Disusun Oleh :
Nama :
NIM :
Isolasi sosial adalah keadaan di mana seseorang individu mengalami penurunan atau
bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain disekitarnya. Isolasi sosial
merupakan keadaan ketika individu atau kelompok memiliki kebutuhan atau hasrat untuk
memiliki keterlibatan kontak dengan orang lain, tetapi tidak mampu membuat kontak tersebut
(Carpenito-Moyet dalam sutejo, 2017).
Isolasi sosial adalah keadaan dimana individu mengalami penurunanatau bahkan sama
sekali tidak mampu beriteraksi dengan orang lain disekitarnya (Damayanti & Iskandar, 2012).
Menurut Townsend dalam Badar (2016), isolasi sosial adalah kondisi kesendirian yang
dialami oleh individu dan diterima sebagai ketentuan orang lain sebagai keadaan yang negatif
dan mengancam.
Menarik diri adalah keadaan dimana seseorang menemukan kesulitan dalam membina
hubungan dan emnghindari interaksi dengan orang lain secara langsung yang bersifat
sementara atau menetap (Muhith dalam sutejo, 2017)
Isolasi sosial adalah keadan ketika seorang individu mengalami penurunan atau
bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain di sekitarnya (Kliat dalam
sutejo, 2017).
B. Etiologi
Gangguan isolasi sosial dapat terjadi karena (Sutejo,2017)
1) Individu merasa ditolak
2) Tidak diterima
3) Kesepian
4) Tidak mampu membina hubungan yang berarti dengan orang lain
C. Rentang Respon
Isolasi sosial
D. Pengkajian
Adapun tanda dan gejala isolasi sosial yang ditemukan pada klien pada saat
wawancara biasanya berupa beberapa hal dibawah ini :
a. Klien menceritakan perasaan kesepian atau ditolak oleh orang lain
b. Klien merasa tidak aman berada dengan orang lain
c. Klien mengatakan hubungan yang tidak berarti dengan orang lain
d. Klien merasa bosan dan lambat menghabiskan waktu
e. Klien tidak mampu berkonsentrasi dan membuat keputusan
f. Klien merasa tidak berguna
g. Klien tidak yakin dapat melangsungkan hidup.
Tanda dan gejala isolasi yang di dapat melalui observasi, antara lain :
a. Tidak memiliki teman dekat
b. Menarik diri
c. Tidak komunikatif
d. Tindakan berulang dan tidak bermakna
e. Asyik dengan pikirannya sendiri
f. Tidak ada kontak mata
g. Tampak sedih, apatis, afek tumpul.
Isolasi sosial merupakan keadaan subjektif. Meskipun demikian,
perawat harus memvalidasi inferensi atau dugaan yang berkonsentrasi pada
perasaan kesendirian karena penyebabnya beragam dan setiap klien
menunjukkan kesendirian mereka dalam cara yang berbeda. Menurut carpenito
moyet (2009), karateristik isolasi sosial terbagi menjadi dua, yaitu karakter
utama (mayor) dan karakter tambahan (minor).
a. Karakter utama
Karakter yang harus hadir (satu atau lebih karakter) ini meliputi
mengekspresikan perasaan kesendirian atau penolakan, hasrat untuk
melakukan kontak dengan orang lain, memberitahukan adanya rasa
ketidakamanan dalam situasi sosial, dan mendeskripsikan kurangnya
hubungan yang bermakna.
b. Karakter tambahan
1) Waktu berjalan lambat
2) Ketidakmampuan untuk berkonsentrasi dan membuat keputusaan
3) Merasa tidak berguna
4) Menarik diri
5) Sedih, afek tumpul
6) Rendahnya kontak mata
7) Diasyikkan oleh pikiran dan kenangan
8) Tampak depresi, cemas, atau marah
9) Gagal untuk berinteraksi dengan orang-orang dekat
Sumber koping merupaka suatu evaluasi terhadap pilihan koping pada strategi
seseorang.Strategi koping yang digunakan misalnya keterlibatan dalam hubungan
yang lebih luas seperti dalam keluarga dan teman, hubungan dengan hewan
peliharaan, menggunakan kreativitas untuk mengekspresikan stress interpersonal
seperti kesenian, musik, atau tulisan.
