Anda di halaman 1dari 13

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SPTK) HALUSINASI

 Masalah : Halusinasi
 Pertemuan 4
 Pemeran :
Perawat : Tita Risa Larasati
Pasien : Ilham Tri Vitara

A. Proses Keperawatan
1) Pra Orientasi
1. Kondisi klien
Klien mau melakukan kontak mata baik, tertawa dan tersenyum, mengerti alur pembicaraan,
mau menyapa Klien tampak tenang, Klien tampak kooperatif, Raut muka klien tampak
bergairah.

2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Sensori Persepsi: Halusinasi

2. SP 4 Pasien
 Evaluasi SP 3 pasien
 Melatih pasien minum obat secara teratur
 Masukkan jadwal
B. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
2)Fase Orientasi

a. Salam Terapeutik
“Selamat siang bapak I!”
b. Evaluasi/Validasi
 “Bagiamana perasaan bapak I siang ini?”
 “Apakah suara-suaranya masih muncul?”
 “Apakah sudah digunakan 3 cara yang telah kita latih?”
 “Apakah jadwal kegiatannya sudah dilaksanakan?“
 “Apakah pagi tadi sudah minum obat? Bagus pak”
c. Kontrak
 Topik : “Bapak, sesuai dengan janji kita tadi, hari ini kita akan mendiskusikan tentang
obat-obatan yang bapak minum”
 Tempat : “Mau dimana pak? Bagaimana kalau disini saja ya bapak I?”
 Waktu : “Mau berapa lama pak? Bagaimana kalau kita diskusikan selama 20 menit
sambil menunggu makan siang?”
3)Fase Kerja

“Bapak, adakah bedanya setelah minum obat secara teratur? Apakah suara-suara berkurang
atau hilang? Minum obat sangat penting agar suara-suara yang bapak I dengar dan
mengganggu selama ini tidak muncul lagi. Berapa macam obat yang bapak I minum?
(perawat menyiapkan obat pasien.) ini yang warna oranye (Chlorpromazine,CPZ) gunanya
untuk menghilangkan suara-suara. Obat yang berwarana putih (Tpyhexilpendil, THP)
gunanya agar bapak I merasa rileks dan tidak kaku, sedangkan yang merah jambu
(Haloperidol, HLP) berfungsi untuk menenangkan pikiran dan menghilangkan suara-suara.
Semua obat ini diminum 3 kali sehari, setiap pukul 7 pagi, 1 siang, dan 7 malam. Kalau
suara-suara sudah hilang obatnya tidak boleh dihentikan. Nanti konsultasikan dengan dokter,
sebab kalau putus obat, bapak I akan kambuh dan sulit sembuh seperti keadaan semula. Kalau
obat habis, bapak I bisa minta kedokter untuk mendapatkan obat lagi. Bapak I juga harus
teliti saat minum obat-obatan ini. Pastikan obatnya benar, artinya bapak I harus memastikan
bahwa itu obat yang benar-benar punya bapak I. jangan keliru dengan obat milik orang lain.
Baca nama kemasannya. Pastikan obat diminum pada waktunya, dengan cara yang benar,
yaitu diminum sesudah makan dan tepat jamnya. Bapak I juga harus perhatikan berapa
jumlah obat sekali minum dan bapak I juga harus cukup minum 10 gelas per hari.”

4)Fase Terminasi

a. Evaluasi Subjektif
“Bagaimana perasaan bapak I setelah kita bercakap-cakap mengenai obat?
b. Evaluasi Objektif
“ Bapak, sudah berapa cara yang kita latih untuh mencegah suara-suara? Coba sebutkan!
Bagus!”
c. Rencana Tindak Lanjut
“Mari kita masukkan jadwal minum obatnya pada jadwal kegiatan bapak! Jangan lupa pada
waktunya minta obat pada perawat atau keluarga kalau dirumah. Nah,makanan sudah
datang!”

