Anda di halaman 1dari 102

PENGANTAR PEMBELAJARAN

ORANG DEWASA
Apa yang paling saya ingat saat
kuliah dulu?
PENDEKATAN
ANDRAGOGI
Deskripsi Singkat

Pendekatan Andragogi
membahas tentang
Pengertian, Asumsi dasar,
kesiapan belajar orang
dewasa, fasilitator efektif,dan
faktor pemilihan metode dan
teknik pembelajaran
partisipatif.
PENGERTIAN ANDRAGOGI
 Andragogi:
 aner/andr = orang dewasa
 agogos/agogus = memimpin,
membimbing
mengarahkan
 Pedagogi:
 paid = anak
 agogos/agogus = memimpin,
membimbing,
mengarahkan

 Ilmu dan seni dalam membantu orang dewasa yang


memilki kemampuan yang berbeda.
KESIAPAN UNTUK BELAJAR
 ORANG DEWASA MEMPUNYAI MASA
KESIAPAN UTK BELAJAR SEBAGAI AKIBAT
DARI PERANAN SOSIALNYA.

 TIGA FASE MASA DEWASA :


 Dewasa Awal : 18-30 tahun
 Dewasa pertengahan : 30-55 tahun
 Dewasa akhir : > 55 tahun
FAKTOR YG MEMPENGARUHI PROSES
PEMBELAJARAN OD

• Subyektif
• Body
• Mind
• konstruk masa depan,
• archetype,
• system pengetahuan,
• Obyektif
• posisi sosial/pekerjaan/jabatan
• konteks sosial yang melatar
belakangi
PERAN PANCA INDRA

 Aku dengar = Aku Lupa


 Aku Lihat = Aku Ingat
 Aku Lakukan = Aku Faham
Harvard Business School 1999

 Inti Pelajaran yang Diterima :


10 % dari yang Dibaca
20 % dari yang Didengar
30 % dari yang Dilihat
50 % dari yg Dilihat&Didengar
80 % dari yang Diucapkan
90 % dari yg Diucapkan& lakuk
TATA NILAI

Aktualisasi
Harga Diri
Pengakuan
Keamanan
Dalam andragogi, secara psikologis dg
mengetahui kebutuhan orang dewasa dpt
ditentukan,materi, strategi, Fisik
metode,teknik
HIRARKI KEBUTUHAN

WEST ASIA

Self-Actualization Status

Prestige Admiration

Belonging Affiliation

Safety Safety

Physiologic Physiologic
zetende.blogspot.com
KARAKTER ORANG DEWASA
1. Merupakan pribadi mandiri yg memilki identitas diri
2. Keterlibatan/partisipasi penting
3. Mengharapkan pengakuan,saling percaya &
menghargai
4. Tidak senang dipaksa,ditekan.
5. Kepercayaan dan tanggung jawab diri
6. Pengawasan dan pengendalian berada disekelilingnya.
7. Belajar mengarah pada pencapaian pemantapan
identitas diri.
8. Belajar merupakan proses untuk mencapai aktualisasi
diri (self actualization )
RAHASIA ANDRAGOGI
 Orang dewasa punya pengalaman, mau
Orang Dewasa
belajar apabilatidak
sesuai
suka dg pekerjaan/
digurui,
sukanya menerima
kepentingan sehari-hari.
saran.
 Orang Dewasa suka hal praktis
 Orang Dewasa suka diberi kesempatan ambil
bagian sesuai dg pengetahuan,
kemampuan& kepentingan
PRINSIP PEMBELAJARAN ORANG DEWASA

1. Nilai dan norma


sebagai pijakan
2. Discovery atau belajar
menemukan (analisis,
sintesis, kontemplatif
dan reflektif)
3. Perhatian dan motivasi
4. Keaktifan belajar
sebagai fungsi
curiosity
Implikasi Konsep Diri

1. Iklim belajar diciptakan sesuai dengan


keadaan orang dewasa
2. Peserta diikutsertakan dalam mendiagnose
kebutuhan belajar
3. Peserta dilibatkan dlm proses perencanaan
belajar.
4. Proses pembelajaran merupakan tanggung
jawab bersama (fasilitator &peserta).
5. Evaluasi menekankan pada cara evaluasi
diri sendiri.
IMPLIKASI PENGALAMAN
1. Orang dewasa merupakan
sumber belajar,proses belajar
ditekankan pada teknik
pengalaman peserta
mis.diskusi, simulasi.
2. Penekanan proses
pembelajaran pada aplikasi
praktis.
3. Penekanan proses belajar dari
pengalaman
ASUMSI DASAR ANDRAGOGI

