Anda di halaman 1dari 21

Konsep Agregat Dewasa

1. Konsep pertumbuhan dan perkembangan

a. Pertumbuhan

Pertumbuhan adalah perubahan fisik dan peningkatan ukuran yang dapat

diukur secara kuantitatif. Indicator pertumbuhan meliputi tinggi badan, berat

badan, ukuran tulang, dan pertumbuhan gigi. Pola pertumbuhan fisiologis sama

untuk semua orang. Akan tetapi, laju pertumbuhan bervariasi pada tahap

pertumbuhan dan perkembangan yang berbeda (Jannah, M et.al, 2021)..

b. Perkembangan

Perkembangan adalah peningkatan kompleksitas fungsi dan kemajuan

keterampilan. Perkembangan adalah kemampuan dan keterampilan yang

dimiliki individu untuk beradaptasi dengan lingkungan. Perkembangan

merupakan aspek perilaku dari pertumbuhan (Jannah, M et.al, 2021)..

Pengertian Dewasa

Seseorang dikatakan dewasa apabila orang itu bertanggung jawab terhadap pekerjaan sehari-

hari dan cinta yang telah diikrarkan khususnya kepada pasangan pernikahan. Freud juga

menjelaskan bahwa seseorang dikatakan dewasa apabila mau dan mampu bertanggung jawab

terhadap segala tingkah laku, pekerjaan dan karir yang dilakukan sehari-hari. Dengan

demikian, Orang dewasa dipimpin untuk mempertanggungjawabkan semua yang dilakukan,

bekerja memenuhi kebutuhan dirinya dan kehidupan keluarga sebagai wujud cinta terhadap

istri dan anak-anaknya. orang dewasa yang matang tidak takut terabaikan kepentingan dirimu

sendiri dalam memproses mempertanggungjawabkan cinta yang diungkapkan. Dalam

kebudayaan Amerika, seorang anak dipandang belum mencapai status dewasa kalau ia belum

mencapai usia 21 tahun. Sementara itu dalam kebudayaan Indonesia, seseorang dianggap
pergi mencapai status dewasa apabila sudah menikah, meskipun usianya belum mencapai 21

tahun (Jannah, M et.al, 2021).

Perkembangan Orang Dewasa

A. Karakteristik Perkembangan Orang Dewasa

1. Perkembangan fungsi aspek-aspek fisik orang dewasa terus berjalan sesuai dengan jenis

pekerjaan, pendidikan, dan latihan serta hobi-hobi aktivitas fisik. Usia dewasa merupakan

usia yang secara fisik sangat sehat, kuat, dan cekatan dengan tenaga yang cukup besar.

Kekuatan dan kesehatan ini sangat dipengaruhi oleh kemampuan ekonomi, kebiasaan

hidup, kebiasaan makan, dan pemeliharaan kesehatan

2. Kualitas kemampuan berpikir kelompok dewasa muda terus berkembang lebih meluas

atau komprehensif dan mendalam. perkembangan ini tergantung pada pengetahuan dan

informasi yang dikuasai. semakin tinggi dan luas ilmu pengetahuan dan informasi yang

dimiliki, semakin tinggi kualitas kemampuan berpikir

3. Pada masa dewasa, berlangsung pengalaman moral. melalui pengalaman moral, orang

dewasa mengubah pemikiran pemikiran moral menjadi perbuatan moral

4. Bekerja untuk pengembangan karir merupakan tuntutan dan karakteristik utama dari masa

dewasa

B. Faktor-faktor yang mempengaruhi Tumbuh Kembang

Beberapa faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang orang dewasa adalah sebagai berikut.

