Anda di halaman 1dari 6

TUGAS WAJIB 2

NAMA : ZULAIFATUL ISTIQOMAH

NIM : 857567648

MATA KULIAH : PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

SEMESTER : 2 (DUA)

1. Bagaimana karakteristik perkembangan anak usia sekolah menengah?

Jawab:

Karakteristik perkembangan anak usia sekolah menengah dilihat dari Pertumbuhan Fisik
serta Perkembangan Intelektual dan Emosional.

a. Pertumbuhan fisik
Pertumbuhan fisik sangat cepat dibanding pada masa sebelumnya. Penampilan berubah
sebagai akibat perubahan hormon. Cara hidup mereka berubah sesuai dengan
perkembangan kemampuannya untuk mulai berpikir abstrak. Pada usia ini, remaja
mengalami masa transisi antara masa anak-anak dan masa dewasa yang pada umumnya
dimulai pada usia 12 atau 13 tahun dan berakhir menjelang usia 20 tahun. Selain terjadi
pertambahan tinggi badan yang sangat cepat. Pada masa itu anak perempuan
mengalami menstruasi dan anak laki-laki mengalami mimpi basah. Hal ini merupakan
pertanda bahwa mereka telah memasuki kematangan seksual.
b. Perkembangan Intelektual
Berkembangnya kemampuan berfikir formal operasional pada remaja ditandai dengan:
 Mereka mampu melihat ataupun berfikir tentang kemungkinan-kemungkinan
 Mereka mulai mampu berfikir ilmiah
 Mereka mampu memadukan ide-ide secara logis dalam suatu kesimpulan
c. Perkembangan Emosional
Perkembangan emosi pada masa remaja sangat besar karena di penuhi rasa
keingintahuan jati dirinya namun tak dapat mengendalikan emosionalnya. Masa ini
biasanya dirasakan sebagai masa yang sulit, baik bagi remaja sendiri maupun bagi
keluarga atau lingkungannya. Masa remaja biasanya memiliki energi yang besar, emosi
berkobar-kobar, sedangkan pengendalian diri belum sempurna. Remaja juga sering
mengalami perasaan tidak aman, tidak tenang, dan khawatir kesepian.

Karakteristik perkembangan anak usia sekolah menengah dilihat dari Perkembangan Sosial,
Moral dan Sikap.

Pada Usia ini ada keterampilan berpikir baru yang dimiliki remaja, yaitu pemikiran sosial.
Pemikiran sosial ini berkenaan dengan pengetahuan dan keyakinan mereka tentang
masalah-masalah hubungan pribadi dan sosial. Secara berangsur-angsur remaja mengurangi
sifat egosentrismenya dalam hubungan pribadinya sampai berkembang etika pribadi
mereka. Pada masa remaja rasa kepedulian dan kesejahteraan pada orang lain cukup besar,
tetapi kepedulian ini masih dipengaruhi oleh sifat egosentrisme. Perkembangan pemikiran
sosial dan moralitas nampak pada sikap berkurangnya egosentrisme. Siswa SLTP dan SMU
juga telah mempunyai pemikiran politik dan keyakinan yang lebih rasional.
2. Jelaskan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan anak usia sekolah
menengah!

Jawab:
Menurut Papalia dan Olds faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan individu dapat
dikategorikan ke dalam faktor internal melawan faktor eksternal, dan pengaruh normatif
melawan pengaruh bukan normatif.
 Faktor internal, faktor pembawaan sejak lahir yang disebut heredity
 Faktor eksternal, faktor yang berpengaruh terhadap diri individu yang berasal dari
lingkungan (enviromental influences)
 Pengaruh normatif yaitu jika pengaruh terhadap kebanyakan orang dalam kelompok
tertentu adalah sama
 Pengaruh non-normatif yaitu peristiwa yang luar biasa yang memberikan pengaruh
besar terhadap kehidupan manusia

Dalam pandangan yang konvensional terdapat 3 faktor dominan yang mempengaruhi proses
perkembangan anak usia sekolah menengah, yaitu:

 Faktor pembawaan (heredity), yang bersifat alamiah (nature)


 Faktor lingkungan (environment), yang memungkinkan proses pengembangan
(nurture)
 Faktor waktu (time), saat tibanya masa peka atau kematangan (maturation).
Pada masa sekolah menengah ini merupakan masa krisis yang disebut the best of
time atau the worst of time (Conger dalam Abin Syamsuddin M, 1996:91). Kalau
individu mampu mengatasi berbagai tuntutan yang dihadapi secara integratif, ia
akan menentukan identitasnya yang akan dibawanya menjelang masa dewasanya.
Sebaliknya, kalau gagal ia akan berada pada krisis identitas (identity crisis) yang
berkepanjangan.