1. Konsep Diri
. Mampu mengatur dirinya.
. Perlakuan yg dihargai
. Menolak diperlakukan seperti
anak
2. Pengalaman
. Mempunyai pengalaman berbeda
. Pengalaman baru berharga
3. Kesiapan Belajar
.memiliki masa kesiapan belajar
4. Orientasi Belajar.
Orientasi pemecahan masalah
Kebutuhan kehidupan keseharian
Implikasi kesiapan
untuk belajar
1. Urutan Kurikulum dlm proses belajar
orang dewasa disusun berdasarkan
masa perkembangannya.
2. Adanya konsep mengenai tugas-
tugas perkembangannya akan
memberikan petunjuk dlm
pembelajaran secara kelompok
Implikasi orientasi terhadap
belajar

• Fasilitator berperan sebagai pemberi


bantuan kepada peserta.
• Kurikulum berorientasi pada masalah
• Pengalaman belajar dirancang
berdasarkan masalah/perhatian
peserta.
CIRI PENDEKATAN
ANDRAGOGI
1. Suasana keterbukaan,tukar
fikiran,pengalaman,salingpercaya
2. Pengajar adalah fasilitator dlm rangka
pelatihan partisipatif.
3. Materi dirumuskan bersama
4. Kerja Kelompok diutamakan
5. Sarana pelatihan melibatkan peserta.
6. Evaluasi bersama memfocuskan
pada perubahan sikap dan perilaku
PEDAGOGI VS ANDRAGOGI
KONSEP PEDAGOGI ANDRAGOGI
Konsep Diri Subyek-obyek Voluntaristik
(Didominasi guru, Intersubyektif
dosen, Orang Tua)
Pengalaman Sebagai hal baru Pengalaman sumber
belajar
Kesiapan Guru/dosen Peserta menentu-kan
Belajar mempersiapkan dan sendiri apa yg dipelajari,
menentukan guru/do-sen memfasilitasi.
isi/kurikulum
Perspe-ktif Belajar sbg me- Belajar sbg upaya
dan orientasi ngumpulkan info yg pecahkan masalah
dipelajari skrg & Orientasi discovery &
digunakan pd suatu develop by experience
hari
PERBEDAAN ANAK DAN ORANG DEWASA
DALAM PEMBELAJARAN
FAK TOR ANAK ORANG DEWASA
PEMBEDA
1.Tingkat Sangat tergantung Tidak tergantung
Kemandirian orang lain orang lain
2.Pengalaman Tidak banyak Sebagai sumber
belajar
3.Kesiapan Tergantung kpd Dipengaruhi tugas
belajar guru/dosen & kebutuhan riel
4.Orientasi Kepada materi Masalah &
belajar kemampuan
5.Pemanfaatan Mungkin Untuk
hasil berguna/tdk menyelesaikan
tugas
6.Motivasi Ditimbulkan faktor Timbul dalam diri
PERBEDAAN ANAK DAN ORANG DEWASA
DALAM KONTEKS PEMBELAJARAN
FAK TOR ANAK ORANG DEWASA
PEMBEDA
7. Iklim suasana Cenderung Santai saling
belajar kaku/formal menghormati
8.Proses Oleh Guru/dosen Partispasi peserta
perencanaan
9.Perumusan Oleh guru/dosen Oleh
tujuan dan kaku fasilitator+peserta
10.Diagnosis Oleh guru/dosen Oleh
kebutuhan Fasilitator+peserta
11.Strategi Teknik transfer Partisipatif
belajar ilmu
12.Evaluasi Oleh Guru/dosen Oleh
PRAN FASILITATOR ANDRAGOGI DAN
PEDAGOGI
PEDAGOGI ANDRAGOGI
1.Fasilitator mendominasi Fasilitator & peserta aktif
PBM
2.Ujian faktor motivasi Motivasi adalakebutuhan
belajar
3.Evaluasi dilakukan Evaluasi oleh fas&peserta
fasilitator
4.Fasilitator mendesain Fasilitator & peserta desain
PBM
5.Kematangan siswa Pemahaman lebih penting
tergantung pengetahuan

