Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN Ny.

M
DENGAN MIOMA UTERI
DI RUANG VK (VERLOS KAMER)
RSUD Dr. H. SOEMARNO SOSROATMODJO KUALA KAPUAS
TANGGAL 09 Agustus s.d 14 Agustus 2021

OLEH :

WULANDARI YUPIAMI, S.Kep


NIM: 20.300.0113

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS


UNIVERSITAS CAHAYA BANGSA
TAHUN 2021
LEMBAR PENGESAHAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN Ny. M
DENGAN MIOMA UTERI
DI RUANG VK (VERLOS KAMER)
RSUD Dr. H. SOEMARNO SOSROATMODJO KUALA KAPUAS
TANGGAL 09 Agustus s.d 14 Agustus 2021

OLEH :

WULANDARI YUPIAMI, S.Kep


NIM: 20.300.0113

Kuala Kapuas, Agustus 2021

Mengetahui,
Preseptor Akademik Preseptor Klinik

(Agustina Lestari, S.Kep., Ners., M.Kep) ( Sinta, S.Kep.,Ns )


FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN
MATERNITAS

I. PENGKAJIAN
A. Identitas Klien :
Nama : Ny. M. K
Umur : 48 Thn
Status Marital : Kawin
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Swasta
Agama : Islam
Suku bangsa : Indonesia
Alamat : Jl. Kapuas, No. 24
Tanggal masuk RS : 09 Agustus 2021
Tanggal pengkajian : 10 Agustus 2021
No CM : 457288
Diagnosa Medis : Mioma Uteri

Penanggung Jawab :
Nama : Tn. L. M
Umur : 50 Thn
Pekerjaan : Jl. Kapuas, no. 24
Agama : Islam
Hubungan dengan klien : Suami

Riwayat Kesehatan :
1. Keluhan Utama
Keluar darah lewat jalan lahir
2. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pada tanggal 09 Agustus 2021 Pukul 18.00 Wib klien diantar oleh suami
ke RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas lewat UGD dan
diantar di ruang VK. Klien mengeluh keluar darah lewat jalan lahir sudah
sejak 9 hari yang lalu. Klien sudah pernah berobat di Klinik dokter
praktek Kapuas, klien mengatakan setiap hari klien harus mengganti duk
4-5x (duk dari pakaian tua klien). Klien juga mengeluh nyeri perut bagian
bawah, badan terasa lemah dan tak berdaya, makan dan minum serta BAB
dan BAK klien dibantu.
3. Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien mengatakan sudah pernah menderita penyakit seperti ini 2 tahun lalu
dan di rawat di RS Ulin Banjarmasin dan sempat transfusi ± 700 cc ( 2
Kantong Darah).
4. Riwayat Kesehtan Keluarga
Klien mengatakan dalam keluarga tidak ada penyakit turunan seperti
hipertensi, DM, asam urat dan lain-lain. Klien mengatakan tidak ada
anggota keluarga klien yang menderita penyakit seperti yang ia derita saat
ini.
5. Riwayat Ginekologi
1) Riwayat Menstruasi / Haid
Siklus : 28 hari
Lamanya : 4-5 hari
Warna : Merah
Bau : Amis
Usia Menarche : 14 Hari
Usia Menopause : 47 Thn
2) Riwayat Perkawinan
Status : Kawin
Umur pada waktu menikah : 38 Thn
Lawan perkawinan : Laki-laki
Banyaknya perkawinan : 1x
3) Riwayat Keluarga Berencana
Jenis kontrasepsi yang dianjurkan sebelum hamil : KB Pil
Rencana untuk menggunakan alat kontrasepsi : Setelah anak ke-3
Jumlah anak yang direncanakan :3
B. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum :
Penampilan umum : Lemah, pucat dan tidak bersemangat.
Kesadaran : Compos mentis
Tanda-tanda vital : TD = 90/60 mmHg, N = 88x/mnt, RR = 20x/mnt, S =
36,4°C
2. Kepala : Sedikit botak, cukup bersih, tidak ada masa/ benjolan
Rambut : Hitam beruban
Distribusi : Tidak ada
Kerontokan : Rambut sering rontok setiap disisir
Kebersihan : cukup bersih
Warna : Hitam
3. Mata
Bentuk : Simetris kiri dan kanan
Fungsi : agak kabur bila melihat jauh
Konjungtiva : anemis
Sclera : tidak ikterus
Bentuk pupil : Normal
4. Telinga
Bentuk : Simetris kiri dan kanan
Fungsi : tidak ada gangguan pendengaran
Kebersihan : Cukup, tidak ada serumen
5. Hidung : Penciuman klien baik, kebersihan cukup, terdapat secret pada
lubang hidung, tidak ada polip
6. Mulut : bibir simetris, tampak kering
7. Leher : Tidak ada distensi vena jugularis, tidak ada pembesaran kelenjar
tiroid dan tidak ada pembengkakan kelenjar getah bening.
8. Dada :
Paru-paru : Pergerakan simetris kiri dan kanan, tidak ada bantuan
pernafasan otot dada
Jantung : Bunyi vesicular, bunyi jantung normal, teratur, tidak terdengar
bunyi jantung tambahan
Payudara : Bentuk menggantung, puting susu menonjol, aerola
hiperpigmentasi, kebersihan cukup
9. Abdomen : Teraba lemas, peristaltik perut (+), tinggi fundus uteri 3 cm
(memiliki riwayat menderita fibroid), ada nyeri tekan pada abdomen
kuadran bawah.
Genetalia : Ada nyeri tekan bagian simfisis pubis, tampak keluar
darah berwarna merah kehitaman pervaginam dengan jumlah cukup
banyak, klien menggunakan duk (handuk kecil yg dibuat seperti
pembalut), pengeluaran darah kadang ketika tiduran ataupun ketika
beraktivitas seperti BAK maupun duduk ± 200 cc, keputihan tidak
ada, Teraba terdapat benjolan pada dinding vagina, kebersihan cukup.
10. Kulit : akral teraba dingin, warna sawo matang, turgor agak kering,
tekstur kasar, tidak ada lesi/ edema, cukup bersih.
11. Kuku : agak rapuh, warna sedikit kehitaman pada ujung kuku, cukup
bersih.
12. Ektremitas : Tidak ada kelainan, tidak ada fraktur dan tidak ada oedema

