Skenario 1
Nama Kelompok : B2
STEP 1
STEP 2
b. Kebiasaan buruk.
Faktor Eksternal :
2. Memperkaya pengetahuan.
3. Meningkatkan keprofesionalannya.
5. Tujuan :
STEP 4
1. Karakteristik :
- Tanggung jawab.
- Attitude.
2. Kebiasaan buruk :
- Bangun siang.
- Kelalaian waktu.
- Malas.
3. Strategi :
1. Gaya Belajar.
2. Suasana belajar.
3. Student center.
4. Disiplin waktu.
7. Sistematik.
• Pendekatan SPICES
1) Student center
2) Problem based
3) Integrated
4) Community based
5) Elektifitas
- Konsentrasi pembelajaran.
6) Sistematik
• Karakteristik Belajar
a. Time Management
- mengatur waktu.
b. Note Taking
c. Effective Reading
4. • Absensi
• Attitude
- Manajemen waktu.
- Kebiasaan buruk.
ENTER 1X
STEP 5
“ Refleksi Diri ”
ENTER IX
STEP 6
Belajar Mandiri !
ENTER IX
STEP 7
Pendekatan SPICES :
1) Student Center
2) Problem Based
Step 1
mencari kata yang tidak familiar dan makna dari kata dari skenario yang
disajikan.
Step 2
Step 3
Step 4
Step 5
Step 6
Belajar mandiri.
Step 7
5) Elective
6) Sistematis
a. Kecemasan (Anxiety)
b. Sikap (Attitude)
c. Konsentrasi (Concentration)
Konsentrasi adalah kemampuan untuk mengarahkan dan mempertahankan
perhatikan pada tugas-tugas akademik serta kemampuan untuk mengatasi
pengaruh stimulus negative dalam mencapai tujuan pendidikan di perguruan
tinggi.
d. Pemrosesan informasi (Information Processing)
Pemrosesan informasi adalah kemampuan untuk menggunakan strategi
pengelolaan dan keterampilan berpikir untuk mengkaitkan antara
pengetahuan yang telah diketahui dan yang sedang dipelajari.
e. Motivasi (Motivation)
Motivasi adalah kerajinan dan disiplin diri mahasiwa dalam menjalani
perkuliahan dan kemauan untuk mengerahkan usaha dalam mengerjakan
tugas-tugas perkuliahan.
f. Pengetesandiri (Self-Testing)
Pengetesan diri adalah penggunaan berbagai teknik untuk menentukan
tingkat pemahaman diri terhadap materi perkuliahaanya itu dengan
mempelajari berbagai teknik dan memonitor tingkat pemahaman atas
informasi yang telah diterima dalam perkuliahan.
g. Pemilihan ide utama (Selecting Main Ideas)
Keterampilan dalam mengidentifikasi informasi penting yang akan
dipelajari atau diteliti, kemampuan untuk membedakan tingkat pentingya
ide-ide.
h. Bantuan belajar (Study Aids)
Ketrampilan dalam menggunakan bahan-bahan pendukung belajar tingkat
pemahaman tentang layout teks dan pengetahuan mencari sumber informasi.
i. Strategites (Test Strategies)
Keterampilan mempersiapkan diri dalam menghadapi tes dan penggunaan
berbagai strategi dalam menjalankan tes.
j. Manajemen waktu (Time Management)
Keterampilan dalam mengaplikasikan prinsip prinsip pengelolaan waktu
dalam situasi akademik dan keterampilan dalam pembuatan prioritas waktu
bagi mata kuliah yang memiliki tuntutan yang lebih tinggi.
k. Note taking
1. Lebih memahami langkah-langkah yang akan dilaksanakan.
2. Guru memberikan penjelasan kepada siswa dengan jelas dan bahasa yang
mudah dipahami siswa.
3. Guru harus lebih melibatkan siswa pada setiap langkah pembelajaran.
4. Guru membuat lembar catatan yang lebih menarik.
5. Siswa focus memperhatikan penjelasan guru dan mengisi lembar catatan
terbimbing, dan
6. Guru memberikan perhatian khusus bagi siswa yang masih pasif dan
memberikan motivasi.4
l. Effective reading
Mendefinisikan membaca sebagai proses pembuatan makna dari teks
tertulis. Perlu harmoni banyak sumber terkait informasi. Menurut Wixson,
Peters, Weber, dan Roeber (1987), membaca adalah proses menciptakan
makna yang melibatkan: (a) pengetahuan pembaca yang ada ; (B) informasi
teks; dan (c) konteks membaca.5
1. Bisa merekam saat guru mengajar lalu dikemukakan hari didengar kan
kembali.
2. Mendengarkan materi yang diajarkan guru saat di kelas dengan seksama.
3. Belajar diskusi bersama teman supaya lebih mudah memahami maupun
mengingat materi.
3) Gaya belajar kinestetik ( belajar dengan cara bergerak, bekerja dan
menyentuh )
Adult Learner bersikap otonom dan mandiri. Mereka harus bebas untuk
mengarahkan diri mereka sendiri. Pendidikan atau instruktur harus secara
aktif melibatkan peserta didik yang telah dewasa tersebut dalam proses
belajar dan berfungsi sebagai fasilitator bagi mereka. Secara khusus, mereka
harus mendapatkan perspektif baru tentang topik apa yang harus dilakukan
untuk menutupi dan mengurangi kekurangannya atau peningkatan
kemampuannya. Mereka bekerja pada hal-hal yang mencerminkan
kepentingan mereka. Mereka harus dikondisikan untuk bertanggung jawab
atas pembelajaran mereka secara mandiri atau berkelompok.
c. Self-Motivation
d. Active Learning
1. Nilai Manfaat
Orang dewasa akan belajar dengan baik apabila apa yang ia pelajari
mempunyai nilai manfaat bagi dirinya. Apabila sesuatu yang dipelajari
tidak mempunyai nilai manfaat bagi dirinya, maka ia enggan untuk belajar.
2. Sesuai dengan Pengalaman
Orang dewasa akan belajar dengan baik apabila yang dipelajari sesuai
dengan pengetahuan dan pengalaman yang ada pada dirinya. Ini berarti
apa yang disampaikan kepada mereka didasarkan kepada pengalamannya.
3. Masalah Sehari-hari
Orang dewasa akan belajar dengan baik apabila bahan yang dipelajari
berpusat pada masalah yang dihadapi sehari-hari. Apabila mereka dibantu
mengatasi permasalahan mereka dengan jalan memberikan mata pelajaran
tertentu, maka mereka akan sangat bergairah dan mau belajar.
4. Praktik
Orang dewasa akan belajar dengan baik apabila yang dipelajari praktis dan
mudah untuk diterapkan.
5. Sesuai dengan Kebutuhan
Orang dewasa akan belajar dengan baik apabila apa yang dipelajari sesuai
dengan kebutuhan mereka dan apabila kebutuhan itu dapat dipenuhi
dengan belajar, maka mereka akan sangat bergairah dalam belajar.
6. Menarik
Orang dewasa akan belajar dengan baik apabila apa yang dipelajari
menarik baginya. Misalnya, apa yang dipelajarinya merupakah hal yang
baru atau mudah baginya untuk dipraktekkan.
7. Berpartisipasi Secara Aktif
Orang dewasa akan belajar dengan baik apabila ia mengambil bagian.
Kegiatan belajar yang kurang melibatkan pesertanya akan kurang menarik.
8. Kerja Sama
Orang dewasa akan belajar dengan baik apabila terdapat situasi antara
fasilitator dengan peserta diklat saling kerja sama dan saling menghargai.
Situasi semacam ini terdapat rasa aman dalam diri peserta diklat untuk
belajar.
berkurang. Orang dewasa yang memiliki konsep diri matang dapat memikul
tanggung jawab kehidupan, menyadari dimana posisi dirinya pada saat itu dan
tahu akan kemana tujuan hidupnya. Disamping itu pula mereka cakap dalam
mengambil keputusan dan mampu berpartisipasi di masyarakat dan akan mampu
mengarahkan dirinya, memilih dan menetapkan pekerjaan yang relevan. Orang
dewasa yang betul-betul matang secara psikologis tidak akan menghindar atau lari
dari masalah yang dihadapi.