6.Cenderung menyukai Lebih menyukai metode


TIPS BAGI FASILITATOR
1. Panggil peserta dengan namanya, dan
dorong ia melakukan yang sama
2. Motivasi peserta agar lebih aktif, gunakan
reward and cost
3. Jangan tunjukan punya anak mas
4. Rencanakan yg akan di lakukan
5. Uraian tujuan diawal, evaluasi diakhir
6. Aktifkan semua peserta
7. Kembangkan kesempatan peserta bicara
dan dengarkan.
8. Lakukan apa yg mau dilakukan
9. Konsisten menangani peserta
FASILITATOR EFEKTIF
1. Memiliki pengetahuan seni mengajar
2. Memiliki pengalaman mengajar
3. Memiliki sikap dan kemampuan refleksi dan
pemecahan masalah
4. Memahami proses belajar berkelanjutan
5. Memiliki ketrampilan:
• Bertanya
• Memberi penguatan
• Memberi variasi pengajaran
• Menjelaskan pelajaran
• Membuka menutup pelajaran
• Membimbing diskusi kelompok
• Mengelola kelas
• Mengajar kel. kecil & besar
FAKTOR PENENTU
KEBERHASILAN PEMBELAJARAN
1. Faktor Tujuan Pembelajaran
2. Faktor Materi pembelajaran
informatif/ problimatik
3. Faktor Peserta (homogin/hetorogin),
usia,pendidikan,pekerjaan)
4. Faktor Fasilitator (kompetensi,
penguasaan metode & teknik
pembelajaran
5. Faktor sarana prasarana
pembelajaran
LANGKAH-LANGKAH
PELATIHAN PARTISIPATIF
1 .Menciptakan iklim pembelajaran kondusif
2. Diagnosis KebutuhanBelajar ;
melibatkan semua fihak.
3. Proses Perencanaan bersifat partisipatif.
4. Memformulasikan Tujuan yg disepakati bersama.
5. Mengembangkan model umum;diskusi kelompok,
pleno.
6. Menetapkan materi & teknik pembelajaran
7. Melaksanakan Kegiatan Belajar
8. Evaluasi hasil belajar.
PENETAPAN MATERI DAN
TEKNIK PEMBELAJARAN
• Materi ditekankan pada
pengalaman nyata peserta.
• Materi agar sesuai kebutuhan dan
berorientasi aplikasi praktis.
• Teknik pembelajaran bukan
pemindahan pengetahuan .
• Teknik tidak bersifat satu arah tapi
bersifat partisipatif
Seberapa banyak materi kuliah yang
masih tersimpan di otak kita dan
kita bawa sampai sekarang?
Tujuan perkuliahan

1. Mahasiswa mampu menjelaskan


pembelajaran orang dewasa
2. Mahasiswa mampu menjelaskan paradigma
dan konsep pembelajaran.
3. Mahasiswa mampu menjelaskan inovasi di
institusi pendidikan kesehatan
Apa persepsi saudara2 tentang gambar
ini?
Kelemahan pendidikan secara umum
di Indonesia

• Penguasaan fakta terdahulu, bukan


terbaru
• Mengabaikan perbedaan individual
What is Learning?
• Learning is a change in
human capability, which can
be retained, and not due to
the process of growth
(Gagne, 1965)
Filsafat pendidikan (1)

• Perenialisme :
rasionalitas, fakta abadi, siswa penerima pasif
• Idealisme
Guru adalah model perilaku ideal, fakta abadi,
kebenaran dan konsistensi pendapat, siswa
pasif
• Realisme
kebenaran adalah hukum alam, guru penguji
kebenaran, siswa pasif
Filsafat pendidikan (2)

• Eksperimentalisme
Sekolah memberikan pengalaman-pengalaman
nyata dengan mata pelajaran, guru bertugas
membantu murid memahami dunia

• Eksistensialisme
Kebenaran subjektif dan individual, kurikulum
individual, siswa sebagai pusat pembelajaran
Filsafat pendidikan

Tradisional :Proses tansmisi pengetahuan yang


ditemuan dimasa lalu oleh guru kepada murid.
Siswa pasif

Progresif :Proses pengembangan pengetahuan


oleh murid, melalui kegiatan pemecahan
masalah yang nyata, yang relevan dengan
kebutuhan murid, menekankan ketrampilan
proses belajar, tidak semata hasil belajar
Permasalahan utama dalam pendidikan
kesehatan

• Meningkatnya jumlah peserta didik


• Perubahan permasalahan
kesehatan
• Ledakan informasi
• Perkembangan iptek
• Kurikulum konvensional
• Globalisasi-WTO
Masalah kita..

