Anda di halaman 1dari 23

STRATEGI PELAKSANAAN HALUSINASI PENDENGARAN PADA KLIEN

SKIZOFRENIA YANG TIDAK TERINCI

OLEH :

YOHANES FRANSISKUS, S.Kep

NIM. 20.300.0116

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS

UNIVERSITAS CAHAYA BANGSA

TAHUN 2021
LEMBAR PENGESAHAN

STRATEGI PELAKSANAAN HALUSINASI PENDENGARAN PADA TN. J DENGAN


SKIZOFRENIA YANG TIDAK TERINCI DI RUANG POLI JIWA RSUD dr. H. SOEMARNO
SOSROATMODJO KUALA KAPUAS

OLEH :

YOHANES FRANSISKUS, S.Kep

NIM. 20.300.0116

Banjar,

Mengetahui,

Preseptor Akademik Preseptor Klinik

(Agustina Lestari, Ns, M.Kep) (Sari Narulita, S.Kep, Ns)


STRATEGI PELAKSANAAN HALUSINASI PENDENGARAN

STRATEGI PELAKSANAAN 1 (SP 1) HALUSINASI PENDENGARAN

Nama Klien : Tn. J


No. CM : 179091
Interaksi ke : I (kesatu)
SP : Halusinasi Pendengaran
Tanggal : 10 Januari 2022

1. Proses Keperawatan
a. Kondisi Klien
DS : Klien mengatakan merasa mendengar bisikan yang membujuknya untuk melakukan
sesuatu. Bujukan itu datang ketika siang hari. Frekuensinya hanya sebentar yaitu 2-3
menit saja. Klien merasa terganggu dengan bisikan yang muncul tersebut. Klien
mengetahui bahwa itu adalah halusinasi.

DO :
- Klien gelisah
- Klien bingung saat halusinasi datang

2. Diagnosis keperawatan
3. Gangguan persepsi sensori: Halusinasi pendengaran
4. Tujuan khusus
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya, dengan kriteria sebagai berikut:
- Ekspresi wajah bersahabat
- Menunjukan rasa senang
- Klien berseia diajak berjabat tangan
- Klien bersedia menyebutkan nama
- Adanya kontak mata
- Klien bersedia duduk berdampingan dengan perawat
- Klien bersedia mengutarakan masalah yang di hadapinya
b. Membantu klien mengenal halusinasinya
c. Mengajarkan klien mengontrol halusinasinya dengan menghadapi halusinasi
5. Intervasi keperawatan
a. Bina hubungan yang saling percaya dengan prinsip komunikasi terapeutik
- Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal
- Perkenalkan diri dengan sopan
- Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai klien
- Jelaksan tujuan pertemuan
- Jujur dan menempati janji
- Tunjukan sikap empati dan menerima klien apa adanya
- Beri perhatian kepada klien dan memperhatikan kebutuhan dasar klien
b. Bantu klien mengenal halusinasinya yang meliputi isi, waktu terjadinya halusinasi,
frekuensi, sitausi pencetus dan perasaan saat terjadi halusinasi
c. Latih klien untuk mengontrol halusinasi dengan cara menghardik. Tahapan tindakan
yang dapat dilakukan meliputi hal – hal sebagai berikut.
- Jelaskan cara menghardik halusinasi
- Peragakan cara menghardik halusinasi
- Minta klien memperagakan ulang
- Pantau penerapan cara ini dan beri pengauatan pada perilaku klien yang sesuai
- Masukan dalam jadwal kegiatan
6. Strategi Pelaksanaan (Senin, 10 Januari 2022 Pukul 08.00 WIB)
a. Orientasi
- Salam terapeutik
“Selamat pagi, Assalamualaikum.. boleh saya kenalan dengan Bapak?
Perkenalkan nama saya Yohanes Fransiskus boleh panggil saya Yohanes saya
mahasiswa Universitas Cahaya Bangsa Banjarmasin saya sedang melakukan
praktek disni dari jam 08.00 WIB sampai dengan jam 12.00 WIB. Kalau boleh
saya tahu nama Bapak siapa dan Bapak senang dipanggil dengan sebutan apa?”
- Evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaan Bapak hari ini? Bagaimana tidurnya tadi malam? Ada
keluhan atau tidak?”
- Kontrak
 Topic
“apakah bapak tidak keberatan untuk ngobrol dengan saya? Menurut bapak
kita sebaiknya ngobrol apa ya? Bagaimana kalau kita ngobrol tentang suara
dan sesuatu yang selama ini bapak dengan dan lihat tetapi tidak tampak
wujudnya?”
 Waktu
“Berapa lama kira kira kita bisa ngobrol? bapak maunya berapa menit?
Bagaimana kalau 10 menit saja? Bisa?”
 Tempat
“Dimana kita akan berbincang-bincang? Bagaimana kalau di ruang tamu
saya?”

