Anda di halaman 1dari 33

HASIL WAWANCARA DAN OBSERVASI

ANAK USIA 6 TAHUN

PSIKOLOGI PERKEMBANGAN ANAK

Dosen Pengampu: Ismiradewi, S.Psi., M.Psi., Psikolog


KELOMPOK 10

2100013157 2100013132 2100013152 2100013118


HAYATUN KHASQIA JULIA SAUFIKA ARDANI YONI MUSTIKA
FADHILA INDRIANA PRAMUDITA
TUMBUH KEMBANG
ANAK

UMUR 6 TAHUN
LATAR BELAKANG

RUMUSAN MASALAH

PENDAHULUAN
TUJUAN PENELITIAN

MANFAAT PENELITIAN
LATAR BELAKANG
Perkembangan anak merupakan segala perubahan yang terjadi pada
anak yang dapat dilihat dari berbagai aspek, antara lain aspek fisik
(motorik). Perkembangan tubuh melalui kegiatan yang
terkoordinasi antara susunan saraf dan otot. Salah satu aspek
penting pada proses perkembangan adalah perkembangan motorik
kasar yaitu gerak tubuh menggunakan otot-otot besar atau sebagian
besar dari seluruh anggota tubuh yang dipengaruhi oleh
kematangan anak sebagai awal dari kecerdasan dan emosi sosial.
RUMUSA TUJU
N AN
MASALA
• Apa itu perkembangan menurut para ahli?
• Aspek aja saja yang berkembang selama
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini
adalah untuk mengetahui tumbuh kembang anak di usia

H
pertumbuhan anak?
• Menurut para ahli bagaimana definisi dari aspek
kognitif, aspek moral, aspek sosial, dan aspek
toddler khususnya di usia 6 tahun dan penulisan ini
diharapkan dapat menjadi sumber informasi dan yang
terakhir hasil Penelitian ini diharapkan dapat menambah
khasanah pengetahuan.
emosi dalam perkembangan anak?
• Apa saja tugas perkembangan anak dalam
perkembangannya?
• Bagaimana tumbuh kembang anak diusia 12 tahun
kebawah?
MANFAAT

• Penulisan ini dapat membuka wawasan penulis perkembangan anak serta


membuka wawasan pembaca tentang bagaimana perkembangan anak pada
aspek emosi, kognitif, sosial, dan moral.
• Menambah pengetahuan bagi peneliti dan pembaca serta memjelaskan
bagaimana rentang perkembangan anak.
• Hasil penulisan ini diharapkan menjadi sumbangan bagi kalangan pelajar
khususnya kalangan siswa dan mahasiswa mengenai perkembangan anak.
• Sebagai bahan referensi bagi para penulis lain yang tertarik melakukan
kajian yang berkaitan dengan permasalahan yang dikaji dalam tulisan
penulis lebih lanjut.
• Sebagai penambah pengetahuan dan keterampilan peneliti dalam pembuatan
karya tulis berupa Makalah.
LANDASAN TEORI
TEORI
PERKEMBANGAN
Perkembangan adalah pola perubahan yang dimulai pada
saat pembuahan dan berlanjut hingga masa hidup. Sebagian
besar perkembangan melibatkan pertumbuhan, meskipun itu
termasuk pembusukan (dalam kematian). Pola
pergerakannya kompleks karena merupakan produk dari
beberapa proses biologis kognitif dan sosial emosional.
TEORI
PERKEMBANGA
N
• John Locke, Tabula Rasa atau ‘White Paper’ adalah
gambaran dari tidak adanya prinsip agama dan moral
sebelum pendidikan dan pengajaran, tetapi memiliki
kapasitas untuk pertimbangan dan kompas nalar yang
pasti untuk hadir sejak awal, memberikan pikiran suatu
set yang pasti dari kecenderungan dan potensi

• Jean-Jaques Rousseau, Noble Savage, dalam sastra,


merupakan konsep ideal tentang non-manusia yang
melambangkan kebaikan bawaan dari seseorang yang
tidak terkena pengaruh peradaban yang merusak.
• William Stern berpendapat bahwa dalam proses
perkembangan anak, baik faktor pembawaan maupun
faktor lingkungan sama-sama mempunyai peranan
yang sangat penting. Bakat yang dibawa pada waktu
lahir tidak akan berkembang dengan baik tanpa
adanya dukungan lingkungan yang sesuai untuk
perkembangan bakat itu.
• Thorndike memaparkan berdasarkan hasil
eksperimennya bahwa proses perkembangan individu
tergantung pada hasil interaksi antara stimulus dan
respon.
• G. Stanley Hall melakukan penelitian
yang sistematis dan ilmiah mengenai
sekelompok anak.