Kurikulum konvensional :
Kurikulum konvensional (teacher-
centred, subject-based,
fragmented, late clinical
exposure, unsystematic) tidak
mempersiapkan peserta didik
menghadapi tantangan di masa
depan
Kekurangan kurikulum konvensional

• Pedagogik, bukan andragogik


Pedadogik adalah ilmu dan seni
mengajar anak kecil, bukan orang
dewasa
• Dasar kurikulum sudah terlalu lama/
usang
PENDEKATAN
ANDRAGOGI
Deskripsi Singkat

Pendekatan Andragogi
membahas tentang
Pengertian, Asumsi dasar,
kesiapan belajar orang
dewasa, fasilitator efektif,dan
faktor pemilihan metode dan
teknik pembelajaran
partisipatif.
PENGERTIAN ANDRAGOGI
 Andragogi:
 aner/andr = orang dewasa
 agogos/agogus = memimpin,
membimbing
mengarahkan
 Pedagogi:
 paid = anak
 agogos/agogus = memimpin,
membimbing,
mengarahkan

 Ilmu dan seni dalam membantu orang dewasa yang


memilki kemampuan yang berbeda.
KESIAPAN UNTUK BELAJAR
 ORANG DEWASA MEMPUNYAI MASA
KESIAPAN UTK BELAJAR SEBAGAI AKIBAT
DARI PERANAN SOSIALNYA.

 TIGA FASE MASA DEWASA :


 Dewasa Awal : 18-30 tahun
 Dewasa pertengahan : 30-55 tahun
 Dewasa akhir : > 55 tahun
FAKTOR YG MEMPENGARUHI PROSES
PEMBELAJARAN OD

• Subyektif
• Body
• Mind
• konstruk masa depan,
• archetype,
• system pengetahuan,
• Obyektif
• posisi sosial/pekerjaan/jabatan
• konteks sosial yang melatar
belakangi
PERAN PANCA INDRA

 Aku dengar = Aku Lupa


 Aku Lihat = Aku Ingat
 Aku Lakukan = Aku Faham
Harvard Business School 1999

 Inti Pelajaran yang Diterima :


10 % dari yang Dibaca
20 % dari yang Didengar
30 % dari yang Dilihat
50 % dari yg Dilihat&Didengar
80 % dari yang Diucapkan
90 % dari yg Diucapkan& lakuk
TATA NILAI

Aktualisasi
Harga Diri
Pengakuan
Keamanan
Dalam andragogi, secara psikologis dg
mengetahui kebutuhan orang dewasa dpt
ditentukan,materi, strategi, Fisik
metode,teknik
HIRARKI KEBUTUHAN

WEST ASIA

Self-Actualization Status

Prestige Admiration

Belonging Affiliation

Safety Safety

Physiologic Physiologic
zetende.blogspot.com
KARAKTER ORANG DEWASA
1. Merupakan pribadi mandiri yg memilki identitas diri
2. Keterlibatan/partisipasi penting
3. Mengharapkan pengakuan,saling percaya &
menghargai
4. Tidak senang dipaksa,ditekan.
5. Kepercayaan dan tanggung jawab diri
6. Pengawasan dan pengendalian berada
disekelilingnya.
7. Belajar mengarah pada pencapaian pemantapan
identitas diri.
8. Belajar merupakan proses untuk mencapai
aktualisasi diri (self actualization )
RAHASIA ANDRAGOGI
 Orang dewasa punya pengalaman, mau
Orang Dewasa
belajar apabilatidak
sesuai
suka dg pekerjaan/
digurui,
sukanya menerima
kepentingan sehari-hari.
saran.
 Orang Dewasa suka hal praktis
 Orang Dewasa suka diberi kesempatan ambil
bagian sesuai dg pengetahuan,
kemampuan& kepentingan
PRINSIP PEMBELAJARAN ORANG DEWASA

