Anda di halaman 1dari 34

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Fakultas kedokteran di masa sekarang ini menggunakan sistem blok, dimana


terjadi pengintegrasian materi yang berkaitan di dalam sebuah blok. Sistem ini
bertujuan untuk mempersingkat waktu karena banyaknya materi yang harus
dipelajari selama pendidikan sarjana ditempuh. Ditambah kurikulum
pembelajaran yang diterapkan berbasis Problem-based Learning. Kurikulum
inilah yang mengasah kemampuan mahasiswa lebih dalam karena metode
yang digunakan adalah Student-centered Learning.

Maka dari itu, mahasiswa kedokteran perlu diberikan bekal untuk belajar
efektif dan efisien terhadap waktunya. Sistem blok yang meminta mahasiswa
untuk belajar lebih ekstra dan kurikulum Problem-based Learning yang
memicu terjadinya proses berpikir kritis, memecahkan masalah, dan membuat
keputusan. Dengan kurikulum tersebut, melatih mahasiswa untuk menjadi
seorang yang Self-directed Learning dan berpikir seperti Adult Learner.
Mahasiswa juga harus sadar bahwa akan menjadi Life Long Learner.

Sebagai bekal awal, fakultas kedokteran memberikan suatu blok khusus. Blok
learning skills, mahasiswa akan diajarkan beberapa hal penting terkait proses
pembelajaran yang akan ditempuh.

Mahasiswa kedokteran dikenal sebagai mahasiswa tersibuk. Maka dari itu


perlu adanya keterampilan untuk mengatur waktu agar tidak keteteran.
Selain itu, mahasiswa perlu paham dengan pendekatan belajar dan gaya
belajar yang dimiliki agar dapat menciptakan suatu strategi belajar yang tepat.

Mahasiswa kedokteran juga harus tau tentang perlu adanya teknik presentasi
yang efektif. Ketika melakukan presentasi, maka ada kemampuan komunikasi
dan public speaking yang terasah di dalamnya. Dengan penampilan yang
diberikan oleh mahasiswa, tentu akan ada umpan balik yang diterima dari
pendengar yang akan memotivasi diri untuk melakukan suatu refleksi.

Padatnya materi yang diterima, membuat mahasiswa juga harus mempunyai


keterampilan dalam mencatat, membaca cepat, dan membuat suatu
pengintegrasian materi dengan concept atau mind map. Dengan keterampilan
tersebut dapat membantu mahasiswa untuk memahami materi dengan cepat.
Selain itu, teknik diskusi berkelempok juga mampu memberikan pemahaman
mendalam terhadap suatu materi.

Dalam perkuliahan, mahasiswa dituntut untuk bisa menghasilkan sebuah


karya dalam bentuk tulisan. Dalam blok ini juga diajarkan tentang bagaimana
cara menulis suatu karya ilmiah yang baik dan benar. Pun diajarkan
bagaimana cara mencari literatur yang valid dan bagaimana cara menuliskan
sitasi dan kutipannya. Hal ini penting karena dapat mencegah tindakan
plagiarisme yang marak dilakukan mahasiswa di semua fakultas.

Setelah semua keterampilan di blok Learning Skills dikuasai, mahasiswa


diharapkan menjadi suatu profesi yang sesuai dengan standar profesi
kedokteran, yaitu Standar Kompetensi Kedokteran Indonesia. Dengan begitu,
mahasiswa nantinya akan menjadi profesi yang memiliki profesionalitas tinggi
dan berintegritas dalam mengemban tugas di masyarakat.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja metode belajar yang diterapkan di Fakultas Kedokteran
Universitas Lampung?
2. Apa saja keterampilan yang diajarkan pada blok Learning Skill?
3. Apa itu SKDI dan apa saja area kompetensinya?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui metode belajar yang diterapkan di Fakultas Kedokteran
Universitas Lampung
2. Mengetahui berbagai keterampilan yang diajarkan di blok Learning Skill
3. Mengetahui SKDI dan area kompetensinya
Isi

1. Metode Belajar
Berikut adalah metode belajar yang diterapkan di Fakultas Kedokteran
Universitas Lampung.
Life Long Learning

Metode belajar sepanjang hayat untuk pengembangan standar


profesional dan meningkatkan kompetensi yang dimiliki oleh seorang
dokter.

