Anda di halaman 1dari 10

Bagaimana dan dari manakah sebenarnya hormon Progesteron itu dihasilkan, berikut adalah

uraiannya.

Sistem hormonal yang mempengaruhi siklus menstruasi adalah:

FSH-RH (follicle stimulating hormone releasing hormone) yang dikeluarkan hipotalamus


untuk merangsang hipofisis mengeluarkan FSH

LH-RH (luteinizing hormone releasing hormone) yang dikeluarkan hipotalamus untuk


merangsang hipofisis mengeluarkan LH

PIH (prolactine inhibiting hormone) yang menghambat hipofisis untuk mengeluarkan prolaktin

Baik FSH dan LH merangsang sel target ovarium dengan cara berkombinasi dengan reseptor
FSH dan LH yang sangat spesifik pada membran sel. Reseptor yang diaktifkan selanjutnya
akan meningkatkan laju kecepatan sekresi dari sel-sel ini sekaligus pertumbuhan dan proliferasi
sel. Hampir semua efek perangsangan ini dihasilkan dari pengaktifan sistem second messenger
siklus adenosin monofosfat dalam sitoplasma sel, yang selanjutnya menyebabkan
pembentukan protein kinase dan kemudian berbagai fosforilasi dari enzim-enzim kunci yang
membangkitkan banyak fungsi intraselular.

Progesteron juga merupakan salah satu steroid yang disintesis didalam ovarium terutama dari
kolesterol yang berasal dari darah. Walaupun dalam jumlah kecil hormon progresteron ini juga
diperoleh dari asetil koenzim A, yaitu suatu multipel yang dapat berkombinasi untuk
membentuk inti steroid yang tepat. Selama sintesis, progesteron dan hormon kelamin pria,
testosteron akan disintesis pertama kali, baru kemudian salama fase folikular dari siklus
ovarium, sebelum kedua hormon ini dikeluarkan dari ovarium, hampir semua testosteron dan
sebagian besar progesteron akan diubah menjadi esterogen oleh sel-sel granulosa. Setelah
terbentuk sel-sel granulosa kemudian progresteron dan esterogen ditransfor dalam sitoplasma
darah terutama berikatan dengan albumin plasma dan globulin khusus pengikat esterogen dan
progresteron. Dalam waktu 30 menit progesteron disekresi, yang kemudian berdegradasi
menjadi steroid lain yang tidak mempunyai efek progresterionik. Sedangkan hasil akhir dari
degradasi progesteron sendiri yaitu pregnanediol dan disekresi dalam urin.
Sistem umpan balik progesteron ini bekerja kira-kira pada tiga rangkaian peristiwa berurutan
yaitu sebagai berikut: (http://yuanariani.blogspot.co.id/2012/10/hormon-progesteron.html)
 Sekresi Hormon-hormon Ovarium Pascaovulasi dan Penekanan Gonadotropin
Selama fase pascaovulasi-antara ovulasi dan permulaan mestruasi, selama masa ini korpus
luteum menyekresi banyak sekali progresteron dan estrogen, begitu juga inhibin. Semua
hormon ini secara bersama-sama memberikan efek umpan-balik negatif terhadap kelenjar
hipotalamus dan hipofisis anterior, sehingga mengakibatkan penekanan FSH dan LH
menghasilkan progresteron sampai kadar terendah, kira-kira 3-4 hari sebelum timbulnya
menstruasi.
 Fase Pertumbuhan Folikel
Peristiwa sekresi progesteron serta inhibitin oleh korpus luteum berkurang menjadi sangat
rendah menyebabkan hipotalamus dan hipofisis anterior melepaskan umpan balik hormon-
hormon tersebut. Kemudian satu hari atau lebih, kira-kira waktu dimulainya menstruasi, sekresi
FSH oleh hipofisis meningkat kembali, meningkat kembali dua kali lipat: selanjutnya beberapa
hari setelah dimulainya menstruasi, sekresi LH juga meningkat sedikit. Hormon-hormon ini
merangsang pertumbuhan folikel yang baru dan meningkatkan secara progresif.
 Lonjakan LH dan FSH Praovulasi
Pada kurang lebih 11 sampai 12 hari sesudah mulainya menstruasi, penurunan jumlah
sekresi FSH dan LH terhenti secara mendadak. Diperkirakan bahwa kadar esterogen yang
tinggi pada saat ini (dimulainya sekresi progresteron oleh folikel) mengakibatkan efek
perngsangan umpan balik positif pada hipofisis anterior, seperti yang telah dijelaskan diatas,
yang menyebabkan terjadinya lonjakan sekresi LH yang hebat dan juga FSH dalam jumlah
yang terbatas. Apa pun penyebab terjadinya lonjakan sekresi LH dan FSH praovulasi ini, LH
menyebabkan terjadinya ovulasi dan perkembangan serta sekresi lebih lanjut oleh korpus
luteum. Jadi, sistem hormonal akan memulai putaran siklus yang baru sampai saat ovulasi yang
berikutnya.

