Anda di halaman 1dari 18

Ingat Aku?

.
.
.
Karya : Danii Syauqi
Est 2019
Daftar Pemeran

Sumaryanti : Penyayang , Lembut , Baik (layaknya seorang ibu)

Ferina : Baik , Polos , Lugu , Cengeng , Manja.

Ferina Besar : PSIKOPAT.

Serly : Judes , Cuek , Jahad , sombong , karepe dewe , keji , sok berkuasa

Vania : Judes , jahad , pengikut serly , keji , ketus

Sukma : Judes , sombong , jahad , keji.

Vina : Judes , keji , sombong , karep e dewe.

Dora : Asisten Ferina. Sadist , pemarah , penurut , setia

Polisi 1,2,3 : Tegas , penegak keadilan , tidak penakut.

Pak Bambang: Bisu , Penyayang , Lembut dan baik hati

Anak Panti 1 : Baik , tidak suka di atur

Anak panti 2 : Baik , dan penyabar

Anak panti 3 : Baik dan penyabar

Korban 1 :-

Korban 2 :-
SINOPSIS CERITA
Cerita ini mengkisahkan tentang kasih sayang seorang ibu yang bernama
sumaryanti kepada anak nya yang bernama Ferina. Ferina adalah seorang anak
yang lugu nan polos yang sedang berulang tahun. dan ibunya pun hendak
memberikan sebuah kejutan berupa hadiah kotak musik kepada Ferina sebagai
tanda kasih sayang dari seorang ibu.tak lama kemudian rumah mereka disergap
beberapa polisi yang mengajukan tuduhan kepada sumaryanti dalam kasus
pembunuhan berantai di area rumah sakit. Dan sumaryanti pun dibawa oleh pihak
kepolisian karna pihak kepolisian masih menuduh sumaryanti sebagai pelaku
pembunuhan berantai . lalu, Ferina dipindahkan oleh pihak kepolisian kedalam
Panti Asuhan sekitar. pada saat Ferina berjalan menuju panti . dia dicegat oleh
para senior di panti asuhan tersebut . lalu para senior panti asuhan pun
memberikan pelajaran yang tidak layak disuguhkan kepada Ferina yang masih lugu
dan polos pada saat itu. Tak lama kemudian Sherly sang pimpinan para senior
datang dan ikut membully Ferina dan menghina sumaryanti (ibu Ferina). Lalu
ferina melawan . akan tetapi para senior masih tidak sanggup dilawannya .Ferina di
bela oleh pak bambang yang bisu. dan pada saat para senior pergi dari hadapan
Ferina. Ferina bersumpah akan membalas semua perbuatan para senior kepada
Ferina. 10 tahun kemudian , Ferina berhasil mendapatkan tawanan yang beberapa
tawanannya adalah kakak seniornya di panti asuhan. Dan pada saat itu Ferina pun
memulai aksi pembalasan dendamnya kepada para seniornya dipanti asuhan .
Ferina tidak segan untuk membunuh 1 per 1 tawanan yang dimilikinya tersebut.
Selamat menyaksikan

ALUR

Drama ini termasuk drama beralur Maju.

KONSEP PANGGUNG

di naskah ini menggunakan konsep panggung yang bersuasana seperti berada


dalam rumah (kamar dan ruang tamu) , dalam panti , dan dalam gudang

adapun property yang dibutuhkan per scene .

• Kerak telor 4
• Rak botol kaca 4

• Bingkai berdiri ada 2 biji

• Benang 5 meter

• Foto setiap senior , foto sumaryanti , foto Ferina kecil Ferina besar, dan foto
para tawanan

• Benner

• Pilox

• Kotak music

• Kursi 3 , meja 2

• Clip untuk menggantungkan foto di benang

• Bomb buatan ( mentos panjang 3 biji di bungkus kertas merah)

• Kabel hitam dan merah (untuk bomb)

• Gunting , palu

• Botol racun ( botol kratingdeng yang kecil di polosin lalu dikasi tempelan
kertas putih polos dan digambari tengkorak)

• Suntikkan

• Air teh 1,5 L untuk racun dan minum para crew

• Kursi bulat

• Pisau

• Pistol 3 biji

• Sapu , pel , sulak

• Kain bekas untuk nyerbeti barang.

• Timba air
• Piring kaleng

• Tas anak anak .