1. Faktor genetik

 Faktor keturunan- masa konsepsi

 Bersifat tetap atau tidak berubah sepanjang kehidupan


 Menentukan beberapa karakteristik seperti jenis kelamin, ras, rambut, warna mata,

pertumbuhan fisik, sikap tubuh, dan beberapa keunikan psikologis seperti seperti

tempramen

2. Faktor eksternal/lingkungan

Faktor eksternal yang mempengaruhi individu setiap hari mulai konsepsi sampai akhir

hayatnya, dan sangat menentukan tercapai atau tidaknya potensi bawaan. Faktor

eksternal yang cukup baik akan memungkinkan terkaitnya potensi bawaan, sedangkan

yang kurang baik akan menghambatnya. Seperti keluarga, kelompok sebaya, Pengalaman

hidup, kesehatan, dan lingkungan tempat tinggal.

C. Perbedaan Individual Orang Dewasa

1. Faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan individual orang dewasa adalah faktor

lingkungan, pembawaan dan pengalaman

2. Unsur-unsur perbedaan individu yang disebabkan oleh perbedaan lingkungan dan

pembawaan adalah perbedaan dalam minat, kepribadian, dan kecakapan/kecerdasan

3. Penerimaan orang dewasa terhadap pengaruh lingkungan/pengalaman ditentukan

oleh:

 Kekuatan daya pendukung IQ dan daya kendali super ego

 Cita-cita dan hasrat (Alfred Adler)

 Kadar rasa harga diri (Kunkel)

 Kesadaran pribadi dalam mempertahankan dan mengembangkan dirinya (Stern)

 Pandangan subjektif terhadap partisipasinya dengan lingkungan (Rullo May)

 Kemampuan membaca situasi atau kerangka berpikir (Lewin)

 Hubungan sosial di masa lalu (Rotter & Sullivan)

Jenis – Jenis Dewasa


Dewasa Muda (20-40 Tahun)

a. Tahap Perkembangan

Dewasa muda disebut sebagai individu yang matur. Mereka sudah dapat

memikul tanggung jawab terhadap diri mereka sendiri dan mengharapkan hal

uang sama dari orang lain. Mereka menghadapi berbagai tugas dalam hidup

dengan sikap realistis dan dewasa, membuat keputusan dan bertanggung jawab

atas keputusan tersebut.

1. Perkembangan Fisik

Individu berada pada kondisi fisik yang prima diawal usia 20-an.

Semua sistem pada tubuh (seperti kardio vaskuler, penglihatan,

pendengaran dan reproduktif) juga berfungsi pada efesiensi puncak.

Perubahan fisik pada tahap ini minimal, berat badan dan massa otot

dapat berubah akibat diet dan olah raga.

2. Perkembangan Psikologis

Individu dewasa muda menghadapi sejumlah pengalaman serta

perubahan gaya hidup yang baru saat beranjak dewasa, mereka harus

membuat pilihan mengenai pendidikan, pekerjaan, perkawinan,

memulai rumah tangga, dan untuk membesarkan anak. Tanggungjawab

sosial meliputi membentuk hubungan pertemanan yang baru dan

menjalani beberapa kegiatan di masyarakat.

Beberapa perkembangan kognitif pada dewasa muda:

a. Berada pada tahap genital, yaitu ketika energi diarahkan untuk

mencapai hubungan seksual yang matur (Freud)

b. Memiliki tugas perkembangan berikut (Havighurst):

 Memilih pasangan
 Belajar untuk hidup bersma pasangan

 Membentuk sebuah keluarga

 Membesarkan anak

 Mengatur rumah tangga

 Memulai suatu pekerjaan

 Memikul tanggung jawab sebagai warga Negara

 Menemukan kelompok sosial yang cocok

3. Perkembangan Kognitif

Piaget meyakini bahwa struktur kognitif yang sempurna terjadi kurang

lebih sejak usia 11-15 tahun. Sejak periode tersebut, operasi formal,

seperti membuat hipotesis, menandakan pemikiran selama masa

dewasa, egosentrismenya terus berkurang. Mereka mampu memahami

dan menyeimbangkan argument yang diciptakan oleh logika dan

emosi.

