HAKIKAT PERKEMBANGAN
DISUSUN OLEH:
NURUL RISKI
210401500008
B. Ciri-Ciri Perkembangan
1. Terjadinya perubahan ukuran dalam:
(a) aspek fisik: perubahan tinggi dan berat badan serta organ-organ tubuh
lainnya.
(b) aspek psikis: semakin bertambahnya perebendaharaan kata dan matangnya
kemampuan berfikir, mengingat, serta menggunakan imajinasi kreatif.
2. Terjadinya perubahan proporsi dalam:
(a) aspek fisik: proporsi tubuh anak berubah sesuai dengan fase
perkembangannya, dan pada usia remaja proporsi tubuh anak mendekati proporsi
tubuh usia dewasa.
(b) aspek psikis: perubahan imajinasi dari yang fantasi ke realitas, dan perubahan
perhatiannya dari yang tertuju kepada dirinya sendiri perlahan-lahan beralih
kepada orang lain (khususnya teman sebaya).
3. Lenyapnya tanda-tanda lama dalam;
(a) aspek fisik: lenyapnya kalenjar thymus (kalenjar anak-anak) yang terletak
pada bagian dada, rambut halus, dan gigi susu
(b) aspek psikis: lenyapnya masa mengoceh (meraban), bentuk gerak-gerik kanak-
kanak (seperti merangkak) dan prilaku impulsif (melakukan sesuatu sebelum
berfikir).
4. Munculnya tanda-tanda baru dalam:
(a) aspek fisik: tumbuh dan pergantian gigi dan matangnya organ-organ seksual
pada usia remaja, baik primer (menstruasi pada wanita dan mimpi basah pada
pria) maupun sekunder (membesarnya pinggul dan buah dada pada wanita, dan
tumbuhnya kumis serta perubahan suara pada pria)
(b) aspek psikis: berkembangnya rasa ingin tahu, terutama yang berhubungan
dengan ilmu pengetahuan, lingkungan alam, nilai-nilai moral, dan agama.
C. Prinsip-Prinsip Perkembangan
Menurut Paul Baltes ada enam prinsip perkembangan yakni :
1. Perkembangan berlangsung sepanjang hayat.
Manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan sepanjang hayatnya,
dimulai sejak masa pranatal, bayi anak usia dini, anak pra sekolah, anak tengah
dewasa muda, dewasa madya, dewasa akhir dan kematian.
2. Perkembangan ditandai dengan kesempatan untuk memilih suatu penga-
laman tertentu dan mengabaikan kesempatan pengalaman yang lain.
Prinsip ini mengindikasikan bahwa perkembangan manusia selalu disertai oleh
dua hal yaitu prinsip memperoleh sesuatu dan prinsip kehilangan sesuatu. Prinsip
memperoleh sesuatu adalah bahwa perkembangan manusia ditandai dengan
peningkatan kompetensi, keterampilan dan pengalaman. Sedangkan prinsip
kehilangan sesuatu adalah setiap individu dihadapkan pada berbagai pilihan yang
harus dipilih. Pilihan yang menjadi prioritas merupakan pilihan yang sesuai
dengan potensi, minat, kemampuan dan bakatnya. Oleh karena itu seorang
individu hanya akan mengembangkan satu keterampilan tertentu sesuai dengan
minat dan bakatnya.Jadi pilihan yang lain tidak mungkin dapat
ditekuni dengan maksimal.
3. Pengaruh faktor biologi dan sosio-budaya bersifat relatif terhadap
perkembangan.
Maksudnya adalah bahwa faktor biologi dan sosio-budaya memiliki pengaruh
terhadap perkembangan psikologis manusia, namun faktor mana yang paling
berpengaruh terhadap perkembangan psikologisnya tidak dapat ditentukan secara
pasti.
4. Perkembangan manusia melibatkan berbagai stimulus internal maupun
eksternal.
Stimulus internal yaitu rangsangan yang berasal dari dalam diri individu, seperti
motif, minat, bakat, kecerdasan, kreativitas, kepribadian, sifat-sifat dan
sebagainya. Sedangkan stimulus eksternal yaitu rangsangan yang berasal dari luar
individu, seperti hadiah, contoh atau teladan, buku, media cetak dan sebagainya.
Kedua sumber stimulus tersebut mempengaruhi individu untuk mengembangkan
diri sesuai pilihan minat dan bakatnya.
5. Perkembangan manusia bersifat fleksibel dan berubah-ubah.
Manusia dapat berkembang sesuai dengan keinginan, motif maupun dorongan
dari dalam diri dan juga dapat berkembang setelah menerima pengaruh dari luar
dirinya. Oleh karena itu perkembangan manusia dapat diarahkan, direncanakan
dan dimodifikasi untuk memperoleh perubahan-perubahan yang semakin baik
demi optimalisasi potensi individu.
D. Tahapan Perkembangan
Tahapan tahapan perkembangan intelek/kognitif (pikiran)
a. Tahapan sensor motorik
Tahap ini Dialami anak usia 0-2 tahun. Pada tahap ini interaksi anak dengan
orangtuanya terutama dilakukan melalui perasaan dan otot-ototnya. Dan ditandai dengan
karakter yang menonjol, Contoh karakter: tindakan bersifat naluri, aktifitas berdasarkan
pada pengalaman indra, dan individu mampu melihat dan meresapi pengalaman tetapi
belum mampu mengategorikan.
b. Tahap pra oprasional
Tahap ini berlangsung pada 2-7 tahun. Tahapan ini juga disebut tahapan intuisi.
Karna perkembanagn kognitifnya memperlihatkan kecenderungan yang ditandai oleh
suasana intuitif, artinya semua perbuatan rasionalnya tidak didukung oleh pemikiran, tapi
oleh unsur perasaan yang cenderung alami. Contoh karakter: cara berfikir imajinatif,
bahasa yang bersifat egosentris, rasa ingin tahu yang tinggi, dan bahasa perkembangan
pesat (Dasmita, 2013).
Menurut Papalia Dkk. (2008), depalan priode perkembangan individu, yaitu; (1).
Priode pra lahir. (2). Priode bayi dan batita atau bawah tiga tahun (dari lahir hingga tiga
tahun). (3). Masa kanak-kanak awl(3-6 tahun). (4). Masa kanak-kanak akhir (6-11 tahun).
(5). Masa remaja (11-20 tahun). (6). Masa dewasa awal (20-40 tahun). (7). Masa dewasa
tengah (40-65 tahun). (8). Masa dewasa akhir (65 tahun dan selanjutnya). (Soetjiningsih,
2012).
Bardasarkan beberapa pendapat yang telah di paparkan diatas, maka dapat
disimpulkan: adanya 1). pralahir,2). masa bayi dimana masa ini jatuh pada tahun 0-2 taun
batita dan balita,3). masa anak masa ini dibagi dua yaitu; masa anak awal (2-6 tahun),
masa anak akhir (6-12 tahun),4). masa remaja dibagi menjadi masa remaja awal (12-15
tahun), masa remaja tengah (15-18 tahun), masa remaja akhir (18-21 tahun), 5). Masa
dewasa dapat dibagi menjadi 3 bagian, masa dewasa awal (21-40 tahun), masa dwasa
madya (40-65 tahun), dan masa dewasa akhir/usia lanjut (65 tahun keatas).