Anda di halaman 1dari 22

Puji syukur kami ucapkan kehadirat TUHAN yang maha Esa.

atas
segala rahmat-!nya sehingga makala ini dapat tersusun sampai
selesai. tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap
bantuan dari pihakyang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materi. kami sangat berharap
semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca, bahkan kami berharap lebih jauh lagi
agar makalah ini bisa pembacca praktikkan dalam kehidupan
sehari-hari. Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih
banyak kekurangan dalam penyusunan dalam makala kami, untuk
itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Fakfak, 9 April 2024

Kelompok 3

I
I
II

1
Perkembangan yang terj ad i pada anak meliputi segala aspek ke hid upan
yang mereka j alani, b aik itu bersif at f isik maupun non fisik.
Perkembangan b isa diartik an sebagai serangkaian perubah an progresif yang
terjadi sebagai a kibat dari proses kematangan dan pengalaman. Para ahli
sepakat mengatakan pengertian perkembangan adala h suatu proses perubahan
pasa seseorang kearah yang leb ih maju dan le bih dewasa. Namun merek a
berbeda pendapat tentang bagaimana proses perubahan itu terjadi da lam bentuk
yang ha kiki. ( Bakar, 2008)

Para ahli psiko logi perkembangan menek ankan tentang perkembangan


manusia dan factor yang membentuk perila kunya sejak lah ir sampai lanjut. Jika
saja k ita perhatikan, ke hid upan manusia itu berasal dari sel sperma mili k ayah
dan sel tel ur miik i bu, bertemu dan terus bertumbuh dan berkembang menj adi
berjuta-juta sel, la lu lengkap menj adi tubuh manusia dan kemudian lah ir. Bayi yang
bru d ilahirkan masih tidak berdaya a khirnya tumbuh dan berkembang menj adi
manusia yang berdaya, dengan menjalani suatu proses yang panj ang yang terjadi
selama bertahun-tahun. Dari manusia yang tid a k mampu memind ahkan tubuh
nya, menj adi manusia yang mampu bergerak kesegal a tempat, Nampak ada
perkembangan motorik. Di dalam perkembangan sel anjutnya, bayi menunj
ukkan perubah an dalam kemampuan kognitif , kemampuan berinterak si
terhadap stimulus dan lingkungan, ke hid upan emosi yang le bih bervariasi,
tida k hanya sekedar merasakan hal yang menyenangk an d an yang tidak
menyenangkan, tetapi suda h mampu merasakan perasaan marah, iri hati, sed
ih, kecewa, sayang serta bentuk emosi lainnya. Kehid upan sosial nya pun
bertambah luas. Seiring dengan bertambahnya usia, relasi yang di hasilkan dari
orang-orang sekitar pun le bih bervariasi, mulai dari kede katan, tujuan berelasi dan
dengan siapa asaja mereka menjal in hub ungan. ( Santrock, W , 2010)

Di dalam perkembangan terdapat suatu hu kum-hu kum perkembangan, yang

4
mana hu kum-hu kum tersebut telah menunj ukkan adanya hub ungan yang
continue serta dapat diramalkan sebel umnya antara variabel-variabel yang empirik.

Dengan demikian Hukum Perkembangan sangatlah penting untuk dipahami dan


dipelajari.

5
1.Apa itu hakikat perkembangan manusia?
2.Apa itu perkembangan efektif?
3.Apa itu perkembangan kognitif?
4.Apa pengertian hukum perkembangan?
5.Apa saja macam-macam hukum perkembangan?

Untuk mengetahui perkembangan manusia serta


mengetahui hukum-hukum perkembangan yang ada
didalamnya.


a. Pertumbu han sebel um l ahir :
Pembuahan sperma + sel tel ur --- > emb rio
b. Pertumbuh an setelah lah ir :
Bayi - - - > Balita - - - > Anak- anak - - - > Remaja - - - > Dewasa - - - > Tua

Perkembangan perubahan psiko logis, tidak dapat diukur, sebagai hasil


proses pematangan
( Bersifat kual itatif)
Afe ktif menurut kamus besar Bahasa Indonesia, Afe ktif berkenaan dengan
rasa takut atau cinta yang mempengaruhi keadaan, perasaan dan emosi,
mempunyai gaya atau makna

yang menunj ukkan perasaan


Perk embangan afe ktif perubah an kual itatif terhadap aspek psiko
logis yang le bih ditek ankan pad a emosid an perasaan

Perubah an fisik di usia ini bel um tampak jel as perk embangan


emosi disertai dengan sifat kepek aan terhadap rangsangan dari luar dan
respon anak berle bihan.