3. Jelaskan jenis-jenis kebutuhan pada anak usia sekolah menengah!

Jawab:
Murray mengelompokkan kebutuhan menjadi dua kelompok besar, yaitu :
1. Kebutuhan viscerogenis adalah kebutuhan secara fisiologis, yaitu kebutuhan untuk
makan, minum, bernafas dan lain sebagainya yang berorientasi pada kebutuhan
untuk mempertahankan hidup. 
2. Kebutuhan psychogenic adalah kebutuhan sosial atau social motives.
Murray memilahkan kebutuhan sosial menjadi 20 kebutuhan:
1. Abasement Needs (n Aba), kebutuhan untuk tidak berdaya, merendah apabila
berbuat keliru, menerima cercaan atau celaan orang lain.
2. Needs for Achievement (n Ach), kebutuhan berprestasi yaitu kebutuhanuntuk
melakukan sesuatu dengan sungguh-sungguh, dorongan untuk mencapai hasil
sebaik mungkin.
3. Needs for Affiliation (n Aff), kebutuhan untuk berhubungan dengan orang lain
seperti teman sebaya, setia kawan.
4. Needs for Aggression (n Agg), kebutuhan untuk melakukan tindakan kekerasan,
menyerang pandangan yang berbeda dengan dirinya.
5. Autonomy Needs (n Aut), kebutuhan untuk bertindak secara mandiri.
6. Counteraction, kebutuhan untuk mencari bentuk yang berbeda dari yang telah
mapan.
7. Defendance needss, kebutuhan untuk bergantung pada diri sendiri.
8. Deference needss (n Def), kebutuhan meniru orang lain.
9. Needs for Dominance (n Dom), kebutuhan mendominasi,yaitu kebutuhan ingin
menguasai lingkungan manusia.
10. Exhibition (n Exh), kebutuhan pamer diri.
11. Harmovoidance, kebutuhan untuk menghindari ketidaknyamanan
12. Infavoidance, kebutuhan untuk menghindari kegagalan
13. Nurturance, kebutuhan untuk membantu orang yang memerlukan bantuan
14. Order, kebutuhan teratur.
15. Play
16. Rejection, kebutuhan untuk menolak orang lain
17. Sentience, kebutuhan mencari dan menikmati sesuatu yang sensual.
18. Sex, kebutuhan membangun hubungan yang bersifat erotis
19. Succorance, kebutuhan untuk mencari bantuan dari orang lain apabila mendapat
kesulitan
20. Under standing, kebutuhan untuk menganalisis dan mencari jawaban
sementara/hipotesis
Dari 20 kebutuhan menurut Murray ,kebutuhan yang dominan pada usia sekolah menengah
adalah:
1. Need for affiliation
2. Need for agresion
3. Autonomy Needs
4. Counteraction
5. Need for dominance
6. Exhibition
7. Sex

4. Jelaskan perkembangan intelek pada orang dewasa menurut schaine!

Jawab:
Menurut Schaine, perkembangan kognitif merupakan transisi dari “apa yang ingin saya
ketahui” (what I need to know) yang merupakan penguasaan ketrampilan berpikir pada
masa anak dan remaja, menjadi “bagaimana sebaiknya saya menggunakan apa yang saya
ketahui” (how should I use what I know) yang merupakan integrasi ketrampilan berpikir
pada kerangka kehidupan praktis kemudian menjadi “mengapa saya perlu tahu” (why should
i know) yang merupakan pencarian tujuan dan makna yang berpuncak pada dikuasainya
“kebijaksanaan” (wisdom) pada usia tua.
Proses transisi oleh Schaine dibagi atas lima tahap berikut:
a. Tahap pemerolehan (aquisitive), berlangsung pada masa anak dan remaja.
Anak dan remaja telah menguasai pengetahuan dan keterampilan. Sebatas
menguasai tetapi pengetahuan dan keterampilan tersebut belum digunakan untuk
kepentingan hidupnya dalam masyarakat.
b. Tahap penguasaan (achieving), berlangsung pada usia 20-an sampai awal 30-an.
Menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang dikuasainya untuk mencapai
keunggulan dan kemandirian.
c. Tahap tanggung jawab (responsible), pada usia akhir 30-an sampai akhir 60-an.
Menggunakan pengetahuan dan pemikirannya untuk memecahkan masalah.
d. Tahap eksekutif (executive), pada usia 30-an atau 40-an sampai awal 60-an.
Individu mempunyai tanggung jawab yang luas, bukan hanya dalam unit keluarga,
tetapi juga dalam sistem kemasyarakatan.
e. Tahap reintegrasi (reintegrative), pada usia 60 tahun ke atas.
Orang dewasa sudah tidak disibukkan oleh tugas dan tanggung jawab.