13. Pola Aktivitas Sehari-hari


Aktifitas Sebelum Hamil Ketika Hamil
1. Makan
- Frekuensi 3x/ hari 3x/hari
- Jumlah 1 – 2 porsi ½ porsi
- Jenis Nasi, ikan, sayur, buah Bubur
2. Minum
- Kwantitas 8-9 gelas/hari 2 gelas/hari
- Jenis Teh, kopi, air putih Air putih
3. BAK
- Frekuensi 5-6x/hari 2x/hari
- warna Kuning Kuning
4. BAB
- Frekuensi 2x/hari Belum ada BAB
- warna Kuning kecoklatan -
5. Mandi
- Frekuensi 2x/hari Klien belum ada mandi
dan gosok gigisejak
- Gosok gigi 2x/hari
masuk RS
6. Tidur
- Kualitas 2-4 jam/hari 2-4 jam/hari
- gangguan Bising dan suara anak Stress karena
penyakitnya
bermain

14. Aspek psikososial dan spiritual : Pasien pasrah dan selalu berdoa semoga
penyakitnya bisa sembuh.
15. Kaji persepsi klien tentang apa yang sedang di pikirkannya dan harapan
klien setelah mendapatkan perawatan : Klien berharap penyakitnya bisa
sembuh dan tidak ada kambuh lagi.
16. Konsep diri :
a. Identitas diri : Klien adalah seorang wanita dengan usia 48 tahun,
pernah hamil 3x, melahirkan 3x, abortus belum pernah. pertama haid
berumur 13 tahun
b. Citra tubuh : Klien tidak memiliki masalah terhadap citra tubuh
c. Ideal diri : Klien berharap mampu menjalankan peran menjadi
seorang ibu yang baik.
d. Harga diri : Dalam kesehariannya klien sering berkumpul dengan
tetangganya dirumah, klien juga aktif mengikuti kegiatan yang
diadakan dikampungnya yaitu seperti arisan, pengajian ibu-ibu, kerja
bakti, dll. dalam berhubungan dengan orang lain klien tidak pernah
merasa malu atau minder.
e. Aktualisasi diri : Klien mengatakan senang dengan perannya
sebagai seorang istri dan seorang ibu.