1. Nilai dan norma


sebagai pijakan
2. Discovery atau belajar
menemukan (analisis,
sintesis, kontemplatif
dan reflektif)
3. Perhatian dan motivasi
4. Keaktifan belajar
sebagai fungsi
curiosity
Implikasi Konsep Diri
1. Iklim belajar diciptakan sesuai dengan
keadaan orang dewasa
2. Peserta diikutsertakan dalam
mendiagnose kebutuhan belajar
3. Peserta dilibatkan dlm proses
perencanaan belajar.
4. Proses pembelajaran merupakan
tanggung jawab bersama (fasilitator
&peserta).
5. Evaluasi menekankan pada cara
evaluasi diri sendiri.
IMPLIKASI PENGALAMAN
1. Orang dewasa merupakan
sumber belajar,proses belajar
ditekankan pada teknik
pengalaman peserta mis.diskusi,
simulasi.
2. Penekanan proses pembelajaran
pada aplikasi praktis.
3. Penekanan proses belajar dari
pengalaman
ASUMSI DASAR ANDRAGOGI

1. Konsep Diri
. Mampu mengatur dirinya.
. Perlakuan yg dihargai
. Menolak diperlakukan seperti
anak
2. Pengalaman
. Mempunyai pengalaman berbeda
. Pengalaman baru berharga
3. Kesiapan Belajar
.memiliki masa kesiapan belajar
4. Orientasi Belajar.
Orientasi pemecahan masalah
Kebutuhan kehidupan keseharian
Implikasi kesiapan
untuk belajar
1. Urutan Kurikulum dlm proses belajar
orang dewasa disusun berdasarkan
masa perkembangannya.
2. Adanya konsep mengenai tugas-
tugas perkembangannya akan
memberikan petunjuk dlm
pembelajaran secara kelompok
Implikasi orientasi terhadap
belajar

• Fasilitator berperan sebagai pemberi


bantuan kepada peserta.
• Kurikulum berorientasi pada masalah
• Pengalaman belajar dirancang
berdasarkan masalah/perhatian
peserta.
CIRI PENDEKATAN
ANDRAGOGI
1. Suasana keterbukaan,tukar
fikiran,pengalaman,salingpercaya
2. Pengajar adalah fasilitator dlm rangka
pelatihan partisipatif.
3. Materi dirumuskan bersama
4. Kerja Kelompok diutamakan
5. Sarana pelatihan melibatkan peserta.
6. Evaluasi bersama memfocuskan pada
perubahan sikap dan perilaku
PEDAGOGI VS ANDRAGOGI
KONSEP PEDAGOGI ANDRAGOGI
Konsep Diri Subyek-obyek Voluntaristik
(Didominasi guru, Intersubyektif
dosen, Orang Tua)
Pengalaman Sebagai hal baru Pengalaman sumber
belajar
Kesiapan Guru/dosen Peserta menentu-kan
Belajar mempersiapkan dan sendiri apa yg dipelajari,
menentukan guru/do-sen memfasilitasi.
isi/kurikulum
Perspe-ktif Belajar sbg me- Belajar sbg upaya
dan orientasi ngumpulkan info yg pecahkan masalah
dipelajari skrg & Orientasi discovery &
digunakan pd suatu develop by experience
hari
PERBEDAAN ANAK DAN ORANG DEWASA DALAM
PEMBELAJARAN
FAK TOR ANAK ORANG DEWASA
PEMBEDA
1.Tingkat Sangat tergantung Tidak tergantung
Kemandirian orang lain orang lain
2.Pengalaman Tidak banyak Sebagai sumber
belajar
3.Kesiapan Tergantung kpd Dipengaruhi tugas
belajar guru/dosen & kebutuhan riel
4.Orientasi Kepada materi Masalah &
belajar kemampuan
5.Pemanfaatan Mungkin Untuk
hasil berguna/tdk menyelesaikan
tugas
6.Motivasi Ditimbulkan faktor Timbul dalam diri
PERBEDAAN ANAK DAN ORANG DEWASA
DALAM KONTEKS PEMBELAJARAN