b. Kerja
“apakah bapak mendengar suara tanpa ada wujudnya?”
“apakah yang dikatakan suara itu?”
“apakah bapak melihat sesuatu atau orang atau bayangan atau mahkluk?”
“seperti apa kelihatannya?”
“apakah terus-menerus terlihat dan terdengar atau hanya mendengar suara tersebut?”
“berapa kali sehari bapak mengalaminya?”
“pada keadaan apa, apakah pada waktu sendiri?”
“apa yang bapak rasakan pada saat melihat sesuatu?”
“apa yang bapak lakukan saat mendengar suara tersebut?”
“apakah dengan cara itu suara dan bayangan tersebut hilang?”
Bagaimana kalau kita belajar caea untuk mencegah suara – suara atau bayangan agar
tidak muncul?”
“bapak ada empat cara untuk mencagah suara suara atau bayangan agar tidak
muncul?”
“pertama, dengan menghardik suara tersebut”
“kedua, dengan cara bercakap cakap dengan orang lain”
“ketiga, melakukan kegiatan yang sudah terjadwal”
“keempat, minum obat dengan teratur.”
”bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu, yaitu dengan menghardik.”
Caranya seperti ini:
- Saat suara-suara itu muncul, langsung bapak bilang dalam hati, “Pergi saya tidak
mau dengar … saya tidak mau dengar. Kamu suara palsu. Begitu diulang-ulang
sampai suara itu tidak terdengar lagi. Coba bapak peragakan! Nah begitu....
bagus! Coba lagi! Ya bagus bapak sudah bisa.”
- Saat melihat bayangan itu muncul, langsung bapak bilang, pergi Saya tidak mau
lihat… Saya tidak mau lihat. Kamu palsu. Begitu diulang-ulang sampai bayangan
itu tak terlihat lagi. Coba bapak peragakan! Nah begitu…bagus! Coba lagi! Ya
bagus bapak sudah bisa.”
c. Terminasi
- Evaluasi subjektif
“Bagaimana perasaan bapak dengan obrolan kita tadi? bapak merasa senang tidak
dengan latihan tadi?”
- Evaluasi objektif
“Setelah kita ngobrol tadi, panjang lebar, sekarang coba bapak simpulkan
pembicaraan kita tadi.”
“Coba sebutkan cara untuk mencegah suara dan atau bayangan itu agar tidak
muncul lagi.”
- Rencana tindak lanjut
“Kalau bayangan dan suara-suara itu muncul lagi, silakan bapak coba cara
tersebut! Bagaimana kalau kita buat jadwal latihannya. Mau jam berapa saja
latihannya?”
(Masukkan kegiatan latihan menghardik halusinasi dalam jadwal kegiatan harian
klien, Jika bapak melakukanya secara mandiri maka bapak menuliskan M, jika
bapak melakukannya dibantu atau diingatkan oleh keluarga atau teman maka
bapak buat bapak, Jika bapak tidak melakukanya maka bapak tulis T. apakah
bapak mengerti?).
d. Kontrak yang akan datang
- Topik
“bapak, bagaimana kalau besok kita ulang lagi tindakan kita yang tadi tentang
caranya menghardik suara suara dan bayangan yang muncul?”
- Waktu
“Kira-kira waktunya kapan ya? Bagaimana kalau besok jam 09.30 WIB, bisa?”
- Tempat
“Kira-kira tempat yang enak buat kita ngobrol besok di mana ya? Sampai jumpa
besok. Wassalamualaikum…”

7. Strategi Pelaksanaan (Selasa, 11 Januari 2022 Pukul 09.30 WIB)


a. Orientasi
- Salam terapeutik
“Selamat pagi, Assalamualaikum.. bagaimana kabarnya hari ini Pak? Masih
ingatkah dengan Saya Yohanes yang kemarin mengajarkan bapak cara
menghardik suara dan bayangan yang muncul di pendengaran bapak?”
- Evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaan Bapak hari ini? Bagaimana tidurnya tadi malam? Ada
keluhan atau tidak?”
- Kontrak
 Topic
“hari ini saya mau ngobrol dan mendengar kemajuan dari bapak?” apakah
suara dan bayangan tersebut masih muncul atau sudah tidak ada lagi? Jika
masih ada mari kita lanjutkan lagi cara yang kita pakai kemarin untuk
menghilangkan suara dan bayangan yang masih muncul di pendengaran
bapak?”
 Waktu
“Berapa lama kira kira kita bisa ngobrol? bapak maunya berapa menit?
Bagaimana kalau 10 menit saja? Bisa?”
 Tempat
“Dimana kita akan berbincang-bincang? Bagaimana kalau di ruang tamu
saya?”

b. Kerja
“apakah bapak mendengar suara tanpa ada wujudnya?”
“apakah yang dikatakan suara itu?”
“apakah bapak melihat sesuatu atau orang atau bayangan atau mahkluk?”
“seperti apa kelihatannya?”
“apakah terus-menerus terlihat dan terdengar atau hanya mendengar suara tersebut?”
“berapa kali sehari bapak mengalaminya?”
“pada keadaan apa, apakah pada waktu sendiri?”
“apa yang bapak rasakan pada saat melihat sesuatu?”
“apa yang bapak lakukan saat mendengar suara tersebut?”
“apakah dengan cara itu suara dan bayangan tersebut hilang?”
Bagaimana kalau kita belajar caea untuk mencegah suara – suara atau bayangan agar
tidak muncul?”
“bapak ada empat cara untuk mencagah suara suara atau bayangan agar tidak
muncul?”
“pertama, dengan menghardik suara tersebut”
“kedua, dengan cara bercakap cakap dengan orang lain”
“ketiga, melakukan kegiatan yang sudah terjadwal”
“keempat, minum obat dengan teratur.”
”bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu, yaitu dengan menghardik.”
Caranya seperti ini:
- Saat suara-suara itu muncul, langsung bapak bilang dalam hati, “Pergi saya tidak
mau dengar … saya tidak mau dengar. Kamu suara palsu. Begitu diulang-ulang
sampai suara itu tidak terdengar lagi. Coba bapak peragakan! Nah begitu....
bagus! Coba lagi! Ya bagus bapak sudah bisa.”
- Saat melihat bayangan itu muncul, langsung bapak bilang, pergi Saya tidak mau
lihat… Saya tidak mau lihat. Kamu palsu. Begitu diulang-ulang sampai bayangan
itu tak terlihat lagi. Coba bapak peragakan! Nah begitu…bagus! Coba lagi! Ya
bagus bapak sudah bisa.”
c. Terminasi
- Evaluasi subjektif
“Bagaimana perasaan bapak dengan obrolan kita tadi? bapak merasa senang tidak
dengan latihan tadi?”
- Evaluasi objektif
“Setelah kita ngobrol tadi, panjang lebar, sekarang coba bapak simpulkan
pembicaraan kita tadi.”
“Coba sebutkan cara untuk mencegah suara dan atau bayangan itu agar tidak
muncul lagi.”
- Rencana tindak lanjut
“Kalau bayangan dan suara-suara itu muncul lagi, silakan bapak coba cara
tersebut! Bagaimana kalau kita buat jadwal latihannya. Mau jam berapa saja
latihannya?”
(Masukkan kegiatan latihan menghardik halusinasi dalam jadwal kegiatan harian
klien, Jika bapak melakukanya secara mandiri maka bapak menuliskan M, jika
bapak melakukannya dibantu atau diingatkan oleh keluarga atau teman maka
bapak buat bapak, Jika bapak tidak melakukanya maka bapak tulis T. apakah
bapak mengerti?).
d. Kontrak yang akan datang
- Topik
“bapak, bagaimana kalau besok kita ulang lagi tindakan kita yang tadi tentang
caranya menghardik suara suara dan bayangan yang muncul?”
- Waktu
“Kira-kira waktunya kapan ya? Bagaimana kalau besok jam 09.30 WIB, bisa?”
- Tempat
“Kira-kira tempat yang enak buat kita ngobrol besok di mana ya? Sampai jumpa
besok. Wassalamualaikum…”
8. Strategi Pelaksanaan (Rabu, 12 Januari 2022 Pukul 09.30 WIB)
a. Orientasi
- Salam terapeutik
“Selamat pagi, Assalamualaikum.. bagaimana kabarnya hari ini Pak? Masih
ingatkah dengan Saya Yohanes yang kemarin mengajarkan bapak cara
menghardik suara dan bayangan yang muncul di pendengaran bapak?”
- Evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaan Bapak hari ini? Bagaimana tidurnya tadi malam? Ada
keluhan atau tidak?”
- Kontrak
 Topic
“hari ini saya mau ngobrol dan mendengar kemajuan dari bapak?” apakah
suara dan bayangan tersebut masih muncul atau sudah tidak ada lagi? Jika
masih ada mari kita lanjutkan lagi cara yang kita pakai kemarin untuk
menghilangkan suara dan bayangan yang masih muncul di pendengaran
bapak?”
 Waktu
“Berapa lama kira kira kita bisa ngobrol? bapak maunya berapa menit?
Bagaimana kalau 10 menit saja? Bisa?”
 Tempat
“Dimana kita akan berbincang-bincang? Bagaimana kalau di ruang tamu
saya?”