17. Hubungan komunikasi : Klien mudah diajak berkomunikasi dan hubungan


klien dengan keluarga baik, klien juga berhubungan dan berkomunikasi
baik dengan perawat dan dokter. Hubungan klien dengan lingkungan
sekitar seperti sesama pasien juga baik.
18. Kebiasaan seksual : Klien mengatakan selama sakit jarang melakukan
hubungan seksual.
19. Kaji tentang spiritual : Keinginan klien untuk sembuh sangat tinggi, klien
sering terlihat berdoa. Klien tidak dapat melaksanakan shalat saat di RS
karena kondisi klien yang sedang sakit.
20. Perubahan psikologis : Keadaan psikologis klien saat pengkajian, klien
menerima kedaannya, keadaan emosi klien stabil, klien merasa mudah
lelah dan kadang nampak cemas.
21. Data penunjang : (Tanggal 10 Agustus 2021, Pukul 09.00 Wib)
a. Pemeriksaan darah lengkap
HB = 6,7 gr%
Eritrosit = 2,42 jt/ uL
Hematokrit = 13,6 %
Leukosit = 4,51 ribu/mm3
Trombosit = 239 ribu/mm3
MCV = 77,8 fl
MCH = 26 pgr
MCHC = 32,4%
b. Pemeriksaan hitung jenis
Basofil = 0%
Eosinofil = 1%
Batang = 2%
Segmen = 73%
Limfosit = 21%
Monosit = 5%
c. Faal hemostasis
PT = 13,8 dtk
APTT = 29,7 dtk
Dilakukan pemeriksaan USG
1). Tampak pembesaran miom
2). Tampak uterus membesar
Dilakukan Pemeriksaan Inspekulo :
Teraba terdapat benjolan pada dinding vagina
22. Terapi Medis :
- Infus RL 20 tts/mnt
- Mifepristone 10 mg 1x1
- Asam traneksamat oral 3x1
- Vit. B- complex 1x1
- Transfusi 2 kantong darah (700 cc)
II. Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
1. DS : Pendarahan Resiko Hipovolemik
- Klien mengeluh keluar
darah lewat vagina
- Klien mengatakan sudah 4
kali ganti duk
- Klien mengatakan badan
terasa lemah
DO :
- Klien menggunakan duk,
terlihat darah keluar lewat
vagina berwarna merah
kehitaman.
- Darah keluar ± 200 cc
- Wajah terlihat pucat,
konjungtiva pucat
- Akral teraba dingin
- Turgor kulit kering
- terpasang IVFD RL 20
tts/menit pada tangan kanan
- Hasil TTV : TD = 90/60
mmHg, N : 88x/mnt, S =
36,4°C, RR = 20x/mnt
Saturasi Oksigen 97%
- Hasil Lab : HB 6,7 gr%
Eritrosit : 2,42 jt/ uL
Hematokrit : 13,6 %
Leukosit : 4,51 ribu/mm3
Trombosit : 239 ribu/mm3
PT : 13,8 dtk
APTT : 29,7 dtk
- Hasil Pemeriksaan USG :
Tampak miom dan uterus
membesar
- Hasil pemeriksaan
Inspekulo : Teraba terdapat
benjolan pada dinding
vagina

2. DS : Refleks Spasme Otot Nyeri Akut


- Klien mengatakan nyeri Sekunder akibat
pada bagian bawah Tumor
perutnya
- Klien mengatakan nyeri
skala 5-6 dirasakan hilang
timbul sekitar 2 menit dan
tidak menyebar
DO :
- Klien terlihat meringis

- Klien terlihat melindungi


area nyeri.

