Maka dari itu, mahasiswa kedokteran perlu diberikan bekal untuk belajar
efektif dan efisien terhadap waktunya. Sistem blok yang meminta mahasiswa
untuk belajar lebih ekstra dan kurikulum Problem-based Learning yang
memicu terjadinya proses berpikir kritis, memecahkan masalah, dan membuat
keputusan. Dengan kurikulum tersebut, melatih mahasiswa untuk menjadi
seorang yang Self-directed Learning dan berpikir seperti Adult Learner.
Mahasiswa juga harus sadar bahwa akan menjadi Life Long Learner.
Sebagai bekal awal, fakultas kedokteran memberikan suatu blok khusus. Blok
learning skills, mahasiswa akan diajarkan beberapa hal penting terkait proses
pembelajaran yang akan ditempuh.
Mahasiswa kedokteran juga harus tau tentang perlu adanya teknik presentasi
yang efektif. Ketika melakukan presentasi, maka ada kemampuan komunikasi
dan public speaking yang terasah di dalamnya. Dengan penampilan yang
diberikan oleh mahasiswa, tentu akan ada umpan balik yang diterima dari
pendengar yang akan memotivasi diri untuk melakukan suatu refleksi.
1. Metode Belajar
Berikut adalah metode belajar yang diterapkan di Fakultas Kedokteran
Universitas Lampung.
Life Long Learning
1. Komunikasi
2. Meringkas
3. Matematika
4. Komputer
5. Delagasi
6. Peneletian
7. Berpikir kritis
8. Kerja sama
9. Inovatif
10. Atur waktu
11. Adaptasi
12. Mengatasi masalah
Adult Learning
1. Biologi
Dewasa ketika dapat bereproduksi
2. Legal
Dewasa ketika dapat memilih (dalam pemilu), menikah, dan
mengendarai
3. Sosial
Dewasa ketika dapat menjadi pekerja penuh, masyarakat yang ikut
berpartisipasi, dan orang tua
4. Psikologi
Dewasa ketika mempunyai konsep diri dan bertanggung jawab
terhadap hidup
3. Critical Thinking
Elemen berpikir:
1. Tujuan
Mengetahui tujuan dari apa yang dipikirkan
2. Pertanyaan
Dari tujuan yang ingin dicapai, tentunya timbul pertanyaan
3. Informasi
Butuh informasi untuk menjawab pertanyaan dalam mencapai tujuan
4. Interpretasi dan inferensi
Membuat kesimpulan dan solusi dari informasi yang didapat
5. Konsep
Membuat konsep perencanaan pencapaian
6. Asumsi
Memikirkan segala kemungkinan baik dan buruknya
7. Implikasi dan konsekuensi
Mengetahui apa yang akan menjadi kemungkinan terbaik dan terburuk
dalam pelaksanaan
8. Sudut pandang
Melihat langkah-langkah dalam konsep dalam berbagai sudut pandang
1. Clarity
Lebih memperluas pengetahuan dengan memberi contoh dan ilustrasi
2. Accuracy
Mengetahui kebebenaran dari informasi
3. Precision
Memberikan penjelasan secara detail
4. Referance
Mengetahui hubungan dari informasi dan kenyataan
5. Depth
Mengetahui kedalaman ilmu yang dimiliki
6. Breadth
Mempertimbangkan informasi dari berbagai sudut pandang
7. Logic
Menjelaskan dengan logika apakah informasi yang didapat sesuai
8. Significance
Mengetahui apakah masalah ini penting untuk dipertimangkan
9. Fairness
Adil dan bersimpati terhadap sudut pandang orang lain
4. Feedback
Proses komunikasi dua arah yang memberi informasi tentang kualitas
kerja tanpa proses menghakimi, bertujuan meningkatkan kemampuan
seseorang.
1. Metode SETGO
Dengan mempertimbangkan apa yang dilihat, apa yang dipikirkan,
klarifikasi tujuan, dan permintaan untuk pencapaian.
2. Metode sandwich
Dengan memberikan umpan balik positif, umpan balik konstrutif, dan
saran untuk memperbaiki.
5. Refleksi
1. Pengalaman
Merefleksikan segala pengalaman untuk pembelajaran di masa depan
2. Menyimpulkan
Menyimpulkan apa yang menjadi keaalahan dari sebuah pengalaman
3. Merencanakan
Merencanakan langkah ke depan untuk menjadi lebih baik serta
rencana pencapaian di masa depan
6. Learning Theory
1. Concrete Experience
Melakukan atau memiliki pengalaman yang dialami sendiri
2. Reflective Observation
Melakukan pengamatan dan merefleksikannya
3. Abstract Conceptualisation
Mempelajari dan menyimpulkan hasil pembelajaran dari sebuah
pengalaman
4. Active Experimentation
Belajar dengan melakukan apa yang telah dipelajari
7. Group Dynamics
Karakteristik kelompok:
1. Interaksi
Adanya interaksi antar kelompok untuk mencapai suatu tujuan
2. Tujuan
Dalam kelompok pasti mempunyai tujuan yang akan dicapai bersama
3. Ketergantungan
Saling bergantung kepada sesama anggota, berarti saling mengakui
kompetensi anggota
4. Struktur
Mempunyai struktur yang jelas agar suatu kelompok dapat terorganisir
5. Kesatuan
Kesatuan adalah hal yang penting yang harus dimiliki kelompok agar
tidak terpecah belah
1. Orientation: forming
Masing-masing anggota saling kenal dan membentuk struktur
organisasi dalam kelompok
2. Conflict: storming
Terjadinya ketidaksetujuan terhadap suatu hal, ekspresi dari
ketidakpuasan, dan lain-lain.
3. Structure: norming
Komunikasi untuk mengembangkan rasa kepemilikan dan kesatuan
4. Work: performing
Orientasi penuh terhadap tugas dan capaian
5. Dissolusion: adjourning
Mengurangi ketergantungan
8. Learning Style
Tujuan mengetahui:
1. Menggambarkan gaya belajar
2. Mendapat hasil maksimal
3. Motivasi
4. Mengembangkan gaya belajar
Fungsinya:
1. Memecahkan masalah
2. Kerja sama tim
3. Manajemen konflik
4. Hubungan profesional
Macam-macam:
KOLB
1. Akomodator
Perpaduan antara Concret Experience dan Active Experimental
Melakukan dan menggunakan perasaan
Kelebihan dalam segi praktek dan kepemimpinan
2. Divergen
Perpaduan antara Concret Experience dan Reflective
Observation
Lebih suka observasi dahulu sebelum melakukan
3. Asimilator
Perpaduan antara Abstract Conceptual dan Reflective
Observation
Lebih suka teori dan melakukan perencanaan konsep
4. Konvergen
Perpaduan antara Abstract Conceptual dan Active Experimental
Bagus dalam mempraktekan teori dan pemecahan masalah
Honey and Mumford
1. Activist
Belajar dengan yang lain, langsung mempraktekan ide baru,
cocok untuk pemimpin
2. Reflector
Analisis data, belajar sendiri, suka mengintegrasikan kenyataan
3. Theorist
Mengevaluasi suatu ide, pemecahan masalah sesuai teori,
pemikiran abstrak
4. Pragmatis
Tidak suka teori dan bagus dalam pemecahan masalah
Vark
1. Visual
Melihat dengan gambar, diagram, film
2. Audio
Berbicara dengan diri sendiri saat membaca, lebih paham jika
sambil mendengarkan
3. Read/Write
Tidak suka dengan ceramah atau diskusi, lebih suka mencatat
dan belajar di rumah
4. Kinestetik
Belajar sambil melakukan (praktikum) tetapi membutuhkan
waktu lama untuk belajar
Dunn and Dunn
1. Environmental
Belajar dipengaruhi oleh lingkungan di sekitarnya, seperti
adanya musik yang mendorong belajar
2. Sosiologikal
Lebih suka belajar dengan orang lain
3. Psikologikal
Belajar secara impulsif dan reflektif dengan berpikir secara
analitik dan global
4. Emosional
Belajar yang dipengaruhi oleh motivasi dan tanggung jawab
5. Fisiologikal
Belajar dengan dipengaruhi oleh makanan, minuman, waktu,
dsb
Richard Felder dan Linda Silvermann
1. Sensorik
Konkret, praktis, informasi prosedural
2. Intuitif
Lebih konseptual, inovatif, dan mencari makna
3. Aktif
Aktif membahas sesuatu dan mencoba hal yang baru
4. Reflektif
Berpikir dahulu sebelum melakukan sesuatu
5. Sekuensial
Menyukai informasi yang runtut dan linear
6. Global
Belajar dengan lompatan dan besar serta mampu belajar secara
acak
7. Visual
Lebih menyukai foto, video, gambar, dan tidak menyukai
metode ceramah
8. Verbal
Lebih menyukai pembelajaran dengan kata-kata dibanding
gambar dan video
1. Deeap approach
2. Surface approach
Perbedaan dua jenis pendekatan belajar:
Learning strategy adalah strategi seseorang yan digunakan dalam belajar untuk
menciptakan keberhasilan dalam menapai tujuan belajar. Sebelum mengetahui
strategi belajar, maka diperlukan untuk mengetahui gaya belajar dahulu.
1. Visual
Belajar dengan cara mencatat dengan pulpen berwarna, membentuk gambar
atau diagram
2. Audio
Belajar dengan cara mendengar dan merekam pembicaraan dosen saat
kuliah
3. Read/Write
Belajar dengan cara membaca dan menulis materi
4. Kinestetik
Belajar dengan cara mempraktekan langsung teori yang didapat
10. Memori
1. Memori episodik
Memori yang berkala
2. Memori semantik
Memori yang menyimpan bahasa atau kata-kata
3. Memori prosedural
Memori yang menyimpan langkah-langkah
1. Hypokampus
Memproses informasi menjadi memori
2. Amygdala
Memori yang melibatkan emosi
3. Korteks serebri
Paling banyak menyimpan memori
1. Akuisisi
Informasi baru, encoding -> konsentrasi
2. Konsolidasi
Prior knowledge atau emosi, encoding -> hypokampus -> memori
3. Retrieval
Semakin sering diulang informasinya, maka informasi akan semakin
mudah untuk ditarik
11. Speed Reading
Tujuan:
1. Menghemat waktu
2. Meningkatkan pemahaman
3. Meningkatkan konsentrasi
4. Meningkatkan fiksasi
1. Skimming
Mencari intisari bacaan dengan melihat sistematika penulisan dan urutan
ide pokok
2. Scanning
Mencari kata yang diperlukan dan memperkirakan letaknya
3. Back browsing
Membaca dari kesimpulan
4. Keyword marking
Menanda kata kunci yang diperlukan
1. Vokalisasi
Membacakan isi bacaan dengan suara
2. Subvokalisasi
Membaca dalam hati isi bacaan
3. Gerakan tangan, kepala, dan bibir
Gerakan tersebut akan memperlambat proses membaca
4. Regresi
Hambatan:
1. Sulit konsentrasi
2. Motivasi rendah
3. Khawatir tidak paham isi bacaan
4. Melakukan kebiasaan buruk
Note taking skill adalah kemampuan mencatat dengan tahap yang lebih tinggi,
dengan melibatkan kemampuan analisis, sintesis, review, evaluasi, dan
menulis.
Metode penerapan:
1. Metode cornell
2. Metode SQ3R
3. Tabel
4. Concept dan Mind Map
Langkah-langkah mencatat:
1. Persiapan
Menyiapkan alat tulis, berkonsentrasi, catat clue, dan siap belajar
2. Aktif mendengar
Memparafrase tulisan dan menuliskan singkatan
3. Catatan efektif
Memberi bagian kosong untuk tambahan informasi
4. Fokus materi
Membedakan manakah informasi yang penting dan hanya sekedar
pendukung
5. Review dan edit
Membedakan pena warna untuk tulisan informasi dari kuliah dan dari
buku, lalu lengkapi catatan dan membandingkan informasi tersebut dengan
yang ada di buku
13. Concept and Mind Mapping
Concept map atau peta konsep adalah suatu alat belajar yang berupa diagram
dari atas ke bawah untuk menunjukkan hubungan antar konsep. Metode ini
dikembangkan pertama kali oleh Joseph Novak tahun 1977.
Mind map adalah suatu diagram berpikir yang berbentuk radian, yang mampu
menghubungkan antara konsep, dan dilengkapi dengan adanya gambar di
tengah dan warna.
1. Judul di tengah
2. Sub tema di cabang
3. Cabang dan gambar
4. Hubungan antar cabang
1. Memecahkan masalah
2. Catatan harian
3. Perencanaan
4. Penelitian
5. Manajemen
6. Pengajaran
7. Laporan
Time management adalah suatu teknik pembagian waktu secara efektif. Cara
mengatur waktu bisa dilakukan dengan mengatur dan menyusun jadwal,
memilih mana yang menjadi prioritas, dan tidak ada alasan untuk tidak
melakukan jadwal yang telah dbuat.
Hindari perlakuan seperti lupa atur tujuan, banyaknya alasan untuk lalai terhap
jadwal, salah meletekkan prioritas, dan membuat jadwal yang tidak efektif.
Penulisan sitasi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu kutipan langsung dan
tidak langsung.
Awal kalimat
Ridwan (2009) menyatakan ...
Tengah kalimat
Siapapun berhak untuk hidup layak, Ridwan (2009) menyatakan ...
Akhir kalimat
Siapapun berhak untuk hidup layak. (Ridwan, 2009)
Penulis 3 sampai 5 orang
(Ridwan, Rahmi, dan Rasya, 2009)
Penulis 6 orang atau lebih
(Ridwan, et.al, 2009)
Sitasi sumber kedua
Catatan:
Penulisan daftar pustaka adalah sumber yang dibaca, yaitu Rita 2013.
1. Buku
Penulis. Tahun. Judul. Tempat terbit:Penerbit
2. Bab dalam buku
Penulis. Tahun. Judul bab. Dalam: nama editor
penyunting. Judul buku. Edisi. Tempat terbit: penerbit. hlm.
3. Terbitan berkala
Nama pengarang. Tahun. Judul artikel. Judul Jurnal/Majalah.
volume (nomor): nomor halaman
4. Skripsi/thesis/disertasi
Penulis. Tahun. Judul.[disertasi]. Kota : Universitas
Academic writing adalah suatu tulisan yang harus dilakukan untuk memenuhi
tugas kuliah.
Karya ilmiah adalah karya ilmu pengetahuan yang berisi fakta dan ditulis
menurut metodologi yang baik dan benar.
Sifat karya ilmiah: lugas, tidak emosional, logis, efektif, efisien, dan ditulis
dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
1. Makalah
Bentuk paling sederhana dengan bahasa yang tegas dan lugas dan bertujuan
untuk melengkapi tugas ujian mata kuliah
2. Kertas kerja
Karya ilmiah yang lebih mendalam dan disajikan dalam suatu seminar atau
loka karya
3. Skripsi
Mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendapat orang lain,
melengkapi syarat kelulusan S1
4. Tesis
Lebih mendalam dibanding skripsi, melengkapi syarat kelulusan S2
5. Disertasi
Merupakan temuan orisinil penulis sendiri, melengkapi syarat kelulusan S3
Kategori manuskrip:
1. Artikel orginal
Sumber primer, melaporkan metode dan hasil dari penelitian penulis
2. Artikel review
Sumber sekunder, untuk menguatkan teori yang ada, mengidentifikasi pola
penelitian yang ada
3. Studi replikasi
4. Surat
5. Laporan Ph.D.
6. Laporan kasus
Penulisan makalah:
Bagian awal: halaman sampul, daftar isi, daftar tabel dan gambar
Team work atau kerja sama adalah terciptanya kekuatan yang berasal dari
kelompok untuk mencapai tujuan bersama.
1. Kepercayaan
Percaya bahwa tiap anggota melakukan pekerjaan dengan baik
2. Ketulusan
Tidak ada rasa curiga
3. Totalitas
Bekerja secara totalitas demi tercapainya tujuan, anggota menunjukkan
kualitas terbaiknya
4. Kekompakkan
Keberhasilan tim ditentukan oleh kekompakkan
5. Keadilan
Penerapan pembagian, peraturan, dan mekanisme yang jelas
6. Memahami keberagaman
Berlatih fleksibel, kreatif, dan inovatif, paham karakter masing-masing
anggota
7. Kebersamaan
Konflik dapat dikurangi jika ada tanggung jawab yang jelas
8. Toleransi
Pemimipin memantau dinamika anggotanya dan harus tegas dengan aturan
9. Kerja sama
Sadari kelemahan dan jangan membuat anggota lain malas karena
keegoisan
10. Ketangguhan tim
Kesamaan visi dan misi, berkomitmen tinggi pada tugas
11. Keberhasilan tim
Mengumpulkan pribadi terbaik sehingga menjadi tim pemenang
1. Temukan masalah
Menggambarkan masalah secara jelas, identifikasi akar masalah, asumsi
terbatas, dan batasan sistem dan organisasi.
2. Cari informasi
Langkah awal yang dilakukan adalah memikirkan segala kemungkinan
yang berhubungan dengan masalah dan keputusan.
3. Identifikasi kemungkinan alternatif
4. Mempertimbangkan alternatif
Mempertimbangkan baik dan buruknya sebuah alternatif.
5. Pilih yang terbaik
Dengan mempertimbangkan segala baik dan buruknya pilihan, maka
pilihlah yang paling menguntungkan.
6. Implementasi solusi
Mempraktekan solusi yang dianggap terbaik.
7. Pantau kemajuan
Memantau apakah solusi yang diambil membawa dampak positif ataukah
negatif.
1. Rational
Melibatkan proses kognitif dimana setiap langkah yang diambil logis dari
langkah awal sampai akhir.
2. Intuitive
Mungkin tidak rasional atau logis dalam pengambilan keputusan.
3. Recognition primed
Kombinasi dari rational dan intuitive. Intuitive berguna untuk
menghasilkan aksi lalu mempertimbangkan apakah aksi itu secara logis
diterima atau tidak.
4. The ultimate decision making strategy
Berhubungan dengan model Klein dimana mengajarkan bagaimana
membuat keputusan pribadi yang membuat sinyal terbentuk di dalam
tubuh.
Tujuan presentasi:
1. Informatif
Menyajikan fakta dan tidak mempengaruhi pembaca
2. Persuasif
Merayu pembaca, mengarahkan opini, dan meyakinkan pembaca
3. Edukatif
Mengarahkan dan meyakinkan pembaca, menanamkan keyakinan
4. Instruktif
Menuntun pembaca, isi akurat, harus dipatuhi pembaca
Media presentasi:
Materi presentasi:
1. Pola masalah-penyelesaian
2. Pola kronologis
3. Pola teori-praktek
4. Pola sebab-akibat
Alasan ketakutan:
Sumber-sumber valid:
1. Ebook
2. Teks book
3. Artikel penelitian dari jurnal lokal dan internasional
4. Artikel review
5. Pendapat ahli
20. Komunikasi
Proses penyampain informasi atau ide dari satu orang ke yang lain dengan
maksud merubah tingkah laku.
Komponen komunikasi:
Hambatan:
1. Psikologis
Hambatan yang disebabkan karena sifat dari seseorang itu sendiri.
2. Sosiokultural
Orang Jawa yang datang ke Sumatera merasa risih ketika mendengar
seseorang berbicara dengan nada yang tinggi.
3. Semantik
Perbedaan bahasa daerah yang tersebar akan menjadi hambatan jika
berkunjung ke suatu daerah lain.
4. Proses
Misalnya seperti gangguan sinyal yang membuat komunikasi terhambat.
SKDI disahkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia. Edisi yang dipakai saat ini
adalah edisi pada tahun 2012. SKDI bertujuan untuk menghasilkan dokter
profesional sesuai standar kebutuhan pelayanan masyarakat.
1. Afektif
Berkaitan dengan etika kedokteran yaitu, tidak merugikan, berbuat baik,
menghormati otonomi pasien, dan berkeadilan.
2. Psikomotor
Dilatih dengan CSL, OSCE, CSL UKMPPD, dan lain-lain.
3. Kognitif
1. Landasan kepribadian
2. Penguasaan ilmu dan keterampilan
3. Kemampuan berkarya
4. Sikap dan perilaku dalam berkarya menurut tingkat keahlian berdasarkan
ilmu dan keterampilan yang dikuasai
5. Pemahaman kaidah kehidupan bermasyarakat sesuai dengan pilihan
keahlian dalam berkarya
Kurikulum belajar:
Ilmu Kedokteran Klinik: ilmu penyakit dalam, ilmu bedah, ilmu kesehatan
anak, ilmu kebidanan dan penyakit kandungan, ilmu penyakit syaraf, ilmu
kesehatan jiwa, ilmu kesehatan kulit dan kelamin, ilmu kesehatan mata,
ilmu THT, ilmu gizi klinik, radiologi, ilmu anestesi, ilmu rehabilitasi
medik, ilmu kedokteran forensik dan medikolegal.
Area kompetensi:
Tingkat kemampuan:
Kesimpulan