Anda di halaman 1dari 36

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

MKDK 4002

PERTEMUAN LIMA

PEMBAHASAN MODUL 4
E. SYAMSUL HENDRY
Sumber
Buku Materi Pokok Mata Kuliah Perkembangan
Peserta Didik
Modul 4 : Karakteristik dan Kebutuhan Peserta Didik
Usia Dewasa
Prof. Dr. Mulyani Sumantri, M.Sc.
Jakarta : Universitas Terbuka
Cetakan Kedua, April 2012
Mata Kuliah
Perkembangan Peserta Didik

Modul 4
Karakteristik dan Kebutuhan Peserta Didik
Usia Dewasa
TUJUAN KHUSUS

1. Menjelaskan pertumbuhan fisik dan perkembangan intelektual


2. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan orang
dewasa
3. Menjelaskan perbedaan individu orang dewasa
4. Menjelaskan kebutuhan-kebutuhan orang dewasa
Kegiatan Belajar 1

Pertumbuhan Fisik dan


Perkembangan Intelektual
A. PERTUMBUHAN FISIK

 Perkembangan fisik pada masa dewasa muda tinggi badan


maksimal naik sekitar 2 – 3 cm kecuali dengan latihan-latihan
luar biasa.
 Perkembangan berat badan berjalan terus dan bisa tidak
beraturan sesuai dengan kebiasaan hidup.
 Perkembangan fungsi aspek-aspek fisik terus berjalan sesuai
dengan jenis pekerjaan, pendidikan, dan latihan yang diikuti
serta hobi-hobi aktivitas fisik yang diminati.
 Perkembangan kekuatan tulang dan otot mulai berkurang dan
melemah setelah usia 30 – 35 tahun, tetapi kecekatan,
keterampilan, dan kelenturan masih bisa bertahan sampai
usia 35 – 40 tahun, setelah itu fungsi aspek-aspek fisik mulai
berkurang.
 Usia dewasa muda merupakan usia yang secara fisik sangat
sehat, kuat, dan cekatan dengan tenaga yang cukup besar.
A. PERTUMBUHAN FISIK / JASMANI

 Kekuatan dan kesehatan badan tersebut sangat dipengaruhi


oleh kemampuan ekonomi, kebiasaan hidup, kebiasaan
makan, serta pemeliharaan kesehatan.
 Masa dewasa muda merupakan masa untuk berumah tangga
dan melahirkan keturunan.
 Masa ini merupakan masa yang cukup baik untuk pembinaan
rumah tangga, melahirkan dan membina keturunan.
 Mereka bukan saja telah matang secara fisik, tetapi juga
secara sosial, emosional, dan nilai-nilai.
 Pada umumnya pada usia ini mereka telah memiliki
pekerjaan.
B. PERKEMBANGAN INTELEKTUAL

 Puncak perkembangan intelektual telah tercapai pada masa


adolesen.
 Kualitas kemampuan berpikir kelompok dewasa muda masih
terus berkembang, lebih meluas atau komprehensif dan
mendalam.
 Makin tinggi dan luas ilmu pengetahuan dan informasi yang
dimiliki makin tinggi kualitas kemampuan berpikir.
 Cattel dan Horn membedakan dua macam kecerdasan yaitu
fluid intelligence dan crystallised intelligence.
 Fluid intelligence meliputi proses memahami hubungan,
pembentukan konsep-konsep, nalar dan abstraksi yang tidak
banyak mendapatkan pengaruh dari pendidikan dan
kebudayaan, sedangkan crystallised intelligence tergantung
pada latar belakang budaya dan pendidikan
B. PERKEMBANGAN INTELEKTUAL

Perkembangan Kognitif Transisi


Schaine
B. PERKEMBANGAN INTELEKTUAL

 Proses transisi dibagi lima tahap oleh Schaine :

