Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
2021
i
DAFTAR ISI
COVER.......................................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................1
1.3 Tujuan..........................................................................................................................2
BAB II.......................................................................................................................................3
PEMBAHASAN..................................................................................................................3
BAB III.....................................................................................................................................18
KESIMPULAN............................................................................................................18-19
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................19
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Belajar Al-Quran telah banyak dilakukan oleh para ulama dan sarjana tempo
dulu, termasuk para sahabat pada zaman Rasulullah saw. Hal itu tidak lepas dari disiplin
dan keahlian yang dimiliki oleh mereka masing-masing. Ada yang mencoba
mengelaborasi dan melakukan eksplorasi lewat perspektif keimanan historis, bahasa dan
Kondisi semacam itu bukan hanya merupakan tanggung jawab seorang Muslim
lain yang menitikberatkan kepada studi yang bersifat ilmiah yang memberikan kontribusi
dalam perkembangan pemikiran dalam dunia Islam. Kalangan sarjana Barat banyak yang
melibatkan diri dalam pengkajian Al-Quran, dengan motivasi dan latar belakang kultural
Ilmu fawatihis suwar adalah ilmu cabang ulumul qur’an yang khusus membahas
pembukaan surah-surah al-qur’an. Ilmu ini penting sekali untuk dipelajari supaya orang
akan bisa mengetahui rahasia/hikmah Allah Swt di dalam pembukaan surah-surah kitab
al-qur’an.
Dalam catatan As-Suyuthi, ada kurang lebih 20 pendapat yang berkaitan dengan
persoalan ini. Dilafalkan secara terpisah sebanyak huruf yang berdiri sendiri. Huruf Al-
1
menurut as-suyuthi tergolong dalam ayat mutasyabihah. Itulah sebabnya, banyak telaah
Di antara ulama yang mengarang ilmu ini adalah Abdul adhim bin abdul wahid,
yang terkenal dengan sebutan ibnu ishba’. Beliau menulis kitab Al-Khawaathirus
Al-Quran sebagaimana diketahui terdiri dari 114 surat, yang di awali dengan
beberapa macam pembukaan (Fawatih Al-Suwar), di antara macam pembuka surat yang
tetap aktual pembahasannya hingga sekarang ini huruf muqatha’ah. Menurut Watt,
huruf-huruf yang terdiri dari huruf-huruf alphabet (hijaiyah) ini, selain mandiri juga
mengadung banyak misterius, karena sampai saat ini belum ada pendapat yang dapat
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut bahasa fawatih adalah jamak dari kata fatihah, yang berarti
pembukaan atau permulaan atau awalan. Sedangkan kata as-suwar adalah jamak dari
kata as-surah yaitu sekumpulan ayat-ayat Al-qur’an yang mempunyai awalan dan
akhiran.
surah karena posisinya yang mengawali perjalanan teks-teks setiap surah. Bila
sebuah surah dimulai oleh huruf-huruf hijaiyah, huruf itu bisa dinamakan ahruf
Namun, segi pembacaannya tidak bebeda dari lafaz yang diucapkan pada huruf
hijaiyah.
10 surah dengan rincian : 5 seruan di tujukan kepada Rosul secara khusus, dan 5
3
terdapar di 15 surah. Fawatihus Suwar adalah beberapa pembukaan dari surah-surah
yang berjumlah 114 buah surah itu dibuka dengan sepuluh macam pembukaan,
tidak ada satu surahpun yang keluar dari sepuluh macam pembukaan itu. Dan tiap-
Qur’an. Karena itu, perlu ditegaskan bahwa fawatihus suwar itu berbeda dengan
huruful muqaththa’ah yang hanya mempunyai salah satu macam dari fawatihus
suwar yang ada sepuluh macam yang hanya menjadi pembahasan dari 29 surah dari
Suwar menjadi sepuluh macam. Sementara Ibn Abi al-Isba dalam kitabnya al-
4
1) Menetapkan sifat-sifat terpuji kepada Allah (al-itsbat shifat al-madhiy) dengan
dalam 5 surat.
2) Mensucikan Allah dari sifat-sifat negatif (tanzih ‘an sifat naqshim) dengan
menetapkan sifat-sifat yang negatif. Surat-sufat yang diawali dengan pujian ini
memiliki tasbih itu merupakan monopoli Allah. Dalam hal ini, tasbih dimulai
dengan mashdar dan selanjutnya diikuti dengan fi’il. Ini semua dimaksudkan agar
muqatha’ah).
