Anda di halaman 1dari 4

Kelompok 5 !!!

Permasalahan Kesehatan Pada Remaja, Dewasa Muda, dan Dewasa

A. Permasalahan Kesehatan Pada Remaja


Secara umum masalah kesehatan Remaja di Indonesia ada 4, yaitu :
1. Kurang zat gizi (Anemia)
Menurunkan imunitas, konsentrasi, prestasi belajar, kebugaran dan produktivitas.
2. Kurangnya tinggi badan (Stunting)
Menurunkan fungsi kognitif, kekebalan dan sistem metabolisme tubuh.
3. Kurang energi kronis (Kurus)
Kurang asupan gizi, baik karena alasan ekonomi maupun psikososial (Penampilan).
4. Kegemukan (Obesitas)
Gaya hidup yang tidak sehat dan kurang melakukan aktivitas fisik.

Usia remaja yaitu 10 – 19 tahun (Menurut WHO 2014)

Beberapa kebiasaan buruk pada remaja yang mengganggu kesehatan, yaitu :

1. Melewatkan sarapan dan makan siang


2. Kurang minum
3. Stress (Misalnya, karena banyak PR, dll).
4. Tidak cukup tidur
5. Terlalu banyak mengkonsumsi makanan siap saji (Fast food)

Usia remaja merupakan usia rentan terpapar penyakit. Mulai dari masalah gizi,
obesitas, hingga gangguan kesehatan mental. Hal ini dikarenakan pada usia remaja
mereka memasuki usia yang labil dan memiliki tingkat stress yang tinggi.

Masalah kesehatan umum yang ditemukan adalah anemia dan kebugaran (Physical
fitness) yang rendah pada remaja Indonesia. Masalah sosial budaya dan sekolah yang
ditemukan adalah sulit belajar, membolos, kenakalan remaja (“Tawuran’), pergeseran
nilai budaya. Sedangkan masalah gangguan emosional yang diidentifikasi kurang
percaya diri, stress disamping terdapat pula masalah penyalahgunaan obat dan merokok.

Dalam masalah keluarga telah dicatat bahwa kurangnya fungsi peranan orang tua,
konflik peran, perbedaan persepsi kasih sayang dan kurangnya serta kesulitan
komunikasi dalam keluarga.
Didalam masa remaja terjadi pertumbuhan cepat (Growth spurt) dan juga pubertas,
dimana terjadi proses tumbuh kembang reproduksi yang mengatur fungsi seksualitas
(mulai matang).

 Masa remaja (Masa pubertas)

Sehingga ada beberapa pengetahuan dasar yang harus dimiliki oleh remaja, yaitu
pengertian kesehatan reproduksi, bentuk anatomi, fungsi serta cara perawatan alat
reproduksi, kehamilan dan akibat seks bebas dan NAPZA serta penyakit yang
ditiumbulkan.

Salah satu masalah yang sering terjadi akibat kurangnya sosialisasi dan edukasi
tentang kesehatan reproduksi remaja adalah terjadinya penyakit menular seksual,
kehamilan di usia muda, hingga aborsi yang berakibat pada hilangnya nyawa remaja.

Permasalahan kesehatan lainnya jika kurang edukasi adalah memicu terjadinya hal-
hal yang tidak diinginkan, antara lain pernikahan usia muda, kehamilan yang tidak
diijinkan, aborsi, infeksi menular seksual, kekerasan seksual, dll.

Oleh sebab hal tersebut diatas, maka sangat penting bagi remaja untuk menjaga
kesehatan reproduksi pada masa remaja (Pubertas) untuk mendapatkan pemehaman
tentang kesehatan reproduksi agar terhindar dari berbagai penyakit yang menyerang
organ reproduksi yang tidak bersih akan memicu tumbuhnya bakteri, jamur, virus yang
dapat menyebabkan penyakit.

Remaja merupakan calon pemimpin dan penggerak pembangunan di masa depan,


karena itu remaja merupakan masa yang sangat berharga bila mereka berada dalam
kondisi kesehatan fisik dan psikis, serta pendidikan yang baik.

Menurut Menkes, bahwa masa remaja seringkali dianggap sebagai periode hidup yang
paling sehat. Hanya saja, pertumbuhan fisik pada remaja tidak selalu disertai dengan
kematangan kamampuan berpikir dan emosional. Selain itu, dimasa remaja yang terjadi
proses pengenalan jati diri dan kegagalan dalam proses pengenalan diri ini bisa
menimbulkan berbagai masalah jika tidak diantisipasi sejak dini.