b. Kerja
“apakah bapak mendengar suara tanpa ada wujudnya?”
“apakah yang dikatakan suara itu?”
“apakah bapak melihat sesuatu atau orang atau bayangan atau mahkluk?”
“seperti apa kelihatannya?”
“apakah terus-menerus terlihat dan terdengar atau hanya mendengar suara tersebut?”
“berapa kali sehari bapak mengalaminya?”
“pada keadaan apa, apakah pada waktu sendiri?”
“apa yang bapak rasakan pada saat melihat sesuatu?”
“apa yang bapak lakukan saat mendengar suara tersebut?”
“apakah dengan cara itu suara dan bayangan tersebut hilang?”
Bagaimana kalau kita belajar caea untuk mencegah suara – suara atau bayangan agar
tidak muncul?”
“bapak ada empat cara untuk mencagah suara suara atau bayangan agar tidak
muncul?”
“pertama, dengan menghardik suara tersebut”
“kedua, dengan cara bercakap cakap dengan orang lain”
“ketiga, melakukan kegiatan yang sudah terjadwal”
“keempat, minum obat dengan teratur.”
”bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu, yaitu dengan menghardik.”
Caranya seperti ini:
- Saat suara-suara itu muncul, langsung bapak bilang dalam hati, “Pergi saya tidak
mau dengar … saya tidak mau dengar. Kamu suara palsu. Begitu diulang-ulang
sampai suara itu tidak terdengar lagi. Coba bapak peragakan! Nah begitu....
bagus! Coba lagi! Ya bagus bapak sudah bisa.”
- Saat melihat bayangan itu muncul, langsung bapak bilang, pergi Saya tidak mau
lihat… Saya tidak mau lihat. Kamu palsu. Begitu diulang-ulang sampai bayangan
itu tak terlihat lagi. Coba bapak peragakan! Nah begitu…bagus! Coba lagi! Ya
bagus bapak sudah bisa.”
c. Terminasi
- Evaluasi subjektif
“Bagaimana perasaan bapak dengan obrolan kita tadi? bapak merasa senang tidak
dengan latihan tadi?”
- Evaluasi objektif
“Setelah kita ngobrol tadi, panjang lebar, sekarang coba bapak simpulkan
pembicaraan kita tadi.”
“Coba sebutkan cara untuk mencegah suara dan atau bayangan itu agar tidak
muncul lagi.”
- Rencana tindak lanjut
“Kalau bayangan dan suara-suara itu muncul lagi, silakan bapak coba cara
tersebut! Bagaimana kalau kita buat jadwal latihannya. Mau jam berapa saja
latihannya?”
(Masukkan kegiatan latihan menghardik halusinasi dalam jadwal kegiatan harian
klien, Jika bapak melakukanya secara mandiri maka bapak menuliskan M, jika
bapak melakukannya dibantu atau diingatkan oleh keluarga atau teman maka
bapak buat bapak, Jika bapak tidak melakukanya maka bapak tulis T. apakah
bapak mengerti?).
d. Kontrak yang akan datang
- Topik
“bapak, bagaimana kalau besok kita ulang lagi tindakan kita yang tadi tentang
caranya menghardik suara suara dan bayangan yang muncul?”
- Waktu
“Kira-kira waktunya kapan ya? Bagaimana kalau besok jam 09.30 WIB, bisa?”
- Tempat
“Kira-kira tempat yang enak buat kita ngobrol besok di mana ya? Sampai jumpa
besok. Wassalamualaikum…”

9. Strategi Pelaksanaan (Kamis, 13 Januari 2022 Pukul 09.30 WIB)


a. Orientasi
- Salam terapeutik
“Selamat pagi, Assalamualaikum.. bagaimana kabarnya hari ini Pak? Masih
ingatkah dengan Saya Yohanes yang kemarin mengajarkan bapak cara
menghardik suara dan bayangan yang muncul di pendengaran bapak?”
- Evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaan Bapak hari ini? Bagaimana tidurnya tadi malam? Ada
keluhan atau tidak?”
- Kontrak
 Topic
“hari ini saya mau ngobrol dan mendengar kemajuan dari bapak?” apakah
suara dan bayangan tersebut masih muncul atau sudah tidak ada lagi? Jika
masih ada mari kita lanjutkan lagi cara yang kita pakai kemarin untuk
menghilangkan suara dan bayangan yang masih muncul di pendengaran
bapak?”
 Waktu
“Berapa lama kira kira kita bisa ngobrol? bapak maunya berapa menit?
Bagaimana kalau 10 menit saja? Bisa?”
 Tempat
“Dimana kita akan berbincang-bincang? Bagaimana kalau di ruang tamu
saya?”

