Anda di halaman 1dari 22

TUGAS PELATIHAN CMHN

OLEH

Mahkota Yogariza S.Kep


2014901018

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


STIKES ALIFAH PADANG
TAHUN 2021
ESTIMASI MASALAH KESEHATAN JIWA

Penduduk: 46.102 ; >15 Tahun (70%) Pdd:32.271

Di PKM Kecamatan: Padang Barat

Di PKM Kelurahan/Kecamatan : Padang Barat

NO VARIABEL JUMLAH

1 Sehat dan ODMK 39.164

2 ODGJ Ringan/GME (13,2% x 70% penduduk) 4.195

3 Depresi (8,2% ≥ 15 tahun (70% penduduk) 2.646

4 Skizofrenia/psikosis (0,21% dari 100% 97


penduduk)
5 Pernah Pasung (10.7% x Skizofrenia/psikosis) 10

6 Pasung 3 bulan terakhir (31,1% x Pernah 3


Pasung)

Roleplay Pelaksanaan
Sp 1 Halusinasi

1.   Orientasi
a.    Salam Terapeutik
“Selamat pagi, assalamualaikum………….. Boleh Saya kenalan dengan Ibu? Nama
Saya………….. boleh panggil Saya……… Saya Mahasiswa stikes alifah padang,
Saya sedang praktik di sini dari pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 13.00 WIB
siang. Kalau boleh Saya tahu nama Ibu siapa dan senang dipanggil dengan sebutan
apa?”
b.   Evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaan Ibu hari ini? Bagaimana tidurnya tadi malam? Ada keluhan
tidak?”
c.    Kontrak
1)   Topik
“Apakah Ibu tidak keberatan untuk ngobrol dengan saya? Menurut ibu sebaiknya kita
ngobrol apa ya? Bagaimana kalau kita ngobrol tentang suara dan sesuatu yang selama
ini Ibu dengar dan lihat tetapi tidak tampak wujudnya?”
2)   Waktu
“Berapa lama kira-kira kita bisa ngobrol? Ibu maunya berapa menit? Bagaimana kalau
10 menit? Bisa?”
3)   Tempat
“Di mana kita akan bincang-bincang ???
Bagaimana kalau di ruang tamu saya ???