Eksekutif

Reintegrasi

Tanggung
Penguasaan Jawab

Pemerolehan Achieving Responsible

Aquistive
C. PERKEMBANGAN MORAL

 Menurut Kohlberg ada tiga tingkatan perkembagan moral kognitif, yaitu tahap
prakovensi, konvensi, dan pasca konvensi.
 Tahapan perkembangan aspek moral telah dicapai pada usia adolesen.
 Tahapan tertinggi perkembangan moral kognitif menurut Kohlberg, yaitu
pertimbangan nilai atas dasar hukum dan peraturan tidak tertulis atas dasar
kata hati.
 Pada masa dewasa pemikiran moral seolah-olah berhenti dan tenggelam
dalam kesibukan kegiatan pekerjaan dan kehidupan keluarga.
 Melalui pengalaman moral seseorang mengubah pemikiran moral menjadi
perbuatan moral.
 Pemahaman tentang prinsip-prinsip moral telah berkembang pada masa
adolesen, tetapi ketertarikan kepada nilai-nilai moral dan perbuatan bermoral
baru tercapai pada usia dewasa.
 Sigmund Freud – Bapak psikoanalisis – berpendapat bahwa perkembangan
moral pada wanita lebih rendah dibandingkan dengan pria. = Kohlberg
 Beberapa penelitian menyimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang nyata
tentang perkembangan moral pada pria dengan wanita.
C. PERKEMBANGAN MORAL

 Perbedaan yang ada bukan disebabkan oleh faktor jenis kelamin, tetapi lebih
banyak disebabkan oleh tingkat pendidikan dan profesi.
 Tahap-tahap perkembangan moral pada wanita dewasa menurut Gilligan :

Tahap 1 Orientasi terhadap keberadaan diri


Pada periode ini para wanita lebih mengonsentrasikan hidupnya kepada
keberadaan dan kepentingan dirinya, apa yang baik dan berguna bagi dirinya
Tahap 2 Kebaikan sebagai pengorbanan diri
Pada tahap ini mereka mulai menyadari tentang tanggung jawabnya terhadap
orang lain, serta mulai melaksanakan tanggung jawabnya dengan memberikan
pengorbanan.
Tahap 3 Moralitas tidak berbuat kesalahan
Pada tahap ini terjadi perubahan atau perkembangan kesadaran dari tidak mau
menyakiti orang lain dan menyaiti dirinya, kepada prinsip persamaan antara
dirinya dengan orang lain.
Gilligan dan Attanucci menyimpulkan bahwa baik pria maupun wanita sama,
keduanya memiliki nilai kepedulian tentang perhatian dan keadilan, tetapi antara
keduanya ada perbedaan dalam penerapannya.
Kegiatan Belajar 2

Faktor-faktor yang Mempengaruhi


Perkembangan Orang Dewasa
 Menurut aliran nativisme, perkembangan orang dewasa itu semata-mata
bergantung pada pembawaan ( hereditas ). Tokohnya Schopenhauer
 Aliran filsafat nativisme memandang segala sesuatu dengan kaca mata hitam.
Para ahlinya berkeyakinan bahwa perkembangan individu manusia termasuk di
dalamnya orang dewasa ditentukan oleh pembawaannya, sedangkan
pengalaman dan pendidikan tidak berpengaruh apa-apa.
 Pengikut aliran empirisme berpendapat bahwa perkembangan orang dewasa itu
semata-mata bergantung pada faktor lingkungan. Tokohnya John Locke
 Doktrin empirisme “tabularasa” → batu tulis kosong / lembaran kosong
 Doktrin tabula rasa menekankan arti penting pengalaman, lingkungan, dan
pendidikan dalam perkembangan manusia termasuk perkembangan orang
dewasa.
 Lingkungan memiliki pengaruh besar terhadap proses perkembangan orang
dewasa.
 Aliran konvergensi berpendapat bahwa perkembangan orang dewasa itu
dipengaruhi oleh faktor keturunan dan lingkungan. Tokohnya W. Stern
 Aliran ini menggabungkan arti penting hereditas dengan lingkungan sebagai
faktor-faktor yang berpengaruh dalam perkembangan orang dewasa.
 Aliran konvergensi ini berpendapat bahwa perkembangan orang dewasa itu
sangat dipengaruhi oleh faktor pembawaan maupun lingkungan.
A. KEKUATAN FISIK
7 Kebiasaan hidup sehat :