a. Kemampuan personal
Klien sudah tidak merespon apa yg perawat tanyakan, dan hanya berfokus
pada dirinya sendiri
b. Kemampuan dukungan social
- Keluarga pasien sudah tau dan menerima jika pasien mengalami
Isolasi Sosisal
- Keluarga ingin pasien bisa sembuh
c. Asset material
- Ekonomi rendah
- Dekat dengan pelayanan kesehatan
d. Kepercayaan
Klien sudah tidak merespon
5. Mekanisme Koping
Isolasi diri
(Sutejo, 2017)
F. Diagnosa Keperawatan
Isolasi sosial (Yoseph, 2008)
G. Intervensi Keperawatan
DIAGNOSA PERENCANAAN
KEPERAWA
TAN
Tujuan (TUK / Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional
TUM)
Isolasi sosial TUM : 1. Setelah ….x 1.1 Bina hubungan Membina
Klien dapat interaksi, klien saling percaya hubungan saling
berinteraksi menunjukan dengan percaya dengan
dengan orang lain tanda-tanda mengemukakan klien. Kontak
percaya kepada prinsip yang jujur,singkat
TUK 1 : Klien perawat : komunikasi
dan konsisten
a. Ekspresi wajah terapeutik :
dapat membina dengan perawat
cerah,tersey um a. Ucapkan salam
hubungan dapat membantu
b. Malu terapeutik. Sapa
saling percaya klien dengan klien membina
berkenalan
c. Ada kontak ramah, baik verbal kembali interaksi
mata ataupun non verbal. penuh percaya
d. Bersedia b. Jabat tangan dengan orang
menceritaka dengan klien. lain.
n perasaan c. Perkenalan diri
e. Bersedia dengan
mengungka
pkan
masalah sopan.
d. Tanyakan
nama lengkap
klien dan
nama
panggilan
yang disukai
klien.
e. Jelaskan
tujuan
pertemuan.
f. Membuat
kontrak
topic,waktu
dan tempat
setiap kali
bertemu
dengan klien.
g. Tunjukan
sikap empati
dan
menerima
klien apa
adanya.
h. Beri
perhatian
kepada klien
dan perhatian
kebutuhan
dasar klien.
TUK 2 : Klien Criteria evaluasi : 2.1 Tanyakan pada
mampu klien tentang :
menyebutkan a. Orang yang
Klien dapat menyebutkan tinggal
penyebab Dengan
minimal satu penyebab serumah atau mengetahui tanda
isolasi sosial.
isolasi sosial.penyebab sekamar dan gejala isolasi
munculnya isolasi sosial dengan sosial yang
: diri sendiri, orang lain, klien. muncul, perawat
dan lingkungan. b. Orang yang dapat menentukan
paling dekat langkah intervensi
dengan klien selnjutnya.
dirumh atau
ruang
perawatan
c. Hal apa yang
membuat
klien dekat
dengan
orang
tersebut.
d. Orang yang
tidak dekat
dengan
klien, bik
dirumah atau
diruang
perawatan
e. Apa yang
membuat klien
tidk dekat
dengan orang
tersebut.
f. Upaya yng
sudah
dilakukan agar
dekat dengan
orang lain.
2.2 Diskusikan
dengan klien
penyebab isolasi
sosial atau tidak
mau bergaul
dengan orang lain
2.3 Beri pujian
terhadap
kemmpuan klien
dalam
menungkapkan
perasaan
TUK 3: Criteria evaluasi : Perbedaan seputar
Klien mampu 1. Klien dapat 3.1 Tanyakan kepada manfaat hubungan
menyebutkan menyebutkan klien tentang : sosial dan
keuntungan keuntungan a. Manfaat kerugian isolasi
berhubungan dalam hubungan sosial b. sosial membantu
sosial dan berhubungan Kerugian isolasi klien
sosial, seperti : sosial mengidentifikasi
kerugian dari apa yang terjadi
a. Banyak 3.2 Diskusikan
isolasi sosial pada
teman bersama klien
b. Tidak tentang manfaat dirinya,sehingga
kesepian berhubungan dapat diambil
c. Bisa diskusi sosial dan langkah untuk
d. Saling kerugian isolasi mengatasi
menolong sosial. masalah ini.
2. Klien dapat 3.3 Beri pujian
menyebutkan terhadap Penguatan (
kerugian kemampuan reinforcement)
menarik diri, klien dalam dapat membantu
seperti : mengungkapkan meninggalkan
a. Sendiri perasaanya. harga diri klien.
b. Kesepian
c. Tidak bisa
diskusi.
Yosep, Iyus, S.Kp., M.Si. 2008. Keperawatan Jiwa. Bandung : Reliks Aditama
Yusuf, Ah, Rizky Fitriyasari PK, dan Hanik Endang Nihayati. 2015. Buku Ajar