2.    Kerja
“Apakah Ibu mendengar suara tanpa ada wujudnya?”
“Apa yang dikatakan suara itu?”
“Apakah Ibu melihat sesuatu atau orang atau bayangan atau mahluk?”
“Seperti apa yang kelihatan?”
“Apakah terus-menerus terlihat dan terdengar, atau hanya sewaktu-waktu saja?”
“Kapan paling sering Ibu melihat sesuatu atau mendengar suara tersebut?”
“Berapa kali sehari Ibu mengalaminya?”
“Pada keadaan apa, apakah pada waktu sendiri?”
“Apa yang Ibu rasakan pada saat melihat sesuatu?”
“Apa yang Ibu lakukan saat melihat sesuatu?”
“Apa yang Ibu lakukan saat mendengar suara tersebut?”
“Apakah dengan cara itu suara dan bayangan tersebut hilang?”
“Bagaimana kalau kita belajar cara untuk mencegah suara-suara atau bayangan agar tidak
muncul?”
“Ibu ada empat cara untuk mencegah suara-suara itu muncul.”
“Pertama, dengan menghardik suara tersebut.”
“Kedua, dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain.”
“Ketiga, melakukan kegiatan yang sudah terjadwal.”
“Keempat, minum obat dengan teratur.”
“Bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu, yaitu dengan menghardik.”
“Caranya seperti ini:
1)    Saat suara-suara itu muncul, langsung Ibu bilang dalam hati, “Pergi Saya tidak mau
dengar … Saya tidak mau dengar. Kamu suara palsu. Begitu diulang-ulang sampai suara
itu tidak terdengar lagi. Coba ibu peragakan! Nah begitu………….. bagus! Coba lagi!
Ya bagus Ibu sudah bisa.”
2)    Saat melihat bayangan itu muncul, langsung Ibu bilang, pergi Saya tidak mau
lihat………………. Saya tidak mau lihat. Kamu palsu. Begitu diulang-ulang sampai
bayangan itu tak terlihat lagi. Coba Ibu peragakan! Nah begitu……….. bagus! Coba
lagi! Ya bagus Ibu sudah bisa.”
3.   Terminasi
a.    Evaluasi subjektif
“Bagaimana perasaan Ibu dengan obrolan kita tadi? Ibu merasa senang tidak dengan
latihan tadi?”
b.    Evaluasi objektif
“Setelah kita ngobrol tadi, panjang lebar, sekarang coba Ibu simpulkan pembicaraan
kita tadi.”
“Coba sebutkan cara untuk mencegah suara dan atau bayangan itu agar tidak muncul
lagi.”
c.    Rencana tindak lanjut
“Kalau bayangan dan suara-suara itu muncul lagi, silakan Ibu coba cara tersebut!
Bagaimana kalau kita buat jadwal latihannya. Mau jam berapa saja latihannya?”
(Masukkan kegiatan latihan menghardik halusinasi dalam jadwal kegiatan harian klien,
Jika ibu melakukanya secara mandiri makan ibu menuliskan M, jika ibu melakukannya
dibantu atau diingatkan oleh keluarga atau teman maka ibu buat ibu, Jika ibu tidak
melakukanya maka ibu tulis T. apakah ibu mengerti?).
d.   Kontrak yang akan datang
1)   Topik
“Ibu, bagaimana kalau besok kita ngobrol lagi tentang caranya berbicara dengan orang
lain saat bayangan dan suara-suara itu muncul?”
2)   Waktu
“Kira-kira waktunya kapan ya? Bagaimana kalau besok jam 09.30 WIB, bisa?”
3)   Tempat
“Kira-kira tempat yang enak buat kita ngobrol besok di mana ya? Sampai jumpa besok.
Wassalamualaikum,……………
Sp ansietas
Strategi Komunikasi
1.    Fase Orientasi
a.    Salam Terapeutik
“Assalamu’alaikum, Selamat pagi Bu! Saya perawat yang bertugas pada pagi ini, nama saya
…..   Saya adalah mahasiswa dari stikes alifah padang. Nama Ibu siapa?”
“Ibu senangnya dipanggil apa?”
b.    Evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaan Ibu hari ini? semalam tidurnya nyenyak?”
c.    Kontrak :
·      Topik
“Bagaimana jika sekarang   kita berbincang-bincang tentang kecemasan dan latihan cara
mengontrol cemas dengan latihan relaksasi”
·      Waktu
“Berapa lama ibu punya waktu untuk berbincang-bincang dengan saya? Bagaimana kalau 15
menit saja”
·      Tempat
“Dimana ibu mau berbincang-bincang dengan saya? Ya sudah, Bagaimana jika diruangan ini
saja kita berbincang-bincang”
·      Tujuan
“Agar ibu dapat mengetahui kecemasan yang ibu rasakan serta cara mengatasinya”