1. Sarapan pagi
2. Makan secara teratur
3. Makan secukupnya untuk memelihara berat badan yang normal
4. Tidak merokok
5. Tidak meminum minuman yang mengandung alcohol
6. Olahraga secukupnya
7. Tidur secara teratur 7 – 8 jam setiap malam

 Kekuatan fisik yang prima pada orang dewasa memungkinkan mereka untuk
optimal dalam bekerja, berkeluarga, memperoleh keturunan, dan mengelola
kehidupan keluarganya.
 Sebaliknya kekuatan fisik yang tidak prima menghambat orang dewasa untuk
mengerjakan apa yang seharusnya dilakukan oleh orang dewasa dan dapat
menggagalkan sebagian atau secara total tugas-tugas perkembangan orang
dewasa.
B. KEMAMPUAN MOTORIK

 Kemampuan motoric orang dewasa mencapai puncak kekuatannya antara usia


20 – 30 tahun.
 Kemampuan motoric ini mempunyai hubungan yang positif dengan kondisi fisik
yang kuat dan kesehatan yang baik.
 Orang dewasa yang mempunyai kemampuan motoric yang baik cenderung akan
dapat menyelesaikan dengan baik pekerjaan yang menuntut kemampuan fisik.
 Dengan bekal kemampuan motoric yang sangat baik, orang dewasa dapat
melaksanakan dengan baik kegiatan-kegiatan dalam lingkup tugas-tugas
perkembangannya.
 Orang dewasa yang mempunyai kemampuan motoric yang baik akan dengan
cepat menguasai keterampilan-keterampilan dalam berolahraga dan berkarya.
 Hal ini memudahkan mereka untuk bergaul dan berkomunikasi baik di
lingkungan masyarakat maupun di lingkungan pekerjaan.
C. KEMAMPUAN MENTAL

 Kemampuan mental yang diperlukan untuk menyesuaikan diri pada situasi-


situasi baru adalah mengingat kembali hal-hal yang dulu pernah dipelajari,
penalaran analogis, dan berpikir kreatif.
 Kemampuan mental mencapai puncak dalam usia 20 puluhan.
 Kemampuan mental yang dimiliki orang dewasa sangat penting kedudukannya
dalam menyesuaikan diri terhadap tugas-tugas perkembangan. Penelitian
terhadap kemampuan mental dengan menggunakan tes intelegensi sangat jelas
menggambarkan adanya kemampuan mental yang baik dalam masa dewasa
awal. ( Arthur T. Jersid )
 Kemampuan mental seperti penalaran dengan menggunakan analogi,
mengingat kembali informasi yang telah dipelajari dan berpikir secara kreatif
sangat diperlukan dalam mempelajari dan menyesuaikan diri terhadap
keterampilan-keterampilan dan kecakapan-kecakapan yang dituntut oleh tugas-
tugas perkembangan orang dewasa.
 Pria maupun wanita mempunyai kemampuan yang sama baik dalam belajar
hidup bersama dengan istri atau suami mereka.
D. MOTIVASI UNTUK BERKEMBANG

 Apabila remaja telah mencapai usia dewasa secara hukum, mereka


berkeinginan kuat untuk dianggap sebagai orang-orang dewasa yang mandiri
oleh kelompok sosial mereka.
 Pada masa dewasa, individu terdorong untuk mulai bekerja, memilih pasangan
hidup, belajar hidup dengan tunangan, mengambil tanggung jawab sebagai
warga Negara, dan mencari kelompok sosial yang menyenangkan.
 Mereka terdorong untuk melaksanakan tanggung jawabnya secara sosial,
membantu anak-anak remaja belajar untuk menjadi orang dewasa yang
bertanggung jawab dan bahagia, mengembangkan kegiatan-kegiatan pengisi
waktu senggang, menghubungkan diri sendiri dengan pasangan hidup sebagai
suatu individu, menerima dan menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan
fisiologis yang terjadi, mencapai dan mempertahankan prestasi yang
memuaskan dalam karier dan menyesuaikan diri dengan orang tua yang
semakin tua.
 Individu yang merasa butuh dan perlu untuk menguasai tugas-tugas
perkembangan orang dewasa cenderung mengarahkan perilakunya ke arah
terkuasainya tugas-tugas perkembangan orang dewasa.
E. MODEL PERAN