4. Perkembangan Moral

Ppada periode ini, individu mampu memisahkan diri dari pengaharapn

dan aturan-aturan orang lain, dan mendefenisikan moralitas terkait

prinsip moral. Saat mempersepsikan konflik dengan norma dan hokum

masyarakat, mereka membuat penilaian berdasarkan prinsip pribadi

mereka.

5. Perkembangan Spiritual

Pada periode ini, individu berfokus pada realitas. Individu dewasa

yang berusia 27 tahun dapat mengemukakan pertanyaan yang bersifat

filosofi mengenai spiritualitas dan menyadari akan hal spiritual


tersebut. Ajaran-ajaran agama yang diperoleh semasa kecil, sekarang

dapat diterima/didefenisikan kembali.

b. Masalah Kesehatan

Masalah kesehatan yang muncul dan seringkali ditemui pada kelompok usia

ini meliputi kecelakaan, bunuh diri, penyalahgunaan zat, hipertensi, penyakitt

menular seksual (PMS), penganiayaan terhadap wanita dan keganasan

tertentu.

1. Kecelakaan

Cedera tak disengaja, terutama tabrakan kendaraan bermotor,

merupakan penyebab kematian utama pada kelompok usia 1-44 tahun..

oleh sebab itu, pendidikan mengenai tindakan kewaspadaan

keselamatan dan pencegahan kecelakaan merupakan peran utama

perawat dalam meningkatkan kesehatan orang dewasa muda.

2. Bunuh diri

Bunuh diri merupakan penyebab kelima kematian pada individu

dewasa muda di Amerika Serikat (Murray&Zentner, 2001 dalam

Kozier, 2011). Secara umum, tindakan bunuh diri disebabkan oleh

ketidakmampuan individu dewasa muda untuk menghadapi berbagai

tekanan, anggung jawab, dan tuntutan di masa dewasa. Peran perawat

dalam mencegah upaya bunuh diri meliputi mengidentifikasi perilaku

yang mengindikasikan masalah potensial (depresi, berbagai keluhan

fisik seperti penurunan berat badan, gangguan tidur dan ganguan

pencernaan, penurunan minat dalam peran sosial dan pekerjaan serta

seringnya individu mengurung diri), menyediakan informasi mengenai

tanda awal bunuh diri dalam program pendidikan. Apabila


teridentifikasi berisiko melakukan tindakan bunuh diri maka harus

dirujuk ke professional kesehatan jiwa atau pusat penenangan kritis.

3. Hipertensi

Masalah ini dipengaruhi oleh faktor keturunan, merokok, obesitas, diet

tinggi natrium, dan tingkat stress yang tinggi.

4. Penyalahgunaan zat

Penyalahgunaan zat merupakan ancaman utama terhadap kesehatan

individu dewasa muda. Alkohol , mariyuana, amfetamin, dan kokain,,

dapat menimbulkan perasaan bahagia pada individu yang memiliki

masalah penyesuaian danakan berakibat buruk pada masalah kesehatan

di kemudian hari. Sebagai contoh, penyalahgunaan obat selama

kehamilan dapat menyebabkan gangguan pada janin, penggunaan

alkohol dalam waktu yang lama dapat menimbulkan penyakit

berbahaya.

5. Penyakit Menular Seksual (PMS)

PMS, seperti AIDS, sifilis, gonore merupakan jenis infeksi yang umum

terjadi pada individu dewasa muda. Fungsi perawat disini terutama

sebagai pendidik.

6. Kekerasan

Tindakan pembunuhan akibat kekerasan merupakan penyebab kedua

kematian pada kaum muda yang berusia 15-24 tahun.

7. Penganiayaan terhadap wanita

Masalah ini terjadi pada keluarga di seluruh tingkat sosioekonomi..

kondisi stress yang memicu keluarga untuk melakukan penganiayaan


meliputi masalah keuangan, perpisahan keluarga dan dukungan

masyarakat, serta isolasi fisik dan sosial.