b. Kerja
“apakah bapak mendengar suara tanpa ada wujudnya?”
“apakah yang dikatakan suara itu?”
“apakah bapak melihat sesuatu atau orang atau bayangan atau mahkluk?”
“seperti apa kelihatannya?”
“apakah terus-menerus terlihat dan terdengar atau hanya mendengar suara tersebut?”
“berapa kali sehari bapak mengalaminya?”
“pada keadaan apa, apakah pada waktu sendiri?”
“apa yang bapak rasakan pada saat melihat sesuatu?”
“apa yang bapak lakukan saat mendengar suara tersebut?”
“apakah dengan cara itu suara dan bayangan tersebut hilang?”
Bagaimana kalau kita belajar caea untuk mencegah suara – suara atau bayangan agar
tidak muncul?”
“bapak ada empat cara untuk mencagah suara suara atau bayangan agar tidak
muncul?”
“pertama, dengan menghardik suara tersebut”
“kedua, dengan cara bercakap cakap dengan orang lain”
“ketiga, melakukan kegiatan yang sudah terjadwal”
“keempat, minum obat dengan teratur.”
”bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu, yaitu dengan menghardik.”
Caranya seperti ini:
- Saat suara-suara itu muncul, langsung bapak bilang dalam hati, “Pergi saya tidak
mau dengar … saya tidak mau dengar. Kamu suara palsu. Begitu diulang-ulang
sampai suara itu tidak terdengar lagi. Coba bapak peragakan! Nah begitu....
bagus! Coba lagi! Ya bagus bapak sudah bisa.”
- Saat melihat bayangan itu muncul, langsung bapak bilang, pergi Saya tidak mau
lihat… Saya tidak mau lihat. Kamu palsu. Begitu diulang-ulang sampai bayangan
itu tak terlihat lagi. Coba bapak peragakan! Nah begitu…bagus! Coba lagi! Ya
bagus bapak sudah bisa.”
c. Terminasi
- Evaluasi subjektif
“Bagaimana perasaan bapak dengan obrolan kita tadi? bapak merasa senang tidak
dengan latihan tadi?”
- Evaluasi objektif
“Setelah kita ngobrol tadi, panjang lebar, sekarang coba bapak simpulkan
pembicaraan kita tadi.”
“Coba sebutkan cara untuk mencegah suara dan atau bayangan itu agar tidak
muncul lagi.”
- Rencana tindak lanjut
“Kalau bayangan dan suara-suara itu muncul lagi, silakan bapak coba cara
tersebut! Bagaimana kalau kita buat jadwal latihannya. Mau jam berapa saja
latihannya?”
(Masukkan kegiatan latihan menghardik halusinasi dalam jadwal kegiatan harian
klien, Jika bapak melakukanya secara mandiri maka bapak menuliskan M, jika
bapak melakukannya dibantu atau diingatkan oleh keluarga atau teman maka
bapak buat bapak, Jika bapak tidak melakukanya maka bapak tulis T. apakah
bapak mengerti?).
d. Kontrak yang akan datang
- Topik
“bapak, bagaimana kalau besok kita ulang lagi tindakan kita yang tadi tentang
caranya menghardik suara suara dan bayangan yang muncul?”
- Waktu
“Kira-kira waktunya kapan ya? Bagaimana kalau besok jam 09.30 WIB, bisa?”
- Tempat
“Kira-kira tempat yang enak buat kita ngobrol besok di mana ya? Sampai jumpa
besok. Wassalamualaikum…”

10. Strategi Pelaksanaan (Jumat, 14 Januari 2022 Pukul 09.30 WIB)


a. Orientasi
- Salam terapeutik
“Selamat pagi, Assalamualaikum.. bagaimana kabarnya hari ini Pak? Masih
ingatkah dengan Saya Yohanes yang kemarin mengajarkan bapak cara
menghardik suara dan bayangan yang muncul di pendengaran bapak?”
- Evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaan Bapak hari ini? Bagaimana tidurnya tadi malam? Ada
keluhan atau tidak?”
- Kontrak
 Topic
“hari ini saya mau ngobrol dan mendengar kemajuan dari bapak?” apakah
suara dan bayangan tersebut masih muncul atau sudah tidak ada lagi? Jika
masih ada mari kita lanjutkan lagi cara yang kita pakai kemarin untuk
menghilangkan suara dan bayangan yang masih muncul di pendengaran
bapak?”
 Waktu
“Berapa lama kira kira kita bisa ngobrol? bapak maunya berapa menit?
Bagaimana kalau 10 menit saja? Bisa?”
 Tempat
“Dimana kita akan berbincang-bincang? Bagaimana kalau di ruang tamu
saya?”