 Orang dewasa yang berinteraksi dengan orang dewasa lainnya mempunyai


model peran untuk diteladani.
 Orang dewasa yang masih berinteraksi dengan remaja dan mengikuti garis-garis
perilaku remaja akan tetap berperilaku seperti remaja dan bukan pola perilaku
orang dewasa.
 Orang dewasa yang memperpanjang pengaruh teman sebayanya ada masa
remaja akan memperpanjang masa remaja mereka. Mereka tidak melaksanakan
tugas-tugas perkembangan masa dewasanya.
 Seseorang yang terus melanjutkan sekolah dan bersahabat dengan teman
sebaya hanya dalam urusan pelajaran, mereka tidak akan sempat atau mungkin
tidak berani lagi untuk mencari pasangan hidup.
 Seseorang yang merasa senang dengan pergaulan akrab teman-teman sebaya
masa remajanya, mengakibatkan mereka tidak memperhitungkan persiapan-
persiapan yang harus dilakukannya untuk memasuki dunia kerja.
Kegiatan Belajar 3

Perbedaan Individu
Orang Dewasa
A. Perbedaan dalam Minat
 Ragam minat orang dewasa sangat banyak dilihat dari jumlahnya.
 Minat dibagi dalam tiga kategori :

1. Minat pribadi
Minat pribadi orang dewasa selalu menyangkut kehidupan seseorang.
Minat pribadi yang kuat pada masa remaja masih terbawa sampai pada
masa dewasa.

a. Penampilan ; Minat terhadap penampilan sangat kuat bagi pria dan


wanita dewasa pada umumnya. Banyak hal yang dipelajari oleh pria
dan wanita dewasa untuk memperoleh penampilan yang memuas-
kannya dan untuk memperolah manfaat yang lebih besar darinya.
b. Pakaian dan perhiasan ; orang dewasa sangat sadar bahwa
keberhasilannya dalam hubungan sosial dan berbagai bidang kegiatan
banyak dipengaruhi oleh penampilan pakaian dan perhiasannya.
c. Uang ; bagaimana memanfaatkan uang secara bijaksana ; tidak
terbawa kebiasaan sewaktu masih remaja.
d. Agama ; orang tua sering merasa bahwa mengajarkan dasar-dasar
agama yang dianut kepada anak-anak merupakan tanggung jawab
moral sebagai orang tua dan kewajiban untuk memberi teladan
kepada anak-anaknya.
A. Perbedaan dalam Minat

 Faktor yang ikut menentukan kuat tidaknya rasa


keagamaan orang dewasa adalah :

1. Jenis kelamin
2. Kelas sosial
3. Lokasi tempat tinggal
4. Latar belakang keluarga
5. Minat religius teman-teman
6. Pasangan dari iman yang berbeda
7. Kecematan akan kematian
8. Pola kepribadian
A. Perbedaan dalam Minat
2. Minat rekreasi

Rekreasi merupakan kegiatan yang memberikan kesegaran atau


mengembalikan kekuatan dan kesegaran psikologis sesudah lelah bekerja
atau sesudah mengalami keresahan psikologis.
Banyak orang dewasa tidak mendapatkan kepuasan dari kegiatan rekreasi
mereka sebab itu mereka masih harus belajar bagaimana menggunakan
waktu luang secara menyenangkan.

Faktor yang mempengaruhi pola rekreasi orang dewasa :


a.Kesehatan
b.Waktu
c.Status perkawinan
d.Status sosial ekonomi
e.Jenis kelamin
f.Penerimaan sosial

Orang dewasa yang popular dan yang mempunyai banyak teman di


sekolah atau di tempat kerja mempunyai lebih banyak kesempatan untuk
mengikuti rekreasi sosial sesudah ia tamat sekolah daripada orang yang
sewaktu bersekolah kurang popular.
A. Perbedaan dalam Minat
3. Minat sosial

Semua orang dewasa memiliki posisi dalam kehidupan sosial.