FAK TOR ANAK ORANG DEWASA


PEMBEDA
7. Iklim suasana Cenderung Santai saling
belajar kaku/formal menghormati
8.Proses Oleh Guru/dosen Partispasi peserta
perencanaan
9.Perumusan Oleh guru/dosen Oleh
tujuan dan kaku fasilitator+peserta
10.Diagnosis Oleh guru/dosen Oleh
kebutuhan Fasilitator+peserta
11.Strategi Teknik transfer Partisipatif
belajar ilmu
12.Evaluasi Oleh Guru/dosen Oleh
PRAN FASILITATOR ANDRAGOGI DAN
PEDAGOGI

PEDAGOGI ANDRAGOGI
1.Fasilitator mendominasi Fasilitator & peserta aktif
PBM
2.Ujian faktor motivasi Motivasi adalakebutuhan
belajar
3.Evaluasi dilakukan Evaluasi oleh fas&peserta
fasilitator
4.Fasilitator mendesain Fasilitator & peserta desain
PBM
5.Kematangan siswa Pemahaman lebih penting
tergantung pengetahuan

6.Cenderung menyukai Lebih menyukai metode


TIPS BAGI FASILITATOR
1. Panggil peserta dengan namanya, dan
dorong ia melakukan yang sama
2. Motivasi peserta agar lebih aktif, gunakan
reward and cost
3. Jangan tunjukan punya anak mas
4. Rencanakan yg akan di lakukan
5. Uraian tujuan diawal, evaluasi diakhir
6. Aktifkan semua peserta
7. Kembangkan kesempatan peserta bicara
dan dengarkan.
8. Lakukan apa yg mau dilakukan
9. Konsisten menangani peserta
FASILITATOR EFEKTIF
1. Memiliki pengetahuan seni mengajar
2. Memiliki pengalaman mengajar
3. Memiliki sikap dan kemampuan refleksi dan
pemecahan masalah
4. Memahami proses belajar berkelanjutan
5. Memiliki ketrampilan:
• Bertanya
• Memberi penguatan
• Memberi variasi pengajaran
• Menjelaskan pelajaran
• Membuka menutup pelajaran
• Membimbing diskusi kelompok
• Mengelola kelas
• Mengajar kel. kecil & besar
FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN
PEMBELAJARAN

1. Faktor Tujuan Pembelajaran


2. Faktor Materi pembelajaran
informatif/ problimatik
3. Faktor Peserta (homogin/hetorogin),
usia,pendidikan,pekerjaan)
4. Faktor Fasilitator (kompetensi,
penguasaan metode & teknik
pembelajaran
5. Faktor sarana prasarana
pembelajaran
LANGKAH-LANGKAH
PELATIHAN PARTISIPATIF
1 .Menciptakan iklim pembelajaran kondusif
2. Diagnosis KebutuhanBelajar ;
melibatkan semua fihak.
3. Proses Perencanaan bersifat partisipatif.
4. Memformulasikan Tujuan yg disepakati bersama.
5. Mengembangkan model umum;diskusi kelompok,
pleno.
6. Menetapkan materi & teknik pembelajaran
7. Melaksanakan Kegiatan Belajar
8. Evaluasi hasil belajar.
PENETAPAN MATERI DAN
TEKNIK PEMBELAJARAN
• Materi ditekankan pada
pengalaman nyata peserta.
• Materi agar sesuai kebutuhan dan
berorientasi aplikasi praktis.
• Teknik pembelajaran bukan
pemindahan pengetahuan .
• Teknik tidak bersifat satu arah tapi
bersifat partisipatif
Asumsi pembelajaran andragogik

• Keinginan untuk mengetahui


• Konsep dibentuk siswa sendiri
• Pengalaman
• Kesiapan belajar
• Orientasi belajar
• Motivasi
Great Inventors are not the product of
conventional education system

• James Watt
• Alexander Graham Bell
• Thomas Alfa Edison
• Albert Einstein
• Marie Currie
• Walt Dysney
• Nobel
• Bill Gates
Responsibility of teacher

Teacher- Centred
Participation and

Student-Centred

Didactic Self-study
Lecture
Participation and responsibility of student
Model Inovasi pendidikan kesehatan