b. Kerja
“apakah bapak mendengar suara tanpa ada wujudnya?”
“apakah yang dikatakan suara itu?”
“apakah bapak melihat sesuatu atau orang atau bayangan atau mahkluk?”
“seperti apa kelihatannya?”
“apakah terus-menerus terlihat dan terdengar atau hanya mendengar suara tersebut?”
“berapa kali sehari bapak mengalaminya?”
“pada keadaan apa, apakah pada waktu sendiri?”
“apa yang bapak rasakan pada saat melihat sesuatu?”
“apa yang bapak lakukan saat mendengar suara tersebut?”
“apakah dengan cara itu suara dan bayangan tersebut hilang?”
Bagaimana kalau kita belajar caea untuk mencegah suara – suara atau bayangan agar
tidak muncul?”
“bapak ada empat cara untuk mencagah suara suara atau bayangan agar tidak
muncul?”
“pertama, dengan menghardik suara tersebut”
“kedua, dengan cara bercakap cakap dengan orang lain”
“ketiga, melakukan kegiatan yang sudah terjadwal”
“keempat, minum obat dengan teratur.”
”bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu, yaitu dengan menghardik.”
Caranya seperti ini:
- Saat suara-suara itu muncul, langsung bapak bilang dalam hati, “Pergi saya tidak
mau dengar … saya tidak mau dengar. Kamu suara palsu. Begitu diulang-ulang
sampai suara itu tidak terdengar lagi. Coba bapak peragakan! Nah begitu....
bagus! Coba lagi! Ya bagus bapak sudah bisa.”
- Saat melihat bayangan itu muncul, langsung bapak bilang, pergi Saya tidak mau
lihat… Saya tidak mau lihat. Kamu palsu. Begitu diulang-ulang sampai bayangan
itu tak terlihat lagi. Coba bapak peragakan! Nah begitu…bagus! Coba lagi! Ya
bagus bapak sudah bisa.”
c. Terminasi
- Evaluasi subjektif
“Bagaimana perasaan bapak dengan obrolan kita tadi? bapak merasa senang tidak
dengan latihan tadi?”
- Evaluasi objektif
“Setelah kita ngobrol tadi, panjang lebar, sekarang coba bapak simpulkan
pembicaraan kita tadi.”
“Coba sebutkan cara untuk mencegah suara dan atau bayangan itu agar tidak
muncul lagi.”
- Rencana tindak lanjut
“Kalau bayangan dan suara-suara itu muncul lagi, silakan bapak coba cara
tersebut! Bagaimana kalau kita buat jadwal latihannya. Mau jam berapa saja
latihannya?”
(Masukkan kegiatan latihan menghardik halusinasi dalam jadwal kegiatan harian
klien, Jika bapak melakukanya secara mandiri maka bapak menuliskan M, jika
bapak melakukannya dibantu atau diingatkan oleh keluarga atau teman maka
bapak buat bapak, Jika bapak tidak melakukanya maka bapak tulis T. apakah
bapak mengerti?).
d. Kontrak yang akan datang
- Topik
“bapak, bagaimana kalau besok kita ulang lagi tindakan kita yang tadi tentang
caranya menghardik suara suara dan bayangan yang muncul?”
- Waktu
“Kira-kira waktunya kapan ya? Bagaimana kalau besok jam 09.30 WIB, bisa?”
- Tempat
“Kira-kira tempat yang enak buat kita ngobrol besok di mana ya? Sampai jumpa
besok. Wassalamualaikum…”