2.    Fase Kerja


“Sekarang coba ibu ceritakan apa yang ibu rasakan saat ini”
“Coba Ibu ceritakan pada saya”
Ouw jadi ibu merasa takut jika tetangga ibu melakukan tindakan kejahatan kepada ibu. Jika
boleh saya tahu, bagaimana cara Ibu mengatasinya”
“Saya mengerti bagaimana perasaan Ibu. Setiap orang akan memiliki perasaan yang sama
jika diposisi Ibu. Tapi saya sangat kagum sama Ibu Karena Ibu mampu menahan semua
cobaan ini. Ibu adalah orang yang luar biasa. Yang perlu Ibu ketahui adalah Ibu saat ini
berada pada tingkat kecemasan yang sedang. Untuk itu, Ibu perlu melakukan terapi disaat ibu
merasakan perasaan cemas yang berat. Terapi ini akan membantu menurunkan tingkat
kecemasan Ibu. Bagaimana kalau sekarang kita coba mengatasi kecemasan ibu dengan latihan
relaksasi dengan cara tarik nafas dalam, ini merupakan salah satu cara  untuk mengurangi
kecemasan yang ibu rasakan”
“Bagaimana kalau kita latihan sekarang, Saya akan lakukan, ibu perhatikan saya, lalu ibu
bisa mengikuti cara yang sudah saya ajarkan. Kita mulai ya bu. Ibu silakan duduk dengan
posisi seperti saya. Pertama-tama, ibu tarik nafas dalam perlahan-lahan, setelah itu tahan
nafas dalam hitungan tiga setelah itu ibu hembuskan udara melalui mulut dengan meniup
udara perlahan-lahan. Sekarang coba ibu praktikkan”
“Bagus sekali, ibu sudah mampu melakukannya. ibu bisa melakukan latihan ini selama 5
sampai 10 kali sampai ibu merasa relaks atau santai. Selain cara tersebut untuk mengatasi
kecemasan ibu, ibu bisa melakukan dengan metode pengalihan yaitu dengan ibu melepas
kecemasan dengan tertawa, berolahraga, menulis kecemasan ibu disebuah kertas,bersantai
seperti jalan-jalan atau ibu juga bisa mengatasinya dengan mendengarkan musik.

3.    Fase Terminasi


a.       Evaluasi
·           Subyektif
Bagaimana perasaan ibu setelah kita ngobrol tentang masalah yang ibu rasakan dan latihan
relaksasi?
·           Obyektif
Coba ibu ulangi lagi cara yang sudah kita pelajari.
b.      Rencana Tindak Lanjut (RTL)
“Jam berapa ibu akan berlatih lagi melakukan cara ini?”
“Mari, kita masukkan dalam jadwal harian ibu. Jadi, setiap ibu merasa cemas, ibu bisa
langsung praktikkan cara ini”
c.       Kontrak yang akan datang
·         Topik
“Cara yang kita praktikkan tadi baru mengurangi sedikit kecemasan yang ibu rasakan,
bagamana jika kita latihan kembali besok bu? Jangan lupa ibu mencoba teknik yang lain untuk
mengurangi kecemasan ibu ya”
·         Waktu
“Bagaimana kalau kita latihan cara yang kedua ini besok, dengan jam yang sama seperti hari
ini. Berapa lama ibu punya waktu untuk berbincang-bincang dengan saya besok? Bagaimana
kalau 20 menit saja”
·         Tempat
“Dimana ibu akan latihan dengan saya besok? Ya sudah, bagaimana kalau besok kita
melakukannya disini saja”
Sp risiko perilaku kekerasan

ORIENTASI
1.      Salam terapeutik
”Selamat pagi bapak “Y”, Saya Mahasiswa keperawatan stikes alifah padang yang berjaga pukul
08.00 sampai 14.00. Nama Saya …… biasa dipanggil ……
2.      Evaluasi/ validasi
Bagaimana perasaan bapak ”Y” hari ini ? apa keluhan bapak ”Y” hari ini? Apakah tidur bapak
“Y” nyenyak?
3.      Kontrak
“Baiklah sekarang kita akan berbincang-bincang tentang perasaan marah bapak. Berapa lama
bapak mau kita berbincang-bincang ? Bagaimana kalau 20 menit? Bapak mau berbincang-
bincang dimana? Baiklah disini saja ya ”