8. Keganasan

Masalah keganasan yang sering muncul pada pria usia 20-34 tahun

adalah kanker testis. Pemeriksaan testis harus diadakan sebulan sekali

sebagai identifikasi dini terjadinya kanker skrotum. Sedangkan pada

wanita adalah kanker payudara yang ,eningkat setelah usia 30 tahun.

Kanker payudara merupakan kematian utama yang terjadi pada wanita.

c. Pengkajian dan Promosi Kesehatan

Beberapa pedoman pengkajian perkembangan dewasa muda antara lain:

1. Perkembangan fisik

 Mununjukkan berat badan dalam rentang normal sesuai usia

dan jenis kelamin

 Memperlihatkan tanda-tanda vital dalam rentang normal sesuai

usia dan jenis kelamin

 Mendemonstrasikan kemampuan penglihatan dan pendengaran

dala rentang normal

 Mengemukakan pengetahuan dan sikap yang sesuai mengenai

seksualitas

2. Perkembangan psikologis

 Merasa bebas dari orang tua

 Memiliki konsep diri yang realistis

 Menyukai diri sendiri dan arah kehidupan yang berjalan

 Berinteraksi baik dengan keluarga

 Mampu menghadapi stress akibat perubahan dan pertumbuhan


 Memiliki ikatan yang terbina dengan baik bersama orang-orang

yang berarti

 Memiliki kehidupan sosial yang berarti

 Menunjukkan tanggung jawab emosi, sosial dan ekonomi

dalam kehidupan pribadi

 Memiliki serangkaian nilai-nilai yang membimbing perilaku

3. Perkembangan aktivitas kehidupan sehari-hari

 Memiliki gaya hidup yang sehat

Beberapa pedoman promosi kesehatan dewasa muda antara lain:

1. Tes dan Skrining kesehatan

 Pemeriksaan fisik rutin. Setiap 1-3 tahun untuk wanita, dan

setiap 5 tahun untuk pria

 Imunisasi sesuai rekomendasi

 Pemeriksaan gigi secara teratur

 Penyaringan penglihatan dan pendengaran secara berkala

 Pemeriksaan testikular sendiri setiap bulan

 Skrining untuk penyakit kardiovaskular

 Uji kulit untuk tuberculosis setiap 2 tahun

2. Keamanan

 Dukungan keselamatan kendaraan bermotor

 Tindakan perlindungan terhadap sinar matahari

 Tindakan keselamatan ditempat kerja

 Dukungan keselamatan di air

3. Nutrisi dan olahraga


 Pentingnya asupan zat besi yang adekuat dalam diet

 Faktor nutrisi dan olahraga yang dapat menyebabkan penyakit

kardiovaskular

4. Interaksi sosial

 Mendukung hubungan personal yang mendorong diskusi

mengenai perasaan, kekhawatiran, dan rasa takut

 Menyusun tujuan jangka pendek dan jangka panjang mengenai

pilihan pekerjaan dan karier

2.2.3. Dewasa Menengah/Paruh Baya (40-65 Tahun)

a. Tahap Perkembangan

1. Perkembangan fisik

Pada perkembangan ini, banyak perubahan fisik yang terjadi, diantaranya:

a) Penampilan

Rambut mulai tipis dan beruban, kelembapan kulit berkurang,

muncul kerutan pada kulit, jaringan lemaak diretribusi kembali

sehingga menyebabkan deposit lemak diaarea abdomen.

b) Sistem musculoskeletal

massa otot skeletal berkurang sekitas usia 660-an. Penipisan diskus

interverbal menyebabkan penurunan tinggi badan sekitar inci.