1) Kelompok sederhana, terdiri dari satu huruf, terdapat dalam 3 surat, yakni (
2) Kelompok yang terdiri dari dua huruf, tedapat dalam 3 surat, yakni ()حم (QS. Al-
Mu’min; QS. Al-Sajdah; QS. Al-Zukhruf, QS. Al-Dukhan; QS. Al-Jatsiyah; dan
5
3) Kelompok yang terdiri dari tiga huruf, yakni ()الم QS. Al-Bqarah, QS. Ali Imran,
QS. Al-Ankabut, QS. Al-Rum, QS. Luqman dan QS. Al-Sajdah); ()الر (QS. Yunus,
QS. Hud, QS. Ibrahim, QS. Yusuf, dan QS. Al-Hijr, dan ()طسم (QS. Al-Qashash
4) Kelompok yang terdiri dari empat huruf, yakni ( المر ) (QS. Al-Ra’ad) dan (
( )المصQS.Al-A’raf).
5) Kelompok yang terdiri dari lima huruf, yakni rangkaian (( )كهيعصQS. Maryam)
Nida (Pembukaan) ini ada tiga macam, yaitu nida’ untuk nabi, nida untuk
khabariayyah).
1) Jumlah ismiyyah
(a) (( )براءة من هللا ورسولهInilah pernyataan) pemutusan hubungan dari Allah dan
(b) ()سورة انزلناها وفرضناها (ini adalah) satu surat yang Kami nuzulkan dan kami
(c) ()تنزيل الكتاب من هللا العزيز الحكيم /Kitab Alquran ini dinuzulkan oleh Allah yang
6
(d) (بيل هللاHHلوا عن سHHروا زصHHذين كفHH)ال (orang-orang kafir dan menghalang-halangi
(f) (رانHHان علم القHH)الرحم /Alah Yang Maha Pemurah. Yang telah mengajarkan,
(QS. Al-Rahman)
(g) ()الحاقة ماالحاقة / Kiamat, apakah hari kiamat itu? (QS. Al-Haqqa)
(h) ()ان ارسلنانوحا الي قوم /Sungguh telah mengutus Nuh kepada kaumnya (QS.
Nuh)
(i) ()انا انزلنه في ليلة القدر /Sungguh telah menurunkannya (Alquran) pada malam
(k) ()انا اعطيناك الكوثر /Sungguh kami telah memberikan kepadamu nikmat yang
2) Jumlah fi’liyah
surat, yaitu
rampasan
(b) (تعجلوهHH)اتي امرهللا فال تس /Telah pasti datangnya ketetapan Allah itu, maka
7
(c). ()اقترب للناس حسابهم /Telah dekat datangnya saat itu (QS. Al-Qamar)
Mukminun
(e) ()اقتربت الساعة /telah dekat kepada manusia hari menghisab segala amalam
(f) ()قدسمع هللا قول التي تجادلك /Seseorang telah meminta kedatangan azab yang akan
(g) ()القسم بيوم القيامة /Aku bersumpah dengan hari kiamat (QS. Al-Qiyamah)
(h) ()الاقسم بهذا البالد /Aku bersumpah dengan kota ini, Makkah (QS. Balad)
(i) ()عبس وتولي /Dia (Muhammad) bermuka Masam dan berpaling (QS. ‘Abasa)
(j) (ابHHل الكتHH)لم يكن الذين كفروا من اه /Dia Orang-orang kafir, yakni ahli kitab dan
Adapun hikmah dan rahasia adanya pembukaan surat-surat dengan nida’ yaitu
untuk memberi perhatian dan peringatan, baik bagi Nabi, umatnya, maupun
Sumpah yang digunakan dalam pembukaan surat Al-quran ada tiga macam
yang bersaf-saf) dalam QS. Al-Shaffat; ()والنجم (Demi bintang) dalam surat al-
8
Najm; ()زالمرسالت (Demi malaikat-malaikat yang mencabut nyawa) dalam QS. Al-
Nai’at; (ذات البروج )والسماء (Demi lagit yang memiliki gugusan bintang) dalam QS.
Al-Buruj; (ارقHHماء و الطHH)والس (Demi langit dan yang datang pada malam harinya)
dalam QS al-Thariq; ()والفجروليال عشر (Demi fajar dan malam yang sepuluh) dalam
)والطور (Demi bukit Thur) dalam QS. Al-Thur; ()والتين (Demi buah Tin) dalam QS.
