Anda di halaman 1dari 4

1.

Obyek Psikologi Perkembangan


Dalam suatu disiplin keilmuan pasti mempunyai objek kajiannya. Objek kajian tersebut terbagi
menjadi 2 macam, yaitu objek material dan objek formal. Objek material adalah sesuatu yang dibahas,
dipelajari, diselidiki atau sesuatu yang dijadikan sasaran pemikiran. Sedangkan obejk formal adalah
cara memandang, cara meninjau yang dillakukan oleh seorang peneliti terhadap objek materialnya
serta prinsip-prinsip yang digunakannya. Jadi dapat disimpulkan bahwa objek formallah yang
membedakan antara ilmu yang satu dengan ilmu yang lain. Objek formal dapat dilihat dari definisi
ilmu tersebut, sehingga satu cabang ilmu hanya memiliki satu obejek formal.
Psikologi sendiri menjadikan manusia sebagai obyek material dalam pengakajiannya. Hal itu
karena Psikologi merupakan cabang ilmu yang memeplajari tentang kejiwaan manusia. Selain itu
Psikologi juga menjadikan tingkah laku manusia sebagai objek formalnya.
Menurut Linda L Daidoff, Psikologi Perkembangan adalah cabang Psikologi yang mempelajari
perubahan dan perkembangan struktur jasmani, perilaku dan fungsi mental manusia sejak
terbentuknya makhluk itu melalui pembuahan hingga menjelang pagi.
Manusia sendiri adalah makhluk individu sekaligus makhluk sosial. Menyadari posisi manusia
yang demikian, maka secara lebih jelas yang menjadi objek kajian psikologi modern adalah manusia
serta aktivitas-aktivitas mentalnya dan tingkah laku dalam interaksi dengan lingkungannya.Tingkah
laku yang dimaksud adalah suatu aktivitas yang meliputi proses berpikir, beremosi dan mengambil
keputusan.Aktivitas yang ada tidak dapat diamati secara langsung, tetapi dapat dilihat dari tingkah
laku yang terlihat, misalnya ketika seorang anak yang terlihat berpandangan fokus ke depan ketika
gurunya mejelaskan materi, maka bisa dipastikan bahwa anak tersebut sedang memperhatikan
penjelasan guru agar dapat memahami materi yang disampaikan atau dia sedang mencari di mana letak
materia atau bab yang tidak dia mengerti. Setiap aktivitas tersebut atau tingkah laku terjadi bukan
tanpa sebab, semua itu pasti ada penyebabnya. Hal itu tidak hanya diakibatkan oleh satu sebab, tetapi
terdapat beberapa sebab yang kesemuanya dipengaruhi lingungan luar individu tersebut.
Seperti yang diungkapkan oleh Harlow, Mc Gauchand Thompson dalam Elida Prayitno, bahwa
tidak pernah terjadi suatu tingkah laku yang disebabkan oleh satu penyebab. Tetapi selalu disebabkan
oleh jalinan penyebab yang sangat kompleks.
2. Ruang Lingkup Psikologi Perkembangan
Berdasarkan pengertian Psikologi Perkembangan dapat dipastikan bahwa ruang lingkupnya
mencakup satu kesatuan kehidupan manusia sepanjang masa.
Menurut Moh. Kasiram mengatakan, Ruang lingkup materi Psikologi Perkembangan meliputi
masa dalam kandungan, anak bayi, anak kecil, anak sekolah, masa fueral, masa pra remaja dan masa
remaja serta masa dewasa.
a. Psikologi Anak (mencakup masa bayi)
 Masa Bayi (usia 2 minggu – 2 tahun). Masa ini adalah masa atau periode kritis dalam
perkembangan kpribadian karena merupakan periode di man dasar-dasar untuk
kepribadian dewasa pada masa ini diletakkan.
 Masa kanak-kanak (2-6 tahun). Pada masa ini anak-anak mempelajari dasar-dasar
perilaku sosial sebagai persiapan bagi kehidupan sosial yang lebih tinggi yang
diperlukan untuk proses adaptasi pada waktu masuk kelas 1 SD.
 Masa Anak sekolah (6-12 tahun). Disebut juga masa intelektual, Karena pada masa ini
anak lebih difokuskan pada kegiatan endapatkan pendidikan dan perkembangan
intelektualnya. Pada masa ini juga anak lebih memiliki kesiapan untuk menjalankan
tuntutan dari orang lain yang ada di sekitarnya.
b. Psikologi Puber dan Addolesensi (Psikologi Pemuda).
Psikologi ini menekankan pada periode pubertas, yaitu di akhir usia masa kanak-kanan
dan awal usia remaja (sekitar usia 11 atau 12 tahun sampai 15 atau 16 tahun). Dalam masa
ini terdapat beberapa tanda-tanda yang dimiliki oleh individu laki-laki atau perempuan yang
berhubungan dengan perubahan bentuk, porsi, cirri seks primer dan cirri seks sekunder.
Menurut Erickson masa remaja adalah masa terjadinya krisis identitas atau pencarian
identitas diri. Gunarsa merangkum beberapa karakteristik remaja yang dapat menimbulkan
berbagai permasalahan pada diri remaja, yaitu:
 Kecanggungan dalam pergaulan dan kekakuan dalam gerakan.
 Ketidakstabilan emosi.
 Adanya perasaan kosong akibat perombakan pandangan dan petunjuk hidup.
 Adanya sikap menentang dan menantang orang tua.
 Pertentangan di dalam dirinya sering menjadi pangkal penyebab pertentangan-
pertentangan dengan orang tua.
 Kegelisahan karena banyak hal diinginkan tetapi remaja tidak sanggup
memenuhi semuanya.
 Senang bereksperimentasi
 Senang bereksplorasi.
 Mempunyai banyak fantasi,khayalan dan bualan.
 Kecenderungan membentuk kelompok dan kecenderungan kegiatan kelompok.