Sepuluh karakteristik seorang pembelajar sepanjang hayat:


1. Ketahui ketertarikan
Ketika ingin belajar suatu hal yang baru, pastikan diri apakah kita
tertarik atau tidak. Jika tertarik, tentu akan memotivasi untuk
belajar dan menggali informasi yang terkait.
2. Ketahui gaya belajar
Setiap orang mempunyai gaya belajar masing-masing. Mengetahui
gaya belajar dapat memberikan manfaat seperti lebih mudahnya
menguasai materi dan mengantarkan pada keberhasilan belajar.
3. Atur tujuan
Berkomitmen pada diri sendiri terhadap apa saja yang ingin
dicapai.
4. Kembangkan kebiasaan membaca
Dengan membaca akan menambah wawasan dan mengeksplorasi
budaya yang ada di seluruh dunia.
5. Cari sumber
Mencari sumber yang terpercaya untuk kepentingan perkuliahan.
Manfaatkam fasiltas yang tersedia di universitas.
6. Gabung kelompok belajar
Bergabung dengan suatu kelompok belajar akan membantu
meningkatkan pehaman dari berbagi sumber pembicara. Juga dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman dari luar.
7. Ikut terlibat
Ikut dalam kegiatan sosial akan memberikan keuntungan dan
pengalaman tersendiri.
8. Berbagi ilmu dan keterampilan
Dengan berbagi ilmu dan keterampilan, selain untuk meningkatkan
pemahaman untuk diri sendiri dan orang lain, juga dapat menjaga
kesatuan dalam sebuah kelompok.
9. Ikut kursus online
Ketika tidak ada waktu senggang, cobalah mengikuti seminar atau
pelatihan online.
10. Rasa ingin tahu
Ilmu akan terus berkembang. Dengan rasa ingin tahu yang tinggi
tentu akan memotivasi untuk terus mengikuti perkembangannya.

Generic skills adalah alat pengembangan untuk berhasilnya


pembelajaran sepanjang hayat. Generic skills yang perlu dimiliki oleh
seorang pembelajar sepanjang hayat:

1. Komunikasi
2. Meringkas
3. Matematika
4. Komputer
5. Delagasi
6. Peneletian
7. Berpikir kritis
8. Kerja sama
9. Inovatif
10. Atur waktu
11. Adaptasi
12. Mengatasi masalah
Adult Learning

Definisi pembelajar dewasa dari berbagai aspek:

1. Biologi
Dewasa ketika dapat bereproduksi
2. Legal
Dewasa ketika dapat memilih (dalam pemilu), menikah, dan
mengendarai
3. Sosial
Dewasa ketika dapat menjadi pekerja penuh, masyarakat yang ikut
berpartisipasi, dan orang tua
4. Psikologi
Dewasa ketika mempunyai konsep diri dan bertanggung jawab
terhadap hidup

Adult Learner menurut Knowles:

1. Butuh untuk tahu


Harus tahu kenapa seseorang harus belajar
2. Konsep diri
Bertanggung jawab terhadap keputusan yang diambil
3. Peran pengalaman
Punya pengalaman yang direfleksikan menjadi sebuah pelajaran
4. Siap belajar
Siap belajar kapan saja dan sadar akan perubahan lingkungan yang
menuntutnya
5. Orientasi belajar
Belajar membantu diri menghadapi masalah yang ditemukan
6. Motivasi
Belajar karena memang ingin dan menjadi kebutuhan
2. Self-directed Learning

Self-directed Learning adalah proses dimana seseorang mempunyai


inisiatif dengan atau bantuan orang lain untuk mencapai suatu tujuannya.

Dengan begitu, terdapat beberapa keterampilan yang perlu dikuasi


mahasiswa dalam mengikuti proses perkuliahan. Maka pada blok Learning
Skill ini, diharapkan mahasiswa dapat mengaplikasikan dan belajar dengen
efektif.

3. Critical Thinking

Critical thinking adalah seni menganalisis dan mengevaluasi pemikiran.


Proses aktif dan keterampilan dalam berpikir kritis:
1. Membuat konsep
2. Mengaplikasikan
3. Menganalisis
4. Mensintesis
5. Mengevaluasi

Elemen berpikir:

1. Tujuan
Mengetahui tujuan dari apa yang dipikirkan
2. Pertanyaan
Dari tujuan yang ingin dicapai, tentunya timbul pertanyaan
3. Informasi
Butuh informasi untuk menjawab pertanyaan dalam mencapai tujuan
4. Interpretasi dan inferensi
Membuat kesimpulan dan solusi dari informasi yang didapat
5. Konsep
Membuat konsep perencanaan pencapaian
6. Asumsi
Memikirkan segala kemungkinan baik dan buruknya
7. Implikasi dan konsekuensi
Mengetahui apa yang akan menjadi kemungkinan terbaik dan terburuk
dalam pelaksanaan
8. Sudut pandang
Melihat langkah-langkah dalam konsep dalam berbagai sudut pandang

Standar intelektual berpikir:

1. Clarity
Lebih memperluas pengetahuan dengan memberi contoh dan ilustrasi
2. Accuracy
Mengetahui kebebenaran dari informasi
3. Precision
Memberikan penjelasan secara detail
4. Referance
Mengetahui hubungan dari informasi dan kenyataan
5. Depth
Mengetahui kedalaman ilmu yang dimiliki
6. Breadth
Mempertimbangkan informasi dari berbagai sudut pandang
7. Logic
Menjelaskan dengan logika apakah informasi yang didapat sesuai
8. Significance
Mengetahui apakah masalah ini penting untuk dipertimangkan
9. Fairness
Adil dan bersimpati terhadap sudut pandang orang lain
4. Feedback
Proses komunikasi dua arah yang memberi informasi tentang kualitas
kerja tanpa proses menghakimi, bertujuan meningkatkan kemampuan
seseorang.