• Schneirla Perkembangan menurutnya


adalah sebuah perubahan yang mengarah
pada perbaikan sistem fungsional dalam
diri organisme,perbaikan menyesuaikan
dengan perubahan yang terjadi.
ASPEK KOGNITIF

Perkembangan kognitif adalah tahapan-tahapan perubahan yang terjadi


dalam rentang kehidupan manusia untuk memahami, mengolah
informasi, memecahkan masalah dan mengetahui sesuatu.
ASPEK KOGNITIF
• Jean Piaget mengemukakan bahwa sejak usia balita, seseorang telah
memiliki kemampuan tertentu untuk mengahadapi objek-objek yang
ada di sekitarnya. Kemampuan ini masih sangat sederhana, yakni
dalam bentuk kemampuan sensor motorik.
• Teori kognitif sosial Albert Bandura menekankan pentingnya
penghargaan atau penguatan dalam memperoleh dan memodifikasi
perilaku.
• Maynard dan Thomas memaparkan bahwa kognitif menekankan ke
dalam beberapa bagian, the term cognition encompasses a range of
mental processes, including perception, attention, language, reasoning,
and memory.
ASPEK MORAL

Perkataan moral yang merupakan


istilah dari bahasa Latin, yaitu “Mos”
dan dalam bentuk jamaknya “Mores”,
yang berarti juga adat kebiasaan atau
cara hidup seseorang dengan
melakukan perbuatan yang baik
(kesusilaan), dan menghindari hal-hal
tindakan yang buruk.
• Darla Ferris Miller menyatakan bahwa:
“Moral development is the process by
which human beings learn to monitor
their own actions and decide whether a
tempting behavior is a good or bad thing
to do and then to inhibit inappropriate
impulses.”
• Michelle Borba juga meyakini bahwa
perkembangan moral merupakan
kemampuan memahami hal yang benar
dan yang salah.
ASPEK MORAL
• John W. Santrock mengungkapkan bahwa
terdapat aturan dalam setiap perkembangan
moral yaitu: (1) bagaimana anak berpikir
tentang aturan-aturan, (2) bagaimana
sesungguhnya anak berperilaku dalam keadaan
moral, (3) perasaan moral yakni bagaimana anak
merasakan hal-hal moral.
• Koehlberg membagi tingkatan moral ke dalam
tiga tingkatan , pertama tingkatan moralitas
prakonvensional, kedua tingkatan moralitas
konvensional dan ketiga, tingkatan moralitas
pasca – konvensional dengan beberapa tahapan
pada setiap tingkatan.
ASPEK MORAL
ASPEK SOSIAL
Aspek dasar perkembangan sosial anak dikemukakan oleh
Allen dan Marotz yang menyatakan bahwa gender,
kemandirian, moralitas, kepercayaan dan penerimaan
terhadap peraturan merupakan aspek dasar perkembangan
personal dan sosial.
ASPEK EMOSI
Menurut Sudarsono (1993) emosi adalah suatu keadaan yang
kompleks dari organisme seperti tergugahnya perasaan yang
disertai dengan perubahan-perubahan dalam organ tubuh
yang sifatnya luas, biasanya ditambahi dengan tingkah laku
atau perilaku tertentu. Erat hubungannya dengan kondisi
tubuh, denyut jantung, sirkulasi darah, pernafasan, dapat
diekpresikan seperti tersenyum, tertawa, menangis, dan dapat
merasakan sesuatu seperti merasa senang, merasa kecewa.
ASPEK EMOSI
• Arnold dan Gasson, dalam teori mereka, elisitasi setiap emosi,
seperti yang disebut dalam bahasa sehari-hari, terdiri dari
sejumlah komponen, di mana setiap komponen dari pola
penilaian memerlukan penilaian kognitif tertentu
• Tooby and Cospides, setiap keadaan emosional
memanifestasikan fitur fitur rancangan yang didesain untuk
mengatasi masalah atau masalah adaptif tertentu, sementara
mekanisme-mekanisme psikologis menunjukkan konfigurasi
yang unik.
• William James, Emosi adalah kecenderungan untuk memiliki
perasaan yang khas bila berhadapan dengan objek tertentu
dalam lingkungannya.
TUGAS
PERKEMBANGAN
Tugas perkembangan kanak-kanak awal (2-6 tahun) menurut Robert J. Havighurst
• Toilet Training, hakikat tugas yang harus dipelajari anak yaitu buang air kecil dan
buang air besar yang bisa diterima secara sosial.toilet training yang berhasil dapat
membentuk anak yang berhati-hati, dapat menguasai dirinya, mendapatkan
pandangan jauh kedepan dan dapat berdiri sendiri.
• Belajar membedakan jenis kelamin, serta dapat bekerja sama dengan jenis kelamin
lain.
• Belajar mencapai stabilitas fisologis
• Pembentukan konsep-konsep yang sederhana tentang realitas fisik dan sosial.
• Belajar kontak perasaan dengan orang tua, keluarga, dan orang lain, menghubungkan
diri sendiri secara emosional.
• Belajar membedakan mana yang baik dan buruk serta mengembangkan kata hati.
TUGAS
PERKEMBANGAN
Menurut Hurlock (1993) tugas perkembangan kanak-kanak awal (2-6 tahun) adalah:
• Belajar keterampilan fisik yang diperlukan untuk bermain.
• Membina sikap yang sehat (positif) terhadap diri sendiri sebagai seorang individu yang
berkembang, seperti kesadarn tentang harga diri dan kemampuan diri.