Pada Laki-laki

a. Menstimulasi produksi sperma dengan cara mempengaruhi reseptor testosterone pada


tubulus semineferus, seperti : spermatogenesis, sintesis androgen binding protein (ABP) dan
inhibitor
b. Merangsang sekresi estrogen pada sel sertoli

c. Memperkuat efek LH dalam merangsang sel Leydig dengan menambah reseptor LH pada
sel tersebut.

2. Pada Perempuan

Menstimulasi pertumbuhan folikel terutama pada sel-sel granulose, mencegah atresia folikel.
dan pematangan folikel

Menstimulasi produksi estrogen pada corpus luteum

Menstimulasi pembentukan progesterone

Menstimulasi maturasi sel-sel germinal, Pada akhir fase folikular kerja FSH dihambat oleh
inhibin dan pada akhir fase luteal aktivitas FSH kembali meningkat untuk mempersiapkan
siklus ovulasi berikutnya.

 Luteinizing Hormone (LH)


LH pada wanita bertugas membantu tubuh mengatur siklus menstruasi dan ovulasi.
Karenanya, hormon ini juga memiliki peranan dalam masa pubertas. Hormon ini diproduksi
di kelenjar hipofisis (pituitary) di otak. Umumnya, kadar hormon LH pada wanita akan
meningkat saat menstruasi dan setelah menopause.
 Luteinizing Hormone (LH)

 Lutheinizing Hormone (LH) sering dikenal


dengan nama lutropin atau luthophin yang merupakan salah satu hormon yang dihasilkan
oleh sel-sel gonadotropic di bagian kelenjar hipofisis anterior. Pada pria, hormon LH dikenal
dengan ICSH (Interestial Cell Stimulating Hormone) .

 Hormon ini dapat merangsang sekresi steroid seks dari gonad, dimana pada testis pria
hormon ini berikatan dengan reseptor yang terdapat pada sel-sel leydic untuk merangsang
sintesis dan sekresi hormon testosteron. Sedangkan pada ovarium, hormon ini dapat
menyebabkan ovulasi serta pengembangan korpus luteum apabila terjadi kenaikan akut atau
yang dikenal dengan Surge LH.

Luteinizing Hormone (LH) adalah hormon hipofisis yang menstimulasi gonad. Pada laki-laki,
hormon LH dikenal dengan ICSH (Interestial Cell Stimulating Hormone). Hormon ini dapat
merangsang sekresi steroid seks dari gonad dimana pada laki-laki diperlukan untuk
spermatogenesis (fungsi sel Sertoli) dan produksi testosteron (fungsi sel Leydig). Sedangkan
pada wanita, LH dapat menyebabkan ovulasi serta pengembangan korpus luteum apabila
terjadi kenaikan akut (lonjakan LH) atau yang dikenal dengan Surge LH. Hormon ini juga
diperlukan untuk produksi estrogen.

Fungsi LH

Pada wanita

Merangsang pertumbuhan korpus luteum

Merangsang produksi estrogen dan progesteron

Merangsang ovulasi

Pada laki-laki

Merangsang sel-sel interstisial di dalam testik untuk berkembang dan mensekresikan hormon
testosteron
HCG

HCG (Human Chorionic Gonadotropin) adalah hormon peptida yang diproduksi pada masa
kehamilan, yang dibuat oleh embrio segera setelah pembuahan dan selanjutnya oleh
syncytiotrophoblast (bagian dari plasenta). HCG mengatur untuk mencegah perpecahan dari
korpus luteum pada ovarium dan juga mungkin mempunyai fungsi tambahan, sebagai contoh
diperkirakan HCG mempengaruhi toleransi imunitas pada kehamilan.