Al-Thin; ()والعاديت (Demi
QS. Al-Ashr.
Hikmah dari fawatih al suwar dengan sumpah ini, pertama, agar manusia
meneladani sikap bertanggung jawab; berbicara harus benar dan jujur dan berani
benda itu diperhatikan manusia dalam rangka mendekatkan diri keapda Allah,
Syarat yang digunakan dalam pembukaan surat Al-Quran ada dua macam
dan digunakan dalam 7 surat, yakni: (1) ()اذالشمس كورت / Apabila matahari digulung
9
dalam QS. Al-Takwir; (2) ( )اذالشماء انفطرت/Apabila langit terbelah, dalam QS. Al-
Pertanyaan ini digunakan dalam 4 pendahuluan surat Alquran, yaitu: (ل اتي عليHHه
)االنسان حين من الدهرBukankah telah datang atas manusia satu waktu dari masa dalam
QS. Al-Dahr, ()عم يتساءلونعن البإالعجيم Tentang apakah mereka saling bertanya tentang
berita yang besar, dalam QS al-Naba, (يةHHديث الغاشHHاك حHHل اتHH )هSudah datangkah
kepadamu berita tentang hari pembalasan? Dalam QS. Al-Ghasyiyah, (ارايت الذي يكذب
hanya terdapat dalam dua surat, yakni (دركHHك صHHرح لHH )الم نشBukankah kami telah
melapangkan dadamu untukmu, dalam QS. Al-Insyirah dan (الم تركيف فعل ربك بأصحب
10
)الفيلApakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak
Pembukaan dengan doa ini terdapat dalam tiga surat. Yaitu: ( )ويل للمطففينKecelakaan
besar bagi orang-orang yang curang, dalam QS. Al-Muthaffifin, ()ويل لكل همزةلمزة
Kecelakaan bagi setiap pengumpat lagi pencela dalam QS. Al-Humazah, (تبتيدا ابي لهب
)وتبBinasalah tangan Abu Lahab dan sungguh dia akan binasa dalam QS. Al-lahab.
Pembukan dengan alasan ini hanya terdapat dalam QS. Al-Quraisy ()إليلف قريش
dalam memahami dan menafsirkannya. Dalam hal ini pendapat para ulama pada
pokoknya terbagi dua. Pertama, pertama ulama yang memahaminya sebagai rahasia
yang hanya diketahui oleh Allah. As-Suyuti memandang pendapat ini sebagai
pendapat yang mukhtar (terpilih). Ibnu Al-Munzir meriwayatkan bahwa ketika Al-
Artinya:
11
“Sesungguhnya bagi setiap kitab ada sari patinya, dan sari pati Kitab (Al-Quran) ini
Artinya:
“Pada setiap kitab ada rahasia, dan rahasianya dalam Al-Quran adalah permulaan-
permulaan suratnya”.
Kedua, pendapat yang memandang huruf-huruf di awal surat-surat ini sebagai huruf-
huruf yang mengandung pengertian yang dapat dipahami oleh manusia. Karena itu
tersebut.
macam yang terdiri dari tiga belas bentuk. Huruf yang paliang banyak terdapat
tanpa berulang berjumlah 14 huruf atau separuh dari jumlah keseluruhan huruf
Meskipun Al-Quran tersusun dari huruf-huruf ejaan yang mereka kenal, sebagiannya
datang dalam AlQuran dalam bentuk satu huruf saja dan lainnya dalam bentuk yang
tersusun dari beberapa huruf, namun mereka tidak mampu membuat kitab yang
12
dapat menandinginya. Pendapat ini telah dijelaskan secara panjang lebar oleh Al-
Zamakhsari (wafat 538 H) dan Al-Baidhawi (wafat 728 H). pendapat ini dikuatkan
oleh Ibn Taimiyah (wafat 728 H) dan muridnya, Al-Mizzi (wafat 742 H). Mereka
tetapi, mereka tidak mampu membuat kitab yang menyerupainya. Hal ini
untuk mempelajarinya.
“Dari Ibn Abbas tentang firman Allah: ()الم, berkata Ibn Abbas:” Aku Allah lebih
mengetahui”, tentang ( )المصberkata Ibn Abbas:” Aku Allah akan memperinci”, dan
tentang ()الر berkata Ibn Abbas: “Aku Allah melihat”. (Dikeluarkan oleh Ibn Abi
“Dari Ibn Abbas, berkata ia: “alif lam ra, ha’mim, dan nun adalah huruf-huruf al-
Rahman yang dipisahkan (dikeluarkan oleh Ibn Abi Hatim dari jalan Ikrimah)”.