• Sisir , pomade , kaca

• Penutup kepala para tawanan , lakban (untuk menutup mulut tawanan)

• Tali pramuka untuk mengikat para tawanan

• remot bom dengan pencetan warna merah

• kain hitam untuk menutupi bagian atas bingkai

• sarung kepala untuk menutupi kepala korban/tawanan

KONSEP BUSANA

Sumaryanti : Memakai Baju Keseharian seorang ibu.

Bagas Kecil : Memakai Baju Hem dikasih dasi pita kupu”

Bagas besar : Sama seperti bagas kecil.

Serly /Septian : Menggunakan kemeja dan celana selutut (dianjurkan tidak


berjilbab)

Vania / : Menggunakan daster ala panti asuhan

Sukma : kaos oblong bebas celana panjang rambut dikuncir

Vina : kaos oblong bebas celana panjang

Dora : Pakai baju putih polos bersuspender , celana panjang hitam


polos , bersepatu .

Polisi 1,2,3 : Jaket Gelap , celana hitam dan sepatu fantofel

Anak Panti 1,2,3 : memakai baju sehari hari di panti ( boleh berjilbab)

Korban 1 : Memakai baju lusuh , celana pendek , tidak bersepatu

KONSEP MUSIK
Menggunakan Music di setiap scene nya

KONSEP LAMPU

Scene 1

Lampu kuning menyorot ke tengah

Scene 2

Lampu kuning tengah dengan lampu hijau atau biru . pas polisi datang lampu
merah menyorot

Scene 3

Lampu merah dan kuning

Scene 4

Merah dan kuning

Pada saat ferina tertembak kuning biru

SKENARIO

Ingat Aku?

Karya : Danii Syauqi

Scene 1

Disuatu malam ada seorang gadis lugu yang tertidur nyenyak . lalu tiba tiba
terbangun karna ia mendapati mimpi buruk . lalu datanglah seorang ibu yang
menghampiri gadis lugu itu dan mencoba untuk menenangkannya.

(Lampu Masih Mati)

Ferina (K) : IBUUUUUUUUUUUUUK!

(Pas lampu menyala) didapati seorang ibu yang sedang memeluk anaknya yang
bermimpi buruk.

Ibu S. : “ferinaa tenang ya nak .. ibu ada disamping kamu ..”


Ferina (K) : “Ibuuuuk… ferina rindu sama ibuukk”

Ibu S. : “kan Ibu ada disini nak menemani ferina..”

Ferina memeluk rapat ibunyaaa sambil ketakutan

Ibu S. : “kamu kenapa fer? Sini cerita sama ibuk..”

Ferina : “ Ferina habis mimpi buruk buuk..”

Ibu : “ ohhh, cuman mimpi buruk. Ferinaa… mimpi buruk itu bukan
berarti akan terjadi suatu yang buruk nak.. bisa jadi itu hanya gangguan dari setan
yang sesat…

Ferina : “ tapi ferina bermimpi, ibu meninggalkan ferina buk...”

Ibu S. : “sudah nak , mimpi buruk itu ndak perlu kamu percayai… sekarang
kamu tidur , sudah malam, besok kan kamu harus bangun pagi bantu ibu masak
buat hari spesialmu.”

Ferina : *menganggukan kepala

Ibu S. : “ayo tidur nak, ibu tungguin”

Setelah ferina berbaring dan ibu sedang menunggu ketiduran ferina lampu perlahan
mati.

Scene 2

Pagi hari yang cerah setelah ferina membantu ibunya memasak . setelah itu ferina
mengenakan pakaian rapi dan segera menghampiri ibu nya yang sedang duduk
dikursi menikmati suasana rumah yang tenang.

(Musik sudah tersedia.)

*Tampak seorang ferina yang lipsing mengikuti lirik musik dengan perasaan
gembira dan setelah itu ia langsung menghampiri dipangkuan ibu nya yang sedang
duduk dikursi.

Ferina : “ Ibu ferina sayang ibuukk”

Ibu S. : “ ibu juga sayang sama ferina…”


Ferina : “ oh iya ibu, katanya ferina mau dikasih kado? Mana kado nya?”

Ibu S. : “oh iyaa, sebentar ya nak .. ibu ambilkan dulu..”

Ibu pun langsung keluar panggung dan mengambil kado yang akan diberikan
kepada ferina . kadonya berupa kotak music.