Remaja seringkali mengalami kesuk aran da lam menyesuaikan d


iri akibat perubah an fisik yang semakin jelas. Kontrol terhadap
dirinya bertambah sul it dan cepat marah,ia menggunakan cara-
cara yang kurang wajar untuk meyakink an d unia sekitarnya.

Remaja memil iki tanggung jawab untuk memikul masalah nya send
iri yang datang dari lingkungannya.remaja sering menganggap
mereka benar, baik, dan pantas untuk berkembangk an d ika langan
mereka.
Remaja mulai mampu menunjukkan pemikiran, sikap, perilaku yang
semakin dewasa dan emosi mulai stabi l. Mampu memilh cara-
cara hidup yang dapat dipertanggung jawabkan terhadap dirinya
sendiri, orang tua dan masyarakat.

Kognitif merupakan kemampuan untuk melaku kan a bstraksi serta berfi kir
logis dan cepat
seh ingga dapat bergerak dan menyesuaik an d iri terhad ap situasi baru.
Perkembangan kognitif merupakan Perubah an leb ih lanjut dari
perkembangan intelek yang d i tuju kan pada peril aku anak ,yaitu tindakan
menolak atau memili h sesuatu dan memecahkan persoalan yang berlangsung
yang berk aitan dengan lingkungannya.

Menurut Jean Piaget(Bybee and Sond, 1982) perkembangan kognitif menj adi
4 tahap:

Masa ketik a bayi menggunakan system pengindraan dan


aktivitas motorik untuk mengenallingkungannya.

Kemampuan anak dalam menggunakan simbol-simbol yang mewakil i


suatu konsep. Misal : anak meli hat do kter praktik,kemud ian
menirukannya menjadi dokter- do kteran.

Anak dapat melaku kan berbagai tugas yang konk ret.Mengembangkan 3


macam operasi berpikir,yak ni: identif ik asi(mengenali
sesuatu),negasi(mengingkari sesuatu),dan reprok asi(mencari hub ungan
timbalbali k antara be berapa hal ).

Masa remaja dan seterusnya,seseorang akan mampu berpikir abstrak dan


h ipotetis.
Perkembangan adalah perubah an yang progesif dan kontinyu
(berkesimnambungan) dal am d iri individu mulai lahir sampai mati.
Pengertian lainnya yaitu : Perubahan-perubahan yang dialami individu atau
organisme menuju tingkat kedewasaannya yang berlangsung secara sistematis,
progesif, dan berkesinambungan baik menyangkut f isik maupun psik is.
(Semiawan, Havighaurst, Hurlock, & Lemer, 1998)

Setiap perkembangan manusia sela lu beraturan, berkesinambungan,


dan ada k alanya cepat ataupun lamb at. Dalam proses perkembangan ini,
disetiap tah apannya memil iki kaidahnya masing-masing yang tel a h
ditentuk an oleh para ahli psikologi mel a lui eksperimen terda hul u. Seh
ingga bisa d ijadikan patokan da lam melihat perkembangan manusia. ( Bakar,
2008)

Apabila diamati perbedaan pertumbuh an d an perkembangan


setiap manusia, baik pada fa ktor j asmaniah maupun fa ktor rohaniyah
d alam waktu yang sama, maka akan melahirk an prinsip-prinsip
perkembangan, kemud ian prinsip ini mengikuti hu kum-hu kum
perkembangan. Hukum perkembangan merupakan suatu k onsepsi yang
biasanya bersif at ded uktif, dan menunj ukkan adanya hu b ungan yang
tetap (continue) serta dapat diramalkan sebagai hu kum perkembangan.

Hukum perkembangan adal ah prinsip-prinsip yang


mendasari perkembangan f isik maupun psik is individu.Hukum
perkembangan yaitu kaidah mendasar yang menunj uk wujud nyata ke hid
upan anak, yang menjadi

kesatuan d imana berdasark an penilaian dengan penelitian yang cermat.