• Belajar bergaul dengan teman-teman sebaya sesuai dengan etika moral yang berkembang di
masyarakat.
• Belajar memainkan peran sesuai dengan jenis kelamin.
• Mengembangkan dasar-dasar keterampilan membaca, menulis dan menghitung.
• Mengembangkan konsep-konsep yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.
• Mengembangkan sikap objektif baik positif dan negatif terhadap kelompok dan masyarakat.
• Belajar mencapai kemerdekaan atau kebebasan pribadi sehingga menjadi diri sendiri,
mandiri dan bertanggung jawab.
TUGAS
PERKEMBANGAN
Tugas perkembangan pada masa kanak-kanak akhir (6-12 tahun) menurut Robert J. Havighurst
adalah sebagai berikut:
• Memperlajari keterampilan fisik yang diperlukan untuk permainan-permainan yang umum.
• Membangun sikap yang sehat mengenai diri sendiri sebagai mahluk yang sedang tumbuh.
• Belajar menyesuaikan diri dengan teman-teman seusianya.
• Mulai mengembangkan peran social pria atau wanita yang tepat.
• Mengembangkan keterampilan-keterampilan yang diperlukan untuk kehidupan sehari-hari.
• Mengembangkan pengertian-pengertian yang diperlukan untuk kehidupan seharihari.
• Mengembangkan hati nurani, pengertian moral, tata dan tingkatan nilai.
• Mengembangkan sikap terhadap kelompok-kelompok social dan lembaga-lembaga.
• Mencapai kebebasan pribadi.
METODOLOGI
• Metodologi Penenlitian
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dimana penelitian ini menggunakan data deskripstif berupa
kata – kata tertulis atau lisan dari orang – orang dan perilaku yang dapat diamati. Penelitian kualitatif dari sisi
definisi lainnya dikemukakan bahwa hal itu merupakan penilitian yang memanfaatkan wawancara terbuka
untuk menelaah dan memahami sikap, pandangan, perasaan dan perilaku individu atau sekelompok orang.
• Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 1 – 2 desember 2021, bertempat di rumah narasumber, dan
dilaksanakan pada pukul 13.00 – selesai.
• Prosedur
Prosedur yang penulis lakukan dalam penelitian ini adalah dengan mewawancarai orang tua/wali dari objek
yang penulis teliti yaitu anak yang berusia 12 tahun kebawah. Penulis mewawancarai dengan memberikan
pertanyaan seputar perkembangan anak dari aspek kognitif, moral, sosial, dan emosi. Penulis melakukan
wawancara ini sebanyak dua kali hingga mendapatkan hasil yang lebih konkrit.
HASIL WAWANCARA
Surya Indri Astuti (narasumber) adalah ibu dari Kevin Wibowo (Subjek) yang
berusia 29 tahun. Menikah pada akhir tahun 2012 dan sekarang sudah di karuniai 2
putra. Beliau lulusan SMK jurusan perkantoran pada tahun 2009, pernah bekerja di
koperasi selama 3 tahun dan bekerja sebagai Perangkat Desa di bidang Kaur Umum
sejak tahun 2014 sampai sekarang. Kemudian Subjek yang kami teliti Bernama
Kevin Wibowo yang berjenis kelamin laki – laki dan berusia 6 tahun.
Dari hasil wawancara dapat diketatahui bahwa subjek penilitian ini memiliki
perkembangan yang cukup baik. Pada usia 3 tahun subjek mampu mengingat hal
yang pernah ia jumpai atau pelajari, seperti menghafal huruf, angka, warna dan
benda di sekitarnya dengan baik, kemudian dapat memecahkan hal sederhana seperti
menyusun puzzle, cepat merespon apa yang disampaikan atau diperintahkan, serta
memiliki keingintahuan yang sangat tinggi. Orang tua subjek merasa bahwa
kemampuan kognitif subjek sangat baik, sehingga pada umur 4 tahun subjek sudah
duduk di bangku taman kanak-kanak (TK).
HASIL WAWANCARA
Pada aspek moral orang terdekat subjek sering mengajarkan subjek tentang
apa yang boleh dan tidak boleh di lakukan menggunakan kata-kata yang mudah di
pahami oleh subjek, dan subjek sangat sering meniru atau mencontoh dan
menerapkannya kepada orang terdekatnya.
Pada aspek sosial, narasumber mengatakan bahwa di usianya, subjek termasuk
anak yang tidak sulit dalam bergaul, subjek mudah menyesuaikan diri dengan
lingkungannya, mudah akrab dengan orang yang baru di kenal, bahkan subjek
sering kali mengajak teman-temannya untuk bermain di rumah.
Pada aspek emosi, subjek merupakan anak yang ekspresif. Ketika dia senang
atau sedih maka akan sangat terlihat dari mimik wajahnya, dia akan menceritakan
bagaimana perasaannya ke orang terdekat. Subjek akan sangat merasa kesal atau
marah jika kegiatannya di ganggu oleh orang lain bahkan bisa sampai menangis.
HASIL OBSERVASI
Dari hasil wawancara , kami mendapatkan
hasil yang memuaskan, anak laki – laki
bernama Kevin Wibowo yang berusia 6 tahun
sudah melakukan atau mempelajari banyak hal
diusianya yang sangat dini.
Mampu menghitung 1-20.
ASPEK
KOGNITIF Menghitung benda di sekitarnya.