“Dari Ibn Abbas tentang Kaf, Ha’, Ya’ Ain, Sad, berkata ia: “Kaf dari Karim
(pemurah). Ha dari Hadin (pemberi petunjuk), Ya, dari Hakim (bijaksana), ‘Ain dari
‘Alim (Maha Mengetahui), dan Sad dari Sadiq (yang benar). (Dikeluarkan oleh Al-
“Dari Salim Abd Ibn Abdillah berkata ia: ( الم،)حم dan ()ن dan seumpamanya adalah
nama Tuhan Jalla Jalaluh yang dipisah-pisah dalam Al-Quran”. (Dikeluarkan oleh Ibn
Abi Hatim).
13
“Dari Ibn Abbas, berkata ia: ( الم، طسم،)ص dan yang seumpamanya adalah sumpah
(Dikeluarkan oleh Ibn Jarir dan lainya dari jalan Ali Ibn Abi Talhah).
Ada pendapat mengatakan bahwa huruf-huruf itu adalah nama-nama bagi Al-Quran,
seperti Al-Furqan dan Al-Zikir. Pendapat lain mengatakan bahwa huruf-huruf tersebut
adalah pembuka bagi surat-surat Al-Quran sebagaimana hanya qasidah sering diawali
sebagaimana halnya dalam panggilan (nida). Akan tetapi, di sini tidak digunakan kata-
kata yang biasa digunakan dalam bahasa Arab, seperti ()أال dan ()أما karena kata-kata
ini termasuk lafal yang sudah biasa dipakai dalam percakapan. Sedangkan al-Quran
adalah kalam yang tidak sama dengan kalam yang biasa sehingga digunakan alif ()ا.
Sebagai peringatan (tanbih) lebih terkesan kepada pendengar. Yang belum pernah
Dalam hubungan ini sebagian ulam memandangnya peringatan (tanbih) kepada rasul
yang lain memandangnya sebagai peringatan (tanbih) kepada orang-orang Arab agar
Tampaknya, pandangan yang pertama kurang tepat karena Rasul sebagai utusan Allah
wahyu tidak perlu diberi peringatan. Sedangkan pandangan yang kedua adalah lebih
kuat karena orang-orang Arab yang selalu bertingkah, keras hati dan enggan
14
mendengarkan ketenaran perlu diberi peringatan (tanbih) agar perhatian mereka
pembuka surah) ada 29 macam yang terdiri dari 13 bentuk. Huruf yang paling
banyak terdapat dalam pembuka surahialah alif dan lam, kemudian mim, kemudian
ha, ra, sin, tha, shad, kemudian ha dan ya, ‘ain, qaf dan akhirnya Kaf dan nun.
ulang ada 14, atau separuh huruf Hijaiyah. Karenanya para Mufassir berkata :
“disebut fatihah-fatihah surat dalam Al-Qur’an adalah untuk menunjukkan bahwa Al-
Qur’an tersusun dari huruf-huruf hijaiyah yang terkenal yang sebagiannya terdiri dari
satu satu huruf. Sedangkan sebagian yang lain terdiri dari satu huruf agar nyata
yang mereka kenal. Ini merupakan bukti kelemahan mereka dalam mendatangkan
Hal ini telah dijelaskansecara panjang lebar oleh Az-Zamakhsyary dan Al-
Baidhawy. Pendapat ini dikuatkan oleh Imam Ibnu Taimiyah (wafat tahun 728 H.)