- Hasil pemeriksaan TTV:

TD : 90/60 mmHg

N : 90x/mnt

RR : 19x/mnt

S : 36,4 °C

Saturasi Oksigen 97%

- Skala nyeri
P : nyeri akut
Q : nyeri seperti ditusuk-
tusuk
R : nyeri pada bagian
bawah perut
S : skala nyeri 5-6 sedang
(1-5)
T : nyeri dirasakan hilang
timbul sekitar 2 menit
dan tidak menyebar

III. Diagnosa Keperawatan (Berdasarkan Prioritas Masalah)


1. Resiko Hipovolemik berhubungan dengan Perdarahan
2. Nyeri Akut berhubungan dengan Refleks Spasme Otot Sekunder akibat
Tumor

IV. NURSING CARE PLANNING (NCP)


No Diagnosa NOC NIC Rasionalisasi
Keperawatan (Nursing Outcome) (Nursing
Intervention
Clasification)
1. Resiko Setelah dilakukan tindakan Pencegahan Syok Pencegahan Syok
Hipovolemik keperawatan selama 2 x 24 jam 1. Monitor status 1. Untuk menge-
berhubungan diharapkan Resiko Hipovolemik sirkulasi BP, tahui kondisi
dengan dapat teratasi Kriteria Hasil : warna kulit, suhu pasien
Perdarahan Indikator IR ER kulit, denyut 2. Untuk memo-
 Penurunan 2 4 jantung, HR dan nitor adanya
tekanan nadi ritme nadi perifer tanda dan ge-
perifer dan kapiler refill jala syok
 Penurunan 2 4 2. Monitor tanda 3. Mencegah in-
tekanan darah inadekuat feksi dalam
sistolik oksigenasi tubuh

 Penurunan 2 4 jaringan 4. Untuk

tekanan darah 3. Monitor suhu mengetahui

diastolik dan pernafasan kondisi klien


4. Pantau nilai lab. : 5. Agar cepat

Ket : HB, HT, AGD diatasi dan


1. Keluhan Ekstrem dan elektrolit tidak terjadi
2. Keluhan Berat 5. Monitor tanda syok
3. Keluhan sedang awal syok 6. Untuk
4. Keluhan ringan 6. Berikan cairan memenuhi ke-
IV dan atau oral butuhan
5.      5. Tidak ada keluhan
yang tepat. cairan agar
7. Kolaborasi tidak dehidrasi
dengan dokter 7. Pemberian
dalam pemberian obat yang
terapi tepat dapat
menurunkan
resiko syok
akibat per-
darahan
2. Nyeri Akut Setelah dilakukan asuhan Manajemen Nyeri Manajemen nyeri
1. Untuk mengu-
berhubungan keperawatan selama 2 x 24 1. Posisikan
rangi nyeri
dengan jam diharapkan masalah pasien
2. Pengkajian
Refleks keperawatan Nyeri akut b.d supinasi
yang optimal
Spasme Otot agen cedera fisik (trauma) 2. Lakukan
akan mem-
Sekunder dapat teratasi dengan indika- pengkajian
berikan data
akibat Tumor tor: nyeri kom-
yang objektif
Kontrol Nyeri prehensif
yang
Indikator IR ER PQRST
mencegah
 Mengenali ka- 2 3 3. Observasi
pan nyeri terjadi kemungkinan
adanya
 Faktor komplikasi
Penyebab 2 3 petunjuk non-
 Melaporkan dan melakukan
verbal menge-
nyeri yang intervensi
terkontrol 2 3 nai keti-
yang tepat
 Menggunakan daknyamanan
analgesik yang 3. Untuk menge-
2 3 4. Modifikasi
direkomendasik
tahui skala ny-
an lingkungan
eri
(suhu, penca-
Ket : 4. Untuk men-
hayaan, suara
gontrol nyeri
1. Deviasi berat dari bising) untuk
dan mengu-
kisaran normal mengontrol
2. Deviasi yang cukup, nyeri rangi nyeri
cukup berat dari kisaran 5. Kolaborasi 5. Analgesic
normal dengan dok- memblok lin-
3. Deviasi sedang dari ter untuk tasan nyeri se-
kisaran normal pemberian hingga nyeri
4. Deviasi ringan dari analgesic akan berku-
kisaran normal 6. Ajarkan pasien rang
5. Tidak ada deviasi dari tindakan pereda 6. Pendekatan den-
kisaran normal nyeri dengan gan menggu-
nonfarmakologi nakan relaksasi
dan nonfar-
makologi dapat
mengurangi
nyeri

