Anda di halaman 1dari 27

ASUHAN KEPERAWATAN

DENGAN ISOLASI SOSIAL (Sutejo,


2019)
•ISOLASI
SOSIAL
•PENGKAJIAN
•DIAGNOSIS KEPERAWATAN
•PERENCANAAN (FOTO KOPI)
ISOLASI SOSIAL
PENGERTIAN
Sutejo (2019)
keadaan dimana seorang individu mengalami
penurunan atau bahkan sama sekali tidak
mampu berinteraksi dengan orang lain di
sekitarnya
Carpenito-Moyet (2009) dalam Sutejo (2019)
Isolasi sosial merupakan keadaan ketika
individu atau kelompok memiliki kebutuhan
atau hasrat untuk memiliki keterlibatan
kontak dengan orang, tetapi tidak mampu
membuat kontak tersebut
ISOLASI SOSIAL
Maramis (1998)
isolasi sosial : rasa terisolasi, tersekat,
terkunci, terpencil dari masyarakat; rasa
ditolak, tidak disukai oleh orang lain; rasa
tidak enak bila berkumpul dengan orang lain;
lebih suka menyendiri
ISOLASI SOSIAL
 RENTANG RESPONS SOSIAL

Respon Respon
Adaftif Maladaptif

Menyendiri Kesepian Manipulasi


Otonomi Menarik diri Impulsif
Kebersamaan Ketergantungan Narsisisme
Saling tergantung

(Sumber : Stuart, 2013 dalam Sutejo, 2019)


ISOLASI SOSIAL
KETERANGAN :
A. Respons adaptif
respons individu menyelesaikan suatu hal
dengan cara yang dapat diterima oleh
norma-norma masyarakat, meliputi :
1. Menyendiri (solitude)
respons yang dilakukan individu dalam
merenungkan hal yang telah terjadi atau
dilakukan dengan tujuan mengevaluasi
diri untuk kemudian menentukan rencana-
rencana
ISOLASI SOSIAL
2. Otonomi
kemampuan individu dalam
menyampaikan ide, pikiran, perasaan
dalam hubungan sosial
Individu mampu menetapkan diri untuk
interdependen dan pengaturan diri
3. Kebersamaan (mutualisme)
kemampuan atau kondisi individu dalam
hubungan interpersonal dimana individu
mampu untuk saling memberi dan
menerima dalam hubungan sosial
ISOLASI SOSIAL
4. Saling ketergantungan (interdependen)
suatu hubungan saling bergantung antara
satu individu dengan individu lain dalam
hubungan sosial
B. Respons maladaptif
respons individu dalam menyelesaikan
masalah dengan cara yang bertentangan
dengan norma agama dan masyarakat,
antara lain :
ISOLASI SOSIAL
1. Manipulasi
gangguan sosial yang menyebabkan
individu memperlakukan orang lain
sebagai objek, dimana hubungan terpusat
pada pengendalian masalah orang lain dan
individu cenderung berorientasi pada diri
sendiri
sikap mengontrol digunakan sebagai
pertahanan terhadap kegagalan atau frustasi
yang dapat digunakan sebagai alat
berkuasa atas orang lain
ISOLASI SOSIAL
2. Impulsif
respons sosial yang ditandai dengan individu
sebagai subjek yang tidak dapat diduga, tidak
dapat dipercaya, tidak mampu merencanakan,
tidak mampu untuk belajar dari pengalaman,
dan tidak dapat melakukan penilaian secara
objektif
3. Narsisisme
respons sosial ditandai dengan individu
memiliki tingkah laku egosentris, harga diri
rapuh, berusaha mendapatkan penghargaan, dan
mudah marah jika tidak mendapat dukungan dari
PENGKAJIAN
1. FAKTOR PREDISPOSISI
a. Faktor perkembangan
keluarga adalah tempat pertama menjalin
hubungan
stimulasi dan kasih sayang kurang