Hukum-hu kum perk embangan tersebut antara lain :


1. Hukum Tempo Perkembangan
7
Bahwa perkembangan jiwa tiap-tiap anak itu berlainan, menurut

7
temponya masing-masing perkembangan anak yang ada. Ada yang cepat
(tempo singkat) adapula yang lamb at. Suatu saat d itemuk an seorang
anak yang cepat sekali menguasai keterampilan berjalan, berbicara,tetapi
pada saat yang lain d itemuk an seorang anak yang keterampilan lamb at
sekali menguasai berjalan dan berbicaranya. Tidak lain
semuanya ini menyangkut tempo perkembangan d an ini telah menj
adi hu kum yang pasti bahwa setiap individu mempunyai
kecepatan (tempo) perkembangan yang berbeda-beda menurut
individunya send iri- send iri.( Nurjanah, 2015)

2. Hukum Irama Perkembangan

Hukum ini mengungkapkan buk an lagi cepat atau lamb


atnya perkembangan anak, a kan tetapi tentang irama atau
ryth me perk embangan. Jadi perk embangan anak tersebut mengalami
gelombang “ pasang surut” . Mulai lahir hingga dewasa, kadangkala
anak tersebut mengalami kemajuan kadangkala juga mengalami
kemunduran d alam suatu b idang tertentu. ( Jannah, 2017) Misal nya ,
akan muda h sekali diperhatikan jika mengamati perk embangan pad a
anak-anak menje lang remaja. Ada anak yang menampakkan
kegoncangan yang he bat, tetapi a dapula anak yang melewati masa
tersebut dengan tenang tanpa menunj ukkan gej a la-gejal ayangserius.
Pada umur tiga sampai l ima tahun seorang anak biasanya mengalami
irama goncangan seh ingga sukar diatur, suk a membangkang, tetapi
setelah itu anakbisa tenang k embali.

3. Hukum Konvergensi Perkembangan

Pandangan lama yang disebut aliran nativisme yang dipelopori


Schopen Hauer yang berpendapat bahwa manusia adalah hasil bentukan
dari pembawaannya.Menurut pandangan pendidi kan trad isional di
masa la lu ini hasil pend idikan yang dicapai anak sela lu d i hub ungkan
dengan status pendidi kan orang tuanya.Pada kenyataan yang ada
sekarang

7
ternyata bahwa pendapat yang lama itu tidak sesuai lagi dengan keadaan
pada zaman sekarang.Pandangan lama lainnya yang d isebut al iran
empirisme yang dikembangkan o leh John Locke (1632‐ 1704) dengan
istila h teori tabularasa.Menurut pandangan ini perkembangan anak
tergantung lingkungan d i mana ia berada dan potensi bawaan tidak
berpengaruh pada perkembangan,pengalaman yang dialami anak
bersama lingkungannya itulah yang kemud ian menstimulinya untuk
berkembang.
Bagaimanapun k uatnya a lasan kedua aliran d i atas
namun keduanya kurang real itas. Suatu kenyataan, bahwa potensi
hereditas yang baik saja, tanpa pengaruh lingkungan (pendid ikan) yang
positif tidak a kan membina kepribadian ideal, tanpa potensi
hereditas yang baik. Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh
seorang tokoh berkebangsaan Jerman bernama William Stern (1871-
1938), dan di kenal sebagai“teori Konvergensi”.Menurut teori ini
perkembangan pribadi, sesungguh nya adalah hasil proses kerja
sama kedua fa ktor, baik internal (potensi hereditas) maupun fa
ktor eksternal (lingkungan pendid ikan).Al iran konvergensi dengan
tegas mengakui ba hwa manusia pada dasarnya mempunyai
pembawaan dasar baik, atau sebali k nya. Maka tugas pendidi kan
ada la h ada lah mengarahkan dan membimbing sifat-sifat yang baik itu
supaya dapat berkembang secara wajar dan optimal. Dan sebali k
nya tugas-tugas pendidi kan ada lah menekan sifat-sifat yang b uruk itu,
agar sifat-sifat tersebut tidak dapat berkembang. (Ertyastuti, Andayani, &
Priyatama, 2012)