V. Implementasi Keperawatan
No Diagnosa Implementasi Evaluasi
Keperawatan
1. Resiko Hipovolemik Pencegahan Syok S:
berhubungan dengan 1. Memonitor status - Klien mengeluh keluar
Perdarahan sirkulasi BP, warna darah lewat vagina
kulit, suhu kulit, - Klien mengatakan sudah 4
denyut jantung, HR kali ganti duk
dan ritme nadi perifer - Klien mengatakan badan
dan kapiler refill terasa lemah
2. Memonitor tanda
inadekuat oksigenasi O:
jaringan - Klien menggunakan duk,
terlihat darah keluar lewat
3. Memonitor suhu dan
vagina berwarna merah
pernafasan kehitaman.
4. Memantau nilai lab. : - Wajah terlihat pucat,
HB, HT, AGD dan konjungtiva pucat

elektrolit - Akral teraba dingin


5. Memonitor tanda - terpasang IVFD RL 20
awal syok tts/menit pada tangan kanan

6. Memberikan cairan - Hasil TTV : TD = 90/60


mmHg, N : 88x/mnt, S =
IV dan atau oral yang 36,4°C, RR = 20x/mnt
tepat.
Saturasi Oksigen 97%
7. Memberikan Terapi
- Hasil Lab : HB 6,7 gr%
Medis :
- Mifepristone 10 Eritrosit : 2,42 jt/ uL

mg 1x1 Hematokrit : 13,6 %

- Asam Leukosit : 4,51 ribu/mm3

traneksamat oral Trombosit : 239 ribu/mm3

3x1 PT : 13,8 dtk

- Vit. B- complex APTT : 29,7 dtk

1x1 - Hasil Pemeriksaan USG :

- Transfusi 2 Tampak miom dan uterus

kantong darah membesar

(700 cc) - Hasil pemeriksaan


Inspekulo : Teraba terdapat
benjolan pada dinding
vagina
A : Masalah belum teratasi
Indikator IR ER
 Penurunan 2 4
tekanan nadi
perifer
 Penurunan 2 4
tekanan
darah sistolik
 Penurunan 2 4
tekanan
darah
diastolik

P :Lanjutkan Intervensi
1. Monitor warna kulit, suhu
kulit, denyut nadi
2. Monitor tanda inadekuat
oksigenasi jaringan
3. Monitor tanda awal syok
4. Kolaborasi dengan dokter
untuk pemberian transfusi
darah.
2. Nyeri Akut Manajemen Nyeri S:
berhubungan dengan 1. Memposisikan - Pasien mengatakan nyeri
Refleks Spasme Otot pasien supinasi pada bagian bawah
Sekunder akibat 2. Mengkaji nyeri se- abdomen
cara komprehensif - Skala nyeri
Tumor
termasuk lokasi, P : nyeri akut
karakteristik, Q : nyeri seperti ditusuk-
durasi, frekuensi, tusuk
kualitas dan factor
R : nyeri pada bagian
presipitasi
bawah perut
S : skala nyeri 5-6 sedang
Kriteria hasil : (1-5)
Perawat dapat T : nyeri dirasakan hilang
mengetahui tingkat timbul sekitar 2 menit
nyeri klien. dan tidak menyebar
O:
P : nyeri akut
Q: nyeri seperti - Pasien tampak meringis
ditusuk-tusuk menahan sakit saat nyeri
R : nyeri pada bagian - Posisi menghindari nyeri
perut - Pasien merasa sesak ketika
nyeri datang dan tidak bisa
S : skala nyeri 5-6 istirahat
sedang (1-5) - Pasien hanya berbaring
ditempat tidur ketika ingin
T : nyeri dirasakan
mengubah posisi agar dapat
hilang timbul
sekitar 2 menit dan mengurangin nyeri
tidak menyebar - Ekspresi wajah tampak
meringis apabila nyeri ter-
3. Mengobservasi jadi
adanya petunjuk - Nyeri yang dirasakan ketika
ingin bergerak
nonverbal menge-
- TTV :
nai ketidaknya-
 TD : 136/83 mmHg
manan
 N : 58x menit
4. Memodifikasi
 RR : 22x menit
lingkungan (suhu,
 Suhu : 36.8 ºC
pencahayaan,
A : Masalah belum teratasi
suara bising) untuk
Indikator IR ER
mengontrol nyeri
 Melaporkan 3 4
5. Melakukan kolabo-
adanya nyeri 3 4
rasi dengan dokter
 Luas bagian
3 4
untuk pemberian tubuh yang ter-
pengaruh 3 4
analgesic
 Frekuensi ny- 3 4
6. Mengajarkan
eri 3 4
pasien tindakan  Panjangnya
pereda nyeri den- episode nyeri
gan nonfar-  Pernyataan ny-
eri
makologi
 Ekspresi nyeri
pada wajah
P ; Lanjutkan intervensi
1. Kaji nyeri secara kompre-
hensif termasuk lokasi,
karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas dan fac-
tor presipitasi
2. Observasi reaksi nonverbal
dari ketidaknyaman
3. Berikan Tindakan yang
nyaman (pijatan punggung,
ubah posisi) dan aktivitas
senggang
4. Ajarkan Teknik nonfar-
makologis (relaksasi, dis-
traksi dll)
5. Berikan analgetic untuk
mengurangi nyeri

