Hakekat Perkembangan
B. Faktor2 yang Mempengaruhi Perkembangan
C. Sifat2 pada Tahap2 Perkembangan
Perkembangan Individu
• Dalam banyak literatur pembahasan
perkembangan individu dianggap sebagai
masalah yang cukup luas dan kompleks.
• Cukup luas karena meliputi perkembangan
sejak bayi sampai dengan lanjut usia, cukup
kompleks karena menyangkut sesuatu yang
terus berubah dan berganti menurut tahap2
perkembangannya.
A. Hakekat Perkembangan
• Ada dua istilah yang hampir sama, pertumbuhan
dan perkembangan.
• Pertumbuhan adalah perubahan yang terjadi
karena kematangan fisik (maturation), misalnya
tumbuh bertambah tinggi, struktur tulang
bertambah besar, dll. Pertumbuhan menyangkut
perubahan pada organ2 fisik. Masa pertumbuhan
akan berhenti ketika seseorang telah mencapai
kematangan.
• Perkembangan adalah proses perubahan
kualitatif mengacu pada fungsi organ2 tubuh.
Perkembangan akan terus berlanjut sampai akhir
hayat.
Apakah Perkembangan itu?
• Perkembangan adalah serangkaian perubahan
jasmani dan rohani (fisio-psikis) manusia menuju
ke arah yang lebih maju dan sempurna.
• Namun harus dicermati kata “menuju arah yang
lebih maju dan sempurna” sebagai konotasi yang
relatif. Sebab ketika manusia mencapai usia
setengah baya dan seterusnya yang terjadi adalah
pengurangan kemampuan2 psiko-fisik. Tetapi hal
itu juga disebut perkembangan.
Perkembangan menurut beberapa
pendapat
1. Psikologi Asosiasi; perkembangan adalah asosiasi, yaitu
suatu proses penyempurnaan pengertian bagian demi
bagian yang terpisah kemudian terakumulasi menjadi
keseluruhan yang lengkap.
2. Psikologi Gestalt; perkembangan adalah proses
diferensiasi. Ilustrasi: seorang anak usia 2 thn yang
kebetulan punya seekor kucing di rumah dan bernama
“si Manis”. Ia akan memanggil semua kucing dengan si
Manis, seiring dengan waktu ia baru menyadari bahwa
tidak semua kucing bernama si Manis, ada Pusi, Loreng,
Belang dll. Mula-mula anak merasa menyatu dengan
dunia sekitarnya, baru kemudian ada pemahaman
diferensiasi, bahwa dirinya berbeda dengan dunia luar.
• Kelanjutan psikologi gestalt, teori medan, bahwa
perkembangan adalah stratifikasi.
3. Aliran Sosiologis; proses perkembangan adalah
proses sosialisasi, bahwa anak manusia mula2 a-
sosial yang kemudian dalam perkembangannya
sedikit demi sedikit disosialisasikan. Ketika anak-
anak ia meniru “aku”-nya orang dewasa untuk
membangun “aku”-nya sendiri. Tetapi dalam
proses peniruan itu anak melakukan seleksi,
mana yang harus dipertahankan dan mana yang
dikurangi.
• Proses peniruan, Baldwin membedakan
menjadi dua macam, (1) non delibrate
imitation meniru gerakan2 dan sikap2
orang dewasa; dan (2) delibrate imitation
meniru peran-peran sosial yang disandang
orang dewasa.
B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Perkembangan
1. Teori Nativisme Arthur Schopenhauer
2. Teori Empirisme Tabularasa, John Locke
3. Hukum Konvergensi William Stern
Surat al Mu’minun ayat 12-14
C. Sifat2 pada Pentahapan
Perkembangan
Jika ditelusuri dari literatur psikologi perkembangan, kita akan dapatkan
banyak sekali ragam penjelasan tentang gambaran sifat2 pada
perkembangan individu. Pembahasan disini hanya memaparkan tiga
tokoh yang menguraikan tahapan2 perkembangan.
Jean Piaget (baca: Zyang Piase) menandai perkembangan individu dari
sudut kemampuan kognitif anak, ia melakukan pengamatan terhadap
anak (termasuk anaknya sendiri) untuk memahami perkembangan
kognitif anak. Menurutnya perkembangan kognitif dapat dibagi dalam
empat tahapan yakni:
1. Tahap sensori motor (usia 0 – 2 tahun)
2. Tahap pra operasional (usia 2 – 7 tahun)
3. Tahap konkret operasional (usia 7 – 11 tahun)
4. Tahap formal operasional (usia 11 tahun dan selanjutnya)
Kognitif berarti mengetahui atau penggunaan pengetahuan.
1. Tahap Sensorimotor
Pada tahap sensorimotor, intelegensi anak masih
bersifat primitif karena masih didasarkan pada
perilaku terbuka, tetapi tahap ini menjadi fondasi
bagi tahap2 selanjutnya.
Tahap sensorimotor dianggap intelegensi praktis
karena anak belajar mengikuti dunia kebendaan
secara praktis dan menimbulkan efek tertentu
tanpa memahami apa yang diperbuat.
Anak pada usia ini belum memiliki object
permanence (benda apapun yang ia tidak lihat,
tidak ia sentuh dan dengar selalu dianggap tidak
ada)
2. Tahap Pra Operasional (2-7 tahun)
Belajar berjalan
Belajar makan, makanan padat
Belajar berbahasa,
Kontrol badan, Stabilitas fisiologik
Belajar perbedaan dan aturan-aturan jenis
kelamin, kontak perasaan dengan orang tua,
keluarga dan orang-orang lain
Pembentukan pengertian sederhana: realita
fisik, realita sosial
Belajar benar salah, perkembangan kata hati
22
PERIODE ANAK SEKOLAH
Ketangkasan fisik
Belajar peranan jenis kelamin, kontak-kontak
teman sebaya, belajar sikap thd kelompok dan
lembaga-lembaga
Belajar membaca, menulis dan berhitung
Belajar pengertian-pengertian kehidupan
sehari-hari
Kata hati perkembangan moralitas skala nilai-
nilai
23
MASA MUDA
(PUBERTAS-ADOLESENSI)
Menerima keadaan jasmaniah
Menerima peran, persiapan keluarga
Belajar lepas dari orang tua secara emosional
Belajar bergaul dengan lain jenis
Belajar tanggung jawab sebagai warga negara,
bertingkah laku tanggungjawab sosial
Perkembangan skala nilai secara sadar
Persiapan mandiri secara ekonomis
Pemilihan dan latihan jabatan
24
MASA DEWASA MUDA
27
MASA USIA LANJUT
28
Sekian dan
Selamat Belajar