HCG mulai diproduksi sejak usia kehamilan 3-4 minggu oleh jaringan trofoblas (plasenta).
Kadarnya makin meningkat sampai dengan kehamilan 10-12 minggu (sampai sekitar 100.000
mU/ml), kemudian turun pada trimester kedua (sekitar 1000 mU/ml), kemudian naik kembali
sampai akhir trimester ketiga (sekitar 10.000 mU/ml). Deteksi HCG pada darah atau urine
dapat dijadikan sebagai tanda kemungkinan adanya kehamilan (tes Galli Mainini, tes Pack,
dsb).

HCG berfungsi meningkatkan dan mempertahankan fungsi korpus luteum dan produksi
hormon-hormon steroid terutama pada masa-masa kehamilan awal. Mungkin juga memiliki
fungsi imunologik.

Hormon Pria

Testosteron

Hormon Testosteron adalah hormon seks steroid yang utama pada pria. Hormon ini diproduksi
oleh gonad (sel Leydig pada testis pria dan ovarium pada wanita), sejumlah kecil juga
diproduksi oleh kelenjar adrenal. Testosteron adalah hormon androgen. Hormon yang satu ini
bisa dikatakan sangat berperan penting untuk dapat membangun kejantanan para pria. Sebab
hormon ini dapat membentuk jenis jaringan organ pada reproduksi para pria. Sebagai hormon
yang dominan pada pria, testosteron membantu untuk menjaga kesehatan massa otot, stamina
dan mendukung libido.

Hormon ini sendiri di sekresi oleh jenis sel Leydig yang dapat ditemukan pada tubulus
seminiferus. Jenis hormon ini sangat berperan penting terhadap proses pembelahan jenis sel
germinal yang nantinya akan membentuk sperma terutama untuk membantu terjadinya
pembelahan pada meiosis yang berperan untuk membentuk jenis spermatosit sekunder.
Hormon ini mulai menurun pada pria berusia sekitar 35 tahun. Penurunan ini menyebabkan
ketidakseimbangan antara testosteron dan estrogen.

Dalam tubuh manusia hormon Testosteron memiliki banyak fungsi, dan secara ringkas fungsi
tersebut antara lain :

Memulai pengembangan organ reproduksi internal dan eksternal laki-laki selama tahap
perkembangan janin

Penting untuk produksi sperma pada masa kehidupan dewasa

Memberi sinyal ke tubuh untuk membuat sel-sel darah baru

Memastikan bahwa otot dan tulang tetap kuat selama dan setelah masa pubertas meningkatkan
libido baik pada pria dan wanita

Berperan dalam munculnya tanda perubahan fisik dari anak laki-laki menjadi seorang pria atau
pubertas, yang meliputi :

Pertumbuhan penis, testis, dan kelenjar prostat;

Pertumbuhan rambut wajah, rambut badan, dan rambut kemaluan;

Perubahan pada suara yang bertambah berat;

Membangun otot dan tulang yang kuat;

Meningkatkan tinggi dan memperbesar badan;

Menimbulkan perubahan pada perilaku yang agresif

Androgen

Hormon androgen biasa disebut sebagai “hormon laki-laki”. Sebab, secara umum hormon ini
mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan organ reproduksi atau organ seksual pria.
Androgen pertama kali ditemukan pada tahun 1936. Androgen adalah setiap hormon steroid dengan
rumus kimianya berciri 19 atom C dengan inti steroid yang memeliki efek maskulinisasi.
Androgen diproduksi oleh testis pria, tetapi mereka juga diproduksi dalam jumlah kecil oleh
kelenjar adrenal dan ovarium perempuan. Hormon androgen yang diproduksi dalam tubuh
wanita, tidak sebanyak laki-laki, androgen tetap memiliki fungsi penting bagi organ reproduksi
wanita.
Setelah masa purbetas androgen, khususnya testosteron, memainkan peran penting dalam
regulasi hasrat seksual. Pada anak laki-laki, kerja hormon ini mulai terlihat pada awal pubertas
dan mempengaruhi perkembangan wajah, tubuh dan pertumbuhan rambut kemaluan, suara,
pengembangan otot dan karakteristik seksual laki-laki sekunder. Hormon ini membuat pria
menjadi tertarik pada pasangan, berminat pada perilaku seksual, dan organ reproduksinya
memproduksi sperma.