c. Psikologi Dewasa

Merupakan periode penting dalam kehidupan manusia. Periode ini terbagi menjadi 3:

 Masa Dewasa awal (21-40 tahun). Merupakan masa kemantapan dan


produktif, suatu masa yang penuh dengan masalah, ketegangan emosional,
periode komitmen, kreativitas dll.
 Masa Dewasa pertengahan (40-60 tahun). Merupakan masa transisi di mana
setiap individu meninggalkan ciri jasmani dan perilkau masa dewasanya.
Masa ini juga termasuk masa yang ditakuti sebagian besar individu, cenderung
ketertarikan kepada agama lebih tinggi dari masa-masa sebelumnya karena
merupakan kebutuhan pribadi dan sosial.
d. Psikologi Orang tua (60 tahun – meninggal)
Merupakan masa penutup dalam psikologi perkembangan atau masa penutup
dalam rentang hidup seseorang, yaitu seseorang telah beranjak jauh dari periode dahulu
yang lebih menyenangkan atau beranjak dari waktu yang penuh manfaat. Pada masa ini
ditandai dengan adanya perubahan yang bersifat fisik dan psikologis yang semakin
menurun. Seringakali orang menyebut masa ini adalah masa di mana individu tua
kembali ke masa kanak-kanaknya lagi, dalam hal psikisnya. Perubahan fisik dapat
diamati dari perubahan fungsi melihat dan mendengar yang secara mudah diamati.
Para Psikologi ada yang memandang periode kehidupan masa ini sebagai masa
yang negative, masa yang menyedihkan, lemah fisik, penyakit dll.
Ruang lingkup tersebut dikarenakan dalam Psikologi Perkembangan mengkaji
perkembangan tingkah laku dan aktivitas mental manusia sepanjang rentang
kehidupannya, mulai dari masa dalam kandungan hingga meninggal dunia.
Mubin dan Ani Cahyadi (2006).  Psikologi Perkembangan, cetakan I. Ciputat:
Quantum Teaching.
Sobur, Alex (2003). Psikologi Umum dan Lintasan Sejarah. Cetakan I. Bandung:
CV Pustaka Setia.
Rochmah, Elfi Yuliani (2005). Psikologi Perkembangan. Cetakan I. Ponorogo:
STAIN Ponorogo Press.

Anda mungkin juga menyukai