11. Strategi Pelaksanaan (Sabtu, 15 Januari 2022 Pukul 09.30 WIB)


a. Orientasi
- Salam terapeutik
“Selamat pagi, Assalamualaikum.. bagaimana kabarnya hari ini Pak? Masih
ingatkah dengan Saya Yohanes yang kemarin mengajarkan bapak cara
menghardik suara dan bayangan yang muncul di pendengaran bapak?”
- Evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaan Bapak hari ini? Bagaimana tidurnya tadi malam? Ada
keluhan atau tidak?”
- Kontrak
 Topic
“hari ini saya mau ngobrol dan mendengar kemajuan dari bapak?” apakah
suara dan bayangan tersebut masih muncul atau sudah tidak ada lagi? Jika
masih ada mari kita lanjutkan lagi cara yang kita pakai kemarin untuk
menghilangkan suara dan bayangan yang masih muncul di pendengaran
bapak?”
 Waktu
“Berapa lama kira kira kita bisa ngobrol? bapak maunya berapa menit?
Bagaimana kalau 10 menit saja? Bisa?”
 Tempat
“Dimana kita akan berbincang-bincang? Bagaimana kalau di ruang tamu
saya?”

b. Kerja
“apakah bapak mendengar suara tanpa ada wujudnya?”
“apakah yang dikatakan suara itu?”
“apakah bapak melihat sesuatu atau orang atau bayangan atau mahkluk?”
“seperti apa kelihatannya?”
“apakah terus-menerus terlihat dan terdengar atau hanya mendengar suara tersebut?”
“berapa kali sehari bapak mengalaminya?”
“pada keadaan apa, apakah pada waktu sendiri?”
“apa yang bapak rasakan pada saat melihat sesuatu?”
“apa yang bapak lakukan saat mendengar suara tersebut?”
“apakah dengan cara itu suara dan bayangan tersebut hilang?”
Bagaimana kalau kita belajar caea untuk mencegah suara – suara atau bayangan agar
tidak muncul?”
“bapak ada empat cara untuk mencagah suara suara atau bayangan agar tidak
muncul?”
“pertama, dengan menghardik suara tersebut”
“kedua, dengan cara bercakap cakap dengan orang lain”
“ketiga, melakukan kegiatan yang sudah terjadwal”
“keempat, minum obat dengan teratur.”
”bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu, yaitu dengan menghardik.”
Caranya seperti ini:
- Saat suara-suara itu muncul, langsung bapak bilang dalam hati, “Pergi saya tidak
mau dengar … saya tidak mau dengar. Kamu suara palsu. Begitu diulang-ulang
sampai suara itu tidak terdengar lagi. Coba bapak peragakan! Nah begitu....
bagus! Coba lagi! Ya bagus bapak sudah bisa.”
- Saat melihat bayangan itu muncul, langsung bapak bilang, pergi Saya tidak mau
lihat… Saya tidak mau lihat. Kamu palsu. Begitu diulang-ulang sampai bayangan
itu tak terlihat lagi. Coba bapak peragakan! Nah begitu…bagus! Coba lagi! Ya
bagus bapak sudah bisa.”
c. Terminasi
- Evaluasi subjektif
“Bagaimana perasaan bapak dengan obrolan kita tadi? bapak merasa senang tidak
dengan latihan tadi?”
- Evaluasi objektif
“Setelah kita ngobrol tadi, panjang lebar, sekarang coba bapak simpulkan
pembicaraan kita tadi.”
“Coba sebutkan cara untuk mencegah suara dan atau bayangan itu agar tidak
muncul lagi.”
- Rencana tindak lanjut
“Kalau bayangan dan suara-suara itu muncul lagi, silakan bapak coba cara
tersebut! Bagaimana kalau kita buat jadwal latihannya. Mau jam berapa saja
latihannya?”
(Masukkan kegiatan latihan menghardik halusinasi dalam jadwal kegiatan harian
klien, Jika bapak melakukanya secara mandiri maka bapak menuliskan M, jika
bapak melakukannya dibantu atau diingatkan oleh keluarga atau teman maka
bapak buat bapak, Jika bapak tidak melakukanya maka bapak tulis T. apakah
bapak mengerti?).
d. Kontrak yang akan datang
- Topik
“bapak, bagaimana kalau besok kita ulang lagi tindakan kita yang tadi tentang
caranya menghardik suara suara dan bayangan yang muncul?”
- Waktu
“Kira-kira waktunya kapan ya? Bagaimana kalau besok jam 09.30 WIB, bisa?”
- Tempat
“Kira-kira tempat yang enak buat kita ngobrol besok di mana ya? Sampai jumpa
besok. Wassalamualaikum…”