Kehilangan kalsium dan jaringan tulang lebih sering terjadi pada

wanita pasca menstruasi. Otot tetap bertumbuh sesuai penggunaan.

c) Sistem kardiovaskular

Pembuluh darah kehilangan elastisitasnya dan menjadi lebih tebal

d) Persepsi sensori
Ketajaman visual menurun. Seringkali terjadi di akhir 40-an,

khususnya untuk penglihatan dekat (presbyopia). Ketajaman

pendengaran untuk suara frekuensi tinggi juga menurun

(presbikusis), khususnya pada pria. Sensasi perasa juga berkurang.

e) Metabolisme

Metabolisme lambat, menyebabkan kenaikan berat badan.

f) Sistem pencernaan

Penurunan tonus usus besar secara bertahap dapat menyebabkan

kecenderungan terjadinya konstipasi pada individu.

g) Sistem perkemihan

Unit nefron berkurang selama periode ini, dan laju filtrasi

glomelurus menurun.

h) Seksualitas

Perubahan hormonal terjadi pada pria maupun wnaita.

2. Perkembangan psikologis

Menurut Havighurst, individu paruh baya memiliki tugas perkembangan

psikososial sebagai berikut:

 Memenuhi tanggung jawab sebagai warga negara dewasa dan

tanggung jawab sosial

 Membangun dan mempertahankan standar ekonomi hidup

 Membantu anak yang beranjak remaja untuk menjadi individu

dewasa yang bahagia dan bertanggung jawab

 Mengembangkan berbagai aktivitas untuk mengisi waktu luang

 Berinteraksi dengan pasangan sebagai seorang individu

 Menerima dan menyesuaikan perubahan fisik di masa paruh baya


 Menyesuaikan diri dengan orang tua yang mulai lansia

3. Perkembangan kognitif

Kemampuan kognitif dan intelektual di masa paruh baya tidak banyak

mengalami perubahan.. proses kognitif meliputi waktu rekreasi, memori,

persepsi, pembelajaran, pemecahan maslaah, dan kreativitas.

4. Perkembangan moral

Pada tahap ini, individu perlu memiliki pengalaman yang luas tentang

pilihan moral personal serta tanggung jawab.

5. Perkembangan spiritual

Pada tahap ini, individu dapat memandang kebenaran dari sejumlah sudut

pandang. Mereka cenderung tidak terlalu fanatic terhadap keyakinan

agama, dan agama seringkali memberikan lebih banyak kenyamanan pada

diri individu di masa ini dibandingkan sebelumnya. Individu kerap kali

bergantung pada keyakinan spiritual untuk membantu merek menghadapi

penyakit, kematian, dan tragedy.

b. Masalah Kesehatan

Resiko munculnya masalah kesehatan pada kelompok usia ini lebih besar bila

dibandingkan dengan kelompok usia dewasa muda, diantaranya yaitu:

1. Kecelakaan

Faktor perubahan fisiologis dan kekhawatiran terhadap tanggung

jawab personal dan pekerjaan dapat meningkatkan angka kecelakaan

pada individu paruh baya, terutama kecelakaan kendaraan bermotor.

2. Kanker
Kanker merupakan penyebab kematian para individu yang berusia

antara 25 dan 64 di Amerika Serikat. Pria memiliki insiden penyakit

kanker paru dan kandung kemih yang tinggi. Pada wanita, penyakit

kanker payudara menempati posisi tertinggi, diikuti kanker kolon dan

rectum, uterus, dan kanker paru.

3. Penyakit kardiovaskular

Penyakitt jantung merupakan penyebab kematian utama di AS. Faktor

penyebabnya meliputi merokok, obesitas, hipertensi, diabetes mellitus,

gaya hidup, kurang gerak, riwayat keturunan atau riwayat kematian

mendadak pada ayah saat berusia kurang dari 55 tahun atau ibu saat

berusia krang dari 65 tahun, serta faktor usia individu.

4. Obesitas

Obesitas merupakan faktor resiko untuk banyak penyakit kronis seperi

diabetes dan hipertensi. Individu harus mencegah obesitas dengan

mengurangi asupan kalori dan berolahraga secara teratur.