d. Kontrak
 Topik : “Besok kita ketemu lagi untuk melihat manfaat empat cara mencegah
suara yang telah kita bicarakan.”
 Tempat : Mau dimana pak? Bagaimana kalau di ruang tamu? Baik pak.”
 Waktu : “Mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 10.00 pagi pak? Sampai
jumpa. Selamat pagi!!
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SPTK) HALUSINASI

 Masalah : Halusinasi
 Pertemuan 5
 Pemeran :
Perawat : Tita Risa Larasati
Pasien : Ilham Tri Vitara
Keluarga : Nur Faizah
A. Proses Keperawatan
1) PraOrientasi
1. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Sensori Persepsi: Halusinasi

2. SP 1 Keluarga
 Keluarga memberikan pendidikan kesehatan tentang pengertian halusinasi, jenis
halusinasi yang dialami pasien, tanda dan gejala halusinasi, dan cara – cara merawat
pasien halusinasi.
C. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
2) Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Selamat pagi bapak/ibu! saya T, perawat yang merawat anak bapak/ibu.”
b. Evaluasi/Validasi
“Bagaimana perasaaan bapak hari ini? Apa pendapat bapak tentang anak bapak/ibu? “
c. Kontrak
 Topik : “Hari ini kita akan berdiskusi tentang apa masalah yang anak bapak/ibu alami
dan bantuan apa yang bapak berikan. “
 Tempat : “Kita mau diskusi dimana? Bagaimana kalau di ruang wawancara?”
 Waktu : “Berapa lama waktu bapak atau ibu dapat berbincang-bincang dengan saya?
Bagaimana kalau 30 menit?“
2)Fase Kerja

“Masalah apa yang bapak alami dalam merawat bapak I? Apa yang bapak/ibu lakukan?” “ya,
gejala yang dialami oleh anak bapak/ibu disebut halusinasi, yaitu mendengar atau melihat
sesuatu yang sebenarnya tidak ada bendanya. Tanda-tandanya bicara dan tertawa sendiri, atau
marah-marah tanpa sebab. Jadi, jika anak bapak/ibu mengatakan mendengar suara-suara,
sebenarnya suara itu tidak ada. Kalau anak bapak/ibu mengatakan melihat bayangan-
bayangan, sebenarnya bayangan itu tidak ada. Oleh karena, itu kita diharapkan dapat
membantunya dengan beberapa cara. Terdapat beberapa cara untuk membantu anak
bapak/ibu agar bisa mengendalikan halusinasi. Cara-cara tersebut adalah: pertama, dihadapan
anak bapak/ibu, jangan membantah atau mendukung halusinasi. Katakan saja bapak /ibu
percaya bahwa bapak I memang mendengar suara atau melihat bayangan, tetapi bapak atau
ibu sendiri tidak mendengar atau melihatnya. Kedua, jangan biarkan anak bapak/ibu
melamun dan sendiri karena kalau melamun halusinasi akan muncul lagi. Upayakan ada
orang mau bercakap-cakap dengannya. Buat kegiatan keluarga seperti makan bersama dan
ibadah bersama.Terkait dengan kegiatan, saya telah melatih anak bapak/ibu untuk membuat
jadwal kegiatan sehari-hari. Tolong bapak/ibu pantau pelaksanaannya dan berikan pujian jika
I berhasil melaksanakannya! ketiga, bantu anak bapak /ibu minum obat secara teratur. Jangan
menghentikan obat tanpa konsultasi.Terkait dengan obat ini, saya juga sudah melatih anak
bapak/ibu untuk minum obat secara teratur. Jadi, bapak/ibu dapat mengingatkan kembali.
Obatnya ada 3 macam, yang berwarna orange namanya CPZ gunanya untuk menghilangkan
suara-suara atau bayangan - bayangan. Yang berwarna putih namanya THP berfungsi untuk
membuat bapak I tenang dan tidak kaku.Yang berwarna biru namanya HLP gunanya
menenangkan pikiran.Semua obat ini harus bapak I minum 3 kali sehari pukul 7 pagi, 1 siang,
dan 7 malam. Obat harus selalu diminum untuk mencegah kekambuhan. Terakhir, jika ada
tanda-tanda halusinasi muncul, putus halusinasi dengan cara menepuk punggung bapak I,
kemudian suruh bapak I menghardik suara tersebut. Bapak I sudah saya ajarkan untuk
menghardik halusinasi sekarang, mari kita latihan memutus halusinasi bapak I. Sambil
menepuk punggung anak bapak/ibu, katakan : I, sedang apa kamu! “ kamu ingatkan apa yang
diajarkan perawat jika suara-suara itu datang? Ya, usir suara itu, I !tutup telinga kamu dan
katakan pada suara itu saya tidak mau dengar! ucapkan berulang-ulang. Bapak I, sekarang
coba bapak/ibu praktikkan cara yang baru saya ajarkan. Bagus pak/bu !