Contoh:
Seorang siswa yang pengaruh antara lingkungan dan pembawaan sama
besarnya atau seimbang, maka hasil dari pembelajaran juga
akan seimbang, karena semua bawaan sang siswa bermanfaat da lam
proses pembelajaran. Misal, seorang siswa yang hasil dari
bawaan dan lingkungan seimbang adala h seorang anak yang berbakat
dalam berhitung tetap dapat mengusai pelajaran lainnya tanpa
mengalami kesul itan.
Seorang siswa yang fa ktor lingkungan le bih dominan maka hasil
dari suatu pembelajaran le bih condong sesuai dengan lingkungan
yang ada

8
d iseke lil ingnya seh ingga ba kat menja disia-sia. Misal nya, anak
yang berbak at menggambar tetapi guru memaksa untuk pandai
berh itung dengan alasan tertentu dipelopori ole h seorang maka
kemudian anak tersebut akan pandai berh itung tetapi bak at asl inya terab
aik an sia-sia,

meskipun Nampak berhasil tetapi hanya dirasakan sepihak saj a.

Seorang siswa yang fa ktor b awaan le bih dominan da lam proses


pembelajran maka seorang siswa hanya biasa da lam ba katnya saja.
Misal nya, seorang anak la ki-lak i yang le bih menyukai sepak bola tanpa
memperhatikan tugasnya seb agai pelajar maka hasil nya siswa
tersebut akan ketinggalan pelajaran yang seharunya dia peroleh.

4. Hukum Kesatuan Organ

Tiap-tiap anak itu terd iri dari organ-organ tubuh , yang merupakan
satu kesatuan d iantara organ-organ tersebut antara fungsi dan bentuk nya,
tidak dapat dipisahkan berd iri integral. Yang dimak sud dengan hu
kum kesatuan organis d isini juga adal a h ba hwa berkembangnya fungsi
f isik maupun mental psiko logis pad a diri manusia itu tidak berkembang
lepas satu sama lainnya tetapi merupak an suatu kesatuan.
Perkembangan fungsi-fungsi pada diri manusia seperti panca indera,
berbicara, perasaan, fi k iran, dan seb againya tidak berkembang
send iri-send iri, tetapi merupakan satu kesatuan. Satu sama lainnya
saling bersangkut paut, saling mempengaruhi dan merupakan suatu
keseluruhan .(Sari & Astuti, 2015)

Contoh : perkembangan kaki yang semakin besar dan panjang ,


mesti d iiringi oleh perkembangan otak, kepala, tangan dan lain-lainnya.

5. Hukum Masa Peka

Istila h peka pertama kali ditampilkan o leh seorang ahli biologi


dari Belanda bernama Hugo de Vries ( 1848- 1935), kemud ian istila h
tersebut di b awa kedalam dunia pendid ik an, khussusnya psiko logi
oleh Maria Montessori ( Italia 1 8 7 0 - 1 9 5 2 ) . Masa peka iala h suatu
masa yang paling tepat untuk berkembang suatu fungsi kejiwaan atau f
isik seorang anak. Masa peka merupakan masa pertumbu han ketik a

13
suatu fungsi jiwa muda h sekali dipengaruhi dan d ikembangkan. Usia 3-
5 tahun merupakan

13
masa peka, pada masa ini adala h masa yang baik sekali
untuk mempelajari bahasa ibu dan bahasa di daerah nya. ( Nurjanah, 2015)

Contoh nya, anak yang peka terhadap bahasa, sebut saja caca yang
berumur 4 tahun. Caca di besark an di Solo seh ingga ia dapat
dapat berbahasa Jawa dengan baik. Karena ayah nya dimutasik
an ke Banjarmasin, dan seluruh kel uarganya i kut kesana. Baru satu
tah un d i sana Caca suda h b isa berbahasa Banjar, sedangkan ayah
dan i bunya bel um b isa berbahasa Banjar.

Oleh karena itu,sebaik nya orang tua mengarahkan potensi yang di mili ki anak,
agar dapat berkembang dengan baik terle bih pada masa peka anak, yang mana masa
peka ini merupakan suatu masa dimana anak dapat dengan muda h untuk
menangkap rangsangan atau stimulus yang datang. Jika pada masa peka ini
tidak dapat di kembangk an dengan baik, dikhawatirk an akan mengalami kel
ainan yang akan mengganggu perkembangan anak karena ia peka tida k
mendapatkan pendid ik an dan pelayanan yang maksimal .

