Dosen Pengampu:
Ns. Ani Widiastuti, SKep, SKM, M.Kep, Sp.Kep. MB
Masyarakat yang beresiko tinggi terkena HIV/AIDS adalah kaum homosex (gay),
pecandu obat bius yang menggunakan jarum suntik, penerima 2 transfusi darah terutama
pasien yang berpenyakit darah seperti hemofilia, bayibayi yang orang tuanya menderita AIDS
(Willy F. Pasuhuk, 2000). Hal ini akan mempengaruhi peningkatan prevalensi HIV
(Wulandari, 2013). Prevalensi kasus HIV menurut WHO (2015) menunjukkan, jumlah orang
dengan HIV berjumlah 17.325 jiwa dan AIDS tercatat berjumlah 1.238 jiwa. Setiap hari
sekitar 6.300 orang terinveksi HIV, 700 orang pada anak-anak berusia dibawah 15 tahun,
sekitar 5.500 infeksi pada orang remaja/dewasa muda berusia 15 tahun keatas, yaitu 47%
wanita, 39% remaja usia 15-24 tahun (WHO: 2013). Berdasarkan data WHO 2013, sekitar
95% orang terinfeksi HIV adalah dari negara berkembang. Negara Indonesia jumlah HIV
mengalami peningkatan sejak tahun 2006 sampai 2013. Profil kesehatan tahun 2013
menyebutkan, jumlah kumulatif infeksi HIV yang dilaporkan sebanyak 118.787 orang
(Kementrian Kesehatan 2013).
1 5 Menit Pembukaan:
penyuluhan. Mendengarkan
Mendengarkan dan
Mendengarkan dan
Menjelaskan tanda dan gejala
memperhatikan
HIV / AIDS
Bertanya dan menjawab
Memberikan kesempatan
pertanyaan yg di ajukan
untuk bertanya
Mendengarkan dan
memperhatikan
Menjelaskan tentang cara
Bertanya dan menjawab
penularan HIV / AIDS
pertanyaan yg diajukan
Memberikan kesempatan
Mendengarkan dan
untuk bertanya
memperhatikan
Memberi kesempatan
bertanya.
3 5 Menit Evaluasi :
Menanyakan kepada Menjawab &
pertanyaan/materi
4 5 Menit Teriminasi :
Mengucapkan salam
X. MATERI TERLAMPIR
A. PENGERTIAN HIV/AIDS
Human Immunodeficiency Virus (HIV) yaitu suatu virus yang dapat menyebabkan
penyakit AIDS dan virus yang memperlemah kekebalan pada tubuh manusia. Orang
yang terkena virus ini akan menjadi rentan terhadap infeksi oportunistik ataupun mudah
terkena tumor. Meskipun penanganan yang telah ada dapat memperlambat laju
perkembangan virus, namun penyakit ini belum benar-benar bisa disembuhkan.
4. Stadium IV
Umur infeksi variatif
Muncul infeksi oportunistik
Sudah disebut AIDS
Gejala pada stadium IV
a) Diare (mencret) berkepanjangan
b) Demam berkepanjangan
c) Batuk tidak sembuh-sembuh
d) Muncul jamur di mulut / sariawan
Terdapat 2 gejala yaitu gejala Mayor (umum terjadi) dan gejala Minor (tidak umum
terjadi) yakni :
F. PENCEGAHAN HIV/AIDS
Hal-hal yang harus diperhatikan agar terhindar dari penularan HIV/AIDS :
• Don’t do drugs.
•
G. CARA HIDUP YANG POSITIF BAGI PENDERITA HIV-AIDS
1. Istirahat cukup
2. Penuhi asupan nutrisi
3. Hindari stress
4. Minum obat anti retroviral sesuai anjuran dokter
Baratawidjaja, Karnen Garna, Rengganis Iris. 2009. Imunologi dasar edisi 8. Jakarta : Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia, (hal: 499 – 507)
Direktorat Jendral PP dan PL Kementrian Kesehatan RI. 2012. Laporan Situasi Perkembangan
HIV/AIDS di Indonesia s.d. 30 Juni 2012. Jakarta (Indonesia);
Nasronudin. 2007. Pengembangan pengetahuan penyakit infeksi HIV dan AIDS. In: HIV dan
AIDS Pendekatan Biologi Molekuler, Klinis, dan Sosial. Editor: Barakbah J,
Soewandojo E, Suharto, Hadi U, Astuti WD. Surabaya: Airlangga University Press.
Astari L, Sawitri, Safitri YE, Hinda D. Viral load pada infeksi HIV. Berkala Ilmu Kesehatan
Kulit dan Kelamin. 2009
Djoerban Z, Djauzi S. 2009. “HIV/AIDS di Indonesia”. In: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam
Edisi V. Editor: Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S. Jakarta:
Pusat Penerbitan IPD FKUI.
Aji HS. 2010. Kepatuhan HIV dan AIDS terhadap terapi antiretroviral di RSUP Dr. Kariadi.
Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia.