Anda di halaman 1dari 4

TUGAS PERKEMBANGAN INDIVIDU

A. Pengertian Tugas Perkembangan Individu

Menurut Havighurst (1961), tugas perkembangan adalah tugas-tugas yang


harus diselesaikan individu pada fase-fase atau periode kehidupan tertentu; dan apabila
berhasil mencapainya mereka akan berbahagia, tetapi sebaliknya apabila mereka gagal akan
kecewa dan dicela orang tua atau masyarakat dan perkembangan selanjutnya juga akan
mengalami kesulitan.

Hurlock (1981) menyebut tugas – tugas perkembangan ini sebagai social

expectations yang artinya setiap kelompok budaya mengharapkan anggotanya


menguasai keterampilan tertentu yang penting dan memperoleh pola perilaku yang
disetujui oleh berbagai usia sepanjang rentang kehidupan.

Elizabeth B. Hurlock (1978) mengatakan bahwa tugas perkembangan yaitu


belajar menyesuaikan diri terhadap pola - pola hidup baru, belajar untuk memiliki cita
- cita yang tinggi, mencari identitas diri dan pada usia kematangannya mulai belajar
memantapkan identitas diri.

Dapat disimpulkan tugas perkembangan adalah sesuatu tugas yang timbul pada
periode tertentu dalam kehidupan seseorang dalam menghadapi pola-pola hidup dalam
lingkungannya yang dapat membawa kebahagian bila seseorang berhasil menjalankan, dan
akan membawa kekecewaan bila seseorang tidak dapat menjalankan kehidupan tersebut.
Tugas perkembangan individu bersumber pada faktor-faktor : kematangan fisik,
tuntutan masyarakat secara kultural, tuntutan dan dorongan cita-cita individu tersebut, dan
norma-norma agama.

B. Tugas-tugas Perkembangan Pada Setiap Fase


1. Tugas – tugas perkembangan pada usia bayi dan kanak – kanak (0 – 6 tahun)
 Belajar berjalan.
 Belajar memakan makanan padat.
 Belajar berbicara.
 Belajar buang air kecil dan buang air besar.
 Belajar mengenal perbedaan jenis kelamin.
 Mencapai kestabilan jasmaniah fisiologis.
 Membentuk konsep – konsep (pengertian) sederhana kenyataan sosial dan alam.
 Belajar mengadakan hubungan emosional dengan orang – orang disekitarnya.
 Belajar mengadakan hubungan baik dan buruk, yang berarti mengembangkan
kata hati.
2. Tugas – tugas perkembangan pada masa sekolah (6 – 12 tahun)
Menurut Robert J. Havighurst (Monks, et al., 1984, syah, 1995; Andrissen,
1974; Havighurst, 1976) tugas – tugas perkembangan masa ini adalah :
 Belajar memperoleh keterampilan fisik untuk melakukan permainan : bermain
sepak bola, loncat tali, berenang.
 Belajar membentuk sikap yang sehat terhadap dirinya sendiri sebagai makhluk
biologis.
 Belajar bergaul dengan teman – teman sebaya.
 Belajar memainkan peranan sesuai dengan jenis kelaminnya.
 Belajar keterampilan dasar dalam membaca, menulis, dan berhitung
 Belajar mengembangkan konsep sehari – hari.
 Mengembangkan kata hati.
 Belajar memperoleh kebebasan yang bersifat pribadi.
 Mengembangkan sikap yang positif terhadap kelompok sosial dan lembaga–
lembaga.
3. Tugas-tugas perkembangan pada masa remaja (13 – 18 tahun)
Menurut Konopka dalam Pikanus, Kaczman dan Riva perkembangan remaja
adalah masa transisi yang dapat diarahkan kepada perkembangan masa dewasa yang
sehat. Tugas-tugas remaja secara umum yaitu :
 Mampu menerima keadaan fisiknya
Pada masa memasuki pertumbuhan remaja akan terjadi perubahan fisik,
perkembangan sikap, dan citra diri. Remaja diharapkan dapat menerima yang
terjadi pada dirinya pada masa tersebut.
 Mampu menerima dan memahami peran seks usia dewasa
Pada masa ini diharapkan para remaja dapat menerima keadaan mereka dan dapat
menjalankan tanggu jawab sesuai kodrat mereka.
 Mencapai kemandirian emosional
Pada masa ini diharapkan remaja dapat lebih mengontrol emosional mereka
daripada masa kanak-kanak.
 Mengembangkan keterampilan komunikasi interpersonal dan belajar bergaul
dengan teman sebaya atau orang lain, baik secara individual maupun kelompok.
4. Tugas-tugas perkembangan pada masa dewasa awal (19 – 39 tahun)
Pada masa ini merupakan masa transisi seorang wanita maupun pria
meninggalkan masa remaja, dan memasuki kehidupan baru atau yang lebih matang.
Menurut Erikson selama usia ini orang bisa menjadi lebih sukses atau sebaliknya
mengalami stagnasi. Tugas-tugas perkembangan masa ini adalah:
 Mulai belajar.
 Memilih pasangan hidup.
 Mulai belajar hidup sebagai pasangan suami dan istri.
 Mulai membentuk keluarga dan mengendalikan kehidupan berumah tangga.
 Menerima tanggung jawab dan dapat menjalankan sebagai warga negara dengan
baik.
5. Tugas-tugas perkembangan pada masa dewasa madya (40 – 60 tahun)
 Menerima dan menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan fisiologis.
 Membantu remaja menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab dan bahagia.
 Mencapai tanggung jawab sosial dan warga negara.
 Mencapai dan mempertahankan prestasi pekerjaan.
6. Tugas-tugas perkembangan pada masa dewasa lanjut (> 60 tahun)
Pada masa ini manusia mengalami banyak penurunan dalam dirinya terutama
pada aspek fisik. Tugas-tugas masa ini adalah :
 Usia ini kecendrungan semakin bergantung kepada orang lain – baik dalam
bantuan fisik maupun ekonomi.
 Menyesuaikan diri dengan peran sosial secara fleksibel.
 Dapat menerima keadaan tubuh yang mulai menurun baik keadaan fisik, seksual,
dan banyak tidak berfungsinya sistem saraf.
C. Perkembangan Emosi
Harlock mengatakan bahwa kemapuan untuk bereaksi secara emosional sudah
ada pada bayi yang baru lahir. Gejala pertama perilaku emosional ialah
keterangsangan umum terhadap stimulasi yang kuat. Saat lahir bayi tidak
memperlihatkan reaksi emosi yang jelas. Sebelum periode neonatal, reaksi emosi bayi
hanya mengeluarkan suara keras dan menangis bila diberi rangsangan yang tidak
menyenangkan, seperti popok yang basah, memberikan benda dingin tetap menempel
ditubuhnya, dan lain-lain.
Sebelum bayi berusia 1 tahun, reaksi emosinya sudah serupa dengan ekspresi
orang dewasa. Bayi menunjukkan berbagai macam reaksi emosional yang semakin
banyak, antara lain kegembiraan, kemarahan, ketakutan, dan kebahagian. Seiring
meningkatnya usia anak, emosional yang ditunjukkan semakin dapat dibedakan.
Hurlock mengatakan bahwa perkembangan emosi sangat dipengaruhi oleh faktor
kemasakan dan belajar. Pada tahap selanjutnya perkembangan emosi dipengaruhi oleh
lingkungan sekitarnya.
D. Perkembangan Kognitif
Perkembangan kognitif disebut juga kemampuan berfikir. Jean Piaget banyak
melakukan penelitian perkembangan kognitif seorang anak dalam memahami dunia.
Jean Piaget menyatakan bahwa anak-anak mengalami beberapa tahap perkembangan
kognitif mereka yaitu perkembangan mengenai pola berfikir, ingatan, persepsi, dan
lain-lain. Urutan tahap ini tidak akan berubah dan masing-masing tahap memiliki pola
fikir yang berbeda-beda. Perkembangan seorang anak juga dipengaruhi oleh
lingkungannya yang mendukung keaktifan dan perkembangannya. Jean Piaget
mengungkapkan perkembangan intelektual anak berlangsung melalui skema
(schemata), dengan maksud skema ini dianggap sebagai kumpulan kaidah mengenai
bagaimana caranya berinteraksi dengan lingkungan.
E. Perkembangan Moral
Psikolog Lawrence Kohlberg menyatakan bahwa orang harus melalui tahap
perkembangan moral secara berurutan. Urutan perkembangan moral menurut
Kohlberg sebagai berikut :
1) Tahap Prakonvensional (Pramoral)
 Tahap I : Orientasi Hukuman dan Kepatuhan
Tahap ini anak menyesuaikan diri untuk tidak dihukum dan berusaha taat
kepada aturan yang ditetapkan oleh orang yang lebih dewasa.
 Tahap II : Orientasi Instrumental
Anak akan menyesuaikan dengan tujuan untuk mendapatkan imbalan atau
keuntungan.
2) Tahap Konvensional
 Tahap I : Orientasi Anak Baik
Anak menyesuaikan diri terhadap peraturan dengan tujuan untuk
menyenangkan orang lain.
 Tahap II : Orientasi Mempertahnkan Sistem
Anak menyesuaikan diri karena turut memperhatikan kepenting orang lain.
3) Tahap Purna Konvensional
 Tahap I : Orientasi Kontak Sosial
Anak menyesuaikan diri untuk memperolah penghargaan dari orang lain, bila
melihat penilaian selalu dari sudut kesejahteraan masyarakat, mempertahankan
dan memperjuangkan kesamaan hak bagi semua orang.
 Tahap II : Orientasi Prinsip Etika Universal
Seorang individu menyesuaikan diri supaya tidak menyakiti diri sendiri dan
hidup sesuai dengan prinsip etika yang universal.

Anda mungkin juga menyukai