rasa tidak aman

menghambat pembentukan rasa percaya


diri
PENGKAJIAN
rasa tidak percaya

tingkah laku curiga

hambatan mengembangkan rasa percaya


pada masa kini

kesulitan berhubungan dengan orang


lain pada masa berikutnya
PENGKAJIAN
Masa kanak-kanak
pembatasan aktivitas/kontrol yang
berlebih => frustasi
Masa praremaja dan remaja
hubungan dengan kelompok/teman
lebih berarti daripada orang tua
Masa dewasa muda
meningkatkan kemandirian serta
mempertahankan hubungan
interdependen antara teman dan orang
tua
PENGKAJIAN
Masa dewasa tengah
ketergantungan anak-anaknya dengan
dirinya mulai menurun
Masa dewasa akhir
mengalami kehilangan, baik keadaan
fisik, orang tua, pasangan hidup,
teman maupun pekerjaan atau peran
PENGKAJIAN
b. Faktor biologis
faktor genetik dapat menunjang terhadap
respons sosial maladaptif
genetik merupakan salah satu faktor
pendukung gangguan jiwa
c. Faktor sosial budaya
gangguan isolasi sosial disebabkan oleh
adanya norma-norma yang salah yang dianut
oleh keluarga atau masyarakat
PENGKAJIAN
2. FAKTOR PRESIPITASI
 Stresor sosiokultural
menurunnya stabilitas unit keluarga,
berpisah dari orang yang berarti dalam
kehidupannya
 Stresor psikologik
intensitas ansietas yang ekstrim dan
memanjang disertai dengan terbatasnya
kemampuan mengatasi masalah akan
menimbulkan psikotik
PENGKAJIAN
 Stresor intelektual
¤ kurangnya pemahaman diri dalam
ketidakmampuan untuk berbagai pikiran
dan perasaan
¤ “kegagalan” (kesepian dan kesulitan
menghadapi hidup)
¤ ketidakmampuan membangun
kepercayaan dengan orang lain akan
memicu persepsi yang menyimpang
PENGKAJIAN
 Stresor fisik
menarik diri dapat meliputi penyakit
kronik dan keguguran

3. TANDA DAN GEJALA


Pada saat wawancara :
 Klien menceritakan perasaan kesepian
atau ditolak oleh orang lain
 Klien merasa tidak aman berada dengan
orang lain
PENGKAJIAN
 Klien mengatakan hubungan yang tidak
berarti dengan orang lain
 Klien merasa bosan dan lambat
menghabiskan waktu
 Klien tidak mampu berkonsentrasi dan
membuat keputusan
 Klien merasa tidak berguna
 Klien tidak yakin dapat melangsungkan
hidup
PENGKAJIAN
Melalui observasi :
 Tidak memiliki teman dekat
 Menarik diri
 Tidak komunikatif
 Tindakan berulang dan tidak bermakna
 Asyik dengan pikirannya sendiri
 Tidak ada kontak mata
 Tampak sedih, apatis, afek tumpul
PENGKAJIAN
Carpenito-Moyet (2009)
Karakteristik isolasi sosial :
 Karakter utama
karakter yang harus hadir meliputi :
» mengekspresikan perasaan
kesendirian/penolakan
» hasrat untuk melakukan kontak
dengan orang lain
» memberitahukan adanya rasa
ketidaksamaan dalam situasi sosial
PENGKAJIAN
» mendeskripsikan kurangnya hubungan
yang bermakna
 Karakter tambahan
₰ waktu berjalan lambat
₰ ketidakmampuan untuk
berkonsentrasi dan membuat keputusan
₰ merasa tidak berguna
₰ menarik diri
₰ sedih, afek tumpul
₰ rendahnya kontak mata
PENGKAJIAN
₰ diasyikkan oleh pikiran dan kenangan
₰ tampak depresi, cemas, atau marah
₰ gagal untuk berinteraksi dengan orang-
orang dekat

4. FAKTOR TERKAIT (RELATED


FACTOR)
Patofisiologi
berhubungan dengan ketakutan akan
penolakan, bersifat sekunder atas :
PENGKAJIAN
∞ obesitas
∞ kanker (operasi kepala/leher yang
bersifat merusak tampilan, dll)
∞ cacat fisik, seperti cacat akibat
amputasi, radang sendi, dll
∞ cacat emosional, seperti depresi,
paranoia, fobia, ansietas ekstrem
∞ penyakit komunikabel (AIDS,
hepatitis)
∞ sakit jiwa (skizofrenia, gangguan
PENGKAJIAN
Situasional
● meninggalnya orang yang penting /
bermakna
● perceraian
● tampilan wajah yang rusak
● ketakutan akan penolakan, bersifat
sekunder atas obesitas, kemiskinan
ekstrem, hospitalisasi atau penyakit
terminal, pengangguran
● berpindah ke budaya lain
PENGKAJIAN
● sejarah hubungan yang tidak
memuaskan (tingkah laku sosial yang
tidak dapat diterima, pemikiran
delusional, penyalahgunaan obat-obatan,
tingkah laku yang belum dewasa, dan
penyalahgunaan alkohol
Maturasional
ᴥ pada anak, terdapat isolasi protektif /
adanya penyakit komunikabel (AIDS,
hepatitis, dll)
PENGKAJIAN
ᴥ pada orang dewasa, hal ini berhubungan
dengan hilangnya kontak sosial yang
normal

5. MEKANISME KOPING
o Proyeksi
o Splitting (memisah)
o Isolasi
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Pohon Masalah Diagnosis Isolasi Sosial

RISIKO PERUBAHAN SENSORIPERSEPSI : HALUSINASI

ISOLASI SOSIAL : MENARIK DIRI

GANGGUAN KONSEP
(Sumber: Stuart, DIRI
2013 dalam : HARGA
Sutejo, 2019) DIRI RENDAH KRONIS

Anda mungkin juga menyukai