Perbedaan umpan balik dan evaluasi:

Umpan balik Evaluasi


Informasi Penilaian
Formatif Sumatif
Netral, kata kerja dan kata benda Normatif, kata keterangan dan kata
sifat

Tujuan pemberian umpan balik:


1. Mengapresiasi hal baik
2. Mengidentifikasi hal yang kurang baik dan memberi saran
3. Meningkatkan motivasi, perubahan sikap, dan nilai-nilai yang dimiliki
4. Mendorong perubahan perilaku dan mempertahankan standar
profesional
5. Meningkatkan harga diri, personal, dan profesional

Metode pemberian umpan balik:

1. Metode SETGO
Dengan mempertimbangkan apa yang dilihat, apa yang dipikirkan,
klarifikasi tujuan, dan permintaan untuk pencapaian.
2. Metode sandwich
Dengan memberikan umpan balik positif, umpan balik konstrutif, dan
saran untuk memperbaiki.
5. Refleksi

Refleksi adalah proses intelektual dan afeksif dimana seseorang


mengeksplor pengalaman untuk pehaman yang lebih baik.

Refleksi membantu pelajar untuk:


1. Learning is individual
Paham apa yang diketahui
2. Learning is contextual
Identifikasi kenapa harus tahu untuk meningkatkan pemahaman
3. Learning is relational
Hubungkan informasi baru dan umpan balik yang sesuai konteks
pengalaman
4. Learning is developmental
Menggiring pilihan untuk pembelajaran yang lebih jauh

Cara merefleksikan diri:

1. Pengalaman
Merefleksikan segala pengalaman untuk pembelajaran di masa depan
2. Menyimpulkan
Menyimpulkan apa yang menjadi keaalahan dari sebuah pengalaman
3. Merencanakan
Merencanakan langkah ke depan untuk menjadi lebih baik serta
rencana pencapaian di masa depan

6. Learning Theory

Terdapat empat pokok teori belajar:


1. Behaviourism
Belajar ditentukan oleh hasil ekspresi tingkah laku, terdapat
penghargaan pada keberhasilan dan hukuman pada kesalahan.
2. Constructvism
Penerapan teori dengan kolaborasi, komunikasi, dan elaborasi
pengetahuan.
3. Processing information
Proses belajar dengan mendengarkan materi dari yang lebih ahli
4. Social Cognitive
Belajar dengan interaksi terhadap orang lain untuk meningkatkan
pemahaman.

Teori belajar pengalaman:

1. Concrete Experience
Melakukan atau memiliki pengalaman yang dialami sendiri
2. Reflective Observation
Melakukan pengamatan dan merefleksikannya
3. Abstract Conceptualisation
Mempelajari dan menyimpulkan hasil pembelajaran dari sebuah
pengalaman
4. Active Experimentation
Belajar dengan melakukan apa yang telah dipelajari

7. Group Dynamics

Dalam sistem Problem-based Learning,menggunakan sistem belajar


dalam sebuah kelompok kecil (tutorial).

Jenis kelompok kecil:


1. Seminar
Pemecahan masalah dengan interaksi antara peserta dan guru
2. Workshop
Bertukar ilmu dengan sesama profesi untuk memecahkan masalah atau
menambah pengetahuan
3. Clinical skill session
Melatih keterampilan klinis
4. Communication skill session
Melatih keterampilan berkomunikasi
5. Problem-based learning
Pembelajaran mandiri dengan berdasarkan masalah
6. Ward-based
Pembelajaran dengan spesifikasi di bidang tertentu
7. Ambulatory care
Pelayanan pasien rawat jalan
8. Community-based
Pembelajaran yang terkait dengan masyarakat

Karakteristik kelompok:

1. Interaksi
Adanya interaksi antar kelompok untuk mencapai suatu tujuan
2. Tujuan
Dalam kelompok pasti mempunyai tujuan yang akan dicapai bersama
3. Ketergantungan
Saling bergantung kepada sesama anggota, berarti saling mengakui
kompetensi anggota
4. Struktur
Mempunyai struktur yang jelas agar suatu kelompok dapat terorganisir
5. Kesatuan
Kesatuan adalah hal yang penting yang harus dimiliki kelompok agar
tidak terpecah belah

Konsep multikomponen ketertarikan sebuah grup:


1. Social cohesion
Atraksi dan interaksi yang terjadi di dalam kelompok
2. Task cohesion
Menampilkan kapasitas secara totalitas demi kesuksesan sebuah
kelompok
3. Perceived cohesion
Membuat kesinambungan dalam kelompok untuk menjaga kesatuan
4. Emotional cohesion
Menjaga emosional individu dalam kelompok

Tahap perkembangan kelompok:

1. Orientation: forming
Masing-masing anggota saling kenal dan membentuk struktur
organisasi dalam kelompok
2. Conflict: storming
Terjadinya ketidaksetujuan terhadap suatu hal, ekspresi dari
ketidakpuasan, dan lain-lain.
3. Structure: norming
Komunikasi untuk mengembangkan rasa kepemilikan dan kesatuan
4. Work: performing
Orientasi penuh terhadap tugas dan capaian
5. Dissolusion: adjourning
Mengurangi ketergantungan

8. Learning Style

Learning style adalah cara seseorang memulai konsentrasi, menerima,


memproses dan menyerap informasi dan keterampilan baru.

Tujuan mengetahui:
1. Menggambarkan gaya belajar
2. Mendapat hasil maksimal
3. Motivasi
4. Mengembangkan gaya belajar

Fungsinya:

1. Memecahkan masalah
2. Kerja sama tim
3. Manajemen konflik
4. Hubungan profesional
Macam-macam:
KOLB
1. Akomodator
Perpaduan antara Concret Experience dan Active Experimental
Melakukan dan menggunakan perasaan
Kelebihan dalam segi praktek dan kepemimpinan
2. Divergen
Perpaduan antara Concret Experience dan Reflective
Observation
Lebih suka observasi dahulu sebelum melakukan
3. Asimilator
Perpaduan antara Abstract Conceptual dan Reflective
Observation
Lebih suka teori dan melakukan perencanaan konsep
4. Konvergen
Perpaduan antara Abstract Conceptual dan Active Experimental
Bagus dalam mempraktekan teori dan pemecahan masalah
Honey and Mumford
1. Activist
Belajar dengan yang lain, langsung mempraktekan ide baru,
cocok untuk pemimpin
2. Reflector
Analisis data, belajar sendiri, suka mengintegrasikan kenyataan
3. Theorist
Mengevaluasi suatu ide, pemecahan masalah sesuai teori,
pemikiran abstrak
4. Pragmatis
Tidak suka teori dan bagus dalam pemecahan masalah
Vark
1. Visual
Melihat dengan gambar, diagram, film
2. Audio
Berbicara dengan diri sendiri saat membaca, lebih paham jika
sambil mendengarkan
3. Read/Write
Tidak suka dengan ceramah atau diskusi, lebih suka mencatat
dan belajar di rumah
4. Kinestetik
Belajar sambil melakukan (praktikum) tetapi membutuhkan
waktu lama untuk belajar
Dunn and Dunn
1. Environmental
Belajar dipengaruhi oleh lingkungan di sekitarnya, seperti
adanya musik yang mendorong belajar
2. Sosiologikal
Lebih suka belajar dengan orang lain
3. Psikologikal
Belajar secara impulsif dan reflektif dengan berpikir secara
analitik dan global
4. Emosional
Belajar yang dipengaruhi oleh motivasi dan tanggung jawab
5. Fisiologikal
Belajar dengan dipengaruhi oleh makanan, minuman, waktu,
dsb
Richard Felder dan Linda Silvermann
1. Sensorik
Konkret, praktis, informasi prosedural
2. Intuitif
Lebih konseptual, inovatif, dan mencari makna
3. Aktif
Aktif membahas sesuatu dan mencoba hal yang baru
4. Reflektif
Berpikir dahulu sebelum melakukan sesuatu
5. Sekuensial
Menyukai informasi yang runtut dan linear
6. Global
Belajar dengan lompatan dan besar serta mampu belajar secara
acak
7. Visual
Lebih menyukai foto, video, gambar, dan tidak menyukai
metode ceramah
8. Verbal
Lebih menyukai pembelajaran dengan kata-kata dibanding
gambar dan video

9. Learning Approach dan Learning Strategy

Learning approach atau pendekatan belajar adalah cara seseorang untuk


menyelesaikan dan mencapai tujuan belajar.

Terdapat dua jenis pendekatan belajar:

1. Deeap approach
2. Surface approach
Perbedaan dua jenis pendekatan belajar:

Deep approach Surface Approach


Keinginan belajar didasari rasa Keinginan belajar untuk
ingin tahu menghindari konsekuensi
Belajar dengan sungguh- Belajar santai
sungguh Hanya menghafal dan kurang
Memahami materi hingga mendalam
dapat menguasainya Tidak mau bertanya
Higher Cognitive Level
Melakukan diskusi

Learning strategy adalah strategi seseorang yan digunakan dalam belajar untuk
menciptakan keberhasilan dalam menapai tujuan belajar. Sebelum mengetahui
strategi belajar, maka diperlukan untuk mengetahui gaya belajar dahulu.