6. Hukum Mempertahank an dan Mengembangk an Diri

Dorongan yang pertama adalah dorongan mempertahank an d


iri, kemud ian d isusul dengan dorongan mengembangk an d iri.
Dorongan mempertahank an d iri terwujud misal nya dorongan mak an
dan menjaga keselamatan d iri send iri. ( Batubara, 2 0 1 6 ) Contoh: *
Anak menyatakan perasaan lapar, haus , sakit da lam bentuk menangis
maka tangisan itu dianggap sebagai dorongan mempertahank an d iri.

Dari usaha untuk memepertahank an d iri berlanjut menjadi


usaha untuk mengembangk an d iri. Pada anak-anak biasanya terlihat
rasa ingin tahunya itu besar sekali, seh ingga ank-anak tidak hentin-
hentinya bertanya mengenai suatu hal dan dirinya akan merasa senang
apabi la dunianya diisi dengan berbagai pengalaman dan pengetahuan
yang didapat dari sekeli lingnya. Melalui kegiatan bermain, berk umpul
dengan teman, bercerita dan seb againya itu dapat dianggap
sebagai dorongan untuk mengembangkan d iri. ( Herlina, 2013)
13
7. Hukum Rekapitulasi

Perkembangan jiwa anak ada lah ul angan kemba li secara


singkat dari perkembangan manusia di d unia dari masa berburu h
ingga masa industri. (Yuliani Roh mah, 2010) Teori ini berlangsung
dengan lambat secara berabad-a bad. Jika pengertian rekapitulasi ini
ditransfer ke psiko logi perkembangan, dapat dik atakan ba hwa
perkembangan jiwa anak

mengalami u langan ringk as dari sejarah ke hid upan umat manusia.

Rekapitulasi berasal dari kata dari k ata rekap. Teori rekapitulasi


mengatakan ba hwa perk embangan yang dialami seorang anak merupakan u langan
(secara cepat) sejarahke hid upan suatu bangsa yang berlangsung dengan lamb at
selama berabad-a bad. Jika pengertian rekapitulasi ini dial i hkan
(ditransfer) ke psiko logi perkembangan, dapat dik atakan ba hwa perkembangan
jiwa anak mengalami u langan ringk as dari sejarahke hid upan umat
manusia. Mereka membagi-bagi ke hid upan anak sebagai berikut: masa memburu
dan menyamun, masa menggembala, masa bercocok tanam, dan masa berdagang.

Berdasark an hu kum rekapitulasi tersebut, perkembangan individu


dapat digolongkan keda lam be berapa fase atau masa yang da lam
bentuk real nya dapat dili hat dari permainan mereka. Adapun
f ase-fase perk embangan tersebut adal ah:

a) Masaberburudan menyamun(sampaidengan8tahun)

Ciri-ciri yang menonjoldari masa ini adala h b a hwa anak-


anak dalam permainannya menunj ukkan kesenangan
menangkap binatang, bermain dengan panah-panahan,
membuat rumah- rumahan, saling mengintai, saling
memata-matai, saling menyel inap untuk menangkap musuh, dan
sebagainya.

b ) Masabeternak(8- 10tahun)

Masa ini juga d isebut dengan masa menggembala. Cara yang

13
menonjol pada masa ini adalah anak senang seka li memel
ihara binatang. Misal nya, memeli hara ayam, merpati, perkutut,
kucing,

13
hamster, atau k ambing.

c) Masabertaniataubercocoktanam(10-12tahun)

Ciri yang menonjol pada masa ini adalah anak gemar

memelih ara tanaman. Misal nya, tanaman bunga, tanaman

pot bunga, atau tanaman di halaman rumah. Biasanya anak

ingin
mempunyai ke bun sendiri meskipun dalam uk uran mini.

d) Masaberdagang(12-14 tahun)
Ciri yang menonjol pada masa ini adalah perhatian anak
terutama tertuju kepad a hal-hal yang mirip dengan
perdagangan. Misal nya, bermain jual beli dengan uang dari
kertas atau daun, tukar menukar perangko be k as,
pengumpulan bungkus rokok, k arcis bekas, dan sebagainya.

e) Masa industri(15tahunkeatas)

Ciri yang menonjol pada masa ini adalah anak gemar


membuat permainannya send iri dengan bahan-bahan yang
ada d iseke lil ingnya. Misal nya, membuat layang-layang,
membuat seruling bambu, katapel, gasing, dan sebagainya.