Ibu S. : “ nah ini kado buat ferina, tadaaaa…” *senang

Ferina : “ waahhhh terima kasih ibuuuuu .. ferina sayang sama ibuuuu”


*manja

Ibu S. : “ ibu juga sayang sama ferina. nah, Kado dari ibu dijaga baik baik ya
nak…” *lembut penuh kasih sayang

Ferina : “ iya buu, ferina akan jaga kado ini sampai ferina besar”

Ibu S. : “pinternyaa anak ibu. Oh iya ferina , ibu pesen sama kamu .. jadilah
gadis yang baik ya nakk.. gadis yang ramah sama orang lain, suka menolong orang
lain, suka memberi orang lain yang lagi kesusahan. Dan, jangan jadi ferina yang
dibenci banyak orang yaaa”

Ferina : “ iya bu . ibu nggak akan ninggalin ferina kan bu? Ibu masih sama
ferina sampai ferina besarkan bu?”

Ibu S. : “ iyyaa , ibu janji akan selalu bersama ferinaa..” *meyakinkan ferina

Ferina : “ kalau begitu ferina janji akan jadi anak yang bermanfaat buat orang
banyak buu” *semangat

Ibu S. : “ ibu pegang ya janji kamu nak…”

Tiba tiba ada sergapan dari kelompok polisi …

BRAKKK….

Polisi 1 : “ jangan bergerakk”

Sumaryanti : “ ada apa ini paakk”

Polisi 1 : “ ibu ikut kami kekantor polisi, sekarang!” *tegas


Sumaryanti : “ loh loh , saya salah apa pak?”

Polisi 1 : “ ibu sumaryanti teduga sebagai pelaku pembunuhan berantai di


rumah sakit umum”

Sumaryanti : “nggak , enggak bapak salah orang pakk”

Polisi 1 : “ haaahh, tidak usah banyak bicara . *menengok ke polisi 2 dan


menyuruhnya menangkap sumaryanti

Polisi 2 : “ Siap Kapten!”

Ferina : “ jangan ambil ibu kuu, ibuuuuu”

Sumaryanti : “ pak, tolong beri saya kesempatan untuk memeluk dan


menenangkan anak saya pak…” *melas

Polisi 1 : *berpikir sejenak sambil melihat sumaryanti dan ferina.

“ lepaskan Dia!”

Sumaryanti : *memeluk ferina sambil berkata

“ nak, jaga diri baik baik yaa, inget pesan ibu tadi?*ferina memandang ibunya dan
menganggukkan kepala* .ferina jangan kawatir sama ibu ya, ibu akan segera
kembali”

Ferina : “ Ferina sayang ibu .. ferina ga mau ditinggalin ibuuu”

Polisi 1 : *sambil melirik polisi 2 dan berkata

“ Tangkap dia!”

Polisi 2 : “ Siap Kapten!”

Ferina : “ enggak, lepasin ibukuuu lepasinn…. IBUUUUUUKKK” *sambil


menangis sedih

Setelah itu 3 polisi membawa sumaryanti keluar dari panggung dan lampu redup
sampai mati

Scene 3
Setelah itu sang polisi pun mengantarkan ferina kedalam panti asuhan agar dapat
pengasuhan yang layak disana.

Terlihat para anak panti sedang bersih bersih dan diawasi 2 orang pengawas. dan
ferina yang sedang berjalan masuk kedalam asrama panti tiba tiba ia dicegat oleh 2
pengawas panti.

Sherly : “ hei kamu! Sini!” *dengan nada yang dingin serta tatapan yang sinis

Ferina : “iya kak ada apa?” *kebingungan

Sherly : “ Siapa nama mu ?”

Ferina : “ Ferina kak”

Sherly : “ pak bambang ! pak bambang!

Pak bambang datang

Sherly : “ antar dia ke kamarnya.

Pak bambang menagguk dan mengantarkan ferina ke kamar. Lampu mati ganti
latar menjadi kamar.

*latar kamar. Setelah itu masuk lah ke 2 pengawas ini kedalam ruangan . mereka
melihat ferina sedang beristirahat di kasur.

Sherly : “ bangun! Bangun ! bangun!” sambil menyiram dengan air ember

*ferina pun bangun setelah dipaksa bangun oleh vania

Ferina : “ ada apa kak?” *masih mengantuk

Sherly : “ kamu tau apa peraturan dipanti asuhan ini?”