Mengenal huruf.

Memahami dan mengenal lambang bilangan.

Menggambar sesuatu sesuai imajinasi lantas di warnai.

Membedakan benda sesuai ukurannya.

Lebih kreatif (seperti membuat pesawat kertas).

Mampu menyelesaikan tugas yang di berikan.


ASPEK Memiliki rasa tanggung jawab (membereskan

MORAL mainannya sendiri).

Memahami aturan yang ada (seperti


berangkat sekolah tidak boleh telat)

Memiliki sopan santun yang baik (ketika lewat di


depan orang yang lebih tua mengucapkan kata
"permisi")

Subjek sudah mampu membedakan mana yang baik dan


buruk (seperti makan menggunakan tangan kanan bukan
tangan kiri).
ASPEK SOSIAL

• Sering bermain di luar rumah bersama teman-temannya.


• Mudah berinteraksi.
• Dapat berinteraksi dengan orang yang lebih tua.
ASPEK EMOSI

• Memiliki rasa peduli terhadap orang lain


• Merasa takut ketika di marahi
• Sangat senang jika di beri hadiah
PENUTUP
KESIMPULAN
Karakteristik perkembangan setiap anak berbeda – beda dari satu anak dengan anak lainnya.
Perbedaan tersebut dapat dilihat dari beberapa aspek yaitu aspek kognitif, aspek moral,
aspek sosial, dan dari aspek emosi. Dari hasil wawancara dan observasi, kami dapat
menyimpulkang bahwa perkembangan anak sudah terpenuhi dalam segi aspek kognitif,
moral, sosial, dan emosi.
Terima kasih!
Ada pertanyaan untuk kami?

Anda mungkin juga menyukai