5. Alkoholisme

Pennggunaaan alkohol yang berlebihan dapat mengakibatkan masalah

pengangguran, keretakan dalam rumah tangga, kecelakaan, dan

berbagai penyakit.

6. Perubahan kesehatan mental

Stressor perkembangan, seperti menopaus, penuaan, dan masa pension

yang semakin dekat, serta stressor situasional, seperti perceraian,

pengangguran, dan kematian pasangan, dapat memicu peningkatan

depresi di masa paruh baya. Individu dapat memperoleh manfaat dari


kelompok pendukung atau terapi individu untuk mengatasi masalah

ini.

c. Pengkajian dan Promosi Kesehatan

Beberapa pedoman pengkajian perkembangan dewasa menengah/paruh baya

antara lain:

1. Perkembangan fisik

 Menunjukkan berat badan dalam rentang normal sesuai usia dan

jenis kelamin

 Memperlihatkan tanda-tanda vital sesuai usia dan jenis kelamin

 Mendemons#trasikan kemampuan penglihatan dan pendengaran

dalam rentang normal

 Menunjukkan pengetahuan dan sikap yang tepat tentang seksualitas

seperti tentang menopause

Perkembangan psikologis

 Menerima kondisi tubuh yang mengalami penuaan

 Merasa nyaman dan menghargai diri sendiri

 Menikmati kebebasan yang baru untuk hidup mandiri

 Menerima perubahan peran dalam keluarga misalnya memiliki

anak remaja dan orang tua yang Lanjut Usia

 Berinteraksi dengan baik dan melakukan kegiatan yang

menggunakan bersama pasangan hidup

 Memiliki filosofi hidup yang bermakna

3. Perkembangan aktivitas kehidupan sehari-hari

 Menjalin praktik kesehatan preventif


Beberapa pedoman promosi kesehatan untuk dewasa menengah/pauh baya

antara lain:

1. Tes skrining kesehatan

 Pemeriksaan fisik rutin. setiap tahun untuk wanita dan setiap 2-3

tahun untuk pria

 Imunisasi sesuai anjuran seperti vaksinasi influenza

 Pemeriksaan gigi secara berkala

 Pemeriksaan konometri untuk melihat adanya tanda-tanda

glaukoma atau penyakit mata lain setiap 2-3 tahun

 Pemeriksaan payudara di hari pertama setiap bulan sesudah

menopause

 Pemeriksaan testis sendiri setiap bulan

 Skrining untuk penyakit kardiovaskuler misalnya pengukuran

tekanan darah

 Skrining untuk kanker payudara, uterus, dan prostat

 Skrining Untuk tuberkulosis setiap 2 tahun

2. Keamanan

 Dukungan keselamatan kendaraan bermotor khususnya saat

berkendaraan di malam hari

 Tindakan keamanan di tempat kerja

 Tindakan keamanan di rumah

3. Nutrisi dan olahraga

 Pentingnya asupan protein, kalsium, dan vitamin D yang cukup

dalam diet
 Faktor nutrisi dan olahraga yang dapat menyebabkan penyakit

kardiovaskular misalnya obesitas, asupan kolesterol dan lemak,

kurang giat berolahraga

4. Interaksi sosial

 Kemungkinan munculnya kritis di masa paruh baya. dukung untuk

diskusi mengenai perasaan, kekhawatiran dan rasa takut

 Merencanakan masa pensiun

2.2.4. Dewasa Tua/Lansia (Lebih dari 65 Tahun)

a. Tahap Perkembangan

1. Perkembangan psikososial

Menurut Erikson, tugas perkembangan di masa ini adalah integritas ego

versus putus asa. Seseorang yang mencapai integritas ego Memandang

kehidupan dengan perasaan itu dan meraih kepuasan dari keberhasilan yang

dicapai di masa lalu. mereka memandang kematian sebagai akhir kehidupan

yang dapat diterima. Sebaliknya, orang yang putus asa seringkali merasa

pilihannya salah Dan berharap dapat mengulang kembali waktu.