Androgen memiliki jenis lain selain testosteron, meliputi.

Dehidroepiandrosteron (DHEA) ialah suatu hormon steroida yang diproduksi dalam adrenal
cortex dari kolesterol. Ini adalah prekursor utama dari estrogen alami. DHEA juga
disebut dehidro-isoandrosteron atau dehidroandrosteron.

Androstenadion (Andro) ialah steroida androgenik yang diproduksi oleh testis, adrenal cortex,
dan ovarium. Sedangkan androstenadion diubah secara metabolik menjadi testosteron dan
androgen lain, mereka juga merupakan struktur induk estron. Penggunaan andro-stenadion
sebagai suplemen atletik atau binaraga telah dilarang oleh Komite Olimpiade Internasional,
serta organisasi olahraga lain.

Androstenadiol ialah steroida metabolit dianggap bertindak sebagai pengatur utama sekresi
gonado-tropin.

Androsteron ialah suatu zat kimia hasil-samping yang terbentuk selama penguraian androgen,
atau berasal dari progesteron, yang juga diberikannya efek kejantanan minor, tetapi dengan
seper-tujuh intensitas testosteron. Hal ini ditemukan dalam jumlah yang kira-kira sama dalam
plasma dan urin dari pria dan wanita.

Dihidrotestosteron (DHT) adalah suatu metabolit dari testosteron, dan androgen lebih potensial
daripada testosteron yangmengikatlebih kuatpada reseptorandrogen. Zat inidiproduksi dikulit
dan jaringanreproduksi.

Pada anak laki-laki, kerja hormon ini mulai terlihat pada awal pubertas dan mempengaruhi
perkembangan wajah, tubuh dan pertumbuhan rambut kemaluan, suara, pengembangan otot
dan karakteristik seksual laki-laki sekunder.
Setelah masa purbetas androgen, khususnya testosteron, memainkan peran penting dalam
regulasi hasrat seksual. Kekurangan hormon testosteron dapat menyebabkan penurunan gairah
seksual sedangkan testosteron dalam jumlah berlebihan dapat meningkatkan daya tarik seksual
untuk kedua jenis kelamin. Juga, kurangnya testosteron pada pria dapat menyebabkan kesulitan
ereksi atau mempertahankannya.

Pada wanita, testosteron meskipun biasanya sangat kecil, namun, dalam jumlah yang sangat
sedikit dapat menyebabkan turunnya libido. Dengan jumlah testosteron berlebihan pada wanita
mungkin ditunjukkan dengan ciri atau tingkah pola yang mirip dengan kaum pria, seperti
hiperandrogenisme (peningkatan pertumbuhan rambut tubuh di tempat yang tidak biasa hadir
pada tubuh wanita seperti di punggung, dada, dagu, atas bibir), suara beruban menjadi lebih
kasar, dan jumlah testosteron berlebihan menyebabkan klitoris mengalami atrophia dan
menyerupai penis.

ANDROGEN, juga disebut hormon androgen atau testoid, merupakan istilah generik untuk
setiap senyawa alami atau sintetik, biasanya hormon steroida, yang merangsang atau
mengontrol perkembangan dan memelihara karakteristik kejantanan pada hewan bertulang
belakang (vertebrata) yang berikatan pada reseptor androgen. Ini meliputi aktivitas aksesori
organ kelamin jantan dan perkembangan karakteristik kelamin sekunder.
Androgen pertama kali ditemukan pada tahun 1936. Androgen juga merupakan steroida
anabolik asli dan prekursor, zat pendahulu dari semua estrogen. Androgen yang utama dan
paling terkenal ialah testosteron. Dihidrotestosteron (DHT) dan androstenadion secara umum
kurang dikenal, tetapi sama pentingnya dengan perkembangan jantan. DHT dalam kehidupan
embrio menyebabkan difrensiasi penis, scrotum dan prostat. Kemudian dalam
kehidupanDHTmemberikan kontribusi untuklaki-lakibotak, pertumbuhanprostatdan
aktivitaskelenjarsebaceous.