3)Fase Terminasi

a. Evaluasi Subjektif
“Bagaimana perasaan bapak/ibu berdiskusi dan latihan memutuskan halusinasi bapak I?“
b. Evaluasi Objektif
“ Sekarang coba bapak/ ibu sebutkan kembali 4 cara merawat bapak I! “bagus sekali pak/
bu!”
c. Rencana Tindak Lanjut
“Mari kita masukkan jadwal 4 cara merawat bapak I, pak/ibu.”
d. Kontrak
 Topik : “Nah, bagaimana kalau 2 hari lagi ketemu untuk mempraktikkan cara
memutus halusinasi langsung dihadapan bapak I?’’
 Tempat : “Bagaimana kalau di ruang ini lagi (ruang wawancara) ?”
 Waktu : “Jam berapa kita bertemu? Bagaimana kalau jam 10.00 pak/ibu? baik, sampai
jumpa! “
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SPTK) HALUSINASI

 Masalah : Halusinasi
 Pertemuan 6
 Pemeran :
Perawat : Tita Risa Larasati
Pasien : Ilham Tri Vitara
Keluarga : Nur Faizah
A. Proses Keperawatan
1) PraOrientasi
1. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Sensori Persepsi: Halusinasi

2. SP 2 Keluarga
 Evaluasi SP 1 keluarga
 Melatih keluarga praktik merawat pasien langsung dihadapan pasien.
 Memberi kesempatan kepada keluarga untuk memperagakan cara merawat pasien
dengan halusinasi langsung di hadapan pasien
 Masukkan jadwal
B. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
3)Fase Orientasi

a. Salam Terapeutik
“ Selamat pagi!”
b. Evaluasi/Validasi
“bagaimana perasaan bapak/ ibu pagi ini ? “
“apakah bapak atau ibu masih ingat bagaimana cara memutus halusinasi anak bapak/ ibu
yang sedang mengalami halusinasi ? bagus ! “

c. Kontrak
 Topik : “Sesuai dengan perjanjian kita, selama 30 menit ini kita akan mempraktikkan
cara memutus halusinasi langsung dihadapan anak bapak/ ibu. Mari kita datangi anak
bapak/ ibu ! “
 Tempat : “Mau dimana kita akan berbincang–bincang pak/ibu? Bagaimana kalau di
ruang tamu?”
 Waktu : “Berapa lama kita akan berbincang – bincang pak/bu? Bagaimana kalau 30
menit?”
3)Fase Kerja

“ Selamat pagi bapak I, bapak/ibu bapak I sangat ingin membantu bapak I mengendalikan
suara-suara yang sering bapak I dengar. Untuk itu pagi ini bapak/ ibu I datang untuk
mempraktikkan cara memutus suara-suara yang I dengar. I, nanti sedang dengar suara- suara
dan I bicara atau tersenyum-tersenyum sendiri ,bapak/ ibu akan mengingatkanya ? sekarang,
coba bapak/ ibu peragakan cara memutus halusinasi yang sedang bapak I dialami seperti yang
sudah kita pelajari sebelumnya. Tepuk punggung bapak I lalu suruh bapak I mengusir suara
dengan menutup telinga dan menghardik suara tersebut .(perawat mengobservasi apa yang
dilakukan keluarga terhadap pasien).

