalam, sehingga
3. Riwayat penyakit
b. Riwayat Perawatan
c. Riwayat Operasi
d. Riwayat pengobatan
untuk minum
2. Riwayat alergi
3. Riwayat Imunisasi
Genogram
X
X X X
? ? X ?
x
X
X 62 ?
Simbol genogram :
: Perempuan X : Meninggal
Keterangan :
Generasi I : kakek dan nenek pasien telah meningal akibat faktor usia
Generasi II : Ayah dan ibu pasien sudah meninggal dengan faktor yang tidak
diketahui
Generasi III : pasien anak ke dua dari 3 bersaudara dan kakak pasien yang
V. RIWAYAT PSIKO-SOSIO-SPIRITUAL
1. Pola koping
3. Faktor Stressor
4. Konsep diri
sendiri
6. Adaptasi
gelisa*
oleh keluarga*
bahasa makassar
1. Makan
makan di habiskan .
2. Minum
Setelah MRS : Pasien mengatakan minum jika haus 3-4 gelas perhari
3. Tidur
Sebelum MRS : Pasien mengatakan tidurnya baik kalau malam 8-9 jam
Seteleh MRS : Klien mengatakan sulit tidur karena merasa nyeri sehingga
Sebelum MRS : Pasien mengatakan BAB lancar 1-2x / hari setiap pagi,
Sebelum MRS : Pasien mengatakan BAK 5-6 kali sehari dengan warna
kuning
Setelah MRS : Pasien mengatakan BAK 7-8 kali sehari dengan warna
kuning
7. Personal Hygiene
panjang
3. BB : 56 Kg
4. Kehilangan BB : -
5. Vital Sign :
TD : 178/90mmHg
N : 90x/m
S : 36,8℃
40
RR : 20x/m
SPO2 : 99%
6. Head To Toe
a. Warna kulit
I : Warna kulit putih, turgor kulit lembab, tidak ada udem, turgor kulit
baik
I : Bentuk kepala bulat, posisi kepala normal, warna rambut hitam ada
uban, kulit kepala dan rambut tampak bersih, tidak ada peradangan
di kepala
P : Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan, tidak ada keluhan
c. Mata
d. Hidung
I : Simetris kiri dan kanan, tidak ada peradangan, tidak ada polip, fungsi
e. Telinga
bantu pendengaran
bersih, tidak ada caries gigi, dan tidak ada perdarahan gusi, gigi
g. Leher
berhubungan
h. Dada
Paru-paru
I : Bentuk dada simetris, tidak ada retraksi otot dada, tidak ada lesi.
P : Sonor
Jantung
i. Abdomen
I : Simetris kiri dan kanan, tidak ada lesi, abdomen tampak datar
Ekstermitas Atas
I : - Tangan kanan, kekuatan otot 5, ROM aktif, capilary refil < 2 detik.
Ekstermitas bawah
Umur : 62 RM : 610114
terjaga* 6. Ku : Lemah
keluarga* S : 36,8℃
X. ANALISA DATA
Q : Seperti tertusuk-tusuk
Vasokonstriksi
R : Nyeri pada tengkuk
Gangguan sirkulasi
S : Skala nyeri sedang ,
Nyeri akut
beraktivitas nyerinya
memberat Penyumbatan pembuluh darah
DO :
Vasokonstriksi
- Ku lemah
- Nampak aktivitas pasien
Gangguan sirkulasi
dibantu kelurga
- pasien nampak hanya
Resistensi pembuluh darah otak
berbaring di tempat tidur
- Umur
Afterload meningkat
Fatigue
Nyeri akut
47
Intoleransi aktivitas
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN
1 Nyeri Akut b.d Agen pencedera fisik d.b klien tampak meringis,
klien mengeluh nyeri pada tengkuk bagian belakang (D.0077)
2. Gangguan pola tidur b.d proses penyakit d.d klien tampak lemas
dan mengantuk (D.0055)
3. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan d.d klien nampak tidak mampu
melakukan aktivitas (D.0056)
Disusun Berdasarkan Prioritas Diagnosis, Gunakan SDKI
48
nyeri
7. Ajarkan tehknik non farmakologis
8. Anjurkan memonitor nyeri secara
mandiri
Kolaborasi :
mandiri
- Kolaborasi pemberian analgetik
Gangguan 09 : 15 1. Mengidentifikasi pola aktivitas dan tidur S:
Pola Tidur
Hasil : Pasien mengatakan tidur malam 4 jam, - Pasien mengatakan sulit tidur karena
tidur siang 2 jam merasa nyeri sehingga pasien sering
09 : 20
2. Mengidentifikasi faktor penghambat tidur terjaga
Hasil : Pasien mengatakan sulit tidur karena O :
nyeri, daan nyeri yang dirasakan hilang timbul - Klien nampak masih lemas dan