Tugas perkembangan lansia menurut Peck sejak tahun 1968 antara lain:

a. Usia 65-75 tahun

 Menyesuaikan diri dengan kesehatan dan kekuatan fisik yang menurun

 Menyesuaikan diri dengan masa pensiun dan penghasilan yang

menurun

 Menyesuaikan diri dengan kematian orang tua, pasangan, dan teman

 Menyesuaikan diri dengan hubungan yang baru bersama anak-anak

yang sudah dewasa


 Menyesuaikan diri dengan waktu luang

 Menyesuaikan diri dengan respon positif dan kognitif yang melambat

b. Usia 75 tahun atau lebih

 Beradaptasi dengan situasi hidup sendiri

 Menjaga kesehatan fisik dan mental

 Menyesuaikan diri dengan kemungkinan tinggal di panti jompo

 Tetap berhubungan dengan anggota keluarga lain

 Menemukan makna hidup

 Mengurus akan kematiannya kelak

 Tetap aktif dan terlibat dalam aktivitas

 Membuat perencanaan hidup yang memuaskan seiring penuaan

2. Perkembangan kognitif

Perubahan pada struktur kognitif berlangsung seiring bertambahnya usia.

diyakini bahwa terjadi penurunan jumlah neuron yang progresif. Selain itu,

aliran darah ke otak lurus dan metabolisme otak melambat. penurunan

intelektual umumnya mencerminkan proses penyakit, seperti arterosklerosis.

pada lansia, proses penarikan informasi dari memori jangka panjang dapat

menjadi lebih lambat.nya cenderung melupakan kejadian yang baru saja

berlalu. dan mereka memerlukan waktu yang lebih banyak dalam belajar.

3. Perkembangan moral

Kebanyakan lansia berada pada tingkat pra konvensional perkembangan

moral, mereka mematuhi Setiap aturan agar tidak menyakiti atau

menyusahkan orang lain. sedangkan pada tingkat konvensional, mereka

mengikuti kaidah sosial yang berlaku sebagai respon terhadap harapan orang

lain.
4. Perkembangan spiritual

Carson (1989) Mengemukakan bahwa agama memberi makna baru bagi

lansia yang dapat memberikan kenyamanan, penghiburan, dan penguatan

dalam kegiatan keagamaan. banyak lansia memiliki keyakinan agama yang

kuat dan terus menghadiri pertemuan atau ibadah keagamaan. keterkaitan

lansia dalam hal keagamaan kerap membantu mereka dalam mengatasi

berbagai masalah yang berkaitan dengan makna hidup, kesengsaraan, atau

nasib baik

b. Masalah Kesehatan

Masalah kesehatan yang mungkin dialami lansia diantaranya adalah:

1. Kecelakaan

Pencegahan kecelakaan merupakan fokus perhatian utama bagi lansia.

healthy people 2010 melaporkan bahwa sebanyak 87% dari seluruh

kasus fraktur yang terjadi pada lansia di atas 65 tahun disebabkan oleh

insiden jatuh. karena penurunan fungsi penglihatan, refleks yang

semakin lambat, dan kondisi tulang yang rapuh, lensa harus selalu

berhati-hati pada saat menaiki anak tangga, mengemudikan mobil, dan

bahkan saat berjalan.