Contoh strategi belajar:

1. Visual
Belajar dengan cara mencatat dengan pulpen berwarna, membentuk gambar
atau diagram
2. Audio
Belajar dengan cara mendengar dan merekam pembicaraan dosen saat
kuliah
3. Read/Write
Belajar dengan cara membaca dan menulis materi
4. Kinestetik
Belajar dengan cara mempraktekan langsung teori yang didapat
10. Memori

Memori adalah aktivitas mental untuk mengingat dan menyimpan informasi.

Jenis memori jangka panjang:

1. Memori episodik
Memori yang berkala
2. Memori semantik
Memori yang menyimpan bahasa atau kata-kata
3. Memori prosedural
Memori yang menyimpan langkah-langkah

Bagian otak yang berperan:

1. Hypokampus
Memproses informasi menjadi memori
2. Amygdala
Memori yang melibatkan emosi
3. Korteks serebri
Paling banyak menyimpan memori

Fase retensi memori:

1. Akuisisi
Informasi baru, encoding -> konsentrasi
2. Konsolidasi
Prior knowledge atau emosi, encoding -> hypokampus -> memori
3. Retrieval
Semakin sering diulang informasinya, maka informasi akan semakin
mudah untuk ditarik
11. Speed Reading

Speed reading adalah kemampuan menemukan dan mengenali kata secara


cepat.

Tujuan:

1. Menghemat waktu
2. Meningkatkan pemahaman
3. Meningkatkan konsentrasi
4. Meningkatkan fiksasi

Yang harus dilakukan:

1. Skimming
Mencari intisari bacaan dengan melihat sistematika penulisan dan urutan
ide pokok
2. Scanning
Mencari kata yang diperlukan dan memperkirakan letaknya
3. Back browsing
Membaca dari kesimpulan
4. Keyword marking
Menanda kata kunci yang diperlukan

Yang harus dihindari:

1. Vokalisasi
Membacakan isi bacaan dengan suara
2. Subvokalisasi
Membaca dalam hati isi bacaan
3. Gerakan tangan, kepala, dan bibir
Gerakan tersebut akan memperlambat proses membaca
4. Regresi

Hambatan:
1. Sulit konsentrasi
2. Motivasi rendah
3. Khawatir tidak paham isi bacaan
4. Melakukan kebiasaan buruk

12. Note Taking Skill

Note taking skill adalah kemampuan mencatat dengan tahap yang lebih tinggi,
dengan melibatkan kemampuan analisis, sintesis, review, evaluasi, dan
menulis.

Metode penerapan:

1. Metode cornell
2. Metode SQ3R
3. Tabel
4. Concept dan Mind Map

Langkah-langkah mencatat:

1. Persiapan
Menyiapkan alat tulis, berkonsentrasi, catat clue, dan siap belajar
2. Aktif mendengar
Memparafrase tulisan dan menuliskan singkatan
3. Catatan efektif
Memberi bagian kosong untuk tambahan informasi
4. Fokus materi
Membedakan manakah informasi yang penting dan hanya sekedar
pendukung
5. Review dan edit
Membedakan pena warna untuk tulisan informasi dari kuliah dan dari
buku, lalu lengkapi catatan dan membandingkan informasi tersebut dengan
yang ada di buku
13. Concept and Mind Mapping

Concept map atau peta konsep adalah suatu alat belajar yang berupa diagram
dari atas ke bawah untuk menunjukkan hubungan antar konsep. Metode ini
dikembangkan pertama kali oleh Joseph Novak tahun 1977.

Mind map adalah suatu diagram berpikir yang berbentuk radian, yang mampu
menghubungkan antara konsep, dan dilengkapi dengan adanya gambar di
tengah dan warna.

Format pembuatan mind map:

1. Judul di tengah
2. Sub tema di cabang
3. Cabang dan gambar
4. Hubungan antar cabang

Kegunaan mind map:

1. Memecahkan masalah
2. Catatan harian
3. Perencanaan
4. Penelitian
5. Manajemen
6. Pengajaran
7. Laporan

14. Time Management

Time management adalah suatu teknik pembagian waktu secara efektif. Cara
mengatur waktu bisa dilakukan dengan mengatur dan menyusun jadwal,
memilih mana yang menjadi prioritas, dan tidak ada alasan untuk tidak
melakukan jadwal yang telah dbuat.

Hindari perlakuan seperti lupa atur tujuan, banyaknya alasan untuk lalai terhap
jadwal, salah meletekkan prioritas, dan membuat jadwal yang tidak efektif.

15. Penulisan Sitasi

Penulisan sitasi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu kutipan langsung dan
tidak langsung.