09 : 25
3. Memodifikasi lingkungan misalnya mengantuk
pencahayaan, kebisingan, suhu, tempat tidur - Wajah klien nampak masih lesu
Hasil : Pada malam hari lampu kamar pasien di A : Gangguan pola tidur belum teratsi
matikan dan membatasi jumlah pengunjung, P : Lanjutkan Intervensi
penjanga pasien 2 orang. - Identifikasi pola aktivitas dan tidur
09 : 30
4. Melakukan prosedur untuk meningkatkan - Identifikasi faktor penghambat tidur
kenyamanan misalnya pijat, akupresure, atau - Modifikasi lingkungan misalnya
pengaturan posisi pencahayaan, kebisingan, suhu, tempat
Hasil : Pasien mengatakan lebih nyaman tirah tidur
09 : 35 baring - Lakukan prosedur untuk meningkatkan
5. Menjelaskan pentingnya tidur cukup selama kenyamanan misalnya pijat, akupresure,
sakit atau pengaturan posisi
Hasil : Pasien mengatakan mengerti dengan - Jelaskan pentingnya tidur cukup selama
penjelasan yang di sampaikan perawat
54
sakit
bertahap bertahap
10 : 10 Hasil : Telah menganjurkan pasien untuk - Lakukan kolaborasi dengan ahli gizi
melakukan aktivitas secara bertahap. tentang cara meningkatkan asupan
7. Melakukan kolaborasi dengan ahli gizi tentang makanan
cara meningkatkan asupan makanan
Hasil : Pasien mengatakan tidur malam 5 jam, - Pasien mengatakan sudah tidur
pasien lemah dan tidak mampu beraktivitas masih di bantu sama keluarga
pengaturan posisi
Hasil : Pasien mengatakan lebih nyaman tirah
10 : 15 baring
5. Menjelaskan pentingnya tidur cukup selama
sakit
Hasil : Pasien mengatakan mengerti dengan
penjelasan yang di sampaikan perawat
Intoleransi 10 : 20 1. Mengidentifikasi gangguan fungsi tubuh yang S :
Aktivitas
mengakibatkan kelelahan - Pasien mengatakan mampu melakukan
Hasil : Pasien mengatakan nyerinya berkurang aktivitasnya sendiri
dan pasien sudah dapat beraktivitas secara O :
mandiri - Ku Baik
10 : 25 2. Memonitor kelebihan fisik dan kelemahan - Pasien nampak sudah dapat
Hasil : pasien mengtakan sudah dapat beraktivitas sendiri
beraktivitas sendiri A : Intoleransi aktivitas teratasi
10 : 30 3. Menyedikan lingkungan nyaman dan rendah P : Hentikan intervensi
stimulus (suara)
Hasil : Pasien berada dalam kamar dimana
dalam ruangan tersebut hanya terdapat pasien
dan 2 anaknya
10 : 35
4. Menganjurkan tirah baring
64
1. Pengkajian
Pengakajian dilakukan pada tanggal 5 juli 2023 pukul 07.00 WITA di ruang
klien, umur 37 tahun. Keluhan utama yaitu klien mengatakan nyeri pada
tengkuk bagian belakang. Alasan MRS yaitu pasien mengatakan nyeri pada
tengkuk bagian belakang, mual, pusing dan sulit tidur sejak 2 hari yang lalu
2. Diagnosa Keperawatan
pada Ny. A yaitu nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis
nyeri pada tengkuk bagian belakang dan merasa pusing, pengkajian skala
pasien tampak meringis dan menahan kesakitan, hasil TTV: TD, 178/90
Observasi :
Terapeutik :
Edukasi :
Kolaborasi :
fisiologis ditandai dengan klien mengeluh nyeri pada tengkuk bagian belakang
(D.0077). yang dilakukan pada tanggal 5 juli sampai dengan 7 juli 2023,
meliputi melakukan Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas
dan intensitas nyeri, Identifikasi skala nyeri, Identifikasi faktor yang
memperberat dan mempengaruhi nyeri, Berikan teknik non farmakologis
untuk mengurangi rassa nyeri (Mis : terapi musik, terapi pijat, kompres
hangat/ dingin, hydrotherapy dll), Kontrol lingkungan yang memperberat rasa
nyeri (mis.suhu ruangan, pencahayan, kebisingan, Jelaskan strategi
meredahkan nyeri, Ajarkan tehknik non farmakologis, Anjurkan memonitor
nyeri secara mandiri, Kolaborasi pemberian analgetik.