Kurikulum

Kualifikasi lulusan Strategi pendidikan


Visi dan misi

Pengembangan sumber daya


Strategi dasar inovasi institusi pendidikan
kesehatan : SPICES

• Student centered
• Problem based learning
• Integrated teaching
• Community oriented
• Early clinical exposure
• Self directed learning
What is Competency?

seperangkat tindakan cerdas dan


penuh tanggungjawab dimiliki
seseorang sebagai syarat untuk
dianggap mampu oleh masyarakat
dalam melaksanakan
tugas-tugas di bidang pekerjaan
tertentu
(SK Mendiknas No. 045/U/2002)
What is Competency?
(Mulder, 2001, 151-152)

• capabilities, capacities or potentials


• an be understood as characteristics of
persons, teams, work units or
organisations
• which enable them to attain desired
achievements
• Competencies comprise of integrated
meaningful clusters of knowledge, skills
and attitudes
Six Characteristics of
Competencies

1. competencies are context-bound;


2. they are indivisible (knowledge, skills
and attitudes are integrated);
3. they are subject to change;
4. they are connected to activities and
tasks;
5. learning and development processes
are conditional for competencies; and
6. they are interrelated
What is Competency-based approach?
( British Medical Journal, 2002)

• Consists of functional analysis of


occupational roles, translation of
these roles into outcomes, and
assessment of trainees' progress
on the basis of their
demonstrated performance of
these outcomes
Clinical Competence

Relevant knowledge
Relevant Skills

Interpersonal
Clinical
Attitudina
Technical
l
Aspects

Clinical reasoning or problem


solving

Clinical Performance
BAGAN PROSES BELAJAR
MENGAJAR
INPUT PROSES OUTPUT

FEEDBACK
FEEDBACK

Instrumen input :
Instrumen proses : Instrumen output :
SPMB/ Method, Man, IPK Lulusan
tes masuk Money, Material
Paradigma baru Pendidikan Tinggi dan Indikator
keberhasilan

Quality
Improvement

QAAAE RAISE ++
- Quality - Relevance
- Autonomy - Academic atmosphere
- Accountability - Internal management
- Accreditation - Sustain ability
- Evaluation - Efficiency& productivity
- Acces & equity
- Leadership

Quality Assurance
- Self evaluation
- External peviewer
- consultation
Pendidikan Tinggi, proses kompleks, dinamis, kontinum

Input Process Output Outcome Impact

Quality of Quality of Quality of Quality of Quality of


Students Professional Health
Teaching Graduate STATUS
Learning • Competitive
• Collaborative

Curriculum Resources
• Conventional • Human
• Physics
• Innovative
• Findings
• Information's
Tecdhnology
Continuous Renewal
Self-evaluation
Development plan

External Factors

Vision
Evaluation Strategic Alternative
Mission Problem Inception
Objectives Analysis Issue Identification Solution Plan
Interpretation

Internal Factors
PARADIGMA BARU:
APA ITU KONSTRUKTIVISME?
Konstruktivisme

Orang yang belajar tidak hanya


meniru atau mencerminkan apa
yang diajarkan, melainkan
menciptakan pengertian

(Bettencourt, 1989)
Konstruktivisme

Salah satu filsafat pengetahuan yang


menekankan bahwa pengetahuan
kita adalah konstruksi (bentukan)
kita sendiri / SKEMA

(Von Glasersfeld dalam bettencourt,


1989)
Tokoh Konstruktivisme (1)

• Dimulai oleh Giambatissta


Vico (Italia)
Hanya Tuhan sajalah yang
mengerti alam raya ini karena
hanya Dia yang tahu bagaimana
membuat dan dari apa Ia membuat.
Orang hanya mengetahui sesuatu
yang telah dikonstruksikan
• Mark Baldwin
Tokoh Konstruktivisme (2)

• Piaget
Pengetahuan itu diperoleh dari
adaptasi struktur kognitif terhadap
lingkungan
Prinsip-prinsip konstruktivisme

• Pengetahuan dibangun oleh siswa sendiri, baik


secara personal maupun sosial
• Pengetahuan tidak dapat dipindahkan dari guru
ke murid, kecuali hanya dengan keaktifan
sendiri untuk menalar
• Murid aktif mengkontruksi terus menerus,
sehingga terjadi perubahan konsep menuju
konsep yang lebih rinci, lengkap serta sesuai
dengan konsep ilmiah
• Guru sekadar membantu menyediakan sarana
dan situasi agar proses konstruksi siswa
berjalan mulus
Implikasi konstruktivisme terhadap proses belajar
mengajar (1)