Kutipan langsung Kutipan tidak langsung


Menggunakan tanda petik dua Tidak merubah makna
Khawatir beda penafsiran Baca keseluruhan lalu ditulis dengan
Teori dan ayat dalam kitab bahasa sendiri
Mengomentari gagasan Cek ulang kalimat memastikan ide
benar dan kalimat yang ditulis
berbeda
Kata unik ditulis dengan penambahan
tanda petik dua

Penulisan sitasi APA STYLE

Awal kalimat
Ridwan (2009) menyatakan ...
Tengah kalimat
Siapapun berhak untuk hidup layak, Ridwan (2009) menyatakan ...
Akhir kalimat
Siapapun berhak untuk hidup layak. (Ridwan, 2009)
Penulis 3 sampai 5 orang
(Ridwan, Rahmi, dan Rasya, 2009)
Penulis 6 orang atau lebih
(Ridwan, et.al, 2009)
Sitasi sumber kedua

Menurut Ridwan (dalam Rita, 2013), menyatakan bahwa...

Catatan:

Penulisan daftar pustaka adalah sumber yang dibaca, yaitu Rita 2013.

Penulisan daftar pustaka versi FK UNILA

1. Buku
Penulis. Tahun. Judul. Tempat terbit:Penerbit
2. Bab dalam buku
Penulis. Tahun. Judul bab. Dalam: nama editor
penyunting. Judul buku. Edisi. Tempat terbit: penerbit. hlm.
3. Terbitan berkala
Nama pengarang. Tahun. Judul artikel. Judul Jurnal/Majalah.
volume (nomor): nomor halaman
4. Skripsi/thesis/disertasi
Penulis. Tahun. Judul.[disertasi]. Kota : Universitas

Suatu Organisasi Sebagai Sumber


WHO. 2011. Rubella vaccines: WHO position paper recommendations.
Vaccines.29(48): 87678.
Tanpa Nama penulis
Anonim. 2011. Role of diagnostic imaging in early diagnosis and stage
determination ofrheomatoiarthritis. Clin calcium. 21(7):94953.
16. Academic Writing

Academic writing adalah suatu tulisan yang harus dilakukan untuk memenuhi
tugas kuliah.

Karya ilmiah adalah karya ilmu pengetahuan yang berisi fakta dan ditulis
menurut metodologi yang baik dan benar.

Sifat karya ilmiah: lugas, tidak emosional, logis, efektif, efisien, dan ditulis
dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Jenis karya ilmiah:

1. Makalah
Bentuk paling sederhana dengan bahasa yang tegas dan lugas dan bertujuan
untuk melengkapi tugas ujian mata kuliah
2. Kertas kerja
Karya ilmiah yang lebih mendalam dan disajikan dalam suatu seminar atau
loka karya
3. Skripsi
Mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendapat orang lain,
melengkapi syarat kelulusan S1
4. Tesis
Lebih mendalam dibanding skripsi, melengkapi syarat kelulusan S2
5. Disertasi
Merupakan temuan orisinil penulis sendiri, melengkapi syarat kelulusan S3

Kategori manuskrip:

1. Artikel orginal
Sumber primer, melaporkan metode dan hasil dari penelitian penulis
2. Artikel review
Sumber sekunder, untuk menguatkan teori yang ada, mengidentifikasi pola
penelitian yang ada
3. Studi replikasi
4. Surat
5. Laporan Ph.D.
6. Laporan kasus

Penulisan makalah:

Bagian awal: halaman sampul, daftar isi, daftar tabel dan gambar

Bagian inti: pendahuluan, tinjauan pustaka, diskusi atau pembahasan, penutup

Bagian akhir: daftar pustaka, lampiran

Penulisan artikel ilmiah:

1. Introduction (pengenalan tentang apa yang ingin diteliti)


2. Methods (metode penelitian yang digunakan)
3. Result (hasil penelitian)
4. Discusion

17. Team Work, Problem Solving, Decision Making

Team work atau kerja sama adalah terciptanya kekuatan yang berasal dari
kelompok untuk mencapai tujuan bersama.

Prinsip yang mendasari:

1. Kepercayaan
Percaya bahwa tiap anggota melakukan pekerjaan dengan baik
2. Ketulusan
Tidak ada rasa curiga
3. Totalitas
Bekerja secara totalitas demi tercapainya tujuan, anggota menunjukkan
kualitas terbaiknya
4. Kekompakkan
Keberhasilan tim ditentukan oleh kekompakkan
5. Keadilan
Penerapan pembagian, peraturan, dan mekanisme yang jelas
6. Memahami keberagaman
Berlatih fleksibel, kreatif, dan inovatif, paham karakter masing-masing
anggota
7. Kebersamaan
Konflik dapat dikurangi jika ada tanggung jawab yang jelas
8. Toleransi
Pemimipin memantau dinamika anggotanya dan harus tegas dengan aturan
9. Kerja sama
Sadari kelemahan dan jangan membuat anggota lain malas karena
keegoisan
10. Ketangguhan tim
Kesamaan visi dan misi, berkomitmen tinggi pada tugas
11. Keberhasilan tim
Mengumpulkan pribadi terbaik sehingga menjadi tim pemenang

Decision making adalah proses pengambilan keputusan dari alternatif yang


tersedia untuk menyelesaikan masalah.

Problem solving adalah proses yang menggunakan kemampuan kognitif untuk


menyelesaikan masalah.

Langkah pengambilan keputusan dan menyelesaikan masalah:

1. Temukan masalah
Menggambarkan masalah secara jelas, identifikasi akar masalah, asumsi
terbatas, dan batasan sistem dan organisasi.
2. Cari informasi
Langkah awal yang dilakukan adalah memikirkan segala kemungkinan
yang berhubungan dengan masalah dan keputusan.
3. Identifikasi kemungkinan alternatif
4. Mempertimbangkan alternatif
Mempertimbangkan baik dan buruknya sebuah alternatif.
5. Pilih yang terbaik
Dengan mempertimbangkan segala baik dan buruknya pilihan, maka
pilihlah yang paling menguntungkan.
6. Implementasi solusi
Mempraktekan solusi yang dianggap terbaik.
7. Pantau kemajuan
Memantau apakah solusi yang diambil membawa dampak positif ataukah
negatif.

Strategi pengambilan keputusan:

1. Rational
Melibatkan proses kognitif dimana setiap langkah yang diambil logis dari
langkah awal sampai akhir.
2. Intuitive
Mungkin tidak rasional atau logis dalam pengambilan keputusan.
3. Recognition primed
Kombinasi dari rational dan intuitive. Intuitive berguna untuk
menghasilkan aksi lalu mempertimbangkan apakah aksi itu secara logis
diterima atau tidak.
4. The ultimate decision making strategy
Berhubungan dengan model Klein dimana mengajarkan bagaimana
membuat keputusan pribadi yang membuat sinyal terbentuk di dalam
tubuh.

18. Teknik Presentasi dan Public Speaking

Tujuan presentasi:
1. Informatif
Menyajikan fakta dan tidak mempengaruhi pembaca
2. Persuasif
Merayu pembaca, mengarahkan opini, dan meyakinkan pembaca
3. Edukatif
Mengarahkan dan meyakinkan pembaca, menanamkan keyakinan
4. Instruktif
Menuntun pembaca, isi akurat, harus dipatuhi pembaca

Media presentasi:

1. Overhead projector (OHP)


Batasi topik, kurangi penggunaan data tabulasi, perhatikan besar tulisan
dan jumlah kalimat
2. Flip chart
Tidak terlalu banyak tulisan, tidak menampilkan gambar-gambar,
perhatikan besar tulisan dan banyaknya pemirsa
3. Power point
Perhatikan latar belakang dan warna tulisan, grafik sederhana, animasi
efektif dan konsekuen, jumlah baris dalam satu slide dibatasi

Materi presentasi:

1. Pola masalah-penyelesaian
2. Pola kronologis
3. Pola teori-praktek
4. Pola sebab-akibat

Langkah presentasi efektif:

1. Perkenalkan diri dan beritahu apa yang akan dibicarakan


2. Beritahu kenapa mereka perlu mendengarkan
3. Sampaikan pesan, inti, dan implementasikan pola topik presentasi
4. Menyimpulkan apa yang telah dipresentasikan dan kalimat pernyataan
berupa saran yang perlu dilakukan

Public speaking adalah keterampilan berbicara di depan umum dengan maksu


untuk menyampaikan suatu informasi dan membuat pendengar paham apa
yang dimaksud.

Glossophobia adalah suatu ketakutan untuk berbicara di depan umum.

Gejalanya: kemerahan, gemetar, gagap, berdebar, berkeringat, pusing, dan


berbicara dengan cepat.

Alasan ketakutan:

1. Takut menjelekkan diri sendiri


2. Takut imej jadi buruk
3. Takut diberi pertanyaan dan tidak bisa menjawab
4. Takut dilihat sebagai kekurangan
5. Takut lupa apa yang harus disampaikan
6. Takut diabaikan dan tidak direspon

19. Literature Searching

Mencari sumber bacaan yang valid dan terpercaya.

Sumber-sumber valid:

1. Ebook
2. Teks book
3. Artikel penelitian dari jurnal lokal dan internasional
4. Artikel review
5. Pendapat ahli

Beberapa database pencarian literature:


1. Pubmed
2. ERIC
3. PsycINFO
4. JSTOR
5. Google schoolar

20. Komunikasi

Proses penyampain informasi atau ide dari satu orang ke yang lain dengan
maksud merubah tingkah laku.

Jenis komunikasi: interpersonal (diri sendiri), antar personal (individu lain),


publik (masyarakat).