KERJA
“Apa yang menyebabkan bapak marah? Apakah sebelumnya bapak pernah marah? Terus
penyebabnya apa? Samakah dengan yang sekarang? Pada saat penyebab marah itu ada, seperti
rumah yang berantakan, makanan yang tidak tersedia, air tak tersedia ( misalnya ini penyebab
marah klien), apa yang bapak rasakan? Apakah bapak merasa kesal, kemudian dada bapak
berdebar-debar, mata melotot, rahang terkatup rapat, dan tangan mengepal? Apa yang bapak
lakukan selanjutnya? Apakah dengan bapak marah-marah, keadaan jadi lebih baik? Menurut
bapak adakah cara lain yang lebih baik selain marah-marah? Maukah bapak belajar
mengungkapkan marah dengan baik tanpa menimbulkan kerugian? Ada beberapa cara fisik
untuk mengendalikan rasa marah, hari ini kita belajar satu cara dulu, begini pak, kalau tanda-
marah itu sudah bapak rasakan bapak berdiri lalu tarik nafas dari hidung, tahan sebentar, lalu
keluarkan secara perlahan-lahan dari mulut seperti mengeluarkan kemarahan, coba lagi pak dan
lakukan sebanyak 5 kali. Bagus sekali bapak sudah dapat melakukan nya. Nah sebaiknya latihan
ini bapak lakukan secara rutin, sehingga bila sewaktu-waktu rasa marah itu muncul bapak sudah
terbiasa melakukannya dan cara yang kedua dengan melampiasakan marah bapak dengan
memukul bantal atau kasur”.
TERMINASI
1.      Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Evaluasi subjektif
“Bagaimana perasaan bapak setelah berbincang-bincang tentang kemarahan bapak?
Evaluasi Objektif
“Coba bapak sebutkan penyebab bapak marah dan yang bapak rasakan  dan apa yang bapak
lakukan serta akibatnya.”
“coba bagaimana cara mengontrol marah bapak saat bapak sedang marah?”
2.      Tindak lanjut klien (apa yang perlu dilatih klien sesuai dengan hasil tindakan yang telah
dilakukan):
“Sekarang kita buat jadwal latihan nya ya pak, berapa kali sehari bapak mau latihan nafas
dalam ?”
3.      Kontrak yang akan datang
“Baik bagaimana kalau besok saat jam makan siang  kita latihan cara lain yaitu dengan minum
obat secara teratur.? Tempatnya disini saja ya pak? Selamat Pagi
Sp gangguan citra tubuh

Orientasi

Perawat : “Assalamualaikum…”
“Selamat pagi bapak/ibu…”(senyum).
Pasien :
“Wa’alaikumsala
m” “Selamat pagi

Perawat : “Perkenalkan nama saya……, saya paling senang dipanggil…, saya
perawat yang akan merawat bapak/ibu.”
“Nama bapak/ibu siapa?...”
Pasien : “...........”
Perawat : “Senangnya dipanggil siapa bapak/ibu…?”
Pasien : “...........”
Perawat : “Bagaimana kabar bapak/ibu hari ini…?”
Pasien : “Alhamdulillah baik…”
Perawat : “Baiklah bapak/ibu, apa keluhan yang bapak/ibu rasakan hari ini?”
Pasien : ”Saya merasa malu dengan diriku sendiri, karena saya bingung bagaimana cara
merawat dan membesarkan anak-anakku sedang suami/istri ku pun meninggal dan
dengan dangan aku yang cacat seperti ini.”

Perawat : “Baiklah bapak/ibu, bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang apa yang
bapak/ibu rasakan selama ini?”

“Bapak/ibu maunya dimana…?”


Pasien : “Disini saja pak/bu…?!
Perawat : “Berapa lama bapak/ibu..??
Pasien : “..........“(Diam)
Perawat : “Baiklah bapak/ibu. Bagaimana kalau 20 menit saja yah…?”
Pasien : “(Mengangguk). Ya …”
Kerja

Perawat : “Baiklah bapak/ibu…., (pegang tangan atau pundak pasien). Bagaimana


perasaan bapak/ibu, setelah ibu mengalami bencana ini dan kehilangan tangan kiri
bapak/ibu…?”
Pasien : “Saya sedih, malu, terkadang saya merasa tidak berguna dengan keadaan yang
saya alami ini, terlebih lagi tangan saya tidak dapat saya gunakan seperti
biasanya.”