2. Penyakit ketunadayaan kronik

Penyakit ini dapat menimbulkan gangguan fungsi yang serius, seperti

arthritis, osteoporosis, penyakit jantung, stroke, Perubahan penglihatan

dan pendengaran, pneumonia, fraktur, trauma akibat jatuh, atau insiden

lainnya yang menyebabkan masalah kesehatan kronis

3. Penggunaan dan kesalahan penggunaan obat


Lansia yang menderita suatu jenis penyakit kronis lebih kerap

memerlukan obat-obatan. kerumitan yang ditemui dalam pemberian

obat ini secara mandiri dapat menimbulkan berbagai situasi kesalahan

penggunaan, seperti mengonsumsi obat terlalu banyak atau terlalu

sedikit, mengonsumsi obat bersama alkohol, dengan fungsi obat resep

bersama obat bebas, atau mengonsumsi obat milik orang lain tanpa

sengaja

4. Alkoholisme

Mengonsumsi alkohol selama bertahun-tahun membawa pengaruh

buruk pada semua sistem tubuh, menyebabkan kerusakan progresif

pada hati dan ginjal, merusak lambung dan organ lain yang

terkait ,Serta memperlambat respons mental yang kerap

mengakibatkan kecelakaan dan kematian

5. Demensia

Demensia merupakan proses yang membahayakan dan berlangsung

lambat, yang mengakibatkan hilangnya fungsi kognitif secara

progresif. tipe demensia yang paling sering ditemui adalah penyakit

alzheimer.

6. Penganiayaan lansia

Penganiayaan manusia yang paling sering terjadi adalah pada wanita di

atas usia 75 tahun yang mengalami gangguan fisik atau mental dan

bergantung pada pelaku dalam perawatan diri. Penganiayaan dapat

berupa penganiayaan fisik, psikologis, emosi, penganiayaan seksual,

penganiayaan keuangan, dan pelanggaran terhadap HAM. Secara

psikologi, lansia dapat mengalami kekerasan verbal, ancaman,


penghinaan, atau ejekan. penganiayaan atau pengabaian lansia dapat

terjadi di rumah pribadi, penampungan lansia, Rumah sakit, atau

fasilitas layanan jangka panjang

c. Pengkajian dan Promosi Kesehatan

Pedoman pengkajian perkembangan dewasa tua atau lansia diantaranya

adalah:

1. Perkembangan fisik

 Menyesuaikan diri dengan perubahan fisiologis misalnya

penampilan atau persepsi

 Menyesuaikan gaya hidup dengan energi dan kemampuan yang

menurun

 Menjaga agar tanda-tanda vital khususnya tekanan darah tetap

normal sesuai usia dan jenis kelamin

2. Perkembangan Psikososial

 Mengatur masa pensiun dalam cara yang memuaskan

 Berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan rekreasi

 Memandang kehidupan sebagai hal yang berharga

 Memiliki harga diri yang tinggi

 Menerima dan menyesuaikan diri dengan kematian orang terdekat

3. Perkembangan Aktivitas kehidupan sehari-hari

 Melakukan praktik sehat terkait nutrisi, olahraga, rekreasi dan pola

tidur
 Memiliki kemampuan personal untuk merawat diri sendiri atau

untuk memperoleh bantuan dalam melakukan aktivitas kehidupan

sehari-hari

Beberapa pedoman promosi kesehatan untuk lansia diantaranya adalah

1. Tes dan skrining kesehatan

2. Keamanan

 Tindakan keselamatan di rumah guna mencegah bahaya jatuh,

kebakaran, terbakar, luka bakar, dan tersengat listrik

 Dukungan keselamatan berkendara terutama saat mengemudi di

malam hari

3. Nutrisi dan olahraga

 Pentingnya diet seimbang dengan jumlah kalori yang lebih sedikit

 Pentingnya vitamin D dan kalsium dalam jumlah yang mencukupi

guna mencegah Osteoporosis

 Mempertahankan mobilitas sendi, otot dan tulang

4. Interaksi sosial

 Ketersediaan pusat komunitas sosial dan program-program bagi

lansia

dapus :

Jannah, M., dkk. 2021. Perkembangan Usia Dewasa : Tugas dan Hambatan pada Korban Konflik Pasca

Damai. Jurnal Ilmiah Mahasiswa, 4(1), 115-143.

Anda mungkin juga menyukai