Ferina menunduk dan terdiam

Vania : “ kalau ada orang Tanya itu dijawab! Bisu ya?”

Ferina : *dengan ekspresi ketakutan menjawab

“ tidak kak”
Sherly : “ peraturan yang pertama dilarang malas-malasan di panti. Yang
kedua semua omongan dan perintah ku adalah mutlak . dan jika ada yang
melanggar ia akan menerima hukumanya.”

Vania : “ ngerti nggak!?

Ferina : “ngerti kak”

Vania : “ tapi barusan, kamu malas malasan disini. Tidur lagi .” *dengan
pandangan sinis*

Sherly : “nah sekarang kamu bersihkan kamar mandi, dapur dan gudang,
sekarang!”

Ferina : “ tapi saya masih capek kak belum istirahat dari kemarin”

Vania : “ apa ? capek? Ini sapu . kamu bersihkan ruang tamu,teras dan kamar
kami didepan . bersihkan sampai tidak ada debu sedikitpun”

Ferina : “ mohon maaf kak, tapi saya juga lapar . belum makan juga dari
kemarin “

Tiba tiba nongol dibelakang ferina

Shela : “ apa? Laper ya ? nih makan .” *sambil melemparkan piring


kaleng/plastic yang isinya nasi kucing.

Sherly : “ loh ayo makan! Ga bisa makan? Sini aku bantu . *mendorong
kepala ferina ke arah piring

Ferina : “ kak jangan kak , kak! , kak !” *sambil menangis sampai wajah
menyentuh piring dan nasi kucingnya.

Setelah itu sherly pun menginjak kepala ferina dan berkata

Sherly : “ ini akibat nya jika kamu berani melawan perintahku. Sekarang
bangun *mengangkat kepala ferina* .

Shela : “ masih kurang makannya? Dasar gadis tidak bersyukur!”

Sherly : “ ferina, apa kau tau kalau ibu mu adalah seorang pelacur sekaligus
pembunuh”
Ferina : *melihat ke arah sherly dan melawan. “jangan sekali kali kau
menghina ibu ku . atau kau akan lihat akibatnya .

Vania : “ hei hei , mangkanya ibu nya masuk kepenjara , orang anaknya
seperti ini”

Ferina langsung didorong lagi sampai kepiring sama sherly

Ferina : “ ibuku bukan lah seorang penjahat. Dia adalah seorang wanita
terhormat!”

Sherly : “ ibu mu memang bukan seorang penjahat tapi seorang pembunuh!”

Dora : “ kak , ibu panti memanggil kakak”

Shela : “ wowowo, kita lihat siapa yang datang ini. Kak sherly.

Sherly : “ eh ada dora , bagaimana dora kabar mu? Sudah waras? atau Masih
tidak waras?

Vania : “ apa kami bisa melihat cara berjalanmu dora?”

*para pengawas pun menertawainya

Shela : “ liat ini , teman baru mu . ibunya sama seperti ibu mu . seorang
pelacur dan pembunuh!”

Dora : “ Ibu Dora bukanlah seorang pembunuh” dengan nada tegas

Vania : “ sudah kak , jangan pancing dora . nanti dia Menggila lagi seperti
waktu itu”

Sherly : “ yasudah kita tinggal saja ini , para keturunan pembunuh!”

*para pengawas keluar panggung dan masuk lah pak bambang untuk menenangkan
dora dan ferina*

Dora : “ tidak ibu dora tidak pembunuh, ibu dora tidak pembunuh, ibu dora
tidak pembunuh.”

Ferina : “ aku tidak terima diperlakukan seperti ini , aku tidak terima dihina
seperti ini, aku bersumpah , siapapun yang menghina ibuku dia harus mati
digenggaman ku. ibu ku adalah seorang wanita terhormat. aku tidak terima
diperlakukan seperti ini tidak, tidak . tidakkk

*tidak yang ke 3 bareng bersama dora

Lampu mati

Scene 4 Ferina BESAR

10 tahun kemudian , seorang ferina berhasil menculik kakak pengawasnya dulu


yang pernah menyakiti hatinya dan menghina ibunya.ia pun didampingi oleh
seorang asisten yang berasal dari panti yang sama. Ia bernama dora. Dan dora
sedang berjaga jaga didepan gudang dan menunggu waktu eksekusi para korban
dari ferina.