Berdasarkan masala h, kajian literatur, dan pemba hasan d i atas, maka


dapat dirumusk an simpulan berikut :

1) Hukum perkembangan merupakan suatu k onsepsi yang biasanya


bersifat ded uktif, dan menunj ukkan adanya hub ungan yang tetap
(continue) serta dapat diramalkan sebagai hu kum perkembangan.
Hukum perkembangan adal ah prinsip-prinsip yang mend asari
13
perkembangan f isik maupun psik is individu

13
2) Macam-macam hu kum perkembangan antara lain,seb agai berikut
: a. Hukum Tempo Perkembangan
b. Hu kum I rama Perk em bang an
c. Hukum Konvergensi Perkembangan
d. Hukum Kesatuan Organ
.e. Hukum Masa Peka

f. Hukum Mempertahank an d an Mengembangk an Diri


g . Hukum Rekapitulasi

Dari pemaparan makala h diatas tentang hu kum perkembangan, muda


h- muda han dapat bermanfaat bagi pembaca khususnya penyusun maka lah
ini serta menambah pengetahuan kita tentang macam-macam hu
kum perkembangan. Kami tentu menyadari bahwa da lam penyusunan maka
lah ini masih b anyak ke kurangan (jauh dari sempurna)oleh karena
itu kami mengharapk an saran d an kritik yang membangun dari teman-
teman semua terutama dosen pengampu mata ku liah psiko logi
perkembangan gun a kepentingan penyusunan maka lah dimasa yang
mendatang agar bias le bih baik lagi.

Bakar, Z . A . ( 2 0 0 8) . Teori-teori perkembangan. In Psikologi Pendidikan.


Batu bara, J. R. ( 2016) . Adolescent Development ( Perk em bangan Re maja) .
Sari Pediatri . https://doi . org/10 . 14238/sp12 . 1 .2010 .21- 9
Ertyastuti, A . J . , Andayani, T . R . , & Priyatama, A . N . ( 2 0 1 2) . Pengaruh
Pelatih an Berpikir Positif Terhad ap Remaja Panti Asuh an.
Jurnal Psikologi .
13
Herlina. (2013) . PERKEMBANGAN MASA REMAJA ( Usia 11/12 – 18 tahun)
. MengatasiMasalahAnakDan Remaja .
https://doi. org/https://doi. org/10.1016/j.jvoice.2013.08.014

13
Jannah, M. (2017). REMAJA DAN TUGAS-TUGAS
PERKEMBANGANNYA DALAM ISLAM.
Psikoislamedia:JurnalPsikologi .
https://doi. org/10.22373/psiko isla media.v1i1.1493
Nurjanah, N. ( 2015) . Penga ruh pen kes sti mulasi perk em banga n anak
terhad ap pengetahuan d an sikap orangtua di rumahbintang islamic
pre school. JurnalIlmuKeperawatan .
Sant rock, W, J. ( 2010) . Adolescent: Perk em bangan Remaja . Sari Pediatri .
Sari, A. N., & Astuti, A. W. ( 2015) . Pertumbuhan Fisik Remaja.
Jurnal Edukasi .
Semiawan, R. C., Havighaurst, R. I., Hurlock, E. B. L. H. C., & Lemer, R.
M. (1998). PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK (2 sks) KD 301
MATERI
PERKULIAHAN PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK. NewYork.
DevelopmentalPsychologyInc. NANDANG BUDIMANJakarta:
Dikti. SANTROK.J.Human Development.
Yuliani Roh mah, E. (2010). Perkembangan Psiko logis Anak Mi/Sd:
Studi Atas Dampak Kepergian Ibu Sebagai Tkw Ke Luar Negeri.
Penelitian KeagamaanDan Sosial-Budaya.

14

Anda mungkin juga menyukai