Pendahuluan
A. Latar Belakang
Proses pergaulan merupakan cara individu untuk berinteraksi satu sama lain, dan
sangat besar pengaruhnya terhadap pembentukan kepribadian individu. Pergaulan yang
dilakukan akan mencerminkan kepribadian individu tersebut, baik pergaulan positif maupun
pergaulan negatif. Pergaulan positif dapat ditemukan dalam bentuk kerjasama antar individu
atau kelompok untuk melakukan hal-hal yang positif, sedangkan pergaulan negatif dapat
ditemukan dalam bentuk pergaulan yang tidak diarahkan pada sesuatu yang konstruktif,
melainkan terfokus pada perilaku yang menyimpang.
Sarwono (2007) menyatakan bahwa perkembangan pada remaja tidak hanya bersifat
fisik, tetapi juga psikologis. Dalam perkembangan psikologis yaitu pembentukan harga diri,
konsep diri, perkembangan kecerdasan, peran sosial, peran gender, agama, moral, dan norma
sosial, remaja membentuk kelompok sosial berdasarkan rasa saling ketergantungan dan
konformitas teman.
Menurut Sears (1999), konformitas adalah ketika seseorang mengikuti aturan, gaya,
dan kebiasaan kelompoknya agar dapat diterima oleh kelompok tersebut. Ini berarti remaja
akan menyesuaikan diri dengan aturan, gaya, dan kebiasaan lingkungan sekolahnya agar dapat
menyesuaikan diri. Lingkungan fisik juga dapat berkontribusi pada konformitas, karena
membantu membentuk sikap positif terhadap perilaku kelompok.
Kami mengangkat topik mengenai pergaulan bebas pada remaja untuk membantu
mereka menghindari pergaulan bebas yang berdampak buruk bagi identitas dan mentalitas
remaja.
B. Permasalahan
Pengertian, prinsip, ciri, dampak, pencegahan, dan penanggulangan dari pergaulan bebas bagi
anak remaja.
C. Tujuan
Adapun beberapa tujuan makalah ini dibuat antara lain :
1. Mengetahui arti pergaulan bebas
2. Mengetahui dampak pergaulan bebas
3. Mengetahui cara penanggulangan pergaulan bebas
4. Mengerti ciri-ciri pergaulan yang baik dan buruk
BAB II
Pembahasan
A. Pengertian
1. Pergaulan
a) Pergaulan Remaja
Pergaulan adalah sebuah kontak sosial antara manusia dengan manusia
yang lainnya. Yang pada dasarnya untuk menjalin suatu keakraban atau tali
persaudaraan antara sesama manusia sehingga terjadilah kontak.
Remaja adalah seseorang yang tumbuh menjadi dewasa mencakup
kematangan mental, emosional sosial dan fisik.
Pergaulan remaja adalah sebuah kontak sosial antara remaja satu
dengan remaja yang lainnya yang bertujuan para remaja ingin memiliki
keakraban atau tali persaudaraan terhadap lingkungan sekitarnya.
b) Pergaulan Sehat
Pergaulan adalah jalinan hubungan sosial antar individu yang
berlangsung relatif lama sehingga terjadi saling mempengaruhi. Maka,
pengertian pergaulan sehat adalah proses interaksi yang dilakukan oleh
individu dengan individu, atau individu dengan kelompok dengan normal baik
tubuh, jiwa dan kehidupan sosialnya.
3. Remaja
Masa remaja merupakan periode terjadinya pertumbuhan dan perkembangan
yang pesat baik secara fisik, psikologis maupun intelektual.
Menurut World Health Organization (WHO), remaja adalah penduduk dalam
rentang usia 10-19 tahun, menurut Peraturan Kesehatan RI Nomor 25 tahun 2014,
remaja adalah penduduk dalam rentang usia 10-18 tahun.
Menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) rentang
usia remaja adalah 10-24 tahun dan belum menikah.
Remaja adalah seseorang yang tumbuh menjadi dewasa mencakup
kematangan mental, emosional sosial dan fisik. Dimana remaja mempunyai rasa
keingintahuan yang besar dan sedang mengalami proses perkembangan sebagai
persiapan memasuki masa dewasa.
B. Hakikat
1. Hakikat Pergaulan
Pergaulan merupakan jalinan hubungan sosial antara seseorang dengan orang
lain yang berlangsung dalam jangka relatif lama sehingga terjadi saling mempengaruhi
satu dengan lainnya. Pergaulan merupakan kelanjutan dari proses interaksi sosial yang
terjalin antara individu dalam lingkungan sosialnya.
2. Hakikat Sehat
Sehat adalah keadaan seimbang yang sempurna baik fisik, mental, maupun
sosial. Merupakan suatu keadaan/ kondisi seluruh badan serta bagian-bagiannya
terbebas dari sakit. Hakikat sehat adalah kerja sama untuk melakukan hal-hal yang
positif yang tidak merugikan orang lain.
3. Hakikat Remaja
Istilah remaja berasal dari bahasa Latin “adolescence” yang berarti tumbuh
atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolescence juga mempunyai arti yang lebih luas,
mencakup kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik. Pandangan ini
diungkapkan oleh Piaget ( Hurlock, 1980: 206)
Hakikat remaja adalah masa yang dimana seseorang tumbuh / tumbuh dewasa
yang mencangkup kematangan mental, emosional, sosual, dan fisik.