Terlihat seorang ferina yang duduk manis menggunakan kostum yang sama pada
saat scene ke 2. Setelah itu ia bangkit dari kursi dan memandangi foto-foto orang
yang pernah ada dalam hidupnya.saat ia melihat foto masa kecilnya ia menangis .
dan pada saat ia melihat foto para penghancur hidupnya (para Senior) ia langsung
merobek robek foto itu dan ia mengspray spanduk putih kosong dengan tulisan
“DEAD” dibawah kumpulan foto tersebut. Setelah itu ia mencoba menenangkan
diri dengan duduk dan mendengarkan alunan music dari kotak music yang
diberikan oleh ibunya . *ferina senang ketika mendengarkan alunannya . lalu tiba
tiba ia teringat tentang tertangkapnya ibunya dan tiba tiba juga mengingat hari
dimana dia disiksa dan dibully di panti asuhan . setelah itu tiba tiba ferina menutup
kotak musiknya.

Ferina : “ Doraa.. mana doraa.. DORA! DORAA!! DORAAAAAAA!”

Dora : “ Dora ada disini MAMI.”

Ferina : “ CEPAT KAU BAWA WANITA BUSUK YANG TELAH AKU


IKAT DIBELAKANG GUDANG DEKAT POHON BESAR ITU, DARAH KU
SUDAH MENDIDIH! CEPATT!!”

Dora : “ Siap MAMI.”


*terlihat seorang ferina sedang mengeksplor ruang eksekusinya dan sesekali ia
melihat para tawanannya yang berharga. ia mengelus beberapa tawanan sambil
berkata

Ferina : " nama ku ferina, aku sudah sering sekali disakitin oleh orang orang
terdekat ku . mereka selalu merendahkan keluargaku, menindasku, semuanya
BRENGSEK!. tapi sekarang, aku akan membalaskan semua rasa sakit hati ku yang
sudah lama kupendam." *tertawa jahat.

lalu ia berjalan menuju para tawanan

Ferina : " Kalian dengar itu manusia manusia BRENGSEK!? kalian semua
akan mati ditanganku *tertawa jahat. apa kalian ingin memilih cara mati kalian
sendiri ? atau, aku yang menentukan bagaimana kalian akan mati?"

tiba tiba dora datang dengan membawa seorang tawanan

Dora : " MAMI, Semwa sudah dorrra siapkan."

Ferina : “Terima kasih Doraa”

Dora : “ Zama-Zama”

lalu ferina merasa senang dan mulai membuka penutup mata dan lakban dari para
tawanan. ketika mencapai tawanan ke sekian

Korban 1 : " brengsek!"

ferina langsung mentampar korban satu tersebut dan mengancam

Ferina : " apa kau bilang? apa kau ingin mati mu dipercepat? JAWAB!"

" oke, sekarang akan aku contohkan apa yang akan terjadi bila kalian
menentangku"

mendekati korban 2 yang di ikat tidak berdaya..

Ferina : " apa kau ingat aku sayang? dulu kau pernah merebut orang yang
aku cintai kan? Kau mungkin tidak akan paham rasa sakit yang kurasakan pada
saat orang yang kucintai kau rebut !”
“ tapi tenang, sebentar lagi kau akan merasakan apa yang kurasakan dengan
Sianida ini” *tertawa jahat lalu meminumkan kepada korban 2 racunnya

Lalu reaksi sang korban 2 tenang lalu tiba tiba kejang dan mengeluarkan busa dari
mulutnya. Disaat yang sama ferina sibuk mempamerkan siksaan yang barusan dia
lakukan

Ferina : “Kalian lihat itu ?” *ketawa*

“kalian akan bernasib sama dengan manusia busuk itu” *tertawa

Setelah lama kejang, korban 2 pun mati.

Ferina : “ DORAA! , cepat kau singkirkan mayat busuk itu !”

Dora : “ Siap MAMI”

Setelah itu ferina kembali duduk dikursinya dan dora pun menghampiri ferina
setelah membuang mayat busuk itu. Merekapun tertidur sambil mendengarkan
alunan music. Tiba tiba sherly mencoba untuk melarikan diri akan tetapi ketahuan

Sherly : “maafkan aku teman-teman”

Ferina pun datang dan menangkap sherly dan menjatuhkannya kelantai.