Perawat : “Kemudian, apa yang bapak/ibu lakukan ketika perasaan bersalah dan putus asa
bapak/ibu muncul…?”

Pasien : “Saya hanya bisa menangis dan ikhlas menerima semua ini. Tapi, saya tidak
dapat membohongi diri saya sendiri dan berteriak ketika melihatnya dan
mengingat kejadian itu. (Bencana yang telah menhilangkan tangannya ).”

Perawat : “Maaf bapak/ibu sebelumnya…sekarang bapak/ibu hanya memiliki satu tangan


yang berfungsi dan dapat bapak/ibu gunakan dengan baik.”

“Apa yang dapat bapak/ibu lakukan atau yang ingin bapak/ibu lakukan hanya
dengan satu tangan bapak/ibu miliki sekarang?”

Pasien : “Jujur pak/bu, saya ingin sekali melakukan aktivitas seperti biasanya meskipun
sekarang saya hanya memiliki satu tangan saja.”

Perawat :”Baiklah begini bapak/ibu , bapak/ibu hanya memiliki satu tangan yang berfungsi
dan satunya lagi sebelah kiri sudah tidak berfungsi lagi.

Tapi, tangan sebelah kanan bapak/ibu kan masih bisa digunakan untuk melakukan
aktivitas sehari-hari dan kaki bapak/ibu juga dapat difungsikan dengan baik.”

Pasien : “Ya pak/bu…. Terkadang saya mencoba untuk melatih tangan saya dan
melakukan kegiatan dengan tangan kanan saya, tapi tetap saja saya merasa bahwa
saya memang tidak berguna lagi di dunia ini.”

Perawat : “Saya mengerti bapak/ibu…. Tapi setidaknya bapak/ibu sudah berusaha untuk
melatihnya sendiri. Sekarang saya ajarkan ibu bagaimana agar bisa tetap
beraktivitas meskipun dengan menggunakan tangan bapak/ibu yang masih dapat
digunakan dengan baik yaitu sebelah kanan.”

Pasien : “ (Mengangguk). Ya…”


Perawat : “Bapak/ibu… dulu sebelum mengalami bencana ini dan kehilangan tangan
bapak/ibu. Apa saja kegiatan atau aktivitas yang bapak/ibu sering lakukan di
rumah?”

Pasien : “Dulu saya kan guru, paling sebelum berangkat mengajar saya siapkan anka-
anak sarapan dan bersih-berih rumah juga…..”

Perawat : “Apa sekarang bapak/ibu masih ingin melakukan kegiatan-kegiatan tersebut


bapak/ibu….?”

Pasien : “Ya pak/bu…”


Perawat : “Begini bapak/ibu, seperti yang saya katakan tadi, saya akan ajarkan bapak/ibu
agar dapat beraktivitas meskipun dengan menggunakan satu tangan. Tapi
sebelumnya kita coba berlatih untuk menggerakkan dan melakukan aktivitas yang
ringan-ringan.

Pasien : “Ya pak/bu


Perawat : “Baiklah bapak/ibu, coba sekarang bapak/ibu mencoba untuk mengangkat
tangan sebelah kanan pelan-pelan dan mencoba menggenggam dengan sekuat-
kuatnya. (Sebelumnya sediakan benda yang dapat digunakan seperti sapu dll).
(contohkan kepada pasien).

“sekarang bapak/ibu bisa mencobanya sendiri ya…”


Pasien : “(Berlatih sendiri dan diawasi)”
Perawat : “Baiklah bapak/ibu, itu sudah bagus sekali…..”
“Sekarang kita akan mencoba dengan menggunakan sapu langsung bapak/ibu
ya… Nah ini tangan bapak/ibu pegang sapunya dan ayunkan perlahan, anggap
saja ibu sedang menyapu beneran (sambil mencontohkan). Nah, sekarang giliran
bapak/ibu mencobanya ya,,? Tapi sambil beriri bapak/ibu ya…?!”

Pasien : “Ya…..(mencoba sendiri yang diajarkan perawat)?!?!”