C. Ciri-Ciri Remaja
Ciri- ciri remaja pada umumnya sebagai berikut:
a) Suka membantah/ menentang/ menolak/ memberontak
b) Suka berimajinasi
c) Cenderung pendapatnya merasa benar
d) Rasa ingin tahunya besar
e) Banyak kemauannya
f) Suka diperhatikan dan diakui perannya
g) Masa mencari jati diri
h) Selalu ingin dituruti keinginannya
i) Cenderung sulit diatur
j) Suka mengritik
k) Penuh semangat
c) Sikap egois
Seringkali sulit bagi remaja untuk melihat keadaan dari sudut pandang orang
lain. Ini sebagian disebabkan oleh struktur otak mereka yang masih
berkembang. Dengan demikian, remaja mungkin menjadi egois dan fokus pada
kebutuhan mereka sendiri tanpa mempertimbangkan bagaimana kebutuhan itu
mempengaruhi orang lain.
Kurangnya empati yang tampak ini adalah normal dan biasanya hilang dengan
sendirinya begitu seorang remaja mencapai akhir masa remaja. Namun, kurangnya
empati pada remaja dapat berarti ada masalah kesehatan mental mendasar yang lebih
signifikan. Jika itu masalahnya, berkonsultasilah dengan petugas kesehatan mental.
F. Fase Remaja
Fase remaja tidak berlangsung satu atau dua tahun. Biasanya, fase ini berlangsung
sedikitnya 10 tahun bahkan sampai belasan tahun. Setiap individu yang memasuki masa
remaja akan melewati beberapa tahap. Misalnya, mulai pubertas sampai menuju dewasa.
Klasifikasi remaja dapat dilakukan beradasarkan fase atau tahapannya.
1) Fase Remaja Awal
Selama fase remaja awal, anak-anak mencapai usia 10 tahun. Ini adalah saat
ketika mereka mengalami tahap awal pubertas, dan tubuh mereka tumbuh dengan
sangat cepat. Untuk anak laki-laki dan perempuan, ini adalah saat minat dan hasrat
seksual mereka mulai melonjak.
Perubahan tidak hanya terjadi pada tubuh pada masa remaja, tetapi perubahan
ini juga dapat terjadi pada remaja. Misalnya, pertumbuhan rambut di bawah lengan
dan di sekitar alat kelamin, perkembangan payudara pada anak perempuan, dan
pembesaran buah zakar pada anak laki-laki.
Beberapa remaja mungkin mempertanyakan identitas gender mereka pada
tahap ini. Sementara itu, perkembangan kognitif mereka memungkinkan peningkatan
minat intelektual dan kemampuan untuk memiliki pemikiran yang konkret.
Mulailah mencari kebenaran tentang sesuatu dari berbagai sumber, apalagi
pada masa ini remaja lebih fokus pada dirinya sendiri. Selama fase remaja awal,
remaja seringkali membutuhkan lebih banyak privasi. Mereka mungkin mulai mencari
cara untuk mandiri dari keluarga mereka, dan mungkin bereaksi dengan marah jika
orang tua terlalu membatasi kebebasan pribadi mereka.
A. Kesimpulan
Tujuan dari kontak sosial adalah untuk membangun hubungan keakraban antar manusia,
sehingga dapat terjadi kontak. Asosiasi adalah jaringan hubungan sosial antar individu yang
berlangsung relatif lama, sehingga terjadi saling pengaruh. Remaja yang baik adalah mereka
yang menjauhi pergaulan bebas dengan cara menjaga hidupnya dari hal-hal negatif.
Pentingnya remaja memilih lingkungan sosial yang tepat untuk mewujudkan masa remaja
yang sesuai dengan norma dan nilai masyarakat serta agama menjadi sorotan. Jika kita adalah
orang yang percaya, jujur, dan menghormati teman, maka menjadi remaja bisa menjadi
pengalaman yang sehat. Namun, jika remaja terlalu dekat dengan lingkungan yang kecanduan
seks, pornografi, mereka bisa tersesat. Penting untuk menghindari pergaulan bebas dan
mencari pergaulan yang sehat agar remaja tidak tersesat dalam arus pergaulan yang buruk.
B. Saran
Perlu kiranya remaja melibatkan diri dalam kegiatan-kegiatan yang positif baik di sekolah
maupun di lingkungannya yang tentunya harus mendapatkan dorongan dan restu dari orang
tua agar dapat terhindar dari pergaulan bebas di lingkungan. Remaja perlu menjadi seseorang
yang bijak sesuai dengan pertumbuhan mereka. Meski ada emosi yang menggebu-gebu yang
tidak terhindarkan tetap saja remaja harus menjadi remaja yang sabar dan tekun. Remaja perlu
mendekati lingkungan yang positif agar dapat terhindar dari pergaulan bebas yang merusak
identitas dan mentalitas remaja.
DAFTAR PUSTAKA
Dodi Hidayat. http://kupasiana.psikologiup45.com/2013/11/pergaulan-remaja.html . 24 November
2013.
https://kumparan.com/berita-terkini/pengertian-pergaulan-sehat-dan-contohnya-1z9ttL2fuja/1.
1 November 2022.
https://dosensosiologi.com/pergaulan-tidak-
sehat/#:~:text=Pergaulan%20tidak%20sehat%20adalah%20proses,individu%20yang%20terlibat%2
0di%20dalamnya. 11 Desember 2022.
https://id.wikipedia.org/wiki/Pergaulan#:~:text=Pergaulan%20merupakan%20jalinan%20hubungan
%20sosial,antara%20individu%20dalam%20lingkungan%20sosialnya. 28 September 2021.