Ferina : “ heii, mau kemana? Kabur ya? Tidak akan ada yang bisa kabur dari
tempatku. Bahkan, tikus kecilpun takkan sanggup kabur dari tempatku.

Vania : “ Ferinaa tolong ampuni kami, kami janji tidak akan berbuat seperti
itu lagi”

Ferina : “ tidak ! , apa kau pernah berlaku adil pada ku ? HAH?”

Shela : “ Lepaskan Kami, dasar orang GILA!”

Ferina : “ apa? Kau menyebutku gila? *tertawa

“ untuk kak shela yang cantik , aku punya sesuatu untuk kakak. *menunjukkan
sesuatu lalu memasukkan kedalam mulut shela*

“tenang saja bom itu sudah jinak, apa kau mau mencobanya ? *menunjukkan remot
bom*
“Ups kepencet”

Timer bom pun berbunyi , dan pada saat mau meledak. Ferina pun menggunting
kabelnya .

Ferina : “belum saatnya kau mati kak..” *tertawa jahat

Ferina mendatangi kak sherly

Ferina : “ Kak sherlyyyy, apa kau ingat aku? Nama ku ferina, gadis lugu
yang sering kau siksa, bahkan sampai makan pun kau harus menginjak injak
kepalaku . apa kau ingat kak sherly? Kakak yang paling disegani, yang paling
ditakuti dan yang semua aturannya adalah mutlak… ingat aku?”

Sherly : “ Maafkan Aku Ferina , tolong lepas kan aku”

Ferina : “ apa kau pernah memaafkan ku jika aku berbuat salah? Apa kau
pernah melepaskan aku saat dipanti?”

Sherly : “ Kumohon ferina ampuni aku”

Ferina : “ aku ada hadiah untuk kak sherly. *mengambil jarum suntik*

“ ini adalah bisa dari king kobra, dan bisa ini akan membunuhmu dengan perlahan
dan kau, akan merasakan bagaimana sakitnya disiksa secara terus menerus.”

*ferina langsung menyuntikkan bisa kobra kedalam sherly*

*sherlypun kejang kejang hingga mati mengenaskan*

Ferina : “ setelah dia , apa ada yang ingin mati duluan? DORAA!”

Dora : “ siap MAMI”

Ferina : “ siapa yang harus kita urus setelah ini?” *sambil mengambil pisau

Dora : “Dora serahkan semwa sama mami”

Ferina : “ Oke, kita pastikan mereka semua mati ditanganku

*disaat ferina berkata (kita pastikan) polisi sudah memberi aba-aba mendobrak
pintu*
Polisi 1 : “ Satu, Dua, Tiga BRAAKKK!”

“ Jangan bergerak !”

Ferina langsung menodongkan pisau kepada salah satu tawanannya

Polisi 1 : “ Lepaskan dia!”

Ferina : “ Kau kira aku akan menuruti perintah mu ? HAH!?”

Polisi 1 : “ Lepaskan atau akan aku tembak!”

Ferina : “ kau kira gertakan seperti itu akan berpengaruh pada ku? CUIIHH!”
Polisi 1 : “lepaskan dan menyerah saja...”

Lalu polisi melihat rekannya dan mengangguk

Polisi 1 : “ Satu, Dua , Tiga”

*Pada saat tiga efek music DOR* dan tiba tiba ibu ferina masuk melalui belakang
para polisi dan memeluk ferina yang tertembak

Ibu : “ Feriinaaaaaaa,” *ferina terjatuh dalam pelukan ibu nya

Ferina : “ Ibuu, ibu sudah kembali yaa.”

Ibu : “ iyaa ferina ibu menepati janji ibu. Sekarang kamu tepatin janji
kamu nak”

Ferina : “ ibuu, maafkan ferina ibuu, ferina tidak bisa menepatin janji ferina
kepada ibu.. ferina sayang ibuuu”

Ibu : “ ndakpapa nak, bertahanlah .. ibu ingin menghabiskan waktu ibu


dengan muu nakk”

Ferina : “ buu, rasanya dingin sekali buu.. peluk ferina bu.. ferina sayang
ibuu”

Tiba tiba ferina menghembuskan nafas terakhirnya dan ibunya nangis


histeris . sedangkan polisi tawanan dan dora mannequeen.

Ibu : “ FERIIINAAAAA”
Lampu Dimatikan Dan SELESAI

Anda mungkin juga menyukai