Makna belajar :
Proses aktif pelajar mengkontruksi arti (teks,
dialog, pengalaman fisis, dll)
Proses mengasimilasi dan menghubungkan
pengalaman atau bahan yang dipelajari dengan
pengertan yang sudah dipunyai seseorang
sehingga pengertiannya dikembangkan.
Ciri-ciri proses belajar dalam konstruktivisme

• Belajar berarti membentuk makna


• Proses berjalan terus menerus
• Proses pengembangan pemikiran dengan
membuat pengertian baru
• Situasi ketidakseimbangan baik untuk memacu
belajar
• Hasil belajar dipengaruhi oleh pengalaman
pelajar dengan dunia fisik dan lingkungannya
Implikasi konstruktivisme terhadap proses
mengajar

Makna mengajar :
Mengajar bukanlah kegiatan memindahkan
pengetahuan dari guru ke murid, melainkan
suatu kegiatan yang memungkinkan siswa
membangun sendiri pengetahuannya.
Mengajar berarti partisipasi dengan pelajar dalam
membentuk pengetahuan, membuat makna,
mencari kejelasan bersikap kritis dan
mengadakan justifikasi.
(Betencourt, 1989)
FUNGSI DAN PERAN PENGAJAR

Pengajar sebagai mediator dan fasilitator


1. Menyediakan pengalaman belajar
2. Memberi kegiatan yang merangsang
keingintahuan murid dan membantu
mengekspresikan gagasan dan ide ilmiah
3. Menyediakan sarana yang merangsang siswa
berpikir produktif
4. Memonitor dan menbantu mengevaluasi
hipotesis dan kesimpulan siswa
Supaya peran guru optimal

• Guru perlu banyak berinteraksi dengan siswa


• Tujuan dan apa yang akan dibicarakan di kelas
dibicarakan bersama
• Guru harus mengerti pengalaman belajar yang
sesuai kebutuhan siswa
• Kepercayaan terhadap siswa
• Menghargai pemikiran siswa
Pengaruh konstruktivisme terhadap kurikulum
institusi pendidikan

Prinsip yang digunakan :


1. Pengetahuan dibangun oleh siswa secara
aktif
2. Tekanan dalam proses belajar terletak pada
siswa
3. Mengajar adalah membantu siswa belajar
4. Tekanan dalam proses belajar lebih pada
proses bukan pada hasil akhir
5. Kurikulum menekankan partisipasi siswa
6. Guru adalah fasilitator
Model pembelajaran dalam paradigma
konstruktivistik

• Integrated learning
• Problem-based learning
• Quantum learning
• Progresif learning (pendekatan
ketrampilan proses)
Rasional pembelajaran terpadu

• Pemecahan masalah tidak dalam waktu singkat


• Masalah bersifat interdisipliner
• Sesuai cara kerja otak : selalu mencari pola
dan hubungan antara ide-ide dan konsep
INOVASI PENDIDIKAN KESEHATAN
Latar belakang inovasi
pendidikan kesehatan
Perkembangan IPTEK globalisasi

Daya saing yang tinggi


Perkembangan teknologi
komunikasi

SDM handal bermutu


Tinggi, tangguh, kreatif,
Perubahan persepsi dan sikap
Mandiri, inovatif, daya
Masyarakat terhadap
Penalaran tinggi
Nilai-nilai kesehatan
Konsep inovasi pendidikan kesehatan

• Mahasiswa memperoleh pengetahuan dasar


(basic health sciences) yang berguna untuk
memecahkan masalah, baik yang bersifat
komunitas maupun klinik
• Mahasiswa belajar secara aktif dan mandiri
(sebagai adult learner) dengan sajian materi
terintegrasi (horisontal dan vertikal) dan relevan
dengan real setting)
• Mahasiswa mampu berpikir kritis,
mengembangkan inisiatif
• Mahasiswa menjunjung tinggi etika dalam
praktek kesehatan
Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan
suatu kaum, sampai mereka mengubah dirinya
sendiri (Al-Ra’d Ayat 11)

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai