Anda di halaman 1dari 3

STRATEGI PELAKSANAAN (SP)

Masalah Utama : Waham Siar Pikir


A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
Klien mengatakan bahwa saudara laki-lakinya adalah suaminya.
2. Diagnosa Keperawatan : Gangguan Proses Pikir: Waham siar pikir
B. STRATEGI PELAKSANAAN
a. Tindakan keperawatan untuk pasien
Tujuan
1) Pasien dapat berorientasi kepada realitas secara bertahap
2) Pasien dapat memenuhi kebutuhan dasar
3) Pasien mampu berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan
4) Pasien menggunakan obat dengan prinsip 5 benar
SP 1 Pasien : Membina hubungan saling percaya; mengidentifikasi kebutuhan
yang tidak terpenuhi dan cara memenuhi kebutuhan;
mempraktekkan pemenuhan kebutuhan yang tidak terpenuhi

ORIENTASI:
“Selamat pagi, perkenalkan nama saya Yasinta Inel, panggil saya Inel saya mahasiswa
STIK Famika Makassar, saya akan merawat kakak selama 1 minggu. Nama siapa
siapa, senangnya dipanggil apa?”
“Bisa kita berbincang-bincang tentang apa yang kakak A rasakan sekarang?”
“Berapa lama kakak A mau kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau 15 menit?”
“Dimana enaknya kita berbincang-bincang, kak?”
KERJA:
“Saya mengerti kakak A merasa bahwa saudara laki-laki kakak A adalah suaminya kak,
tapi sulit bagi saya untuk mempercayainya karena setahu saya dia bukan suami kakak,
bisa kita lanjutkan pembicaraan yang tadi terputus kak?”
“Tampaknya kakak A gelisah sekali, bisa kakak ceritakan apa yang
Kakak A rasakan?”
“O... jadi kakak A merasa takut nanti diatur-atur oleh orang lain dan tidak punya hak
untuk mengatur diri mas sendiri?”
“Siapa menurut kakak yang sering mengatur-atur diri kakak ?”
“Jadi bapa yang terlalu mengatur-ngatur ya kak ?”
“Kalau kakak sendiri inginnya seperti apa?”
“O... bagus kak sudah punya rencana dan jadwal untuk diri sendiri”
“Coba kita tuliskan rencana dan jadual tersebut kak”
“Wah..bagus sekali, jadi setiap harinya kakak ingin ada kegiatan diruangan ini ya.
TERMINASI:
“Bagaimana perasaan kakak setelah berbincang-bincang dengan saya?”
”Apa saja tadi yang telah kita bicarakan? Bagus”
“Bagaimana kalau jadwal ini kakak coba lakukan, setuju kak ?”
“Bagaimana kalau saya datang kembali dua jam lagi?”
”Kita bercakap-cakap tentang kemampuan yang pernah kakak miliki? Mau di mana
kita bercakap-cakap? Bagaimana kalau di sini lagi?”

SP 2 Pasien: Mengidentifikasi kemampuan positif pasien dan membantu


mempraktekkannya

ORIENTASI
“Selamat pagi kakak A, bagaimana perasaannya saat ini? Bagus!”
“Apakah kakak A sudah mengingat-ingat apa saja hobi atau kegemaran kakak ?”
“Bagaimana kalau kita bicarakan hobi tersebut sekarang?”
“Dimana enaknya kita berbincang-bincang tentang hobi kakak A tersebut?”
“Berapa lama kakak A mau kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau 20 menit
tentang hal tersebut?”
KERJA
“Apa saja hobby kakak ? Saya catat ya kak, terus apa lagi?”
“Wah.., rupanya kakak A pandai menyanyi ya, tidak semua orang bisa bernyanyi
seperti itu lho kak”
“Bisa kakak A ceritakan kepada saya kapan pertama kali belajar bernyanyi, siapa yang
dulu mengajarkannya kepada kakak A, dimana?”
“Bisa kakak A menunjukkan kepada saya bagaimana cara bernyanyi yang baik itu?”
“Wah..baik sekali permainannya”
“Coba kita buat jadwal untuk kemampuan kakak A ini ya, berapa kali sehari/seminggu
kakak A mau bernyanyi ?”
“Apa yang kakak A harapkan dari kemampuan bernyanyi ini?”
“Ada tidak hobi atau kemampuan kakak A yang lain selain bernyanyi ?”
TERMINASI
“Bagaimana perasaan kakak A setelah kita bercakap-cakap tentang hobi dan
kemampuan kakak ?”
“Setelah ini coba kakak A lakukan latihan bernaynyi sesuai dengan jadwal yang telah
kita buat ya?”
“Besok kita ketemu lagi ya kak ?”
“Bagaimana kalau nanti sebelum makan siang? Di ruang tamu saja, ya setuju?”
“Nanti kita akan membicarakan tentang obat yang harus kakak A minum, setuju?”
SP 3 Pasien :Mengajarkan dan melatih cara minum obat yang benar

ORIENTASI
“Selamat pagi kakak A”
“Bagaimana kakak sudah dicoba latihan bernyanyinya? Bagus sekali”
“Sesuai dengan janji kita dua hari yang lalu bagaimana kalau sekarang kita
membicarakan tentang obat yang kakak A minum?”
“Dimana kita mau berbicara? Di ruang tamu ini saja?”
“Berapa lama kakak A mau kita berbicara? 20 atau 30 menit?
KERJA
“Kakak A berapa macam obat yang diminum/ Jam berapa saja obat diminum?”
“ Kakak A perlu minum obat ini agar pikirannya jadi tenang, tidurnya juga tenang”
“Obatnya ada tiga macam kak, yang warnanya oranye namanya CPZ gunanya agar
tenang, yang putih ini namanya THP gunanya agar rileks, dan yang merah jambu ini
namanya HLP gunanya agar pikiran jadi teratur. Semuanya ini diminum 3 kali sehari
jam 7 pagi, jam 1 siang, dan jam 7 malam”.
“Bila nanti setelah minum obat mulut kakak A terasa kering, untuk membantu
mengatasinya kakak bisa banyak minum ”.
“Sebelum minum obat ini kakak A dan ibu mengecek dulu label di kotak obat apakah
benar nama kakak tertulis disitu, berapa dosis atau butir yang harus diminum, jam
berapa saja harus diminum. Baca juga apakah nama obatnya sudah benar”
“Obat-obat ini harus diminum secara teratur dan kemungkinan besar harus diminum
dalam waktu yang lama. Agar tidak kambuh lagi sebaiknya kakak A tidak menghentikan
sendiri obat yang harus diminum sebelum berkonsultasi dengan dokter”.
TERMINASI
“Bagaimana perasaan kakak A setelah kita bercakap-cakap
tentang obat yang kakak A minum?. Apa saja nama obatnya? Jam berapa minum
obat?”
“Mari kita masukkan pada jadwal kegiatan kakak. Jangan lupa minum obatnya dan
nanti saat makan minta sendiri obatnya pada perawat”
“Jadwal yang telah kita buat kemarin dilanjutkan ya kak !”
“Kak, besok kita ketemu lagi untuk melihat jadwal kegiatan yang telah dilaksanakan.
Bagaimana kalau seperti biasa, jam 10 dan di sini?”
“Sampai besok.”

Anda mungkin juga menyukai