Perawat : “Baiklah pak/bu terima kasih. Bagus sekali dan terus dilatih bapak/ibu yah.”
(tulis atau masukkan ke dalam tugas harian terapi dengan rapi pada buku Rencana
tindakan pasien).”

Terminasi

Perawat : “Bapak/ibu… Bagaimana perasaan bapk/ibu setelah kita berbincang-bincang dan


melakukan latihan hari ini…?”

Pasien : “Alhamdulillah… saya merasa lebih baik dan lega rasanya pak/bu…”
Perawat : “Kalau begitu sekarang bapak/ibu coba beritahu saya kembali, kegiatan apa saja
yang sudah kita lakukan hari ini?”

Pasien : “Tadi pak/ibu bilang kalau saya masih bisa menggunakan tangan kanan untuk
beraktivitas dan melatihnya untuk melakuakan kegiatan seperti menyapu…”

Perawat : “Baik sekali bapak/ibu, ternyata bapak/ibu masih mengingatnya ya…?


(senyum)”

Pasien : “Ya….(mengangguk dan senyum)”


Perawat : “Baiklah bapak/ibu. Apa yang kita lakukan hari ini bapak/ibu dapat melatihnya
sendiri dan mulai mencoba-coba melakukannnya sendiri di rumah.”

Pasien : “Ya pak/bu… akan saya coba…”


Perawat : “Bpak/ibu saya akan kembali lagi besok kesini dan melatih bapak/ibu beberapa
cara untuk mengkoordinasikan anggota-anggota tubuh bapak/ibu yang lain dan
melatihnya dengan-kegiatan yang lain.”

“Bagaiamana apa bapak/ibu bersedia?”


Pasien : “Ya….”
Perawat : “Bapak/ibu maunya jam berapa?

Pasien : “Jam 10 pagi saja pak/ibu.”


Perawat : “Ya bapak/ibu… Terima kasih dan saya akan kembali lagi besok pada jam 10
pagi ke rumah bapak/ibu. Baiklah kalau begitu saya permisi dulu bapak/ibu dan
terima kasih untuk waktunya bapak/ibu ya…??”

“Jangan lupa latihannnya bapak/ibu ya…(senyum dan pegang pundak pasien).”


Pasien : “Kalau begitu saya pamit…”
“Assalamualaikum…” Perawat : “wa’alaikumsalam”
Sp harga diri rendah

1. Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Selamat pagi, assalamualaikum………….. Boleh Saya kenalan dengan Mas?
Nama Saya………….. boleh panggil Saya……… Saya Mahasiswa stikes alifah
padang, Saya sedang praktik di sini dari pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul
13.00 WIB siang. Kalau boleh Saya tahu nama Mas siapa dan senang dipanggil
dengan sebutan apa?”
b. Evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaan Mas hari ini? Bagaimana tidurnya tadi malam? Ada
keluhan tidak?”
c. Kontrak
“Bagaimana , kalau kita bercakap-cakap tentang kemampuan dan kegiatan yang
pernah T lakukan?Setelah itu kita akan nilai kegiatan mana yang masih dapat T
dilakukan di rumah sakit. Setelah kita nilai ,kita akan pilih satu kegiatan untuk
kita latih “
“Dimana kita duduk untuk bincang-bincang? bagaimana kalau di ruang tamu
Berapa lama? Bagaimana kalau 10 menit saja?