I. Catatan Perkembangan hari ke - 1

N Diagnosa Waktu Catatan Perkembangan Paraf


O Keperawatan

1 Resiko Selasa, S:
Hipovolemik 10-08-
DS :
berhubungan 2021
- Klien mengeluh keluar darah lewat
dengan
Pukul vagina
Perdarahan
08.00 - Klien mengatakan sudah 4 kali ganti duk
Wulan
Wib - Klien mengatakan badan terasa lemah
DO :
- Klien menggunakan duk, terlihat darah
keluar lewat vagina berwarna merah
kehitaman.
- Darah yang keluar ± 200 cc
- Wajah terlihat pucat, konjungtiva pucat
- Turgor kulit kering
- Akral teraba dingin
- terpasang IVFD RL 20 tts/menit pada
tangan kanan
- Hasil TTV : TD = 90/60 mmHg, N :
88x/mnt, S = 36,4°C, RR = 20x/mnt
Saturasi Oksigen 97%
- Hasil Lab : HB 6,7 gr%
Eritrosit : 2,42 jt/ uL
Hematokrit : 13,6 %
Leukosit : 4,51 ribu/mm3
Trombosit : 239 ribu/mm3
PT : 13,8 dtk
APTT : 29,7 dtk
- Hasil Pemeriksaan USG : Tampak
miom dan uterus membesar
- Hasil pemeriksaan Inspekulo : Teraba
terdapat benjolan pada dinding vagina

A : Masalah belum teratasi


Indikator IR ER
 Penurunan 2 3
tekanan nadi
perifer
 Penurunan 2 3
tekanan darah
sistolik
 Penurunan 2 3
tekanan darah
diastolik
P :Lanjutkan Intervensi
1. Monitor warna kulit, suhu kulit, denyut
nadi
2. Monitor tanda inadekuat oksigenasi
jaringan

3. Mempertahankan pemberian cairan


melalui IV line

2 Nyeri Akut Selasa, S:


berhubungan 10-08-
dengan Refleks - Klien mengatakan nyeri pada bagian
2021 bawah perutnya
Spasme Otot
Sekunder akibat - Klien mengatakan nyeri skala 6
Pukul
Tumor Wulan
08.00 dirasakan hilang timbul sekitar 2 menit
Wib dan tidak menyebar
- Skala nyeri :
P : nyeri akut

Q : nyeri seperti ditusuk-tusuk

R : nyeri pada bagian bawah perut

S : skala nyeri 5 sedang (1-5)