bahasa Arab, sedangkan bangsa Arab tidak dapat menandingi Al-Qur’an yang
15
diturunkan dalambahasa mereka sendiri. Hal ini menunjukkan kepada kelemahan
mereka. Andaikan Al-Qur’an diturunkan dalam bahasa yang lain dari bahasa Arab
bangsa Arab yaitu meminta agar mereka mendatangkan yang seperti Al-Qur’an,
kenyataan yang aneh. Kita takjub memperhatikan orang-orang arab itu mempelajari
Al-Qur’an tidak saja melengkapi fawatih yang berbagai macam rupa yang
jumlah hurufnya sebanyak huruf hijaiyah dan yang susunannya terdiri dari separuh
Tidak pernah tergores dalam fikiran ulama salaf melainkan bahwa fawatih as-
suwar telah tersusun semenjak zaman Azali sedemikian rupa guna melengkapi segala
Oleh karena iktikad bahwa huruf-huruf ini telah sedemikian dari azalinya
maka banyak orang yang tidak berani menafsirkannya dan tidak berani mengeluarkan
pendapat yang tegas terhadap huruf-huruf itu, huruf-huruf itu dipandang masuk ke
golongan Mutasyabihah yang hanya Allah aendiri yang mengetahui tafsirnya. Asy-
Ali bin Abi Thalib berkata : “sesungguhnya bagi tiap-tiap kitab ada
Abu bakkar As-Shiddiq pernah berkata : “di tiap-tiap kitab ada rahasianya.
Rahasianya dalam
16
ialah permulaan-permulaan surat”
Ahli-ahli Hadis menukilkan dari aiabnu Mas’ud dan Khulafa’ Rasyidin bahwa beliau-
“sesungguhnya huruf-huruf itu adalah ilmu yang tersembunyi dan rahasia yang
suwar itu merupakan adat tambih bagi Nabi Muhammad saw. Boleh jadi, dalam suatu
waktu nabi Muhammad dalam keadaan sibuk, Allah memerintahkan kepada Jibril a.s.
supaya surat-surat tersebut dimulai dengan huruf Al-muqatthaah ha mim, alif lam
mim, dan yang sejenisnya, agar Nabi Muhammad saw lebih terfokus.
tersebut. Beliau membenarkan bahwa fawatih al suwar itu serbagai adat tambih. Akan
tetapi, tambih tersebut bukan ditujukan kepada Nabi saw., karena Rasulullah selalu
dalam keadaan siap siaga dan selalu dalam keadaan menanti-nanti kedatangan wahyu
(al-Shahih, 1977: 235). Jadi, tambih tersebut semata-mata hanya ditujukan kepada
kaum Musyrikin Mekkah dan kepada Ahli Kitab di Madinah. Beliau mengambil
alasan bahwa orang-orang kafir pada waktu itu satu sama lain menganjurkan agar
mana yang dinyatakan dalam firman Allah dalam surah Fushilat (41) ayat 26. Yang
sungguh-sungguh akan Al-Qur’an ini, dan buatlah hiruk pikuk terhadapnya, supaya
17
BAB IV
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat kami ambil dari makalah ini adalah pembuka-
pembuka surat karena posisinya di awal dalam al qur’an, dibuka dengan 10 macam
pembukaan dan tidak ada surah pun yang keluar dari 10 macam tersebut. Para ulama
berpendapat bahwa huruf-huruf Fawatihus Suwar itu secara umum telah sedemikian azalli,
maka banyak ulama yang tidak berani menafsirkannya dan tidak berani mengeluarkan
posisinya yang mengawali perjalanan teks-teks pada suatu surat. Apabila dimulai dengan
huruf-huruf hijaiyah, huruf cenderung ‘menyendiri’ dan tidak bergabung membentuk suatu
kalimat secara kebahasaan. Dari segi pembacaannya pun, tidaklah berbeda dari lafazh yang
Ibnu Abi Al Asba’ menulis sebuah kitab yang secara mendalam membahas tentang
terhadap Allah swt yang dinisbahkan kepada sifat-sifat kesempurnaan Tuhan. Kedua, yang
kata seru (ahrufun nida), terdapat dalam sepuluh surat. lima seruan ditujukan kepada Rasul
secara khusus. Dan lima yang lain ditujukan kepada umat. Keempat, kalimat berita (jumlah
khabariyah); terdapat dalam 23 surat. kelima, dalam bentuk sumpah (Al-Aqsam); terdapat
dalam 15 surat.
18
Adapun Urgensi mempelajari ilmu tersebut secara pokok adalah supaya bertambah
keimanan kita dan keyakinan kita terhadap kebenaran ayat-ayat Allah SWT dan menjadi
2. Ilmu Fawatihus Suwar adalah ilmu yang mengkaji pembukaan dan akhiran berupa kata,
huruf, atau kalimat dalam Al qur’an dengan memerhatikan kaidah tekstual dan kaidah
kontekstual
19
DAFTAR PUSTAKA
5. https://duniacemoro.wordpress.com/2012/10/05/ulummul-quran-fawatihus-suwar/ (M
20