Orang dewasa jelas memiliki peranan apakah sebagai pemimpin atau
yang lainnya.
Orang dewasa yang normal memiliki minat dan keinginan-keinginan untuk
lebih berarti, lebih berdaya guna bagi lingkungan masyarakat.

Faktor-faktor yang mempengaruhi minat dan aktiviatas sosial orang


dewasa adalah sebagai berikut :

a.Mobilitas sosial
b.Status sosial ekonomi
c.Lamanya tinggal dalam suatu kelompok masyarakat
d.Kelas sosial
e.Lingkungan
f.Jenis kelamin
g.Umur kematangan seksual
h.Urutan kelahiran
i.Keanggotaan dari tempat beribadah
B. Kepribadian

 Kepribadian orang dewasa mengacu pada kualitas total


perilaku orang dewasa yang tampak dalam melakukan
penyesuaian dirinya terhadap lingkungan secara unik.
 Kualitas perilaku orang dewasa itu bersifat khas sehingga dapat
dibedakan individu orang dewasa yang satu dari yang lainnya.
 Ciri-ciri jiwa raga ( kondisi fisik, penampilan, proporsi hormon,
darah dan cairan tubuh lainnya, kognitif, afektif, dan kognitif )
saling berhubungan dan berpengaruh satu sama lain sehingga
mewujudkan suatu system yang mewarnai dan menentukan
kualitas tindakan atau perilaku orang dewasa yang
bersangkutan.
Ciri-ciri kepribadian orang dewasa yang tampak
dalam interaksi dengan lingkungannya antara lain :

1. Karakter yang mengacu pada konsekuen tidaknya dalam melakukan etika


perilaku, teguh tidaknya dalam memegang pendirian atau pendapat, atau
konsisten tidaknya tindakan dalam menghadapi situasi lingkungan yang
serupa atau berbeda-beda.
2. Temperamen yang mengacu pada cepat atau lambatnya mereaksi terhadap
rangsangan-rangsangan yang datang dari lingkungannya.
3. Sikap yang mengacu pada positif – negatif atau ambivalensinya
sambutannya terhadap objek-objek.
4. Stabilitas emosional yang mengacu pada mudah tidaknya tersinggung,
marah, menangis, atau putus asa.
5. Tanggung jawab yang mengacu pada menerima atau cuci tangan atau
melarikan diri dari resiko atas tindakan dan perbuatannya.
6. Sosiabilitas yang mengacu pada keterbukaan atau ketertutupan dirinya serta
kemampuannya berkomunikasi dengan orang lain.
Interelasi serta interdependensi dari faktor hereditas,
pengalaman, dan lingkungan secara regresional dengan
formula sebagai berikut :