T : nyeri dirasakan hilang timbul sekitar


2 menit dan tidak menyebar

O:
- Pasien terlihat rileks ditemani anaknya
- Posisi menghindari nyeri
- Klien hanya berbaring ditempat tidur
ketika ingin mengubah posisi agar men-
gurangi nyeri
- Nyeri yang dirasakan ketika bergerak
- TTV :
- TD : 110/80 mmHg
- N : 80x menit
- RR : 20x menit
- Suhu : 36,5 ºC
A : Masalah belum teratasi
Indikator IR ER
Melaporkan adanya nyeri 3 4
Luas bagian tubuh yang 3 4
terpengaruh
3 4
 Frekuensi nyeri
 Panjangnya episode nyeri 3 4
 Pernyataan nyeri 3 4
 Ekspresi nyeri pada wa- 3 4
jah
P ; Lanjutkan intervensi
- Kaji nyeri secara komprehensif terma-
suk lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas dan factor presipitasi
- Observasi reaksi nonverbal dari keti-
daknyaman
- Berikan Tindakan yang nyaman (pi-
jatan punggung, ubah posisi) dan aktiv-
itas senggang
- Ajarkan Teknik nonfarmakologis (re-
laksasi, distraksi dii)
- Berikan analgetic untuk mengurangi
nyeri

II. Catatan Perkembangan hari ke – 2

N Diagnosa Waktu Catatan Perkembangan Paraf


O Keperawatan

1 Resiko Selasa, S:
Hipovolemik 10-08-
- Klien mengatakan pendarahan
berhubungan 2021 pervaginam mulai berkurang
dengan
Pukul - Klien mengatakan belum mengganti Wulan
Perdarahan duknya
08.00
O:
Wib
- Terpasang transfusi darah

- Akral teraba hangat

- Turgor kulit lembab

- Klien nampak rileks

- Conjungtiva tidak anemis

- Hasil Lab : HB 7 gr%

Eritrosit : 2,42 jt/ uL


Hematokrit : 13,6 %
Leukosit : 4,51 ribu/mm3
Trombosit : 239 ribu/mm3
PT : 12,8 dtk
APTT : 26,7 dtk
- Hasil Pemeriksaan USG : Tampak miom
dan uterus membesar.
- Hasil pemeriksaan Inspekulo : Teraba
terdapat benjolan pada dinding vagina
- TTV :
TD : 110/80 mmHg
N : 80x menit
RR : 20x menit
Suhu : 36,5 ºC
A : Masalah teratasi sebagian
Indikator IR ER
 Penurunan 2 4
tekanan nadi
perifer
 Penurunan 2 4
tekanan darah
sistolik
 Penurunan 2 4
tekanan darah
diastolik
P :Lanjutkan Intervensi
1. Observasi TTV

2 Nyeri Akut Selasa, S:


berhubungan 10-08-
dengan Refleks - Klien mengatakan nyeri pada bagian
2021 bawah perutnya
Spasme Otot
Sekunder akibat - Klien mengatakan nyeri skala 5
Pukul
Tumor
08.00 dirasakan hilang timbul sekitar 2 menit
Wulan
Wib dan tidak menyebar
- Skala nyeri :
P : nyeri akut

Q : nyeri seperti ditusuk-tusuk

R : nyeri pada bagian bawah perut

S : skala nyeri 5 sedang (1-5)

T : nyeri dirasakan hilang timbul sekitar


2 menit dan tidak menyebar
O:
- Pasien terlihat rileks ditemani anaknya
- Posisi menghindari nyeri
- Klien hanya berbaring ditempat tidur
ketika ingin mengubah posisi agar men-
gurangi nyeri
- Nyeri yang dirasakan ketika bergerak
- TTV :
- TD : 110/80 mmHg
- N : 80x menit
- RR : 20x menit
- Suhu : 36,5 ºC
A : Masalah belum teratasi
Indikator IR ER
Melaporkan adanya nyeri 3 4
Luas bagian tubuh yang 3 4
terpengaruh
3 4
 Frekuensi nyeri
 Panjangnya episode nyeri 3 4
 Pernyataan nyeri 3 4
 Ekspresi nyeri pada wa- 3 4
jah
P ; Lanjutkan intervensi
- Kaji nyeri secara komprehensif terma-
suk lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas dan factor presipitasi
- Observasi reaksi nonverbal dari keti-
daknyaman
- Berikan Tindakan yang nyaman (pi-
jatan punggung, ubah posisi) dan aktiv-
itas senggang
- Ajarkan Teknik nonfarmakologis (re-
laksasi, distraksi dii)
- Berikan analgetic untuk mengurangi
nyeri

Anda mungkin juga menyukai