“ Bagus sekali! Bagaimana bapak I ? senang dibantu bapak/ ibu ? nah, bapak/ ibu ingin
melihat jadwal harian bapak I. (pasien meragakan dan kemudian perawat mendorong orang
tua memberikan pujian ). Baiklah ,sekarang saya dan orang tua bapak I ke ruang perawat
dulu. “ (perawat dan keluarga meninggalkan pasien untuk melakukan terminasi dengan
keluarga ).

4)Fase Terminasi

a. Evaluasi Subjektif
“ Bagaimana perasaan bapak /ibu setelah mempraktikkan cara memutus halusinasi langsung
dihadapan anak bapak/ibu? “

b. Evaluasi Objektif
“Diingat-ingat pelajaran kita hari ini ya pak/ibu, bapak/ibu dapat melakukan cara itu jika anak
bapak/ ibu mengalami halusinasi?“. Tolong bapak/ibu peragakan kembali cara memutus
halusinasi!” ya bagus pak/ibu.”
c. Rencana Tindak Lanjut
“Bagaimana kalau kita masukkan dalam jadwal kegiatan harian bapak I,pak/bu? Mau jam
berapa latihan bercakap-cakap?”
d. Kontrak
 Topik : “Bagaimana kalau kita bertemu 2 hari lagi untuk membicarakan tentang
cara memutus halusinasi langsung dihadapan anak bapak/ ibu yang sedang
mengalami halusinasi?”
 Tempat : “Mau dimana bapak/ibu? Bagaimana kalau di sini saja?”
 Waktu : Jam berapa bapak/ibu bisa datang? Bagaimana kalau jam 09.00?
Sampai jumpa! “
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SPTK) HALUSINASI

 Masalah : Halusinasi
 Pertemuan 7
 Pemeran :
Perawat : Tita Risa Larasati
Pasien : Ilham Tri Vitara
Keluarga : Nur Faizah
A.Proses Keperawatan
1) PraOrientasi
1. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Sensori Persepsi: Halusinasi
2. SP 3 Keluarga
 Evaluasi SP 2 keluarga
 Masukkan jadwal
2) Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“ Selamat Pagi!”
b. Evaluasi/Validasi
“Bagaimana perasaan bapak/ibu pagi ini?”
“Apakah bapak atau ibu masih ingat bagaimana cara memutus halusinasi langsung
dihadapan anak bapak/ ibu yang sedang mengalami halusinasi? Iya bagus pak/ibu!“
c. Kontrak
 Topik : “Sesuai dengan perjanjian kita, selama 30 menit ini kita akan mempraktikkan
kembali cara memutus halusinasi langsung dihadapan anak bapak/ ibu. Mari kita
datangi anak bapak/ ibu! “
 Tempat : “Mau dimana pak/ibu kita akan berbincang-bincang? Bagaimana kalau di
ruang tamu?”
 Waktu : “Berapa lama kita akan berbincang – bincang pak/bu? Bagaimana kalau 30
menit?”

3) Fase Kerja
“Selamat pagi bapak I, bapak/ibu bapak I sangat ingin membantu kembali bapak I untuk
mengendalikan suara-suara yang sering bapak I dengar. Untuk itu pagi ini bapak/ibu bapak I
datang untuk mempraktikkan kembali cara memutus suara-suara yang bapak I dengar. Bapak
I, nanti sedang dengar suara- suara dan bapak I bicara atau tersenyum-tersenyum sendiri,
bapak/ibu akan mengingatkanya kembali? Sekarang, coba bapak/ibu peragakan kembali cara
memutus halusinasi yang sedang bapak I dialami seperti yang sudah kita pelajari sebelumnya.
Tepuk punggung bapak I lalu suruh bapak I mengusir suara dengan menutup telinga dan
menghardik suara tersebut .(Perawat mengobservasi apa yang dilakukan keluarga terhadap
pasien).

“Bagus sekali ! bagaimana I ? senang dibantu bapak/ ibu ? nah, bapak/ ibu ingin melihat
jadwal harian bapak I . (pasien meragakan dan kemudian perawat mendorong orang tua
memberikan pujian ). Baiklah ,sekarang saya dan orang tua bapak I ke ruang perawat dulu. “
(perawat dan keluarga meninggalkan pasien untuk melakukan terminasi dengan keluarga ).