5. Bagaimana tuntutan dan karakteristik orang dewasa?

Jawab:
Tuntutan tugas orang dewasa:
 Adanya kewajiban melaksanakan tugas tertentu dalam kehidupan
 Adanya peran tertentu sesuai dengan statusnya dalam masyarakat

 MBUHAN FISIK
 Pada masa usia dewasa :
 1. Perkembangan
fungsi aspek-aspek fisik
terus berjalan sesuai
jenis pekerjaan,
 pendidikan,latihan, hobi
dan aktivitas fisik yang
ditekuni :
 - yang menekuni
pekerjaan/latihan yang
banyak menuntut gerakan-
gerakan fisik, ototnya
 akan terus berkembang
 - yang menekuni
pekerjaan/latihan yang
banyak menuntut kecekatan
dan kelenturan fisik,
 kecekatan, keterampilan
dan kelenturan fisiknya
akan terus berkembang
Karakteristik orang dewasa:
a. Pertumbuhan Fisik
Pada masa usia dewasa:
1. Perkembangan fungsi aspek-aspek fisik terus berjalan sesuai jenis
pekerjaan, pendidikan, latihan, hobi dan aktivitas fisik yang ditekuni:
 Yang menekuni pekerjaan/latihan yang banyak menuntut gerakan-
gerakan fisik, ototnya akan terus berkembang
 Yang menekuni pekerjaan/latihan yang banyak menuntut kecekatan
dan kelenturan fisik, kecekatan, keterampilan dan kelenturan
fisiknya akan terus berkembang
2. Secara fisik sangat sehat, kuat dan cekatan dengan tenaga yang cukup besar
dengan dipengaruhi oleh:
 Kemampuan ekonomi
 Kebiasaan hidup
 Kebiasaan makan
 Pemeliharaan kesehatan
3. Merealisasikan fungsi pengembangan keturunan dengan memasuki masa
untuk berumah tangga dan melahirkan keturunan
4. Matang secara ekonomi (karena telah memiliki pekerjaan - penghasilan),
emosional dan nilai-nilai
b. Perkembangan Intelektual
Beberapa ahli psikologi dan pengukuran menyatakan bahwa pada masa dewasa
muda tidak ada peningkatan IQ yang berarti. Paling tinggi pada masa ini IQ
meningkat 5 point. Kualitas kemampuan berpikir kelompok dewasa muda terus
berkembang lebih meluas atau komprehensif dan mendalam. Perkembangan ini
tergantung pada pengetahuan dan informasi yang dikuasai. Semakin tinggi dan luas
ilmu pengetahuan, dan informasi yang dimiliki, semakin tinggi kualitas kemampuan
berpikir
c. Perkembangan Moral
Teori perkembangan moral kognitif yang banyak dikaji dan dijadikan acuan dalam
pendidikan adalah teori dari Kohlberg. Menurutnya ada tiga tingkatan
perkembangan moral kognitif, yaitu tahap prakonvensi, konvensi dan pasca
konvensi. Tentang perkembangan moral pada pria dan wanita, ada yang mengatakan
sama tetapi ada juga yang mengatakan berbeda, seperti Sigmund Freud. Beliau
berpendapat bahwa perkembangan moral wanita lebih rendah dibandingkan dengan
pria. Demikian juga dengan Kohlberg yang berpendapat sama, namun beberapa
penelitian menyimpulkan, bahwa tidak ada perbedaan yang nyata tentang
perkembangan moral pada pria dan wanita. Perbedaan yang ada bukan dikarenakan
oleh faktor jenis kelamin melainkan disebabkan oleh tingkat pendidikan dan profesi.
Menurut Gilligan tahap-tahap perkembangan moral wanita dewasa ada 3, yaitu:
tahap orientasi terhadap keberadaan diri, tahap kenaikan sebagai pengorbanan diri
dan tahap terakhir dimana moralitas tak mau berbuat kekerasan.

Anda mungkin juga menyukai