2. Kerja
“ Mas ,apa saja kemampuan yang T miliki ? Bagus ,apa lagi?
Saya buat daftarnya ya! Apa pula kegiatan rumah tangga yang biasa Mas lakukan ?
Bagaimana dengan merapikan kamar? Menyapa? Mencuci piring ……….dst”.
“Wah ,bagus sekali ada lima kemampuan dan kegiatan yang Mas miliki”.
“ Mas dari lima kegiatan kemampuan ini ,yang mana yang masih dapat dikerjakan di
rumah sakit ?
Coba kita lihat ,yang pertama bisakah ,yang kedua………sampai 5 (misalnya ada 3
yang masih bisa dilakukan).Bagus sekali ada 3 kegiatan yang masih bisa kerjakan di
rumah sakit ini.
“Sekarang ,coba Mas pilih satu kegiatan yang masih bisa dikerjakan di rumah sakit
ini”. “O yang nomor satu ,merapikan tempat tidur? Kalau begitu,bagaimana kalau
sekarang kita latihan merapikan tempat tidur Mas”.Mari kita lihat tempat tidur Mas
ya.
Coba lihat ,sudah rapikah tempat tidurnya?”
“Nah kalau kita mau merapikan tempat tidur ,mari kita pindahkan dulu bantal dan n
selimutnya.bagus!Sekarang kita angkat spreinya dan kasurnya kita
balik.”Nah,sekarang kita pasang lagi spreinya ,kita mulai dari atas ya bagus!
Sekarang sebelah kaki ,tarik dan masukkan ,lalu sebelah pinggir masukkan .Sekarang
ambil bantal,rapikan dan letakkan di sebelah atas kepala. Mari kita lipat selimut ,nah
letakkan sebelah bawah kaki ,bagus!”
“Mas sudah bisa merapikan tempat tidur dengan baik sekali .Coba perhatikan
bedakah dengan sebelum dirapikan ?Bagus”
“ Coba Mas lakukan dan jangan lupa memberi tanda M (mandiri) kalau Mas lakukan
tanpa disuruh , tulis B(bantuan ) jika diingatkan bisa melakukan ,dan T ( tidak)
melakukan .

3. Terminasi :
“Bagaimana perasaan T setelah kita bercakap-cakap dan latihan merapikan tempat
tidur ? yach?, Mas ternyata banyak memiliki kemampuan yang dapat dilakukan di
rumah sakit ini.
Salah satunya , merapikan tempat tidur , yang sudah Mas praktekkan dengan baik
sekali
Coba ulangi bagaimana cara merapikan tempat tidur tadi, Bagus sekali..
“Sekarang ,mari kita masukkan pada jadual harian . Mas,Mau berapa kali sehari
merapikan tempat tidur. Bagus ,dua kali yaitu pagi-pagi jam berapa? Lalu sehabis
istirahat ,jam 16.00”
“ Coba Mas lakukan dan jangan lupa memberi tanda M (mandiri) kalau Mas lakukan
tanpa disuruh , tulis B(bantuan ) jika diingatkan bisa melakukan ,dan T ( tidak)
melakukan .
“Besok pagi kita latihan lagi kemampuan yang kedua. Mas masih ingat kegiatan apa
lagi yang mampu dilakukan di rumah sakit selain merapikan tempat tidur? Ya
bagus,cuci piring …. Kalau begitu kita akan latihan mencuci piring besok ya jam
08.00 pagi di dapur sehabis makan pagi
Sampai jumpa ya…Assalamu’alaikum
Sp isolasi social
.      Fase Orentasi.
a. Salam Terapeutik.
Assalamualaikum..!!! selamat pagi bu…… perkenalkan nama saya Khairil Anwar, biasa
dipanggil Anwar. Saya mahasiswa Akper Muhammadiyah Kendal yang akan dinas di
ruangan Dewa Ruci ini selama 3 minggu. Hari ini saya dinas pagi dari jam 07:00 sampai
jam 14:00 siang. Saya akan merawat ibu selama di rumah sakit ini. Nama ibu siapa?
Senangnya ibu di panggil apa?
b. Evaluasi / Validasi.
Bagaimana perasaan Bu…… hari ini? O.. jadi Bu merasa bosan dan tidak berguna.
Apakah Ibu masih suka menyendiri ??
c. Kontrak.
Topik:
Baiklah Bu, bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang perasaan Bu dan kemampuan
yang Bu miliki? Apakah bersedia? Tujuananya Agar ibu dengan saya dapat saling mengenal
sekaligus ibu dapat mengetahui keuntungan berinteraksi dengan orang lain dan kerugian
tidak berinteraksi dengan orang lain
Waktu : Berapa lama Bu mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau 10 menit saja ya?
Tempat : Ibu mau berbincang-bincang dimana? Bagai mana kalau di ruang tamu?.