4) Fase Terminasi
a. Evaluasi Subjektif
“Bagaimana perasaan bapak/ibu setelah mempraktikkan kembali cara memutus halusinasi
langsung dihadapan anak bapak/ibu? “
b. Evaluasi Objektif
“Tolong bapak/ibu peragakan kembali cara memutus halusinasi!” ya bagus pak/ibu.”
c. Rencana Tindak Lanjut
“Bagaimana kalau kita masukkan dalam jadwal kegiatan harian bapak I,pak/bu? Mau jam
berapa latihan bercakap-cakap?”
d. Kontrak
 Topik : “Bagaimana kalau kita bertemu 2 hari lagi untuk membicarakan tentang
jadwal kegiatan harian I di rumah.”
 Tempat : “Mau dimana bapak/ibu? Bagaimana kalau di sini saja?”
 Waktu : Jam berapa bapak/ibu bisa datang? Bagaimana kalau jam 09.00?
Sampai jumpa! “
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SPTK) HALUSINASI

 Masalah : Halusinasi
 Pertemuan 8
 Pemeran :
Perawat : Tita Risa Larasati
Pasien : Ilham Tri Vitara
Keluarga : Nur Faizah
A.Proses Keperawatan
1) PraOrientasi
1. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Sensori Persepsi: Halusinasi
2. SP 4 Keluarga
 Evaluasi SP 3 keluarga
 Membuat perencanaan ulang bersama keluarga
 Masukkan jadwal

2) Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“ Selamat Pagi pak/ ibu”
b. Evaluasi/Validasi
 “Karena besok bapak I sudah boleh pulang maka sesuai janji kita sekarang bertemu
untuk membicarakan jadwal bapak I selama di rumah “.
 “Bagaimana bapak/ ibu , selama bapak /ibu membesuk apakah sudah mempraktikkan
cara merawat I? “
c. Kontrak
 Topik : “Nah, sekarang kita bicarakan jadwal bapak I di rumah ?
 Tempat : “ Duduknya mau dimana pak/bu? Bagaimana kalau kita duduk di ruang
perawat?”
 Waktu : “Berapa lama bapak/ibu ada waktu untuk membicarakan/membuat jadual
ulang bapak I di rumah? Bagaimana kalau 30 menit pak/bu?” Baikalah bu/pak.
3) Fase kerja
“Ini jadwal bapak I di RS. Jadwal ini dilanjutkan di rumah ya pak/bu. Coba bapak/ibu lihat
mungkinkah dilakukan di rumah, siapa yang kira-kira akan memotivasi dan mengingatkan
bapak I? bapak/ibu, jadwal yang telah dibuat selama bapak I di RS tolong dilanjutkan di
rumah ya, baik jadwal aktifitas maupun minum obatnya.“

“Hal-hal yang harus diperhatikan lebih lanjut adalah perilaku yang ditampilkan oleh anak
ibu/bapak dirumah, misalnya kalau bapak I terus mendengar suara-suara yang mengganggu
dan tidak memperlihatkan perbaikan, menolak minum obat atau memperlihatkan perilaku
bahaya yang membahayakan orang lain. Jika hal ini terjadi, segera hubungi perawat T di
puskesmas terdekat dari rumah bapak atau ibu, ini no telfon puskesmasnya : (0651) 5554667
selanjutnya perawat T yang akan membantu memantau perkembangan.” “Ini jadwalnya di
bawah pulang. Selanjutnya, silahkan ibu/bapak menyelesaikan administrasi yang dibutuhkan.
Kami akan siapkan bapak I untuk pulang .”

4) Fase Terminasi
a. Evaluasi Subjektif
“Bagaimana bapak/ibu? Ada yang ditanyakan?“
b. Evaluasi Objektif
“Coba bapak/ ibu sebutkan cara-cara merawat I di rumah!“ bagus! (jika ada

Anda mungkin juga menyukai