12. Strategi Pelaksanaan (Minggu, 16 Januari 2022 Pukul 09.30 WIB)


e. Orientasi
- Salam terapeutik
“Selamat pagi, Assalamualaikum.. bagaimana kabarnya hari ini Pak? Masih
ingatkah dengan Saya Yohanes yang kemarin mengajarkan bapak cara
menghardik suara dan bayangan yang muncul di pendengaran bapak?”
- Evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaan Bapak hari ini? Bagaimana tidurnya tadi malam? Ada
keluhan atau tidak?”
- Kontrak
 Topic
“hari ini saya mau ngobrol dan mendengar kemajuan dari bapak?” apakah
suara dan bayangan tersebut masih muncul atau sudah tidak ada lagi? Jika
masih ada mari kita lanjutkan lagi cara yang kita pakai kemarin untuk
menghilangkan suara dan bayangan yang masih muncul di pendengaran
bapak?”
 Waktu
“Berapa lama kira kira kita bisa ngobrol? bapak maunya berapa menit?
Bagaimana kalau 10 menit saja? Bisa?”
 Tempat
“Dimana kita akan berbincang-bincang? Bagaimana kalau di ruang tamu
saya?”

f. Kerja
“apakah bapak mendengar suara tanpa ada wujudnya?”
“apakah yang dikatakan suara itu?”
“apakah bapak melihat sesuatu atau orang atau bayangan atau mahkluk?”
“seperti apa kelihatannya?”
“apakah terus-menerus terlihat dan terdengar atau hanya mendengar suara tersebut?”
“berapa kali sehari bapak mengalaminya?”
“pada keadaan apa, apakah pada waktu sendiri?”
“apa yang bapak rasakan pada saat melihat sesuatu?”
“apa yang bapak lakukan saat mendengar suara tersebut?”
“apakah dengan cara itu suara dan bayangan tersebut hilang?”
Bagaimana kalau kita belajar caea untuk mencegah suara – suara atau bayangan agar
tidak muncul?”
“bapak ada empat cara untuk mencagah suara suara atau bayangan agar tidak
muncul?”
“pertama, dengan menghardik suara tersebut”
“kedua, dengan cara bercakap cakap dengan orang lain”
“ketiga, melakukan kegiatan yang sudah terjadwal”
“keempat, minum obat dengan teratur.”
”bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu, yaitu dengan menghardik.”
Caranya seperti ini:
- Saat suara-suara itu muncul, langsung bapak bilang dalam hati, “Pergi saya tidak
mau dengar … saya tidak mau dengar. Kamu suara palsu. Begitu diulang-ulang
sampai suara itu tidak terdengar lagi. Coba bapak peragakan! Nah begitu....
bagus! Coba lagi! Ya bagus bapak sudah bisa.”
- Saat melihat bayangan itu muncul, langsung bapak bilang, pergi Saya tidak mau
lihat… Saya tidak mau lihat. Kamu palsu. Begitu diulang-ulang sampai bayangan
itu tak terlihat lagi. Coba bapak peragakan! Nah begitu…bagus! Coba lagi! Ya
bagus bapak sudah bisa.”
g. Terminasi
- Evaluasi subjektif
“Bagaimana perasaan bapak dengan obrolan kita tadi? bapak merasa senang tidak
dengan latihan tadi?”
- Evaluasi objektif
“Setelah kita ngobrol tadi, panjang lebar, sekarang coba bapak simpulkan
pembicaraan kita tadi.”
“Coba sebutkan cara untuk mencegah suara dan atau bayangan itu agar tidak
muncul lagi.”
- Rencana tindak lanjut
“Kalau bayangan dan suara-suara itu muncul lagi, silakan bapak coba cara
tersebut! Bagaimana kalau kita buat jadwal latihannya. Mau jam berapa saja
latihannya?”
(Masukkan kegiatan latihan menghardik halusinasi dalam jadwal kegiatan harian
klien, Jika bapak melakukanya secara mandiri maka bapak menuliskan M, jika
bapak melakukannya dibantu atau diingatkan oleh keluarga atau teman maka
bapak buat bapak, Jika bapak tidak melakukanya maka bapak tulis T. apakah
bapak mengerti?).
h. Kontrak yang akan datang
- Topik
“bapak, karena menurut bapak suara dan bayangan sudah tidak muncul dan bapak
sudah mampu menghardik suara dan bayangan secara mandiri jadi untuk besok
kita tidak lagi belajar tentang menghardik suara dan bayangan?” Apabila masih
ada suara dan bayangan kitab bisa melakukan tindakan lain seperti bapak bisa
bercerita atau mengobrol tentang keadaan bapak kepada orang lain atau
melakukan aktifitas lainnya, nanti untuk waktunya bis akita atur lagi bapak.”
- Waktu
“Kira-kira waktunya kapan ya? Bagaimana kalau besok jam 09.30 WIB, bisa?”
- Tempat
“Kira-kira tempat yang enak buat kita ngobrol besok di mana ya? Sampai jumpa
besok. Wassalamualaikum…”

Anda mungkin juga menyukai