Tindakan selanjutnya memberikan teknik nonfarmakologis yaitu
hydrotherapy (rendam kaki air hangat) yang bertujuan untuk menurunkan
tekanan darah. Langkah pertama yaitu, mempersiapkan alat, menutup
tirai/menjaga privasi klien, memastikan pencahayaan cukup, mencuci tangan,
mengatur posisi klien dengan nyaman (semi fowler), melakukan pengukuran
TD, menyiapkan air hangat sebanyak 2-3 liter dengan campuran garam 50-70
gr dalam waskom dengan suhu 39-40 0C, menutup waskom dengan handuk,
kemudian merendam kaki kedalam waskom sampai mata kaki selama 10-15
menit, mengeringkan kaki dan membersihkan kaki menggunakan handuk,
kemudian melakukan evaluasi.
5. Evaluasi
Evaluasi keperawatan yang dilakukan setiap hari selama 3 hari
yang meningkat setiap harinya, dengan masalah nyeri akut teratasi. Hasil
evaluasi terakhir pada 7 juli 2023, adalah klien mengatakan sudah tidak
menurunkan tekanan darah pada Ny. A yang diberikan selama 3 hari mulai
dari tanggal 5 juli sampai dengan 7 juli 2023. Pada tanggal 5 juli 2023 setelah
pemeriksaan TTV: TD, 170/87 mmHg, RR 20x/i, N, 86 x/i, S, 36,6 0C. Pada
hari kedua tanggal 6 juli 2023 setelah dilakukan rendam kaki air hangat
x/i, S, 36,60C. Dan pada hari ketiga tanggal 7 juli 2023 setelah dilakukan
teknik rendam kaki air hangat didapatkan hasil tekanan darah pasien
menurun (normal) dan hasil pemeriksaan TTV: TD, 135/80 mmHg, RR 19 x/i,
N, 85 x/i, S, 36,40C.
sejak jaman dulu dan masih digunakan sebagai terapi komplementer untuk
cara yang paling mudah dan paling memuaskan untuk mengatur peredaran
69
penelitian yang dilakukan oleh Dilianti, Candrawati dan Aldi (2017) didapati
< (0,050) dan penelitian lain dilakukan oleh Letlora (2018) didapati bahwa
ada pengaruh signifikan terhadap tekanan darah baik sistol maupun diastol.