2.  Fase kerja.


Dengan siapa ibu tinggal serumah?
Siapa yang paling dekat dengan ibu?
apa yang menyebabkan ibu dekat dengan orang tersebut?
Siapa anggota keluarga dan teman ibu yang tidak dekat dengan ibu?
apa yang membuat ibu tidak dekat dengan orang lain? A
pa saja kegiatan yang biasa ibu lakukan saat bersama keluarga?
Bagaimana dengan teman-teman yang lain?
Apakah ada pengalaman yang tidak menyenangkan ketika bergaul dengan orang lain? Apa
yang menghambat ibu dalam berteman atau bercakap-cakap dengan orang lain?
Menurut ibu apa keuntungan kita kalau mempunyai teman?
Wah benar, kita mempunyai teman untuk bercakap-bercakap.
Apa lagi ibu? (sampai pasien dapat menyebutkan beberapa)
Nah kalau kerugian kita tidak mempunyai teman apa ibu? ya apa lagi? (sampai menyebutkan
beberapa) jadi banyak juga ruginya tidak punya teman ya.
Kalau begitu ingin ibu belajar berteman dengan orang lain?
Nah untuk memulainya sekrang ibu latihan berkenalan dengan saya terlebih dahulu. Begini
ibu, untuk berkenalan dengan orang lain dengan orang lain kita sebutkan dahulu nama kita
dan nama panggilan yang kita sukai.
Contohnya: nama saya Khairil Anwar, senang sipanggil Anwar.
Selanjutnya ibu menanyakan nama orang yang diajak berkenalan. Contohnya nama Bapak
siapa ? senangnya dipanggil apa?
Ayo bu coba dipraktekkan! Misalnya saya belum kenal dengan ibu. coba ibu berkenalan
dengan saya.
Ya bagus sekali ibu!! coba sekali lagi ibu..!!! bagus sekali ibu!!
Setelah berkenalan dengan ibu, orang tersebut diajak ngobrol tentang hal-hal yang
menyenangkan. Misalnya tentang keluarga, tentang hobi, pekerjaan dan sebagainya,
Nah bagaimana kalau sekarang kita latihan bercakap-cakap dengan teman ibu. (dampingi
pasien bercakap-cakap).

3.   Terminasi.
a.    Evaluasi subjektif dan objektif :
Bagaimana perasaan ibu setelah kita latihan berkenalan?
Nah sekarang coba ulangi dan peragakan kembali cara berkenalan dengan orang lain!
b.    RTL
Baiklah ibu, dalam satu hari mau berapa kali ibu latihan bercakap-cakap dengan teman?
Dua kali ya ibu? baiklah jam berapa ibu akan latihan? Ini ada jadwal kegiatan, kita isi
pasa jam 11:00 dan 15:00 kegiatan ibu adalah bercakap-cakap dengan teman sekamar.
Jika ibu melakukanya secara mandiri makan ibu menuliskan M, jika ibu melakukannya
dibantu atau diingatkan oleh keluarga atau teman maka ibu buat ibu, Jika ibu tidak
melakukanya maka ibu tulis T. apakah ibu mengerti? Coba ibu ulangi? Naah bagus ibu.
c.   Kontrak yang akan datang :
Topik :
Baik lah ibu bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang tentang pengalaman ibu
bercakap-cakap dengan teman-teman baru dan latihan bercakap-cakap dengan topik
tertentu. apakah ibu bersedia?
Waktu :
Ibu mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 11:00?
Tempat :
Ibu maunya dimana kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau di ruang tamu?? Baiklah
bu besok saya akan kesini jam 11:00 sampai jumpa besok ibu. saya permisi
Assalamualaikum Wr,Wb.

Anda mungkin juga menyukai