Androgen adalah hormon yang bertanggung jawab untuk fitur ‘laki-laki’ dan reproduksi.
Beberapa secara alami diproduksi dalam tubuh, dan jika tubuh tidak membuat mereka benar,
mereka dapat diperoleh melalui resep obat. Androgen bertanggung jawab untuk perkembangan
seksual pada laki-laki dan diproduksi oleh testis. Perempuan memiliki jumlah yang lebih kecil
dari androgen juga, dan ini diproduksi oleh ovarium.

Androgen adalah setiap hormon steroid dengan rumus kimianya berciri 19 atom C dengan inti
steroid yang memeliki efek maskulinisasi. Pertama kali ditemukan pada tahun 1936.
Mempunyai fungsi penting terhadap reporduksi laki-laki yang bertanggung jawab untuk
pengembangan karakteristik seksual sekunder pada pria termasuk pertumbuhan rambut, wajah,
tubuh, tulang dan pengembangan otot. Androgen banyak dihasilkan di berbagai tempat di
dalam tubuh seperti di ovarium, kelenjar adrenal dan yang paling banyak ada di testis.

Androgen adalah Sebuah hormon seks pria yang mempromosikan pengembangan dan
pemeliharaan karakteristik seks pria. Androgen utama adalah testosteron. (midterm).

Hormon androgen biasa disebut sebagai “hormon laki-laki”. Sebab, secara umum hormon ini
mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan organ reproduksi atau organ seksual
pria. Meski demikian, hormon androgen sebenarnya juga diproduksi dalam tubuh wanita,
meski tidak sebanyak laki-laki, androgen tetap memiliki fungsi penting bagi organ reproduksi
wanita.

Sebenarnya androgen adalah kumpulan hormon. Androgen yang paling aktif dan dominan
adalah testosteron. Pada pria, testosteron diproduksi oleh testis. Kemudian ada juga hormon-
hormon androgen lain yang mendukung fungsi testosteron. Hanya saja jumlahnya jauh lebih
sedikit dibandingkan testosteron.

Hormon Androgen pada Tubuh Pria

Pria yang sudah memasuki masa pubertas, akan mengalami perubahan fisik. Misalnya, tumbuh
kumis dan janggut, rambut dada bagian atas, kaki dan paha, serta kemaluan. Semua ini adalah
berkat adanya androgen. Hormon androgen pula yang mengatur organ reproduksi pria.
Hormon ini membuat pria menjadi tertarik pada pasangan, berminat pada perilaku seksual, dan
organ reproduksinya memproduksi sperma.

Ketika anak laki-laki sudah memasuki masa remaja, androgen juga berperan pada pita
suaranya. Pita suara akan menjadi lebih panjang dan tebal, sehingga suara menjadi lebih berat.
Tidak hanya itu, androgen juga berperan dalam pertumbuhan tulang, perkembangan ketebalan
otot serta perkembangan organ, pembentukan pigmen pada kulit, kerja kelenjar minyak, sampai
regenerasi sel darah merah.
Fungsi testis dikendalikan oleh otak, yaitu di bagian kelenjar hipofisis (pituitary)
dan hipotalamus. Ketika ada masalah pada kedua bagian itu, mungkin saja tubuh mengalami
kekurangan androgen, terutama testosteron.

Pria bisa saja mengalami kekurangan androgen, namun kondisi ini umumnya terjadi secara
berangsur-angsur dan tidak mendadak. Berbeda dengan menopause pada wanita, di mana
kekurangan hormon terjadi secara tiba-tiba.

Bila kekurangan androgen, terutama testosteron, pria bisa mengalami disfungsi ereksi,
penurunan libido, hingga sulit berkonsentrasi dan depresi. Kondisi ketika pria kekurangan
androgen disebut hipogonadisme. Kondisi ini bisa diatasi jika penyebabnya sudah diketahui
dengan jelas.

Anda mungkin juga menyukai