B. Pembahasan
Masalah keperawatan prioritas pada studi kasus ini yaitu nyeri akut dengan
DPP SDKI SLKI SIKI Pokja Tim, 2018). Nyeri akut merupakan pengalaman
ringan hingga berat yang berlangsung kurang dari 3 bulan. Penyebap nyeri
dan agen pencedera fisik. Dengan data subjektif pasien mengeluh nyeri data
(rendam kaki air hangat) sebagai salah satu terapi komplementer yang
ini bersifat akut, artinya dapat diberikan pada penderita Hipertensi tetapi tidak
respon tubuh terhadap air. Manfaat yang di berikan oleh terapi air yaitu:
tekanan darah.
yang diberikan selama 3 hari mulai dari tanggal 5 juli sampai dengan 7 juli
2023 kemudian dilakukan evaluasi dengan mengukur vital sign. Pada tanggal
5 juli 2023 setelah dilakukan teknik rendam kaki air hangat didapatkan hasil
36,60C. Pada hari kedua tanggal 6 juli 2023 setelah dilakukan rendam kaki
x/i, N, 85 x/i, S, 36,6 0C. Dan pada hari ketiga tanggal 7 juli 2023 setelah
dilakukan teknik rendam kaki air hangat didapatkan hasil tekanan darah
pasien menurun (normal) dan hasil pemeriksaan TTV: TD, 135/80 mmHg,
farmakologis yang dapat diberikan yaitu terapi jus dan hidroterapi atau terapi
menggunakan air dengan cara merendam kaki kedalam air hangat sedalam
darah kapiler akan melebar dan dapat menolong menurunkan tekanan darah
bahwa terapi rendam air hangat pada kaki dapat memperbaiki mikrosirkulasi
Rendam air hangat pada kaki dapat membuat seseorang merasa rileks,
darah. Hydrotherapy rendam hangat ini sangat mudah dilakukan oleh semua
72
orang, tidak membutuhkan biaya yang mahal dan tidak memiliki efek
dalam tubuh dan menekan hormon adrenalin dan dapat menurunkan tekanan
Terapi menggunakan air telah digunakan sejak jaman dulu dan masih
1951) menyatakan “Penggunaan air diluar tubuh adalah salah satu cara yang
yang dilakukan oleh Dilianti, Candrawati dan Aldi (2017) didapati bahwa
(0,050) dan penelitian lain dilakukan oleh Letlora (2018) didapati bahwa ada
Didalam penelitian studi kasus ini ada beberapa kendala yang dialami oleh
A. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan kasus dan setelah dilakukan asuhan keperawatan pada
1. Pengakajian dilakukan pada tanggal 5 juli 2023 pukul 07.00 WITA di ruang
klien, umur 37 tahun. Keluhan utama yaitu klien mengatakan nyeri pada
tengkuk bagian belakang. Alasan MRS yaitu pasien mengatakan nyeri pada
tengkuk bagian belakang, mual, pusing dan sulit tidur sejak 2 hari yang lalu
air hangat).
hasil yaitu dengan format SOAP (subjektif, objektif, analisis, dan planning).
74
keperawatan nyeri akut, gangguan pola tidur dan intoleransi aktivitas teratasi.
hidrotherapy 5-10 menit yang dilakukan pada pasien Ny. A dan berdasarkan
sudah membaik, sudah tidak merasa nyeri, tidur pada malam hari nyenyak.
B. Saran
Hidrotherapy (rendam kaki air hangat) dijadikan sebagai salah satu tindakan
Makassar.
Hasil studi kasus ini diharapkan dapat menjadi sumber referensi studi dalam
2023
Latupeirissa, A., & Alhamd, B. (2022). Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Kejadian
https://doi. org/10.1055/a-0828-8017
Puskesmas Air Putih Samarinda’, Borneo Student Research, 1(1), pp. 494–
501.
Rendam Kaki Air Hangat Terhadap Tekanan Darah Lansia Hipertensi’, Jurnal
pada penderita hipertensi di Balai Pelayanan Sosial Lanjut Usia Cerah Paniki
76
Tim POKJA SDKI DPP PPNI. (2016). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (1st
Tim POKJA SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia
(PPNI (ed.); 1st ed.). Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional
Indonesia.
Tim POKJA SLKI DPP PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia.
Lampiran 1
Kepada Yth,
Saudara (i)........
NIM : 7120481824
Sungguminasa, Agustus
2023
Lampiran 2
(Inform Consent)
Nama (inisial) :
Umur :
Pendidikan :
Alamat :
Sungguminasa, Agustus
2023
Yang Menyatakan
79
(................................................)