P = f ( H, E, T ) atau P = a +bH + bE + bT

P = perilaku atau pribadi


f = fungsi
H = hereditas
E = environment
T = time
a = konstanta
C. Kecakapan
 Kecakapan orang dewasa yang satu dengan orang dewasa lainnya berbeda.
 Orang dewasa yang tampak dapat bertindak secara cepat, tepat, dan dengan mudah,
lazim dikenal orang yang cakap.
 Individu dianugerahi potensi dasar atau kapasitas untuk berperilaku inteligen.
 Kecakapan / abilitas dapat dibedakan dua kategori sebagai berikut :
1. Kecakapan nyata atau actual
2. Kecakapan potensial
 Inteligensi dan bakat orang dewasa itu hanya dapat dideteksi dengan
mengidentifikasi indikator-indikatornya yang dimanifestasikan dalam kualifikasi
perilaku orang dewasa tersebut.
 Whiterington menunjukkan lebih terperinci manifestasi dari indikator-indikator
perilaku inteligen itu sebagai berikut :
1. Kemudahan dalam menggunakan bilangan
2. Efisien dalam berbahasa
3. Kecepatan dalam pengamatan
4. Kemudahan dalam mengingat
5. Kemudahan dalam memahami hubungan
6. imajinasi
C. Kecakapan
 Berdasarkan data dan informasi hasil pengukuran inteligensi, para ahli telah
mengadakan pengelompokan orang-orang sebagai berikut :
1. Kelompok superior atau genius
2. Kelompok normal
3. Kelompok sub-normal
 Orang dewasa dapat dikelompokkan ke dalam kategori yang memiliki
kemampuan dasar khusus dalam bidang :
1. Bilangan
2. Bahasa
3. Tilikan ruang
4. Tilikan hubungan sosial
5. Gerak motoris
 Selain faktor lingkungan dan pembawaan ada faktor lain yang menyebabkan
terjadinya perbedaan individual pada orang dewasa yaitu pengalaman.
 Rogers mengemukakan bahwa pengaruh lingkungan dalam proses
perkembangan orang dewasa terus berlangsung dalam organisme orang
dewasa.
 Freud mengemukakan bahwa reaksi orang dewasa berbeda satu sama lain
disebabkan perbedaan kekuatan daya pendorong dan daya kendali serta
besarnya dorongan-dorongan kompleks terdesak.
C. Kecakapan
 Menurut Alferd Adler perbedaan individual orang dewasa yang satu dengan
orang dewasa lainnya dalam bereaksi bergantung pada perbedaan cita-cita
dan hasrat.
 Menurut Kunkel adanya perbedaan individual orang dewasa yang satu dengan orang
dewasa lainnya ditentukan oleh kadar rasa harga diri.
 Apabila Kunkel berpendapat bahwa perbedaaan individu orang dewasa disebabkan
oleh kadar rasa harga diri, Stern mengemukakan bahwa perbedaan individual orang
dewasa itu disebabkkan oleh adanya perbedaan kesadaran pribadi dalam
mempertahankan dan mengembangkan dirinya.
 Rollo May menyatakan bahwa perbedaan individual orang dewasa disebabkan oleh
adanya perbedaan dalam pandangan subjektif terhadap partisipasi dengan
lingkungannya.
 Watson berpendapat bahwa perbedaan individual orang dewasa disebabkan oleh
perbedaan pendidikan dan pengalaman.
 Lewin menyatakan bahwa tingkah laku orang dewasa ditentukan oleh pengalamannya
dalam membaca situasi medan sesaat dan setempat.
 Rotter berpendapat bahwa perbedaan individual orang dewasa itu disebabkan adanya
perbedaan pengalaman orang dewasa dalamhubungan sosialnya di masal lalu.
 Sullivan mengatakan bahwa adanya perbedaan individual orang dewasa itu dalam
mereaksi terhadap lingkungannya disebabkan adanya perbedaan pengalaman masing-
masing individu orang dewasa.
Kegiatan Belajar 4

Kebutuhan-kebutuhan
Orang Dewasa
Need Hierarchy Theory
Abraham Maslow
Empat Kebutuhan Orang Dewasa
menurut Morgan

1. Kebutuhan untuk melakukan aktivitas


2. Kebutuhan untuk menyenangkan orang lain
3. Kebutuhan untuk mencapai hasil
4. Kebutuhan untuk mengatasi kesulitan
Lima Belas Kebutuhan Orang Dewasa
menurut Murray & Edwards
1. Kebutuhan berprestasi
2. Kebutuhan rasa hormat
3. Kebutuhan keteraturan
4. Kebutuhan memperlihatkan diri
5. Kebutuhan otonomi
6. Kebutuhan afiliasi
7. Kebutuhan intrasepsi
8. Kebutuhan berlindung
9. Kebutuhan dominan
10.Kebutuhan merendah
11.Kebutuhan memberi bantuan
12.Kebutuhan perubahan
13.Kebutuhan ketekunan
14.Kebutuhan heteroseksualitas
15.Kebutuhan agresi
T E R I M A

KASIH

Anda mungkin juga menyukai