Komponen komunikasi:

1. Sumber yang menyampaikan suatu informasi


2. Pesan: sesuatu yang disampaikan oleh sumber
3. Penerima yang menerima apa yang disampaikan
4. Feedback
5. Saluran atau media terjadinya komunikasi

Hambatan:

1. Psikologis
Hambatan yang disebabkan karena sifat dari seseorang itu sendiri.
2. Sosiokultural
Orang Jawa yang datang ke Sumatera merasa risih ketika mendengar
seseorang berbicara dengan nada yang tinggi.
3. Semantik
Perbedaan bahasa daerah yang tersebar akan menjadi hambatan jika
berkunjung ke suatu daerah lain.
4. Proses
Misalnya seperti gangguan sinyal yang membuat komunikasi terhambat.

21. Standar Kompetensi Kedokteran Indonesia

SKDI disahkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia. Edisi yang dipakai saat ini
adalah edisi pada tahun 2012. SKDI bertujuan untuk menghasilkan dokter
profesional sesuai standar kebutuhan pelayanan masyarakat.

Profesional menurut SKDI:

1. Afektif
Berkaitan dengan etika kedokteran yaitu, tidak merugikan, berbuat baik,
menghormati otonomi pasien, dan berkeadilan.
2. Psikomotor
Dilatih dengan CSL, OSCE, CSL UKMPPD, dan lain-lain.
3. Kognitif

Kompeten menurut SKDI:

1. Landasan kepribadian
2. Penguasaan ilmu dan keterampilan
3. Kemampuan berkarya
4. Sikap dan perilaku dalam berkarya menurut tingkat keahlian berdasarkan
ilmu dan keterampilan yang dikuasai
5. Pemahaman kaidah kehidupan bermasyarakat sesuai dengan pilihan
keahlian dalam berkarya

Kurikulum belajar:

Ilmu Humaniora Kedokteran: ilmu pendidikan kedokteran, ilmu perilaku


kesehatan, sosiologi kedokteran, antropologi kedokteran, agama, bioetika
dan hukum kesehatan, bahasa, serta Pancasila dan Kewarganegaraan.

Ilmu Kedokteran Klinik: ilmu penyakit dalam, ilmu bedah, ilmu kesehatan
anak, ilmu kebidanan dan penyakit kandungan, ilmu penyakit syaraf, ilmu
kesehatan jiwa, ilmu kesehatan kulit dan kelamin, ilmu kesehatan mata,
ilmu THT, ilmu gizi klinik, radiologi, ilmu anestesi, ilmu rehabilitasi
medik, ilmu kedokteran forensik dan medikolegal.

Ilmu kesehatan masyarakat/kedokteran pencegahan/kedokteran komunitas:


biostatistik, epidemiologi, ilmu kependudukan, ilmu kedokteran keluarga,
ilmu kedokteran kerja, ilmu kesehatan lingkungan, ilmu manajemen dan
kebijakan kesehatan, ilmu sosial dan perilaku kesehatan, serta gizi
masyarakat

Area kompetensi:

Profesionalitas yang luhur


Mawas diri dan pengembangan diri
Komunikasi efektif
Pengelolaan informasi
Landasan ilmu ilmiah kedokteran
Keterampilan klinis
Pengelolaan masalah kesehatan

Tingkat kemampuan:

1. Mengenali dan menjelaskan


Mengenali dan menjelaskan gambaran klinik penyakit
Mengetahu cara mendapatkan informasi lebih lanjut
Menentukan rujukan
Menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan
2. Mendiagnosis dan merujuk
Membuat diagnosis klinis
Menentukan rujukan
Menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan
3. Mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan awal, dan merujuk
3a pasien bukan gawat darurat
3b pasien gawat darurat
4. Mendiagnosis, melakukan penatalaksaan secara mandiri dan tuntas
4a kompetensi yang dicapai saat lulus dokter
4b kemahiran yang dicapai setalah internsip
Penutup

Kesimpulan

1. Metode belajar yang diterapkan di Fakultas Kedokteran Universitas


Lampung adalah Life-long Learning dan Adult Learning.
2. Keterampilan yang ada pada Learning Skills adalah critical thinking,
feedback, refleksi, group dynamic, teamwork, decision making, problem
solving, public speaking, teknik presentasi efektif, literature searching,
penulisan sitasi, komunikasi, speed reading, note taking, dan academic
writing.
3. SKDI adalah Standar Kompetensi Kedokteran Indonesia, disahkan oleh
Konsil Kedokteran Indonesia, yang bertujuan untuk menghasilkan dokter
profesional sesuai standar kebutuhan pelayanan masyarakat.
Area kompetensi:
Profesionalitas yang luhur
Mawas diri dan pengembangan diri
Komunikasi efektif
Pengelolaan informasi
Landasan ilmu ilmiah kedokteran
Keterampilan klinis
Pengelolaan masalah kesehatan

Anda mungkin juga menyukai