B. Permasalahan Kesehatan Pada Dewasa Muda


Secara umum pada tahapan usia muda rentan mengalami masalah kesehatan mental
yang bisa membahayakan kesehatan secara keseluruhan. Masa dewasa muda dimulai
sekitar uia 18 – 22 tahun. Hal ini dikarenakan dewasa muda adalah fase dimana seorang
individu mulai memiliki tanggung jawab terhadap keinginan, sikap dan tindakannya
sendiri, serta mulai tidak bergantung pada orang tua.
Beberapa masalah yang paling banyak diderita kelompok usia dewasa muda, yaitu :
1. Kekerasan
Contoh kekerasan yang kerapterjadi pada kelompok umur ini adalah bullying dan
pelecehan seksual.
Dampak yang ditimbulkan antara lain, cedera, masalah kesehatan mental, kehamilan
yang diharapkan, gangguan reproduksi, hingga PMS.
Pemulihan dukungan perawatan perlu dilakukan secara fisik dan biologis.
2. Depresi
Kondisi ini disebabkan oleh, antara lain : kekerasan, patah hati, kemiskinan, trauma
psikis lainnya.
3. Kecemasan
Contoh : Peristiwa traumatis, dll.
Dampak : Menyendiri, gelisah, emosional, takut, tidak responsif dan terkendali.
4. Gangguan makan
Sering terjadi tekanan sosial yang berasal dari teman, industri hiburan, standar BB.
Dampaknya yaitu merasa tidak percaya diri.

(Dila Trasna) Penulis Indonesia, 2021, mengatakan bahwa kesehatan mental dan fisik
sangat berperan penting pada kehidupan kita. Akan tetapi, seringkali kesehatan mental
cenderung diabaikan karena kebanyakan orang lebih mengutamakan kesehatan fisik.
Bahkan ada yang memiliki persepsi bahwa ketika fisik kita sehat maka kita dilihat baik-
baik saja, padahal nyatanya tidak seperti itu. Diluar mungkin dilihat sehat namun
didalam diri sendiri ada mental yang sedang break down.

Memasuki usia dewasa awal merupakan masa-masa yang paling rentan, tempat terkait
tingginya tuntutan, baik menurut diri sendiri maupun orang lain. Bahkan titik paling
ekstrim, kondisi stress paling berat justru terjadi pada rentang usia ini masa dewasa awal
merupakan masa transisi dan masa remaja. Dewasa awal disebut juga sebagai dewasa
muda, yaitu pada usia 20 – 40 tahun yang merupakan fase paling dinamis sepanjang
kehidupan seseorang karena seseorang mengalami banyak perubahan fisik yang
progresif, kognitif dan psikologis-emosional, kepribadian yang lebih dewassa dan
bijaksana.
Pada usia 20 sampai 29 tahun merupakan masa-masa paling produktif pada kehidupan
seseorang. Pasalnya dalam masa ini, seseorang mulai mempunyai ambisi, impian dan
keinginan, baik yang bersifat personal misalnya pasangan hidup ataupun pekerjaan.
Biasanya pada dewasa muda, gampang mengalami stress, emosional, takut akan masa
depan, overthinking, bahkan sampai depresi. Itulah mengapa pada usia dewasa awal self-
awareness sangat penting untuk diperhatikan dan dijaga.

Salah satu cara untuk self-awarness adalah dengan menyadari seperti apa kesehatan
mental kita. Hal ini akan memudahkan kita untuk memahami dan mengontrol diri kita
sendiri. Misalnya, ketika kita tidak tau penyebab kita stress, sering emosian, tidak
bersemangat, selalu sedih sehingga dapat menganggu kehidupan sehari-hari dan aktivitas
kita serta mempengaruhi kinerja menjadi semakin menurun.

Maka dari itu, mengenali kesehatan mental yang kita miliki itu penting. Kita akan
mengenali diri sendiri, apa yang menjadi penyebab akan gejala-gejala yang timbul dalam
diri sendiri. Kesehatan mental yang baik untuk individu merupakan kondisi dimana
individu terbebas dari segala jenis gangguan jiwa, dan kondisi dimana individu dapat
bertanya secara normal dalam menjalankan hidupnya khususnya dalam menyesuaikan
diri untuk menghadapi masalah-masalah yang mungkin akan ditemui sepanjang
hidupnya.

Menurut WHO, kesehatan mental merupakan kondisi dari kesejahteraan yang disadari
individu yang didalamnya terdapat kemampuan-kemampuan untuk mengelola stress
kehidupan yang wajar untuk bekerja secara produktif dan menghasilkan, serta berperan
di komunitasnya. Dan faktanya WHO mendeskripsikan kesehatan sebagai suatu kesatuan
yang mencakup fisik dan mental.

Adapun dampak buruk jika kita tidak memperhatikan dan menyepelekan kesehatan
mental yaitu kita menjadi tidak bahagia, sulit menikmati hidup, tidak tergali hubungan
bersama teman ataupun pasangan, anti sosial, berada dalam gaya hidup yang tidak sehat
(merokok dan minuman keras), sering melukai diri sendiri, melemahkan sistem imun
tubuh hingga munculnya penyakit jantung dan kondisi medis berbahaya lainnya.

C. Permasalahan Kesehatan Pada Dewasa

Anda mungkin juga menyukai